Anda di halaman 1dari 362

MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/3

RSUD KABUPATEN KEDIRI


Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan memasukkan cairan ke dalam tubuh pasien
dengan melalui pembuluh darah vena

II. TUJUAN : 1. Kebutuhan cairan tubuh pasien dapat terpenuhi sesuai


kebutuhannya
2. Sebagai jalur / akses pemberian obat injeksi intra vena

III. KEBIJAKAN : - Dilakukan pada pasien yang memerlukan terapi intra vena
atau sesuai intruksi dokter / medis
- Bila dilakukan 3 X tusukan tidak berhasil diupayakan minta
bantuan ruang lain yang dianggap lebih mampu maximal 2
X tusukan masih belum berhasil segera diupayakan untuk
venaseksi
- Ganti I.V Catheher 3 X 24 Jam
IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan
1) Cuci tangan
2) Standart Infus
3) Cairan yang akan diberikan
4) Infuse Set
5) Kapas
6) Alkohol 70 %
7) Kasa Steril + salep gentamycin / curafor
8) Gunting
9) Plaster
10) IV Chatheter
11) Touriquet
12) Handscun
13) Pengalas dan bengkok
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Pasien diberi penjelasan
3) Posisi pasien supine ( telentang )
4) Siapkan area yang akan dipasang
5) Memeriksa ulang cairan yang akan diberikan
6) Keluarkan udara dari selang infuse
7) Menentukan vena yang akan di tusuk
8) Pasang pengalas
9) Memakai handscun
10) Pasang tourniquet pada daerah yang akan ditusuk
11) Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-
10 cm
12) Menusuk vena dengan IV cateter yang telah ditentukan
13) Bila darah keluar mandrin dilepas dan sambung dengan
infuse set
14) Melakukan Fixasi
15) Menutup bagian yang ditusuk dengan kasa steril /
curafor
16) Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
17) Memperhatikan reaksi pasien
18) Catat waktu pemasangan jenis cairan dan jumlah
tetesan
19) Pasien dirapihkan
20) Alat – alatr dibereskan
21) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Gawat darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Hemodialisis
MEMASANG INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
VI REFERENSI : 1. Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar
Keperawatan
2. Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3. Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4. SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2008
5. SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2009
PEMASANGAN DOWER KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3

RSUD KABUPATEN KEDIRI


Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Suatu tindakan memasang kateter melalui uretra untuk
mengeluarkan urine yang bersifat sementara atau menetap
dalam jangka waktu tertentu

II. TUJUAN : 1. Persiapan pre op


2. Mengetahui karakteristik dan jumlah urin untuk
menunjang pengobatan
3. Membantu mengeluarkan urine

III. KEBIJAKAN : - Pemasangan catether yang menetap tidak boleh lebih dari 2
minggu
- Pemasangan cathether yang tidak berhasil dilakukan
perawat harus dilakukan oleh dokter ahli

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Kom steril tertutup
2) Pincet Anatomis, Duk Steril
3) Spuit Injeksi 10 cc
4) Aqudibest secukupnya
5) Kapas savlon / betadhine
6) Jelly atau pelumas lain
7) Kateter sesuai ukuran yang diperlukan
8) Urine Bag
9) Sarung tangan steril
10) Gunting, plester
11) Bengkok
12) Mandrin steril ( KP )
13) Sampiran / Sketsel
PEMASANGAN DOWER KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
b. Kriteria Pelaksanaan
1) Memberikan informasi kepada pasien tentang tindakan
yang akan dilakukan
2) Membebaskan daerah alat kelamin dari celana
3) Memakai sarung tangan steril
4) Mendesinfeksi alat kelamin dan sekitarnya
5) Memberi pelumas pada ujung kateter
6) - Pada Wanita :
a. Bersihkan vulva dengan kapas savlon dari atas ke
bawah + 3 kali hingga bersih
b. Buka labia mayor dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri
c. Masukkan kateter pelan – pelan sambil dianjurkan
untuk tarik napas ( + 2,5 – 5 cm atau sampai urine
keluar )
- Pada Laki – laki :
a. Tangan kiri memegang penis lalu prepusium
ditarik sedikit kepangkalnya dan bersihkan
dengan kapas betadin
b. Masukkan kateter ( + 12,5 – 17,5 cm ) atau
sampai keluar urine secara perlahan – lahan
sambil dianjurkan menarik napas dalam
c. Jika tertahan, jangan dipaksa

7) Menampung air seni pada urine bag


8) Memasukkan aquabidest sesuai ukuran catheter dalam
balon kateter
9) Kateter ditarik pelan – pelan sampai tak bisa keluar dan
diplester dipaha pasien
10) Alat dibereskan, cuci tangan
11) Mencatat waktu pemasangan, urine yang keluar (jumlah,
warna, kepekatan )
PEMASANGAN DOWER KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral

VI REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MELEPAS DOWER KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Suatu tindakan melepas dower kateter pada pasien

