ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN Y DENGAN DX MEDIS CA COLON + GEA
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PRIORITAS PK SYOCK SEPSIS
DI RUANG ICU RS SILOAM SURABAYA
OLEH JOSEPHIN MURIANY (201604037) SRI MURTIASIH (201604067)
PROGARAM PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA 2016 PENGKAJIAN
• Tanggal pengkajian : 14 Desember 2016
jam : 20.00 • Tanggal MRS : 12 Desember 2016 jam : 23.46 • Identisas Pasien • Nama : Tn Y • Usia : 82 tahun • Jenis Kelamin : laki-laki • Status : Kawin • Suku : Menado / WNI • Agama : Katholik • Alamat : Surabaya • Penanggug Jawab : private Riwayat Keperawatan • Keluhan Utama : diare lebih dari 8 x sejak TGL 14-12- 2016 mulai pagi jam 06.00 sampai jam 18.00 • Riwayat penyakit sekarang : • Tgl Tgl 12- 12-2016 jam 23.46 pasien datang ke ED dengan keluhan diare sudah 5 hari, tiap hari rata-rata 5x, tgl 12 des diare 8 x cair tida ada ampas, mual dan badan terasa lemes.sudah minum obat new diatab 3x2 tab, tidak ada perubahan. Di ED suhu 36°C, nadi 108x/mnt, TD 120/60 mmHg, RR 20x/mnt BSA 141 mg/dl, Pasien di periksa dr A dan di lakukan ECG hasil irama sinus, probable left atrial abnormality. Konsul ke DR H advis infus Ring As 1500ml/hr, injeksi pranza 40mg dan vomceran 8 mg IV. dan periksa panel darah rawat inap dan widal Hasil pemeriksaan Hb : 13,1 g/dl Leukosit : 10,76 Trombo : 276 Kreatinin : 2,70 Natrium : 139,0 Kalium : 4,16 Chlorida : 108 Crp : 10 • Tgl 13-12-16 Jam 01. 25 pasien diantar untuk rawat inap ke ruang L3B. • jam 01.30 pasien tiba di ruang L3B kamar 329 B kondisi sadar baik, akral hangat, suhu 36,4°C nadi 59x/mnt, RR 20x/mnt, SpO2 98%, infus lancar. Jam 06.00 dilakukan observasi pasien sadar baik, BAB 1x cair. BSA 113 mg/dl, suhu 36,2°C, nadi 79x/mnt, TD110/70mmHg, RR 18x/mnt, SpO2 98%, • Periksa FL hasil : jamur +, Leukosit 8-10, • Eritrosit 1-2 • S.d tgl 14-12 -16 jam 05.00 k.u pasien stabil total BAB 6x cair • Tgl 14-12-2016 • Jam 12.00 dilakukan observasi pasien diare lembek seperti bubur 4x, nafsu makan berkurang, suhu 36,5°C, nadi 80x/mnt, TD 110/70 mmHg, RR 20x/mnt, SpO2 96% dengan menggunakan O2 nasal 3lpm. • Jam 12.30 pasien agak mengantuk dan merasa badan lemes, lapor Dr H advis periksa elektrolit hasil Na 134, K 3,57 • Jam 14.30 pasien mengeluh badan lemes dan nafas terasa agak sesak , suhu 36°C, nadi 81x/mnt, TD 110/80 mmHg, SpO2 93% pakai O2 nasal 3lpm akral dingin. • Jam 16.15 RR 22x/mnt, TD 110/80mmHg, SpO2 91%, batuk +, Ronchi + pada kedua lapang paru, akral dingin, hub dr jaga (dr R) • Jam 16.25 dr R visite periksa pasien advis periksa BGA hasil laporkan ke Dr H. • • Hasil BGA : • PH 7, : 114, PCO2 : 12,3 mmHg, PO2 : 111 mmHg, BE : -26 , HCO3 : 38 • Hub Dr H lapor hasil BGA advis konsulkan dr anestesi dan observasi di ICU. Keluarga masih berunding. • Jam 17.30 keadaan pasien sadar GCS 4-5-6, akral teraba dingin, batuk+, sesak, RR 28x/mnt, retraksi dada berat, SpO2 