PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
Disusun oleh:
Tri Purwa Ningrum (18308141064)
B. TUJUAN
1) Mengetahui berbagai peralatan serta fungsinya dalam praktikum Mikrobiologi
2) Mengetahui berbagai media kultur mikroorganisme, komposisi, cara preparasi
dan kegunaannya dalam praktikum Mikrobiologi
3) Mengetahui berbagai teknik isolasi untuk memisahkan mikroorganisme dari
suatu populasi mikroba campuran sehingga diperoleh kultur murni
mikroorganisme (pure culture)
C. ABSTRAK
D. KAJIAN PUSTAKA
I. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroba. Dalam
mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang sejarah penemuan
mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba dan fungsinya,
metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan faktor
lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Semenjak mikroorganisme dipastikan menjadi penyebab timbulnya penyakit
tertentu dan juga bermanfaat bagi kehidupan, banyak penelitian yang dilakukan
melalui prosedur laboratorium. Dalam melakukan pekerjaan di laboratorium
mikrobiologi, peneliti harus mengetahui dan memahami aturan kerja, peralatan,
media, serta teknik isolasi yang diperlukan.
II. Peralatan Laboratorium Mikrobiologi
Selama melakukan kegiatan dalam laboratorium harus menjaga
keamanan dan keselamatan diri, oleh karena itu tahap pengenalan alat dan
proses sterilisasi penting diketahui terlebih dahulu. Selain penggunaan alat
pelindung diri (APD) di laboratorium, mahasiswa juga perlu mengenal dan
paham cara menggunakan alat-alat yang biasa digunakan dalam laboratorium
mikrobiologi. Beberapa alat laboratorium tersebut meliputi alat-alat yang besar
seperti mikroskop, autoklaf, inkubator, oven, lemari pendingin,dan colony
counter. Alat-alat lain adalah alat-alat kecil seperti mikropipet, cawan petri, labu
erlenmeyer, pipet tetes, pipet ukur, tabung reaksi, gelas ukur, tabung durham,
kawat ose/sengkelit, pinset, timbangan dan lain-lain.
Bahan, alat dan meja kerja yang akan digunakan dalam praktek di
laboratorium mikrobiologi harus melalui tahap sterilisasi terlebih dahulu, hal ini
bertujuan supaya pekerjaan dikerjakan secara aseptis atau terbebas dari mikroba
pencemar yang tidak diinginkan. Untuk melakukan proses sterilisasi juga
diperlukan pengetahuan yang cukup tentang alat dan proses-proses sterilisasi
yang akan digunakan atau dipilih. Proses sterilisasi biasanya menggunakan alat-
alat dan persyaratan tertentu yang harus dipelajari secara spesifik
Secara umum sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 metode: mekanis,
fisis dan kimia. Sterilisasi mekanis diantaranya menggunakan microfillter.
Adapun sterilisasi yang sering digunakan dalam praktek dasar mikrobiologi
adalah sterilisasi secara fisis dengan pemanasan, yang dibagi menjadi sterilisasi
kering dan sterilisasi basah. Sedangkan sterilisasi kimia adalah dengan
menggunakan bahan kimia (desinfektan).
III. Teknik Sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu cara untuk membebaskan alat ataupun bahan dari
segala bentuk kehidupan terutama mikrooganisme. Dalam praktikum
mikrobiologi sterilisasi dapat dilakukan secara fisik dan kimia, pemilihan cara
sterilisasi tergantung pada jenis bahan yang akan disterilkan ataupun bentuk
bahan/sediaan yang akan disterilkan. Jenis Sterilisasi yang biasa digunakan
adalah :
1. Sterilisasi Fisis
a. Sterilisasi Kering (Panas Kering), beberapa cara yang dapat
dilakukan pada sterilisasi kering adalah :
a) Pemijaran
Pemijaran merupakan teknik sterilisasi dengan cara
membakar langsung alat-alat seperti ujung ose, ujung
pinset, ujung spatula yang berbahan logam. Pemijaran
dilakukan sampai alat-alat tersebut berwarna merah pijar.
