KESEIMBANGAN CAIRAN
PKU – R 2021
1. Anatomi Fisisologi
2. Kanulasi Intra Vena
3. Tujuan Pemasangan Intra Vena
4. PIVAS dan Penatalaksanaan Phlebitis
Table of Content
5. Komplikasi dan Pencegahan
6. Konsep Keseimbangan Cairan
7. Terapi Intra Vena
8. Menghitung Balance Cairan
9. Pemberian Transfusi Darah
10. Review Konsep Kemoterapi
11. Prosedur Pemberian Kemoterapi
1. Anatomi Fisiologi
Anatomi Dan
Fisiologi
Pembuluh Darah
Anatomi Pembuluh Darah
ANATOMI PEMBULUH DARAH
Vena terdiri dari 3 lapis
❑ Tunica Intima
➢ Terdiri dari Endotelial mudah pecah dan sensitive
❑ Tunica Media
➢ Lapisan lembut dan elastis
➢ Mengontrol vena melalui konstrikis dan dilatasi
❑ TunicaAdventitia
➢ Lapisan fibrosis tebal berfungsi sebagai lapisan pelindung yang terdiridari
vasavasorum
❑ Valves
➢ Kantong seperti lipatan terbuat dari tunica intima. Terbuka ke arah jantung, katub terlihat
seperti benjolan di sepanjang vena
NAMADANLOKASI VENAPERIFER
4. Chephalic Vein
5. Basilic Vein
ALASAN VENADIGUNAKAN
SEBAGAI AKSES INTRAVENA
Tujuan Jenis
dan Cairan
Lamanya Yang
Terapi Digunakan
Hindari
Lokasi
KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Vena Chepalika
Pilihan terbaik karena ukuran dan Bila posisi di pergelangan bisa
posisi meningkatkan resiko komplikasi
pembuluh darah phlebitis secara mekanik
Spalk alami karena saat IV terpasang
Mudah dilihat, dipalpasi dan
dilakukan insersi
Vena Basilic
Vena besar, mudah di palpasi Lokasi dalam, sehingga susah saat inseri
Bisa menggunakan cateter yang Lebih terasa sakit karena permukaan
besar yang
tipis
Tulang ulnaris dapat digunakan
sebagai spalk
Lanjutan
Keuntungan Kekurangan
Vena Median
Vena besar mudah di palpasi Insersi dekat fossa antecubiti dapat
dan di insersi menurunkan mobilitas
Dapat menggunakan ukuran cateter
yang besar
Lanjutan
KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Dorsal Plexus, Great Saphenous Vein on dorsal aspect of foot
Vena besar mudah di Lokasi vena dalam berdekatan
palpasi dengan arteri dan syaraf
Pada pasien pediatrik lebih Lokasi insersi lebih nyeri
sedikit kemungkinan terjadi
dislokasi IV
Vena statis serta aliran
lambat sehingga resiko
tinggi terjadinya
tromboplebitis
Tidak cocok untuk pasien
dewasa
yang mampu mobilisasi
3. Tujuan
Pemasangan IV
Tujuan Pemasangan IV Line
Mengembalikan MenyiapkanAkses
Keseimbangan Pemberian Obat-
Cairan Dan obatan Melalui
Elektrolit Vena
Memberikan
Transfusi Darah Memberikan Nutrisi
Atau Komponen Parenteral
Darah
Melakukan Koreksi
AsamBasa
Jenis Kateter Intra Vena
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G
Tujuan dari
Usia dipasangnya
IV
Bayi Sebagai
resusitasi cairan
Penyebab Tindakan
PENYEBAB TINDAKAN
PENYEBAB TINDAKAN
TINDAKAN R I C E
1. Penekanan Untuk Menghentikan
Perdarahan R: Rest
2. Elevasi (Mengangkat Organ Tubuh I: Ice
Lebih Tinggi Dari Jantung Untuk
Mengurangi Aliran Darah KeArea Yang C: Compression
Mengalami Perdarahan E: Elevation
3. Kompres Dingin
TANDADANGEJALA PENANGANAN
INTERVENSI
CARAMENCEGAH
KEPERAWATAN
• Lakukan Tindakan non • Segera hentikan infus
farmakologi dengan cara • Tinggikan ekstrimitas,
meminta pasien pertahankan fleksi ringan
melakukan mobilisasi di pada lutut pada saat di tempat
daerah ekstrimitas, Latihan tidur
lengan dan hidrasi yang • Berikan kompres hangat
adekuat
• Berikan analgetik yang
TROMBOSIS VENA • Pastikan dilusi sesuai untuk diresepkan serta evaluasi
cairan iritatif keefektifan obat
• Kaji keluhan pasien lebih lanjut
• Monitor hasil laboratorium, kaji
keefektifan terapi antikoagulan
OVERLOAD
PENYEBAB TANDA
DAN
GEJALA
Pemberian Cairan
Yang Berlebihan 1. Peningkatan Pulsasi Dan
Terutama Pada Tekanan Darah
Pasien Resiko 2. Peningkatan CVP
Tinggi: OrangTua, 3. Sakit Kepala
Bayi Atau Pasien 4. Cemas
Dengan Gangguan 5. Nafas Cepat Dan Dangkal
Jantung Dan Ginjal
6. Batuk
7. Suara Crakles
8. Nyeri Dada
Lanjutan ..
