Anda di halaman 1dari 10

Laporan praktikum porositas tanah

by samrowijaya
 PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air. Porositas tanah erat kaitannya dengan tingkat
kepadatan tanah (Bulk Density). Semakin padat tanah berarti semakin sulit untuk menyerap air, maka porositas
tanah semakin kecil. Sebaliknya semakin mudah tanah menyerap air maka tanah tersebut memiliki porositas
yang besar. Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam
tanaman yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama
terserap (hingga tergenang) sementara tanaman yang di tanam tidak membutuhkan banyak air justru akan
menjadikan kondisi lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi
perkembangan penyakit tanaman.

Porositas merupakan gabungan dari pori-pori tanah, baik pori tanah yang ditempati udara atau yang ditempati
air. Porositas tanah sangat menentukan penggunaan tanah tersebut. Tanah yang porositasnya baik adalah tanah
yang porositasnya besar karena perakaran tanaman mudah untuk menembus tanah dalam mencari bahan
organik. Selain itu tanah tersebut mampu menahan air hujan sehingga tanaman tidak selalu kekurangan air.
Tetapi jika porositasnya terlalu tinggi, juga tidak baik, karena air yang diterima tanah langsung turun ke
lapisan berikutnya.

Tanah seperti ini kalau musim kemarau cepat membentuk pecahan yang berupa celah besar di tanah. Yang
menempati pori-pori tanah ini tergantung pada musim. Hampir semua musim dipengaruhi oleh udara,
walaupun ditempati udara tetapi sebagian kecil masih terdapat air, terutama pada musim hujan banyak terdapat
pori mikroPori-pori tanah terbagi menurut besar kecilnya ruangan atau rongga antar partikel tanah, pori terbagi
menjadi tiga kelompok yaitu : (1) pori makro atau pori besar; (2) pori meso atau pori sedang; dan (3) pori
mikro atau pori kecil. Masing-masing kelompok ini menempati lapisan-lapisan tanah yang berbeda. Pada
lapisan pertama banyak terdapat pori makro dan pori mikro hampir tidak ada. Lapisan kedua pada umumnya
pori meso banyak dan juga ada pori mikro dan pori makro tetapi tidak terlalu banyak .

Berdasarkan uraian di atas porositas sangat menentukan nilai bulk density. Semakin besar pori maka semakin
rendah kerapatan massanya dan semakin rendah jumlah pori maka semakin tinggi nilai kerapatan massa.
Jumlah pori dari permukaan sampai lapisan dalam semakin berkurang. Hal ini menyebabkan semakin dalam
lapisan tanah maka semakin besar nilai bulk density.
 Tujuan
Tujuan pada praktikum penentuan porositas tanah kali ini adalah untuk menentukan nilai porositas pada tanah.

 TINJAUAN PUSTAKA
 Porositas
Lapisan-lapisan tanah terdapat sejumlah ruangpori, dimana keberadaan ruang pori tersebut penting karena
masing-masing ruang terisi oleh udara dan air. Jumlah air yan g bergerak di dalam pori-pori tanah berkaitan
erat dengan ukuran dan jumlah pori yang ada dalam tanah tersebut. Besar ruang pori tanah nervariasi, dari satu
horizon ke horizon lainnya, sama halnya dengan sifat tanah yang lainnya dan keduanya dipengaruhi oleh
tekstur dan stuktur tanah (Hakim, dkk, 1996).

Ruang pori-pori total pada tanah berpasir semakin rendah, tetapi sebagian besar dari pori-pori itu terdiri dari
pori-pori yang besar dan sangat efisiensi dalam lalu lintas air maupun udara. Tanah-tanah pasir sulit menahan
air sehingga tanaman cepat sekali kering, ini disebabkan karena tanah-tanah pasir mempunyai pori-pori kasar
lebih banyak. Persentase volume yang ditempati oleh pori-pori kecil, dalam tanah berpasir adalah rendah,
yang menunjukkan kapasitas memegang air yang rendah, (Buckman dan Brady, 2002).