Teknik pemijaran ini diilustrasikan pada Gambar 1. di
bawah ini :
Gambar 1. Sterilisasi Pemijaran
b) Flaming (Jilatan Api)
Alat-alat seperti kaca objek, cawan petri yang telah berisi
media, mulut erlenmeyer yang berisi media dan jarum
cukup dilakukan jilatan api atau melewatkan alat tersebut
pada nyala api bunsen. Artinya alat-alat tersebut hanya
mengalami jilatan api dan tidak sampai memijar. Gambar
sterilisasi dengan jilatan api dapat dilihat pada Gambar
2 di bawah ini :
E. METODE PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan :
Studi literatur : 11 Maret 2021 –
Alat dan Bahan :
1) Alat tulis
2) Jurnal
3) Makalah
4) Referensi Petunjuk Praktikum Mikrobiologi
5) Komputer/Laptop
6) Handphone
Prosedur Kerja :
Kegiatan : Studi literatur
1. Mengumpulkan literatur (jurnal, ebook, buku, dll) tentang mikrobiologi
terutama mengenai alat, media kultur serta teknik isolasi mikroorganisme dalam
praktikum Mikrobiologi
2. Mengidentifikasi nama peralatan, media serta teknik isolasi mikroorganisme
yang digunakan dalam praktikum Mikroorganisme.
3. Mengkaji cara penggunaan, komposisi media, cara preparasi, prosedur kerja
teknik isolasi serta kegunaan dari alat, media dan teknik isolasi mikroorganisme
yang digunakan dalam praktikum Mikrobiologi.
4. Menyusun dan menampilkan hasil kajian literatur ke dalam tabulasi data agar
lebih mudah dipahami.
https://faperta.untidar.ac.id/wp-
content/uploads
Cara Pemakaian :
1) Isi air sampai batas yang ditentukan
2) Masukkan alat/bahan yang akan disterilisasi ke dalam keranjang khusus
3) Tutup autoklaf dan kencangkan klep pengaman
4) Nyalakan autoklaf
5) Atur suhu dan waktu sterilisasi
6) Tunggu sampai proses sterilisasi selesai
7) Buka katup pengaman agar uap keluar, setelah tekanan turun, buka autoklaf
dan keluarkan alat/bahan yang telah steril.
Inkubator
https://faperta.untidar.ac.id/wp-
content/uploads
Cara Pemakaian :
1) Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga
2) Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’.
3) Set waktu dan suhu sesuai kebutuhan inkubasi (untuk pertumbuhan bakteri
suhu optimal 37C)
4) Masukkan media yang berisi bakteri
5) Inkubasi sampai waktu yang ditentukan
6) Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’ hingga tombol tertekan masuk
untuk proteksi terhadap kerusakan
Menyimpan media atau
Refrigerator bahan/spesimen agar isi dan mutu
tidak berubah.
http://bppsdmk.kemkes.go.id
Cara Pemakaian :
1) Nyalakan stop kontak pada listrik
2) Buka pintu lemari es
3) Masukkan bahan kimia atau media yang ingin disimpan pada bagian atas,
suhu 2-4°C
4) Tutup pintu lemari es
Waterbath
Menciptakan suhu yang konstan,
menginkubasi pada analisis
mikrobiologi. melebur basis,
menguapkan ekstrak untuk
mereaksikan zat diatas suhu ruangan
dan aktifitas enzim
https://teknikkimia.usu.ac.id/images/
Cara Pemakaian :
1) Cek banyaknya air dalam alat. Jika jumlah air kurang, tambahkan air sampai
mencapai ½ batas wadah
2) Nyalakan aliran listrik, tekan tombol ”on”
3) Putar tombol suhu sesuai yang diinginkan
4) Masukkan sampel jika suhu sudah mencapai suhu yang diinginkan (sesuai
indikator suhu)
5) Setelah selesai, matikan tombol ”off”
Colony Counter
Kaca Pembesar Mempermudah
penghitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan
Skala kuadran pengamatan
pertumbuhan koloni yang sangat
banyak
https://faperta.untidar.ac.id/wp-
content/uploads
Cara Pemakaian :
1) Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga
2) Nyalakan alat dengan menekan tombol ‘ON’
3) Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka ‘0’
4) Letakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas
meja yang dilengkapi dengan skala
5) Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala
6) Hitung koloni bakteri yang terpisah
7) Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar
8) Matikan alat dengan menekan tombol ‘OFF’.
Vortex
https://faperta.untidar.ac.id/wp-
content/uploads
Cara Pemakaian :
1) Sambungkan stop kontak ke stavolt bersumber arus 220 Volt
2) Letakkan sampel pada tempat berbentuk botol
3) Tekan tombol “on”
4) Putar tombol pengatur getaran ke angka yang kita inginkan
5) Letakan botol sampel diatas tempat penggetar sambil ditekan
6) Lakukan sampai sampel benar-benar homogen
7) Setelah selesai putar kembali tombol pengatur getaran ke angka nol
8) Matikan dengan menekan tombol OFF
9) Cabut stop kontak dari sumber
Cawan Petri (Petri Dish) Meletakkan media tanam mikroba,
Cawan petri memiliki dua bagian
(atas dan bawah) yang terhubung satu
sama lain. Hal ini melindungi isi
cawan dari udara terkontaminasi
yang tidak diinginkan, selain itu juga
https://faperta.untidar.ac.id/wp- mengeluarkan gas apa pun yang
content/uploads dihasilkan oleh bakteri.
Cara Pemakaian :
1) Cawan petri harus benar-benar disterilkan sebelum digunakan untuk
menumbuhkan bakteri, jika tidak hasil percobaannya dapat terpengaruh.
2) Keluarkan cawan petri dari wadahnya dan bukalah kedua bagiannya. Dengan
sangat hati-hati, tuangkan larutan media (biasanya untuk media agar) ke
bagian bawah cawan petri sehingga cukup untuk membentuk lapisan di
bagian bawah cawan.
3) Dengan cepat, tutuplah bagian atas cawan petri untuk mencegah bakteri apa
pun yang ada di udara agar tidak mengontaminasi percobaan.
Batang Penyebar ( Bacterial Cell Menyebarkan biakan bakteri yang
Spreader ) terdapat pada wadah pembiakan .
https://faperta.untidar.ac.id/wp-
content/uploads
Cara Pemakaian :
1) Sterilisasi : Sebelum menggunakan penyebar sel, jika penyebar terbuat dari
kaca atau logam , peneliti harus mensterilkan penyebar dengan
merendamnya dalam alkohol atau etanol dan kemudian membakar alkohol
dengan menempatkan penyebar dalam api pembakar Bunsen untuk
menghilangkan mikroorganisme.
2) Sel atau bakteri diinokulasikan di tengah cawan.
3) Menempatkan penyebar di atas cawan petri.
4) Tanpa banyak tekanan, putar penyebar di sekitar cawan untuk
mendistribusikan sel atau bakteri secara merata.
Jarum Ose
http://bppsdmk.kemkes.go.id/
Cara Pemakaian :
1) Sebelumnya, jarum ose harus disterilkan terlebih dahulu menggunakan
pembakar bunsen setiap kali akan digunakan untuk menginokulasi mikrobia
2) Jarum Ose disentuhkan pada bagian mikrobia
3) Kemudian digosokkan, digoreskan atau disentuhkan pada media lainnya
atau kaca preparat untuk diamati.
Bunsen
https://www.kimiapost.net/
Cara Pemakaian :
1) Pertama bagian bola karet yang ada diatas pipet tetes dipencet dan tahan
kemudian dimasukkan ke dalam cairan.
2) Saat pipet dimasukkan bola karet dipencet lalu lepaskan dan angkat pipet
dari cairan lalu pindahkan ke wadah lain.
3) Untuk memindahkan ke dalam wadah lain kita hanya perlu memencet
kembali karet dibagian atas pipet secara perlahan, pengambilan cairan ini
sesuai dengan kebutuhan.
Mikropipet
http://repository.ut.ac.id/
Cara Pemakaian :
1) Sebelum digunakan Thumb Knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk
memastikan lancarnya mikropipet.
2) Tip bersih dimasukkan ke dalam Nozzle/ujung mikropipet.
3) Thumb Knob ditekan sampai hambatan pertama/first stop, jangan ditekan
lebih ke dalam lagi.
4) Tip dimasukkan ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
5) Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian tekanan dari Thumb Knob
dilepaskan maka cairan akan masuk ke tip.
6) Ujung tip dipindahkan ke tempat penampung yang diinginkan.
7) Thumb Knob ditekan sampai hambatan kedua/second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairan akan keluar dari ujung tip.