96% dengan O2 nasal 4 lpm, BAB 4 x lembek seperti bubur. Selama di rumah sakit pasien BAB lembek mulai pagi sampai dengan jam 18.00 sebanyak 8x dengan konsistensi lembek seperti bubur. Jam 18.15 keluarga ACC pasien di rawat di ICU. • jam 19.30 pasien tiba di ICU keadaan umum lemah, GCS 4-5-6 pakai O2 nasal 3 lpm SpO2 96-100%, jam 19.35 di pasang Foly Catheter no 16 dengan cuff 10 ml, produksi kuning pekat 50 ml. Pasang NGT no 14. • Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien ada riwayat DM injeksi Lantus 20 unit SC, HT minum Norvas 5 mg dan ada riwayat Stent jantung 2001. 2 tahun yang lalu pasien operasi tumor abdomen di singapura, dan 4 bulan yang lalu pasien didiagnosa cancer kolon dan menjalani kemoterapi tiap 3 minggu sekali di Singapura ( sudah 4x) • Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum • Lemah, aktifitas dibantu penuh di tempat tidur. • B1 (Breath) • Dada simetris, Sesak, retraksi dada berat, menggunakan otot bantu nafas sternocleidomastoideus, RR 26x/mnt, ronchi +/+, whezing -/-, Spo2 98% perkusi sonor pada paru kiri dan redup pada paru kanan, pakai O2 nasal 3 L/mnt • B2 ( Blood) • Anemis,suhu 37°C, nadi 86x/mnt, Td 149/55 mmHg, bunyi jantung dup lup tunggal di ICS 5 midclavikula kiri , SpO2 98%. Sianosis (-), CRT > 3 detik, akral dingin. • B3 (Brain) • Kesadaran compos metis, pupil isokor, Ø 3/3 reaksi +/+, GCS 4-5-6 • B4 ( Bladerr) • Kandung kemih kosong, pakai foly catheter no 16, tidak ada distensi kandung kemih, dan tidak ada nyeeri tekan pada vesika urinaria • B5 (Bowel • Perut simetris, tampak besar dan mengkilat, bising usus 20x/mnt, perkusi hipertimpani, tidak ada pembesaran hepar dan limpa. • B6 ( Bone dan Integument) • Ektremitas atas kanan dan kiri, ektremitas bawah kanan dan kiri mampu menahan tahanan yang di berikan perawat, tidak ada edema, tidak ada varices 5 5 5 5 • Integumen : tidak ada luka dekubitus, turgor pada paha dalam > 3 detik, kulit kering dan keriput. • Terapie • Terapi • Infus Ring As 500ml/1 jam selanjutnya 1500 ml/ 24 jam • New diatab 4x 1 tab P.O • Imodium 4x1 tab P.O • Opigra 1x3 mg P.O • Micostatin 2 x 5 ml • Diflukan 1x 100 mg P.O • Tequinol 500mg/18 jam P.O Analisa data No Tgl Data Kemungkinan penyebab Masalah
1 14- S : pasien mengatakan Cancer colon Kekurangan
12-16 diare > 8x mulai pagi jam volume 06-18 Merusak jaringan sekitar cairan Istri pasien mengatakan sdh 4 bulan pasien Inflamasi jaringan menderita ca colon dan sudah kemoterapi 4x Kehilangan fungsi colon
O : k.u lemah, turgor kulit gangguan absorbsi cairan
