Anda di halaman 1dari 10

BAKTERIOLOGI

Pertemuan / Kelompok : 5/2

Judul Praktikum : Penanaman Kuman / Pembiakkan kuman

Bahan Pemeriksaan : S.S agar

Hari / Tanggal : Rabu/ 24 Oktober 2018

Nama : Dekris Monarika

Nim : 17150009

Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara pembiakkan kuman

Prinsip Kerja : Ambil suspensi kuman menggunakan oce lalu letakkan di media
SS Agar dengan bentuk zig zag kemudian masukkan dalam
oven( incubator) .

Dasar teori
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Adapun macam-macam media pertumbuhan antara lain :
 Media berdasarkan sifat fisik, yaitu media padat, media semi padat, dan media cair. 
 Media berdasarkan komposisi, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media
non sintesis. 
 Media berdasarkan fungsinya, yaitu media ekslusif, media selektif/penghambat,
media diperkaya (enrichment), media diferensial, dan media transpor.

Alat :

1. Lampu spritus
2. Oce
3. Rak
4. Korek api
5. Oven

Bahan :

1. S.S agar
2. Aquades
Cara kerja :

1. Siapkan media Ss Agar


2. Nyalakan lampu spritus
3. Ambil oce panaskan dahulu dan panaskan dulu ujung tabung yang berisi suspensi
kuman tersebut
4. Lalu ambil suspensi kuman menggunakan oce kemudian oleskan ke media Ss agar
dengan bentuk zigzag
5. Panaskan lagi oce dan ujung tabung tersebut
6. Terakhir masukkan Ss agar ke dalam oven

Pembahasan
Salmomella shigella agar yang digunakan untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan
Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Untuk khusus isolasi kuman shigella, media
ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan terhambat. Media ini tersusun atas
beberapa bahan, seperti campuran ekstrak, vitamin, mineral, dan asam amino, campuran bile
salt, sodium sitrat, dan brilliant green, neutral red ,dan ferric citrate. Perbenihan ini mirip
dengan Mc. Conkey Agar, hanya penggunaannya lebih khusus lagi untuk basil gram negatif
patogen enterik, sehingga dipakai untuk isolasi dari spesimen tinja terutama,Salmonella dan
Shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tak berwarna.
Hasil Pengamatan
Dari hasil percobaan pembiakkan kuman sudah selesai di lakukan dan hasil belum di ketehui
Kesimpulan

Jadi,berdasarkan percobaan pembiakkan sudah di lakukan dan hasil belum di ketahui

Palembang,24 Oktober 2018


Dosen pembimbing Praktikan

(J.Sigalingging AMAK, SKM, M.kes) (Dekris Monarika)

BAKTERIOLOGI
Pertemuan / Kelompok : 5/2

Judul Praktikum : Penanaman Kuman / Pembiakkan kuman

Bahan Pemeriksaan : S.S agar

Hari / Tanggal : Rabu/ 24 Oktober 2018

Nama kelompok :

1. Deka agustine (17150008)


2. Dekris Monarika (17150009)
3. Dina Kurniati (17150010)
4. Dita an Nisa (17150011)
5. Eka agustina (17150013)
6. Endah Lavita Sari (17150014)
7. Hesti Aura Nabila (17150015)

Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara pembiakkan kuman

Prinsip Kerja : Ambil suspensi kuman menggunakan oce lalu letakkan di media
SS Agar dengan bentuk zig zag kemudian masukkan dalam
oven( incubator) .

Dasar teori
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
makanan (nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme
memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun
komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi
kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya.
Adapun macam-macam media pertumbuhan antara lain :
 Media berdasarkan sifat fisik, yaitu media padat, media semi padat, dan media cair. 
 Media berdasarkan komposisi, yaitu media sintesis, media semi sintesis, dan media
non sintesis. 
 Media berdasarkan fungsinya, yaitu media ekslusif, media selektif/penghambat,
media diperkaya (enrichment), media diferensial, dan media transpor.

