Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Perkembangan dunia kesehatan dan perumahsakitan tiap tahun terus
berkembang. Mulai dari perkembangan kecanggihan alat, sarana prasarana,
serta kemajuan ilmu pengetahuan dibidang kedokteran dan perumahsakitan.
Perkembangan informasi kesehatan yang semakin pesat juga merupakan
suatu tantangan bagi pelaku dunia kesehatan khususnya di rumah sakit.
Tuntutan agar rumah sakit dapat bekerja seoptimal mungkin dengan
performa yang baik datang dari semua pihak mulai dari konsumen,
pemerintah sampai dengan lembaga swadaya masyarakat. RSUD Sidoarjo
yang merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan dan pusat pelayanan
kesehatan di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya harus dapat menghadapi
segala tantangan perkembangan tersebut.
Salah satu unit terpenting dalam sebuah rumah sakit adalah unit rawat
inap, dimana unit tersebut bekerja melayani pasien selama 24 jam. Rawat
Inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien oleh
tenaga kesehatan profesional akibat penyakit tertentu, dimana pasien
diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit. Instalasi rawat inap RSUD
Sidoarjo terbagi dalam 6 bagian yaitu rawat inap pavilyun, rawat inap kelas I
Tulip, rawat inap kelas 2 Teratai, rawat inap kelas 3 Mawar kuning dan
mawar merah putih serta Instalsi Perawatan Intensif Terpadu yang
merupakan unit rawat inap dengan kriteria khusus.
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Kabupaten Sidoarjo
terbagi menjadi 2 lantai yaitu lantai 1 dan 2. Lantai 1 diperuntukkan bagi
pasien penyakit dalam, jantung, syaraf serta 1 ruang dengan 5 TT khusus
untuk pelayanan High Care Unit (HCU) sedangkan lantai 2 diperuntukkan
bagi pasien dengan kasus paru dan HIV. Kapasitas tempat tindur yang
dimiliki oleh Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih keseluruhan adalah
126 TT. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016
dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 78 buah. Rincian kapasitas tempat
tidur untuk masing-masing adalah lantai 1 sebanyak 70 TT, HCU 5 TT dan

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 1
lantai 2 dengan 51 TT. Selain itu terdapat 2 ruang dengan masing-masing 4
TT di laintai 1 dikhususkan bagi pasien DM gangren yang merupakan ruang
dengan klasifikasi non kelas.
Kegiatan pelayanan di Insatalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
selalu mengacu pada visi, misi serta tugas pokok dan fungsi instalasi agar
pelayanan yang diberikan dapat berjalan lancar dan maksimal sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP). Untuk dapat mengetahui sejauh mana
instalasi telah mencapai tujuan yang diharapkan maka perlu dilakukan suatu
evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja nantinya bukan hanya berguna sebagai
metode mengevaluasi namun dapat juga digunakan sebagai dasar untuk
melakukan perencanaan kedepan untuk mengembangkan instalasi.
Sehingga diharapkan langkah yang diambil dikemudian hari dalam upaya
pengembangan dan peningkatan kualitas instalasi dapat terarah sehingga
instalasi pada khususunya dan rumah sakit pada umumnya dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.

I.2 Tujuan
Penyusunan laporan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil
kinerja yang telah dicapai instalasi rawat inap Mawar Merah Putih selama
Tahun 2017 sehingga dapat dipakai sebagai bahan acuan dan pertimbangan
dalam penyusunan anggaran dan perencanaan kegiatan rawat inap di tahun
2018.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 2
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA

2.1 Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah
“Menjadi Rumah Sakit yang Terakreditasi Internasional dalam
Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian”.

2.2 Misi
Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo dengan
pengupayaan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mandiri melalui
peningkatan sumber daya rumah sakit adalah :
1. Mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan
terakreditasi dengan mengutamakan keselamatan pasien serta
kepuasan pelanggan
2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan
penelitian kesehatan yang bermutu dan beretika untuk menunjang
pelayanan.
3. Mewujudkan tata kelola rumah sakit yang profesional,
integritas, dan beretika.

2.3 Tugas Pokok dan Fungsi


Tugas pokok IRNA Mawar Merah Putih adalah memberikan
pelayanan kepada pasien yang memerlukan rawat Inap di kelas I dari
IGD, IRJ dan Unit lain, dengan sistem pembayaran melalui penjamin
( BPJS PBI dan Non PBI, KSO) maupun biaya sendiri.
Fungsi IRNA Mawar Merah Putih adalah :
1. Merencanakan kebutuhan SDM, sarana dan prasarana dalam upaya
memberikan pelayanan terbaik kepada pasien.
2. Melaksanakan koordinasi dengan berbagai pihak yang menunjang
jalannya pelayanan kepada pasien.
3. Melaksanakan pelayanan medis dan non medis kepada pasien
dengan mutu sebaik-baiknya.
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 3
Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 4
2.4 Struktur Organisasi Rumah Sakit

DIREKTUR
DIREKTUR RSUD
RSUD SIDOARJO
SIDOARJO

WAKIL
WAKIL DIREKTUR
DIREKTUR PELAYANAN
PELAYANAN

Kepala Instalasi MMP

Kepala Perawat Instalasi MMP

SIE. MUTU SIE. DIKLAT ADMINISTRASI LOGISTIK

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
Tahun 2017

Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih memiliki seorang Kepala


Instalasi yang berada dibawah langsung jajaran bidang pelayanan. Kepala
Instalasi merupakan seorang dokter dalam tugasnya sehari-hari dibantu oleh
Kepala Ruangan yang merupakan seorang perawat dengan kualifikasi
minimal S.Kep.Ns. Untuk terus meningkatkan kualitas layanan maka Instalasi
rawat inap Mawar Merah Putih dibagi dalam 4 sub bagian yang memiliki
tugas dan fungsi masing-masing. Empat sub tersebut adalah sub Mutu, sub
Diklat, sub Logistik serta Administrasi dan Helper.
Tugas dari sub Mutu adalah memonitoring dan mengevaluasi program
mutu pelayanan keperawatan di Instalasi Rawat Inap. Sedangkan untuk sub
diklat fungsinya adalah melakukan bimbingan dan pendampingan kepada
perawat baru dan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan yang
sesuai SPO di Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih.
Tugas sub Logistik adalah melakukan inventarisasi sarana prasarana
di Irna. Sedangkan untuk sub administrasi dan helper memiliki fungsi
melakukan perincian pasien pulang dan melakukan verfikasi di Instalasi
rawat inap serta membantu mobilisasi pasien yang memerlukan pelayanan
terkait di unit lain.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 5
2.5 KETENAGAAN
Ketersediaan tenaga di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih secara
keseluruhan pada 2017 berjumlah 66 orang dengan rincian sebagai berikut:
1. Tenaga Keperawatan : 59 orang ( S.Kep.NS : 13 Orang, D3.Kep :46
orang)
2. Tenaga Administrasi : 4 orang ( SKM : 1 Orang, SMA: 3 Orang )
3. Tenaga Helper : 3 orang ( SMA : 3 Orang )
Tabel 2.1 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Tenaga Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih Tahun 2017
N Kepegawaian PENDIDIKAN P
NAMA JABATAN NIP / NIK STR
O PNS BLU GOL TERAKHIR K

19690721 199311 2
1 Sri Yuliati Karu 1 III/C S1 Kep. Ners 3 Ada
001
19750223 200604 2
2 Yety Setyarini Katim 1 III/A S1 Kep. Ners 3 Ada
010
19770524 200801 2
3 Mailina Idvia Katim 1 II/d S1 Kep. Ners 3 Ada
016
19820326 200501 2
4 Nanik Hidayati Katim 1 III/B S1 Kep. Ners 3 Ada
007
19801214 201001 2
5 Nita Prihantina Katim 1 II/D D3 Kep 2 Ada
009
19740814 200604 2
6 Dyah Ayu Kurniawati Katim 1 III/A D3 Kep 3 Ada
023
Perawat 19810327 200902 2
7 Eni Herlina 1 II/D D3 Kep 2 Ada
Pelaksana 009
Perawat 19770508 200701 2
8 Mia Caturiasari H 1 II/C S1 Kep. Ners 3 Ada
Pelaksana 015
Perawat
9 Rici Novita sari 241087.0410.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
10 Hanum Masfufah 121282.0807.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat 19780902 200701 1
11 Ach. Nursyamsu 1 III/A D3 Kep 3 Ada
Pelaksana 006
Perawat
12 Nurrochmah Dwi 090885.0308.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
13 Mega Indah Lestari 270186.1110.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
14 Moch. Rozikin 250686.1110.1 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
15 Suharyatiningsih 300987.1110.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
16 Mimin Susiati 070183.1110.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat 19870813 201101 2
17 Luvi Rachmayanti 1 II/D D3 Kep 2 Ada
Pelaksana 018
Perawat
18 Hanim Billah 270487.0112.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat 19880508 201402 1
19 Kukuh Yudha R. 1 II/C D3 Kep 1 Ada
Pelaksana 003
Perawat 19840815 201001 2
20 Lia Agustina S. 1 II/D D3 Kep 2 Ada
Pelaksana 030
Perawat
21 Nurhidayah 200388.0712.2 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
22 Rena Ridha Vidiani 060588.0712.2 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
23 Arie Fajar Reni 180897.0310.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
24 Anis Fitriyati 250589.0112.2 1 D3 Kep 2 Ada
Pelaksana
Perawat
25 Istiqomah 020486.0410.2 1 S1 Kep. Ners 2 Ada
Pelaksana
Perawat
26 Nur'ali 091200.1013.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
27 Fathur Rahman 130391.1013.1 1 D4 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat 19881003 201402 1
28 Heri Susanto 1 II/C D3 Kep 1 Ada
Pelaksana 003
Perawat
29 Friska Satya W 300691.1013.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
30 Candra Darmawan 230383.0310.1 1 S1 Kep. Ners 2 Ada
Pelaksana
Perawat 19881026 201402 1
31 Ali Nasikhin 1 II/C D3 Kep 2 Ada
Pelaksana 003
Perawat
32 Alif Suhud 171289.0614.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
33 Zahrotul Lathijah 051291.0614.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
34 Eni Rahmawati Perawat 141192.0614.2 1 D3 Kep 1 Ada

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 6
N Kepegawaian PENDIDIKAN P
NAMA JABATAN NIP / NIK STR
O PNS BLU GOL TERAKHIR K

Pelaksana
Perawat
35 Citra Ayu Kusuma 281192.0614.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
36 Arif Kohardi 050687.0614.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
37 Elisa Novijayanti 221188.0614.2 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
38 Hafid Fadholi R 150591.0614.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
39 Fandi Prakasa S 300987.0614.1 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
40 Riva Yanuar H 200188. 0715. 2 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
41 Rizki Andhika O 281089. 0715. 1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
42 Zulkifli Abdullah 080291. 0715. 1 1 S1 Kep. Ners 1 Ada
Pelaksana
Perawat
43 Deny Angga 101088.1110.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
44 Puji Santoso 300592.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
45 Prasetyo Budi S 300588.0112.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
46 Lutfiati 021084.0807.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
47 Ahmad Rizqi Ali A 230993.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
48 Andry Himawan 110891.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
49 Bayu Prasetio 040393.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
50 Donny Rizianto 220292.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
51 Iva Yurika 040993.1016.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
52 Listriya Nanda 140694.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
53 Maria Ulfa 100994.1016.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
54 M.Dahniar 151289.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
55 M.Rois 230794.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
56 Nanik Mufaziyah 180992.1016.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
57 Onny Oktavia 071092.1016.2 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Perawat
58 Tri Retno Widodo 150188.1016.1 1 D3 Kep 1 Ada
Pelaksana
Riska Triana Perawat
59 050794.1016.2 1 D3 Kep 1 Ada
Mustopa Pelaksana
60 Galih Retnoningsih Administrasi 300887 0310 2 1 SKM

