Anda di halaman 1dari 14

Prosedur:

1. Menyiapkan cairan intravena


2. Memasang kateter vena perifer
3. Menggant balutan vena kateter
4. Melepas vena kateter
5. Memberikan transfusi darah





Pengampu:
Ns. Linda Wieke N., M.Kep






PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

TERAPI INTRAVENA

1. TUJUAN TERAPI INTRAVENA

• Maintenance therapy
• Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan harian
• Pasien dengan intake oral yang buruk
• Pasien persiapan operasi dan pasien post operasi
• Replacement therapy
• Kondisi ketidakseimbangan cairan: dehidrasi, perdarahan, trauma, muntah, diare,
kulit kering, nasograstric suction, dan pasien luka bakar

2. ANATOMI VENA


1. Tunica Adventitia
a. Lapisan terluar
b. MenyoKong dan mengelilingi pembuluh darah
c. Suplai darah pada lapisan ini disebut vasa vasorum à jika saat insersi vena kateter
terdapat darah, tetapi cairan tidak dapat masuk , vena kateter terdapat di lapisan ini
2. Tunica Media
a. Middle layer à jaringan otot dan bersifat elastis
b. Terdapat syaraf untuk vasokonstriksi dan vasodilatasi
c. Terpengaruh oleh tekanan
3. Tunica Intima
a. Lapisan terdalam
b. Terdapat lapisan tipis dari sel endotel
c. Pengerasan dari lapisan ini à proses formasi trombosis




2

PERBEDAAN VENA dan ARTERI

Vena Arteri
Darah Warna Gelap Darah merah terang
Aliran Darah Pelan Aliran darah cepat
Katub-katub di titik percabangan Tidak memiliki katub
Aliran ke arah jantung Aliran menjauhi jantung
Lokasi superficial Lokasi dalam dikelilingi oleh otot
Banyak vena menyuplai satu area Satu arteri menyuplai satu area

3. PEMILIHAN LOKASI VENA

A. Pemilihan dan pengkajian vena yang tepat dapat memberikan peluang yang lebih besar agar
prosedur berhasil. Panduan untuk memilih vena:
1) Gunakan vena distal terlebih dahulu
2) Gunakan lengan pasien yang tidak dominan jika mungkin
3) Pilih vena di atas area fleksi
4) Pilih vena yang cukup besar untuk memungkinkan aliran darah yang adekuat ke dalam kateter
5) Palpasi vena untuk menentukan kondisinya. Selalu pilih vena yang lunak, penuh, dan tidak
tersumbat
6) Pastikan lokasi yang dipilih tidak mengganggu aktivitas
7) Pilih lokasi yang tidak akan memengaruhi pembedahan atau prosedur yang direncanakan.

B. Kriteria vena yang sebaiknya dihindari
1) Vena yang telah digunakan sebelumnya
2) Vena yang telah mengalami infiltrasi atau phlebitis, keras dan mengalami sklerotik
3) Vena dari ekstremitas yang lemah secara pembedahan , contoh: masektomi atau
penempatan akses dialisis
4) Area-area fleksi, termasuk fossa antecubiti
5) Vena kaki, karena sirkulasi lambat dan komplikasi lebih sering sering terjadi
6) Cabang-cabang vena lengan utama yang kecil dan berdinding tipis
7) Ekstremitas yang lumpuh post CVA
8) Vena yang memar, merah, dan bengkak, serta dekat dengan area infeksi
9) Vena yang digunakan untuk pengambilan sampel darah laboratorium.

