Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

W DENGAN GEA + VOMITING + ANEMIS


DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PRORITAS KEKURANGAN VOLUME
CAIRAN DI PAVILIUN 5 RSK ST. VINCENTIUS
A PAULO SURABAYA

OLEH
NOVI KARUNIA WIDYASTUTI (201704029)
OKTAVIA HADI PRATIWI (201704031)
RISWANDA WULANDARI (201704033)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN KATOLIK ST. VINCENTIUS A PAULO
SURABAYA
2018
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Tanggal pengkajian : 09 Januari 2018 jam : 14.00
Tanggal MRS : 07 Januari 2018 jam : 19.00 No RM : 26xxxx
Diagnosa Medis : GEA + Vomiting + Anemis
Sumber Informasi : Pasien
Asal Masuk : IGD
Cara Masuk : Kereta Dorong
Masuk RS terakhir : 3 tahun yang lalu di RSI Alasan : Badan Lemas, mual,
muntah, mencret
Data Umum
Identitas Klien
Nama : Ny. W Umur : 32 thn Jenis Kelamin : P
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
Identitas Penanggung jawab
Nama : Tn.A Umur : 35 thn Jenis Kelamin : L
Alamat : Surabaya
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : SMA
Hubungan dengan klien : suami
Status Pembiayaan : Sendiri

Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : pasien mengungkapkan badan lemas, mual-mual
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pada tanggal 05 Januari 2018 pasien mengeluh pusing, mual, muntah
dan sempat dilarikan ke IGD RSK St Vincentius A paulo Surabaya, di IGD
pasien mendapatkan terapi infus 1 RL (1/2) jam kemudian dilanjutkan dengan
infus Asering 500 ml/ 6 jam, dan mendapatkan injeksi Pantoprazole 40 mg
1x1 IV dan ondansentron 4 mg 1x1 IV.
Pada tanggal 07 Januari 2018 Ny. W datang lagi ke IGD RSK pukul
16.20 WIB. Keluhan pasien saat di IGD nyeri perut bagian tengah sejak hari
jumat, pusing, mual muntah sebanyak 5x, muntah 5x, mencret sehari 20x cair,
BAK sedikit, panas 1 minggu dan menggigil. Keadaan umum saat datang
pasien tampak lemah, akral hangat, kering, pucat, kesadaran komposmentis,
nadi 113x/menit, TD 91/53 mmHg, RR 20x/menit, suhu 38,5 0C. Di IGD
pasien mendapatkan terapi omeprazole 2x1 IV, Ondancetron 2x1 IV, new
diatab 3x2 tab. Pukul 17.00 WIB pasien dipasang suflo no 22 di tangan kiri,
pukul 17.05 WIB pasien mendapatkan injeksi pantoprazole 40 mg IV, injeksi
ondancetron 4 mg IV, mendapatkan terapi infus RL/1 jam.
Lalu dokter menyarankan untuk rawat inap dan Ny.W MRS di P.5
pukul 19.00 dengan keadaan umum pasien agak lemah, akral hangat, kering,
pucat, kesadaran komposmentis, GCS 4-5-6, TTV: TD: 120/70 mmHg, N:
88x/menit, Suhu: 36,9 0C, RR: 18x/menit, terapi infus 4 Asering/24 jam. Hasil
Pemeriksaan didapatkan: kreatinin 0,53 mg/dl, SGOT/ASAT 25,0 ul/37c,
SGPT/ALAT 9,2 ul/37c, Leukosit 5,14 x109/L, Eritrosit 3,77 x1012/L, Hb 9,0
g/dl, PCV/HCT 27,0%, Trombosit 208 x109/L. Hasil pemeriksaan Lab Faeces
konsistensi cair sel ragi +, lekosit ++, E coli negatif, E Histolytica negatif,
Cystein negatif, Telur cacing negatif.
Tanggal 08 Januari pukul 02.00 WIB pasien BAK+BAB, pasien
mendapatkan terapi tamoliv 500mg/drip, terapi infus 4 Asering/24 jam pukul
08.00 WIB dengan keadaan umum pasien agak lemah, akral hangat, kering,
pucat, nadi kuat, perut kembung, diare, kesadaran komposmentis, GCS 4-5-6,
TTV: TD: 110/70mmHg, N: 112x/menit, Suhu: 36,1 0C, terapi infus infus 4
Asering/24, BAB cair ada lendir dan ampas + BAK. Pukul 16.00 WIB,
keadaan umum agak lemah, akral hangat, nadi kuat, pucat diare, bibir kering,
pecah-pecah. TTV: TD: 100/60 mmHg, N: 96 x/menit, suhu: 360C. Pukul
19.30 asien muntah sisah makanan dan sedikit. Hasil pemeriksaan lab FT4
1,44 mg/dl, TSH 1,03ul/ml, Fe 28 mg/dl, TIBC 135 mg/dl, IBC laten 107
mg/dl, saturasi 20,74 %. Hasil pemeriksaan skrining test strip reaktif, ECLIA
reaktif 821,5 >=1,0.
Tanggal 09 Desember 2017 pukul 05.00 WIB keadaan umum pasien
agak lemah, akral hangat, nadi jelas dan kuat. TTV: TD: 110/80 mmHg, N:
88x/menit, Suhu: 36,2oC. pasien mendapat terapi infus 4 asering/24 jam,
BAB 2x. Pukul 14.00 WIB pasien BAB ada ampas warna kecoklatan campur
BAK.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengungkapkan bahwa pasien sempat di rawat dengan keluhan yang
sama di RSI sekitar 3 tahun yang lalu. Pasien mengungkapkan tidak memiliki
riwayat penyakit seperti DM, HT, jantung dan gangguan hati.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Pasien Mengungkapkan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien.