INTERVENSI
PENCEGAHAN
KEPERAWATAN
1. Cari tahu apakah pasien memiliki riwayat 1. Pastikan kecepatan infus sesuai dengan
penyakit jantung atau gangguan renal instruksi
2. Monitor secara ketat kecepatan tetesan infus, 2. Tinggikan posisi kepala pasien
jaga keakuratan intake dan output cairan pada 3. Observasi bila ada kondisi memburuk
formulir catatan observasi. Tidak diperbolehkan 4. Dokumentasikan seluruh intervensi dan
mempercepat atau memperlambat cairan infus hasil pengkajian yang telah dilakukan
3. Berikan spalk pada lengan yang banyak
bergerak karena akan mempengaruhi
kecepatan infus
TANDA INTERVENSI
DAN KEPERAWATAN
CELULITIS GEJALA
• Bengkak • Segera hentikan infus
• Merah menyebar dari • Lapor dokter
Pembengkakan Akibat permukaan area • Cek kultur di area luka
Lepasnya Sambungan Dari insersi dalamdifusi • Berikan tindakan
Jaringan Sekitar Area Insersi sirkulasi sesuai instruksi dokter
INFEKSI ALIRAN
DARAH PRIMER
Dinding kapiler
KONSENTRASI INTRASELULAR
DAN EKSTRASELULAR
Cairan Cairan
Intraselular Ekstraselular
FILTRASI
DIFUSI
OSMOSIS
TRANSPO
R AKTIF
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN DAN
ELEKTROLIT
FILTRASI
Perpindahan Air Dan Zat
Terlarut Dari Tekanan Tinggi
Ke Tekanan Rendah
Karena Tenaga Hidrostatik
Contoh:
Perpindahan dari arteri kapiler ke
ruang intertisial di ginjal
(glomerolus)
MEKANISME TRANSPORTASI
CAIRAN DANELEKTROLIT
DIFUSI
Merupakan Perpindahan Zat Dari
Konsentrasi Tinggi Ke Konsentrasi
Rendah Sehingga Distribusi Partikel
DalamCairan Menjadi Rata
Contoh:
Perpindahan zat oksigen dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
OSMOSIS
Perpindahan Cairan Dari
Konsentrasi Zat Terlarut
Rendah Ke Konsentrasi
Zat Terlarut Tinggi
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
Pergerakan Molekul Yang Berlawanan
TRANSPO Dengan Gradien Dengan Bantuan Energi
R AKTIF Eksternal
Contoh:
Pompa Ion Natrium-
kalium
PERPINDAHAN CAIRAN
Pengaturan Pengaturan
Osmoler Volume
Non
Osmoler
Pusat Rasa Haus: Dirangsang Oleh
1) Sistemosmoreseptor ADH Cairan Hipertonis Dengan Derajat
Air: ADH (Anti Diuretic Hormon) → Keasaman (Ph)
menekan diuresis
2) Sistemrenin aldosterone 1. pHnormal: 7,35 – 7,45
NaCl: Aldosteron → mengurangi 2. Bila < 7,35→ acidosis
pengeluaran NaCl 3. Bila > 7,45→ alkalosis
Usaha Tubuh Dalam Mempertahankan
Susunannya Dalam Batas Normal
30 – 40 Cc/Kgbb/Jam
Kristaloid Koloid
1. Merupakan larutan dengan air (aqueous)
2. Terdiri dari molekul- molekul kecil yang dapat 1. Merupakanlarutan yangterdiri dari molekul-
menembus membran kapiler dengan mudah. molekul besar yang sulit menembus membran
3. Dalam waktu singkat sebagian besar akan keluar kapiler
dari intravaskular 2. digunakan untuk mengganti cairan intravaskuler.