LOKASI YANG DIGUNAKAN UNTUK INSERSI VENA

1. Vena dorsalis digital

2. Vena dorsalis metacarpal

3. Dorsal venous network

3

1. Vena cepalica

2. Vena mediana cubiti

3. Vena accessorius cepalisa

4. Vena basilica

5. Vena cepalica

6. Vena mediana antebracialis


4. PEMILIHAN KATETER INTRAVENA

4

PRAKTIKUM TERAPI INTRAVENA

1. Menyiapkan cairan intravena

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan
Persiapan Alat
a. Alas perlak
b. Torniquet
c. Standar infus
d. Cairan IV yang tepat
e. Vena Kateter
f. Infus set
g. Swab antiseptik
h. Sarung tangan bersih
i. Plester non alergik
j. Kassa Steril
k. Balutan transparan
l. Bengkok
m. Gunting
n. Bak Instrumen
Persiapan Pasien
a. Berikan lingkungan yang nyaman dan privasi pada klien
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal dua identitas
dari nama, tanggal lahir, dan no RM.
c. Konfirmasi dengan gelang identitas klien
d. Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang akan diterapkan
e. Jelaskan langkah prosedur kepada klien secara singkat
Implementasi
1 Cuci tangan menggunakan dengan teknik handwash atau hand rub
2 Gunakan sarung tangan bersih
3 Cek cairan infus sesuai dengan program terapi klien
4 Dekatkan cairan infus
5 Pilih infus set yang tepat yang sesuai dengan kebutuhan pasien
(makro/mikro/transfusi set)
6 Kencangkan roller clamp dan atur letaknya untuk memudahkan
perawat mengatur tetesan infus
7 Buka penutup di bagian insertion spike dan tusukkan insertion spike
ke bagian in botol infus
8 Taruh botol infus yang telah terpasang set infus di tiang infus,
dekatkan ke arah klien
9 Tekan bagian drip chamber, isi bagian tersebut tetapi jangan
melebihi separuh tabung
10 Longgarkan roller clamp perlahan,sampai seluruh selang infus set
terisi cairan infus, pastikan tidak terdapat gelembung udara di
sepanjang selang infus.
11 Setelah cairan infus sampai di ujung selang, kunci kembali roller
clamp.
12 Cairan infus siap untuk digunakan.

5

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan


Evaluasi dan Dokumentasi
1. Tidak terdapat gelembung udara di sepanjang selang infus set
2 Tanggal dan waktu pemasangan
3 Jenis dan volume cairan infus
4 Jumlah tetesan per menit

6

2. Memasang kateter vena perifer
No Prosedur
Persiapan Alat
a. Alas perlak
b. Torniquet
c. Standar infus
d. Cairan IV yang tepat
e. Vena Kateter
f. Infus set
g. Swab antiseptik
h. Sarung tangan bersih
i. Plester non alergik
j. Kassa Steril
k. Balutan transparan
l. Bengkok
m. Gunting
n. Bak Instrumen
Persiapan Pasien
a. Berikan lingkungan yang nyaman dan privasi pada klien
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal dua identitas dari nama, tanggal lahir,
dan no RM.
c. Konfirmasi dengan gelang identitas klien
d. Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang akan diterapkan
e. Jelaskan langkah prosedur kepada klien secara singkat
f. Anjurkan klien untuk nafas dalam saat dilakukan pemasangan vena kateter
Implementasi
1 Cuci tangan menggunakan dengan teknik handwash atau hand rub
2 Dekatkan alat ke klien (kasa steril, venflon/abocath, alkohol swab dimasukkan ke dalam bak
instrumen)
3 Gunakan sarung tangan bersih
4 Gunakan torniquet untuk membendung aliran vena , pasang di atas area yang akan ditusuk
sekitar 10 cm


5 Tentukan area yang akan ditusuk
6 Pilih vena yang besar dan lurus , telusuri dari bagian distal ke proksimal
7 Lepas sarung tangan bersih
8 Gunakan sarung tangan steril
9 Lakukan desinfeksi pada area yang akan ditusuk menggunakan kapas alkohol

7

No Prosedur
10 Desinfeksi secara sirkuler dalam keluar
11 Fiksasi area penusukan dengan tangan non dominan.



12 Masukkan venflon atau abocath pada vena dengan membentuk sudut 15-30° dari permukaan
kulit, kalau wing needle 20-300 . Mata jarum menghadap keatas.


13 Ketika venflon atau abocath masuk vena (terlihat darah di ujung venflon), lepas tourniket dan
dorong kanula masuk disertai penarikan jarum secara perlahan-lahan sampai pangkal kanul.







