Anda di halaman 1dari 133

TERAPI INTRA VENA &

KESEIMBANGAN CAIRAN
PKU – R 2021
1. Anatomi Fisisologi
2. Kanulasi Intra Vena
3. Tujuan Pemasangan Intra Vena
4. PIVAS dan Penatalaksanaan Phlebitis
Table of Content
5. Komplikasi dan Pencegahan
6. Konsep Keseimbangan Cairan
7. Terapi Intra Vena
8. Menghitung Balance Cairan
9. Pemberian Transfusi Darah
10. Review Konsep Kemoterapi
11. Prosedur Pemberian Kemoterapi
1. Anatomi Fisiologi
Anatomi Dan
Fisiologi
Pembuluh Darah
Anatomi Pembuluh Darah
ANATOMI PEMBULUH DARAH
Vena terdiri dari 3 lapis
❑ Tunica Intima
➢ Terdiri dari Endotelial mudah pecah dan sensitive
❑ Tunica Media
➢ Lapisan lembut dan elastis
➢ Mengontrol vena melalui konstrikis dan dilatasi
❑ TunicaAdventitia
➢ Lapisan fibrosis tebal berfungsi sebagai lapisan pelindung yang terdiridari
vasavasorum
❑ Valves
➢ Kantong seperti lipatan terbuat dari tunica intima. Terbuka ke arah jantung, katub terlihat
seperti benjolan di sepanjang vena
NAMADANLOKASI VENAPERIFER

1. Digital Dorsal Vein


2. Dorsal Metacarpal
Vein
3. Dorsal Venous
Network

4. Chephalic Vein
5. Basilic Vein
ALASAN VENADIGUNAKAN
SEBAGAI AKSES INTRAVENA

1. Dinding vena tipis dan terletak dekat dengan


kulit (permukaan)sehingga mudah untuk di
akses
2. Vena dapat dengan mudah memuai dan
menampung sejumlah besar cairan
3. Venasangat jarang spasme, spasmepada
pembuluh darah dapat menyebabkan
tersumbatnya aliran darah
4. Tekanan vena lebih rendah daripada tekanan
arteri, sehingga cairan dapat dengan mudah
mengalir
BAGAIMANAANATOMI
MEMPENGARUHI PENUSUKAN DAN
KANULASI ?
Antisipasi dari kanulasi dapat menyebabkan respon saraf
simpatik, oleh karenaitu penjelasanyangbaik kepada
pasien akan mengurangi masalah ini.
Vasokonstriksidapatdisebabkanoleh faktor internal
maupun eksternal sehingga menyulitkan kanulasi (proses
pemasangan).

Beberapa penyebab vasokontriksi antara lain:


1. Suhu udara yang dingin
2. Syok hypovolemia, syok cardiogenic, serta syok
vasogenic
3. Stess
4. Cemas
5. Pengobatan: oral maupun IV
2. Kanulasi Intra Vena
PENGERTIAN TERAPI INTRAVENA

Terapi IntravenaAdalah Pemberian


Cairan, Elektrolit, Nutrisi Atau Obat-
obatan Ke DalamTubuh Pasien
Melalui Pembuluh Darah Vena
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pemilihan
Lokasi Penusukan/ Insersi
1 2

Tujuan Jenis
dan Cairan
Lamanya Yang
Terapi Digunakan

1. Penggunaan Yang Singkat: Dapat Pilih Vena Yang Besar Untuk


Menggunakan Vena Yang Kecil Di Cairan Yang Banyak, Hipertonis,
Metacarpal Hipotonis Dan Obat Yang
2. Penggunaan Jangka Panjang: Menyebabkan Iritasi
Gunakan Vena Besar → Vena
Cepalika Dan Vena Basilica
3
Lanjutan

Hindari
Lokasi

1. Dibawah lokasi sebelumnya


2. Area fleksi
3. Area nyeri tekan / tidak ada sensasi
rasa
4. Area yang akan direncanakan untuk
tindakan atau prosedur
5. Area ekstrimitas bawah khususnya pada
pasien dewasa
Keuntungandan Kerugian di Berbagai
Lokasi IV Line
KELEBIHAN KEKURANGAN
Vena Digital
Tidak ada Vena sulit untuk dimobilisasi
Vena kecil dan mudah pecah
Vena Metacarpal
Lokasi distal pemasangan IV Aktifitas terbatas karena ada
pemasangan IV
Tulang metacarpal mempertahankan Kurang sesuai pada pasien tua
stabilitas IV karena turgor kulit yang kurang baik
Daerah insersi lebih sakit
Beberapa obat tidak bisa diberikan
karena
aliran lambat
Phlebitis daninfiltrasi lebih seringterjadi
karena ukuran vena kecil dan tangan
banyak bergerak
Lanjutan

KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Vena Chepalika
Pilihan terbaik karena ukuran dan Bila posisi di pergelangan bisa
posisi meningkatkan resiko komplikasi
pembuluh darah phlebitis secara mekanik
Spalk alami karena saat IV terpasang
Mudah dilihat, dipalpasi dan
dilakukan insersi
Vena Basilic
Vena besar, mudah di palpasi Lokasi dalam, sehingga susah saat inseri
Bisa menggunakan cateter yang Lebih terasa sakit karena permukaan
besar yang
tipis
Tulang ulnaris dapat digunakan
sebagai spalk
Lanjutan

Keuntungan Kekurangan
Vena Median
Vena besar mudah di palpasi Insersi dekat fossa antecubiti dapat
dan di insersi menurunkan mobilitas
Dapat menggunakan ukuran cateter
yang besar
Lanjutan

KEUNTUNGAN KEKURANGAN
Dorsal Plexus, Great Saphenous Vein on dorsal aspect of foot
Vena besar mudah di Lokasi vena dalam berdekatan
palpasi dengan arteri dan syaraf
Pada pasien pediatrik lebih Lokasi insersi lebih nyeri
sedikit kemungkinan terjadi
dislokasi IV
Vena statis serta aliran
lambat sehingga resiko
tinggi terjadinya
tromboplebitis
Tidak cocok untuk pasien
dewasa
yang mampu mobilisasi
3. Tujuan
Pemasangan IV
Tujuan Pemasangan IV Line

Mengembalikan MenyiapkanAkses
Keseimbangan Pemberian Obat-
Cairan Dan obatan Melalui
Elektrolit Vena

Memberikan
Transfusi Darah Memberikan Nutrisi
Atau Komponen Parenteral
Darah

Melakukan Koreksi
AsamBasa
Jenis Kateter Intra Vena

Kateter perifer 5-7 hari ±1 tahun


3x24 jam

2-4 minggu Vascular access


port (VAP) ±6 bulan
Jenis Kateter Intra Vena

Semakin Kecil Nomor


Kateter, Semakin Besar
Diameternya
PerbandinganNomer Kateter Terhadap Vena

CATHETER SIZE PREFERRED VEINS FOR IV INSERTION COMMON APPLICATIONS

Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids

Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G

Cephalic, Accessory Cephalic, Median veins, Slow blood transfusions


22 G Basilic, Metacarpal veins Elderly & pediatric patients
Patients with fragile, small veins
Median veins, Metacarpal, Digital veins Elderly & pediatric patients
24 G Patients with fragile, small veins
Medications, short term infusions
PerbandinganNomer Kateter Terhadap Vena

CATHETER SIZE PREFERRED VEINS FOR IV INSERTION COMMON APPLICATIONS

Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids

Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G

Cephalic, Accessory Cephalic, Median veins, Slow blood transfusions


22 G Basilic, Metacarpal veins Elderly & pediatric patients
Patients with fragile, small veins
Median veins, Metacarpal, Digital veins Elderly & pediatric patients
24 G Patients with fragile, small veins
Medications, short term infusions
PerbandinganNomer Kateter Terhadap Vena

CATHETER SIZE PREFERRED VEINS FOR IV INSERTION COMMON APPLICATIONS

Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids
14 G
Cephalic, Basilic, Median cubital, Saphenous vein Emergency transfusion of blood or viscous fluids

