Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I

PENDAHULUIAN

1.1 LATAR BELAKANG

Didalam tubuh manusia terdapat salah satu organ yang sangat vital

dalam sistem peredaran darah didalam tubuh, organ tersebut adalah jantung.

Jantung merupakan organ tubuh yang paling fungsional karena peranannya

sebagai pemompa darah agar dapat mengalir ke seluruh tubuh melalui

pembuluh darah. Penyakit Jantung (cardiovascular disease) adalah setiap

kondisi yang menyebabkan gangguan terhadap jantung. (Atikawati, 2017).

Penyebab utama penyakit kardiovaskular adalah konsumsi tembakau,

aktivitas fisik yang kurang, diet yang tidak sehat dan penggunaan berbahaya

dari alkohol. Gejala penyakit jantung secara umum adalah sesak napas,

kelelahan, denyut jantung tidak teratur, nyeri dada, pembengkakan pada kaki

dan pingsan. (Atikawati, 2017)

Salah satu akibat lebih lanjut/ komplikasi yang terjadi dari penyakit

dari kegagalan jantung adalah acute lung oedema. Acute lung oedema adalah

suatu kondisi kegawat daruratan yang dimana harus memerlukan tindakan

sesegera mungkin karena akan berakibat fatal dan lebih berbahaya lagi

dikarenakan menyebabkan terganggunya proses pertukaran gas di alveoli yang

diakibatka sudah terisinya alveoli oleh cairan (Huldani,2014).

Edema paru/Acute Lung Oedema didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana

terjadi perpindahan cairan dari vaskular paru ke interstisial dan alveoli paru. 1

Pada edema paru terdapat penimbunan cairan serosa atau serosanguinosa


2

secara berlebihan di dalam ruang interstisial dan alveoli paru. Edema yang

terjadi akut dan luas sering disusul oleh kematian dalam waktu singkat. 2

Edema paru dapat diklasifikasikan sebagai edema paru kardiogenik dan edema

paru non-kardiogenik. Edema paru kardiogenik disebabkan oleh peningkatan

tekanan hidrostatik kapiler paru yang dapat terjadi akibat perfusi berlebihan

baik dari infus darah maupun produk darah dan cairan lainnya, sedangkan

edema paru nonkardiogenik disebabkan oleh peningkatan permeabilitas

kapiler paru antara lain pada pasca transplantasi paru dan reekspansi edema

paru, termasuk cedera iskemiareperfusi-dimediasi. (Sirait, 2020)

Menurut penelitian pada tahun 1994, secara keseluruhan terdapat 74,4

juta penderita edema paru di seluruh dunia. Di Inggris terdapat sekitar 2,1 juta

penderita edema paru yang memerlukan pengobatan dan pengawasan secara

komprehensif. Di Amerika Serikat diperkirakan 5,5 juta penduduk menderita

edema paru. Di Jerman penderita edema paru sebanyak 6 juta penduduk. Ini

merupakan angka yang cukup besar yang perlu mendapat perhatian dari medik

di dalam merawat penderita edema paru secara komprehensif. (Huldani,2014).

Di Indonesia, edema paru pertama kali terdeteksi pada tahun 1971. Sejak

itu penyakit tersebut dilaporkan di berbagai daerah sehingga sampai tahun

1980 sudah mencakup seluruh propinsi di Indonesia. Sejak pertama kali

ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam

jumlah maupun luas wilayah. Di Indonesia insiden tersebar terjadi pada 1998

dengan incidence rate (IR) = 35,19 per 100.000 penduduk dan CFR = 2%.

Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun pada tahun-tahun

berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99 % (tahun 2000), 19,24 %


3

(tahun 2002), dan 23,87 % (tahun 2003).2,8 Edema paru kardiogenik akut

(Acute cardiogenic pulmonary edema/ACPE) se-ring terjadi, dan berdampak

merugikan dan mematikan dengan tingkat kematian 10-20%. (Huldani,2014).