61 Dian Hartawan Administrasi 250183 1009 1 1 SMA

62 Putri Dwi Lukitasari Administrasi 130296 0715 2 1 SMK


Trisnaning
63 Administrasi 280498 1016 2 1 SMA
Kartikasari
19630509 198910.1
64 Khoiri Helper 1 II d SMA
001
19670708 201001 1
65 Ahmad Hadiyullah Helper 1 II b SMA
001
66 Kukuh Waskito GBS Helper 260495 0715 1 1 SMK

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 7
2.6 FASILITAS INSTALASI
2.6.1Gambaran Fisik
Gambar 2.1 Denah Ruang Mawar Merah Putih Lantai 1

Gambar 2.2 Denah Ruang Mawar Merah Putih Lantai 2

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 8
2.6.2 Sarana dan Prasarana
KONDISI
JUMLA
NO NAMA MERK KURANG
H BAIK RUSAK
BAIK

1 3 new crank bed Paramount 14 14


2 Arteri Klem Smic ss 2 2
3 Arteri Klem One Med 3 3
4 Arteri Klem Besar Aesenlap BF 047R 1 1
5 Bak Instrumen + tutup 10 10
6 Bed crank lama 64 51 13
7 Bed side monitor 6 5 1
8 bola tensi Reister 5 5
9 Brankard MAK 4 4
10 compatibel manset tensimeter 4 4
11 Cucing 7 7
12 Defibrilator cardio life 1 1
13 ECG 3 1 1 1
14 exhaust fan 1 1
15 Gunting AJ One Med 3 3
Smic 6,5 2 2
Medika 1 1
16 Gunting AJ Mahe Jerman 080814 1 1
17 Gunting Lancip German Stanless 3 3
07.135.14
Medicon 03.04.11 1 1
Smic ss 2 2
Welco 1 1
One med 4 3 1
18 Gunting Lancip tahun 2015 Rita leibenger 1 1
Ref 13.313516 1 1
19 Gunting Verban 1 1
20 Hand Mass Lanton 04/10/50 2 2

21 Hand Mass 1 1
22 Hummer 1 1
23 Infus pump Vrenius 5 5
24 kasur air/ angin Onemed 2 2
Kereta dorong linen tertutup
25 1 1
stanles
26 Klem 2 2
27 Kom + tutup 4 4
28 Kurentang One Med 2 2
29 Kursi Lipat 30 30
30 kursi roda Serenity 3 3
31 manometer o2 central 20 16 4
32 manometer o2 tabung Sharp 16 16
33 manset single cuff dewasa 4 4

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 9
KONDISI
JUMLA
NO NAMA MERK KURANG
H BAIK RUSAK
BAIK

34 manset tensimtee hb dewasa 6 6


35 Nebulizer 9 9
36 overbed table 14 14
37 Paramount bed side 28 28
38 Pinset Anatomi Aesenlap BD 029R 1 1
39 Pinset Anatomi Walco 3 3
40 Pinset Anatomi Smics 0,6 3 3
41 Pinset Anatomi Ansculp BD047R 1 1
42 Pinset Anatomi One med 6 6
43 Pinset Chirurgi One med 6 4 2
44 Pinset Cirurgi Walco 1 1
45 Pinset Cirurgi lanton 09/0161 1 1
46 printer epson WD 900 1 1
laser jet pro cp 1025 1 1
47 SPO2 Dewasa Uzumcu 1 1
48 Stetoscope Reister 6 4 2
49 stetoscope dewasa 3M Littmann 3 2 1
50 Suction pump Yamizu 2 2
51 Suction WSD 2 2
52 Syringe pump Vrenius 5 5
Syringe pump Terumo 2 2
53 Tabung O2 (Besar) 13 13
54 Tabung O2 (Kecil) 4 4
55 Throcard 1 1
56 Tiang infus paramount 14 14
57 Trolley emergency 1 1
58 trolley obat 1 1
59 Urinal plastik 12 12

Sarana dan prasarana di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun
2016 96,23% masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan sesuai fungsinya
masing-masing.

2.7 PROGRAM KERJA INSTALASI


Program kerja instalasi rawat inap Mawar Merah Putih dituangkan dalam
Strategic Action Plan 2017 yang dibuat diakhir tahun 2016. Strategic Action Plan
tersebut dapat dilihat di tabel 2.3 berikut.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 10
Tabel 2.3 Strategic Action Plan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sidoarjo Tahun 2017
PERSPEKTIF SASARAN
UKURAN HASIL TARGET INISIATIF STRATEGI
STRATEGI
KEUANGAN Peningkatan Peningkatan Pendapatan fungsional IRNA naik 5% pada 1. Pemahaman dan pendampingan implementasi SIM RS di
Profitabilitas Profitabilitas IRNA tahun 2017 IRNA Mawar Merah Putih.
IRNA Mawar Mawar Merah Putih 2. Input data on time
Merah Putih 3. MONEV data billing
Pengaturan Ketepatan Pada tahun 2017, komposisi penganggaran : 1. Penataan system perencanaan secara terpadu
Struktur penggunaan anggarana. pengembangan SDM (4%) 2. Optimalisasi system akuntansi berbasis accrual
Anggaran b. pemeliharaan (5%) 3. Analisis keuangan secara periodik

Pengendalian Efisiensi Biaya Umum Tercapai efisiensi biaya umum (Listrik, Air, Penataan cost containment biaya umum
biaya Telepon) sebesar 2,5% per tahun
(penghematan
keuangan)
KASTEMER Peningkatan Jumlah pasien Peningkatan jumlah pasien baru sebesar 3% 1. Manajemen branding RS
kunjungan pasien per tahun 2. Penguatan fungsi pemasaran
3. Pengendalian alur dan mutu Pelayanan

Tercapainya Tingkat Kepuasan Kepuasan pelanggan Mawar Merah Putih > Customer Relationship Management (CRM)
loyalitas Pasien 92% per tahun
kastemer
Rata-rata angka komplain Mawar Merah Putih 1. Manajemen komplain
maksimal sebesar 0,5% per tahun 2. Meminimalkan Kejadian tidak diinginkan (Patient Safety)
Angka rujukan Mawar Merah Putih ke RS lain Pelayanan berbasis customer care
< 2% per tahun
Angka Pulang paksa Mawar Merah Putih < Pelayanan berbasis customer care
3% per tahun

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 11
PERSPEKTIF SASARAN
UKURAN HASIL TARGET INISIATIF STRATEGI
STRATEGI
Tingkat loyalitas Customer loyalti 70% per tahun 1. Survei Indeks Kepuasan Pelanggan
pelanggan optimal 2. Penataan sistem antrian
3. Manajemen komplain
4. Meminimalkan Kejadian tidak diinginkan (Patient Safety)
5. Pelayanan berbasis customer care
6. Manajemen pemeliharaan pasien
7. Manajemen branding RS
8. Penguatan fungsi pemasaran
9. Pengendalian alur dan mutu Pelayanan

PROSES Mutu pelayanan Kinerja pelayanan 1. ALOS pada kisaran 5-6 hari 1. Optimalisasi pelaksanaan SOP Pelayanan
BISNIS MAWAR MERAH 2. BOR pada kisaran 72% per tahun 2. Kepatuhan terhadap SPM
INTERNAL PUTIH sesuai dengan 3. TOI = 1 – 3 hari 3. Program Hospital Without Wall
target yang 4. BTO = 50 kali
diharapkan 5. GDR < 5
6. NDR < 2,5
7. Angka Infeksi Nosokomial < 1,5% per
tahun
8. Waktu tunggu operasi 1-2 hari
Perbaikan mutu Peningkatan sarana prasarana terutama Perencanaan pengadaan alat canggih
layanan MAWAR fasilitas layanan kesehatan di Mawar Merah
MERAH PUTIH Putih:
Penambahan 1 buah alat canggih per tahun Perencanaan pengadaan alat canggih
Pemeliharaan alat kedokteran 100% sesuai Optimalisasi fungsi IPS
dengan jadwal
Minimalisasi stock out dan stagnan pada BHP Penataan manajemen logistik medik dan non medik
medis dan non medis
Terselenggaranya Total Quality Performance Penataan TQP
(TQP)

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 12
PERSPEKTIF SASARAN
UKURAN HASIL TARGET INISIATIF STRATEGI
STRATEGI
Penataan Sistem Optimalisasi SPM dan Peningkatan kepatuhan terhadap SPO di 1. Evaluasi Kepatuhan pelaksanaan SPO Pelayanan
SPO di MAWAR Mawar Merah Putih 2. Penyediaan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pelayanan
MERAH PUTIH
Pencapaian SPM Mawar Merah Putih >90% 1. Kepatuhan terhadap SPM
2. Penyediaan sarana dan prasarana untuk kebutuhan pelayanan
ertumbuhan dan Pembelajaran Pemantapan nilai Pemantapan Budaya 1. Pemantapan nilai dasar dan budaya kerja 1. Pemantapan nilai dasar dan budaya kerja
dasar dan budaya Kerja dan komitmen di Mawar Merah Putih 2. Profesionalisme (ketepatan hasil kerja)
kerja karyawan MAWAR 2. Peningkatan Profesionalisme (ketepatan
MERAH PUTIH hasil kerja) pegawai Mawar Merah Putih

Integritas (Kepatuhan terhadap SPO, PDT, Integritas (Kepatuhan terhadap SPO, PDT, dan Formularium)
dan Formularium)
Etika (Pelayanan prima dan zero komplain) Etika (Pelayanan prima dan zero komplain)
Peningkatan komitmen Peningkatan Komitmen pegawai Mawar 1. Penilaian Komitmen Kerja.
pegawai Merah Putih dalam bekerja 2. Penyusunan Penilaian Kinerja/ Performance Appraisal
3. Optimalisasi system jenjang karier/ kenaikan pangkat
4. Penataan Sistem Remunerasi

Peningkatan Peningkatan jumlah Jumlah SDM tercukupi sesuai denganPenambahan SDM


jumlah dan dan kompetensi SDM kebutuhan normatif
kompetensi SDM
Terpenuhinya persyaratan kompetensi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan untuk peningkatan
kompetensi karyawan

Kompetensi SDM meningkat 10% per tahun 1. Penataan manajemen SDM (Struktur Organisasi, Tupoksi dan
hubungan antar unit kerja).
2. Penguasaan SIM RS
Nilai learning index meningkat Pengalokasian Anggaran untuk pendidikan dan pelatihan
karyawan

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 13
Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 14
BAB III
HASIL KINERJA

3.1 PERSPEKTIF KEUANGAN


Tujuan akhir dari semua perspektif adalah untuk meningkatkan
pendapatan dimana pendapatan yang diperoleh tersebut akan dipergunakan
untuk mendanai segala rencana kegiatan penunjang jalannya rumah sakit.
Capaian perspektif keuangan dapat dilihat dari capaian pasien berdasarkan
cara bayar.