Alat :

6. Lampu spritus
7. Oce
8. Rak
9. Korek api
10. Oven

Bahan :
3. S.S agar
4. Aquades

Cara kerja :

7. Siapkan media Ss Agar


8. Nyalakan lampu spritus
9. Ambil oce panaskan dahulu dan panaskan dulu ujung tabung yang berisi suspensi
kuman tersebut
10. Lalu ambil suspensi kuman menggunakan oce kemudian oleskan ke media Ss agar
dengan bentuk zigzag
11. Panaskan lagi oce dan ujung tabung tersebut
12. Terakhir masukkan Ss agar ke dalam oven

Pembahasan
Salmomella shigella agar yang digunakan untuk mengisolasi kuman Salmonella sp dan
Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Untuk khusus isolasi kuman shigella, media
ini tidak disarankan karena beberapa strain shigella akan terhambat. Media ini tersusun atas
beberapa bahan, seperti campuran ekstrak, vitamin, mineral, dan asam amino, campuran bile
salt, sodium sitrat, dan brilliant green, neutral red ,dan ferric citrate. Perbenihan ini mirip
dengan Mc. Conkey Agar, hanya penggunaannya lebih khusus lagi untuk basil gram negatif
patogen enterik, sehingga dipakai untuk isolasi dari spesimen tinja terutama,Salmonella dan
Shigella yang keduanya memperlihatkan pertumbuhan koloni yang tak berwarna.
Hasil Pengamatan
Dari hasil percobaan pembiakkan kuman sudah selesai di lakukan dan hasil belum di ketehui
Kesimpulan

Jadi,berdasarkan percobaan pembiakkan sudah di lakukan dan hasil belum di ketahui

Dosen pembimbing

(J.Sigalingging AMAK, SKM, M.kes)

PARASITOLOGI
Pertemuan/kelompok : 5/2
Judul Pratikum : Pemeriksaan reduksi urin atau pemeriksaan glukosa dalam urin
Bahan Pemeriksaan : Urin
Hari/tanggal : Jum’at / 26 oktober 2018
Nama : Dekris Monarika
NIM : 17150009
Tujuan Pratikum : Untuk mengetahui ada atau tidak nya kandungan glukosa dalam urin
Prinsip kerja
Ambil benedict sebanyak 5 ml masukkan ke dalam tabung reaksi lalu masukkan urin 8 tetes
homogenkan kemudian panaskan sampai mendidih lalu baca hasilnya .
Dasar teori
Urin adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal kemudian dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui proses urinasi. Ekskresi urin diperlukan untuk membuang molekul molekul
sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Urin
disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang
keluar tubuh melalui uretra. Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta fakta
tentang ginjal
dan saluran urine, tetapi juga mengenai berbagai organ dalam tubuh seperti: hati, saluran
empedu, pancreas, cortex adrenal, dll. Urin normal berwarna jernih transparan, warna kuning
muda pada urin berasal dari zat bilirubin dan biliverdin. Urin normal manusia terdiri dari air,
urea, asam urat, ammonia, kreatinin, asam laktat, asam fosfat, asam sulfat, klorida,dan garam.
Alat dan bahan :
Alat : 1. Tabung reaksi 6. Lampu spritus
2. Pipet gondok 7. Korek api
3. Karet penghisap 8. Pipet tetes
4. Penjepit 9. Rak tabung reaksi
5. Pot urin

Bahan : 1. Urin
2. Benedict
Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan
2. Pipet larutan benedict menggunkan pipet gondok sebanyak 5 ml dan masukkan ke
dalam tabung reaksi
3. Setelah itu masukkan sampel urin sebanyak 8 tetes ke dalam tabung reaksi
4. Lalu homogenkan tabung tersebut
5. Kemudian japit tabung dan panaskan di atas lampu spritus sampai mendidih
6. Lalu letakkan di rak tabung dinginkan dan baca hasilnya
Negatif : biru
+1 : biru sedikit kuning
+2 : biru banyak kuning
+3 : kuning keruh
+4 : merah bata
Pembahasan
Uji Benedict dapat dilakukan pada urine untuk mengetahui kandungan glukosa. Urine yang
mengandung glukosa dapat menjadi tanda adanya penyakit diabetes. Sekali urine
diketahuimengandung gula pereduksi, test lebih jauh mesti dilakukan untuk memastikan jenis
gula pereduksiapa yang terdapat dalam urine. Hanya glukosa yang mengindikasikan penyakit
diabetes.
Pada uji Benedict, pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid
dalam gugusaromatik, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah
gula pereduksi,namun karena memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan
berubah menjadi glukosadan mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif
dengan pereaksi benedict.Sukrosa (gula pasir) tidak terdeteksi oleh pereaksi Benedict.
Sukrosa mengandung dua monosakrida(fruktosa dan glukosa) yang terikat melalui ikatan
glikosidic sedemikian rupa sehingga tidakmengandung gugus aldehid bebas dan
alpha hidroksi keton. Sukrosa juga tidak bersifat pereduksi.Pada uji Benedict, pereaksi ini
akan bereaksi dengan gugus aldehid, kecuali aldehid dalam gugusaromatik, dan alpha
hidroksi keton. Oleh karena itu, meskipun fruktosa bukanlah gula pereduksi,namun karena
memiliki gugus alpha hidroksi keton, maka fruktosa akan berubah menjadi glukosadan
mannosa dalam suasana basa dan memberikan hasil positif dengan pereaksi benedict.
Gula reduksi dengan larutan Benedict (campuran garam Kupri Sulfat, Natrium Sitrat,
NatriumKarbonat) akan terjadi reaksi reduksi oksidasi dan dihasilkan endapan berwarna
merah darikupro oksida.