8) Jika ingin melepas tip putar Thumb Knob searah jarum jam dan ditekan
maka tip akan terdorong keluar dengan sendirinya, atau menggunakan alat
tambahan yang berfungsi mendorong tip keluar
Tabung durham
Menampung/menjebak gas yang
terbentuk akibat metabolisme pada
bakteri yang diujikan identifikasi
bakteri koliform
https://downloads.sommer.eu/files
Cara Pemakaian :
1) Pastikan tabung dalam kondisi bersih
2) Letakkan tabung secara terbalik pada gelas kimia
3) Masukkan medium (cair)
4) Amati gas pada tabung durham (gas akan tampak sebagai gelembung pada
dasar tabung durham)
Spektrofotometer
Alat untuk pendugaan jumlah
mikroba yang didasarkan pada
banyak cahaya spektrum yang
mampu diserapnya
http://pd.fk.ub.ac.id/wp-content/
Cara Pemakaian :
1) Hubungkan Spektrofotometer ke sumber arus
2) Nyalakan spektrofotometer dengan menekan tombol ON pada main
spektrofotometer.
3) Tampilan program akan muncul dan memberitahukan bahwa proses inisiasi
sedang berlangsung, tunggu hingga proses selesai ditandai dengan
munculnya warna hijau dan tertulis status ready.
4) Biarkan selama 15 menit untuk pemanasan, setelah itu spektrofotometer siap
digunakan.
5) Atur panjang gelombangnya.
6) Setelah itu spektrofotometer siap digunakan untuk pengukuran serapan
sample pada panjang gelombang tertentu.
7) Kuvet dimasukkan setelah di lap dengan kertas tissue. Sisi kuvet yang
terang menghadap lubang cahaya dari spectrophotometer.
8) Setelah selesai bekerja, kuvet dikeluarkan dan dibersihkan dari pelarutnya
kemudian dikeringkan.
9) Spektrofotometer dimatikan dengan mengklik tombol OFF pada main unit
spektrofotometer
Kegiatan 2 : Media
Iris daging dengan ukuran 1x1 cm2 , dimasukkan dalam beaker glass
atau wadah dan ditambah akuades sebanyak 500 mL.
Rebus atau masak daging selama 25 menit atau sampai daging lunak
(jaga agar volume air tetap, jika berkurang tambahkan akuades).
Dinginkan dan dituang pada cawan petri maupun tabung reaksi serta
disterilisasi dengan autoklaf
Dinginkan dan tuang pada cawan petri maupun tabung reaksi serta
disterilisasi dengan autoklaf
2. Media selektif
Media selektif merupakan media yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri-
bakteri tertentu saja oleh karena media ini mengandung zat inhibitor untuk
menghambat pertumbuhan bakteri lain. Media ini dipakai untuk menyeleksi
mikroorganisme sesuai dengan yang diinginkan jadi hanya satu jenis
mikroorganisme saja yang dapat tumbuh dalam media ini atau hanya satu
kelompok tertentu saja.
Contohnya adalah brilliant green lactose bile broth (BGLBB) yang
digunakan dalam penentuan bakteri koli tinja, jenis medium ini dapat
menghambat pertumbuhan bakteri pemfermentasi selain bakteri coliform.
Lakukan perhitungan media MSA untuk jumlah dan volume plate atau
petri yang dibutuhkan
Jika pH sudah sesuai, tutup Erlenmeyer dengan kapas kasa dan beri
label
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Apabila
segera digunakan, tuang media dari Erlenmeyer ke Petri dengan teknik
aseptic, ratakan memutari petri searah angka delapan
Tunggu sampai media memadat, Media siap pakai dapat disimpan pada
pada suhu 2 – 8 °C atau suhu kamar dan selalu di buat setiap hari.
Lakukan perhitungan media SSA untuk jumlah dan volume plate atau
petri yang dibutuhkan
Tunggu sampai media memadat, Media siap pakai dapat disimpan pada
pada suhu 2 – 8 °C atau suhu kamar dan selalu di buat setiap hari.
3. Media diferensial
Media ini digunakan untuk menyeleksi mikroorganisme. Medium ini dapat
ditumbuhi berbagai jenis mikroorganisme tapi salah satu diantaranya dapat
memberikan salah satu ciri yang khas sehingga dapat dibedakan dari yang lain
dan dapat dipisahkan.
Contoh : Mac Conkey Agar (MC), Eosin Methylen Blue (EMB), Blood Agar
Plate (BAP)
Mac Conkey Agar (MC)
Fungsi untuk mengidentifikasi kuman yang meragi laktosa dan tidak meragi
laktosa.