3.1.1 Kunjungan Berdasarkan Cara Bayar


Jenis cara bayar pelayanan kesehaan yang ada di Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih adalah bayar sendiri (umum) dan menggunakan
asuransi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, JKMM
(Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin) yang berasal dari Pemerintah
daerah, Biakes Maskin (Biaya Kesehatan Masyarakat Miskin) yang berasal
dari Pemerintah Provinsi dan asuransi KSO lainnya. Rincian jumlah
kunjungan pasien masing-masing cara bayar di Tahun 2017 dibandingkan
dengan Tahun 2016 dapat dilihat di tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Cara Bayar Pelayanan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun 2016.

CARA BAYAR TAHUN 2017 % TAHUN 2016 TREN

1 Umum (bayar sendiri) 1.007 12,52% 1.148 Turun 12,28%

2 BPJS Kesehatan 6.387 79,47% 4.653 Naik 37,31%


Jaminan Kesehatan
3 508 6,32% 395 Naik 28,61%
Maskin (JKMM)

4 Biakes Maskin 122 1,52% 108 Naik 12,96%

5 KSO Lain 10 0,14% 8 Naik 25%


International
6 Organization for 3 0,04% 1 Naik 200%
Migration (IOM)

Jumlah 8.040 100% 6.313 Naik 27,36%


Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Berdasarkan tabel 3.1 diatas didapatkan bahwa cara bayar terbanyak
di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Puith pada Tahun 2017 adalah melalui
asuransi BPJS dengan persentase sebesar 79,47%. Tahun 2017 merupakan
tahun keempat penerapan asuransi BPJS secara nasional oleh Pemerintah.
Secara bertahap dapat dipastikan cara bayar dengan asuransi BPJS akan
terus meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan tujuan Pemerintah. Hal
ini sesuai dengan dengan kondisi yang ada di Instalasi Rawat Inap Mawar

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 15
Merah Putih dimana jumlah pasien BPJS mengalami peningkatan sebesar
37,31% pada 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016.
Selain cara bayar BPJS, peningkatan jumlah pasien tertinggi
didapatkan pada pasien IOM dan pasien JKMM yang mengalami
peningkatan masing-masing sebesar 200% dan 28,61%. Sedangkan
penurunan jumlah pasien terdapat pada pada cara bayar Umum dengan
persentase penurunan sebesar 12,28%. Penurunan tersebut dikarenakan
banyak masyarakat yang telah memiliki asuransi BPJS.

3.2 PERSPEKTIF PELANGGAN


Salah satu cara untuk memperoleh gambaran hasil kinerja yang telah
dilakukan adalah dengan melihat perilaku pelanggan. Indikator dari
perspektif yang dinilai adalah Customer Acquisition dan Customer Loyality.
Customer Acquisition digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana
pasien baru menggunakan jasa layanan yang disediakan. Sedangakn
Customer Loyality bertujuan untuk mengukur sampai sejauh mana rumah
sakit mampu mempertahankan pasien lama (kunjungan ulang). Untuk
menggunakan jasa yang tersedia.
3.2.1 Perolehan Pasien Baru (Customer Accuisition) dan Perolehan
Pasien Lama (Customer Loyality)
Tabel 3.2 Perolehan Pasien Baru dan Pasien Lama Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun
2016.

NO Jenis Pasien Tahun 2017 Tahun 2016 Tren

2.794
1 Pasien Baru 2.552 Naik 9,48%
(34,75%)
5.246
2 Pasien Lama 3.761 Naik 39,48%
(65,25%)
8.040
Jumlah 6.313 Naik 27,36%
(100%)
Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Dari tabel 3.2 diatas didapatkan bahwa jumlah pasien baru dan pasien
lama pada Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 27,36%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016. Pencapaian pasien
baru dan pasien lama Tahun 2016 melebihi Target yang telah ditentukan
dengan pencapaian masing-masing sebesar 9,48% untuk pasien baru dan
39,48% untuk pasien lama
Peningkatan jumlah kunjungan secara keseluruhan sangat erat
kaitannya dengan penambahan jumlah kapasitas tempat tidur (TT) di awal
bulan Februari 2017 yang sebelumnya 78 TT menjadi 127 TT. Jumlah
pasien lama dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktor penting adalah

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 16
bagaimana kualitas pelayanan yang telah didapatkan oleh pasien dan
keluarga di instalasi rawat inap Mawar Merah Putih sebelumnya. Pelayanan
yang baik akan menimbulkan kesan yang baik, sehingga jika suatu waktu
pasien tersebut ataupun keluarganya membutuhkan pelayanan kesehatan,
maka pilihannya akan tetap pada instalasi rawat inap Mawar Merah Putih
atau RSUD Sidoarjo pada umumnya dan hal ini akan mempertahankan
loyalitas pasien tersebut.
Upaya peningkatan loyalitas pasien dapat dilakukan dengan menjaga
hubungan baik antara rumah sakit dengan pasien misalkan dengan
pelayanan post KRS ataupun homecare. Perolehan pasien baru (customer
Accuisition) yang mengalami peningkatan dapat menjadi gambaran tingkat
efektifitas upaya pemasaran layanan IRNA Mawar Merah Putih yang ada
serta terobosan-terobosan yang dilakukan pihak rumah sakit untuk menarik
pangsa pasar yang ada.

3.2.2 Cakupan Kunjungan


Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih memiliki 127 kapasitas tempat
tidur yang terbagi dalam tiap-tiap kasus penyakit. Hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi infeksi nosokomial, memberikan kenyamanan kepada pasien
dan keluarga serta mempermudah proses kuratif yang sedang berlangsung.
Untuk mengetahui capaian kinerja salah satunya dapat dilihat dari jumlah
kunjungan pasien. Jumlah kunjungan pasien instalasi rawat inap Mawar
Merah Putih Tahun 2017 dapat dilihat pada grafik 3.1.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 17
Grafik 3.1 Jumlah Kunjungan Pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2016

Naik
27,36%

Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo

Dari grafik 3.1 diatas dapat diketahui bahwa jumlah kunjungan pasien
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 mengalami
peningkatan sebesar 27,36% jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2016.

3.2.3 Jumlah Komplain Pasien


Salah satu indikator kualitas pelayanan jasa adalah komplain pasien
baik secara lisan maupun tulisan. Komplain dapat disampaikan melalui
media internal rumah sakit maupun eksternal rumah sakit. Media internal
contohnya adalah kotak saran dan kritik di rumah sakit, surat yang
disampaikan ke pihak Humas rumah sakit, email rumah sakit maupun
komplain secara lisan langsung ke petugas rumah sakit. Sedangkan media
eksternal contohnya adalah melalui surat pembaca di koran, majalah, radio
dll. Jumlah komplain pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun
2017 dapat dilihat pada table 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Jumlah Komplain Pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
Senmester I Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun 2016
Tahun
NO URAIAN
2017 2016
1 Jumlah Komplain Pasien 3 1
2 Total Pasien 8.040 6.313
3 Persentase Komplain Pasien 0,037% 0,015%
4 Standar Minimal Komplain Passien 0,055% 0,055%
Sumber Data : Sub Bagian Hukum dan Humas Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Pada tahun 2017 terdapat peningkatan jumlah komplain sebanyak 3
komplain. Terdapat tiga hal mendasar yang menjadi penyebab komplain yaitu

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 18
sarana prasarana, kebijakan dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada bulan
Februari 2017 terdapat komplain yang berisi keluhan tentang sarana kran air
kamar mandi pasien yang mati dalam waktu yang cukup lama. Tindak lanjut
dari permasalahan tersebut adalah dengan melapor kepada Instalasi
Pemeliharaan Sarana untuk dilakukan perbaikan kran air tersebut sesegera
mungkin .
Permasalahan kedua yang menjadi komplain pasien adalah kebijakan
rumah sakit mengenai pengelompokan pasien diabetes gangren ke dalam
satu tempat yang sama dengan istilah Non Kelas. Pasien BPJS hak kelas 1
ditempatkan dikamar Non Kelas di ruang Mawar Putih bersama dengan
pasien BPJS hak kelas 2 dan 3 dengan diagnosa penyakit sama yaitu
diabetes gangren. Tindak lanjut dari komplain tersebut adalah dengan
mengedukasi kembali tentang kebijakan kamar Non Kelas diabetes gangren
kepada pasien dan keluarga sehinggapasien dan keluarga dapat menerima
kebijakan tersebut.
Komplain ketiga didapatkan dibulan November 2017 mengenai
komunikasi petugas dalam menyampaikan informasi ke keluarga pasien.
Komunikasi petugas dirasa kurang baik sehingga keluarga pasien kurang
berkenan. Tindak lanjut dari permassalahan tersebut adalah atasan langsung
yaitu Kepala Ruang Mawar Merah Putih melakukan kroscek terhadap
petugass yang dimaksud. Setelah adanya kroscek dilanjutkan dengan
melaukan pembinaan terhadap petugas yang dimaksud serta permohonan
maaf secara langsung kepada pasien dan keluarga.
Upaya perbaikan baik sumber daya manusia maupun sarana
prasarana akan terus dilakukan meskipun tanpa adanya komplain dan
permasalahan. Peningkatan kemampuan serta peningkatan kualitas layanan
secara keseluruhan tetap dilakukan melalui berbagai cara seperti pendidikan
dan pelatihan kepada petugas maupun maintenance sarana prasarana
secara berkala yang dilakukan oleh pihak yang berwenang.

3.2.4 Jumlah Kepuasan Pelanggan


Penilaian pasien terhadap mutu rumah sakit bersumber dari
pengalaman pasien. Aspek pengalaman pasien rumah sakit, dapat diartikan
sebagai suatu perlakuan atau tindakan pihak rumah sakit yang sedang atau
pernah dijalani, dirasakan, dan ditanggung oleh seseorang yang
membutuhkan pelayanan kesehatan rumah sakit.
Survei kepuasan pelanggan dilakukan oleh bagian Pendidikan dan
Penelitian Rumah Sakit menggunakan metode deskriptif selama 6 bulan
yaitu pada bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2016. Namun khusus

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 19
untuk Instalasi Rawat Inap tidak dijabarkan per instalasi tetapi dihitung
keseluruhan rawat inap. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratifield
proporsional random sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan
secara acak dengan memperhatikan strata yang ada (Arikunto, 2010).
Terdapat 5 dimensi kualitas jasa yang dihitung dalam survei kepuasan
pelanggan ini antara lain reliability yaitu kemampuan untuk memberikan
pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya,
Responsiveness yaitu suatu kemauan untuk membantu dan memberikan
pelayanan yang cepat dan tepat kepada pasien dengan penyampaian
informasi yang sejelas-jelasnya, assurance yaitu berkaitan dengan
kemampuan, pengetahuan, ketrampilan staf dalam menanggani setiap
pelayanan yang diberikan sehingga mampu menumbuhkan kepercayaan dan
rasa aman pada pelanggan.
Aspek lain adalah empathy yaitu memberikan perhatian yang tulus
dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pasien
dengan berupaya memahami keinginannya serta tangible berkaitan dengan
kemampuan menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal.
Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik rumah sakit dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa yang meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang),
perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi) serta penampilan
pegawainya.
Dari survei kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh Sub Bagian
Pendidikan dan Penelitian Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo pada bulan
September 2016 terhadap 56 responden didapatkan bahwa 96,6 %
responden menyatakan puas terhadap 5 dimensi kualitas jasa yaitu
reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible. Sedangkan
sisanya sebanyak 3,4 % responden menyatakan sangat puas terhadap
keseluruhan aspek pelayanan yang telah diberikan.
Instalasi Mawar Merah Putih secara mandiri melakukan survei
kepuasan pasien terhadapa kualitas pelayanan yang diberikan oleh Perawat.
Survei dilakukan mulai bulan Januari sampai dengan Juni 2017 yang
dilakukan secara random menggunakan metode simple random sampling
dengan jumlah sampel sebesar 120 pasien. Terdapat 23 aspek yang menjadi
pertanyaan dalam survei tersebut. Dari survei tersebut didapatkan hasil rata-
rata penilaian sebesar 91 atau dengan kata lain rata-rata pasien atau

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 20
keluarga pasien mengatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh perawat
Instalasi Mawar Merah Putih adalah sangat baik.

