Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN ROLE PLAY TIMBANG TERIMA PRAKTEK

MANAJEMEN DI PAVILIUN 6 RS KATOLIK


ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA

OLEH:
KELOMPOK PAVILIUN 6
1. ALBERTUS TA’EK S. Kep 201604002
2. ANA MARIA. M ADUR S.Kep 201604004
3. ANANDA PUSPITA AYU. A .S.Kep 201602006
4. APRIANI ANTONIA IRMA. T S.Kep 201604009
5. BELATRIX REBECA. S.Kep 201604010
6. BENEDIKTA PUTU. S S.Kep 201604011
7. DESSY NATALIA ISABELA S.Kep 201604013
8. DWI OKTA A. S. S.Kep 201604018
9. FITRI ARIYANTI S.Kep 201604027
10. JOSEPHINE S.Kep 201604035
11. MARIA FRANSISKA ETRIS. B. S.Kep 201604041
12. NOVIAN ALBERTO L. TONDA S.Kep 201604053
13. SRI MURTIASIH S.Kep 201604065

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK
ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA

i
2016
DAFTAR ISI
Cover ............................................................................................................... i
Daftar Isi .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................ 1
1.2.1 Tujuan Umum.......................................................................................... 1
1.2.2 Tujuan Khusus......................................................................................... 2
1.3.Manfaat....................................................................................................... 2
1.3.1 Bagi Mahasiswa....................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 3


2.1 Pengertian .................................................................................................. 3
2.2 Tujuan Timbang Terima ............................................................................. 3
2.2.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3
2.2.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3
2.3 Manfaat Dilakukan Timbang terima .......................................................... 3
2.4 Macam - MacamTimbang Terima .............................................................. 3
2.5 Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Timbang Terima ................ 4
2.6 Prinsip-Prinsip Timbang Terima ................................................................ 4
2.7 Prosedur Timbang Terima .......................................................................... 4
2.8 Alur Timbang Terima ................................................................................. 7
2.9 Evaluasi....................................................................................................... 7

BAB 3 RENCANA KEGIATAN...................................................................... 9


3.1 Pelaksanaan 9
3.2 Pengorganisasian ............ 9
3.3 Metode 9
3.4 Instrumen ............ 9
3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima ............ 10

BAB 4 LAPORAN TINDAKAN .................................................................... 12


4.1 Pelaksanaan Timbang Terima .................................................................... 12
4.2 Pengorganisasian........................................................................................ 12
4.3 Undangan.................................................................................................... 12
4.4 Pelaksanaan................................................................................................. 13
4.5 Hasil Evaluasi............................................................................................. 13
4.5.1 Evaluasi Struktur..................................................................................... 13
4.5.2 Evaluasi Proses........................................................................................ 13
4.5.3 Evaluasi Hasil.......................................................................................... 14
4.6 Hambatan.................................................................................................... 14
4.7 Dukungan.................................................................................................... 14

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 15


5.1 Simpulan .................................................................................................... 15
5.2 Saran .......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 16
LAMPIRAN..................................................................................................... 17