jelek, mukosa bibir kering, produksi urine 0 ( jam Diare 19.30-21), BAB lembek seperti bubur, Hilangnya cairan secara Perut kembung, bising usus aktif 20x/mnt. BGA : PH 7,104, PCO2 Dehidrasi 12,3, HCO3 3,8 BE -26. Kalium : 3,1mmol/L , Na Kekurangan volume cairan 135 mmol/L N Tgl Data Kemungkinan penyebab Masalah O 2 15- : Istri pasien mengatakan Cancer colon PK Syok 12- sdh 4 bulan pasien sepsis 16 menderita ca colon dan Merusak jaringan sekitar sudah kemoterapi 4x O: Bakteri invasi ke dalam tubuh Kesadaran menurun , GCS 3-2-5 Merangsang respon inflamasi dan Tampak sesak aspek sistem imun , RR 28x/mnt, SpO2 95% Produksi urine 45ml/ 11 Sitokinin meningkat jam, TD 100/40 mmHg Nadi 60x/mnt, meningkatkan vasodilatasi dan Suhu 35,5°C meningkakan permeabilitas kapiler Perfusi dingin dan menurunkan kontraktilitas BSA 40 mg/dl miokard BGA : PH 7,104, PCO2 12,3, HCO3 3,8 BE -26. SVR rendah dan volume cabang Trombosit 74.000/L arteri tdk adekuat Creatinin 4,80 Gangguan pada multi organ
Syok sepsis N TGL Diagnosa Keperawatan O
1 14- Kekurangan volume cairan berhubungan
12- dengan hilangmya cairan secara aktif yang di • 14-12-2016 2016 tandai turgor kulit jelek, mukosa bibir kering, produksi urine 0/ 2,5 jam, Perut kembung, Kalium: 3,1mmol/L , Na 135 mmol/L
2 15- PK syock septik
12- 2016 • NCP • Kekurangan volume cairan berhubungan dengan hilangmya cairan secara aktif yang di tandai turgor kulit jelek, mukosa bibir kering, produksi urine 0/ 2,5 jam, Perut kembung, Kalium: 3,1mmol/L , Na 135 mmol/L • Tujuan : • Kebutuhn cairan terpenuhi setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam dengan kriteria hasil : • Turgor kulit baik • Produksi urine 1 ml/kg BB/ jam • Suhu 36 ºC-37,5 ºC • Nadi 60-100x/mnt • TD Syst 100-120mmHg • TD diast 60-80mmHg • RR 10-20x/mnt 1. Jelaskan kepada pasien akan kebutuhan cairan • R/ Kebutuhan cairan pada orang normal 30-50 ml/kg BB/24 jam, pada pasien diare kebutuhan cairan akan bertambah karena banyak kehilangan cairan secara aktif yang bisa menyebabkan dehidrasi 2. Kolaborasi pembeian oralit 100 ml-200 ml tiap kali BAB, R/Oralit cairan yang mengandung elektrolit sebagai pengganti cairan yang keluar 3. Kolaborasi dalam pemberian cairan extra Ring As 500 ml dalam 1 jam R/ Mengganti cairan dan elektrolit tubuh yang hilang secara cepat 4. Kolaborasi infus Ring As 1500ml/24 R/ Mengandung sodium chloride merupakan garam yang berperan dalam memelihara tekanan osmosa dalam jaringan. Potassium chloride dan calcium chloride adalah garam yang berperan dalam memelihara keseimbangan elektrolit dalam darah dan jaringan. 5. Kolaborasi dalam pemberian obat anti diare • New Diatap 4x2 tab R/ New Diatab atau attapulgit merupakan zat magnesium aluminium, zat ini memiliki sifat menyerap cairan dan racun pada kotoran. • Immodium 4x1 tab • R/ Imodium memulihkankembali sel-sel yang mengalami hipersekresi menjadi resorpsi sehingga dicapai keseimbangan kembali 6, Observasi intake out put R/ Keseimbangan cairan masuk dan keluar untuk mendeteksi balance cairan • 7. Observasi tiap 3 jam Turgor kulit Produksi urine Observasi TTV (Suhu , Nadi, TD, RR) R/ Peningkatan suhu, nadi, RR,frekuensi diare, penurunan produsi urine dan TD mengindikasikan terjadinya dehidrasi dalam tubuh Tindakan di lakukan sesusi dengan intervensi: Evaluasi