Pola Fungsi Kesehatan


1. Persepsi terhadap Kesehatan
Merokok : Tidak
Konsumsi Alkohol : Tidak
Obat-obatan :Tidak, frekwensi : sesuai resep dokter (Riwayat Pengobatan
yang pernah didapatkan)
Alergi : Tidak

2. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemampuan Perawatan Diri
Di rumah:
pasien mengungkapkan semua kebutuhan mandi, makan, BAB, BAK
pasien dilakukan secara mandiri.
Di rumah sakit:
Semua kebutuhan ADL pasien dibantu oleh perawat, dilakukan di atas
tempat tidur.
AKTIVITAS Di Rumah Di RS

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Mandi

Berpakaian / berdan
Eliminasi

Mobilisasi di tempat tidur

Pindah

Ambulasi
Naik tangga

Belanja

Memasak

Merapikan rumah

Keterangan Skor : 0 = mandiri; 1 = dibantu sebagian; 2 = perlu bantuan orang


lain; 3 = perlu bantuan orang lain dan alat; 4 = tergantung/ tidak mampu

3. Pola Istirahat danTidur


Di Rumah
Waktu tidur : 7 jam- 8 jam Kualitas : nyenyak
Gangguan tidur : tidak , Sebutkan : -
Pasien mengungkapkan jarang tidur siang. Pasien tidur malam pukul 21.00
sampai pukul 05.30
Di RS
Waktu tidur : 6-7 jam Kualitas :sering terbangun
Gangguan tidur : ya
Pasien mengungkapkan sering terbangun apabila perut mules karena diare
4. Pola Nutrisi – Metabolik
Di Rumah
Diet khusus :Tidak
Pasien mengungkapkan dirumah dapat makan dengan teratur
Nafsu makan :teratur, porsi makan : ½ porsi 3x sehari
Pasien mengungkapkan saat sarapan pagi pasien makan nasi dan sayur 1
porsi dengan teh manis. Saat makan siang dan makan malam, pasien makan nasi
dan lauk ayam goreng 1 porsi dengan komposisi nasi, lauk, dan. Pasien minum
air putih kurang lebih 7 gelas/ hari.
Berat Badan : Pasien mengungkapkan berat badan sebelum sakit 58 Kg
Kesulitan menelan : Tidak
Riwayat masalah kulit/kesulitan penyembuhan : Tidak
Di RS
Diet khusus : makan lunak dan rendah serat
Pasien mengungkapkan nafsu makan menurun .
Nafsu makan :Turun, porsi makan : 1/4 porsi
Keluarga mengungkapkan saat sarapan pagi pasien makan roti 1 potong/ 2
dengan teh manis. Saat makan siang dan makan malam, pasien makan 2-3
sendok dengan komposisi nasi, lauk, dan sayur. Pasien minum air putih kurang
lebih 1 liter/ hari.
Berat Badan : saat dikaji pasien mengungkapkan berat badan 45 kg
Kesulitan menelan : Tidak
5. Pola Eliminasi
Di Rumah
Kebiasaan BAB
Frekwensi : 1-2 hari sekali Konsistensi : lembek
Keluhan : Tidak
BAB terakhir :
Riwayat penggunaan pencahar : Tidak
Kebiasaan BAK
Frekwensi : 5 - 6 x/hr Konsistensi : jernih
Warna : Kuning
Keluhan : -
Penggunaan alat bantu :Tidak
Di RS
Kebiasaan BAB
Frekwensi : 5x/hari, koonsistensi cair
Keluhan : Diare
BAB terakhir : saat dikaji tanggal 09 Januari pasien sudah BAB 1x saat
pagi
Penggunaan pencahar : Tidak, Sebutkan : -
Kebiasaan BAK
Frekwensi : 2 kali
Warna : kekuningan tidak keruh bau khas urin
Keluhan :-
BAK terakhir : tanggal 9 Jam 20.00
Penggunaan alat bantu : Ya, Sebutkan : Pispot
6. Pola Kognitif – Perseptual
Status Mental : Komposmentis
Orientasi : Baik
Kemampuan Bicara : Normal
Bahasa yang digunakan :Indonesia dan jawa
Kemampuan Membaca : Bisa, pasien bisa membaca tulisan saat diminta
perawat untuk membaca
Kemampuan Mengartikan : Sesuai
Kemampuan Interaksi : Sesuai
Kemampuan Pendengaran : sesuai
Kemampuan Penglihatan : Normal
Sebutkan : -
Keluhan :-
Pengkajian Nyeri PQRST : -
Manajemen Nyeri : -

7. Pola Konsep Diri


Saat dikaji pasien mampu mengungkapkan identitas dirinya dengan benar, nama,
alamat, dan usia pasien. Pasien mengungkapkan tidak malu dengan keadaannya.
Pasien mengungkapkan selama sakit ia mengalami perubahan peran karena
pasien tidak bisa melakukan aktifitas rumah tangganya. Pasien mengungkapkan
kesal dengan dr. karena tidak kunjung tiba sehingga pasien kesal karena belum
mendapatkan informasi tentang penyakitnya.