II. TUJUAN : Membantu pasien mengeluarkan urine tanpa bantuan alat

III. KEBIJAKAN : Sebelum dilepas dilakukan Bladder Training

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Disposible spuit kosong / tidak steril
2) Kapas verban steril
3) Bengkok / tempat sampah
4) Pincet
5) Handscoen

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Pasien diberi tahu kateter akan dilepas dan diberi
tahu apa tujuannya
2) Perawat Cuci Tangan
3) Alat – alat dibawa kedekat pasien
4) Pasien disiapkan tidur telentang dan kedua kaki di
tekuk pada pasien wanita
5) Perawat memakai handscoen
6) Air aquabidest / pengunci dikeluarkan dari cateter
dengan spuit
7) Setelah itu kateter dilepas / ditarik pelan – pelan dan
ditaruh dibengkok buang ke tempat sampah
8) Alat kelamin dibersihkan dengan kapas lembab steril
9) Bila sudah selesai alat – alat dirapikan kembali dan
dibereskan
MELEPAS DOWER KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
10) Perawat cuci tangan
11) Mendokumentasikan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral

VI REFERENSI : B. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PEMASANGAN KONDOM KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Alat drainase urine eksternal yang mudah digunakan dan aman
untuk mengalirkan urine pada klien pria

II. TUJUAN : 1. Mengumpulkan urine dan mengontrol urine inkontinen


2. Mencegah iritasi pada kulit akibat urine inkontinen
3. Klien dapat melakukan aktivitas fisik tanpa harus merasa
malu karena adanya kebocoran urine ( ngompol )

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien inkontinensia atau koma yang masih
mempunyai kemampuan mengosongkan kandung kemih
spontan dan komplet

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Selaput kondom karet sesuai ukuran
2. Strips elastic atau perekat
3. Urine bag
4. Baskom dengan air hangat dan sabun
5. Handuk dan waslap
6. Selimut mandi
7. Sarung tangan
8. Gunting
9. Perlak Pengalas
10. Sketsel
PEMASANGAN KONDOM KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
b. Prosedur Pelaksanaan
1. Pasien diberitahu
2. Pasang sketsel
3. Bantu klien pada posisi telentang lepas pakaian bawah,
pasang perlak pengalas dibawah bokong
4. Perawat Memakai Handscoun
5. Bersihkan genetalia dengan sabun dan air dengan
menggunakan waslap, keringkan secara menyeluruh
6. Siapkan urine bag dengan menggantungkan ke kerangka
tempat tidur, Bawa slang drainase ke sisi pagar tempat
tidur
7. Dengan tangan non dominan, genggam penis klien
dengan kuat di sepanjang batangnya, dengan tangan
dominan, pegang kantong kondom pada ujung penis dan
dengan perlahan pasangkan pada batang penis
8. Sisakan 2,5 – 5 cm ruang antara glans penis dan ujung
kondom kateter
9. Lilitkan batang penis dengan strip Velcro atau perekat
elastic. Strip harus menyentuh hanya kantong kondom.
Pasang dengan pas tetapi tidak ketat
10. Hubungkan slang drainase pada ujung kondom kateter
11. Rapikan peralatan yang basah, lepaskan sarung tangan
dan cuci tangan
12. Catat waktu pemasangan kondom kateter dan adanya
urine pada kantong drainase

V. UNIT TERKAIT : - Instalasi Rawat Inap


- Instalasi Rawat Jalan
- Instalasi Perawatan Intensiv
PEMASANGAN KONDOM KATETER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
VI REFERENSI : 1. Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar
Keperawatan
2. Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3. Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4. SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2008
5. SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2009
MEMBERI MAKAN / MINUM LEWAT SONDE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Suatu tindakan member makan atau minum pada pasien lewat
sonde dengan menggunakan spuit

II. TUJUAN : Kebutuhan makan dan minum pasien terpenuhi sesuai


kebutuhan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan sesuai dengan instruktur dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Makanan cair / minum pasien sesuai dengan kebutuhan
dalam tempatnya
2. Sonde lambung
3. Semprit 50 cc untuk dewasa, anak 5 – 10 cc dan bayi 5
cc
4. Air matang
5. Bengkok
6. Plester
7. Benang
8. Gunting
9. Stetoskop

b. Prosedur Kegiatan
1. Perawat cuci tangan
2. Pasang sonde lambung dan fiksasi
3. Lakukan retensi cairan lambung dan catat jumlahnya
4. Masukkan makanan cair / susu sesuai diitnya dengan
spuit perlahan – lahan sesuai kebutuhan
MEMBERI MAKAN / MINUM LEWAT SONDE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

RSUD KABUPATEN KEDIRI


5. Setelah selesai bilas sonde dengan air matang
secukupnya
6. Perhatikan reaksi pasien
7. Alat – alat dibereskan, perawat cuci tangan
8. Catat jumlah cairan yang masuk

V. UNIT TERKAIT : - Instalasi Rawat Darurat


- Instalasi Perawatan Intensive
- Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : Martin Susan DKK ( 1998 ) Standar Perawatan Pasien


