Anda di halaman 1dari 21

ASKEP PADA

PASIEN TERMINAL
(KANKER
SERVIKS)

Oleh :
Kelompok 1

- Aldi Mansur
- Nur Khafifah M
- Putri Wulan Sari
PENGERTIAN KEPERAWATAN
TERMINAL

Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang


menuju ke arah kematian. Contohnya seperti penyakit jantung,dan kanker
atau penyakit terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak
ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up (menyerah) dan seperti yang
di katakan di atas tadi penyakit terminal ini mengarah kearah kematian.
(White, 2002).
TERAPI PALIATIF PADA KANKER SERVIKS

Dalam menjalankan terapi paliatif, anggota keluarga dapat bertindak


sebagai pemberi perawatan utama di rumah. Terkadang, ini merupakan
satu-satunya pilihan bagi wanita yang tinggal di daerah terpencil. Tenaga
medis dapat melatih anggota keluarga tentang cara-cara memberikan obat
pada pasien serta menggunakan teknik sederhana untuk memperbaiki
kenyamanan dan kondisi pasien. Tenaga medis juga dapat memberikan
pelatihan pada pasien, keluarga, maupun yang merawat pasien untuk
mengontrol gejala-gejala penyakit yang mungkin timbul.
TUJUAN PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN
KANKER STADIUM TERMINAL

1. Fisik
Tujuan yang akan dicapai dalam perawatan paliatif dibuat dengan
memperhatikan hal realistic yang ingin dicapai oleh pasien.
2. Klinik
Tujuannya untuk mengatasi gejala yang ada.
JENIS LAYANAN PALIATIF YANG DAPAT
DIBERIKAN PADA PASIEN KANKER

1. Konsultasi layanan paliatif


2. Penanggulangan nyeri
3. Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer
4. Bimbingan psikologis, social dan spiritual
5. Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien di rumah
6. Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan keluarga
7. Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarga
BANTUAN PERAWAT KEPADA PASIEN YANG
MENJELANG AJAL

1. Bantuan Emosional
2. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Fisiologis
3. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Sosial
4. Bantuan Memenuhi Kebutuhan Spiritual.
PENATALAKSANAAN

Nyeri merupakan masalah utama pada perawatan paliatif. Tujuan perawatan


paliatif yang terutama adalah mengurangi penderitaan pasien. Nyeri dan
gejala fisik lain yang tidak tertangani dengan baik adalah sumber
penderitaan pasien dan keluarga. Di dalam perawatan paliatif, nyeri
dikategorikan dalam kondisi darurat yang harus segera mendapatkan
tatalaksana.
PENGERTIAN KANKER SERVIKS

Ca Serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim
sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan
merusak jaringan normal sekitarnya.
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli penulis dapat
menyimpulkan bahwa kanker serviks adalah pertumbuhan sel yang
abnormal yang terdapat pada organ reproduksi wanita yaitu serviks atau
bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina.
ANATOMI FISIOLOGI

Anatomi alat kandungan di bedakan menjadi 2 yaitu genetalia eksterna dan


genetalia interna
Genetalia Eksterna
- Monsveneris
- Vulva
- Labia mayora
- Labia minora
- Vestibulum
- Himen (selaput dara)
- Perinium
Genetalia Interna
- Vagina
- Uterus
- Ovarium
- Tuba fallopi
ETIOLOGI

- HPV (Human Papilloma Virus)


- Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
- Jumlah kehamilan dan partus
- Jumlah perkawinan
- Sosial Ekonomi
- Hygiene dan sirkumsisi
- Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
PATOFISIOLOGI

Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali adanya


perubahan displasia yang perlahan-lahan menjadi progresif. Displasia ini
dapat muncul bila ada aktivitas regenerasi epitel yang meningkat misalnya
akibat trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus atau bakteri dan gangguan
keseimbangan hormon. Dalam jangka waktu 7 – 10 tahun perkembangan
tersebut menjadi bentuk preinvasif berkembang menjadi invasif pada stroma
serviks dengan adanya proses keganasan. Perluasan lesi di serviks dapat
menimbulkan luka, pertumbuhan yang eksofitik atau dapat berinfiltrasi ke
kanalis serviks. Lesi dapat meluas ke forniks, jaringan pada serviks,
parametria dan akhirnya dapat menginvasi ke rektum dan atau vesika urinaria.
Virus DNA ini menyerang epitel permukaan serviks pada sel basal zona
transformasi, dibantu oleh faktor risiko lain mengakibatkan perubahan gen
pada molekul vital yang tidak dapat diperbaiki, menetap, dan kehilangan sifat
serta kontrol pertumbuhan sel normal sehingga terjadi keganasan (Brunner &
Sudart, 2010)
MANIFESTASI KLINIS

• Keputihan atau keluar cairan encer dari vagina


• Perdarahan setelah senggama (post coital bleeding)
• Pada fase invasive dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan dan
berbau busuk
• Biasa terjadi hematuria karena infiltrasi kanker pada traktus urinarius
• Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis
• Kelemahan pada ekstermitas bawah
• Timbul nyeri panggul (pelvis) atau perut bagian bawah
• Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi,
edema kaki, timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian
bawah (rectum),
STADIUM KANKER SERVIKS

• Stadium 0
• Stadium I ( 1A, 1A1, 1A2, 1B, 1B1, 1B2)
• Stadium II ( IIA, IIB)
• Stadium III (IIIA, IIIB)
• Stadium IV (IV A, IV B)
KOMPLIKASI

a. Pendarahan
b. Infertil
c. Obstruksi ureter
d. Hidronefrosis
e. Gagal ginjal
f. Pembentukan fistula
g. Anemia
h. Infeksi sistemik
i. Trombositopenia
PEEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Sitologi/Pap Smear
• Schillen test
• Koloskopi
• Kolpomikroskopi
• Biopsi
• Konisasi
PENATALAKSANAAN

• Penatalaksanaan Medis
• Penatalaksanaan Keperawatan
• Terapi
PENCEGAHAN

Kini, cara terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah kanker ini adalah
bentuk skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif.
Papsmear adalah suatu pemeriksaan sitologi yang diperkenalkan oleh Dr.
GN Papanicolaou pada tahun 1943 untuk mengetahui adanya keganasan
(kanker) dengan mikroskop.
PENGKAJIAN

• Identitas Pasien
• Identitas penanggung jawab
• Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan sekarang
• Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat kesehatan keluarga
• Keadaan psikososial
• Riwayat Obstetri dan Ginekologi
• Bio-psiko-sosial-spritual
• Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. PK Anemia
2. Ansietas berhubungan dengan mengalami penyakit kronis
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor Psikologis
4. Risiko ketidakstabilan Kadar Glukosa darah
5. Risiko ketidakseimbangan elektrolit
6. Resiko Infeksi berhubungan dengan prosedur invasive
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai