Ca Cerviks
Oleh :
Dr. Asti M Astari, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Ca Cerviks
Ca squamosa
85%-90% kejadian ca serviks. Lebih sering
pada wanita usia lanjut. Berasal dari
portio/serviks pars vaginalis
Adenokarsinoma
Lebih sering pada wanita usia muda.
Berasal dari kanalis servikalis
FAKTOR RESIKO
Faktor Resiko Ca Serviks
Wanita Pria
Koitus pertama < 20 th Multipartner
Multipartner Kontak dengan prostitusi
Hamil usia muda Riwayat kondiloma/ca
Multiparitas penis oleh virus
Kontrasepsi hormonal Alat kelamin tdk bersih
(terpapar > 4 th) saat koitus
Riwayat koitus dengan
pasangan seks yang
menderita ca serviks
Faktor Sosial dan Budaya
DETEKSI DINI
▪ Pap smear
▪ Pemeriksaan visual langsung – tes
Schiller dengan iodium
▪ Kolposkopy
▪ Biopsi
PAPANICOLOU SMEAR :
Klasifikasi
▪ Klas I : Jinak
▪ Klas II : Jinak, atipik, perlu periksa
ulang
▪ Klas III : suspek atau displasia
▪ Klas IV : mungkin +/karsinoma insitu
▪ Klas V : positif/karsinoma invasif
Tanda vital,
Berat badan, penurunan berat
badan
Head to toe termasuk
pemeriksaan vulva dan vagina
DIAGNOSTIK
❖ Pemeriksaan laboratorium :
▪ Darah : Hb, Ht, Leukosit, LED, elektrolit
▪ Urin : Glukosa, protein, bilirubin, sedimen,
eritrosit
❖ Pemeriksaan radiologi
❖ Cytoscopy dan kolposcopy untuk
mengetahui kelainan pada serviks uteri
❖ Biopsi
Masalah Keperawatan
Kecemasan
Gangguan Body Image
Tidak Efektipnya koping
keluarga
Kelelahan
Gangguan Nutrisi kurang
dari kebutuhan
Nyeri
Kecemasan b/d diagnosis
kanker
Intervensi Keperawatan
Jelaskan kondisi pada klien dan keluarga. Jawab
semua pertanyaan mengenai anatomi, fisiologi
dan prosedur pembedahan
Monitor tanda-tanda peningkatan distress
Yakinkan klien bahwa kondisinya dimonitor setiap
saat
Pertahankan lingkungan private dan dorong
pasien untuk berbagi concern-nya
Kecemasan b/d diagnosis kanker
Intervensi keperawatan
Tingkatkan lingkungan yang tenang dengan
mengurangi stimulasi eksternal
Rencanakan aktifitas perawatan pada saat
pasien merasa dapat mengatasi stres
Kolaborasi Pemberian medikasi seperti
sedative
Gangguan Body Image b/d eksisi
pembedahan atau kerusakan bagian
ginekologi
Intervensi Keperawatan :
Diskusikan kondisi ginekologi pasien dan perasaannya
Beri waktu untuk membiasakan diri dan ijinkan untuk
mengekspresikan penyangkalannya atau simptom withdrawal
yang temporer
Jelaskan miskonsepsi tentang kondisinya dan berikan
feedback yang relevan
Dukung pasien untuk masuk support group
Bila klien dilakukan histerektomi kolaborasikan hormon
replacement therapy
Tidak Efektipnya Koping Keluarga b/d kondisi
onkologi, diagnosis dan prognosis, perubahan gaya
hidup
Nursing Intervention
Kaji kemampuan klien dan keluarga mengatasi kondisi pasien
Libatkan keluarga dalam perencanaan intervensi
Instruksikan pasien melakukan self-care rutin yan dapat
dilakukan dan libatkan keluarga untuk membantu klien
Dorong diskusi terbuka antara klien dan keluarga tentang
concern mereka, ketakutan, dan pertanyaan dengan
menggunakan bahasa mudah dimengerti klien
Jawab pertanyaan dengan bahasa mudah dimengerti
Bila memungkinkan lakukan support group
Kelelahan b/d stres, stadium lanjut penyakit
atau efek samping kemoterapi atau radiasi
Intervensi Keperawatan
Kaji tingkat kelelahan dan aktifitas klien
Evaluasi treatmen pasien dan medikasi yang
berakibat pada kelelahan
Bantu klien mengidentifikasi kemampuannya dan
keterbatasannya
Lakukan usaha untuk meminimalkan kelelahan,
bantu ADL dan libatkan keluarga
Jelaskan diet, stres dan emosi berperan dalam
meningkatkan dan mengurangi kelelahan
Kolaborasi kaji nilai lab (darah lengkap)
Gangguan Nutrisi Kurang dari kebutuhan b/d efek
samping terapi, kanker stadium lanjut, anoreksia
Intervensi Keperawatan
Dokumentasikan BB, TB, tanda vital dan status nutrisi saat ini
Evaluasi integritas kulit pasien
Tingkatkan asupan nutrisi dengan makan makanan tinggi kalori, snack
tinggi protein, makan porsi kecil, siapkan makanan kesukaan
Jelaskan hubungan stres, gangguan emosional, dan faktor psikologis
dengan status nutrisi
Pertahankan asupan protein, besi dan vitamin adekuat
Tetapkan tujuan peningkatan berat badan dengan klien
Kolaborasi
Konsul dengan ahli gizi untuk rencana diet pasien
Monitor cairan infus, atau tube feeding
Pemberian suplemen nutrisi dan antiemetic
Nyeri b/d trauma jaringan atau insisi
▪ Meditasi
Warm bath
Guided Imagery
Warm compresses
Massage atau therapeutic touch
Sexual activity khususnya orgasme
Regular exercise termasuk pelvic tilt exercise
Acupuncture atau acupressure
DAFTAR PUSTAKA