Jakarta EGC
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan atau


tubuh pasien dengan cara intra muscular, intra vena, intra kutan
sub kutan

II. TUJUAN : - Program pengobatan pasien dapat masuk secara tepat dan
benar sesuai dengan program terapi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat sesuai program terapi dokter dengan


prinsip benar obat, pasien, dosis, jadwal, dan cara

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Spuit disposible sesuai kebutuhan
2) Kapas Alkohol 70 %
3) Kikir/gergaji ampul
4) Obat yang akan diberikan
5) Aquabidest
6) Handscouen
7) Perlak Kecil
8) Tourniquet

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Memperhatikan prinsip aseptic
3) Membaca etiket dan dosis obat
4) Memasukkan obat kedalam spuit, kemudian udara
dalam spuit dikeluarkan
1.
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5) Mengatur posisi pasien


6) Menemukan daerah yang akan disuntik, dengan
lokasi :
a. Suntikan intra muskuler dilakukan pada pangkal
lengan atas, paha atas bagian luar ( 1/3 tengah
bagian luar ) atau pada bokong atas ( 1/3 bagian
dari sias )
b. Suntikan intra vena dilakukan pada pembuluh
darah vena yang dilakukan pada vena anggota
gerak
c. Suntikan sub kutan dilakukan dibawah kulit yang
dilakukan pada lengan atas sebelah luar, perut
sekitar umbilical paha luar 1/3 tengah
d. Suntikan intra kutan dilakukan ke dalam jaringan
kulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian
dalam
7) Mendesinfeksi kulit yang akan disuntuk sesuai dengan
jenis suntikan
8) Memaksukkan jarum sesuai dengan dengan teknik
penyuntikan
9) Melakukan aspirasi
10) Memasukkan obat dengan berlahan – lahan
11) Memperhatikan respon pasien
12) Mencabut jarum perlahan – lahan
13) Mendesinfeksi kulit dengan kapas alcohol 70 %
14) Mencatat respon pasien dan pemberian obat
(dokumentasi)
15) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensive
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sental
6. Instalasi Hemodialisis
MEMBERIKAN OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
VI REFERENSI : Ns. Eni Kusyati S. Kep. Dkk ketrampilan dan prosedur
laboratorium keperawatan dasar ( EGC 2004 )
MELAKSANAKAN PROGRAM ORIENTASI
PADA PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/1


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat 1
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Kegiatan memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
tentang fasilitas dan pelayanan perawatan

II. TUJUAN : Meningkatkan kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan


keperawatan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada setiap pasien baru atau pasien pindahan dari
ruang perawatan lain

IV. PROSEDUR : a. Persiapan


1. Denah Ruang Perawatan
2. Fasilitas yang tersedia
3. Peraturan atau tata tertib tertulis
b. Pelaksanaan
Memberitahukan tentang H + 2 ( pasien baru masuk
1. Peraturan Rumah sakit
- Prosedur pasien masuk RS
- Fasilitas yang ada di RS
- Rencana Keperawatan
- Perkiraan biaya perawatan dan pengobatan
- Petugas perawat yang akan merawat
- Waktu / jadwal konsultasi
2. Hak dan Kewajiban Pasien
3. Catatn perkembangan pasien

V. UNIT TERKAIT : - Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan RS DEPKes. 1999


PASIEN PULANG MENINGGAL DUNIA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pelayanan terhadap pasien yang pulang meninggal dunia

II. TUJUAN : Terwujudnya tertib administrasi pasien yang pulang meninggal


dunia

III. KEBIJAKAN : Pasien yang meninggal harus diruang rawat selama dua jam
sebelum dibawa pulang

IV. PROSEDUR : 1. Lapor dokter penanggungjawab pelayanan / dr jaga bila


dokter tidak berada disamping pasien yang meninggal
dunia
2. Menjelaskan pada keluarga bahwa pasien telah meninggal
dan jenazahnya boleh dibawa pulang dua jam setelah
pasien meninggal
3. Merawat Jenazah
4. Menghubungi ambulance jenazah untuk mengantar jenazah
pada jam yang ditentukan
5. Menghitung perincian biaya perawatan pasien dan
diberikan kepada keluarga untuk menyelesaikan biaya
perawatan
6. Keluarga menandatangani surat pengambilan jenazah di
ruang jenazah
7. Melengkapi catatan keperawatan dan mengisi Surat
Kematian
- Blangko A,M, Surat Jalan ijin dimakamkan diberikan
keluarga pasien
PASIEN PULANG MENINGGAL DUNIA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
- Blangko B, DR 12, catatan sipil diletakkan di status
pasien
8. Setelah dua jam pasien meninggal jenazah boleh dibawa
pulang kecuali yang memerlukan visum jenazah dibawa ke
kamar jenazah untuk dilakukan visum

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Hemodialisis
5. Rekam Medik
6. Kasir / administrasi
7. Instalasi perawatan jenazah dan foresik