3.2.5 Angka Pasien Dirujuk ke Rumah yang Lebih Tinggi


RSUD Sidoarjo merupakan rumah sakit tipe B Pendidikan dengan
berbagai pelayanan pengobatan spesialis. Untuk pasien yang memerlukan
pelayanan pengobatan sub spesialis dan pengobatan lanjutan maka pasien
perlu dirujuk ke rumah sakit dengan tipe yang lebih tinggi dalam hal ini rumah
sakit rujukan RSUD Sidoarjo adalah RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Grafik 3.2 Jumlah Pasien IRNA Mawar Merah Putih Dirujuk ke Rumah Sakit
yang Lebih Tinggi Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun
2016.

Turun
87,5%

Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo

Dari grafik 3.2 diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien dirujuk ke
rumah sakit tipe lebih tinggi yaitu RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada 2017
mengalami penurunan sebesar 87,5 dari 8 pasien menjadi 1 pasien. Pasien
dirujuk memiliki kasus penyakit yang lebih kompleks dan membutuhkan
perawatan yang lebih khusus atau sub spesialis. Selain itu sarana prasarana
yang ada di RSUD Sidoarjo belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan
akan pengobatan yang lebih lanjut. Upaya penurunan jumlah pasien dirujuk
dilakukan dengan terus meningkatkan kualitas layanan dan upgrade
kemampuan serta keahlian sumber daya manusia di RSUD Sidoarjo dengan
keterbatasan sarana prasarana yang ada.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 21
3.2.6 Asal Pasien
Asal pasien instalasi rawat inap terbagi menjadi 4 yaitu pasien yang
berasal dari Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Poliklinik
pavilyun dan pindahan dari ruangan lain. Asal pasien instalasi rawat inap
Mawar Merah Putih Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Asal Pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017
dibandingkan dengan Tahun 2016
Tahun
NO ASAL PASIEN TREN
2017 2016

IGD 7.008 5.503 Naik 27,35%


IRJ /POLI KLINIK 434 415 Naik 4,58%

POLIKLINIK PAVILYUN 15 6 Naik 150%


RUANGAN LAIN 583 389 Turun 49,87%

Jumlah 8.040 6.313 Naik 20,85%


Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Dari tabel 3.5 diatas diketahui bahwa mayoritas pasien Instalasi Rawat
Inap Mawar Merah Putih pada tahun 2017 berasal dari IGD (Instalasi Gawat
Darurat) sebanyak 7.008 pasien atau 87,16% dari jumlah total pasien Tahun
2017. Jumlah tersebut meningkat sebesar 27,35% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2016. Peningkatan jumlah pasien juga terjadi pada
pasien yang berasal dari poli pavilyun. Hal ini dapat disebabkan karena saat
ini terdapat kamar non kelas yang dikhususkan untuk pasien dengan
diagnosa diabetes gangrene yang diisi pasien BPJS dengan hak kelas I, II
dan III.

3.2.7 Angka Pasien Pulang Paksa dan Alasan Pasien Pulang


Paksa
Banyak faktor yang melatarbelakangi pasien untuk melakukan pulang
paksa namun RSUD Sidoarjo mengelompokkan faktor-faktor tersebut
menjadi 4 alasan yaitu karena biaya, karena pelayanan petugas, karena
keadaan pasien dan karena keputusan keluarga.Pasien pulang paksa
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
3.5 berikut.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 22
Tabel 3.6 Jumlah Pasien Pulang Paksa Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun 2016
ALASAN TAHUN 2017 Tahun 2016
NO PULANG TREN
PAKSA BPJS JKMM UMUM BPJS JKMM

Turun
Biaya 33 1 0 43 - 1
22,73%
Pelayanan 2 1 0 - - - Naik
Keadaan Naik
25 32 5 2 1 -
Pasien 5.900%
Keluarga 21 21 4 8 32 4 Naik 4,55%
Naik
Jumlah 81 55 9 53 33 5
59,34%
Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Dari tabel 3.6 diatas diketahui bahwa pada Tahun 2017 jumlah pasien
pulang paksa mengalami peningkatan sebesar 59,34% dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2016. Sama seperti ditahun 2016, alasan pasien
pulang paksa di Tahun 2017 terbanyak adalah karena keadaan pasien.
Alasan keadaan pasien Tahun 2017 juga mengalami peningkatan yang
cukup signifikan sebesar 5.900% dibandingkan periode yang sama tahun
2016. Keadaan pasien yang dimaksud pertama adalah pasien merasa
kondisinya telah baik dan tidak memerlukan perawatan lebih lanjut namun
dokter masih memerlukan observasi untuk memastikan bahwa pasien telah
layak untuk dipulangkan sehingga dokter masih belum memperbolehkan
untuk pulang. Keadaan yang kedua adalah keadaan pasien yang sangat
buruk sehingga pasien dan keluarga dalam kondisi pasrah dan ingin
merawat pasien di rumah.
Penurunan yang signifikan juga terdapat pada alasan biaya yang
mengalami penurunan pada Tahun 2017 sebesar 22,73% jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2016. Hal ini kemungkinan besar
disebabkan oleh banyak pasien saat ini telah memiliki asuransi kesehatan
khususnya asuransi BPJS untuk membiayai pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 23
3.3 PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL
3.3.1 Kualitas Tempat Layanan (Quality of Place)
3.3.1.1 Jumlah Tempat Tidur
Ketersediaan akan pelayanan yang semakin meningkat perlu
diimbangi dengan ketersediaan sarana prasarana yang ada. Salah satu
sarana prasarana tersebut adalah jumlah tempat tidur yang memadai. Selain
jumlah yang memadai, sarana prasarana tersebut juga harus dalam kondisi
baik sehingga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tabel 3.7 Jumlah Tempat Tidur Instalasi Mawar Merah Putih Tahun 2017
dibandingkan dengan Tahun 2016
NO SMT I 2017 SMT I 2016 KETERANGAN

1 LANTAI 1 = 70 GEDUNG LAMA = 49 -

2 LANTAI 2 = 52 MMP DI LANTAI 2 IGD = 25 -

Letak HCU saat ini di


3 HCU = 5 HCU = 4
lantai 1
Ada penambahan
TOTAL = 127 TOTAL = 78
sejumlah 48 TT
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Dari tabel 3.7 diatas dapat diketahui bahwa berbeda dengan tahun
2016, jumlah kapasitas tempat tidur instalasi rawat inap Mawar Merah Putih
pada tahun 2017 mengalami penambahan 49 tempat tidur. Hal ini
disebabkan adanya renovasi gedung lama yang semula hanya 1 lantai
menjadi 2 lantai yang telah diresminkan pada akhir bulan Januari 2017.
Ruang HCU (High Care Unit) pada tahun 2017 diisi oleh 5 pasien
namun dengan sarana prasarana yang sedikit berbeda didalamnya dari
ruang biasa. Selain tempat tidur, didalam ruang HCU juga terdapat sarana
prasarana seperti di ruang Intensive seperti bed side monitor. Ruang HCU
diperuntukkan bagi pasien yang memiliki indikasi masuk IPIT (Instalasi
Perawatan Intensive Terpadu) namun masih terkendala ruangan IPIT penuh
atau pihak keluarga tidak menghendaki advice dokter untuk pindah IPIT
namun tetap membutuhkan perawatan intensif.

3.3.1.2 BOR (Bed Occupation Rate)


Indikator rawat inap dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
pemanfaatan, mutu dan efisiensi pelayanan rumah sakit. Indikator rawat Inap
terdiri dari BOR (Bed Occupation Rate), LOS (length Of Stay), TOI (Turn
Over Interval), BTO (bed Turn Over) serta NDR (Net Death Rate) dan GDR
(Gross Death rate).
Tabel 3.8 Indikator Pelayanan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
Tahun 2017 dan Dibandingkan Tahun 2016.

NO URAIAN TAHUN TAHUN STANDAR TREN


2017 2016

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 24
1 BOR 80,4% 89,1% 60 % - 80 % Turun

2 LOS 4,5 4 6 -9 hari Naik

3 TOI 1,1 0,5 1 -3 hari Naik

4 BTO 61,1 79,7 40 – 50 kali /tahun Turun

5 NDR 10,16% 7,9% < 25/100 Pasien KRS Naik

6 GDR 15,13% 13,9% 45/100 Pasien KRS Naik


Sumber Data : Instalasi Rekam Medis RSUD Sidoarjo
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah persentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter
BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus :
BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur X Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%
Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa BOR Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 berada sedikit diatas standar yang
telah ditentukan yaitu 80,4%. Tetapi jika dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2016 BOR Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih mengalami
penurunan sebesar 8,7%. Penurunan BOR disebabkan adanya penambahan
kapasitas tempat tidur cukup banyak yang semula 78 unit menjadi 127 unit.

3.3.1.3 BTO (Bed Turn Over)


BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat
tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan
waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai
40-50 kali.
Rumus :
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur
Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa BTO Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 diatas standar yang telah ditentukan
yaitu 61,1 atau dibulatkan menjadi 62 kali. Namun jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2016 BTO Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih juga mengalami penurunan sebanyak 19 kali pemakaian per tahun.
3.3.1.4 TOI (Turn Over Interval)
TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 25
memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.
Rumus :
TOI = ((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar (hidup
+mati)

Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa TOI Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 berada pada kisaran standar yang
telah ditentukan yaitu 1 hari. Jika dibandingkan dengan periode yang sama
tahun 2016 BTO Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih mengalami
perbaikan, dari yang sebelumnya kurang dari standar menjadi sesuai standar
yang ada. Hal ini dipengaruhi oleh penambahan kapasitas tempat tidur
sebanyak 48 tempat tidur sehingga interval penggunaan tempat tidur lebih
lama.