Cephalic, Accessory Cephalic, Basilic, Median veins Blood transfusions, parenteral nutrition, large
18 G volumes of fluids
*Cephalic, Accessory Cephalic, Median Blood transfusions, most medications
veins, Basilic , Metacarpal veins and fluids, peripheral parenteral nutrition
*20 G

Cephalic, Accessory Cephalic, Median veins, Slow blood transfusions


22 G Basilic, Metacarpal veins Elderly & pediatric patients
Patients with fragile, small veins
Median veins, Metacarpal, Digital veins Elderly & pediatric patients
24 G Patients with fragile, small veins
Medications, short term infusions
Faktor Yang DipertimbangkanDalam
PemilihanKateter

Tujuan dari
Usia dipasangnya
IV
Bayi Sebagai
resusitasi cairan

Anak Sebagai Kualitas


maintenance vena pasien
cairan itu senidri
Dewasa
Hanya untuk
akses pemberian
Lansia obat
4. PIVAS dan
Pemantaua
n Phlebitis
PIVAS DAN PEMANTAUAN PHLEBITIS

Phlebitis Adalah Iritasi Dari Vena Yang Disebabkan Karena


Adanya Benda Asing Pada Kateter Intravena Atau Cairan Obat
Yang Diberikan

Tanda dan Gejala:


1. Merah seperti terbakar
2. Bengkak, sakit bila ditekan
3. Ada ulkus sampai muncul eksudat, purulent atau
4. Mengeluarkan cairan bila ditekan
Penilaian
Skor
Phlebitis
Faktor Yang
Mempengaruhi
Phlebitis
• Mekanik
• Chemical
• Bacterial
FAKTORYANGMEMPENGARUHIPHLEBITIS

Penyebab Tindakan

• IV kanul yang terlalu besar • Lepaskan IV kanul dan


• Kanul yang dimasukkan pasang IV kanul baru yang
berdekatan dengan sendi sesuai dengan ukuran vena
MEKANIK gerak yang dapat • Lakukan kompres hangat
menyentuh dinding vena selama 20 menit, setiap 6
pada saat pasien bergerak jamsekali selama 24 jam
• Dressing yang tidak adekuat (bila obat yang masuk
dan tidak nyaman adalah non cytotoxic)
• Lakukan penggantian
dressing IV dan buat
dressing secara adekuat
dan nyaman
FAKTORYANGMEMPENGARUHIPHLEBITIS

PENYEBAB TINDAKAN

• Penggunaan cairan • Lepaskan IV kanul dan pasang IV


kanul yang baru sesuai dengan vena
hipertonis / hipotonis pasien pada lokasi yang baru
• Penggunaan cairan yang (sebaiknya menggunakan ukuran
mengandung tingkat kanul yang lebih kecil dari ukuran
CHEMICAL basa yang tinggi vena pasien)
• Berikan kompres hangat selama 20
• Penggunaan obat-obatan menit setiap 6 jamselama 24 jam
yang vesikan dan iritan (bila obat yang digunakan non
cytotoxic)
• Lakukan pendilutan cairan yang
sesuai dan konsultasikan dengan
farmasi
• Turunkan tetesan pemberian infus
(diskusikan dengan DPJP)
FAKTORYANGMEMPENGARUHIPHLEBITIS

PENYEBAB TINDAKAN

• Lepaskan IV kanul dan pasang IV


• Tidak melakukan Teknik kanul yang baru sesuai dengan vena
aseptik yang benar pada pasien pada lokasi yang baru
saat melakukan (sebaiknya menggunakan ukuran
pemasangan IV line dan kanul yang lebih kecil dari ukuran
BAKTERIAL perawatan rutin vena pasien)
• Berikan kompres hangat selama 20
• Tidak adekuatnya daerah menit setiap 6 jamselama 24 jam
kulit yang di insersi (bila obat yang digunakan non
cytotoxic)
• Hand hygiene yang tidak • Lakukan pendilutan cairan yang
adekuat sesuai dan konsultasikan dengan
• Penggunaan cairan atau farmasi
obat yang terkontaminasi • Turunkan tetesan pemberian infus
(diskusikan dengan DPJP)
atau expired
5. Komplikasi &
Strategi
Pencegahannya
HEMATOMA
Terkumpulnya darah / internal
bleeding karena Teknik insersi TANDADAN GEJALA PENANGANAN

yang kurang tepat (double • Tiba-tiba bengkak • Lepaskan needle


• Memar • Tekan daerah yang
puncture) • Rembesan darah bengkak
• Nyeri • Tinggikan extrimitas
• Cek apakah
ada rembesan
darah
• Dokumentasikan
hasil pengkajian dan
intervensi yang telah
dilakukan
Lanjutan ..

TINDAKAN R I C E
1. Penekanan Untuk Menghentikan
Perdarahan R: Rest
2. Elevasi (Mengangkat Organ Tubuh I: Ice
Lebih Tinggi Dari Jantung Untuk
Mengurangi Aliran Darah KeArea Yang C: Compression
Mengalami Perdarahan E: Elevation
3. Kompres Dingin
TANDADANGEJALA PENANGANAN

• Kulit pucat atau • Kompres dingin diikuti


memerah rendah / kompres air
EXTRAVASATION • Kulit teraba dingin atau hangat untuk bantu
hangat absorbsi
• Nyeri • Cek sirkulasi dan
Kerusakan Jaringan Akibat • Bengkak pulsasi nadi
Kebocoran Toxic • Tampak seperti terbakar • Lakukan intervensi
Pengobatan Di Sekitar • Pulsasi lemah sesuai rekomendasi
• Capillary refill time dokter
Jaringan Yang • Dokumentasikan
Menyebabkan Nekrotik melemah
intervensi dan buat
Dan Kerusakan Vena incident report
PENYEBAB TANDADAN GEJALA

INFILTRASI • Keluarnya IV kanul • Sekitar insersi:


dari vena yang bengkak, pucat
mengakibatkan dan dingin
Masuknya Cairan cairan infus • Tidak nyaman, nyeri
Pada Jaringan berada di sekitar • Aliran dan
Subkutan Di Sekitar jaringan tetesan infus
Insersi terhambat
• Tidak ada back flow
darah pada kateter
IV saat diturunkan
PENYEBAB TANDADAN GEJALA

• Cairan infus berisi cairan • Tetesan infus melambat


TROMBOSIS yang bersifat iritatif atau bahkan tidak
VENA • Infeksi di sepanjang menetes
kateter IV • Bengkak dan rasa nyeri
Vena Perifer Maupun • Injury pada dinding disekitar penusukan atau
endothelial yang bengkak pada ekstrimitas
Sentral Sebagian menyebabkan yang proksimal dengan
Ataupun pembentukan platelet IV line
dan membentuk trombus • Bengkak pada
Keseluruhan Berisi ekstrimitas, bahu, leher
Thrombus atau dada
Lanjutan ..

INTERVENSI
CARAMENCEGAH
KEPERAWATAN
• Lakukan Tindakan non • Segera hentikan infus
farmakologi dengan cara • Tinggikan ekstrimitas,
meminta pasien pertahankan fleksi ringan
melakukan mobilisasi di pada lutut pada saat di tempat
daerah ekstrimitas, Latihan tidur
lengan dan hidrasi yang • Berikan kompres hangat
adekuat
• Berikan analgetik yang
TROMBOSIS VENA • Pastikan dilusi sesuai untuk diresepkan serta evaluasi
cairan iritatif keefektifan obat
• Kaji keluhan pasien lebih lanjut
• Monitor hasil laboratorium, kaji
keefektifan terapi antikoagulan
OVERLOAD

PENYEBAB TANDA
DAN
GEJALA
Pemberian Cairan
Yang Berlebihan 1. Peningkatan Pulsasi Dan
Terutama Pada Tekanan Darah
Pasien Resiko 2. Peningkatan CVP
Tinggi: OrangTua, 3. Sakit Kepala
Bayi Atau Pasien 4. Cemas
Dengan Gangguan 5. Nafas Cepat Dan Dangkal
Jantung Dan Ginjal
6. Batuk
7. Suara Crakles
8. Nyeri Dada
Lanjutan ..