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Profesionalisme dalam keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan komunikasi yang efektif antar perawat maupun dengan tenaga
kesehatan yang lain, salah satunya melalui timbang terima. Timbang terima
(operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima sesuatu
(laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien dan dilakukan seefektif mungkin
dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri
perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dilakukan atau belum dan
perkembangan pasien saat itu. Informasi yang disampaikan harus akurat sehingga
kesinambungan asuhan keperawatan dapat berjalan dengan sempurna (Nursalam,
2016).
Hal yang sering ditemukan saat timbang terima di beberapa rumah sakit
yaitu dalam penyampaian timbang terima tidak berfokus pada masalah
keperawatan tetapi lebih berfokus pada masalah medis. Data yang didapat dari
observasi mulai tanggal 20-23 Mei 2017 di Paviliun 6 RS Katolik St. Vincentius a
Paulo Surabaya didapatkan bahwa selama 9x timbang terima, dilakukan pada
setiap pergantian shift dan dihadiri oleh perawat yang dinas saat itu dengan
perawat yang akan berganti shift berikutnya. Setelah timbang terima perawat tidak
melakukan validasi data ke pasien karena tidak ada pasien yang memiliki penyakit
istimewa yang perlu dilakukan observasi khusus. Perawat kurang melakukan
pendekatan secara mendalam untuk membina hubungan saling percaya antara
pasien dan perawat saat pergantian shift sebelum dilakukan tindakan keperawatan
seperti memperkenalkan nama perawat yang akan bertugas.
Menurut perawat di Paviliun 6 RS Katolik st. Vincentius a Paulo,
Surabaya, validasi yang dilakukan pada semua pasien akan menyebabkan
mundurnya waktu perawatan pada pasien, padahal fungsi dari validasi data adalah
untuk mengetahui kondisi pasien saat ini apakah sesuai dengan hasil yang
dilaporkan saat timbang terima sehingga dapat menentukan tindakan keperawatan
selanjutnya untuk pasien. Tindakan perawatan yang diberikan pada pasien lebih
berfokus pada masalah medis dan kolaborasi saja tetapi kurang berfokus pada
tindakan keperawatan, hal ini dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan.
Berdasarkan fenomena diatas maka solusi yang dapat diberikan yaitu pada
pelaksanaan praktek manajemen keperawatan ini, kami mahasiswa program studi
Profesi Ners STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya melakukan roleplay
tentang timbang terima sesuai dengan alur. Timbang terima harus terstruktur
mulai dari nama pasien, nomor kamar, masalah medis, dokter yang merawat
pasien, keluhan dan keadaan pasien saat ini, masalah keperawatan yang terjadi
dan belum terjadi serta kolaborasi. Waktu untuk tiap pasien masing-masing
±5menit. Setelah timbang terima, dilakukan tanda tangan serah terima tugas pada
RM (3a) oleh Katim shift sebelumnya dan yang akan shift selanjutnya serta
diketahui KARU, sehingga informasi yang diberikan untuk melakukan asuhan
keperawatan dapat berkesinambungan dan berjalan secara optimal.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan timbang terima dengan baik
sehingga kesinambungan informasi dalam asuhan keperawatan kepada klien
dapat tercapai.
1.2.2 Tujuan Khusus
1) Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil pelaksanaan asuhan
keperawatan klien
2) Mahasiswa mampu menyampaikan keadaan pasien, diagnosa keperawatan
dan masalah keperawatan, intervensi keperawatan dan intervensi kolaboratif
yang sudah dan belum dilakukan.
3) Mahasiswa mampu menyampaikan hal-hal penting yang perlu ditindak
lanjuti oleh dinas berikutnya.
4) Mahasiswa mampu menjaga kesinambungan informasi mengenai keadaan
klien
5) Mahasiswa mampu memerankan perannya
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Mahasiswa
1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar mahasiswa dalam
melaksanakan asuhan keperawatan
2) Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antara antara
mahasiswa
3) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan.
4) Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
5) Terhindar dari kekeliruan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian
Timbang terima (operan) merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan
dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang
terima pasien harus dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara
singkat jelas dan lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif
yang sudah dilakukan atau belum dan perkembangan pasien saat itu (Nursalam,
2016).
2.2 Tujuan Timbang Terima
2.2.1 Tujuan Umum yaitu mengkomunikasikan keadaan pasien dan
menyampaikan informasi yang penting
2.2.2 Tujuan Khusus
1) Menyampaikan kondisi atau keadaan pasien (data fokus)
2) Menyampaikan hal yang sudah atau belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan kepada pasien.
3) Menyampaikan hal-hal penting yang harus ditindaklajuti oleh perawat dinas
berikutnya.
4) Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya
2.3 Manfaat Dilakukan Timbang Terima (Nursalam, 2011: L:42)
1) Bagi Perawat
(1) Meningkatkan kemampuan komunikasi antara perawat.
(2) Menjalin suatu hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antara perawat.
(3) Pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap klien yang berkesinambungan
(4) Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara paripurna.
2) Bagi Pasien
Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap
3) Bagi Rumah Sakit
Meningkatnya pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif

2.4 Macam –macam timbang terima (Mossaman , 2011)


1) Verbal handover merupakan timbang terima yang dilakukan secara lisan
2) Tape recorded handover merupakan timbang terima yang dilakukan dengan
bantuan tape recorder
3) Bedside handover : timbang terima yang dilakukan secara langsung
disamping pasien
4) Written handover : timbang terima yang dilakukan secara tertulis pada form
timbang terima
2.5 Berbagai Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Timbang Terima
(Nursalam, 2011: L:42)
1) Dilaksanakan tepat pada waktu, setiap pergantian shift dan keadaan siap
untuk kedua shift.
2) Dipimpin oleh kepala ruangan atau dilakukan oleh Perawat Primer (PP).
3) Diikuti oleh semua perawat yang telah dan yang akan dinas.
4) Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan jelas
menggambarkan kondisi klien saat ini serta menjaga kerahasiaan klien.
5) Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien.
6) Saat timbang terima di kamar klien, menggunakan volume suara yang pelan
sehingga klien di sebelahnya tidak mendengar sesuatu yang menjadi privacy
bagi klien. Sesuatu yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan
secara langsung di dekat klien.
7) Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi tanya
jawab terhadap hal-hal yang ditimbang terimakan dan berhak menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
8) Lama timbang terima setiap pasien tidak lebih dari 5 menit kecuali untuk
hal-hal tertentu

2.6 Prinsip-prinsip timbang terima (Currie,2002)


1) Confidential: dijaga kerahasiaannya
2) Uninterupted: tidak ada gangguan
3) Brief: informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematis dan
mengambarkan kondisi pasien saat ini
4) Accurate: informasi harus benar dan jelas
5) Name Nurse

2.6 Prosedur Timbang Terima (Nursalam, 2009: L:43)


Tabel 2.1 Prosedur Timbang Terima
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. Overan dilaksanakan setiap 10 menit Nurse Karu
pergantian shif Station PP
2. Prinsip overan, terutama pada PA
setiap pasien baru masuk dan
pasien yang dilakukan overan
khususnya pasien yang
memiliki permasalahan yang
belum dapat teratasi atau yang
dapat tetapi memerlukan
teratasi tetapi perlu observasi
lebih lanjut
3. Katim menyampaikan operan
pada PP berikutnya mengenai
hal yang perlu disampaikan
dalam overan:
- Jumlah pasien
- Identitas klien dan diagnosa
medis
- Data (Keluhan subjektif/
objektif)
- Masalah keperawatan yang
muncul
- Intervensi keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan
- Intervensi kolaborasi dan
dependen
- Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Pelaksanaan 1. Kedua dinas sudah siap (sift ≦5 Nurse Karu
jaga) menit tiap Station PP
2. Kedua kelompok yang bertugas pasien PA
menyiapkan buku catatan
3. Kepala ruangan membuka acara
operan
4. Perawat yang melakukan operan
melakukan klarifikasi, tanya
jawab, dan melakukan validasi
data terhadap hal-hal yang
dioverkan yang kurangkan, dan
berhak menanyakan hal-hal
yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan atau katim
menanyakan kebutuhan dasar
pasien
6. Penyampaian yang jelas dan
singkat
7. Perawat melaksanakan operan Ruang
mengkaji secara penuh terhadap perawat
masalah keperawatan , an
kebutuhan, dan tindakan yang
telah atau belum dilaksanakan
serta hal-hal penting lainnya
selama masa keperawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya khusus
dan memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat secara
khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada
petugas berikutnya
9. Lama operan pada tiap pasien
tidak lebih dari 5 menit, kecuali
pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang
rumit.