4. Kristaloid mempunyai waktu paruh intravaskular 20 – 3. Waktu paruh koloid intravaskular 3 – 6 jam
30menit 1) Alami : protein plasma dan albumin manusia
5. Secaraumumdigunakanuntukmeningkatkan 2) Buatan/ sintesis: Albumin, HES(Hydroxytetyl
volume ekstrasel dengan atau tanpa peningkatan Straches), Dextran, Gelatin
volume intrasel
6. Yang termasuk kristaloid antara lain : Salin (salin
0,9%, ringer laktat, ringer asetat), glukosa (D5%,
D10%, D20%), serta sodium bikarbonat
JENIS CAIRAN INFUS
1. mmol
Mg/BM( berat Molekul ) zat
Sebagai contoh berapa mmolNa dan Cl dalam 1 Liter NaCl 0,9%
NaCl 0,9%→ 9 gr/L: berat atomNa 23, Cl 35,5
9x1000 ( mg )
23 + 35,5
Artinya dalam1 LNaCl 0,9%ada 154 mmol Na dan 154 mmol Cl
2. mOsm
Jumlah mmol solute dalamsuatu larutan
Sebagai contoh NaCl 0,9% memiliki osmolaritas 308 mOsm/L
154 mmol Na + 154 mmol Cl
7. Terapi Intra Vena
TERAPI INTRAVENA
Terapi Intravena Adalah Pemberian Cairan, Elektrolit, Nutrisi Atau
Obat – Obatan Ke Dalam Tubuh Pasien Melalui Vena
TERAPI INTRAVENA
Posisikan pasiensenyamanmungkin,bila
perlu ganti baju pasien dengan baju
rumah sakit / yang mudah di pakai
Membukan Penutup Spike Set Infus Dengan Tutup Roler Clamp Dan Kencangkan Penutup Infus
6 Mempertahankan TeknikAseptik 12 Set
PROSEDURPEMBERIAN TERAPI INTRAVENA
Contoh:
1. Pasien Kelebihan Volume Cairan : Ckd, Perdarahan
(Hemoragik),
2. Pasien Kekurangan Volume Cairan : Pasien Diare. Tanda
Positif MenunjukkanBahwaCairan Masuk(Input) Lebih
BanyakJika DibandingkanDenganCairan YangKeluar
(Output)
HALYANGPERLU DI PERHATIKAN
DALAM KESEIMBANGANCAIRAN
Contoh: 3000 ml diinfuskan dalam 24 jam, maka jumlah milliliter perjamnya adalah
sebagai berikut:
Menghitung IWL
Dewasa: 10 – 15 ml/kgBB/24
jam Bila terjadi peningkatan
suhu:
KESEIMBANGAN CAIRAN
Input Cairan
Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc (HitungAM= 5 cc/kgBB/hari)
Output cairan
Urine = ......cc
Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
Cairan drainage luka / cairan NGTterbuka = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
KESEIMBANGANCAIRAN
Cara Menghitung Balance Cairan:
Balance Cairan (BC) = Cairan Masuk (CM) – Cairan Keluar (CK)
Cairan Masuk (CM):
Jenis cairan masukyangbisa dilihat diantaranya yaitu oral (minumandanmakanan),
enteral (NGT,obatoral), parenteral (IV line), daninjeksi (ex: cefotaxime denganpelarut
aquabides 5 cc, Farmadol 100 cc).
Total intake cairan (CM) ialah penjumlahan dari cairan masuk yang bisa dilihat dan yang
tidak bisa dilihat.
Transfusi Adalah
1. Pemberian Komponen DarahAtau Produk Derivate Plasma Pada Pasien.
2. Tahun 1901 Landsteiner Menemukan Kelompok Golongan Darah Yang Terbagi
Menjadi A, B,Ab, O
Tujuan:
1. Memastikan pemberian transfusi darah atau komponen
darah dilakukan dengan aman
2. Memastikan kebutuhan darah atau komponen produk
darah untuk pasien dapat terpenuhi
Acuan:
▪ Kebijakan Pelayanan Medis di SiloamHospitals
▪ Program Kendali Mutu Pelayanan Transfusi darah
▪ Pemberian Transfusi Darah dan Produk Darah
Lanjutan …..
