Anda di halaman 1dari 8

KASUS RUPTURE UTERI

KASUS.
Ny. A berusia 35 tahun datang ke rumah sakit pada tanggal 8 Mei 2017 dengan keluhan
adanya perdarahan dan gerakan bayi pasif. HPHT 5 September 2016. Usia kehamilan Ny. A
36 minggu untuk kehamilan ke-empat Ny. A. Saat dilakukan pemeriksaan fisik awal pasien
terlihat kesakitan/ nyeri, tampak pucat, lemah dan sesak. Tanda vital frekuensi napas cepat
dan dangkal RR: 33x/menit, N: 110x/menit, TD: 90/60 mmHg, T: 38,5 0C, kesadaran
somnolen, konjungtiva: Anemis, His (-), DJJ: tidak terdeteksi, ekspresi klien menyeringai
karena nyeri dengan skala 8, BB: 75kg TB: 165cm. Pemeriksaan Palpasi: janin tunggal, dan
tidak ada gerakan dari janin. Pada pemeriksaan VT menunjukan pembukaan 2 dan kepala
sudah masuk PAP, pemeriksaan laboraturium menunjukan pasien mengalami anemia dengan
Hb: 9mg/dL Ht: 28%. Riwayat obstetri G4P3A0. Riwayat ANC Ny.R teratur. Pasien
didiagnosa Ruptur Uteri.
A. Pengkajian
1. Data demografi
a. Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Surabaya
Status perkawinan : Menikah
MRS : 8 Mei 2017
2. Keluhan utama :
Pasien mengeluh adanya perdarahan dan gerakan bayi pasif.
3. Riwayat kesehatan sekarang :
Pasien merasa tidak ada gerakan pada janinnya sejak 2 hari yang lalu dan mengalami
perdarahan akhirnya pasien dibawah ke rumah sakit pada tanggal 8 Mei 2017 dan
dilakukan pemeriksaan fisik awal pasien terlihat kesakitan, tampak pucat, lemah dan
sesak.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak punya riwayat penyakit keturunan dan tidak ada riwayat alergi.
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang anggota keluarga yang menderita penyakit seperti ini.
6. Riwayat menstruasi :
a. Menarche: 14 tahun
b. Lama haid: 1 minggu (7 hari)
c. Jumlah darah: 3 kali ganti pembalut per hari
d. HPHT: 5 September 2016
7. Riwayat obstetri :
a. G4P3A0: Ny. A hamil yang ke-empat kali dengan 3 persalinan tanpa abortus
8. Pemeriksaan obstetric
a. Inspeksi
- Wajah: ada kloasma gravidarum
- Mamae: areola mamae menghitam, kelenjar montegeomery terlihat, papila
mamae menonjol, kolostrum belum keluar, tidak ada cairan lain ,yang keluar.
- Abdomen: pembesaran perut melebihi usia kehamilan, terdapat linea alba,
nigra, dan strie gravidarum.
- Genetalia: keluar darah dari jalan lahir
b. Palpasi
- Leopold I: TFU 30 cm, teraba bagian bulat , lunak dan tidak melenting
(Bokong)
- Leopold II: Di sisi kanan teraba tahanan memanjang dari atas ke bawah
(punggung). Di sisi kiri teraba bagian-bagian kecil janin (ekstremitas janin)
- Leopold III: Di bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala)
- Leopold IV: Bagian terendah janin sudah masuk PAP
c. Auskultasi
- DJJ: 0-0-0 (0x/menit)

d. Perkusi
- Reflek patella kanan dan kiri +/+
9. Pemeriksaan Fisik:
a. Keadaan umum: lemah dan pucat
b. Tingkat kesadaran: somnolen
c. Antoprometri: BB hamil 75 kg, tinggi badan 165 cm
d. TTV: TD 90/60mmHg, N 110x/menit, T 38,5oC, RR 33x/menit
e. Kepala dan leher:
- Rambut: tidak rontok, kulit kepala bersih tidak ada ketombe
- Mata: konjungtiva anemis
- Wajah: ada kloasma gravidarum
f. Thorak
- Inspeksi: frekuensi napas dangkal dan cepat (RR 33x/menit)
- Tidak ada nyeri dada, irama jantung normal
- Payudara: simetris, tidak ada nyeri tekan
g. Abdomen
- Inspeksi: ada striae
- Palpasi: HIS teraba, janin tunggal, kepala janin masuk PAP
- Auskultasi: DJJ 0x/menit
h. Genetalia
- VT: menunjukan pembukaan 2
i. Ekstremitas
- Edema, varises
- Review Of System (ROS)
B1 : Takipnea, sesak. frekuensi nafas cepat dan dangkal (RR 33x/menit)
B2 : Konjungtiva anemis, Hb: 9 mg/dL, Ht: 28%, Hipotensi (TD 90/60 mmHg)
N: 110x/menit (nadi meningkat)
B3 : Kesadaran somnolen GCS: 4-4-5
B4 : Tidak ada kontraksi uterus
B5 : Tidak ditemukan masalah
B6 : Lemah
10. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboraturium: Hb: 9 mg/Dl, Ht: 28%

B. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
1. DS: Ruptur uteri Nyeri akut
Pasien mengeluh
kesakitan/ nyeri Perluasan segmen bawah
DO: ke atas
P: Ruptur uteri (robekan
pada uterus) Retraksi meningkat
Q: Nyeri akut
R: Nyeri di seluruh lapang Robekan spontan
perut
S: Skala 8 (1-10) Nyeri Akut
T: Terus-menerus
2. DS : Ruptur uteri Pola nafas tidak efektif
Pasien mengeluh sesak
DO : Kontraksi uterus
RR 33x/menit
Nafas cepat dan dangkal Renggangan abdomen
menekan diafragma

Apex paru tertekan

Ekspensi dada inefektif

Nafas dangkal, cepat

Pola nafas tidak efektif


3. DS : Ruptur Uteri Resiko syok
Pasien mengeluh lemas
DO : Ruptur pembuluh darah
 Pasien tampak pucat utama
 Mata (konjungtiva)
anemis Perdarahan
 TD menurun (90/60)
 Hb: 9mg/dl Nadi naik, TD turun
Resiko syok
4. DS : Ruptur Uteri Resiko cidera maternal-
Pasien mengatakan janin
gerakan bayi pasif Mempengaruhi kondisi
DO : janin
Pemeriksaan palpasi: janin
tunggal, dan tidak ada Janin kekurangan nutrisi &
gerakan dari janin oksigen
Pemeriksaan auskultasi:
DJJ 0x/menit DJJ irreguler

Kondisi gawat janin

Resiko cidera janin

C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (terputusnya kontinuitas jaringan dan
syaraf pada dinding uterus)
2. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan
3. Resiko syok berhubungan dengan hipovolemi
4. Resiko cidera maternal-janin berhubungan dengan komplikasi kehamilan