14 Sebelum jarum dilepaskan, tekan ujung kanula dengan tangan non-dominan kemudian
hubungkan dengan selang infus dan cairan.

8

No Prosedur


15 Cek kelancaran aliran cairan infus dan pastikan masuk ke dalam vena.
16 Jika sudah dipastikan di vena, lakukan fiksasi dan penutupan area insersi dengan kassa steril
dengan area insersi tetap harus bisa diobservasi.


17 Lepas sarung tangan
18 Rapikan alat
19 Cuci Tangan
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Lokasi insersi
2 Tanggal dan waktu pemasangan

9

No Prosedur
3 Jenis dan volume cairan infus
4 Jumlah tetesan per menit
5 Ukuran dan tipe kateter
6. Respon pasien setelah prosedur
7 Pemahaman pasien terhadap edukasi dan prosedur

Komplikasi Pemberian Terapi Intravena

1. Infiltrasi
Derajat Ciri-ciri klinis
0 Tidak ada gejala
1 Kulit memutih
Edema , 1 inch
Terasa dingin saat disentuh
Disertai atau tanpa disertai nyeri
2 Kulit memutih
Edema , 1-6 inch
Terasa dingin saat disentuh
Disertai atau tanpa disertai nyeri
3 Kulit memutih dan tembus cahaya
Edema > 6 inch
Terasa dingin saat disentuh
Disertai nyeri
Terasa baal
4 Kulit memutih dan tembus cahaya, tegang dan basah
Edema > 6 inch, dan membentuk jaringan cekung yang
dalam
Gangguan sirkulasi
Disertai nyeri ringan hingga berat
Infiltrasi sejumlah produk darah, iritan atau melepuh

2. Phlebitis
Derajat Ciri-ciri klinis
0 Tidak ada gejala
1 Eritema pada sisi akses dengan atau tanpa nyeri
2 Nyeri pada sisi akses dengan eritema dan/atau edema
3 Nyeri pada sisi akses dengan eritema dan/atau edema
Pembentukan bekuan darah
Pembentukan bekuan darah atau clothing
Pembuluh darah vena teraba
4 Nyeri pada sisi akses dengan eritema dan/atau edema
Pembentukan bekuan darah atau clothing
Drainase Purulen
Pembuluh darah vena teraba dengan panjang > 1 inch

10

3. Merawat balutan cairan intravena

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan
Persiapan Alat
a. Swab antiseptik
b. Sarung tangan
c. Plester non alergik
d. Kassa Steril
e. Balutan transparan
f. Bengkok
g. Gunting
h. Bak Instrumen
Persiapan Pasien
a. Berikan lingkungan yang nyaman dan privasi pada klien
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal dua identitas
dari nama, tanggal lahir, dan no RM.
c. Konfirmasi dengan gelang identitas klien
d. Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang akan diterapkan
e. Jelaskan langkah prosedur kepada klien secara singkat
Implementasi
1 Tentukan kapan balutan terakhir diganti
Cuci tangan menggunakan dengan teknik handwash atau hand rub.
Observasi kelonggaran dan kelembapan pada balutan
2 Gunakan sarung tangan bersih
3 Cek cairan infus sesuai dengan program terapi klien dan ketepatan
terapi intravena (kecepatan aliran, kepatenan insersi)
4 Lepaskan plester, kasa, atau balitan trnasparan lama dengan
enggunakan alkohol swab
5 Observasi sisi insersi untuk melihat adanya tanda/gejala infeksi
* jika terjadi komplikasi, hentikan infus dan cari lokasi lain untuk
insersi ulang vena kateter
6 Bersihkan sekitar insersi dengan alkohol swab
7 Fiksasi kembali vena kateter
8 Berikan balutan steril di sekitar sisi insersi vena kateter
9 Beri catatan tanggal penggantian
10 Rapikan alat
11 Buka sarung tangan dan cuci tangan
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Tidak terdapat gelembung udara di sepanjang selang infus set
2 Tanggal dan waktu penggantian balutan
3 Jenis dan volume cairan infus
4 Jumlah tetesan per menit