8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS : Ada: Perawatan diri (semua kebutuhan perawatan
diri pasien dibantu oleh perawat dan keluarga)
Kehilangan/perubahan yang terjadi sebelumnya :Tidak ada
Takut terhadap kekerasan : Tidak ada
Pandangan terhadap masa depan : 5
(Rentang 1 = Pesimistis s/d 10 = Optimis)
Pasien mengungkapkan tidak ada masalah saat masuk rumah sakit pasien potimis
dengan dukungan suami dan ibu.
9.Pola Seksual – Reproduksi
Perempuan
Menstruasi terakhir : 21 desember 2017
Masalah menstruasi : tidak ada
Penggunaan Kontrasepsi : Ya Jenis : KB
Masalah seksual/reproduksi : Tidak ada
Pola seksual selama MRS : terganggu karena sakit
Pasien mengungkapkan menstruasi terakhir tanggal 21 Desember 2017 dengan
jumlah banyak, pasien mengungkapkan tidak menggunakan KB.
10. Pola Peran – Berhubungan
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Kualitas pekerjaan : -
Sistem dukungan : Keluarga
Dukungan keluarga selama MRS : Ada, Sebutkan : Ibu dan Suami
Pasien mengungkapkan memiliki hubungan sosial yang baik ditandai dengan
pasien sering mengikuti kegiatan di daerah rumahnya. Saat dirumah sakit pasien
dijaga oleh suaminya. Hubungan pasien dengan perawat baik ditandai dengan
pasien kooperatif saat dilakukan tindakan keperawatan.
11. Pola Nilai dan Kepercayaan
Agama : Islam
Aturan khusus agama : Tidak ada
Permintaan rohaniawan selama MRS : Tidak
Pasien mengungkapkan saat dirumah pasien Jarang ibadah. Saat di rumah sakit
pasien mengungkapkan tidak dapat mengikuti ibadah karena keadaannya yang
lemas dan bedrest.
Data Obyektif / PemeriksaanFisik
1. Data Klinik
Pasien bedrest
Suhu : 36,5 ºC melalui Axila
Nadi : 88 x/mnt teraba Kuat dan Teratur
Tekanan Darah : 110/80 mmHg dengan Berbaring
TB : - BB : -
2. Pernafasan
Frekwensi nafas : 18 x/mnt
Pola nafas : Normal
Suara nafas : vesikuler
Batuk : Tidak
Sputum : Tidak ada
Jumlah :- Konsistensi : -
Sianosis : Tidak
Penggunaan otot bantu nafas : Tidak
Pemakaian Oksigen : Tidak
Sirkulasi
Irama jantung : Reguler S1/S2 tunggal : Ya
Bunyi jantung : Normal
Akral : Hangat
CRT : 3 detik
Nyeri dada : Tidak
Konjungtiva : pucat
Edema :Tidak
Suhu : 36,5 ºC melalui Axila
Nadi : 88 x/mnt teraba Kuat dan Teratur
Tekanan Darah : 110/80 mmHg dengan Berbaring
Infus : 4 Asering/ 24 jam
3. Persarafan / Sensorik
GCS : Eye : 4 Verbal : 5 Motorik : 6
Pupil : Isokor Diameter : 3/3 mm
Reaksi cahaya : Positif
Refleks fisiologis : Patella +
Refleks patologis : -
4. Perkemihan
Kandung kemih : lembek
Nyeri tekan : tidak
Terpasang kateter : tidak
Warna urine : - , saat dikaji pasien belum BAK
5. Pencernaan
Mulut dan tenggorokan
Mulut : pecah-pecah
Mukosa : kering
Tenggorokan : -
Abdomen
Perut : Supel
Nyeri tekan : Ya
Peristaltik : 25 x/menit
Pembesaran hepar : Tidak
Pembesaran lien : Tidak
6. Muskuloskeletal
ROM : Penuh
Keseimbangan : Tidak stabil, Sebutkan : tidak teruji, pasien bedrest
Menggenggam : kuat (kanan dan kiri)
Kemampuan otot kaki : kuat (kanan dan kiri)
Skala Kekuatan Otot : 5 5
5 5
Morse Fall Scale : Skor 25-50 Resiko Rendah
7.Metabolik – Integumen
Kulit
Warna : Normal
Turgor : Jelek
Kelainan : Tidak
Luka : Tidak
Norton Scale: Skor < 10 Resiko sangat tinggi
Pengobatan yang didapat di RS
Obat Oral :
1. New diatab 3x1 PO
Indikasi : antidiare , diare no-spesifik, diare akut akibat infeksi
virus, bakteri dan parasit, diare kronis, diare yang disebabkan oleh
enterotoksin dari makanan.
Efek samping : gangguan saluran pencernaan, mual, muntah, rasa
begah, konstipasi
Kontra indikasi : hipersensitivitas, konstipasi, diare berdarah