INTERVENSI
PENCEGAHAN
KEPERAWATAN

1. Cari tahu apakah pasien memiliki riwayat 1. Pastikan kecepatan infus sesuai dengan
penyakit jantung atau gangguan renal instruksi
2. Monitor secara ketat kecepatan tetesan infus, 2. Tinggikan posisi kepala pasien
jaga keakuratan intake dan output cairan pada 3. Observasi bila ada kondisi memburuk
formulir catatan observasi. Tidak diperbolehkan 4. Dokumentasikan seluruh intervensi dan
mempercepat atau memperlambat cairan infus hasil pengkajian yang telah dilakukan
3. Berikan spalk pada lengan yang banyak
bergerak karena akan mempengaruhi
kecepatan infus
TANDA INTERVENSI
DAN KEPERAWATAN
CELULITIS GEJALA
• Bengkak • Segera hentikan infus
• Merah menyebar dari • Lapor dokter
Pembengkakan Akibat permukaan area • Cek kultur di area luka
Lepasnya Sambungan Dari insersi dalamdifusi • Berikan tindakan
Jaringan Sekitar Area Insersi sirkulasi sesuai instruksi dokter
INFEKSI ALIRAN
DARAH PRIMER

Ditemukannya Organisme Dari Hasil


Kultur Darah Dengan Tanda Klinis
Yang Jelas Serta Tidak Disertai
Dengan Infeksi Yang Lain, Atau TANDADANGEJALA
Dokter Yang Merawat Menyatakan
Telah Terjadi Infeksi Setelah 1. Demam >38⁰ C
Pemasangan Catheter Intravaskuler 2. Hipotensi
>2×24 Jam
3. Keluar pus dari bekas insersi
1. Segera hentikan infus
EKSTRAVASASI / HALYANG
INFLITRASI HARUS 2. Aspirasi cairan
DILAKUKAN 3. Jangan lakukan pembilasan
Ekstravasasi / Infiltrasi Biasanya
Disebabkan Karena Kerusakan 4. Tinggikan ekstrimitas yang
Dalam Dinding Vena Selama mengalami ekstravasasi
Insersi Atau Pemasangan Pada
Daerah Pergelangan 5. Berikan kompres dingin
6. Konsep
Keseimbangan Cairan
KESEIMBANGANCAIRAN
Cairan Tubuh Adalah Larutan Yang Terdiri Fungsi Cairan:
Dari Unsur Dan Zat-zat Yang Terlarut Di
1. Memelihara volume darah
Dalamnya Yang Diperlukan Untuk
2. Mengatur temperatur tubuh
Kesehatan Sel
3. Mengangkut material dari dan ke dalamsel
4. Sebagai media untuk metabolisme sel
5. Membantu pencernaan makanan melalui
proses hidrolisis
6. Bertindak sebagai pelarut
7. Sebagai media pembuangan sampah
metabolik
TOTALCAIRAN TUBUH BERDASARKAN USIA
DAN JENIS KELAMIN
Total Cairan Tubuh (%
Usia
Berat Badan)
Bayi Baru Lahir (Premature) 85%
Bayi Baru Lahir (Matur) 70% - 80%
Anak (1 – 12 tahun) 64%
Pubertas sampai usia 39 tahun:
Laki – laki 60%
Perempuan 52%
Usia 40 – 60 tahun
Laki – laki 55%
perempuan 47%
Lebih > 60 tahun
Laki – laki 52%
Perempuan 46%
KOMPARTEMEN CAIRANTUBUH
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH

Dinding kapiler
KONSENTRASI INTRASELULAR
DAN EKSTRASELULAR

1. Konsentrasi elektrolit berbeda intraselular dan ekstraselular →


transport elektrolit
2. Cairan intra sel terbanyak mengandung K⁺, Mg⁺⁺, dan HPO4⁺
3. Cairan ekstraselular mengandung Na⁺ dan Cl
4. Cairan intratitial danplasmadarah(CES)mempunyaikonsentrasi
protein yang berbeda dan tidak dapt melintasi dinding kapiler. Protein
plasma mengikat air dalampembuluh darah
KONSENTRASI INTRASELULAR
DAN EKSTRASELULAR
KONSENTRASI INTRASELULAR
DAN EKSTRASELULAR
Elektrolit merupakan zat mimia yang menghasilkan
partikel – partikel bermuatanlistrik yangdisebution jika
berada di dalamlarutan. Ion (+) disebut kation sedangkan
ion (-) disebut Anion

Cairan Cairan
Intraselular Ekstraselular

Kation: Kalium Kation: Natrium


(K⁺), Magnesium (Na⁺)
(Mg⁺)

Anion: Fosfat Anion: Clorida


(PO4), Sulfat, (Cl⁻), Bikarbonat
Protein (HCO3⁻)
KESEIMBANGANELEKTROLIT
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN DANELEKTROLIT

FILTRASI

DIFUSI

OSMOSIS

TRANSPO
R AKTIF
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN DAN
ELEKTROLIT

FILTRASI
Perpindahan Air Dan Zat
Terlarut Dari Tekanan Tinggi
Ke Tekanan Rendah
Karena Tenaga Hidrostatik

Contoh:
Perpindahan dari arteri kapiler ke
ruang intertisial di ginjal
(glomerolus)
MEKANISME TRANSPORTASI
CAIRAN DANELEKTROLIT

DIFUSI
Merupakan Perpindahan Zat Dari
Konsentrasi Tinggi Ke Konsentrasi
Rendah Sehingga Distribusi Partikel
DalamCairan Menjadi Rata

Contoh:
Perpindahan zat oksigen dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT

OSMOSIS
Perpindahan Cairan Dari
Konsentrasi Zat Terlarut
Rendah Ke Konsentrasi
Zat Terlarut Tinggi
MEKANISME TRANSPORTASI CAIRAN
DAN ELEKTROLIT
Pergerakan Molekul Yang Berlawanan
TRANSPO Dengan Gradien Dengan Bantuan Energi
R AKTIF Eksternal

Contoh:
Pompa Ion Natrium-
kalium
PERPINDAHAN CAIRAN

Tekanan Hisdrostatik Vs Tekanan Onkotik


KESEIMBANGANCAIRAN

Hormon Pengendalian Keseimbangan


Cairan Dan Elektrolit :
1. Anti Diuretic Hormone (ADH)
2. Aldosteron
3. Atrial Natriuretic Peptide
Usaha TubuhDalamMepertahankan
SusunannyaDalam Batas Normal
Terdapat Dua Mekanisme Utama Pengaturan Air DalamTubuh

Pengaturan Pengaturan
Osmoler Volume
Non
Osmoler
Pusat Rasa Haus: Dirangsang Oleh
1) Sistemosmoreseptor ADH Cairan Hipertonis Dengan Derajat
Air: ADH (Anti Diuretic Hormon) → Keasaman (Ph)
menekan diuresis
2) Sistemrenin aldosterone 1. pHnormal: 7,35 – 7,45
NaCl: Aldosteron → mengurangi 2. Bila < 7,35→ acidosis
pengeluaran NaCl 3. Bila > 7,45→ alkalosis
Usaha Tubuh Dalam Mempertahankan
Susunannya Dalam Batas Normal

