Anda di halaman 1dari 6

Morfologi Tanah

Pembahasan Hasil Tekstur dan struktur agroforestri dan tegalan

Sifat tanah sangat menentukan dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
baik sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Sifat fisik antara lain seperti tekstur, struktur,
konsistensi dan permeabilitas tanah.
Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif antara pasir, debu, dan liat, tekstur tanah
mengindikasikan perbandingan relatif pada berbagai golongan partikel tanah dalam suatu
massa tanah yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah. Hal ini sejalan dengan
Kalsum, (2015) menjelaskan bahwa tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara partikel
tanah yang terdiri atas fraksi liat, fraksi debu dan fraksi pasir. Tekstur tanah dapat
diklasifikasikan berdasarkan kelasnya setelah dilakukan penetapan tekstur tanah dengan
menggunakan beberapa metode seperti metode pipet, hydrometer dan lapang.
Berdasarkan hasil pengamatan lahan agroforestri dan tegalan dengan metode lapang,
didapatkan hasil bahwa tekstur tanah pada lahan agroforestri yaitu rasa agak licin, agak
melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, serta dapat dibentuk gulungan yang agak mudah
hancur, hal ini menandakan bahwa tekstur tanah pada lahan agroforestri adalah (CL) atau
lempung berliat, yang dimana tekstur tanah tersebut mengandung unsur liat yang
mendominasi. Tanah yang mengandung liat yang tinggi memiliki porositas atau pori-pori
tanah yang cenderung lebih ke mikro atau kecil dibandingkan dengan pasir dominan pori
makro dan debu dominan pori meso atau sedang, hal ini sejalan dengan penjelasan
Salawangi, (2017) menjelaskan bahwa tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai
pori-pori makro (besar) disebut lebih poreus, tanah yang didominasi debu akan banyak
mempunyai pori pori meso (sedang) agak poreus, sedangkan yang didominasi liat akan
mempunyai pori-pori mikro (kecil) atau tidak poreus.
Partikel tanah yang sangat kecil tersebut akan dapat menyebabkan kemampuan tanah
untuk menggumpal, ukuran partikel yang sangat kecil ini memungkinkan partikel-partikel
tanah untuk saling melekat dan membentuk agregat struktur tanah, seperti yang telah
dijelaskan oleh Siahaan, (2021) bahwa kandungan liat dalam tanah mempengaruhi pertukaran
kation serta akan mempengaruhi agregasi struktur tanah. Struktur tanah merupakan sifat fisik
tanah yang menggambarkan susunan ruangan partikel-partikel tanah yang bergabung satu
dengan yang lain membentuk agregat, hal ini sejalan dengan pernyataan Nurhuda, (2021)
bahwa struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah, partikel-partikel tanah
seperti pasir, debu, dan liat yang membentuk agregat tanah antara suatu agregat dengan
agregat yang lainnya, lebih lanjut lagi kemantapan dan ketahanan struktur tanah merupakan
penentu dari perkembangan struktur tanah dan keberlimpahan bahan organik yang
terdekomposisi didalam tanah dari hasil seperti seresah yang berasal dari pohon-pohon
penaung yang daun-daunnya berjatuhan, sehingga karena hal tersebut dapat menghasilkan
struktur prisma, granuler, membulat dan lain sebagainya merupakan hasil dari perkembangan
struktur tanah dari hasil tersebut struktur tanah prisma, granuler, remah dan membulat
cenderung memiliki tata udara yang baik sehingga tidak dapat saling bersinggungan dengan
rapat dan pori-pori tanah terbentuk dengan baik.
Jumlah air yang diperoleh tanah tergantung pada kemampuan tanah menyerap cepat
dan meneruskan air yang diterima dari permukaan tanah ke lapisan tanah di bawahnya. Pada
saat yang sama akan mempengaruhi daya menyerap air dan daya menahan air atau
kemampuan tanah dalam hal permeabilitas dan drainase. Tekstur tanah lempung berliat
cenderung memiliki permukaan yang lebih padat dan porositas atau pori-pori yang cenderung
lebih kecil, semakin halus teksturnya maka semakin besar daya ikatnya tetapi semakin kecil
daya lolosnya air melalui pori pori atau ruang antar partikel tanah. Artinya, kemampuan tanah
dalam menahan air sangat tinggi pada kelas tekstur ini, cenderung cepat dalam hal menyerap
tetapi tergolong lambat dalam hal meloloskan air ke lapisan tanah satu ke lapisan tanah
bawahnya, salah satu sifat fisik tanah yang penting adalah kemampuan meloloskan aliran air
melalui ruang pori yang disebut permeabilitas seperti halnya yang telah dijelaskan oleh
Tewu ,(2018) mengemukakan bahwa permeabilitas tanah merupakan kemampuan tanah
untuk meloloskan air atau melewatkan air. Permeabilitas dapat mencakup bagaimana air,
bahan organik dan partikel lainnya yang terbawa oleh air dapat diserap oleh tanah dan
kepadatan pori-pori tanah dapat menghambat laju air untuk menuju titik rendahnya juga akan
mempengaruhi penetrasi akar.
Kandungan bahan organic yang terbawa oleh air berupa larutan merupakan salah satu
hasil dari dekomposisi seresah nekromassa yang berasal dari vegetasi yang berada pada lahan
agroforestry seperti kopi, pinus dan pepohonan, kemudian proses dekomposisi dilakukan oleh
makro dan mikro biota tanah seperti cacing tanah, salah satu cara dalam mengetahui tingkat
kesuburan tanah adalah dengan memanfaatkan organisme tanah hal ini sejalan dengan
pernyataan Lestari, (2019) bahwa organisme tanah inilah yang dijadikan sebagai bioindicator
semakin banyak organisme tanah maka tanah tersebut dalam kondisi baik, aktivitas dan
populasi biota tanah meningkat dapat disebabkan oleh tingginya kandungan bahan organik
pada lahan tersebut, semakin tinggi kandungan bahan organic dalam tanah maka tanah
tersebut akan semakin subur begitupun sebaliknya Rahmadani, (2021).
Kemasaman tanah sangat mempengaruhi aktivitas biota tanah, sehingga menjadi faktor
pembatas penyebaran populasi biota tanah dalam mendiami suatu habitat, biota tanah akan
hidup pada pH netral sampai agak masam, pH tanah sangat penting dalam keberlanjutan
aktivitas fauna tanah karena keberadaan dan kepadatan fauna tanah sangat tergantung pada
pH tanah. Biota tanah sebagian besar menyukai pH berkisar antara 4-7 karena ketersediaan
unsur hara yang cukup tinggi. Sedangkan yang terjadi pada lahan tegalan adalah Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan pada lahan agroforestri dan lahan tegalan, tekstur
tanah pada suatu lahan akan berpengaruh terhadap laju pergerakan air pada tanah tersebut.
Hal ini selaras dengan pernyataan (Hanafiah, 2013) tanah yang didominasi pasir lebih banyak
memiliki pori-pori makro, tanah yang didominasi debu lebih banyak memiliki pori-pori
meso, sedangkan tanah yang didominasi liat akan memiliki pori-pori mikro yang lebih
banyak. Tanah pada lahan tegalan bertekstur liat berpasir yang menunjukkan porositas pada
tanah tersebut akan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena bobot isi pada tanah liat berpasir
lebih rendah serta memiliki pori-pori yang lebih lebar jika dibandingkan dengan lempung
berliat. Pori tanah lebar yang dimiliki oleh tekstur ranah liat berpasir mengakibatkan
kemampuan tanah dalam meloloskan air pada tanah akan semakin tinggi. Sehingga
permeabilitas yang terjadi pada tanah lahan tegalan juga akan semakin cepat.