ACUAN DOKUMEN
Prosedur: 5. Pastikan pasien dalam kondisi baik secara vital sign untuk
menerima darah / produk darah
1. Cek Kembali Instruksi Dokter Terhadap 6. Pastikan darah yang di order ke Bank Darah sudah ada dan
Kebutuhan Transfusi Pasien perawat mendapat konfirmasi dari petugas bank darah
2. Pastikan Pasien Dan Keluarga Sudah 7. Lakukanserah terima darah antara petugasLab/ bankdarah
Mendapatkan Penjelasan Terkait dengan Perawat / Bidan
Dengan Pemberian Transfusi Serta 1) Lakukan identifikasi sesuai dengan identitas pasien
Sudah Menandatangani Surat cocokkan dengan formulir permintaan darah
2) Cek tanggal kadaluarsa darah / produk darah
Persetujuan Pemberian Produk Darah
3)Cek rhesus darah 4)
3. Pastikan Pasien Sudah Dilakukan
Cek kantong darah untuk kebocoran, kontaminasi dan
Pengecekan Golongan Darah Di Siloam hemolysis
Hospital 5) Lakukan serah terima dengan bukti pengambilan darah /
4. Formulir Permintaan Darah / Produk Darah produk darah dengan petugas Laboratorium / bank darah
Dari PMI Sudah Diisi Lengkap Oleh DPJP / 6) Masukkan darah kedalam cool box yang sudah diisi dengan
Dokter Spesialis / RMO ice pack
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG
Proses Pemberian Transfusi Darah /
Produk Darah Bila sudah dilakukan independent double
1. Siapkan set transfusi darah sesuai kebutuhan serta peralatan check dan semuanya sudah sesuai bawa
lain yang akan digunakan saat transfusi darah danperalatan yangakandigunakan
2. Pastikan darah yang mau diberikan sudah di cocokan dan untuk pemasangan transfusi darah ke kamar
dilakukan independent double check dengan perawat / RMO pasien
lain untuk:
1) Jenis darah/ produk darah
2) Golongan darah dan rhesus dengan formulir hasil pemeriksaan
golongan darah
3) Jumlah / volume darah
4) Tanggal dan jamkadaluarsa
5) Kesesuaian nomor seri pada tagging yang ada di kantong darah
dengan identitas pasien pada medical record pasien
6) Pastikan surat persetujuan pemberian darah dan produk darah
sudahdi tandatanganoleh pasienatau penanggungjawab
pasien
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG
1. Alat di dekatkan dengan pasien,
2. Cuci tangan, gunakan APD yang sesuai 8. Alirkan darah/ produkdarahpelan sampai memenuhi
3. Jelaskan ke pasien bila akan dilakukan transfusi / seluruh slang dan menetes lancar 10 tetes/menit untuk 15
pemberian produk darah menit pertama
4. Lakukan monitor tanda vital: tekanan darah, suhu 9. Observasi tanda vital setiap 5 menit pada 15 menit pertama
tubuh, nadi, pernafasan, kaji scor nyeri sebelum dilanjutkan pada tiap jam sampai transfusi berakhir
transfusi dimulai. Bila hasilnya abnormal laporkan ke 10. Bila adarasa menggigil,sakit kepala,mual,muntah,
DPJP/ Dokter Spesialis / RMO takikardi, hipotensi, takipnea, atau kemerahan, umumnya
5. Bila belumterpasangIV lain lakukan pemasanganIV reaksi transfusi terjadi pada 15 – 20 menit pertama
line seusia prosedurdenganmenggunakanIV kanul 11. Tidak meninggalkan pasien 15 menit pertama
yang sesuai (ukuran besar jika memang vena 12. Bila ada reaksi transfusi, segera hentikan dan
menungkinkan) penatalaksanaan rekasi transfusi sesuai dengan algoritme
6. Apabila sudah tepasang, ganti IV line dengan reaksi transfusi
transfusi / platelet set lakukan priming dengan NaCl 13. Jika tidak ada reaksi tetesan ditingkatkan sesuai pesanan
0,9 % dokter
7. Alirkan ke dengantetesanpelansetelahNaCL 14. Monitoring dan pendokumentasian tanda vital dilakukan
mengalir ke pembuluh darah pasien, ganti NaCl untuk setiap kantong darah
0,9%dengan darah / produk darah
PEMBERIANTRANSFUSI SESUAI SPOSHG
15. Ganti set darah bila : Pemberian darah lebih dari 2 – 4
kantong,jenis produkdarahyangakandiberikan
berbeda,filter sudah penuh,sudah digunakanselama
Lama Pemberian Transfusi Darah
12 jam.