Hasil pengamatan : Dari percobaan yang saya lakukan di dapat hasil nya :
Sampel 1 : poaitif 1 Sampel 2 : positif 2
Sampel 3 : positif 3 Sampel 4 : positif 4
Kesimpulan : Jadi, hasil percobaan kali ini yaitu semua sampel positif

Palembang,26 Oktober 2018


Dosen pembimbing Praktikan

(J.Sigalingging AMAK, SKM, M.kes) (Dekris Monarika)


HEMATOLOGI

Pertemuan / Kelompok : 5/2

Judul Praktikum : Menghitung jenis leukosit

Bahan Pemeriksaan : Darah

Hari / Tanggal : Selasa / 25 oktober 2018

Nama : Dekris Monarika

Nim : 17150009

Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui cara menghitung jenis leukosit

Prinsip Kerja : Ambil preparat letakkan di atas meja microskop,gunakan lensa


objektif pembesaran 10X untuk mencari lapangan pandang,dan
gunakan lensa 100 X untuk mencari jenis leukosit setelah itu
amati dan hitinglah hasilnya

Dasar teori

Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang
berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari
sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat
beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang
berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsi-fungsi tersebut dapat berjalan.
Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan
dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung
4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter darah manusia dewasa yang sehat
atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000
sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat
meningkat hingga 50000 sel per tetes.
Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler meliputi
Basofil, Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan Monosit. Peningkatan
jumlah leukosit disebut Leukositosis yang  menunjukkan adanya proses infeksi atau radang
akut, misalnya pneumonia atau radang paru-paru, meningitis atauradang selaput otak,
apendiksitis atau radang usus buntu, tuberculosis, tonsilitis, dan lain-Iain. Selain itu juga
dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin,
eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Sedangkan, pada penurunan jumlah
Leukosit disebut Leukopeni yang dapat terjadi pada infeksi tertentu terutama virus, malaria,
alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu, dapat pula disebabkan olehobat-obatan, terutama
asetaminofen (parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin,
cephalosporin).
Leukosit selain berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi. Leukosit juga memilii fungsi yang umum yaitu sebagai berikut:
1.Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang dilakukan oleh neutofil
dan monosit.
2. Fungsi reparatif yaitu memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskuler.
Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang menghasilkan heparin. Sehingga
pembentukan trombus pembuluh – pembuluh darah dapat dicegah.

Alat

1. Microskop
2. Sediaan apus darah tepi

Cara kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Kemudiaan hidupkan mikroskop,lalu letakkan sediaan apus di meja microskop
3. Lalu cari lapangan pandang pada besaran 10X kemudian dilanjutkan dengan meneteskan
oil immers lalu gunakan lensa objektif pembesaran 100X
4. Kemudian amati dan hitung jenis leukositnya

Pembahasan

a.Eosinofil
Eosinofil adalah sel darah putih berjumlah 7% dari dalam sel darah putih dan mengalami
peningkatan terkait dengan adanya asma, alergi dan demam. Eosinofil memiliki diameter 10
hingga 12 mikrometer. Eosinofil merupakan kelompok dari granulosit yang bertugas dalam
melawan parasit yang memiliki jangka waktu 8 hingga 12 hari. Eosinofil memiliki sejumlah
zat kimiawi seperti ribonuklease, histamin, lipase, eosinofil peroksidase dan
deoksribonuklease serta beberapa macam asam amino. 