formatif : Jam 21.30 • Diare 2 x lembek seperti bubur • Turgor kulit jelek • Produksi urine 0/ 2 jam • Suhu 36,4°C,,Nadi 88 /mnt, • TD 149/55 mmHg, • RR 26x/mnt • Balance cairan Exces 500 ml Diagnosa : PK Syock Sepsis Tujuan : Syock sepsis teratasi setelah dilakukan tindakan perawatan selama 2 x 24 jam, dengan kriteria hasil : • Pasien tidak tampak sesak • RR 12-20 x/menit • Akral hangat • TD dalam batas normal (systole 110-130 mmHg, diastole 80-90 mmHg) • Nadi dalam batas normal (60-100 x/menit) • Suhu dalam batas normal (36,5-37,5) • Perfusi hangat • Kesadaran komposmentis • GCS 4-5-6 • Produksi urine 1cc/kg BB/jam • Hasil pemeriksaan BGA dalam batas normal : pH : 7,35-7,45, PCO2 : 35- 45mmHg, PO2 : 80-100 mmHg, HCO3 : 22-26 mEq/L, AaDo2 : 20-65 • Elektrolit dalam batas normal: • natrium: 2,10-2,55 mmol/l, chlorida 98,0-106,0 mmol/l, kalium: 3,5-5,0 mmol/l, natrium 136-146 mmol/l Intervensi : 1. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam mendapatkan informasi penyabeb terjadinya syok sepss R/ Syok sepsis terjadi karena adanya gangguan haemodinamik yang menyebabkan penurunan tekanan darah 2. Kolaborasi dengan Dokter 1) dalam pemasangan ventilator R/ Pemasangan ventilator bertujuan untuk mengatasi gangguan ventilasi dan perfusi dengan menggunakan alat bantu mekanik 2) pemberian cairan koloid • gelofusin 500ml/30menit R/ Dengan kandungan gelatin mempunyai kemampuan farmakologis yang sangat menguntungkan pada kondisi sepsis yaitu penekanan laju sirkulasi dengan menghambat adesi molekuler 3)kolaborasi dalam pemberian antibiotik • diflucan 1x100mg p.o R/ diflucan mengobati berbagai infeksi jamur, terutama infeksi mulut, Tenggorokan dan aliran darah • Tequinol 500mg/18 jam R/ Tequinol untuk terapi pada infeksi saluran cerna, infeksi saluran GI (gastrointestinal) yang bekerja aktif terhadap bakteri gram positif dan negatif 4) PemberianVasokontriksi • dobutamin 5 Ժ/jam R/ Dobutamin untuk meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung sehingga volume Darah yang dipompa meningkat • vascon 50 nngr/jam R/ Vascon digunakan untuk mengatasi kondisi hipotensi melalui mekanisme Sebagai vasokonstriktor perifer 5) pemberian lasix 10 mg IV selanjutnya pump 10 mg/jam R/ menarik cairan keluar dari tubuh melalui urine 6) pemberian terapie dextrose 40% 50 ml bolus R/ Meningkatkan glukosa dalam darah dengan cepat 7) pemberian Nabic 4x50 meq R/ menetralkan kelebihan asam dalam darah dengan menggantikan bikarbonat didalam tubuh 8) pemeriksaan BGA R/ Pemantauan gas darah arteri untuk pemberian terapi selanjutnya 9) pemeriksaan cultur darah R/ Pemeriksaan cultur darah untuk mengetahui jenis bakteri dan sensitivias terhadap antibiotik 10) pemeriksaan GDA R/ Penurunan Gula darah akan memperparah keadaan syok, 11) obsevasi tiap 3 jam/ bila ada perubahan Keadaan umum • kesadaran pasien, respirasi, SpO2, tekanan darah, nadi, suhu produksi urine, BGA • R/ perbaikan TTV, pengeluaran urine, dan BGA mengindikasikan perbaikan ventilasi jaringan