16. Bila kantong darah pertama sudah habis dan rencana
mendapatbeberapakantong,lanjutkandengan
kantong darah berikutnya
17. Bila kantong darah terakhir sudah habis, masukkan
darah yang masih tersisa pada selang set transfusi
sampai darah selang masuk semua / hampir
mencapai jaruminfus
18. Siapkan set infus baru yang disambungkan dengan
cairan NaCL0,9 %sebagai spoeling / pembilas,
masukkan sekitar 25 – 50 ml
19. Rapikan pasien sebelum meninggalkan pasien
20. Perawat / Bidan cuci tangan
21. Dokumentasikan Tindakan dan respon pasien pada
rekam medis
ALGORITMAREAKSI TRANSFUSI
CEKLIST PROSEDUR TRANSFUSI
10. REVIEW
KONSEP
KEMOTERAPI
REVIEW KONSEPONCOLOGY
Kanker:
1. Berasal dari satu sel dengan pertumbuhan terus
menerus
2. Tidak terkontrol
3. Berubah bentuk
4. Dapat tumbuh pada organ lain / metastase
REVIEW KONSEPONCOLOGY
Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi (sitostatika) adalah: obat yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker
Obat Sitotoksik
Obat Dengan Efek Samping Terapetik, Tetapi Juga
Bersifat Racun Bagi Sel. Beberapa Bahan Tersebut
Terbukti Bersifat Mutageni, Karsiongenik Atau
Terarogenik
KemoterapiAgresif
PemberianObat Anti Kanker(Sitostatika) Dengan
Intensitas DosisTinggi YangBertujuan Membunuh
Sel Kanker Secara Intensif Namun Berdampak Pada
Kerusakan SumsumTulang Belakang
PERSIAPANDOKUMENTASI
Catatan:
Pemberian obat kemoterapi yang harus menggunakan infusion set Non
PVC:
1. Docetaxel (brexel, Taxotere, docetacel dan EBEWE)
2. Paclitaxel (paxus, ebetaxel, anzatax, sindaxel
3. Etoposide (etopul, posyd)
Selain obat diatas pemberian dapat menggunakan infus set PVC
PERSIAPAN PERALATAN
1. Pastikan pasien dirawat ruang sendiri / rawat 10. Gunakan gown lengan panjang (khusus kemoterapi)
gabung (cohort) head cover, masker, googles, sarung tangan tidak
2. Pastikan ada pesanan (protokol dari dokter) steril rangkap dua (pastikan sarung tangan tidak
3. Pastikan formulir persetujuan tindakan medik / bocor)
bedah sudah di tandatangani pasien 11. Observasi respon pasien dan tanda vital 15 menit
4. Siapkan spill kit dikamar pasien pertama pemberian obat
5. Perawat cuci tangan 12. Jika tidak ada reaksi dan tanda vital stabil lanjutkan
6. Siapkan obat yang akan diberikan sesuai program pemberian obat sesuai programdokter
dokter lakukan independent double check 13. Buka gown, head cover, googles dan sarung tangan
7. Lakukan 5 benar pemberian obat dan 2 cara setelah selesai pemberian obat ke pasien
identifikasi pasien 14. Masukkan gown ke kantong plastik ungu, ikat dan beri
8. Jelaskan prosedur kepad pasien tanda kemoterapi sebelumdikirim ke laundry
9. Observasi tanda vital dan kondisi pasien. Bila 15. Buang head cover, dan sarung tangan kedalam
demam atau tekanan darah cenderung turun, lapor kantong sampah ungu
dokter
PROSEDUR PEMBERIAN KEMOTERAPI
16. Bersihkan googles dengan menggunakan lap dan air
sabun biasa
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikandalamformulir catatan
perkembangan terintegrasi, tanda tangani IMRdan
protokol pemberian obat sitostatika
19. Observasi tanda vital setiap 30 menit sekurang-
kurangnya 2 sampai 6 jamsetelah selesai
memberikan kemoterapi untuk memastikan efek
tunda obat
20. Observasi PIVAS
21. Bila terjadi extravasasi: edukasi pasien bahwa obat
sitostatika bertahan sampai 48 jam
22. Bila terjadi tumpahan lakukan pembersihan sesuai
dengan SPO-SHG-PHA-001
PENANGANAN EXTRAVASASI