D. Intervensi
No Diagnosa NOC NIC
.
1. (00132) Nyeri akut (1605) Pain Control Pain Management (1400)
berhubungan dengan Domain IV Health Knowledge Domain 1 Physiological: Basic
agen cidera fisik & Behavior Class E Physical Comfort Promotion
(terputusnya kontinuitas Class Q Health Behavior 1. Lakukan penilaian yang
jaringan dan syaraf pada (160501) Dapat komprehensif dari rasa sakit seperti
dinding uterus) mendeskripsikan penyebab lokasi, karakteristik, onset/ durasi,
Domain 12 Comfort nyeri frekuensi, kualitas, intensitas atau
(160502) Onset nyeri dapat keparahan nyeri, dan faktor
Class 1 Physical dikenali pencetus
Comfort (160504) Nyeri terkontrol 2. Tentukan dampak dari pengalaman
dengan menggunakan nyeri terhadap kualitas hidup (Mis,
tindakan non-analgesik tidur, nafsu makan, aktivitas,
(160505) Nyeri terkontol kognisi, suasana hati, hubungan,
dengan menggunakan kinerja kerja, dan peran tanggung
analgesic yang jawab)
direkomendasikan 3. Analisis faktor yang meningkatkan/
(160511) Melaporkan nyeri memperburuk nyeri
dapat terkontrol 4. Berikan informasi tentang rasa
sakit, seperti penyebab nyeri,
berapa lama akan berlangsung, dan
prosedur antisipasi
ketidaknyamanan
5. Control faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi pasien dalam
menanggapi ketidaknyamanan
(misalnya, suhu kamar,
pencahayaan, kebisingan)
6. Memberikan istirahat/ tidur yang
memadai untuk memfasilitasi nyeri
7. Mengurangi atau menghilangkan
faktor-faktor yang memicu atau
meningkatkan rasa sakit (misalnya,
takut, kelelahan, dan kurangnya
pengetahuan)
8. Ajarkan penggunaan teknik
nonfarmakologi (misalnya,
relaksasi, terapi musik, akupresur,
aplikasi panas/ dingin, dan pijat)
sebelum, sesudah, dan, jika
mungkin, selama nyeri; sebelum
nyeri terjadi atau meningkat; dan
bersama dengan tindakan
penghilang nyeri lainnya
9. Kolaborasi penggunaan analgesia
yang dikontrol oleh pasien (PCA)
10. Memantau interval kepuasan pasien
dengan manajemen nyeri
2. (00032) Pola napas tidak (0403) Respiratory Status (3350) Respiratory Monitoring
efektif berhubungan Airway Patency Domain 2 Physiological: Complex
dengan kelelahan Domain II Physiologic Health Class K Respiatory Management
Domain 4 Activity/ Rest Class E Cardiopulmonary 1. Memantau kecepatan, irama,
Class 4 Cardiovascular/ (041004) Tingkat pernapasan kedalaman, dan upaya pernapasan
Pulmonary responses normal (21x/menit) 2. Pantau adanya kelelahan otot
(041004) Irama pernapasan diafragma
regular
(041015) Sesak tidak ada (3140) Airway Management
Domain 2 Physiological: Complex
Class K Respiatory Management
1. Lakukan auskultasi bunyi nafas
2. Posisi pasien untuk memaksimalkan
potensi ventilasi
3. Mengatur asupan cairan untuk
mengoptimalkan keseimbangan
cairan
4. Berikan oksigen
3. (00205) Resiko syok (0413) Blood Loss Severity (4020) Bleeding Reduction
berhubungan dengan Domain II Physiological Domain 2 Physiological: Complex
hipovolemi Health Class N Tissue Perfusion Management
Domain 11 Safety/ Class E Cardiopulmonary 1. Identifikasi penyebab perdarahan
Protection (041301) Tidak tampak 2. Monitor pasien dengan perdarahan
Class 2 Physical Injury kehilangan darah 3. Monitor jumlah darah yang hilang
(041309) Tekanan darah 4. Catat tingkat hemoglobin/
sistolik normal (120mmHg) hematocrit sebelum dan setelah
(041310) Tekanan darah kehilangan darah
diastolic normal (80mmHg) 5. Monitor tekanan darah dan
(041316) Hemoglobin normal parameter hemodinamik
(11,7-15,5g/dL) 6. Instruksikan pasien unuk
(041317) Hematokrit normal membatasi gerakan
(35-47%) 7. Jaga kepatenan akses IV
8. Atur transfusi darah jika diperlukan
9. Evaluasi respon psikologis pasien
terhadap perdarahan
4. (00209) Resiko cidera (1607) Prenatal Health (6800) High-Risk Pregnancy Care
maternal-janin Behavior Domain 5 Family
berhubungan dengan Domain IV Health Knowlegde Class W Childbearing Care
komplikasi kehamilan & Behavior 1. Tinjau riwayat obstretic untuk
Domain 8 Sexuality Class Q Health Behavior factor resiko yang berhubungan
Class 3 Reproduction (160701) Status kesehatan dengan kehamilan (misalnya
terjaga rupture membrane premature)
(160704) Pola kenaikan berat 2. Kenali factor demografis dan social
badan terjaga berhubungan dengan kehamilan
(160707) Hadir dalam kelas yang buruk (misalnya usia
edukasi tentang persalinan maternal)
3. Instruksikan pasien teknik self-care
(0111) Fetal Status: untuk meningkatkan kesehatan
Antepartum (misalnya diet, aktivitas midifikasi,
Domain I Functional Health pentingnya pemeriksaan prenatal)
Class B Growth & 4. Diskusikan resiko janin jika
Development melahirkan premature pada
(011104) USG janin normal berbagai usia gestasional
(011105) Frekuensi 5. Monitor fisik dan psikologis
pergerakan janin normal terhadap kehamilan
(011106) Pola pergerakan 6. Ajarkan untuk menghitung
janin normal pergerakan janin
(011110) Nilai hasil biopsy 7. Lakukan test untuk mengevaluasi
normal status janin dan fungsi plasenta
(seperti pemeriksaan oksitosin,
USG, atau biopsy)
8. Sediakan support grub bagi ibu
9. Bantu untuk prosedur terapi janin
(misalnya pemindahan janin atau
operasi janin)

Anda mungkin juga menyukai