Anda di halaman 1dari 26

Asuhan Keperawatan Klien

Ca Cerviks

Oleh :
Dr. Asti M Astari, SKp.,M.Kep.,Sp.Mat
Ca Cerviks

 Definisi : Neoplasia intraepitelial serviks dengan


adanya perubahan pada serviks daerah
squamocolumnar junction

 Gejala : Keputihan, perdarahan, sering tdk terasa


sakit

 Etiologi : Herpes Virus tipe II, Human Papilloma


Virus Tipe 16 dan 18
Jenis Ca serviks

 Ca squamosa
85%-90% kejadian ca serviks. Lebih sering
pada wanita usia lanjut. Berasal dari
portio/serviks pars vaginalis

 Adenokarsinoma
Lebih sering pada wanita usia muda.
Berasal dari kanalis servikalis
FAKTOR RESIKO
Faktor Resiko Ca Serviks

 Wanita  Pria
 Koitus pertama < 20 th  Multipartner
 Multipartner  Kontak dengan prostitusi
 Hamil usia muda  Riwayat kondiloma/ca
 Multiparitas penis oleh virus
 Kontrasepsi hormonal  Alat kelamin tdk bersih
(terpapar > 4 th) saat koitus
 Riwayat koitus dengan
pasangan seks yang
menderita ca serviks
Faktor Sosial dan Budaya

 Sosial ekonomi rendah


 Nutrisi/diet : rendah asam folat, vit A & C
 Gaya hidup : merokok, junk food, higiene
personal dan lingkungan <<<
 Prevalensi PMS di lingkungan tempat tinggal
pasangan (Herpes, trikomonas, chlamidia,
siphilis)
STADIUM
 Stadium 0 : Karsinoma In Situ  Karsinoma Intraepitel.
Penyembuhan 100 %
 Stadium I : Tumor terbatas hanya pd serviks uteri.
Penyembuhan 63,7%
▪ Ia : Preklinikal karsinoma invasif, diagnosis hanya
dengan pemeriksaan mikroskopik
▪ Ib : Tumor lebih besar dari 7 mm
 Stadium II : Tumor lebih menginfiltrasi kesekitarnya tetapi
belum mengenai ddng pelvis & 1/3 distal vagina.
Penyembuhan 43,5 %
• IIa : Tanpa infiltrasi ke parametrium
• IIb : Infiltrasi ke parametrium
STADIUM

 Stadium III : Tumor telah menginfiltrasi sampai ke ddng


pelvis &atau 1/3 distal vagina. Penyembuhan 24,2 %
• IIIa : Infiltrasi ke 1/3 distal vagina tanpa infiltrasi dinding
pelvis
• IIIb : Infiltrasi sampai dinding pelvis dan/atau dengan
hidronefrosis atau kegagalan fungsi ginjal

 Stadium IVa : Menginfiltrasi mukosa vesika urinaria atau


rektum & sampai keluar pelvis. Penyembuhan 6,7 %

 Stadium IVb : Metastase jauh


 Std I – IIa : Histerektomi radikal
  Std IIb : Radiologi, kemoterapi
TERAPI  Std IV : Paliatif, suportif

PROGNOSIS tergantung stadium, terapi & imunologi

DETEKSI DINI
▪ Pap smear
▪ Pemeriksaan visual langsung – tes
Schiller dengan iodium
▪ Kolposkopy
▪ Biopsi
PAPANICOLOU SMEAR :
Klasifikasi

▪ Klas I : Jinak
▪ Klas II : Jinak, atipik, perlu periksa
ulang
▪ Klas III : suspek atau displasia
▪ Klas IV : mungkin +/karsinoma insitu
▪ Klas V : positif/karsinoma invasif

Sensitifitas (70 - 80%)


Spesifisitas (90 - 95%)
Murah, Mudah, Tidak sakit
Pencegahan

 Menunda kegiatan seksual usia dini


 Tidak berganti-ganti pasangan
 Kontrasepsi pelindung
 Peningkatan asupan asam folat, vit A & C
 Menghindari kebiasaan merokok
 Melakukan pap-smear interval 1-3 tahun
 Gaya hidup sehat
Modal pengobatan kanker serviks
PENGKAJIAN

 Keluhan : perdarahan setelah koitus, leukore, nyeri


 Hasil pap smear ?
 Riwayat : menstruasi, obstetri, perkawinan, penggunaan
alat kontrasepsi
 ADL : makan& minum, istirahat& aktifitas, higiene, BAK&
BAB
 Sosial budaya
 Psikologis : status emosi, koping mekanisme, tk.
Penerimaan
 Spiritual : agama dan kepercayaan, pengaruh pemuka
agama
PENGKAJIAN FISIK

 Tanda vital,
 Berat badan, penurunan berat
badan
 Head to toe termasuk
pemeriksaan vulva dan vagina
DIAGNOSTIK

❖ Pemeriksaan laboratorium :
▪ Darah : Hb, Ht, Leukosit, LED, elektrolit
▪ Urin : Glukosa, protein, bilirubin, sedimen,
eritrosit
❖ Pemeriksaan radiologi
❖ Cytoscopy dan kolposcopy untuk
mengetahui kelainan pada serviks uteri
❖ Biopsi
Masalah Keperawatan