Implementasi : di lakukan sesuai dengan intervensi
Evaluasi : GCS 1x1, nafas dengan ventilator mode SCMV, VT
400, rate 20, peep 10, F robe 23, SpO2 92%, TD 104/45, Nadi 92x/mnt, suhu 36°C, produksi urine 4 ml/12 jam, BGA Asidosis metabolik. Pembahasan Kasus Nyata Jurnal Opini Tn Y MRS dengan Sesuai dengan hasil pada kasus pasien sepsis diagnosis GEA dan penelitian Cortes et al, pemberian cairan masalah keperawatan 2014 bahwa pasien dengan resusitasi kritaloid di prioritas PK syok sepsis berbagai bentuk syok tujukan untuk mengisi mendapatkan terapi effektif bila di berikan volume intra vaskuler cairan kritaloid sebagai cairan koloid. sedangkan cairan coloid resusitasi awal yaitu yang mengandung Ring As 500 ml/ 1 jam ada kesesuaian antara kasus partikel lebih besar akan selain itu pasien juga nyata dan teori bertahan lebih lama pada mendapatka cairan jaringan vaskuler dan sulit koloid yaitu gelofusin menembus membran 500 ml / 30 menit dan 5 kapiler. Cairan koloid jam berikutnya dapat juga bersifat hipertonik gelofusin 500 ml/ 1 jam yang dapat menarik cairan dari pembuluh darah sehingga cardiak out put dapat di pertahankan. KASUS JURNAL OPINI Pasien Tn Y menderita Menurut penelitian Kleinpell, Antara penelitian dan kanker colon dan dalam et.al . 2013 diagnosa sepsis kasus ada kesesuian data, masa kemoterapi , dapat dilakukan dengan dan pasien masuk dalam melihat kriteria Bukti klinis Diagnosa PK syok sepsis kategori kategori sepsis sepsis dari tanda berikut: pada kasus di dapatkan berat / syok sepsis. Pada Suhu <36°C atau >38°C tanda suhu 35,5 °C, nadi Tingkat pernafasan > pasien sepsis berat terjadi 60x/mnt RR 28x/mnt, TD 20x/mnt atau PCO2 < 32 disfungsi organ acut, 100/40 mmHg, MAP 60, mmHg, Leukosit < 4x10 ̂ sehingga mempengaruhi SpO2 95%, PCO2 13,5 9/L atau > 12 x 10 ̂ 9/L semua fungsi jaringan. mmHg, leukosit 4,23 , Denyut jantung > 90x/mnt reaksi dari kemoterapi trombosit 44000, produksi Dan Sepsis berat di tambah 1 juga mempengaruhi urine 45 ml/11jam ( < 0,5 dari tanda berikut : supresi sumsum tulang Tekanan darah systolik < 90 ml/kg/jam). sehingga menyebabkan mmHg, MAP < 65 mmHg terganggunya produksi sel Laktat > 2 mmol/L Bukti lain disfungsi organ : darah merah maupun sel kreatinin > 177umol/L, darah putih hal ini dapat billirubin >34umol/L, menyebabkan pasien trombosit <100x10 ̂ 9/L, mudah terkena infeksi. porduksi urine < 0,5 ml/kg/jam, SpO2 < 90% KASUS JURNAL OPINI Penatalaksanaan pasien Pada penelitian Kleinpell, Dari kasus dan penelitian sepsis pada kasus Tn Y et.al. 2013 mengenalkan sudah ada kesesuaian tindakan mendapatkan terapi 1) bandle pengelolaan sepsis pentalaksanaan sepsis, hal yang belum di laksanakan pemberian oksigen dengan yang terdiri dari 3 adalah pemeriksaan serum aliran tinggi,2) pemberian intervensi dan 3 laktat. Tn Y masuk dengan resusitasi cairan 3) kultur pemantauan