Jika pH sudah sesuai, tutup Erlenmeyer dengan kapas kasa dan beri
label
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Apabila
segera digunakan, tuang media dari Erlenmeyer ke Petri dengan
volume 15-20 mL, ratakan membentuk pola angka delapan secara
perlahan.
Tunggu sampai media memadat, Media siap pakai dapat disimpan pada
pada suhu 2 – 8 °C atau suhu kamar dan selalu di buat setiap hari.
Lakukan perhitungan media EMB sesuai jumlah Petri yang akan dibuat
Jika pH sudah sesuai, tutup Erlenmeyer dengan kapas kasa dan beri
label
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Apabila
segera digunakan, tuang media dari Erlenmeyer ke Petri dengan
volume 15-20 mL, ratakan membentuk pola angka delapan secara
perlahan.
Tunggu sampai media memadat, Media siap pakai dapat disimpan pada
pada suhu 2 – 8 °C atau suhu kamar dan selalu di buat setiap hari.
Blood Agar Plate (BAP) (menggunakan darah domba atau darah O manusia)
Skema
Panaskan jarum ose hingga memijar di atas
A bunsen, kemudian beri jarak dari bunsen dan
diamkan hingga dingin.
Lepaskan penyumbat tabung (kapas+kasa
jangan diletakkan di meja/tempat lain agar tidak
B
terkontaminasi) kemudian panaskan mulut tabung
dengan api
Setelah jarum ose cukup dingin, ambil satu loop
C suspensi mikroorganisme (usahakan loop tidak
menyentuh dinding tabung reaksi)
D Panaskan kembali mulut tabung
Tabung reaksi (culture tube) ditutup kembali
E dengan penyumbatnya, lalu letakkan di rak
tabung
Pijarkan kembali loop (jarum ose) sebelum
F digunakan lagi atau sebelum disimpan di tempat
semula
i. Goresan T
Fungsi
Tipe goresan T digunakan untuk mendapatkan koloni tunggal
dengan membagi wilayah goresan menjadi 3
Cara Kerja :
1) Tandai bagian luar-bawah cawan petri dengan membagi cawan
menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker.
2) Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag.
3) Panaskan jarum ose dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan
streak zig-zag pada daerah 2, Cawan diputar untuk memperoleh
goresan yang sempurna.
4) Lakukan hal yang sama pada daerah 3 (Gambar.
G. KESIMPULAN
H. SARAN
I. DAFTAR PUSTAKA
Andrews, A. H., R. W. Blowey, H. Boyd, dan R. G. Eddy. 2004. Bovine Medicine
Diseases and Husbandry of Cattle Second Edition. Blackwell Science. UK.
Atlas, R.M., A.E. Brown, K.W.Debra, and L.Miller. 1984. Experimental
Microbiology: fundamental and applications. Macmillan publishing company,
New York
Barrow, G.I., and R. K. A. Feltham. 1993. Cowan and Steel’s Manual for the
Identification of Medical Bacteria Third Edition. Syndicate of the University
of Cambridge. United Kingdom.
Benson, H.J. 1998. Microbiogical applications: laboratory manual in general
Microbiology, 7th edition, WCB McGraw-Hill, Boston USA
Claus, G.W. 1989. Understanding microbes, a laboratory textbook for Microbiology,
W.H. Freeman and Company, USA
Cappucino, J.E and N. Sherman. 1987. Microbiology, a Laboratory Manual. The
Benjamin Cummings Publishing company, Inc, California, USA
Deby, N. 2011. Sterilisasi dan Pembuatan Media. https://www.academia.edu
Dwijoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan
Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Hadioetomo RS. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek: Teknik dan Prosedur
Dasar Laboratorium. Jakarta : Gramedia
Hadioetomo, R. 1990. Mikrobiologi Dasar-Dasar Dalam Praktek. Jakarta : Gramedia
Hudson, B.K. and L.Sherwood. 1997. Explorations in Microbiology, a
discoverybased approach, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey,
USA
Indan, E. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Jawetz, and Melnick. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Jawet, Melnick, and Adelberg, 2001, Medical Microbiology, ed. 22, California
Appleton and Lange.
Jutono, J. Soedarsono, S. Hartadi, S. Kabirun S., Suhadi D., 1980, Pedoman
Praktikum Mikrobiologi Umum, Departemen Mikrobiologi, Fakultas
Pertanian UGM, Yogyakarta. UGM Press. Yogyakarta.