VI. REFERENSI : Potter & Perry Fundamental Keperawatan ( EGC 2005 )


MENYIAPKAN URINE UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Standar Prosedur Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Operasional Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pengambilan sample urine untuk pemeriksaan


laboratorium sesuai permintaan dokter

II. TUJUAN : 1. Sebagai data penunjang menegakan diagnose


2. Sebagai pedoman pemberian terapi

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Botol kecil / tabung tempat specimen yang sudah diberi
label
2) Set pemasangan kateter bila diperlukan
3) Formulir pemeriksaan
4) Pengalas untuk bokong

b. Persiapan Pasien
1) Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan
dilakukan
2) Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan

c. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Menyiapkan tempat urine
3) Memasang kateter pada pasien yang tidak bisa kencing
spontan
4) Menampung urine dalam botol / tabung pemeriksaan +
5 cc diambil pada tengah – tengah saat kencing
MENYIAPKAN URINE UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5) Sisanya ditampung dalam bengkok


6) Memasang label pada botol / tabung pemeriksaan urine
dengan cara mencantumkan :
a) Nama pasien
b) Nomor Rekam Medik ( medical record )
c) Tanggal dan jam pengambilan bahan urine
7) Cuci tangan
8) Mengirim urine dan menyertakan formulir pemeriksaan
yang sudah diisi dan ditandatangani oleh dokter

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : 1. Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
2. Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan
Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3. Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4. SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo
Surabaya 2008
5. SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2009
MENYIAPKAN DARAH UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pengambilan sample darah untuk pemeriksaan


laboratorium sesuai permintaan dokter

II. TUJUAN : 1. Sebagai data penunjang menegakan diagnose


2. Sebagai pedoman pemberian terapi

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Botol kecil / tabung tempat specimen yang sudah
diberi label
2) Spuit steril, berbagai ukuran
3) Kapas alcohol dan tempatnya
4) Tourniquet
5) Formulir pemeriksaan

b. Persiapan Pasien
1) Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

c. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan dan memakai handscoun
2) Menentukan pembuluh darah yang akan ditusuk untuk
pengambilan darah
3) Mendesinfeksi permukaan kulit pembuluh darah yang
akan ditusuk dengan menggunakan kapas alkohol
4) Memasang tourniquet
MENYIAPKAN DARAH UNTUK PEMERIKSAAN
LABORATORIUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
5) Mengambil darah pemeriksaan dengan cara menusukkan
jarum pada pembuluh darah sesuai kebutuhan
6) Memasukkan darah pada tempat yang sudah disediakan
7) Cantumkan
a. Nama Pasien
b. Nomor Rekam Medik
c. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
darah
d. Jenis pemeriksaan
8) Cuci tangan
9) Mengirim darah dan menyertakan formulir pemeriksaan
yang sudah diisi dan ditanda tangani oleh dokter

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : 1) Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
2) Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3) Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4) SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2008
5) SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2009
CARA PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3

RSUD KABUPATEN KEDIRI


Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan yang dilakukan petugas dalam menerima dan


memberikan pelayanan kepada pasien yang baru masuk dirawat
di Rumah Sakit

II. TUJUAN : 1. Pasien dan keluarga merasa nyaman dilingkungan yang


baru
2. Pasien dan keluarga merasa puas dengan pelayanan Rumah
Sakit

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan pada pasien baru masuk,
pindahan dari ruang lain dalam satu Rumah Sakit

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Tempat tidur siap pakai dengan lingkungan yang bersih
dan rapi
2) Alat – alat pengukur tanda vital :
Termometer, tensimeter dan stetoskope, jam tangan
dengan penunjuk detik dan timbangan badan
3) Alat – alat pemeriksaan khusus
a. Funandoscope
b. Alat ukur panggul luar
c. Meteran
4) Sarung tangan
5) Alat tulis dan status pasien lengkap serta lembaran
surat pemeriksaan
CARA PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
b. Pelaksanaan :
1) Menyiapkan tempat tidur dan alat – alat sesuai
penyakit dan kebutuhan pasien seperti standart infuse,
oksigen, tempat tidur dengan papan HNP, selimut,
Waslap, alat – alat pemeriksaan kebidanan jika kasus
ke bidan dan perawat memberikan salam kepada pasien
dan keluarga yang baru dating
2) Perawat member salam pada pasien dan keluarga yang
baru dating
3) Menanyakan dan meminta kepada pasien / keluarga
obat – obatan, hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan jantung dan
thoraks foto bila ada, bila belum dibawa ditanyakan
kapan pemeriksaan terakhir dilakukan
4) Mengantar pasien dan keluarga ke kamar, serta
menunjukkan tempat tidur, bel untuk memanggil
pasien, almari pakaian, kamar mandi dan WC dan
posisi kantor perawat jika membutuhkan perawat
5) Memperhatikan keadaan umum pasien secara
keseluruhan meliputi : oedema, warna kulit, sclera
mata, warna kuku, keadaan perut, luka sesuai kondisi
keluhan – keluhan pasien
6) Mengukur, tingkat kesadaran, tensi, nadi, temperature,
pernafsan, berat badan. Pada kasus kebidanan
melaksanakan pemeriksaan antara lain :
a. Kehamilan palp, auskultasi, ukur panggul
b. Mengambil tindakan sesuai keadaan pasien seperti
menolong persalinan bila sudah waktunya
7) Menawarkan pada pasien dan keluarga tentang pilihan
dokter yang diminta dan jika sudah ada keputusan
pasien / keluarga mengisi / menanda tangani blangko
pernyataan permintaan dokter
8) Petugas segera mengambil tindakan sesuai keadaan
pasien serta melaksakan pesanan dokter
CARA PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
9) Melaporkan tindakan dan keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan kepada dokter
10) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenao
jam berkujung, prosedur pengambilan resep – resep,
prosedur kelengkapan administrasi ( pasien umum,
Askes, Jamkesmas, Jamkesda, Maskin, Astek dll )
11) Pasien yang dating dalam keadaan jelek / kritis
keluarga di izinkan untuk memberikan bimbingan
sesuai agamanya dan perawat melakukan tindakan
kegawatan sesuai instruksi dokter