Permeabilitas yang terjadi pada tanah suatu lahan juga dapat dipengaruhi oleh jumlah
bahan organik yang terkandung di dalam tanah. Kandungan bahan organik berasal dari
masukan seresah yang jatuh ke tanah dan mengalami pelapukan. Seresah yang mengalami
pelapukan dapat memberikan masukan N, bahan organik serta mineral (Khalif et al. 2014).
Kandungan bahan organik yang terdapat pada lahan tegalan tergolong melimpah, hal tersebut
mampu memicu aktifnya organisme pada tanah yang dapat menurunkan permeabilitas. Hal
ini selaras dengan pernyataan (Cardoso et al. 2013) Peranan dari organisme tanah tersebut
ialah memperbaiki porositas dan stabilitas agregat tanah. Berdasarkan hasil pengamatan,
organisme tanah yang ditemukan pada tanah lahan tegalan adalah cacing dan semut hitam.
Pergerakan yang dilakukan oleh cacing tanah tersebut akan memperbaiki porositas tanah dan
meningkatkan sirkulasi udara serta air di dalam tanah. Sedangkan semut mampu mengurai
bahan organik yang terdapat di dalam tanah.

Tanah yang memiliki bahan organik dengan jumlah banyak akan berpengaruh
terhadap nilai pH pada tanah tersebut, Pada hasil pengamatan didapatkan nilai pH tanah
tegalan adalah 7. Hal ini selaras dengan pernyataan (Sari et al. 2017) karena kandungan
bahan organik yang tinggi mampu mengikat Al dan membentuk senyawa kompleks yang
mengakibatkan Al tidak dapat terhidrolisis lagi. Karena kadar Al yang tinggi dapat
meningkatkan keasaman pada tanah.