Organ Tubuh Yang Terlibat DalamRegulasi Keseimbangan


Cairan Dan Elektrolit Adalah:
1. Ginjal (air, elektrolit, asam – basa)
173 lt plasma / hari melalui ginjal → 1,5 lt urine
2. Jantung dan pembuluh darah:
Gangguan fungsi jantung mengakibatkan GFR menurun
sehingga keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
terganggu
3. Paru
Terutama keseimbangan asam – basa, Insensible Water Loss
(IWL) 300 – 400 cc sehari
Usaha Tubuh DalamMempertahankan
SusunannyaDalam Batas Normal
Organ Tubuh Yang Terlibat DalamRegulasi Keseimbangan
Cairan Dan Elektrolit Adalah:
4. Kulit
500 – 600 cc / hari keluar melalui keringan / penguapan (IWL)
5. Kelenjar pituitari
ADH → volume darah dikendalikan melalui absorbsi dan sekresi air dalam
ginjal
6. Kelenjar Adrenal
Memproduksi hormon aldosterone → rangsangan dari Angiotensin → Na
retensi → retensi air
7. Kelenjar Parathyroid
Mempertahankankadar Cayangberguna untuk kontraksi jantung dan
pertumbuhan tulang
KESEIMBANGANCAIRAN

Pada Orang Dewasa Dalam


Keadaan Normal

30 – 40 Cc/Kgbb/Jam

Balance Cairan= Intake – (Output + Iwl)


MACAM– MACAMCAIRAN INTRAVENA

Kristaloid Koloid
1. Merupakan larutan dengan air (aqueous)
2. Terdiri dari molekul- molekul kecil yang dapat 1. Merupakanlarutan yangterdiri dari molekul-
menembus membran kapiler dengan mudah. molekul besar yang sulit menembus membran
3. Dalam waktu singkat sebagian besar akan keluar kapiler
dari intravaskular 2. digunakan untuk mengganti cairan intravaskuler.
4. Kristaloid mempunyai waktu paruh intravaskular 20 – 3. Waktu paruh koloid intravaskular 3 – 6 jam
30menit 1) Alami : protein plasma dan albumin manusia
5. Secaraumumdigunakanuntukmeningkatkan 2) Buatan/ sintesis: Albumin, HES(Hydroxytetyl
volume ekstrasel dengan atau tanpa peningkatan Straches), Dextran, Gelatin
volume intrasel
6. Yang termasuk kristaloid antara lain : Salin (salin
0,9%, ringer laktat, ringer asetat), glukosa (D5%,
D10%, D20%), serta sodium bikarbonat
JENIS CAIRAN INFUS

Cairan Cairan Cairan


Isotonik Hipotonik Hipertonik
cairan infus yang cairan infus yang
cairan infus yang
osmolaritas (tingkat osmolaritasnya lebih
osmolaritasnya lebih
kepekatan) cairannya tinggi dibandingkan
rendah dibandingkan
mendekati serum serum, sehingga
serum(konsentrasi
(bagian cair dari ion Na⁺ lebih rendah “menarik” cairan dan
komponendarah), elektrolit dari jaringan
dibandingkan serum),
sehinggaterus berada dan sel kedalam
sehingga larut dalam
di dalampembuluh pembuluh darah
serum, dan
darah menurunkan Contohnya : Dextrose
Contoh: cairan Ringer- osmolaritas serum 5%+ Ringer-Lactate,
Laktat (RL), dan normal Dextrose5% + NaCl
saline/ larutan garam Contoh ; NaCl 45%
dan Dekstrosa 2,5%. 0,9%, produk darah
fisiologis (NaCl 0,9%) (darah), dan albumin
EFEK
OSMOLARITAS
PADAVOLUMESEL
EFEK OSMOLARITASPADAVOLUMESEL

1. mmol
Mg/BM( berat Molekul ) zat
Sebagai contoh berapa mmolNa dan Cl dalam 1 Liter NaCl 0,9%
NaCl 0,9%→ 9 gr/L: berat atomNa 23, Cl 35,5
9x1000 ( mg )
23 + 35,5
Artinya dalam1 LNaCl 0,9%ada 154 mmol Na dan 154 mmol Cl

2. mOsm
Jumlah mmol solute dalamsuatu larutan
Sebagai contoh NaCl 0,9% memiliki osmolaritas 308 mOsm/L
154 mmol Na + 154 mmol Cl
7. Terapi Intra Vena
TERAPI INTRAVENA
Terapi Intravena Adalah Pemberian Cairan, Elektrolit, Nutrisi Atau
Obat – Obatan Ke Dalam Tubuh Pasien Melalui Vena
TERAPI INTRAVENA

Tujuan Dan Lamanya Terapi Hindari Lokasi:


1. Penggunaan Yang Singkat Dapat 1. Area Dibawah Lokasi Sebelumnya
Menggunakan Vena Yang Kecil Di 2. Daerah Fleksi / Lipatan
Metacarpal 3. Area Nyeri Tekan
2. Untuk Penggunaan Jangka Panjang 4. Area YangAkan Direncanakan Untuk Suatu
Gunakan Vena Besar: Vena Cepalika Tindakan / Prosedur
Dan Vena Basilica 5. Extrimitas Bawah (Bagian Kaki) Jangan
Digunakan Khususnya Pada Pasien Dewasa
Jenis Cairan Yang Digunakan
Pilih Vena Besar Untuk Cairan
Yang Banyak, Hipertonis,
Hipertonis Dan Obat Yang
Menyebabkan Iritasi
PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI INTRAVENA

Cek Instruksi Pemberian Terapi Cairan

Siapkan Cairan YangAkan Digunakan Sesuai


Instruksi Dokter

Siapkan Peralatan YangAkan Digunakan


Sesuai Dengan Kondisi Vena Pasien Serta
Tujuan Dari Pemasangan / Pemberian IV

Komunikasikan Kepada PasienTujuan Dari


Pemasangan / Pemberian IV
PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI INTRAVENA
PERSIAPANALAT
1. IV kanul sesuai kebutuhan 11. Sharp box
2. Infus set 12. Kantong sampah kuning
3. Transparant dressing 13. Infuse /syringe pump
4. Treeway bila diperlukan 14. Label selang infus
5. Torniquete 15. Label penambahan obat jika
6. Gloves non steril diperlukan
7. Alkohol swab 16. Gunting bila perlu
8. Alas / underpad 17. Pastikan tiang / standar infus ada di
9. Micropore sesuai kebutuhan kamar pasien
10. Cairan infus / obat
HALYANGPERLU DIPERHATIKAN
1. CekTanggal Kadaluarsa BaikAlat
Consumable Maupun Cairan Infus / Obat
YangAkan Diberikan
2. Pastikan Kemasan Dalam Keadaan Utuh,
Tidak DalamKondisi Rusak
3. Apabila Warna Cairan Infus / Obat
Meragukan Konfirmasi Dengan
Petugas Farmasi
4. Periksa Spesifikasi Dari Produk Set Infus:
Makro Set / Micro Set, PVC / Non PVC
5. Periksa Jenis, Osmolaritas Dan Volume
Cairan
1. Jelaskan prosedur dan tujuan yang akan dilakukan
2. Informasikan berapa lama IV line akan dipasang
3. Tanyakan apakah ada alergi obat
4. Jelaskan sensasi nyeri yang timbul saat penusukan
PERSIAPAN 5. Jelaskan sensasi cairan infus yang akan mengalir
PSIKOLOGIS pertama kali
PASIEN 6. Informasikan lokasi yang akan dilakukan penusukan
7. Berika edukasi ke pasien tentang mobilisasi selama
pasien terpasang infus
8. Jelaskan tanda – tanda phlebitis atau kemungkinan
infeksi yang mungkin muncul di area pemasangan
Prosedur Pemberian Terapi Intra Vena

Lakukan identifikasi sesuai dengan standar


yang berlaku

Perkenalkan diri, jelaskan prosedur

Posisikan pasiensenyamanmungkin,bila
perlu ganti baju pasien dengan baju
rumah sakit / yang mudah di pakai

Cuci tangan sebeluminsersi kanul

Siapkan cairan dan set infus, lakukan


priming dengan benar
CARAMELAKUKAN PRIMING:
Menusukan Spike Pada Entery Site Wadah
1 Mencuci Tangan 7 Cairan Dengan Mempertahankan Teknik
Aseptik