2. lacbon 3x1 PO
Indikasi : radang akut dan kronis pada saluran lendir, diare, sembelit,
fermentasi abnormal dalam usus, dipepsia.
Efek samping : overdosis atau keracunan
Kontra indikasi : hiperkalsemia, gangguan metabolisme asam amino,
hamil, anak

Obat Injeksi :
1. Omeprazole 40 mg IV 2x1
Indikasi: adalah obat untuk mengatasi masalah perut dan kerongkongan
yang diakibatkan oleh asam lambung.
Efek samping : sakit kepala, sembelit, diare, sakit perut, nyeri sendi,
sakit tenggorokan.
Kontra indikasi : mengalami reaksi alergi: gatal-gatal, kesulitan bernapas,
bengkak pada wajah, bibur, lidah, atau tenggorokkan, diare yang cair atau
berdarah, kadar magnesium rendah (pusing, bingung, detak jantung cepat
atau tak beraturan, gerakan otot yang mendadak, perasaan gugup, kram
otot).
2. Ondancentron 4 mg 2x1 IV
Indikasi: penganggulangan mual dan muntah akibat kemoterapi dan
radioterapi serta operasi.
Efek samping : sakit kepala, konstipasi, rasa panas pada epigastrium,
sedasi dan diare.
Kontra indikasi : penderita yang hipersensitif terhadap ondansentron

3. Granicetron 3 mg 1xIV
Indikasi : pencegahan dan pengobatan mual, muntahakut dan
delayed yang menyertai kemoterapi.
Efek samping : sakit kepala, diare, pusing, demam, atau nyeri.
Kontra indikasi : pasien yang hipersensitifitas.

4. Pantoprazole 40 mg 1xIV
Indikasi : obat yang digunakan untuk meredakan gejala nyeri
uluhati akibat refluks asam dari lambung , serta mencegah tukak lambung
dan membantu memperbaiki kerusakan di dalam lambung akibat kondisi
tersebut.
Efek samping : pusing, sakit kepala, gangguan tidur, lelah, mulut terasa
kering, konstipasi.
Kontra indikasi : hipersensitivitas pantoprazole

5. Tamolive 500 3xIV


Indikasi : penurun demam, mengurangi nyeri ringan hingga sedang
setelah proses operasi.
Efek samping : kerusakan hati, resiko kerusakan ginjal, mual, kurang
enak badan, hipotensi, trombositopeni, leukopenia,
neutropenia, dan peningkatan kadar transminase hepatik.
Kontraindikasi : hipersensitif paracetamol
Data Penunjang yang dibawa (Lab, UL, Screening test)
Tgl Pemeriksaan Jenis Pemeriksaan Hasil dan satuannya

08 Januari 2018 Pemeriksaan Lab Faal Thyroid


1. FT4 1,44 ng/dL
2. TSH 1,03 uU/ml
Lain-lain
3. Fe 28 ug/dL
4. TIBC 135 ug/dL
5. IBC Laten 107 ug/dL
6. Saturasi 20,74
Pemeriksaan UL Urin Profil/Rutin
1. Kekeruhan : slight cloudy
2. Warna : yellow
3. pH : 6,5
4. BJ : 1,010
5. Protein : negatif
6. Glukosa : negatif
7. Bilirubin : negatif
8. Urobilirubin : normal
9. Nitrit : negatif
10. Eritrosit : 6 /hpf
11. Lekosit : 5 /hpf
12. Epitel : 10 /hpf
13. Cylinder : -
14. Bakteri : 2
15. Kristal 1: -
16. Kristal 2: -
17. Cells : -
Screening test Test strip : reaktif
ECLIA : reaktif
ANALISA DATA

No. Tanggal Data Etiologi Problem


1. 09/01/2018 S: Peningkatan Kekurangan volume
 pasien pengeluaran cairan dan cairan
mengungkapkan elektrolit (diare)
mual, badan
terasa lemas,
tidak nafsu Ketidakseimbangan
makan, lidah elektrolit
terasa
pahit.pasienn
mengungkapkan Hilangnya cairan dari
berat badan dalam intraselular
menurun
sebanyak 13 kg
selama 3 bulan. Kekurangan volume
cairan
O:
 bibir pecah-
pecah
 mata cowong
 mukosa
kering
 turgor kulit
>2detik
 RR 18x/menit,
 nadi 88x/ menit
 TD 110/80
mmHg

DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa keperawatan


9/01/2018 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
cairan aktif yang ditandai dengan pasien mengungkapkan badan
lemas, lidah terasa pahit, bibir pecah-pecah, mata cowong, mukosa
kering, turgor kulit >2 detik, S 36,5 0C, TD 110/80 mmHg, RR 18
x/menit, Nadi 88x/menit.
RENCANA KEPERAWATAN

Tanggal Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif


keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
09/1/2018 Kekurangan volume Pasien 1) Jelaskan kepada 1. Penjelasan 1. Jam 15.00 9/1/2018
mengungkapkan pasien tentang yang diberikan Menjelaskan 20.00
cairan berhubungan
dampat memenuhi tanda-tanda akan membantu kepada pasien S:
dengan kehilangan kebutuhan cairan kekurangan pasien tanda-tanda  Pasien
setelah dilakukan volume cairan memahami kekurangan volume mengungkapka
volume cairan aktif
tindakan dan tindakan kondisinya cairan yaitu bibir n badan lemas
yang ditandai dengan keperawatan yang akan sehingga pasien pecah-pecah, mata O:
selama 3x24 jam dilakukan dapat terlihat pucat,  Bibir pecah-
pasien
dengan kriteria kooperatif turgor kulit jelek, pecah
mengungkapkan hasil: terhadap berat badan turun  Mukosa kering
1. Bibir dan tindakan serta tindakan yang  Turgor kulit >2
mual, badan lemas,
mukosa lembab keperawatan. dilakukan detik
tidak nafsu makan, 2. Turgor kulit <2 - Pengukuran  RR 18x/ menit
detik balance cairan  Nadi 96x/ menit
lidah terasa pahit,
3. Produksi urine 2) Pertahankan 2. Menunjukkan  TD 120/70
bibir pecah-pecah, 1cc/kgBB masukan dan status hidrasi mmHg
mata cowong, 4. Tidak ada tanda- haluaran cairan keseluruhan 2. Jam 16.00
 Suhu 37oC
tanda dehidrasi yang akurat Menganjurkan
A: masalah belum
mukosa kering, dan TTV dalam pasien untuk
teratasi
batas normal 3) Ukur berat jenis 3. Menunjukkan minum air 1500
turgor kulit >2 detik,
(nadi normal 60- urin status hidrasi ml/ 24 jam untuk
S 36,5 0C, TD 110/80 100x/menit, TD mempertahankan
mmHg, RR 18 normal 110- 4) Kolaborasi 4. New diatab kebutuhan cairan
120/70-90 dengan dokter digunakan
x/menit, Nadi mmHg) dalam untuk 3. Memberikan cairan
pemberian antidiare , diare infus Asering 500
88x/menit.
terapi: no-spesifik, ml/6 jam 27
 New diare akut tetes/menit
diatab 3x1 akibat infeksi
mg PO virus, bakteri 4. Jam 18.00
dan parasit, - Memberikan
diare kronis, obat oral
 Lacbon diare yang Lacbon 1
tablet
Tanggal Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
3x1 PO disebabkan - New diatab 1
oleh tablet
 Omeprazo enterotoksin
le 40 mg dari makanan
2x1 IV Jam 20.00
 Lacbon Memberikan
 Granicent digunakan Pantoprazole 40 mg
ron 3mg untuk radang 1 ampul diberikan
2x1 IV akut dan kronis melalui IV
pada saluran Tamolive 500 mg
 Ondancen lendir, diare, diberikan melalui
tron 4mg sembelit, IV
2x1 IV fermentasi
abnormal
 Pantopraz dalam usus, 5. Jam 20.00
ole 40 mg dipepsia. Mengobservasi TTV,
1x IV balance cairan keluhan
 Omeprazole pasien, dan keadaan
 Tamolive digunakan umum
500mg untuk
3x1 IV mengatasi
masalah perut
dan
kerongkongan
yang
diakibatkan
oleh asam
lambung.