Tanah dengan struktur remah pada umumnya mempunyai porositas yang terbesar. Pengolahan tanah untuk
sementara waktu dapat memperbesar porositas, namun dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan
menurunnya porositas. Oleh karena itu untuk memperbesar porositas tanah tindakan yang perlu dilakukan
dengan penambahan bahan organik atau melakukan pengolahan tanah minimum. Pengolahan tanah akan
menyebabkan rusaknya struktur tanah. Nilai porositas dapat diperoleh dari nilai bulk density dan particle
density (Suhaidi, 1996).

Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka bila kita menanam tanaman
yang tidak rakus air, akan sangat menghambat bahkan merusak. Dalam keadaan air yang lama terserap (hingga
tergenang) sementara tanaman yang di tanam tidak membutuhkan banyak air justru akan menjadikan kondisi
lingkungan mikro di sekitar tanaman menjadi lembab akibatnya akan mempengaruhi perkembangan penyakit
tanaman. Selain itu, tanaman akan mudah rusak bila tergenang air terlalu lama, karena tanaman tersebut dalam
kondisi tercekam kelebihan air yang dapat menyebabkan pembusukan akar tanaman.( Anonim 2009)

 Faktor Yang Mempengaruhi Bulk Density (BD) Dan Partikel Density (PD) Tanah
Kerapatan partikel (Bulk Density) merupakan berat partikel persatuan volume tanah beserta porinya. Kisaran
kerapatan limbat tanah berfariasi cukup lebar tergantung ruang pori dan tekstur tanahnya. Bahan organik
mineral juga mempengaruhi kerapatan limbat. Bahan organik ini berperan dalam pengembangan struktur.
Semakin tinggi kandungan bahan organiknya semakin berkembang struktur tanah yang dapat mengakibatkan
bongkah semakin kecil (Anonim,2001).

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi BD dan PD tanah.

 Tekstur

Tekstur tanah dapat diartikan sebagai penampilan visual suatu tanah berdasarkan komposisi kualitatif dari
ukuran butiran tanah dalam suatu massa tanah tertentu. Tekstur tanah menunjukan komposisi partikel
penyusun tanah (Hanafiah, 2005).

 Bahan Organik

Bahan organik biasanya berasal dari proses pelapukan batuan. Bahan organik komposisinya didalam taha
memang sedikit yaitu berkisar 3-5% tapi pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan sifat-sifat tanah. Bahan
organik dalam tanah terdiri atas bahan organik kasar dan bahan organik halus (Hanafiah, 2005).

 Struktur

Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil alami dari tanah, akibat melekatnya butir-butir primer
tanah satu sama lain. Satu unit struktur disebut ped (terbentuk karena prose salami ). Clod juga merupakan unit
gumpalan tanah teatpi terbentuknya bukan karena proses alami (misanya karena pencangkulan tusukan pisau
dan sebagainya) (Hanafiah, 2005).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori

Ruang pori merupakan bagian volume tanah yang ditempati oleh air dan udara, keseimbangan antara udara dan
air yang menempati ruang pori ditentukan oleh uuran pori.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi % pori :


 Kandungan bahan organic

 Struktur tanah

 Tekstur tanah

Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanh dengan struktur granuler atau remah,mempunyai
porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal).tanah denag tkstur pasir
banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air.(Hardjowigeno, 1987).

 Pengaruh Porositas Terhadap Produktivitas Tanaman


Porositas tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah
tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah-tanah dengan struktur granular atau remah, mempunyai porositas
yang lebih tinggi daripada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah dengan tekstur pasir banyak
mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno, 2007).

Porositas tanah merupakan perbandingan antara volume pori tanah dengan volume total tanah, yaitu
menunjukkan kombinasi atau susunan partikel-partikel tanah primer (pasir, debu, dan liat) sampai pada partikel
sekunder disebut juga agregat. Struktur dapat mengubah pengaruh tekstur dengan memperlihatkan hubungan
kelembaban dengan udara.

Tanah yang baik adalah tanah yang mengandung udara dan airnya dalam jumlah cukup dan seimbang serta
mantap. Hal ini hanya terdapat pada struktur tanah yang ruang pori-porinya besar, dengan perbandingan yang
sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan pukulan tetes-tetes air hujan. Dikatakan pula yang paling
baik adalah bila perbandingan sama antara padatan air dan udara (Suhaidi, 1996).

 Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Porositas Tanah


Adapun hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,
kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas. Misalnya saja wilayah yang
beriklim hujan tropis maka tingkat curah hujan pada tanah tersebut akan tinggi pada saat tanah tersebut basah
maka tanah tersebut akan mengalami pengembangan dan pori tanah pada saat tersebut akan banyak terisi oleh
air juga akan mempengaruhi kelembaban tanah tersebut yang nantinya akan berpengaruh pada porositasnya.
Sebaliknya pada musim kemarau atau kering tanah akan mengerut dan pori tanah akan semakin besar tetapi
kebanyakan akan diisi oleh udara, sehingga nantinya akan berpengaruh terhadap porositas tanah tersebut.
Selain itu, struktur tanah juga akan sangat berpengaruh, karena sangat bergantung pada kadar liat , pasir, dan
debu yang dikandung tanah tresebut apabila struktur tanah dirusak maka porositas tanah tersebut akan berubah
(Pairunan, 1997).

Penentuan Porositas tertuju pada partikel-partikel yang ada di dalam lapisan tanah. Jadi Porositas tiap jenis
tanah adalah konstan dan tidak bervariasi dengan jumlah ruang dan antara partikel-partikel. Untuk kebanyakan
tanah-tanah mineral rata-rata kerapatan zahranya adalah 2,6 gr/cm 3. Perbedaan kerapatan dengan zahra
diantara jenis-jenis tanah tidak begitu besar, kecuali terdapat variasi di dalam kandungan bahan organik dan
komposisi mineral tanah (Sarwono, 2003).
Salah satu pentingnya dilakukan pengolahan tanah adalah untuk memperbesar porositas tanah. Selain
pengolahan tanah, adapun cara lain yang dilakukan untuk memperbesar porositas tanah yaitu dengan
penambahan bahan organik dan pengolahan tanah secara minimum. Karena tanah pertanian dengan
pengolahan yang intensif cenderung mempunyai ruang pori rendah, apabila terjadi penanaman secara terus-
menerus tanpa adanya pengolahan tanah maka akan mengurangi pori-pori mikro dan kandungan bahan organik
dalam tanah (Hakim et.al., 1986).
 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
 Tempat dan Waktu
Praktikum penentuan porositas tanah ini dilaksanakan setiap hari rabu pukul 14.30 WIB – 16.00 WIB,
bertempat di Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum penentuan porositas tanah, yaitu 1) Cangkul, 2) skrup, 3) mistar,
4) papan, 5) 9 buah ring sampel, 6) palu, 7) nampan, 8) plastik, 9) kain kasa, 10) karet gelang, 11) pisau cutter,
12) spidol, 13) oven, 14) desikator, 15) dacing dan 16) neraca analitik.

Bahan yang digunakan, yaitu 1) Tanah utuh dan 2) air.

 Cara Kerja
Berikut ini merupakan cara kerja yang dapat kita lakukan dalam penentuan nilai porositas tanah adalah sebagai
berikut :

 Tentukan lokasi, pastikan lokasi merupakan tanah alami yang belum banyak terganggu atau tercemar
supaya mudah dalam pengambilan sampel tanah.
 Gali tanah sedalam 35 cm, lalu letakkan ring sampel pada tanah, letakkan papan diatas ring sampel
tersebut, pukul papan dengan menggunakan palu sampai ring sampel terbenam sedalam 5 cm didalam
tanah dan terisi penuh oleh tanah.

 Keluarkan ring sampel yang sudah terdapat sampel tanah didalamnya dengan tidak mengganggu keadaan
tanah didalam ring sampel, Ratakan tanah bagian atas dan bawah pada ring sampel dengan pisau cutter.

 Tutup bagian atas dan bawah ring sampel dengan menggunakan kain kasa dan plastik lalu ikat dengan
karet gelang. Supaya tanah didalam ring sampel tidak terganggu. Lalu masukkan ke dalam kantong
plastic.

 Letakkan ring sampel tanah di nampan.

 Ulangi langkah diatas sampai ring sample yang ke 9.

 Timbang masing-masing ring sampel tanah dengan neraca analitik. Catat.

 Letakkan ring sample dengan keadaan hanya tertutup kain kasa didalam nampan dan isi air didalam
nampan dengan ketinggian 1 cm.

 Rendam ring sampel selama satu minggu bila air berkurang tambah kembali air tersebut.

 Setelah di rendam, timbang berat ring sampel tanah dengan menggunakan neraca analitik dan dengan
dacing . Catat berat ring sampel tanah basah.

 Masukkan ring sampel tanah kedalam oven selama 24 jam.

 Keluarkan ring sampel tanah dari oven, masukkan kedalam desikator selama 15 menit.

 Timbang ring sampel tanah yang sudah di keringkan dengan neraca analitik. Catat berat ring sampel
tanah kering.

 HASIL DAN PEMBAHASAN


 Hasil
Berat Sampel Tanah
Sebelum di Oven
Nama Sampel BTBM (gr) BTKM (gr)

K1R1 280 173,5

K1R2 322 213

K1R3 296 187,5

Diketahui : d = 6,5 cm à r = 3,25

t = 5 cm

V = πt
= 3,14 x (3,25 cm)2 x 5 cm
= 165,83 cm3
BD =
Porositas = 1 – à PD = 2,65

Untuk sample K1R1 :


BDK3R1=
= 173,5 gr ÷ 165,83 cm3
= 1,046 gr/cm3
PorositasK3R1 = 1 –
= 1 – (1,046 gr/cm3 ÷ 2,65)
= 1- (0,394) gr/cm3
= 0,60

= 60 %

Untuk sample K1R2 :


BDK3R2=
= 213 gr ÷ 165,83 cm3
= 1,284 gr/cm3
=1–

= 1 – (1,284 gr/cm3 ÷ 2,65)


= 1- (0,48) gr/cm3
= 0,52

= 52 %

Untuk sample K1R3 :


BDK3R3=
= 187,5 gr ÷ 165,83 cm3
= 1,13 gr/cm3
=1–

= 1 – (1,13 gr/cm3 ÷ 2,65)


= 1 – (0,42) gr/cm3
= 0,58

= 58 %

 Pembahasan
Pada praktikum penentuan porositas tanah kali ini kita akan menentukan persen porositas suatu sampel tanah
yang diambil di lahan Jurusan Teknologi Pertanian tepatnya di lahan rawa. Pengambilan sampel tanah
dilakukan pada tiga titik yang berbeda-beda tiap sampel. Sampel tanah diambil dengan terlebih dahulu kita
menggali lubang pada tanah dengan kedalaman 35 cm. Pada kelompok satu, kami melakukan dua kali
penggalian lahan, hal ini dikarenakan pada lubang pertama tanah yang akan digunakan belum bisa mewakili
untuk sampel tanah yang akan ditentukan nilai porositas tanahnya. Setelah itu kami melakukan pengambilan
sampel tanah pada lubang tanah yang kedua.Hal pertama yang kami lakukan adalah meletakkan ring sampel
pada tanah yang sudah di gali, lalu pukul ring sampel dengan dilapisi papan sampai ring sampel terbenam di
dalam tanah. Penggunaan papan disini yaitu supaya ring sampel yang digunakan tidak pecah apabila dipukul
dengan palu. Untuk mengangkat ring sampel tanah dengan tidak mengganggu bahkan merusak keadaan tanah
didalam ring sampel, gunakan cangkul secara perlahan dan hati-hati. Karena apabila ruang pori tanah pada ring
sampel tanah terganggu maka pengambilan sampel tanah harus diulang untuk menghasilkan data yang baik.