Membuka Kemasan Set Infus Dan


2 Pertahankan TeknikAseptik 8 Gantung Cairan Pada Tiang Infus

Mengisi Cairan Infus Sebanyak ½Dari Drip


3 Melakukan KlemSelang Set Infus 9 Chamber.

Mengarahkan Ujung Selang Keatas Saat


4 Membuka Wadah Penutup Cairan 10
Mengalirkan Cairan

5 Melakukan Desinfeksi Pada Permukaan 11 Memastikan Tidak Ada Gelembung Udara


Wadah Cairan Disepanjang Selang

Membukan Penutup Spike Set Infus Dengan Tutup Roler Clamp Dan Kencangkan Penutup Infus
6 Mempertahankan TeknikAseptik 12 Set
PROSEDURPEMBERIAN TERAPI INTRAVENA

1. Cuci Tangan 6 Langkah


2. Gunakan Glove Non Steril
3. Posisikan Pasien
4. Letakkan Pengalas Di Bawah Bagian YangAkan Di Insersi
5. Pasang Torniquete (5 – 15 CmDiAtas Daerah Insersi
6. Pilih Vena Secara Optimal Baik Secara Visual Dan
Perabaan
7. DesinfeksiDaerahYangAkanDilakukanInsersi Dengan
Menggunakan Alcohol Swab Dengan Teknik Melingkar Dari
DalamKeluar DenganDiameter 5 – 10 Cm,Biarkan Kering
Sengan Sendirinya Selama 30 Detik
Lanjutan

8. Lakukan insersi dengan sudut 30 – 45 derajat


9. Gunakan traksi distal pada vena denganmenggunakan
tangan yang tidak dominan (5 cm di bawah daerah yang
akan di insersi)
10. Bila IV kanul sudah masuk lepaskan torniquete, lalu Tarik
sedikit mandrain lakukan fiksasi dengan transparan
dressing pada derah pemasangan
11. Sambungkan kanula IV ke infusion set, hitung tetesan infus
12. Rapikan selang infus dengan melakukan plester di tangan
supaya tidak terlalu panjang danmemudahkanpergerakan
pasien
13. Tempel label tanggal IV dipasang pada transparan
dressing, dan label selang infus / extension
Lanjutan

14.Tempel label tanggal pemasangan di transparant dressing


danlabel selanginfus / extension di dekatport injection
sesuai rute
15.Bila cairan infus ada penambahan obat didalamnya maka
harusditempelstiker drug addedyangsudahdiisi jenis
obatnya
16.Bila pasien anakpasangspalk dengantidak menutupi
daerah penusukan sehingga bisa di observasi
17.Rapikan pasien, edukasi untuk cara pasien mobilisasi bila
menggunakan infus
18.Buang sampah sesuai dengan tempatnya
19.Buka sarung tangan, lalu cuci tangan
20.Dokumentasikan kegiatan di catatan terintegrasi, IMR dan
lembar catatan observasi untuk balance cairan
HALYANGPERLU DIPERHATIKAN KETIKACAIRAN
INFUS SUDAH MASUK

1. Daerah Penusukan Saat Cairan


Sudah Masuk
2. Keluhan Pasien
3. Apakah Ada Reaksi Alergi, Dll
PERAWATAN DANPEMELIHARAAN IV LINE

IV line harus dilakukan flushing /


dibilas

• Terutama pada saat pemberian suntikan IV


• setelah pemberian obat IV (diantara
pemberian pengobatan) yang bertujuan Flushing Menggunakan Syringe 10 Ml
untuk membersihkan sisa obat pada lumen Yang Berisi Nacl 0,9 %(Syringe 10 Ml
kateter Direkomendasikan Untuk Mencegah
• mencegah kontak antara obat yang Tekanan Balik. Syringe <10 Ml Dapat
kompatibel antar obat dan dapat Meyebabkan Tekanan Yang Cukup
mengiritasi pembuluh darah Tinggi Pada Kateter)
MONITORING

1. IV line harus di observasi setiap shif, bila tidak


ada kebutuhan segera di lepas
2. Daerah insersi harus di observasi minimal
setiap 6 jam, dan minimal setiap 8 jambila
tidak menggunakancairan (IV stopper).
Evaluasi dan pengamatan lebih sering
dilakukan apabila menggunakan cairan dan
obat beresiko tinggi yang menyebabkan
plebhitis
3. Kaji keluhan pasien untuk ketidaknyamanan
seperti adanya nyeri, rasa terbakar, bengkak
atau ada perdarahan
HALYANGHARUS DIPATUHI

1. Tangan harus bebas kuman saat sebelum dan sesudah insersi,


dan pada saat memanipulasi IV line
2. Sebelum insersi, desinfeksi sangat diperlukan dan biarkan kering
3. Semuainservi IV line perifer harus menerapkanTeknikaseptik
dengancara menggunakansarung tangandisposable, dan
Teknik tanpa menyentuh daerah yang akan di insersi
4. Benda tajamdibuang ke sharp box
5. Swabdenganalkohol 70%danbiarkan kering setiap
menggunakanport dansyringe denganneedle saat memberikan
obat
6. Lepas sesegera mungkin bila sudah tidak digunakan dengan
Teknik aseptik
7. Seluruh peralatan medis (infusion pump, syringe pump) yang
berhubungan dengan IV terapi harus dibersihkan setiap hari
8. Menghitung
Balance Cairan
KESEIMBANGANCAIRAN

Balance Cairan Menunjukkan Keseimbangan Antara Intake


Serta Output Cairan, Khususnya Untuk Pasien Yang
Membutuhkan Pengawasan Terhadap Kelebihan Atau
Kekurangan Cairan.

Contoh:
1. Pasien Kelebihan Volume Cairan : Ckd, Perdarahan
(Hemoragik),
2. Pasien Kekurangan Volume Cairan : Pasien Diare. Tanda
Positif MenunjukkanBahwaCairan Masuk(Input) Lebih
BanyakJika DibandingkanDenganCairan YangKeluar
(Output)
HALYANGPERLU DI PERHATIKAN
DALAM KESEIMBANGANCAIRAN

1. Semua Pasien Rawat Yang Menggunakan Cairan


Infus
2. Pasien DenganBatasanCairan Dalam24 Jam
Harus Dilakukan Pengukururan Balance Cairan
3. Pasien Post Operasi Baik Dengan Anestesi
Spinal Maupun Anastesi UmumHarus Dilakukan
Monitor Balance Cairan Terlebih 24 Jam Pertama
SetelahOperasiHarusDilakukanPengawasan
Ketat
CARAMENGHITUNG CAIRAN INFUS
1. Mililiter per jam

cc/jam= jumlah total cairan infus (cc)


lama waktu pengifusan (jam)

Contoh: 3000 ml diinfuskan dalam 24 jam, maka jumlah milliliter perjamnya adalah
sebagai berikut:

3000 / 24 = 125 ml/h

2. Tetes per menit


Jumlah total cairan infus ( cc) x faktor tetesan
Lama waktu penginfusan ( menit)

Contoh: 1000 ml dalam8 jam, faktor tetesan 20


1000 x 20 / 8 x 60 = 41 tpm(tetes per menit)
CAIRANANAK

Menentukan air metabolism


1. Usia balita (1 -3 tahun): 8 ml/kgBB/hari
2. Usia 5 – 7 tahun : 8 - 8,5ml/kgBB/hari
3. Usia 7 - 11 tahun : 6 – 7 ml/kgBB/hari
4. Usia 12 – 14 tahun : 5 – 6 ml/kgBB/hari
(Iwasa M, Kogoshi S dalam Fluid Therapy Bunko do (1995) dari PTOtsuka)

Menetukan IWLpada anak: (30 - usia anak dalam tahun) x BB

Rumus IWLpada kenaikan suhu: IWL+ 200 (suhu – 36,8)


CAIRAN DEWASA

Rata – Rata Cairan Per Hari:

• Air Minum: 1500 – 2500 Ml


• Air Dari Makanan: 750 Ml
• Air Hasil Oksidasi (Metabolism): 200 Ml

Rata – Rata Haluaran Cairan Per Hari


• Paru: 350 – 400 Ml
• Kulit: 350 – 400 Ml
• Keringat: 100 Ml
• Feses: 100 – 200 Ml
• Urine: 1400 -1500 Ml
• IWL: Dewasa: 15 Cc/Kg/BB/Hari
MENGHITUNG INSESIBLE WATER LOSS(IWL)

Menghitung IWL

Dewasa: 10 – 15 ml/kgBB/24
jam Bila terjadi peningkatan
suhu:
KESEIMBANGAN CAIRAN

Penghitungan balance cairan wajib per 24 jam


PENGHITUNGAN BALANCECAIRAN UNTUK DEWASA

Input Cairan
Air (makan+Minum) = ......cc
Cairan Infus = ......cc
Therapi injeksi = ......cc
Air Metabolisme = ......cc (HitungAM= 5 cc/kgBB/hari)

Output cairan
Urine = ......cc
Feses = .....cc (kondisi normal 1 BAB feses = 100 cc)
Muntah/perdarahan
Cairan drainage luka / cairan NGTterbuka = .....cc
IWL = .....cc (hitung IWL= 15 cc/kgBB/hari)
KESEIMBANGANCAIRAN
Cara Menghitung Balance Cairan:
Balance Cairan (BC) = Cairan Masuk (CM) – Cairan Keluar (CK)
Cairan Masuk (CM):
Jenis cairan masukyangbisa dilihat diantaranya yaitu oral (minumandanmakanan),
enteral (NGT,obatoral), parenteral (IV line), daninjeksi (ex: cefotaxime denganpelarut
aquabides 5 cc, Farmadol 100 cc).

Total intake cairan (CM) ialah penjumlahan dari cairan masuk yang bisa dilihat dan yang
tidak bisa dilihat.

CM= oral + enteral + parenteral + air metabolisme


MENGHITUNG BALANCECAIRAN

Balance Cairan (BC) = Cairan Masuk (CM) – Cairan Keluar (CK)

Cairan Masuk (CM) Cairan Keluar (CK):


1. Oral (Minuman Dan Makanan), 1. BAB : Feses ± 100 Ml/Hari,
2. Enteral (NGT, Obat Oral), 2. Muntah, Drain,
3. Parenteral (IV Line), 3. NGT (Residu, Gastric Cooling),
4. Transfusi 4. Urin ( > 0,5-1 Ml/Kgbb/Jam).
1) Perkiraan Produksi Urin Neonatus Sebanyak 10-90
5. Injeksi (Ex: Cefotaxime Dengan Pelarut
Ml/Kgbb/Hari,
Aquabides 5 Cc, Farmadol 100 Cc). 2) Bayi Sebanyak 80-90 Ml/Kgbb/Hari,
3) Anak Sebanyak 50 Ml/Kgbb/Hari,
4) Remaja Sebanyak 40 Ml/Kgbb/Hari,
5) Dewasa Sebanyak 30 Ml/Kgbb/Hari.

Total Output Cairan (Ck) Ialah Penjumlahan Dari Cairan Keluar


Yang Bisa Dilihat Dan Yang Tidak Bisa Dilihat.

Ck = Bab + Urin + Ngt + Muntah + Drain + Iwl.


CONTOHKASUS 1

An. X (3 tahun) BB 14 Kg, dirawat hari ke dua dengan DBD,


keluhan pasien menurut ibunya: "rewel, tidak nafsu makan,
malas minum, badannya masih hangat, gusinya tadi malam
berdarah.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapat data: Keadaan umum
terlihat lemah, kesadaran composmentis, TTV: HR 100
x/menit; T37,3⁰C; petechie di kedua tungkai kaki, makan/24
jam hanya6 sendokmakan,minum/24jam 1000cc, BAK/24
jam: 1000cc, mendapatInfus Asering 1000cc/24 jam. Hasil
pemeriksaan lab Tr terakhir: 50.000.
Hitunglah balance cairan pada anak ini!
Lanjutan …
Jawab:
Cairan Masuk (CM):
Minum: 1000 cc
Infus : 1000 cc
AM : 112 cc + (8 cc x 14 kg)
----------------------------
Total CM: 2112 cc
Cairan Keluar (CK)
Muntah: 100cc
Urin : 1000 cc
IWL : 378 cc + (30-3 tahun) x 14 kg
--------------------------------------
Total CK: 1478 cc
Maka balance cairanAn.X dalam 24 jam adalah
Balance cairan = CM– CK
= 2112 cc - 1478 cc
= + 634 cc
Lanjutan …
Jika suhuAn. X 39,8⁰ C
Maka yang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWLpada kenaikan suhu dengan
menggunakan rumus:
ang perlu diperhatikan adalah penghitungan IWLpada kenaikan suhu gunakan rumus:

IWL+ 200 ( Suhu Tinggi - 36,8⁰C) → 36,8⁰C adalah konstanta.

= 378 + 200 (39,8⁰C - 36,8⁰ C)


= 378 + 200 (3)
= 378 + 600
IWL= 978 cc
Maka CKAn.X = Muntah: 100 cc
Urin : 1000 cc
IWL : 978 cc +
------------
2078 cc
Jadi Balance cairannya = 2112 cc - 2078 cc
= + 34 cc.
Contoh Kasus 2

Bapak Hendra berumur 40 tahun memiliki berat badan 50 kg


dirawat denganpost operasi laparatomi, padadaerahluka
insisi operasi terpasangdrainage bewarnamerah
sebanyak100cc,terpasangNGTterbuka cairan bewarna
kuningkehijauansebanyak200cc.infus terpasangringer
laktat (satu kolf infus 500ccper 8jam maka kalau 24 jam :
500 x 3 = 1500cc) drip antrain (metamizole) 1 ampul / kolf
:2000cc/24jam, terpasangcateter urine denganjumlah
urine 1700cc dan mendapat tranfusi WB300cc setiap kali
pemberian.
Hitung balance cairan Pasien Bapak Hendra
Lanjutan …..

Jawab: Cairan Keluar:


Cairan Masuk: Drainase : 100cc
Infus : 1500cc NGT : 200cc
Tranfusi WB: 300cc Urine : 1500 cc
Obat injeksi : 100 cc IWL : 15cc x 50kg / 24 = 31,25
AM : 250 cc --------------------------------+
(RumusnyaAM= 5cc/kgBB/hari) Total CK : 1831 cc
----------------------- +
Total CM : 2150 cc

Maka balance cairan Tn. X dalam24 jam:


Balance cairan = CM- CK
= 2150cc – 1831cc
= +319cc
FORMCATATANOBSERVASI
9. Pemberian Transfusi
Darah
TRANSFUSI

Transfusi Adalah
1. Pemberian Komponen DarahAtau Produk Derivate Plasma Pada Pasien.
2. Tahun 1901 Landsteiner Menemukan Kelompok Golongan Darah Yang Terbagi
Menjadi A, B,Ab, O

Tipe Transfusi Antara Lain:


1. Red Blood Cell
2. Platelet
3. Plasma
4. White Blood Cell
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG

Tujuan:
1. Memastikan pemberian transfusi darah atau komponen
darah dilakukan dengan aman
2. Memastikan kebutuhan darah atau komponen produk
darah untuk pasien dapat terpenuhi

Acuan:
▪ Kebijakan Pelayanan Medis di SiloamHospitals
▪ Program Kendali Mutu Pelayanan Transfusi darah
▪ Pemberian Transfusi Darah dan Produk Darah
Lanjutan …..