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : 6. Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
7. Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan
Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
8. Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
9. SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo
Surabaya 2008
10. SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
2009
PASIEN PULANG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pasien pulang yang telah diijinkan oleh dokter penanggung


jawab pelayanan

II. TUJUAN : Terwujudnya tertib administrasi pasien pulang

III. KEBIJAKAN : Penanganan pasien pulang dilakukan sesuai dengan ketentuan


atau prosedur medis

IV. PROSEDUR : 1. Bagi Petugas Ruangan :


a. Mengkaji status pasien, meliputi :
 Tanggal dan waktu pulang
 Diagnosa akhir, ringkasan penyakit dan tanda
tangan dokter penanggungjawab pelayanan
 Bagi pasien Askes, Jamkesmas, jamkesda,
Jamsostek melengkapi persyaratan foto kopi sesuai
kebutuhan
 Melengkapi status asuhan keperawatan dan resume
keperawatan
b. Merinci biaya perawatan dan menganjurkan kepada
keluarga untuk menyelesaikan administrasi di tempat
pembayaran
c. Membuat discharge planning meliputi :
 Biodata Pasien
 Tempat / tanggal control selanjutnya
 Kondisi pasien saat pulang
 Aturan diit dan obat – obatan untuk dirumah
PASIEN PULANG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
 Cara perawatan luka dirumah
 Hasil pemeriksaan penunjang yang dibawa pulang
 Dan hal – hal penting yang harus diperhatikan

d. Memberikan penyuluhan yang diperlukan oleh pasien /


keluarga misalnya tentang kebersihan diri dan
lingkungan, tentang gizi, cara minum obat, control,
KB, imunisasi dan lain – lain.
2. Bagi pasien :
a. Mendapat perincian biaya perawatan dari tenaga
administrasi / perawat pelaksana
b. Menyelesaikan biaya perawatan sesuai dengan
perincian ke kasir
c. Pasien / keluarga menunjukkan kwintansi ke petugas
ruangan
d. Petugas ruangan melepas gelang dan mengantar sampai
ke pintu RS
V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Hemodialisa
4. Rekam Medis
5. Kasir / Administrasi
6. Satpam

VI. REFERENSI : - SK Ditjen Yanmed


- Petunjuk pelaksanaan Indikator mutu pelayanan RS,
WHO, DEPKes. 2001
MELAKSANAKAN AMBULASI DINI TURUN DARI
TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tahapan aktifitas pasien yang dilatih secara bertahap dan


mandiri berupa aktifitas mulai dari diatas sampai turun dari
tempat tidur sesuai dengan kemampuan pasien

II. TUJUAN : 1. Kebutuhan gerak aktif pasien terpenuhi sesuai dengan


kemampuan
2. Meningkatkan sirkulasi darah sistemik

III. KEBIJAKAN : 1. Dilaksanakan oleh perawat atau pembantu perawat dan


dilakukan pada pasien partial – minimal care
2. Pasien sudah waktunya harus mobilisasi

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Alat bantu : kursi / kursi roda
2) Penjelasan kepada pasien

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Alat bantu didekatkan
3) Perawat berdiri di sisi tempat tidur
4) Membantu pasien menggeser kakinya ke samping
tempat tidur
5) Membantu pasien duduk dan menurunkan kaki secara
perlahan dari tempat tidur
6) Membantu pasien turun dari tempat tidur / berdiri
7) Membantu pasien duduk dikursi atau kursi roda
8) Perhatikan respon pasien
MELAKSANAKAN AMBULASI DINI TURUN DARI
TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

9) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
PENGATURAN POSISI FOWLER
DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Posisi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikkan


kepala dan dada setinggi 45 0 – 90 0 tanpa fleksi lutut

II. TUJUAN : 1. Membantu mengatasi masalah kesulitan pernapasan dan


kardiovascular
2. Melakukan aktivitas tertentu ( makan, membaca, menonton
televisi )

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien mengalami kesulitan pernafasan dan gangguan
kardiovaskuler
2. Klien mandiri maupun partial yang akan melakukan
aktivitas tertentu

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Tempat Tidur
2) Bantal Kecil
3) Gulungan Handuk
4) Footboard ( Bantalan kaki )
5) Sarungan tangan ( jika diperlukan )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika diperlukan
3) Minta klien untuk memfleksikan lutut sebelum kepala
dinaikkan
PENGATURAN POSISI FOWLER
DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Naikkan kepala tempat tidur 45o – 90o sesuai kebutuhan


Fowler rendah atau semi – fowler (15o – 45o ) fowler
tinggi 90o
5) Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva
lumbal, jika ada celah disana. Letakkan bantal kecil
dibawah kepala klien
6) Letakkan bantal dibawah kaki, mulai dari lutut sampai
tumit
7) Pastikan tidak terdapat tekanan pada area popliteal dan
lutut dalam keadaan fleksi
8) Letakkan trochhanter roll ( gulungan handuk )
disamping masing – masing paha
9) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan
bantalan kaki
10) Letakkan bantal untuk menopang kedua lengan dan
tangan, jika klien memiliki kelemahan pada kedua
tangan tersebut
11) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
PENGATURAN POSISI TELENTANG ( SUPINASI )
DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Posisi klien berbaring telentang dengan kepala dan bahu sedikit
elevasi dengan menggunakan bantal

II. TUJUAN : 1. Untuk klien pasca operasi dengan anastesi spinal


2. Mengatasi yang timbul akibat pemberian posisi pronasi
yang tidak tepat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan posisi supinasi


apabila tidak ada kontra indikasi, khususnya pasien pasca
operasi dengan anasthesi spinal

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Tempat tidur
2) Bantal Angin
3) Gulungan Handuk
4) Bantalan Kaki
5) Sarung tangan ( jika perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan
3) Baringkan klien telentang mendatar ditengan tempat
tidur
4) Letakkan bantal dibawah kepala dan bahu klien
5) Letakkan bantal kecil dibawah punggung pada kurva
lumbal, jika ada celah disana. Letakkan bantal dibawah
kaki, mulai dari lutut sampau tumit
PENGATURAN POSISI TELENTANG ( SUPINASI )
DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Topang telapak kaki klien dengan menggunakan


bantalan kaki
7) Jika klien tidak sadar atau mengalami paralisis
ekstremitas atas, elevasikan tangan dan lengan bawah
(bukan lengan atas ) dengan menggunakan bantal
8) Lakukan bagian akhir protokol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Bedah Sentral
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MEMINDAH DAN MENATA POSISI KLIEN
MELOROT DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menempatkan kembali posisi klien yang melorot ke bagian


bawah di atas tempat tidur pada posisinya semula

II. TUJUAN : 1. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang sesuai / tepat


2. Memberikan rasa nyaman

III. KEBIJAKAN : - Dilakukan kepada klien yang memerlukan pemindahan dan


penataan posisi di atas tempat tidur selama tidak ada kontra
indikasi
- Pasien Sadar

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Rekstok gantung ( overhead trapeze ) jika tersedia
2) Sarung tangan ( jika perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Atur tempat tidur
a) Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar
atau serendah mungkin yang mampu ditoleransi oleh
klien
b) Naikkan tempat tidur setinggi pusat gravitasi anda
c) Kunci semua roda tempat tidur dan naikkan pagar
tempat tidur pada posisi yang jauh dari anda
d) Ambil semua bantal, kemudian letakkan salah satu
bantal diatas kepala tempat tidur
MEMINDAH DAN MENATA POSISI KLIEN
MELOROT DIATAS TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

2) Persiapan Klien, Minta klien :


a) Melakukan fleksi pinggul dan lutut, menumpukkan
telapak kaki diatas permukaan tempat tidur
b) Berpegangan pada kepala tempat tidur dengan ke
dua tangan dan menarik pada saat dipindahkan, atau
c) Berpegangan pada rekstok gantung dengan kedua
tangan, kemudian mengangkat dan menarik pada
saat dipindahkan
3) Atur posisi petugas dan pindahkan klien
a) Berdiri disamping dengan wajah menghadap kearah
pergerakan, lebarkan kedua kaki, satu kaki di depan
dan kaki lainnya di belakang dengan tubuh condong
kedepan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan
kaki
b) Letakkan satu tangan dibawah paha klien dan tangan
lainnya dibawah scapula
c) Tegangkan otot – otot gluteal, abdominal, kaki dan
lengan. Kemudian pindahkan klien ke atas sambil
klien mendorong dengan telapak kaki dan menarik
dengan kedua tangan pada bagian kepala tempat
tidur atau pada rekstok gantung
4) Pastikan klien merasa nyaman dengan posisi yang
petugas berikan
5) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan
V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MENGATUR POSISI KLIEN DUDUK DIATAS
TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIR

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menempatkan klien pada posisi duduk diatas tempat tidur

II. TUJUAN : 1. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang sesuai


2. Untuk persiapan prosedur perawatan berikutnya
(memberikan makan dan minum, hygiene personal dan
sebagainya )

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan posisi duduk di atas
tempat tidur selama tindakan dan kontra indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Sarung tangan ( bila perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Atur tempat tidur
a) Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar
b) Naikkan tempat tidur setinggi pusat gravitasi petugas
c) Kunci semua roda tempat tidur dan naikkan pagar
tempat tidur pada posisi yang jauh dari petugas
3) Atur posisi petugas dan posisi klien secara tepat
a) Berdiri disamping tempat tidur, disisi pantat klien
menghadap kearah kepala tempat tidur. Lebarkan
kaki petugas dengan salah satu jkaki di depan dan
jadikan kaki ini tumpuan berat badan
MENGATUR POSISI KLIEN DUDUK DIATAS
TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Minta klien untuk meletakkan kedua tangan di sisi


tubuhnya dengan telapak tangan menghadap di atas
permukaan tempat tidur
4) Angkat klien pada posisi duduk
a) Letakkan salah satu tangan dibawah bahu klien
b) Letakkan tangan yang lainnya di atas permukaan
tempat tidur, dan gunakan untuk mendorong pada
saat mengankat
c) Minta klien untuk turut mengangkat secara
bersamaan dengan petugas, dengan mendorongkan
ke dua tangannya di atas permukaan tempat tidur.
Angkat dengan menarik bahu klien menggunakan
lengan dan tangan petugas, mendorongkan tangan
petugas yang satunya di atas permukaan tempat
tidur, dan pindahkan berat badan petugas dari kaki
depan ke kaki belakang.
5) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Wahit Iqbal Mubarak ( 2007 ) buku ajar kebutuhan dasar
manusia Jakarta ECG
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memindahkan klien dari atas tempat tidur ke kursi roda untuk
menjalani prosedur atau tindakan tertentu

II. TUJUAN : 1. Menjalani prosedur perawatan tertentu


2. Dipindahkan ke tempat atau ruangan tertentu

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan dipindahkan dari


tempat tidur ke kursi roda selama tidak ada kontra indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Sarung tangan ( bila perlu )
2. Kursi roda

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Atur peralatan dengan tepat
a. Rendahkan posisi tempat tidur sampai pada posisi
yang terendah sehingga kaki klien dapat menyentuh
lantai. Kunci semua roda tempat tidur
b. Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat kungkin
dengan tempat tidur. Kunci semua roda dari kursi
roda
3) Siapkan dan Kaji Klien
a) Bantu klien pada posisi duduk di tepi tempat tidur
b) Kaji klien, apakah mengalami hippotensi postural
sebelum memindahkannya dari tempat tidur
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Berikan instruksi yang jelas pada klien. Minta klien


untuk :
a) Bergerak kedepan dan duduk ditepi tempat tidur
b) Condongkan tubuh kedepan mulai dari pinggul.
Letakkan kaki yang kuat dibawah tepi tempat tidur,
sedangkan kaki yang lemah berada didepannya
c) Letakkan tangan klien diatas permukaan tempat tidur
atau diatas kedua bahu perawat sehingga klien dapat
mendorong tubuhnya sambil berdiri. Catatan : klien
perlu diberi penjelasan untuk tidak meletakkan ke
dua tangan pada leher perawat karena dapat
menyebabkan cedera pada perawat
5) Siapkan posisi perawat dengan tepat
a) Berdiri tepat di depan klien. Condongkan tubuh
kedepan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan
kaki. Lebarkan kaki anda, dengan satu kaki di depan
dan yang lainnya dibelakang. Jika memungkinkan,
buatlah kaki klien sebagai cermin dari kaki perawat,
lingkari punggung klien dengan kedua tangan
perawat
b) Tegangkan otot gluteal, abdominal kaki dan lengan
anda. Siap untuk melakukan pergerakan
6) Bantu klien untuk berdiri, kemudian bergerak bersama –
sama menuju kursi roda
a) Dalam tiga hitungan :
1. Minta klien untuk menghentak dengan bagian
kaki belakang , kemudian menuju kaki bagian
depan ekstensikan persendian pada ekstreminitas
bawah, dan dorong atau tarik dengan kedua
tangan
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

2. Perawat menarik dengan kaki bagian depan,


menuju kaki bagian belakang, ekstensikan
persediaan pada ekstremitas bawah, dan tarik
klien menuju pusat gravitasi perawat pada posisi
berdiri
b) Bantu klien pada posisi tegak untuk beberapa saat
7) Bersama – sama memutar atau mengambil beberapa
langkah menuju ke kursi roda. Bantu klien untuk duduk
a) Minta klien untuk :
1. Membelakangi kursi roda
2. Meletakkan bagian kaki yang kuat dibelakang
kaki yang lebih lemah, membantu menyangga
berat tubuh pada saat pergerakan
3. Menjaga kaki yang lainnya tetap berada di depan
4. Meletakkan kedua tangan diatas lengan kursi
roda atau tetap pada bahu perawat
b) Berdiri tepat didepan klien. Letakan satu kaki di
depan dan kaki yang lainnya di belakang
c) Tegangkan otot gluteal, abdominal dan lengan
d) Dalam tiga hitungan
1. Minta klien untuk menggeser berat tubuhnya
dengan jalan memindahkannya ke kaki bagian
belakang, merendahkan tubuh sampai pada
bagian tepi dari kursi roda dengan memfleksikan
persediaan pada kaki dan lengan, bersamaan
dengan
2. Perawat menggeser berat tubuhnya dengan
melangkah ke belakang dengan menggunakan
kaki depan dan merendahkan klien sampai diatas
kursi roda
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