Setelah tanah di angkat dari profil tanah selanjutnya ratakan ring sampel tanah dengan pisau cutter. Dan tutup
rapat ring sampel tanah dengan kain kasa lalu dilapisi dengan plastik. Penggunaan plastic dan kain kasa supaya
kadar air, ruang pori tanah pada ring sampel tanah tidak terpengaruhi oleh lingkungan. Perendaman dilakukan
selama satu minggu dan ring sampel tanah dikeringkan didalam oven selama 24 jam dengan suhu 103 ± 2 oC.
Dan setiap diberi perlakuan (direndam dan dikeringkan dalam oven) berat masing-masing cawan dicatat. Dan
didapat bahwa berat ring sampel tanah meningkat ketika direndam dengan air begitupun berat ring sampel
tanah setelah dikeringkan dalam oven akan menurun.
Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan nilai porositas pada tanah sample A 1yang ditimbang dengan
neraca analitik setelah dioven paling besar diantara 2 sampel yang lain yaitu sebesar 63 % dengan nilai bulk
density sebesar 0,98 ini berarti bahwa bahan organik yang lebih rendah.
Sampel A1 memiliki nilai porositasnya tinggi karena kandungan bahan organiknya rendah, hal ini berarti
bahwa porositas di pengaruhi oleh tinggi rendahnya kandungan bahan organik. Ini berarti masih rendahnya
nilai bulk density dan particle density suatu tanah, maka semakin tinggi nilai porositasnya. Sedangkan nilai
porositas yang paling kecil yaitu terdapat pada sampel A 3 sebesar 37 %, ini berarti kandungan bahan
organiknya tinggi. Nilai bulk density pada sampel A3 yaitu sebesar 0,99 .
Adapun rumus porositas yang digunakan dalam penentuan nilai porositas itu sendiri yaitu :

BD = Porositas = 1 – à PD = 2,65

 KESIMPULAN DAN SARAN


 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

 Porositas tanah adalah kemampuan tanah dalam menyerap air.

 Hal–hal yang mempengaruhi porositas adalah iklim, kelembaban dan struktur tanah. Iklim, suhu,
kelembaban, sifat mengembang dan mengerut sangat mempengaruhi porositas.

 Hasil pengamatan yang diperoleh menunjukkan nilai porositas pada tanah sample A 1 yang ditimbang
dengan neraca analitik setelah dioven paling besar diantara 2 sampel yang lain yaitu sebesar 63 % dengan
nilai bulk density sebesar 0,98 sedangkan nilai porositas yang paling kecil yaitu terdapat pada sampel
sebesar 37 %, ini berarti kandungan bahan organiknya tinggi. Nilai bulk density pada sampel yaitu
sebesar 0,99 .
 Apabila di dalam tanah memilki pori – pori yang besar maka tanah akan lebih mudah menyerap air.
Tinggi rendahnya porositas suatu tanah ini sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk
tanah tersebut.

 Tanah yang memiliki tekstur liat memiliki pori yang lebih kecil bila dibandingkan tanah yang memilki
tekstur pasir sehingga tanah yang memiliki tekstur pasir umumnya lebih banyak menyerap air.
 Saran
Saran saya untuk praktikum kali ini adalah lahan pertanian sebaiknya yang dipilih yang memiliki porositas
kapiler dan porositas aerasi yang cukup besar dan diolah pada saat lembab supaya mempermudah dalam
pengolaha dan mendapatkan hasil yanag baik.

Anda mungkin juga menyukai