ACUAN DOKUMEN

Permintaan Darah Rutin Formulir Catatan Observasi

Pengembalian Darah YangTidak


Terpakai Formulir Catatan Observasi Khusus

Kebijakan Cuci Tangan Formulir Permintaan Darah ke PMI

Manajemen Limbah Medis Infeksius Catatan Perkembangan Terintegrasi

Identifikasi Pasien di Rumah Sakit Formulir Inform Concern

Inpatient Medication Record (IMR)

Kartu golongan darah pasien terbaru


PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG

Fasilitas Dan Peralatan


1. Kit pemasangan infus
2. Blood set / trombosit set
3. Darah / produk darah yang akan diberikan
4. NaCl 0,9 %
5. Sarung tangan non steril
6. Tensi meter
7. Termometer
8. Kantong plastik kuning
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG

Prosedur: 5. Pastikan pasien dalam kondisi baik secara vital sign untuk
menerima darah / produk darah
1. Cek Kembali Instruksi Dokter Terhadap 6. Pastikan darah yang di order ke Bank Darah sudah ada dan
Kebutuhan Transfusi Pasien perawat mendapat konfirmasi dari petugas bank darah
2. Pastikan Pasien Dan Keluarga Sudah 7. Lakukanserah terima darah antara petugasLab/ bankdarah
Mendapatkan Penjelasan Terkait dengan Perawat / Bidan
Dengan Pemberian Transfusi Serta 1) Lakukan identifikasi sesuai dengan identitas pasien
Sudah Menandatangani Surat cocokkan dengan formulir permintaan darah
2) Cek tanggal kadaluarsa darah / produk darah
Persetujuan Pemberian Produk Darah
3)Cek rhesus darah 4)
3. Pastikan Pasien Sudah Dilakukan
Cek kantong darah untuk kebocoran, kontaminasi dan
Pengecekan Golongan Darah Di Siloam hemolysis
Hospital 5) Lakukan serah terima dengan bukti pengambilan darah /
4. Formulir Permintaan Darah / Produk Darah produk darah dengan petugas Laboratorium / bank darah
Dari PMI Sudah Diisi Lengkap Oleh DPJP / 6) Masukkan darah kedalam cool box yang sudah diisi dengan
Dokter Spesialis / RMO ice pack
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG
Proses Pemberian Transfusi Darah /
Produk Darah Bila sudah dilakukan independent double
1. Siapkan set transfusi darah sesuai kebutuhan serta peralatan check dan semuanya sudah sesuai bawa
lain yang akan digunakan saat transfusi darah danperalatan yangakandigunakan
2. Pastikan darah yang mau diberikan sudah di cocokan dan untuk pemasangan transfusi darah ke kamar
dilakukan independent double check dengan perawat / RMO pasien
lain untuk:
1) Jenis darah/ produk darah
2) Golongan darah dan rhesus dengan formulir hasil pemeriksaan
golongan darah
3) Jumlah / volume darah
4) Tanggal dan jamkadaluarsa
5) Kesesuaian nomor seri pada tagging yang ada di kantong darah
dengan identitas pasien pada medical record pasien
6) Pastikan surat persetujuan pemberian darah dan produk darah
sudahdi tandatanganoleh pasienatau penanggungjawab
pasien
PEMBERIAN TRANSFUSI SESUAI SPOSHG
1. Alat di dekatkan dengan pasien,
2. Cuci tangan, gunakan APD yang sesuai 8. Alirkan darah/ produkdarahpelan sampai memenuhi
3. Jelaskan ke pasien bila akan dilakukan transfusi / seluruh slang dan menetes lancar 10 tetes/menit untuk 15
pemberian produk darah menit pertama
4. Lakukan monitor tanda vital: tekanan darah, suhu 9. Observasi tanda vital setiap 5 menit pada 15 menit pertama
tubuh, nadi, pernafasan, kaji scor nyeri sebelum dilanjutkan pada tiap jam sampai transfusi berakhir
transfusi dimulai. Bila hasilnya abnormal laporkan ke 10. Bila adarasa menggigil,sakit kepala,mual,muntah,
DPJP/ Dokter Spesialis / RMO takikardi, hipotensi, takipnea, atau kemerahan, umumnya
5. Bila belumterpasangIV lain lakukan pemasanganIV reaksi transfusi terjadi pada 15 – 20 menit pertama
line seusia prosedurdenganmenggunakanIV kanul 11. Tidak meninggalkan pasien 15 menit pertama
yang sesuai (ukuran besar jika memang vena 12. Bila ada reaksi transfusi, segera hentikan dan
menungkinkan) penatalaksanaan rekasi transfusi sesuai dengan algoritme
6. Apabila sudah tepasang, ganti IV line dengan reaksi transfusi
transfusi / platelet set lakukan priming dengan NaCl 13. Jika tidak ada reaksi tetesan ditingkatkan sesuai pesanan
0,9 % dokter
7. Alirkan ke dengantetesanpelansetelahNaCL 14. Monitoring dan pendokumentasian tanda vital dilakukan
mengalir ke pembuluh darah pasien, ganti NaCl untuk setiap kantong darah
0,9%dengan darah / produk darah
PEMBERIANTRANSFUSI SESUAI SPOSHG
15. Ganti set darah bila : Pemberian darah lebih dari 2 – 4
kantong,jenis produkdarahyangakandiberikan
berbeda,filter sudah penuh,sudah digunakanselama
Lama Pemberian Transfusi Darah
12 jam.
16. Bila kantong darah pertama sudah habis dan rencana
mendapatbeberapakantong,lanjutkandengan
kantong darah berikutnya
17. Bila kantong darah terakhir sudah habis, masukkan
darah yang masih tersisa pada selang set transfusi
sampai darah selang masuk semua / hampir
mencapai jaruminfus
18. Siapkan set infus baru yang disambungkan dengan
cairan NaCL0,9 %sebagai spoeling / pembilas,
masukkan sekitar 25 – 50 ml
19. Rapikan pasien sebelum meninggalkan pasien
20. Perawat / Bidan cuci tangan
21. Dokumentasikan Tindakan dan respon pasien pada
rekam medis
ALGORITMAREAKSI TRANSFUSI
CEKLIST PROSEDUR TRANSFUSI
10. REVIEW
KONSEP
KEMOTERAPI
REVIEW KONSEPONCOLOGY

1. Tubuh terdiri dari bermilyar – milyar sel


2. Pembelahan sel : sel anak atau mengganti sel tua yang
rusak

Kanker:
1. Berasal dari satu sel dengan pertumbuhan terus
menerus
2. Tidak terkontrol
3. Berubah bentuk
4. Dapat tumbuh pada organ lain / metastase
REVIEW KONSEPONCOLOGY

Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi (sitostatika) adalah: obat yang digunakan untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker

Cara Kerja Kemoterapi:


1. Menghambat pembentukan DNA
2. DNAdiperlukan untukmembentukkromosom,sel baru
bermitosis bila sudah berhasil membuat 2 pasang kromosom
REVIEW KONSEPONCOLOGY

Tujuan Pemberian Kemoterapi Jenis Kemoterapi

Mencegah Sel Kanker Berkembang Biak Dan Menginvasi 1. Kemoterapi Intravena


Jaringan Yang Normal / Baik DisekitarnyaAtau Berkembang 2. Kemoterapi Intratekal
Sehingga Terjadi Penyebaran / Metastase 3. Kemoterapi Oral
Tujuan Lain Dari Pemberian Kemoterapi Berdasarkan 4. Kemoterapi IntraMuscular dan Sub cutan
5. Kemoterapi Topikal
Terapi Yang Diberikan: 6. Kemoterapi Intrapleural
1. Terapi Adjuvants: Bertujuan Sebagai Terapi Modalitas
Untuk Mengatasi Micrometastase
2. Terapi Neoadjuvant: Bertujuan Mengecilkan Ukuran
Tumor SebelumDilakukan Tindakan Pembedahan
(Langhorne, M. E, Fulton, J.S &Otto, S. E(2007). Oncology Nursing(5th
Ed). Mosby Elsevier)
REVIEW KONSEPONCOLOGY

Efek Samping Kemoterapi

1. Sitostatika tidak hanya mempengaharuhi


sel tumor tetapi juga sel sehat
2. Sel sehat lebih cepat untuk regenerasi
3. Diperlukan waktu antara
pemberian kemoterapi
4. Efek samping yang timbul tidak
berhubungan langsung
dengan bekerjanya
kemoterapi
PENGARUH KEMOTERAPI SECARAUMUM

