S
DENGAN CA. OVARIUM PADA
RUANGAN TULIP RSUD ARIFIN
ACHMAD
Kelompok 4
Idzni Nelia Mustafa, S.Kep
Maidenni Fortuna, S.Kep
Nia Fitriani Fadhilah, S.Kep
Sundari , S.Kep
BAB I
LATAR BELAKANG
Kanker Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan
sel–sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel–sel kanker akan terus
berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membela diri
Keluhan keluhan yang timbul pada kanker stadium lanjut karena adanya
penyebaran kanker,
penyebaran kanker pada permukaan serosa dari kolon dan asites adalah
rasa nyeri
di area abdomen, tidak nyaman dan cepat merasa kenyang.
Pasien Ca ovarium Pada tahun 2022 kasus kanker ovarium pada An. S merupakan kasus
pertama pada usia muda (13 tahun) di ruangan Tulip RSUD Arifin
Achmad.
05 06
Monitoring Wanita yang belum pernah
07
hamil Terlalu banyak mengkonsumsi
makanan berlemak
08
Wanita yang mengalami
obesitas
Manifestasi Klinis
Riwayat Kanker
Usia Riwayat Keluarga Payudara
Pembedahan Radioterapi
Kemoterapi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Pemeriksaan
Penanda Tumor Histopatologi
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
II. INTERVENSI
III. IMPLEMENTASI
IV. EVALUASI
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
Nama : An.S
Umur : 13 tahun 5 Bulan
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Belum Bekerja
Status perkawinan : Belum Kawin
Tanggal masuk RS : 18 Mei 2022
Tanggal pengkajian : 23 Mei 2022
Cara masuk RS : Rujukan RS Dumai
Diagnosa medis : Kanker Ovarium IC + Ascites
Keluhan Utama
Pasien mengeluhkan perut semakin membesar, nyeri ulu hati, sesak napas. Pasien
mengatakan bahwa semakin besar perut, semakin bertambah sesak napasnya .
Kimia Klinik
Albumin : 3,1 g/dL 3,8-5,4 Albumin rendah
AST : 27 U/L 10-40 AST normal
ALT : 13 U/L 10-40 ALT normal
GDS : 103 mg/dL <100 bukan DM GDS normal
Ureum : 41,0 mg/dL 10,7-38,5 Ureum tinggi
Kreatinin : 0,65 mg/Dl 0,55-1,30 Kreatinin normal
Elektrolit
Natrium : 145 mmol/L 135-145 Natrium normal
Kalium : 4,6 mmol/L 3,5-5,5 Kalium normal
Klorida : 108 mmol/L 97-107 Klorida tinggi
Medikasi/ Obat-obatan yang diberikan saat ini
Carboplatin
Infus Nacl 0,9%
Dexamethason Difenhidramin
20 mg
Ranitidin 1 amp
Ondansentron
Analisa Data
D.0005 Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
Pola napas keperawatan selama 2x24 jam Observasi
tidak efektif pola napas membaik dengan - Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
kriteria hasil: - Monitor bunyi napas tambahan
- Dispnea menurun Teraupetik
- Pernapasan cuping hidung menurun - Posisikan semi fowler atau fowler
- Frekuensi napas membaik - Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Kedalaman napas membaik - Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Pemantauan respirasi
Observasi
- Monitor pola napas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi.
Kussmaul)
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Auskultasi bunyi napas
Catatan Perkembangan
24/05/2022 Pola napas tidak efektif - Memonitor pola napas S :
11.00 (frekuensi, kedalaman, usaha - Pasien mengatakan sesak napas
napas)
- Memonitor bunyi napas O:
tambahan - Pasien terlihat sesak bernapas
- Memposisikan semi fowler - RR 28x/menit
- Memberikan oksigen 3 lpm - TD 110/60 mmHg
- Memonitor pola napas - Tidak terdengar bunyi napas tambahan
(bradipnea, takipnea,
hiperventilasi. Kussmaul) A : Masalah pola napas tidak efektif
- Memonitor adanya sumbatan belum teratasi
jalan napas P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor pola napas (frekuensi,
kedalaman, usaha napas)
- Memonitor bunyi napas tambahan
- Memposisikan semi fowler
- Memberikan oksigen 3 lpm
- Memonitor pola napas (bradipnea,
takipnea, hiperventilasi. Kussmaul)
- Memonitor adanya sumbatan jalan
napas
25/05/2022 Nyeri Akut - Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, S :
10.00
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - Pasien mengatakan nyeri pada abdomen bekas operasi
- Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
nyeri, skala nyeri
- Pasien mengatakan nyeri semakin bertambah berat ketika
- Mengidentifikasi respon nyeri secara
bergerak
non verbal
- Memberikan teknik nonfarmakologis
O:
untuk mengurangi rasa nyeri (terapi - Pasien terlihat meringis menahan sakit
murottal Al-Qur’an) - Pasien melakukan teknik napas dalam ketika nyeri muncul
- Menjelaskan penyebab, periode, dan - Nadi 90x/menit
pemicu nyeri - TD 110/70 mmHg
- Mengajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri (teknik A : Masalah nyeri akut belum teratasi
napas dalam)
P : Intervensi dilanjutkan
- Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri
- Mengidentifikasi respon nyeri secara non verbal
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (terapi murottal Al-Qur’an)
- Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Mengevaluasi teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (teknik napas dalam)
27/05/2022 Risiko Infeksi - Memonitor tanda dan gejala S:
11.00 infeksi lokal dan sistemik - Pasien dan keluarga mengatakan paham tentang tanda dan gejala infeksi
- Melakukan perawatan luka pada - Pasien dan keluarga paham cara mencuci tangan yang benar dengan 6
bekas operasi langkah
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan pasien O:
dan lingkungan pasien Tanda-tanda infeksi :
- Menjelaskan tanda dan gejala - Redness (sekitar 0,25 cm pada kedua sisi insisi)
infeksi pada pasien dan - Edema (tidak ada)
keluarga - Ecchymosis (tidak ada)
- Mengajarkan cara mencuci - Discharge (serum)
tangan dengan benar - Approximate (tertutup).
- Mengajarkan cara memeriksa
kondisi luka/luka operasi A : Masalah risiko infeksi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Memonitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
- Mencuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan
lingkungan pasien
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi pada pasien dan keluarga
- Mengajarkan cara mencuci tangan dengan benar
- Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka/luka operasi
TERIMA KASIH