11

4. Melepas vena kateter

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan
Persiapan Alat
a. Swab antiseptik
b. Sarung tangan bersih
c. Plester non alergik
d. Kassa Steril
e. Plester
f. Gunting plester
g. Bengkok
h. Safety box
Persiapan Pasien
a. Berikan lingkungan yang nyaman dan privasi pada klien
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal dua identitas
dari nama, tanggal lahir, dan no RM.
c. Konfirmasi dengan gelang identitas klien
d. Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang akan diterapkan
e. Jelaskan langkah prosedur kepada klien secara singkat
Implementasi
1 Cuci tangan menggunakan dengan teknik handwash atau hand rub
2 Gunakan sarung tangan bersih
3 Kunci roller clamp
4 Berikan alkohol swab di area rekatan plester untuk memudahkan
melepas, yakinkan semua bagian plester telah terlepas di kulit
5 Siapkan alkohol swab dalam posisi terbuka
6 Tarik canula set dari area insersi
7 Tekan area insersi dengan menggunakan alkohol swab atau kassa
8 Berikan plester
9 Buang canula set di bengkok
10 Rapikan alat
11 Lepas sarung tangan dan cuci tangan
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi respon pasien

12

5. Memberikan transfusi darah

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan
Persiapan Alat
a. Blood/ transfusion set
b. Kateter IV berukuran besar
c. Cairan NaCl 0.9%
d. Sarung tangan bersih
e. Kassa steril
f. Kapas alkohol
g. Tourniket
h. Hipafix
i. Standar infus
j. Perlak dan alas
k. Bengkok
l. Gunting
m. Tensimeter dan stetoskop
Persiapan Pasien
a. Berikan lingkungan yang nyaman dan privasi pada klien
b. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal dua identitas
dari nama, tanggal lahir, dan no RM.
c. Konfirmasi dengan gelang identitas klien
d. Jelaskan pada pasien tujuan prosedur yang akan diterapkan
e. Jelaskan langkah prosedur kepada klien secara singkat
Implementasi
1 Cuci tangan menggunakan dengan teknik handwash atau hand rub
2 Gunakan sarung tangan bersih
3 Lakukan pemeriksaan TTV sebelum dilakukan transfusi
4 Lakukan kroscek dengan perawat lain untukmengidentifikasi
kesesuaian produk darah dan klien
a. Periksa kompatibilitas (sesuai) yang tertera pada kantong
darah
b. Periksa golongan ABO dan tipe RH pada catatan klien
c. Cek ulang produk darah dengan order dokter
d. Cek tanggal kadaluwarsa pada kantong darah
e. Periksa apakah ada bekuan / gumpalan darah
5 Buka blood/ tranfusion set. Untuk selang tunggal, klem pengatur
pada posisi off
6 Kencangkan roller clamp dan atur letaknya untuk memudahkan
perawat mengatur tetesan infus
7 Cara transfusi darah:
a. Tusuk kantong NaCl 0,9%
b. Isi chamber, biarkan ruang filter terisi sebagian
c. Isi selang dengan NaCl 0,9%
d. Kantong darah perlahan dibalik-balik 1 - 2 kali agar sel-selnya
tercampur. Kemudian tusuk kantong darah dan buka klem
sehingga filter terisi darah

13

Tidak
No Prosedur Dilakukan
Dilakukan


8 Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15
menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya.
9 Observasi adanya kemerahan, ruam kulit, gatal, dispnea, bintik-
bintik merah di kulit.
10 Setelah darah ditransfusikan, lepas kantong darah dan ganti
pasang kantong NaCl 0,9%, selang dibersihkan dengan cairan NaCl
0,9%
11 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi adanya tanda reaksi alergi
2 Tanggal dan waktu pemberian
3 Jenis dan volume produk darah

Referensi

LaRocca, JC. (1998). Terapi Intravena. Jakarta: EGC

Philips, Lyn D. (2005). IV’s Therapy notes: Nurse’s Clinical Pocket Guide. Philadelphia: FA Davis

Timby, BK. (2005). Fundamental skills and concept – 8th ed. Philadelphia: Lippincot Wiliiam &
Wilkins.

14

Anda mungkin juga menyukai