b.Basofil
 Basofil adalah  sel darah putih yang berjumlah 0,01-0,03% dari tubuh kita. Basofil
memiliki banyak granula sitoplasmik dengan jumlah dua lobus. Basofil merupakan kelompok
dari granulosit yang dapat bergerak keluar menuju ke jaringan tubuh tertentu. Basofil akan
bekerja disaat adanya reaksi alergi pada tubuh dengan mengeluarkan histamin, sehingga
pembuluh darah menjadi besar. Jumlah basofil akan bertambah banyak atau meningkat jika
meningkatnya jumlah alergi. Bertambah banyak jumlah basofil disebut dengan basofilia. 

c.Neutrofil 
Neutrofil adalah Sel darah putih yang berjumlah 50-60% dalam darah yang merupakan
kelompok granulosit karna memiliki butiran halus (granula). Neutrofil juga diakatakan
sebagai polymorphonuclear dikarenakan selnya memiliki bentuk yang aneh. dan memiliki 3
inti sel. Neutrofil adalah sel yang paling pertama menghadang dan melawan bakteri, virus
dan benda asing lainnya yang berperan dalam proses peradangan. Dari sifat fagosit yang
dimilikinya, neutrofil menyerang dengan menggunakan serangan respiratori yang memakai
berbagai macam substansi yang mengandung hidrogen peroksida, oksigen radikal bebas,
hipoklorit.
Neutrofil diproduksi dalam sumsum tulang dengan hasil produksi neutrofil sekitar 100 milliar
neutrofil dalam sehari, dan akan meningkat menjadi sepuluh kali lipat jika terjadi inflamasi
kuat. Setelah keluar dari sumsum tulang, akan mengalami 6 tahap morgolis, yakni mielocit,
metameolocit, neutrofil non segmen (band), neutrofil segmen

d.Monosit
Monosit adalah sel darah putih yang berjumlah 1-3% dalam tubuh kita yang merupakan
baris kedua pertahanan tubuh kita terhadap infeksi bakteri dan benda asing. Monosit adalah
bagian dari kelompok sistem kekebalan tubuh kita yang tidak mempunyai butiran halus
dalam sel (granula). Dalam melawan infeksi bakteri dan benda asing, monosit dapat melawan
walaupun ukuran bakteri dan benda asing lebih besar dengan memakannya. 
Monosit beredar dalam darah sekitar 300-500 mikroliter darah yang diproduksi
didalam sumsum tulang manusia dan menyerbar keseluruh tubuh dalam 3 hari dengan masuk
ke jaringan tubuh tertentu yang mengalami pematangan menjadi makrofag yang berfungsi
sebagai kekebalan tubuh. Peningkatan jumlah monosit disebut dengan monositosis, yang
dapat dijumpai pada penyakit seperti parotitis, herpes zoster, mononucleosis, infeksiosa,
toksoplasmosis, hemolitik, arthrithis, dan masih banyak lagi.

e.Limfosit
 Limfosit adalah sel darah putih berjumlah 20-25% dalam tubuh yang merupakan jumlah
terbanyak kedua setelah neutrofil. Limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dan di limfa.
Limfosit juga dibagi menjadi dua macam yakni limfosit kecil dan limfosit besar. Hasil dari
produksi limfosit 1 kubik kurang lebih 8000 sel darah putih. jika sel tersebut mengalami
peningkatan atau bertambah banyak maka akan menyebabkan penyakit leukimia atau kanker
darah. Limfosit terbagi atas 6 jenis yakni Limfosit B, Sel T Helper, Sel T sitotoksit, Sel T
memori, dan Sel T Supresor. Limfosit B memproduksi antibodi, Sel T Helper mengaktifkan
dan mengarahkan sistem kekebalan tubuh mikroorganisme, Sel T Sitotoksit mengeluarkan
bahan kimia dalam menghancurkan patogen, Sel T memori sistem kekebalan tubuh dalam
mengetahui patogen tertentu. Sel T Supresor untuk melindungi sel normal tubuh. 

Hasil pengamatan :Dari hasil pengamatan yang dilakukan di dapatkan hasil:


-Eosinofil : -
-Basofil : -
-Neotrofil batang : -
- Neutrofil segmen : 60 %
-Limfosit : 40 %
-Monosit : - +
Jumlah : 100 %

Kesimpulan : Jadi berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan temukaan neutrofil segmen


60% dan limfosit 40 %.

Palembang,25 Oktober 2018

Dosen pembimbing Praktikan

(J.Sigalingging AMAK, SKM, M.kes) (Dekris Monarika)

Anda mungkin juga menyukai