Post timbang 1. Diskusi 5 menit Nurse Karu


terima 2. Pelaporan untuk overan station PP
dituliskan secara langsung pada PA
format overan yang
ditandatangani oleh katim yang
jaga saat itu dan katim yang
jaga berikutnya dan diketahui
oleh kepala rungan.
3. Ditutup oleh kepala ruangan

2.7 Alur Timbang Terima


situasi

Data Demografi Diagnosa Diagnosis Keperawatan


Medis

Background
Riwayat Keperawatan

Assesment
(Data Subjektif, Objektif,
penunjang)

Rekomendasi
1. Tidakan keperawatan yang sudah dan
perlu ditindak lanjuti
2. Tindakan yang belum
3. Stop
4. Modifikasi/strategi baru

Gambar 2.1 Alur Timbang Terima (Nursalam, 2011: L-44)

2.8 Evaluasi (Nursalam, 2011: L:46)


1) Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia
antara lain: catatan timbang terima, status klien, work sheet dan kelompok shift
timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang terima yang
dilaksanakan pada pergantian shift yaitu malam ke pagi, pagi ke sore. Kegiatan
timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin oleh perawat primer yang
bertugas saat itu.
2) Proses
Proses timbang terima di pimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan oleh
seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat
primer mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di nurse station kemudian ke kamar klien dan
kembali lagi ke nurse station. Isi timbang terima mencakup jumlah klien, masalah
keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan. Intervensi yang belum dilakukan
dan pesan khusus. Setiap klien tidak lebih dari 5 menit saat klarifikasi ke klien.
3) Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat
dapat mengetahui perkembangan, masalah keperawatan klien, dan intervensi
keperawatan klien yang belum dilakukan dan sudah diselesaikan. Sehingga
komunikasi antar perawat berjalan dengan baik.
BAB 3
RENCANA KEGIATAN

3.1 Rencana Pelaksanaan


Hari / tanggal : Jumat, 26 Mei 2017
Pukul : 09.10-10.10
Penanggung jawab : Belatrix Rebeca, S.Kep
Pelaksana : PP malam ke PP pagi, diikuti Kepala Ruangan dan
PA.
Topik : Aplikasi peran, pelaksanaan timbang terima.
Tempat : Pavilliun 6 RSK St. Vincentius A Paulo Surabaya
Sasaran : Pasien di kamar 46

3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Belatrix Rebeca, S.Kep
PP (Malam) : Dessy Natalia Isabela, S.Kep
PP (Pagi) : Benedikta Putu Suharyani, S. Kep.
PA (Malam) : Apriani Antonia Irmha Tahu, S. Kep.
PA (Pagi) : Ana Maria Mayestika Adur, S. Kep.
Pasien 1 : Josephine, S. Kep
Pasien 2 : Ananda Puspita Ayu, S.Kep
Pasien 3 : Fitri Ariyanti, S.Kep
Narator : Maria Fransiska Etris Bhele, S. Kep
Dokumentasi : Dwi Okta, S. Kep.
3.3 Metode
a. Role Play
b. Diskusi