3.3.1.5 ALOS (Average Length of Stay)


ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga
dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada
diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih
lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus :
LOS = Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Dari tabel 3.8 diatas didapatkan bahwa ALOS Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 masih dibawah standar yang telah
ditentukan yaitu 4,5 atau dibulatkan menjadi 5 hari. Jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2016 ALOS Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih mengalami sedikit peningkatan. Lama pasien dirawat sangat
tergantung dari diagnosa penyakit yang diderita si pasien. Semakin berat dan
kompleks penyakit yang diderita maka akan semakin lama pasien dirawat.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 26
3.3.2 Kualitas Layanan (Quality of Service)
3.3.2.1 GDR (Gross Death Rate)
GDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian umum untuk
setiap 1000 penderita keluar.
Rumus :
GDR = (Jumlah pasien mati seluruhnya / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)) X
100%
Dari tabel 3.8 diatas dapat diketahui bahwa GDR Instalasi Rawat Inap
Mawar Merah Putih Tahun 2017 mencapai 15,13% yang artinya jumlah
pasien meninggal secara keseluruhan mencapai sekitar 15 orang per 100
pasien KRS. Angka tersebut diatas standar minimal yang telah ditetapkan
yaitu 4-5 pasien per 100 pasien KRS. Jika GDR Tahun 2017 tersebut
dibandingkan dengan GDR periode yang sama tahun 2016 terdapat
peningkatan sebesar 1,23%. Peningkatan angka kematin umum ini dapat
dipengaruhi oleh banyak faktor salah satunya adalah peningkatan kapasitas
tempat tidur sehinggaterjadi peningkatan jumlah kunjungan.

3.3.2.2 NDR (Net Death Rate)


NDR menurut Depkes RI (2005) adalah angka kematian 48 jam setelah
dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. Indikator ini memberikan
gambaran mutu pelayanan di rumah sakit.
Rumus :
NDR = (Jumlah pasien mati > 48 jam / Jumlah pasien keluar (hidup + mati) ) X
100%
Dari tabel 3.8 dapat diketahui bahwa pasien Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih yang meninggal dalam waktu lebih dari 48 jam sejak pertama
kali mendapatkan pelayanan di rumah sakit mencapai 10,16% atau 10
pasien per 100 pasien KRS. Nilai ini meningkat dari NDR tahun sebelumnya
serta masih diatas standar minimal angka NDR yang telah ditetapkan.
Namun demikian, hal ini bukan berarti tidak ada upaya untuk terus
menurunkan angka kematian pasien.
Angka NDR dan GDR merupakan salah satu gambaran untuk melihat
kualitas layanan suatu unit kerja. Oleh sebab itu upaya menurunkan angka
kematian pasien juga terus dilakukan melalui berbagai cara antara lain
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana, Sumber Daya
Manusia, Prosedur yang terus disempurnakan dan lain sebagainya.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 27
3.3.2.3 10 Besar Diagnosa
Tabel 3.9 Daftar 10 Besar Diagnosa Penyakit Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016
JENIS PENYAKIT JENIS PENYAKIT
NO % NO %
TAHUN 2016 TAHUN 2017

1 GEA 7,5% 1 TB PARU 5,9%


2 TB PARU 6,6% 2 DM GANGREN 5,7%
3 CKD ST.V 5,5% 3 DM TANPA KOMPLIKASI 5,2%
4 DHF 5,0% 4 CKD ST.V 4,8%
5 DM TANPA KOMPLIKASI 4,0% 5 GEA 4,0%
6 DMND 3,8% 6 DYSPEPSIA 3,8%
7 DYSPEPSIA 3,1% 7 DMND 3,6%
8 DM GANGREN 2,6% 8 DM MULTIPLE KOMPLIKASI 2,8%
9 SIROSIS HEPATIS 2,5% 9 ANEMIA 2,2%
10 GASTRITIS 2,1% 10 MELENA 2,1%

Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Dari tabel 3.9 diatas didapatkan bahwa kasus penyakit terbanyak
pertama dan kedua di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017
adalah TB Paru dengan persentase sebesar 5,9%. Sedangkan kasus
terbanyak kedua dan ketiga adalah kasus penyakit DM Gangren dan DM
tanpa komplikasi dengan persentase masing-masing sebesar 5,7% dan
5,2%.
Jika dibandingkan dengan periode Tahun 2016, maka sedikit terdapat
perbedaan pada kasus penyakit terbanyak. Pada Tahun 2016 kasus
terbanyak adalah GEA, sedangkan TB paru yang merupakan kasus penyakit
terbanyak pada Tahun 2017 merupakan kasus terbanyak kedua. Perbedaan
ini dapat terjadi karena adanya seleksi yang lebih ketat khususnya dari
Instalasi Gawat Darurat yang merupakan pintu masuk utama pasien untuk
rawat inap. Pengetatan ini dimaksudkan untuk menseleksi kasus yang benar-
benar emergency dan membutuhkan perawatan lanjutan atau kasus yang
bisa ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 28
3.3.2.4 10 Besar Diagnosa Penyebab Kematian
Tabel 3.10 Daftar 10 Besar Diagnosa Penyebab Kematian Instalasi Rawat
Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 dibandingkan Tahun 2016
JENIS PENYAKIT JENIS PENYAKIT
NO % NO %
TAHUN 2017 TAHUN 2016

1 CKD ST.V 1,5% 1 CKD ST.V 2,8%


2 TB PARU 0,9% 2 TB PARU 1,8%
3 SIROSIS HEPATIS 0,7% 3 SEPSIS 1,4%
4 SEPSIS 0,7% 4 CVA ICH 0,7%
5 CVA ICH 0,6% 5 DM COMA 0,7%
6 CVA INFARK TROMBOSIS 0,4% 6 DECOM CORDIS 0,7%
7 DM MULTIPLE KOMPLIKASI 0,4% 7 DM ND 0,7%
8 HEPATITIS B 0,2% 8 CKD 0,5%
9 HIV 0,2% 9 HEPATOMA 0,5%
10 TUMOR PARU 0,2% 10 PNEUMONIA 0,5%
Sumber Data : SIM (Sistem Informasi Manajemen) Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo
Dari tabel 3.10 diatas didapatkan bahwa diagnosa kematian terbanyak
di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 sama seperti di
tahun 2016 yaitu CKD st.V (Chronic Kidney Desease) atau gagal ginjal kronik
tingkat akhir dengan persentase sebesar 1,5% dari jumlah keseluruhan
pasien meninggal. Sedangkan diagnosa kematian terbanyak kedua dan
ketiga masing-masing adalah TB Paru dan sirosis hepatis dengan
persentase masing-masing sebesar 0,9% dan 0,7%.
Jika dilihat secara keseluruhan diagnosa kematian terbanyak bukan lagi
penyakit menular akut akan tetapi penyakit degeneratif. Banyak faktor yang
menyebabkan pola diagnosa kematian terbanyak adalah penyakit
degeneratif. Salah satu faktor tersebut adalah pola konsumsi makanan dan
minuman yang tidak baik. Banyak kasus belakangan ini yang muncul di
media masa mengenai bahan tambahan makanan yang bukan
diperuntukkan untuk makanan seperti pewarna, pemanis, dan pengawet
sintetis yang berbahaya bagi tubuh manusia. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap pola penyakit yang ada di masyarakat.

3.3.2.5 Angka Infeksi Nosokomial


Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapat penderita ketika
penderita tersebut dirawat di rumah sakit. Infeksi Nosokomial dibagi dalam 5
jenis yaitu Infeksi Phlebitis, ISK (Infeksi Saluran Kencing), Infeksi
Pneumonia/ HAP (Hospital Aqcuired Pneumonia), Infeksi Decubitus, ILO
(Infeksi Luka Operasi). Infeksi Luka Operasi sendiri terbagi menjadi 3 sub
yaitu ILO Bersih, ILO Bersih Kontaminasi dan ILO Kotor.
Tabel 3.11 Kejadian Infeksi Nosokomial Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 29
NO KRITERIA URAIAN JUMAH
Jumlah hari pemasangan infus 31.790
1 PHLEBITIS Jumlah Phlebitis 0
‰ 0
Jumlah hari pemasangan Dhower
2.230
Chateter
2 ISK 0
Jumlah ISK
0

Jumlah hari tirah baring 0
3 HAP Jumlah HAP 0
‰ 0
Jumlah hari pemasangan ventilator 0
4 VAP Jumlah VAP 0
‰ 0
Jumlah hari tirah baring 0
5 DECUBITUS Jumlah decubitus 0
‰ 0
Jumlah Operasi 0
6 ILO Jumlah ILO 0
% 0%
Sumber Data : Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah
Sidoarjo
Dari tabel 3.11 diatas didapatkan bahwa tidak terdapat kejadian infeksi
phlebitis di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih 2017 dari 31.790 hari
pemasangan infus. Selain itu juga tidak terdapat kejadian infeksi saluran
kencing selama 2.230 hari pemasangan dhower chateter. Sedangkan untuk
kejadian infeksi decubitus, infeksi HAP dan VAP angka kejadiannya adalah
nihil.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam upaya mencegah
terjadinya infeksi nosokomial adalah dengan selalu menjaga kebersihan baik
kebersihan fisik maupun kebersihan lingkungan sekitar. Upaya menjaga
kebersihan fisik yang dapat dengan mudah dilakukan adalah selalu cuci
tangan sebelum dan setelah kontak dengan pasien, sebelum melakukan
tindakan aseptik, setelah terpapar cairan tubuh pasien, dan setelah kontak
dengan lingkungan pasien.

3.3.2.6 Angka Patient safety (Keselamatan Pasien)


Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyak
jenis obat, jenis pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf
rumah sakit yang cukup besar merupakan hal yang potensial bagi terjadinya

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 30
kesalahan medis. Dalam upaya meminimalisir kejadian yang tidak
diharapkan maka perlu adanya pencatatan dan pelaporan angka
keselamatan pasien. Angka keselamatan pasien Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih Tahun 2017 dapat dilihat dalam tabel 3.12 berikut.
Tabel 3.12 Angka Keselamatan Pasien Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017
NO INDIKATOR STANDAR Angka Kejadian
1 Kejadian Infeksi Pasca Operasi ≤ 0,5 % 0%
2 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5 % 0%
3 Kejadian Pulang Paksa ≤ 0,5 % 1,84 %
4 Kejadian Pasien Jatuh 0 0
5 Kejadian Tertusuk Jarum 0 0
6 Kejadian Tergores Ampul 0 0
Kejadian Pasien Terjatuh dari
7 0 0
Bed
8 Kesalahan Pemberian Obat 0 0
9 Kesalahan Identifikasi pasien 0 0
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Dari tabel 3.12 diatas didapatkan bahwa tidak ada kejadian infeksi
pasca operasi dan kejadian infeksi nosokomial di Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih Tahun 2017. Pelayanan rawat inap untuk pasien operasi kelas
3 di pusatkan di Instalasi Rawat Inap Mawar Kuning, sehingga kejadian
infeksi pasca operasi adalah nihil. Kejadian pulang paksa yang terjadi
selama Tahun 2017 berada diatas standar minimal yang ditentukan yaitu
sebesar 1,84%. Untuk kejadian pasien jatuh, kejadian tertusuk jarum,
kejadian tergores ampul, pasien terjatuh dari bed, dan kesalahan identifikasi
pasien selama periode yang sama tidak terjadi sama sekali. Begitu pula
dengan kejadian kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien yang
disebabkan kesalahan dalam pembacaan resep obat, selama Tahun 2017
tidak ada kejadian dan cedera dalam kasus ini dikarenakan upaya double
check telah dimaksimalkan oleh para petugas yang ada.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 31
3.3.3 Standar Pelayanan Minimal (Kepmenkes No.129 Tahun 2008)

Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan tentang jenis dan mutu


pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak
diperoleh setiap warga secara minimal. Juga merupakan spesifikasi teknis
tentang tolak ukur pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan
Umum kepada masyarakat (Kepmenkes 129 tahun 2008).
Standar pelayanan minimal ini dimaksudkan agar tersedianya panduan
bagi daerah dalam melaksanakan perencanaan pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan
standar pelayanan minimal rumah sakit (Kepmenkes 129 tahun 2008).
Tabel 3.13 Realisasi Standar Pelayanan Minimal Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih Tahun 2017
NO INDIKATOR STANDAR REALISASI
1 Pemberi pelayanan di a. Dokter Spesialis a. Semua pasien Instalasi
Rawat Inap Rawat Inap Mawar Merah
Putih dirawat oleh Dokter
Spesialis
b. Perawat b. Semua Perawat Instalasi
minimal Rawat Inap Mawar Merah
pendidikan D3 Putih minimal pendidikan D3
2 Dokter penanggung 100% 100%
jawab pasien rawat inap
3 Ketersediaan Pelayanan a. Anak Pelayanan Khusus Anak dan
Rawat Inap b. Penyakit Dalam Bedah untuk kelas 3 ada di
c. Kebidan Instalasi Rawat Inap Mawar
d. Bedah Kuning
4 Jam Visite Dokter 08.00 s/d 14.0 100%
Spesialis setiap hari kerja

5 Kejadian infeksi pasca ≤ 1,5 % 0% (pelayanan operasi untuk


operasi kelas 3 ada di Mawar Kuning)
6 Kejadian Infeksi ≤ 1,5 % 0% (sesuai standar)
Nosokomial

7 Tidak adanya kejadian 100% 100%


pasien jatuh yang
berakibat kecacatan
/kematian
8 Kematian pasien > 48 ≤ 0.24 % 8,5% (Tidak sesuai standar)
jam
9 Kejadian pulang paksa ≤5% 1,84% (sesuai standar)

10 Kepuasan pelanggan ≥ 90 % Dilakukan oleh diklit untuk


seluruh rawat inap dan hasil
survei kepuasan pelanggan
sebesar 96,6% (sesuai standar)

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 32
NO INDIKATOR STANDAR REALISASI
11 Rawat Inap TB
a. Penegakan diagnosis a. ≥ 60 % a. 100%
TB melalui
pemeriksaan b. ≥ 60 % b. 100%
mikroskopis TB
b. Terlaksanana
kegiatan pencatatan
dan pelaporan TB di
Rumah Sakit
12 Ketersediaan pelayanan NAPZA, Gangguan Tidak ada ruangan khusus untuk
rawat inap di rumah sakit Psikotik, Gangguan pasien jiwa, namun pelayanan
yang memberikan Nerotik, pasien jiwa tetap dilakukan
pelayanan jiwa dan Gangguan dengan sistem konsul ke dpkter
Mental spesialis jiwa.
Organik

13 Tidak adanya kejadian 100 % 100%


kematian pasien
gangguan jiwa karena
bunuh diri
14 Kejadian re-admission 100 % 100%
pasien gangguan jiwa
dalam waktu ≤ 1 bulan

15 Lama hari perawatan ≤ 6 minggu Perawatan pasien jiwa tidak


Pasien gangguan jiwa dibatasi hari.
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 33
3.3.4 Capaian Indikator Mutu Unit / Instalasi
Capaian mutu instalasi dapat dilihat melalui 7 indikator yaitu indikator
Angka ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam 1x24
jam, Angka Ketidaklengkapan assesmen awal medis dalam Waktu 1 x 24
Jam pada pasien rawat inap, Angka Ketidakpahaman pasien baru (< 24 jam)
tentang identifikasi pasien dengan menggunakan minimal 2 (dua) parameter
di Ruang Rawat Inap, Angka Tidak dilaksanakannya konfirmasi komunikasi
anatar tenaga kesehatan di Ruang Rawat Inap, Tidak dilaksanakannya
pengecekan ganda pada pemberian obat high alert di Ruang Rawat Inap,
Angka kematian > 48 jam di Mawar Merah Putih, Angka Ketidaklengkapan
assesmen risiko jatuh pada pasien baru dalam waktu 24 jam. Target dan
realisasi Indikator Kinerja Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih Tahun
2017 dapat dilihat pada uraian berikut.

3.3.4.1 Angka ketidaklengkapan asesmen awal medis dalam 24


jam pada pasien rawat inap

1. Periode Pelaporan : Tribulan I 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, meskipun telah mencapai target
namun terjadi peningkatan di bulan Maret untuk itu kami tetap
memantau dan mengevaluasi hasil capaian setiap tiga bulan
sekali. Dan tetap melakukan action yang sudah di rencanakan
agar capaian dapat di pertahankan.
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidaklengkapan assesmen
awal medis dalam waktu 1 x 24 jam
Do :

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 34
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi secara rutin terkait kebijakan
dan SPO tentang pentingnya pengisian assesmen awal medis
waktu 1 x 24 jam dapat menurunkan angka ketidaklengkapan
assesmen awal medis dalam waktu 1 x 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Perlu diseminasi tentang SPO 2.
Perlunya komunikasi Terbuka dengan DPJP 3. Perlunya menunjuk
Katim atau case manajer untuk mengevaluasi proses pengisian
assesmen awal medis 4. Perlu membuat jadwal tentang monev
dari hasil assesmen awal medis yang sudah di capai 5. Perlu
melakukan desiminasi secara berkelanjutan tentang pengisian
asesmen awal medis secara lengkap

2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, terjadi peningkatan hasil dari tribulan I
serta tetap stabil sesuai dengan target. Kami tetap memantau dan
mengevaluasi hasil capaian serta tetap melakukan action yang
sudah direncanakan agar capaian dapat di pertahankan
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidaklengkapan assesmen
awal medis dalam waktu 1 x 24 jam
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi secara rutin terkait kebijakan
dan SPO tentang pentingnya pengisian assesmen awal medis
waktu 1 x 24 jam dapat menurunkan angka ketidaklengkapan
assesmen awal medis dalam waktu 1 x 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Diseminasi ulang tentang SPO 2.
Perlunya komunikasi Terbuka dengan DPJP 3. Mengoptimalkan
peran katim atau case manajer untuk mengevaluasi proses

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 35
pengisian assesmen awal medis 4. Monev hasil assesmen awal
medis yang sudah di capai 5. Desiminasi secara berkelanjutan
tentang pengisian asesmen awal medis secara lengkap

3.3.4.2 Angka ketidakpahaman pasien baru (<24 jam) tentang


identifikasi pasien dengan menggunakan minimal 2 (dua)
parameter di Ruang Rawat Inap

1. Periode Pelaporan : tribulan 1 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian belum mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami melakukan perbaikan
menggunakan metoda PDSA.
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidakpahaman pasien baru
< 24 jam tentang identifikasi pasien dengan menggunakan minimal
2 (dua) parameter
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyapemahaman
pasien terhadap proses identifikasi dengan menggunakan dua
parameter dapat menurunkan angka keidakpahaman pasien
mengenai proses identifikasi
Action :

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 36
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan Sosialisasi tentang
SPO dan kebijakan 2. Melakukan monev tentang kepatuhan
petugas dalam melakukan identifikasi sesuai prosedur 3.
Melakukan komunikasi terbuka kepada petugas tentang
pentingnya melakukan identifikasi 4. Melakukan koordinasi dengan
pengadaan tentang kwalitas barcode

2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian belum mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami melakukan perbaikan
menggunakan metoda PDSA.
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidakpahaman pasien baru
< 24 jam tentang identifikasi pasien dengan menggunakan minimal
2 (dua) parameter
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyapemahaman
pasien terhadap proses identifikasi dengan menggunakan dua
parameter dapat menurunkan angka keidakpahaman pasien
mengenai proses identifikasi
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan Sosialisasi ulang
tentang SPO dan kebijakan 2. Melakukan monev tentang
kepatuhan petugas dalam melakukan identifikasi sesuai prosedur
3. Melakukan komunikasi terbuka kepada petugas tentang
pentingnya melakukan identifikasi
Indikator :
Angka ketidakpahaman pasien baru (<24 jam) tentang identifikasi
pasien dengan menggunakan minimal 2 (dua) parameter di Ruang
Rawat Inap

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 37
3.3.4.3 Angka tidak dilaksanakannya pengecekan ganda pada
pemberian obat high alert

1. Periode Pelaporan : tribulan 1 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian belum mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami melakukan
perbaikanmenggunakan metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka tidak dilaksanakannya
pengecekan ganda pada pemberian obat high alert di Ruang rawat
inap tulip
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyadilakukan
pengecekan ganda dalam pemberian obat high allert dapat
menurunkan angka tidak di laksanakannya pengecekan ganda
pada pemberian obat high allert
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Perlu melakukan desiminasi
tentang kebijakan dan SPO secara berkelanjutan 2. Perlu
melakukan monev tentang hasil kinerja petugas tentang kepatuhan
pengecekan ganda saat pemberian obat high alert 3. Perlu
desiminasi tentang jenis-jenis obat high alert 4. Perlu komunikasi
terbuka dengan petugas perawat tentang pentingnya di
lakukannya pengecekan ganda saat pemberian obat high alert 5.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 38
Perlu melakukan koordinasi dengan farmasi mengenai keberadaan
obat high allert tanpa label
2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017
Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian belum mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami melakukan
perbaikanmenggunakan metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka tidak dilaksanakannya
pengecekan ganda pada pemberian obat high alert di Ruang rawat
inap tulip
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyadilakukan
pengecekan ganda dalam pemberian obat high allert dapat
menurunkan angka tidak di laksanakannya pengecekan ganda
pada pemberian obat high allert
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Perlu melakukan desiminasi
tentang kebijakan dan SPO secara berkelanjutan 2. Perlu
melakukan monev tentang hasil kinerja petugas tentang kepatuhan
pengecekan ganda saat pemberian obat high alert 3. Perlu
desiminasi tentang jenis-jenis obat high alert 4. Perlu komunikasi
terbuka dengan petugas perawat tentang pentingnya di lakukannya
pengecekan ganda saat pemberian obat high alert 5. Perlu
melakukan koordinasi dengan farmasi mengenai keberadaan obat
high allert tanpa label

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 39
3.3.4.4 Angka ketidaklengkapan assesment risiko jatuh pada pasien
baru dalam waktu 24 jam

1. Periode Pelaporan : tribulan 1 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian telah mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami mempertahankan
dengan melakukan metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka ketidaklengkapan assesmen
risiko jatuh pada pasien baru dalam waktu 24 jam
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyadilakukan
assesmen risiko pasien jatuh dapat mengurangi angka
ketidaklengkapan assesmen risiko jatuh pada pasien baru dalam
waktu 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan desiminasi tentang
kebijakan dan SPO 2. Melakukan komunikasi terbuka tentang
pentingnya di lakukan asesmen resiko pasien jatuh 3. Desiminasi
tentang juknis pengisian formulir resiko pasien jatuh 4. Melakukan
perbaikan lembar asesmen resiko pasien jatuh