 Ondancentron
untuk
penganggulang
an mual dan
muntah akibat
kemoterapi
dan radioterapi
Tanggal Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
serta operasi

 Granicetron
untuk
pencegahan
dan
pengobatan
mual,
muntahakut
dan delayed
yang
menyertai
kemoterapi

 Pantoprazole
digunakan
untuk
meredakan
gejala nyeri
uluhati akibat
refluks asam
dari lambung ,
serta
mencegah
tukak lambung
dan membantu
memperbaiki
kerusakan di
dalam
lambung
akibat kondisi
tersebut

 Tamolive
untuk penurun
demam,
Tanggal Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi Formatif Evaluasi Sumatif
keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
mengurangi
nyeri ringan
hingga sedang
setelah proses
operasi
5) Berikan cairan
infus 4 asering
5. Mengisi/mempe
500 mL/24jam
rtahankan
volume
sirkulasi dan
keseimbangan
elektrolit
6) Mengobservasi
tanda-tanda
6. Hipovolemia,
vital, turgor
perpindahan
kulit, membran
cairan dan
mukosa
kekurangan
nutrisi
memperburuk
turgor kulir
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Keperawatan SOAPIE


10/01/2018 Kekurangan volume cairan Jam 15.20
S:
berhubungan dengan
 Pasien mengungkapkan badan masih
kehilangan volume cairan lemas, kepala pusing jika ingin bangun
dari kasur terlebih saat posisi duduk.
aktif yang ditandai dengan
O:
pasien mengungkapkan  Bibir pecah-pecah
badan lemas, tidak nafsu  Mukosa kering
 Turgor kulit >2 detik
makan, lidah terasa pahit,  RR 18x/ menit
bibir pecah-pecah, mata  Nadi 80x/ menit
 TD 110/70 mmHg
cowong, mukosa kering,
 Suhu 37oC
turgor kulit >2 detik, S 36,5
0 A : Masalah belum teratasi
C, TD 110/80 mmHg, RR
18 x/menit, Nadi 88x/menit. P: Intervensi 1 dihentikan, no. 2,3,4,5
dilanjutkan

I:
Jam 15.30
Menganjurkan pasien untuk minum air 1500
ml/ 24 jam untuk mempertahankan kebutuhan
cairan

Jam 16.00
Memberikan obat fluconazole 200mg/drip

Jam 17.00
Memberikan cairan infus Asering 500 ml/12
jam 13 tetes/menit

Jam 20.00
Memberikan Pantoprazole 40 mg 1 ampul
diberikan melalui IV

6. Jam 20.00
Mengobservasi TTV, balance cairan keluhan
pasien, dan keadaan umum

E:
Jam 20.00
Pasien mengungkapkan badan agak lemas,
masih agak pusing jika ingin bangun dari
tempat tidur, makan habis ½ porsi, snack habis
½ bungkus, turgor kulit <2 detik, mata
cowong, bibir pecah-pecah,mukosa kering,
TTV (N 96, S 363, TD 110/70, bising usus
10x/mnt)

Anda mungkin juga menyukai