Kuswiyanto. 2014. Buku Ajar Bakteriologi 1, 2, dan 3 analis kesehatan. Jakarta:
Penerbit buku Kedokteran (EGC).
Lay, B., 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lorian V, Antibiotics in Laboratory Medicine, ed 4, William & Wikins, New York.
Madigan MT, Martinko JM, Parker J. 2000.Brock Biology of Microorganisms. Ninth
Ed. Prentice Hall International, Inc. New Jersey. 991pp.
Perry JJ, Staley JT, Lory S. 2002. Microbial Life. Sinauer Associates, Inc.
Sunderland, MA.811 pp.
Prescott, L.M. 2002. Prescott-Harley-Klein’s: Microbiology, 5th ed., 553. The
McGraw-Hill Companies .New York.
Staf Pengajar Mikrobiologi FKUI, 2005, Penuntun Praktik Mikrobiologi Kedokteran,
Medical Multimedia Indonesia, Jakarta
Sutedjo. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Volk, W.A. dan M.F. Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jilid 1. Edisi Kelima. 396
pp. Penerbit Erlangga. Jakarta.
https://faperta.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2019/08/PANDUAN
PRAKTIKUM-MIKROBIOLOGI-AKUAKULTUR-2019.pdf // di akses 10
Maret 2021 Pukul 13.21 WIB
http://repository.ut.ac.id/4486/1/BIOL4445-M1.pdf. // di akses 10 Maret 2021 Pukul
13.27 WIB
https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Dokumen%20Mutu
Instruksi%20Kerja/a/01300%2006114%20IK%20Pemakaian%20Inkubator.p
f // di akses 10 Maret 2021 Pukul 13.32 WIB
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/DAFTAR
ISI-DAN-MIKROBIOLOGI-PARASITOLOGI.pdf // di akses 10 Maret 2021
Pukul 14.09 WIB
https://fkh.ub.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Dokumen%20Mutu
Instruksi%20Kerja/a/01300%2006115%20IK%20Pemakaian%20Colony%2
https://downloads.sommer.eu/files/GIGAcontrol-A_46819V001.pdf // di akses 10
Maret 2021 Pukul 14.12 WIB
https://fkh.ub.ac.id/wpcontent/uploads/2011/06/Dokumen%20MutuInstruksi%20Ker
a/b/01300%2006145%20IK%20Lemari%20Es.pdf // di akses 10 Maret 2021
Pukul 14.23 WIB
https://fkh.ub.ac.id/wpcontent/uploads/2011/06/Dokumen%20MutuInstruksi%20Ker
a/01300%2006138%20IK%20Penggunaan%20Waterbath%0Memmert.pdf //
http://digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id/public/POLTEKKESSBY-Studi
WIB
https://faperta.untidar.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/PANDUAN-PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI-2019-Peternakan-Baru.pdf // di akses 10 Maret 2021 Pukul
15.34 WIB
http://repository.ut.ac.id/4486/1/BIOL4445-M1.pdf // di akses 10 Maret 2021 Pukul
15.37 WIB
https://bio.libretexts.org/Learning_Objects/Laboratory_Experiments/Microbiologyab
/Microbiology_Labs_I/01%3A_Media_Preparation // di akses 10 Maret
2021 Pukul 15.42 WIB
https://sciencing.com/agarslants8538817.html#:~:text=Slanting%20the%20surface%
of%20the,moisture%20content%20of%20agar%20media. // di akses 10
Maret 2021 Pukul 15.44 WIB
https://www.ruf.rice.edu/~bioslabs/bios318/318manual.htm // di akses 10 Maret 2021
Pukul 15.49 WIB
https://askinglot.com/what-is-the-use-of-agar-slant-and-agar-deep // di akses 10 Maret
2021 Pukul 15.52 WIB
http://pd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/09/ik/51
IKpenggunaanspektrophotometer.pdf // di akses 10 Maret 2021 Pukul 15.56
WIB
Evaluasi :
Masih kurang abstrak, sumber dilengkapi, judul gambar dilengkapi, tabel
dirapihin, cari perbedaan fungsi bentuk agar, kesimpulan, hayukkk bisa yukkk
semangattt... biar bisa ngbucin exo lagi yukk..