Angka kejadian penyakit acute lung oedem di Indonesia adalah sekitar

14 diantara 100.000 orang/tahun. Angka kematian melebihi 40%. Tanpa

pengobatan yang tepat, 90% kasus berakhir dengan kematian. Bila pengobatan

yang diberikan sesuai, 50% penderita akan selamat.

Sedangkan angka kematian ibu (AKI) dengan edema paru/acute lung

odem di Indonesia masih cukup tinggi dengan jumlah 305 per 100.000

kelahiran hidup pada tahun 2015. Preeklampsia menjadi penyumbang nomor

dua (25%) setelah perdarahan pada tahun 2012.2 Preeklamsia/eklamsia adalah

penyebab utama secara obstetri dari edema paru akut3 dengan 0,6% sampai

5% pasien yang menderita preeklamsia/eklamsia mengalami edema paru

akut.4,15 Edema paru merupakan komplikasi berat dari preeklampsia. Angka

kejadian edema paru yang merupakan komplikasi preeklampsia dilaporkan

sebanyak 2,9%.5 Mattar dan Sibai, melaporkan angka kejadian edema paru

5% pada 399 pasien eklampsia.6 Laporan mortalitas ibu hamil Afrika Selatan

tahun 2008-2010, mengidentifikasi edema paru sebagai penyebab kematian

yang paling umum pada ibu hamil dengan penyakit hipertensi; 27% ibu hamil

meninggal karena edema paru di kelompok ini, bahkan angka kematian ini

lebih tinggi daripada eklampsia atau kejadian serebrovaskuler. (Rampengan,

2014)
4

Edema paru selama kehamilan atau peripartum dapat timbul dari berbagai

etiologi. Adaptasi ibu terhadap kehamilan seperti peningkatan volume plasma

dan penurunan tekanan osmotik koloid plasma merupakan faktor predisposisi.

1.2 TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makalah ini adalah penulis

mampu mengungkapkan pola pikir ilmiah dalam memberikan asuhan

keperawatan pada klien dengan Acute Lung Odeme (ALO) secara

komprehensif dan memperoleh pengalaman secara nyata tentang Acute

Lung Odeme (ALO)

2. Tujuan Khusus.

Setelah dilakukan askep ini penulis mampu:

a. Melakukan pengkajian, identifikasi klien dengan Acute Lung Odem

b. Menganalisa dan merumuskan diagnosa keperawatan yang diperoleh dari

pengkajian.

c. Menyusun rencana keperawatan.

d. Melaksanakan tindakan keperawatan, berdasarkan rencana yang telah

disusun dalam intervensi keperawatan.

e. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan

berdasarkan criteria standar.

1.3 MANFAAT PENULISAN

1.3.1 Manfaat teoritis

Dengan adanya asuhan keperawatan komprehensif yang berjudul

“Asuhan Keperawatan Kegawat Daruratan Yaitu Mengenai Acute


5

Lung Odeme (ALO)” diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu

menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

1.3.2 Manfaat praktik

a. Bagi Penyusun

Manfaat penyusunan asuhan keperawatan ini adalah sebagai proses

pembelajaran dan penambah wawasan tentang Asuhan

Keperawatan Gawat Darurat Yaitu Mengenai Acute Lung Odeme

(ALO) yang nantinya dapat diterapkan sebagai dasar untuk

melakukan asuhan keperawatan pada pasien di RS.

b. Bagi Perawat

Manfaat penulisan makalah ini bagi perawat adalah sebagai dasar

teori sekaligus praktik dalam melakukan asuhan keperawatan pada

pasien.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat penulisan makalah ini bagi institusi pendidikan adalah

sebagai dasar teori dalam pemberian asuhan keperawatan bagi

seorang mahasiswa yang nantinya akan diterapkan di lapangan.

d. Bagi Lahan Praktek

Manfaat penyusunan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan

pendokumentasian hasil praktik klinik yang bias menunjang RS

menjadi RS pendidikan yang lebih baik serta menjadi tambahan

ilmu bagi perawat.

Anda mungkin juga menyukai