Alur Timbang Terima


KARU
PP akhir dinas PP awal dinas
KLIEN

DIAGNOSA MEDIS DIAGNOSA


MASALAH KOLABORATIF KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN

YANG TELAH DILAKUKAN YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEMBANGAN /KEADAAN
KLIEN

MASALAH :
1. TERATASI
2. BELUM TERATASI
3. TERATASI SEBAGIAN
4. MUNCUL MASALAH
BARU

Klarifikasi

Validasi ke pasien

Klarifikasi di Nurse station

penandatanganan dari

PP awal dinas KARU PP akhir dinas

3.4 Instrumen
1) Status Klien.
2) Buku timbang terima
3) Alat tulis.
4) Nursing Kits
5) Buku ketenaga kerjaan/BOR

3.5 Mekanisme Kegiatan Timbang Terima


P
E
L
A
TAHAP KEGIATAN WAKTU TEMPAT K
S
A
N
A
Persiapan 1. Overan dilaksanakan 10 menit Nurse Station K
setiap pergantian sif a
2. Prinsip overan, r
terutama pada setiap u
pasien baru masuk dan P
pasien yang dilakukan P
overan khususnya
pasien yang memiliki P
permasalahan yang A
belum dapat teratasi
atau yang dapat tetapi
memerlukan teratasi
tetapi perlu observasi
lebih lanjut
3. Katim menyampaikan
operan pada katim
berikutnya mengenai
hal yang perlu
disampaikan dalam
overan:
1) Jumlah pasien
2) Identitas klien dan
diagnosa medis
3) Data (Keluhan
subjektif/
objektif)
4) Masalah
keperawatan yang
muncul
5) Intervensi
keperawatan yang
sudah dan belum
dilaksanakan
6) Intervensi
kolaborasi dan
dependen
7) Hal-hal yang
perlu diperhatikan

Pelaksanaan 1. Kedua dinas sudah 15 menit Nurse Station K


siap (shift jaga) a
2. Kedua kelompok r
yang bertugas u
menyiapkan buku P
catatan P
3. Kepala ruangan P
membuka acara A
operan
4. Perawat yang
melakukan operan
melakukan klarifikasi,
tanya jawab, dan
melakukan validasi
data terhadap hal-hal
yang diover yang
kurangkan, dan berhak
menanyakan hal-hal Ruang perawatan
yang kurang jelas.
5. Kepala ruangan atau
katim menanyakan
kebutuhan dasar
pasien
6. Penyampaian yang
jelas dan singkat
7. Perawat melaksanakan
operan mengkaji
secara penuh terhadap
masalah keperawatan ,
kebutuhan, dan
tindakan yang telah
atau belum
dilaksanakan serta hal-
hal penting lainnya
selama masa
keperawatan.
8. Hal-hal yang sifatnya
khusus dan
memerlukan perincian
yang matang
sebaiknya dicatat
secara khusus untuk
kemudian
diserahterimakan
kepada petugas
berikutnya
9. Lama operan pada tiap
pasien tidak lebih dari
5 menit, kecuali pada
kondisi khusus dan
memerlukan
keterangan yang
rumit.

Post 1. Diskusi 5 menit Nurse station K


timbang 2. Pelaporan untuk a
terima overan dituliskan r
secara langsung pada u
format overan yang P
ditandatangani oleh PP P
yang jaga saat itu dan P
PP yang jaga A
berikutnya dan
diketahui oleh kepala
rungan.
3. Ditutup oleh kepala
ruangan

BAB 4
LAPORAN KEGIATAN TIMBANG TERIMA (OVERAN)
4.1 Pelaksanaan Timbang Terima
Hari : Jumat, 26 Mei 2017
Jam : 09.10 – 10.10 WIB
Tempat: Ruangan Diklat
Sasaran : Pasien yang dirawat di Paviliun 6 kamar 46
Media :
1. Status Klien.
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis.
4. Nursing Kits

4.2 Pengorganisasian
1. Kepala Ruangan : Belatrix Rebeca, S.Kep
2. PP (Malam) : Dessy Natalia Isabela, S.Kep
3. PP (Pagi) : Benedikta Putu Suharyani, S. Kep.
4. PA (Malam) : Apriani Antonia Irmha Tahu, S. Kep.
5. PA (Pagi) : Ana Maria Mayestika Adur, S. Kep.
6. Pasien 1 : Josephine, S. Kep
7. Pasien 2 : Ananda Puspita Ayu, S.Kep
8. Pasien 3 : Fitri Ariyanti, S.Kep
9. Narator : Maria Fransiska Etris Bhele, S. Kep
10. Dokumentasi : Dwi Okta, S. Kep.
11. Pembimbing
Pembimbing Akademik : Yustina Kristianingsih.,M.Kep.Ns
Pembimbing Klinik : Marta Adriana, S.Kep,Ns
Bingar Prestiarini, S.Kep, Ns
4.3 Acara ini dihari oleh:
1. Pembimbing akademik STIKES 1 orang
2. Pembimbing klinik 1 orang
3. Komite Keperawatan 1 orang