1. Pada saluran cerna (mulut, lambung, 3. Pada kulit dan rambut:


usus): 1) Rambut rontok
1) Sariawan 2) Kulit kering dan mudah gatal
2) Mual, muntah 3) Kulit menjadi tipis dan erosi
3) Diare, sembelit 4. Sistemreproduksi
2. Sumsumtulang mengakibatkandepresi 1) Wanita: mentrsuasi terganggu,
sumsum tulang, sehingga mempengaruhi kesuburan terganggu
produksi: 2) Pria: gangguan terhadap
1) Sel darah merah spermatogenesis, nafsu sexual
2) Sel darah putih menurun
3) Trombosit
PENGARUH KEMOTERAPI SECARAUMUM
PENGARUH KEMOTERAPI SECARAUMUM
PENGARUH KEMOTERAPI SECARAUMUM
PENGARUH KEMOTERAPI SECARAUMUM
11. Prosedur Pemberian
Kemoterapi
PROSEDURPEMBERIAN KEMOTERAPI

Obat Sitotoksik
Obat Dengan Efek Samping Terapetik, Tetapi Juga
Bersifat Racun Bagi Sel. Beberapa Bahan Tersebut
Terbukti Bersifat Mutageni, Karsiongenik Atau
Terarogenik

KemoterapiAgresif
PemberianObat Anti Kanker(Sitostatika) Dengan
Intensitas DosisTinggi YangBertujuan Membunuh
Sel Kanker Secara Intensif Namun Berdampak Pada
Kerusakan SumsumTulang Belakang
PERSIAPANDOKUMENTASI

Formulir yang digunakan


1. Inform consent
2. Protokol kemoterapi
3. Formulir catatan terintegrasi /
Catatan perkembangan pasien
terintegrasi
4. Formulir observasi khusus
PERSIAPAN PERALATAN
1. Obat sitostatika yang sudah dilarutkan oleh farmasi
dalamwadah tertutup
2. Syringe (jumlah dan ukuran sesuai kebutuhan)
3. Cairan infus NaCl 0,9%
4. Set infus tergantung jenis obat yang digunakan (infus
set jenis PVC atau non PVC)

Catatan:
Pemberian obat kemoterapi yang harus menggunakan infusion set Non
PVC:
1. Docetaxel (brexel, Taxotere, docetacel dan EBEWE)
2. Paclitaxel (paxus, ebetaxel, anzatax, sindaxel
3. Etoposide (etopul, posyd)
Selain obat diatas pemberian dapat menggunakan infus set PVC
PERSIAPAN PERALATAN

1. Tree way dan extension tube


2. Alcohol swab
3. Infusion pump
4. APD: gown kemoterapi, glove nitril, head
cover, masker, face shield / googles
5. Underpad
6. Kassa
7. Micropore
8. Sharp box
9. Kantong sampah ungu
10. Spill kit kemoterapi
PROSEDUR PEMBERIAN KEMOTERAPI

1. Pastikan pasien dirawat ruang sendiri / rawat 10. Gunakan gown lengan panjang (khusus kemoterapi)
gabung (cohort) head cover, masker, googles, sarung tangan tidak
2. Pastikan ada pesanan (protokol dari dokter) steril rangkap dua (pastikan sarung tangan tidak
3. Pastikan formulir persetujuan tindakan medik / bocor)
bedah sudah di tandatangani pasien 11. Observasi respon pasien dan tanda vital 15 menit
4. Siapkan spill kit dikamar pasien pertama pemberian obat
5. Perawat cuci tangan 12. Jika tidak ada reaksi dan tanda vital stabil lanjutkan
6. Siapkan obat yang akan diberikan sesuai program pemberian obat sesuai programdokter
dokter lakukan independent double check 13. Buka gown, head cover, googles dan sarung tangan
7. Lakukan 5 benar pemberian obat dan 2 cara setelah selesai pemberian obat ke pasien
identifikasi pasien 14. Masukkan gown ke kantong plastik ungu, ikat dan beri
8. Jelaskan prosedur kepad pasien tanda kemoterapi sebelumdikirim ke laundry
9. Observasi tanda vital dan kondisi pasien. Bila 15. Buang head cover, dan sarung tangan kedalam
demam atau tekanan darah cenderung turun, lapor kantong sampah ungu
dokter
PROSEDUR PEMBERIAN KEMOTERAPI
16. Bersihkan googles dengan menggunakan lap dan air
sabun biasa
17. Cuci tangan
18. Dokumentasikandalamformulir catatan
perkembangan terintegrasi, tanda tangani IMRdan
protokol pemberian obat sitostatika
19. Observasi tanda vital setiap 30 menit sekurang-
kurangnya 2 sampai 6 jamsetelah selesai
memberikan kemoterapi untuk memastikan efek
tunda obat
20. Observasi PIVAS
21. Bila terjadi extravasasi: edukasi pasien bahwa obat
sitostatika bertahan sampai 48 jam
22. Bila terjadi tumpahan lakukan pembersihan sesuai
dengan SPO-SHG-PHA-001
PENANGANAN EXTRAVASASI

1. Jelaskan ke pasien / keluarga terkait extravasasi dan


penanganannya 9. Hubungi dokter jaga dan DPJP untuk
2. Hentikan infus / obat sitostatika penanganan extravasasi lebih lanjut
3. Jangan melepas infus atau membilas dengan cairan lain 10. Tinggikan posisi tubuh yang mengalami
4. Lepaskan segera kanul infus bila sisa obat telah extravasasi lebih lanjut
teraspirasi semua 11. Lakukan penanganan nyeri
5. Berikan cool pack untuk penanganan nyeri, 12. Buat incident report
memperlambat metabolisme sel, mengurangi area
kerusakan jaringan dan melokalisir lokasi ekstravasasi
6. Berikan warm pack untuk penyerapan pengobatan di
jaringan
7. Beri penandapadaarea extravasasi denganspidol
permanen dandokumentasikanpadaformulir
pengkajianluka danformulir catatan perkembangan
terintegrasi
OBAT KEMOTERAPI YANGDAPAT MENIMBULKAN REAKSI
HIPERSENSITIFITAS

1. Obat kemoterapi golongan Taxane (Paclitaxel – Taxol dan Docetaxel –


Taxotere)
2. Golongan Epipodofyllotoxins (Etoposide – VP 16)
3. Obat kemoterapi dengan komposisi Platinum (Cisplatin dan Carboplatin)
4. Procarbazine dan Monoclonal antibodis (Rituximab – Rixutan, Mab
Thera)
OBSERVASI YANGHARUS DILAKUKAN
1. Lakukan pemeriksaan TTV dan EWS sebelum pemberian obat kemoterapi
2. Ulang pemeriksaan TTV setiap 30 menit pada 1jam pertama pemberian dan setiap 1jam selama
pemberian obat kemoterapi
3. Perhatikan keluhan subjektif pasien, gelaja rekasi hipersensitifitas terjadi dalam hitungan menit
dimulainya pemberian obat sampai dengan “peak” dalam waktu 15– 30 menit. Gejala yang paling
umum terjadi adalah: bentol – bentol, sesak nafas, agitasi, penurunan tekanan darah, sensasi panas,
nyeri dada atau punggung, kesulitan bernafas
OBSERVASI YANGHARUS DILAKUKAN

4. Ketika terjadi gejala reaksi hipersensitivitas maka


langsunginformasikan kepadadokter untuk
mendapatkan instruksi / penanganan lebih lanjut
5. Pastikan pasien merasa nyaman sebelum ditinggal
6. Dokumentasikan detail dari pemberian di protocol
pemberian kemoterapi dan di catatatan terintegrasi
bila ada keluhan pasien dan kejadina
hipersensitifitas serta extravasasi

Anda mungkin juga menyukai