yaitu 1) GEA dan dehidrasi sudah darah sebelum antibiotik, 4) memberikan oksigen aliran mengalami asidosis metabolik, dan pemantauan urine tinggi, 2) pemberian pada kasus dehidrasi akan melalui catheter.5) antibiotik intravena,3) terjadi pengeluaran karbonat antibiotik Tequinol 500 mg resusitasi cairan intravena yang berlebihan sedangkan dan diflican 100 mg P.O. dengan kritaloid, 4) laktat tidak bisa di keluarkan kemudian di ganti dengan pemeriksaan cultur darah oleh urine dan terjadi akumulasi asam laktat, terapie injeksi cravit 750 sebelum pemberian sehingga pada kasus ini sudah mg antibiotik, 5) mengukur ada kemungkinan peningkatan serum laktat, 6) asam laktat, dan pasien juga pemantauan urine menderita sakit DM, dan kanker kolon di mana penyakit tersebut juga menjadi faktor resiko terjadinya asidosis laktat. Simpulan dan Saran • Simpulan Dari penulisan asuhan keperawatan pada pasien dengan diagnosa medis GEA dan cacer colon dapat di susun simpulan sebagai berikut : • Data fokus yang harus di kaji pada pasien dengan diagnosa medis GEA + Cancer colon adalah identitas ( usia, jenis kelamin, tempat tinggal dan pekerjaan), keluhan utama, riwayat penyakit dahulu, riwayat peyakit keluarga ( adanya anggota keluarga yang menderita sakit kanker), konsep diri, pola koping, pola peran dan hubungan, nilai dan kepercayaan.serta pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosa • Diagnosa prioritas pada pasien dengan GEA dan Cancer colon adalah PK sepsis • Rencana keperawatan di susun berdasarkan masalah keperawatan yang terjadi terdiri dari tindakan (mandiri dan kolaborasi), Observasi, pada kasus PK sepsis tindakan keperawatan lebih banyak pada tindakan kolaborasi • Tindakan yang di lakukan berdasarkan intervensi yang di tetapkan dengan berfokus pada masalah keperawatan • Keberhasilan tindakan keperawatan yang di lakukan dapat di ketahui dari hasil Evaluasi Sumatif dan Formatif. • Saran. bagi Institusi 1. Penatalaksaan yang cepat dan tepat pada pasien dengan sepsis / syok sepsis sangat efektif atas kerja sama antara peran perawat dan dokter penanggung jawab pasien, deteksi resiko terjadinya sepsis dengan mempertimbangkan data berikut. • Pasien dinyatakan sepsis bila ada minimal 2 tanda berikut: • Suhu <36°C atau >38°C • Tingkat pernafasan > 20x/mnt atau PCO2 < 32 mmHg • Leukosit < 4x10 ̂ 9/L atau > 12 x 10 ̂ 9/L • Denyut jantung > 90x/mnt • Dan Sepsis berat di tambah 1 dari tanda berikut • Tekanan darah systolik < 90 mmHg • MAP < 65 mmHg • Laktat > 2 mmol/L • Bukti lain disfungsi organ : kreatinin > 177umol/L, billirubin >34umol/L, trombosit <100x10 ̂ 9/L, produksi urine < 0,5 ml/kg/jam, SpO2 < 90% 2. Pemantauan produksi urine pada pasien dengan mictie spontan lebih diperhatikan Bagi Mahasiswa Agar lebih mempelajari dan mengaplikasikan dalan pembutan asuhan keperawatan pada pasien dengan Syok sepsis dengan memperhatikan aspek bio, psiko, sosial dan spiritual.