2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017


Analisa :

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 40
Berdasarkan grafik tersebut, hasil capaian telah mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami mempertahankan
dengan melakukan metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka ketidaklengkapan assesmen
risiko jatuh pada pasien baru dalam waktu 24 jam
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi secara
rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnyadilakukan
assesmen risiko pasien jatuh dapat mengurangi angka
ketidaklengkapan assesmen risiko jatuh pada pasien baru dalam
waktu 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan desiminasi tentang
kebijakan dan SPO 2. Melakukan komunikasi terbuka tentang
pentingnya di lakukan asesmen resiko pasien jatuh 3. Desiminasi
tentang juknis pengisian formulir resiko pasien jatuh 4. Melakukan
perbaikan lembar asesmen resiko pasien jatuh

3.3.4.5 Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap dalam


waktu 1x24 jam

1. Periode Pelaporan : tribulan 1 2017


Analisa :

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 41
Berdasarkan grafik tersebut, meskipun telah terjadi penurunan
namun hasil capaian belum mencapai target yang di tetapkan yaitu
<5% untuk itu kami melakukan perbaikan menggunakan metoda
PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidaklengkapan Ringkasa
Pulang Pasien Rawat Inap dalam Waktu 1 x 24 jam
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi secara rutin terkait kebijakan
pengisian ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 1 x 24
jam dapat menurunkan angka ketidaklengkapan ringkasan pulang
pasien rawat inap dalam waktu 1 x 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Perlunya Desiminasi tentang
kebijakan 2. Perlunya Komunikasi Terbuka dengan DPJP 3. Perlu
adanya pengawasan tentang beredarnya format yang berlaku dan
tidak 4. Melakukan monev hasil kepatuhan DPJP dalam pengisian
resum 1 X 24 jam 5. Mengusulkan kebijakan ringkasan px pulang
diberikan kepada pasien saat pulang 6. Mengusulkan Pengajuan
tentang SIM RS untuk penulisan resume medis

2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, meskipun telah terjadi penurunan
namun hasil capaian belum mencapai target yang di tetapkan
yaitu <5% untuk itu kami melakukan perbaikan menggunakan
metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka Ketidaklengkapan Ringkasa
Pulang Pasien Rawat Inap dalam Waktu 1 x 24 jam
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor manusia
dan lingkungan
Study :

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 42
Kami mempelajari bahwa diseminasi secara rutin terkait kebijakan
pengisian ringkasan pulang pasien rawat inap dalam waktu 1 x 24
jam dapat menurunkan angka ketidaklengkapan ringkasan pulang
pasien rawat inap dalam waktu 1 x 24 jam
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Desiminasi ulang tentang
kebijakan penulisan resume medis 2. Perlunya Komunikasi
Terbuka dengan DPJP 3. Melakukan monev hasil kepatuhan
DPJP dalam pengisian resum 1 X 24 jam 4. Mengusulkan
kebijakan ringkasan px pulang diberikan kepada pasien saat
pulang 5. Mengusulkan pengajuan tentang SIM RS untuk
penulisan resume medis

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 43
3.3.4.5 Angka tidak dilaksanakannya konfirmasi komunikasi
antar tenaga kesehatan di Ruang Rawat Inap

1. Periode Pelaporan : tribulan 1 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, meskipun telah terjadi
penurunan namun hasil capaian belum mencapai target
yang di tetapkan yaitu <5% untuk itu kami melakukan
perbaikan menggunakan metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka tidak dilaksanakannya
konfirmasi komunikasi antar tenaga kesehatan di Ruang
rawat inap
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor
manusia dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi
secara rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnya
pemahaman pasien terhadap proses identifikasi dengan
menggunakan dua parameter dapat menurunkan angka
keidakpahaman pasien mengenai proses identifikasi
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan evaluasi dan
analisis tentang tingkat pemahaman petugas mengenai
tekhnik komunikasi S B A R 2. Melakukan deseminasi
secara berkelanjutan tentang SPO yang berlaku 3.
Komunikasi terbuka dengan petugas (perawat) untuk selalu
mengingatkan kepada DPJP untuk melakukan konfirmasi

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 44
4. Melakukan koordinasi dengan bagian pengadaan untuk
menambah stample

2. Periode Pelaporan : tribulan II 2017


Analisa :
Berdasarkan grafik tersebut, meskipun telah terjadi
penurunan pada bulan Mei namun hasil capaian belum
mencapai target yang di tetapkan pada bulan Juni yaitu
<5% untuk itu kami melakukan perbaikanmenggunakan
metoda PDSA
Plan :
Kami berencana Menurunkan Angka tidak dilaksanakannya
konfirmasi komunikasi antar tenaga kesehatan di Ruang
rawat inap
Do :
Kami mengamati pengaruh yang di sebabkan oleh faktor
manusia dan lingkungan
Study :
Kami mempelajari bahwa diseminasi, monitor dan evaluasi
secara rutin terkait kebijakan dan SPO tentang pentingnya
pemahaman pasien terhadap proses identifikasi dengan
menggunakan dua parameter dapat menurunkan angka
keidakpahaman pasien mengenai proses identifikasi
Action :
Kami merekomendasi bahwa 1. Melakukan evaluasi dan
analisis tentang tingkat pemahaman petugas mengenai
tekhnik komunikasi S B A R 2. Melakukan deseminasi
secara berkelanjutan tentang SPO yang berlaku 3.
Komunikasi terbuka dengan petugas (perawat) untuk selalu
mengingatkan kepada DPJP untuk melakukan konfirmasi 4.
Melakukan koordinasi dengan bagian pengadaan untuk
menambah stample

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 45
3.4 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Dalam pencapaian mutu pelayanan maka dibutuhkan upaya
manajemen dan bidang terkait dalam penyediaan sumberdaya pelayanan
baik aspek sumberdaya manusia, infrastruktur, penelitian dan
pengembangan.
3.4.1 Jumlah Perhitungan tenaga
Banyak metode perhitungan yang dapat digunakan untuk menghitung
jumlah kebutuhan sumber daya manusia di suatu lingkungan kerja. Beberapa
metode perhitungan tenaga paramedis yang sering digunakan adalah
menggunakan rumus Gillies dan rumus dari Departemen Kesehatan. Dari
rumus-rumus tersebut didapatkan jumlah tenaga yang sesuai dengan
kebutuhan. Perhitungan jumlah tenaga Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017 dapat dilihat dari tabel 3.14 berikut.
Tabel 3.14 Pola Ketenagaan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun
2017
PENDIDIKAN S1 D4 D3 SMA

STATUS KEB
CAPAIA
KEPEGAWAIAN TOTAL UTU
N
PNS BLUD PNS BLUD PNS BLUD PNS BLUD HAN
N
JENIS SDM
O

1 PERAWAT 5 8 - 1 9 36 - - 59 63 93,6%

2 ADMINISTRASI - 2 - - - - - 2 4 5 80%

3 HELPER - - - - - - 2 1 3 4 75%

Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Dari tabel 3.14 diatas dapat diketahui bahwa Jumlah tenaga perawat
Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 sebesar 59 orang.
Jumlah tersebut masih belum mencukupi kebutuhan di instalasi berdasarkan
perhitungan menurut Gillies dengan jumlah kapasitas tempat tidur sebanyak
126 buah. Perhitungan tersebut adalah :
Rumus = Jml. Jam perawatan pasien/hari x rata-rata jml.pasien/hari x jml. Hari efektif/tahun
(Jml. Hari/tahun – hari tidak kerja/tahun) x jml. Jam kerja perawat/hari
= 3,5 x 104 x 286
(286 – 79) x 8
= 63 orang
Dari perhitungan diatas didapatkan bahwa terdapat kekurangan
sebanyak 14 orang perawat. Untuk meningkatkan mutu pelayanan
professional, maka dibutuhkan tenaga yang professional, oleh karena itu
perlu adanya penambahan tenaga perawat yang sesuai dengan kualifiksi
dan jumlah yang dibutuhkan.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 46
Tenaga administrasi di instalasi rawat inap Mawar Merah Putih berjumlah
4 dengan 1 orang administrasi bertugas sebagai verifikator. Tenaga helper
berjumlah 3 orang dimana jumlah tersebut masih terdapat kekurangan 1
orang tenaga helper.
3.4.2 Jumlah Tenaga yang Ikut Pendidikan dan pelatihan
Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan
melalui beberapa cara diantaranya adalah melalui pendidikan dan pelatihan.
Selama tahun 2015 kegiatan pendidikan dan pelatihan yang telah didapat
oleh sumber daya manusia di IRNA dapat dilihat pada tabel 3.15 berikut.
Tabel.3.15 Data Keikutsertaan Tenaga Keperawatan dan Non Keperawatan
dalam Pengembangan Staf Instalasi Rawat Inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017

NAMA PELATIHAN

PPGD,BLS,BCLS,BTLS,ACLS,EKG,CI,SKP,MANAJ
BANGSAL, APAR ,OF LABEL,EV KEP, ODHA
Sri Yuliati TB,TOT KONSELOR
BLS,BCLS,BTLS,EKG, CI,DALIN,AUDIT
Yety Setyarini KEP,RAWAT LUKASQ,MANAJ BANGSAL
Mailina Idvia BLS,BCLS,EKG, CI,DALIN,RAWAT LUKA
Nanik Hidayati BLS,BCLS,EKG, CI,DALIN,RAWAT LUKA
Nita Prihantina BLS,BCLS,EKG, CI,DALIN,RAWAT LUKA
Dyah Ayu K BLS,BCLS,EKG, CI,DALIN,RAWAT LUKA
Eni Herlina BLS,BCLS,EKG,DALIN,
Mia Caturiasari H BLS,BCLS,EKG,DALIN
Rici Novita sari BLS,BCLS,EKG,DALIN
Hanum Masfufah BLS,BCLS,EKG,DALIN
Ach. Nursyamsu BLS,BCLS,EKG,DALIN
Nurrochmah Dwi A BLS,BCLS,EKG,DALIN
Mega Indah Lestari BLS,BCLS,EKG,DALIN
Moch. Rozikin BLS,BCLS,EKG,DALIN
Suharyatiningsih BLS,BCLS,EKG,DALIN
Mimin Susiati BLS,BCLS,EKG,DALIN
Luvi Rachmayanti BLS,BCLS,EKG,DALIN
Hanim Billah BLS,BCLS,EKG,DALIN
Kukuh Yudha R. BLS,BCLS,EKG,DALIN
Lia Agustina S. BLS,BCLS,EKG,DALIN
Nurhidayah BLS,BCLS,EKG,DALIN
Rena Ridha Vidiani BLS,BCLS,EKG,DALIN
Arie Fajar Reni BLS,BCLS,EKG,DALIN
Anis Fitriyati BLS,BCLS,EKG,DALIN
Istiqomah BLS,BCLS,EKG,DALIN
Nur'ali BLS,RAWAT LUKA,CS
Fathur Rahman BLS,CS
Heri Susanto BLS,CS
Friska Satya W BLS,CS