 Kecemasan
 Gangguan Body Image
 Tidak Efektipnya koping
keluarga
 Kelelahan
 Gangguan Nutrisi kurang
dari kebutuhan
 Nyeri
Kecemasan b/d diagnosis
kanker

Intervensi Keperawatan
 Jelaskan kondisi pada klien dan keluarga. Jawab
semua pertanyaan mengenai anatomi, fisiologi
dan prosedur pembedahan
 Monitor tanda-tanda peningkatan distress
 Yakinkan klien bahwa kondisinya dimonitor setiap
saat
 Pertahankan lingkungan private dan dorong
pasien untuk berbagi concern-nya
Kecemasan b/d diagnosis kanker

Intervensi keperawatan
 Tingkatkan lingkungan yang tenang dengan
mengurangi stimulasi eksternal
 Rencanakan aktifitas perawatan pada saat
pasien merasa dapat mengatasi stres
 Kolaborasi Pemberian medikasi seperti
sedative
Gangguan Body Image b/d eksisi
pembedahan atau kerusakan bagian
ginekologi

Intervensi Keperawatan :
 Diskusikan kondisi ginekologi pasien dan perasaannya
 Beri waktu untuk membiasakan diri dan ijinkan untuk
mengekspresikan penyangkalannya atau simptom withdrawal
yang temporer
 Jelaskan miskonsepsi tentang kondisinya dan berikan
feedback yang relevan
 Dukung pasien untuk masuk support group
 Bila klien dilakukan histerektomi kolaborasikan hormon
replacement therapy
Tidak Efektipnya Koping Keluarga b/d kondisi
onkologi, diagnosis dan prognosis, perubahan gaya
hidup

Nursing Intervention
 Kaji kemampuan klien dan keluarga mengatasi kondisi pasien
 Libatkan keluarga dalam perencanaan intervensi
 Instruksikan pasien melakukan self-care rutin yan dapat
dilakukan dan libatkan keluarga untuk membantu klien
 Dorong diskusi terbuka antara klien dan keluarga tentang
concern mereka, ketakutan, dan pertanyaan dengan
menggunakan bahasa mudah dimengerti klien
 Jawab pertanyaan dengan bahasa mudah dimengerti
 Bila memungkinkan lakukan support group
Kelelahan b/d stres, stadium lanjut penyakit
atau efek samping kemoterapi atau radiasi

Intervensi Keperawatan
 Kaji tingkat kelelahan dan aktifitas klien
 Evaluasi treatmen pasien dan medikasi yang
berakibat pada kelelahan
 Bantu klien mengidentifikasi kemampuannya dan
keterbatasannya
 Lakukan usaha untuk meminimalkan kelelahan,
bantu ADL dan libatkan keluarga
 Jelaskan diet, stres dan emosi berperan dalam
meningkatkan dan mengurangi kelelahan
 Kolaborasi kaji nilai lab (darah lengkap)
Gangguan Nutrisi Kurang dari kebutuhan b/d efek
samping terapi, kanker stadium lanjut, anoreksia

Intervensi Keperawatan
 Dokumentasikan BB, TB, tanda vital dan status nutrisi saat ini
 Evaluasi integritas kulit pasien
 Tingkatkan asupan nutrisi dengan makan makanan tinggi kalori, snack
tinggi protein, makan porsi kecil, siapkan makanan kesukaan
 Jelaskan hubungan stres, gangguan emosional, dan faktor psikologis
dengan status nutrisi
 Pertahankan asupan protein, besi dan vitamin adekuat
 Tetapkan tujuan peningkatan berat badan dengan klien

Kolaborasi
 Konsul dengan ahli gizi untuk rencana diet pasien
 Monitor cairan infus, atau tube feeding
 Pemberian suplemen nutrisi dan antiemetic
Nyeri b/d trauma jaringan atau insisi

 Kaji tingkat ketidaknyamanan klien dengan


menggunakan skala 0-10. Evaluasi karakteristik nyeri
 Monitor tanda vital indikasi peningkatan nyeri spt TD
↑ dan pulsa ↑
 Catat pengalaman yang lalu tentang nyeri dan cara
menanggulanginya
 Ajari cara-cara menurunkan nyeri dengan metode
nonfarmakologik
 Ajari intervensi farmakologi yang memungkinkan
 Kolaborasi pemberian analgesik, antiinflamasi
Metode penurunan rasa nyeri
non farmakologik

▪ Meditasi
 Warm bath
 Guided Imagery
 Warm compresses
 Massage atau therapeutic touch
 Sexual activity khususnya orgasme
 Regular exercise termasuk pelvic tilt exercise
 Acupuncture atau acupressure
DAFTAR PUSTAKA

 Bobak, et all (1997). Ginekologik and


Reproductive Care. Philadelphia : JB Lippincott
Publ.
 De Vita VT, Helmann S, Rosenberg SA. (1997).
Cancer-Principles and Practice of Oncology, 4th
ed. Philadephia : JB Lippincott Publ.
 Jeanne SW, Firth PA (1996). Women’s Health.
Rapid Nursing Intervention. USA : Delmar
Publishers

Anda mungkin juga menyukai