4.4 Pelaksanaan
1. Persiapan anggota dalam timbang terima keperawatan terutama yang
bertindak sebagai Kepala Ruangan (KARU), KATIM (Ketua Tim) malam,
KATIM (Ketua Tim) pagi, PA (Perawat Associated) malam, PA (Perawat
Associated) pagi.
2. Pelaksanaan role play yang didampingi oleh staf direktur pelayanan, staf
komite keperawatan, pembimbing klinik dan pembimbing akademik.
4.5 Hasil Evaluasi
4.5.1 Evaluasi Stuktur
Pada pelaksanaan timbang terima kelompok telah melakukan beberapa
persiapan selama kurang lebih 6 hari sebelum acara dimulai yaitu persiapan
proposal timbang terima, format timbang terima, menetapkan pembagian peran
sebagai kepala ruangan, PP, PA dan mekanisme yang harus dilakukan saat
timbang terima. Acara dilakukan sesuai dengan jadwal gan chart yang telah
dibuat yaitu pada Jumat 26 Mei 2017 minggu pertama profesi manajemen
keperawatan.
4.5.2 Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan timbang terima dimulai dari jam 09.10-09.45 WIBdilakukan di
ruang diklat dengan melakukan timbang terima antara sesama mahasiswa yang berperan
sebagai KARU, PP dan PA dengan jumlah pasien 3 orang dan dilanjutkan validasi
langsung terhadap pasien.
No Waktu Kegiatan

1 09.10-09.25 WIB Pelaksanaan kegiatan timbang terima dilakukan di ruang


diklat dengan melakukan timbang terima antara sesame
mahasiswa yang berperan sebagai KARU, PP dan PA
dengan jumlah pasien 3 orang dan dilanjutkan validasi
langsung terhadap pasien.
2 09.25 -09.50 Diskusi dan klarifikasi dari pembimbing dan undangan
1) Bu Yuhanti:
(1) Pelaksanaan Role Play sudah berjalan
dengan lancar sesuai dengan alur.
(2) Perbaiki Juknis Timbang terima SBAR
(3) Perbaiki judul
(4) Bab 1 latar belakang alinea 1 perbaiki
fenomena, alinea 2 perbaiki justifikasi,
alinea 3 masukkan dampak, alinea 4
solusinya berupa teknik apa
(5) Bab 2 prosedur timbang terima sesuaikan
waktu pelaksanaan. post timbang terima
pada mekanisme kegiatan timbang terima
belum dilakukan
(6) Format timbang terima disesuaikan.
2) Ibu Marta
(1) Bab 1 latar belakang alinea 1 kenapa yang
dikritisi waktunya masukkan komponen alur
dalam timbang terima. Fenomena
dimasukkan ke alinea 1, tambahkan catatan
kaki. Alinea 2 masukkan data rumah sakit
yang menunjang. Alinea 3 apa dampak bila
tidak dilakukan timbang terima yang benar.
Aline 4 apa solusinya.
(2) Tujuan umum tambahkan (sehingga
kesinambungan informasi dalam asuhan
keperawatan kepada klien dapat tercapai.
(3) Bab 2 tambahkan revensi terbaru
(4) Masukkan daftar pustaka
(5) Masukkan waktu dalam rencana kegiatan
3) Ibu Yustina
(1) Pendahuluan perbaiki program studi profesi
ners
(2) Bab 2 pada prosedur timbang terima
sesuaikan waktunya.
(3) Bab 3 masukkan waktu di rencana kegiatan

4.5.3 Evaluasi Hasil


1. Kegiatan dihadiri 3 orang ( undangan dan pembimbing) yang diundang
2. Selama kegiatan, setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-
masing peran yang dimainkan
3. Acara dimulai tepat waktu pukul 09.10 WIB dan selesai pukul 09.50 WIB
sudah termasuk Tanya jawab dan masukan dari pembimbing.
4. KATIM pagi mampu menyampaikan permasalahan pasien dan tindakan
yang sudah dan belum selesai dilaksanakan.
5. Laporan timbang terima sudah sesuai dengan alur.
6. Kegiatan berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan dilaksanakannya
timbang terima
4.6 Hambatan
Tidak ada hambatan yang berarti walaupun ada beberapa kekurangan
seperti kekurangan tempat tidur untuk pasien tetapi bisa dimodifikasi dengan
memakai kursi yang dijadikan sebagai tempat tidur.

4.7 Dukungan
1) Adanya bantuan dalam memberikan bimbingan yang optimal dari
pembimbing klinik dan pembimbing akademik sebelum dilakukan role play
seperti dalam bimbingan dalam pembuatan proposal dan latihan sebelum
dilakukan role play
2) Pengorganisasian acara timbang terima yang tersusun dengan baik
3) Adanya kerjasama yang baik antara pembimbing dan mahasiswa sebagai
pelaksana.
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan
Proses timbang terima diharapkan dapat membawa manfaat bagi perawat
dalam proses perawatan pasien sehingga kesinambungan informasi tentang pasien
dalam asuhan keperawatan kepada klien. Pelaksanaan oleh mahasiswa Program
Ners Keperawatan Stikes Katolik St Vincentius a Paulo pada hari Jumat, 26 Mei
2017 tentang timbang terima telah berjalan lancar dan setiap peran mampu
memerankan perannya dengan cukup baik. Mahasiswa mampu
mengkomunikasikan keadaan pasien, diagnosa keperawatan dan masalah
keperawatan, intervensi keperawatan dan intervensi kolaboratif yang sudah dan
belum dilakukan serta hal-hal penting yang perlu ditindak lanjuti oleh dinas
berikutnya. Mahasiswa sudah melakukan validasi data untuk menjaga
kesinambungan informasi mengenai keadaan klien
5.1 Saran
Secara keseluruhan Role Play Timbang terima sudah berjalan bagus dan
sudah berjalan sesuai dengan alur timbang terima. Dalam pelaporan yang perlu
diklasifikasikan adalah prosedur timbang terima sesuaikan waktu pelaksanaan,
post timbang terima pada mekanisme kegiatan timbang terima belum dilakukan,
format timbang terima juga perlu disesuaikan lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Currie, J. (2002). Improving The Efficiency of Patient Handover. Emergency


Nurse.Vol 10, No 3, Juni

Nursalam. (2009). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Mossaman (2011). A quick guide to the Nursing Handover. Dari Web:


http://www.pronurse.co.uk/benefits/articles/1136-a-quick-guide-to-the-
nursing-handover. diambil 10 Oktober 2013 jam 16.00

Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
5.2.4 Supervisi Keperawatan
5.2.4.1 Evaluasi Struktur
Kepala ruangan merencanakan dengan perawat asosiate tentang waktu
dan jenis kompetensi yang akan disupervisi. Kepala ruangan mendelegasikan
supervisi kepada ketua tim
5.2.4.2 Evaluasi Proses
Selama praktik profesi manajemen keperawatan supervisi dilakukan antar
mahasiswa sesuai dengan perannya dimana supervisi dilakukan oleh ketua tim
terhadap perawat asosiate.
5.2.4.3 Evaluasi Hasil
Selama praktek profesi manajemen keperawatan mahasiswa telah
melakukan supervisi secara optimal. Supervisor memberikan feedback kepada
perawat asosiate tentang hal-hal yang kurang dan perlu diperhatikan serta
memberikan reward atas keberhasilan perawat asosiate.

Anda mungkin juga menyukai