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 47
NAMA PELATIHAN

Candra Darmawan BLS,CS


Ali Nasikhin BLS,CS
Alif Suhud BLS,CS
Zahrotul Lathijah BLS,CS
Eni Rahmawati BLS,CS
Citra Ayu Kusuma BLS,CS
Arif Kohardi BLS,CS
Elisa Novijayanti BLS,CS
Hafid Fadholi R BLS,CS
Fandi Prakasa S BLS,CS
Riva Yanuar H BLS,CS
Rizki Andhika O BLS,CS
Zulkifli Abdullah BLS,CS
Deny Angga BLS,CS
Puji Santoso BLS,CS
Prasetyo Budi Sanjaya BLS,CS
Lutfiah BLS,CS
Ahmad Rizqi Ali A BLS
Andry Himawan BLS
Bayu Prasetio BLS
Donny Rizianto BLS
Iva Yurika BLS
Listriya Nanda BLS
Maria Ulfa BLS
M.Dahniar BLS
M.Rois BLS
Nanik Mufaziyah BLS
Onny Oktavia BLS
Tri Retno Widodo BLS
Riska Triana Mustopa BLS
Galih Retnoningsih APAR, CS, INACBGS
Dian Hartawan APAR, CS, INACBGS
Putri Dwi Lukitasari APAR, CS, Pemberkasan
Trisnaning Kartikasari APAR, CS,BLS
Khoiri APAR, CS,BLS
Ahmad Hadiyullah APAR, CS,BLS
Kukuh Waskito GBS APAR, CS,BLS
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Dari tabel 3.15 diatas dapat diketahui bahwa di Tahun 2017 semua
tenaga baik paramedic dan non medis telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang telah diselenggarakan oleh pihak Rumah Sakit Umum daerah
Kabupaten Sidoarjo. terdapat beberapa macam pendidikan dan pelatihan
yang telah diikuti oleh petugas di instalasi rawat inap Mawar Merah Putih
baik indoor maupun outdoor. Pelatihan ini akan masih terus diberikan pada

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 48
periode selanjutnya untuk peningkatan kemampuan seluruh sumber daya
manusia.
3.4.3 Jumlah Mahasiswa Praktek (Stikes, Akper, Akbid)
RSUD Sidoarjo sebagai rumah sakit pendidikan memiliki fungsi
sebagai tempat bagi para pelajar khususnya mahasiswa di bidang kesehatan
untuk mendapatkan ilmu dan memperoleh pengalaman praktek langsung
kepada pasien. Data Mahasiswa Praktek Keperawatan dan Kebidanan di
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
3.16 berikut.
Tabel.3.16 Data Mahasiswa Praktek Keperawatan dan Kebidanan di
Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017
KUALIFIKASI
INSTITUSI PENDIDIKAN ASAL JUMLAH
NO PENDIDIKAN
MAHASISWA (ORANG)
MAHASISWA
1 Akper Kosgoro D3 Keperawatan 38
2 Poltk. Kemenkes Kampus Sidoarjo D3 Keperawatan 5
3 STIKes Bina Sehat PPNI S1 Keperawatan 30
4 STIKes Dian Husada S1 Keperawatan 42
5 STIKes Majapahit S1 Keperawatan 37
6 Akper Kerta Cendekia D3 Keperawatan 20
7 STIKes Hutama Abdi Husada S1 Keperawatan 62
8 Poltekes Majapahit D3 Keperawatan 30
9 STIKes Ngudia Husada Madura S1 Keperawatan 14
10 Poltk. Kemenkes Kampus Sidoarjo D3 Keperawatan 81
11 STIKes Ngudia Husada Madura S1 Keperawatan 13
12 STIKes Katolik St. Vincentius A Paulo S1 Keperawatan 48
13 STIKes Insan Unggul S1 Keperawatan 2
14 Poltekes Majapahit D3 Keperawatan 20
15 STIKes Bahrul Ulum D3 Keperawatan 32
16 STIKes Bahrul Ulum S1 Keperawatan 12
17 STIKes ICME S1 Keperawatan 14
18 STIKes Katolik St. Vincentius A Paulo S1 Keperawatan 14
19 Akper Satria Bhakti Nganjuk D3 Keperawatan 50
Sumber Data : Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih RSUD Sidoarjo
Sama halnya dengan ruangan lain, mahasiswa yang melakukan praktek
keperawatan dan kebidananan di Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
dibimbing oleh para CI (Clinical Instructur) ruang Mawar Merah Putih. Para
mahasiswa mempraktekkan teori ilmu yang didapat dibangku perkuliahan
langsung kepada pasien namun dengan arahan langsung dari para perawat
yang sedang berjaga. Dengan kegiatan praktek langsung ke pasien ini
diharapkan bagi para mahasiswa dapat meningkatkan ketrampilan dan
keahlian dibidang masing-masing sehingga setelah lulus dari perkuliahan
mereka telah siap bekerja. Selain itu, kegiatan belajar ini juga merupakan

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 49
bukti bahwa RSUD Sidoarjo telah melaksanakan fungsinya sebagai rumah
sakit pendidikan.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 50
BAB IV
PERMASALAHAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

4.1 PERSPEKTIF KEUANGAN


Tabel 4.1 Permasalahan dan Tindak Lanjut Berdasarkan Perspektif
Keuangan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih tahun
2017
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Status cara bayar pasien
Edukasi kepada pasien baru dalam
umum sering berubah
1 waktu 3x24 jam untuk memastikan
menjadi JKMM atau
status cara bayar pasien.
Biakes.
Mayoritas keterlambatan berkas
klaim adalah resume medis yang
Keterlambatan berkas
2 belum lengkap. Koordinasi dengan
klaim
dokter DPJP untuk melengkapi
resume medis pasien.

4.2 PERSPEKTIF PELANGGAN


Tabel 4.2 Permasalahan dan Tindak Lanjut Berdasarkan Perspektif
Pelanggan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih tahun
2017
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT
Pasien sering
mengeluhkan peraturan Koordinasi dengan pihak verifikator
1 mengenai BPJS yang dan BPJS perwakilan yang ada di
dianggap kurang jelas rumah sakit.
dan merugikan pasien.

4.3 PERSPEKTIF BISNIS INTERNAL


Tabel 4.3 Permasalahan dan Tindak Lanjut Berdasarkan Perspektif
Bisnis Internal Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih
tahun 2017
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

Atap ruang HCU bocor


Koordinasi dengan unit IPS, dan
1 beberapa kali. AC sering
telah dilakukan pembenahan.
tidak dingin.
Banyak ulat dikamar
Koordinasi dengan unit IPL, dan
2 mandi pasien dan kamar
telah dilakukan pembenahan.
mandi petugas

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 51
4.4 PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN
Tabel 4.4 Permasalahan dan Tindak Lanjut Berdasarkan Perspektif
Pertumbuhan dan Pembelajaran Instalasi Rawat Inap Mawar
Merah Putih tahun 2017
NO PERMASALAHAN TINDAK LANJUT

Belum semua tenaga


Membuat perencanaan tiap tahun
1 mendapat pelatihan yang
di SAP pelatihan bagi SDM
sesuai dgn kebutuhan

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 52
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
1. Jumlah kunjungan pasien instalasi rawat inap Mawar Merah Putih
pada Tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 27,36%
dibandingkan Tahun 2016.
2. Cara Bayar terbanyak pada Tahun 2017 adalah menggunakan
asuransi BPJS (Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial) dengan
persentase sebesar 79,47% dari total kunjungan pasien.
3. Pada Tahun 2017 terdapat 3 komplain yang ditijukan untuk instalasi
rawat inap Mawar Merah Putih.
4. Kepuasan pelanggan Tahun 2017 terhadap kelima dimensi kualitas
jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan
tangible sebesar 96,6%.
5. Terdapat penurunan jumlah pasien dirujuk ke rumah sakit tipe lebih
tinggi yaitu RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada Tahun 2017
dibandingkan tahun 2014 sebesar 87,5% dari 8 pasien menjadi 1
pasien.
6. Mayoritas pasien instalasi rawat inap Mawar Merah Putih berasal
dari IGD (Instalasi Gawat Darurat) dengan persentase sebesar
87,16% dari jumlah total pasien Tahun 2017.
7. Tahun 2017 jumlah pasien pulang paksa mengalami penurunan
sebesar 59,34% dibandingkan dengan Tahun 2016. Alasan pasien
pulang paksa di Tahun 2017 terbanyak adalah karena keadaan
pasien dan terbanyak kedua adalah karena keadaan pasien.
8. BOR instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017
diatas standar yang telah ditentukan yaitu 80,4%.
9. BTO instalasi rawat inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017 jauh
diatas standar yang telah ditentukan 61 kali.
10. TOI instalasi rawat inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017
masih dibawah standar yang telah ditentukan yaitu sekitar 1 hari.
11. ALOS instalasi rawat inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017
dibawah standar yang telah ditentukan yaitu 4-5 hari.
12. GDR instalasi rawat inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 mencapai
15,13% yang artinya jumlah pasien meninggal secara keseluruhan
mencapai sekitar 15 orang per 100 pasien KRS.
13. NDR instalasi rawat inap Mawar Merah Putih pada Tahun 2017
mencapai 10,16% atau 10 pasien per 100 pasien KRS.
14. Kasus penyakit terbanyak di instalasi rawat inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017 adalah TB Paru dengan persentase sebesar
5,9% kasus dari keseluruhan jumlah pasien. Sedangkan kasus

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 53
penyakit terbanyak kedua dan ketiga masing-masing adalah DM
Gangren 5,7% dan tanpa komplikasi dengan persentase sebesar
5,2%.
15. Diagnosa kematian terbanyak di instalasi rawat inap Mawar Merah
Putih Tahun 2017 adalah CKD st.V (Chronic Kidney Desease) atau
gagal ginjal kronik dengan persentase sebesar 1,5%. Sedangkan
diagnosa kematian terbanyak kedua dan ketiga masing-masing TB
Paru 0,9% dan sirosis hepatis 0,7%.
16. kejadian Infeksi Nosokomial selama Tahun 2017 di instalasi rawat
inap Mawar Merah Putih sebesar 0%.
17. Dari perhitungan tenaga menurut Gillies Jumlah kebutuhan tenaga
perawat Instalasi rawat inap Mawar Merah Putih di Tahun 2017
sebesar 59 orang. Terdapat kekurangan sebanyak 14 orang
perawat untuk instalasi rawat inap Mawar Merah Putih.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 54
5.2 SARAN
Dari hasil evaluasi kinerja instalasi rawat inap Mawar Merah Putih
Tahun 2017 secara menyeluruh masih terdapat beberapa kekurangan
baik pada Sumber Daya Manusia, sistem, Kebijakan maupun sarana
prasarana yang ada. Oleh sebab itu diperlukan perbaikan secara
menyeluruh dan terus-menerus agar dapat meningkatkan kualitas
layanan sehingga tujuan instalasi rawat inap Mawar Merah Putih dan
rumah sakit dapat tercapai.

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laporan Tahunan Instalasi Rawat Inap Mawar Merah Putih Tahun 2017 56

Anda mungkin juga menyukai