Minangkabau, A.F., Joice, M.J.S., dan Kamagi, Y.E.B. 2022. Kajian Permeabilitas, Bobot Isi, dan
Porositas pada Tanah yang Diolah dan Diberi Pupuk Kompos di Desa Talikuran Kecamatan
Remboken Kabupaten Minahasa. Jurnal Soil Environmental. 22(1) : 1-5.

Putri, O.H., Sri, R.U., Syahrul, K. 2019. Sifat Kimia Tanah Pada Berbagai Penggunaan Lahan di UB
Forest. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 6(1) : 1075-1081.

Saputra, D.D., Amir, R.P., Kusuma, Z. 2018. Hubungan Kandungan Bahan Organik Tanah dengan Berat
Isi, Porositas, dan Laju Infiltrasi pada Perkebunan Salak di Kecamatan Purwosari, Kabupaten
Pasuruan. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan. 5(1) : 647-654.

Sari, M.N., Sudarsono., dan Darmawan. 2017. Pengaruh Bahan Organik Terhadap Ketersediaan Fosfor
pada Tanah-Tanah Kaya Al dan Fe. Jurnal Tanah dan Lahan. 1(1) : 65-71.

KAJIAN POROSITAS TANAH LEMPUNG BERPASIR DAN LEMPUNG BERLIAT


YANG DITANAMI JAGUNG DENGAN PEMBERIAN KOMPOS
(STUDY OF SANDY LOAM AND CLAY LOAM SOIL POROSITIES ON PLANTED
MAIZE
WITH COMPOST APPLICATION)
Armiselin Ch. Salawangi, Jeanne Lengkong dan Djoni Kaunang
KELIMPAHAN DANKEANEKARAGAMAN ORGANISME TANAH BIOINDIKATOR
KESUBURAN LAHAN PERTANIAN DAN PEMBUATAN MEDIA PENYULUHAN
PERTANIAN (BOOKLET) 2019 Nia Agus Lestari1, Aria Indah Susanti21Program Studi
Agroteknologi, FakultasPertanian,Universitas Kahuripan Kediri2Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Kahuripan Kediri
KEANEKARAGAMAN BIOTA TANAH DAN BEBERAPA SIFAT TANAH
PADA KEBUN KAKAO 2021 DI DESA PARENRING KECAMATAN
LILIRILAU KABUPATEN SOPPENG
NAURHA RHAMADANI
KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TANAH DAN C ORGANIK PADA
PENGGUNAAN LAHAN BERBEDA DI KAWASAN UB FOREST 2021
Characteristics of Physical Properties of Soil and Organic C on
Different Land Use in UB Forest Area
Renaldy Christian Siahaan*
, Zaenal Kusuma
SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA TANAH PADA
HUTAN RAKYAT BERBASIS CEMARA GUNUNG
(GYMNOSTOMA RUMPHIANUM (MIQ.) L.A.S.
JOHNSON) DI KABUPATEN TORAJA UTARA
Disusun dan Diajukan Oleh:
JUNITA EKA PUTRI UPA
M011181030
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK PADA TANAH LIAT DAN
LEMPUNG BERLIAT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIKAT AIR
(AFFECTED OF ORGANIC MATTER APPLICATION AT CLAY AND CLAY LOAM
SOIL
TEXTURE ON WATER HOLDING CAPACITY) 2020
Yazid Ismi Intara1,*), Asep Sapei2)
, Erizal2)
, Namaken Sembiring2)
, M. H Bintoro Djoefrie3)
Jurnal Pertanian Agros Vol. 23 No.1, Januari 2021: 35 -43
KAJIAN STRUKTUR TANAH RIZOSFER TANAMAN KACANG HIJAU
DENGAN PERLAKUAN PUPUK KANDANG DAN KASCING
STUDY OF RIZOSPHERE SOIL STRUCTURE OF MUNGBEAN WITH MANURE
AND KASCING FERTILIZER
Muhammad Nurhuda1
, Muhammad Inti1
, Efan Nurhidayat1
, Dinna Juwita Anggraini1
, Nurul
Hidayat1
, Anjariana Makmum Rokim1
, Ananda Rizqi azharry Rohmadan1
, Nurmaliatik1
,
Nurwito1
, Indah Rohana Setyaningsih1
, Nurdin Cahyo Setiawan1
, Yuda Wicaksana1
, Darnawi2
,
Yekti Maryani21
KAJIAN SIFAT FISIK DAN KIMIA TANAH PADA TANAH BERPASIR DI DESA
NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT 2018
(STUDY OF SOIL PHYSICAL AND CHEMICAL PROPERTIES ON THE SANDY SOIL
OF
THE VILLAGE NOONGAN DISTRICT LANGOWAN WEST)
Randy W.G. Tewu, Karamoy Lientje Theffie, Diane D. Pioh
BAHAN AJAR
FISIKA TANAH
Oleh
IR. I NYOMAN PUJA, MS
PRODI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016

Anda mungkin juga menyukai