8) Pastikan keselamatan klien


a) Minta klien untuk menggeser duduknya sampai pada
posisi yang paling aman dan nyaman
b) Turunkan tatakan kaki, dan letakkan kedua kaki
klien diatasnya
9) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR
KE BRANKAR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memindahkan klien dari atas tempat tidur ke brankar / kereta


dorong dengan maksud tertentu

II. TUJUAN : 1. Melaksanakan tindakan perawatan tertentu yang tidak


dapat dikerjakan dia atas tempat tidur
2. Memindahkan klien pada tempat yang baru

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan pemindahan dari


tempat tidur ke brankar selama tidak ada kontra indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Brankar / kereta dorong
2. Sarung tangan ( jika perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Atur tempat tidur untuk persiapan pemindahan klien
a) Atur posisi tempat tidur hingga posisi yang datar
dari bagian kepala sampai dengan kaki
b) Naikkan ketinggian tempat tidur sehingga posisinya
menjadi lebih tinggi dibandingkan permukaan
brankar
c) Pastikan bahwa semua roda tempat tidur sudah
terkunci dengan aman

2) . Atur posisi klien ditepi tempat tidur dan atur posisi


brankar
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR
KE BRANKAR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

a) Posisikan klien di tepi tempat tidur dan atur posisi


brankar untuk memberikan kenyamanan dan menjaga
privasi
b) Tempatkan brankar secara parallel disamping tempat
tidur dan kunci semua rodanya

3. Pindahkan klien dengan aman ke brankar


a) Minta klien untuk memfleksikan leher jika
memungkinkan, dan meletakkan kedua tangan
menyilang diatas dada. Mencegah cedera pada bagian –
bagian tubuh ini
b) Dengan bantuan perawat lain, lakukan persiapan untuk
mengangkat klien. Perawat pertama meletakkan kedua
tangan di bagian bawah dada dan leher, perawat kedua
meletakkan kedua tangan dibawah pinggul, dan
perawat ketia meletakkan kedua tangan dibawah kaki
klien.
c) Condongkan tubuh kedepan, fleksika pinggul, lutut ,
dan pergelangan kaki. Perawat pertama memberikan
instruksi, kemudian angkat klien bersama – sama dari
tempat tidur dan pindahkan ke brankar.

4. Pastikan keamanan dan kenyamanan klien


a) Buat klien merasa nyaman, segera naikkan pagar
brankar dan / kencangkan sabuk pengaman melintang
dia tas tubuh klien
b) Buka kunci roda klien dan dorong brankar menjahui
klien

5. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi


keperawatan
MEMINDAHKAN KLIEN DARI TEMPAT TIDUR
KE BRANKAR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MEMBERIKAN CAIRAN VENA DENGAN JARUM
BERSAYAP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan memasukkan cairan kedalam tubuh pasien bagi


dengan menggunakan jarum bersayap melalui pembuluh darah
vena

II. TUJUAN : 1. Kebutuhan cairan tubuh pasien dapat terpenuhi sesuai


kebutuhannya
2. Sebagai jalur / akses pemberian obat injeksi intra vena

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan pada pasien bayi yang
memerlukan terapi intra vena atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Standart Infuse
2) Cairan yang akan diberikan
3) Infuse set jarum bersayap / wing needle
4) Kapas
5) Alkohol 70 %
6) Kasa Steril
7) Gunting
8) Plaster
9) Pengalas
10) Bengkok

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Disiapkan area yang akan dipasang infuse
MEMBERIKAN CAIRAN VENA DENGAN JARUM
BERSAYAP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3) Memeriksa ulang cairanyang akan diberikan


4) Menusukkan infuse set ke dalam botol infuse
5) Mengeluarkan udara dalam slang infuse
6) Menentukan vena yang kan ditusuk
7) Pasang Pengalas
8) Desinfeksi area yang akan di tusuk
9) Meminta bantuan 1 orang perawat untuk melakukan fixaxi
10) Menusuk jarum bersayap pada vena yang telah ditentukan
11) Bagian yang ditusuk diberi salep gintamicyn dan ditutup
dengan kasa steril
12) Menghitung jumlah tetesan, sesuai dengan kebutuhan
13) Memperhatikan dan mencatat respon pasien
14) Pasien dirapihkan
15) Alat – alat dibereskan
16) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Susana Martin, Standar Perawatan Pasien


MENGUKUR CAIRAN YANG MASUK DAN KELUAR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menghitung balance cairan pasien dengan cara membandingkan


keseimbangan antara cairan yang masuk dan keluar

II. TUJUAN : 1. Mengetahui balance cairan pasien untuk menentukan


diagnose dan program pengobatan
2. Menentukan perawatan selanjutnya

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Formulir observasi pemasukan dan pengeluaran cairan
2) Bahan yang akan diukur
3) Gelas ukuran
4) Memberikan penjelasan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Menghitung cairan yang masuk baik oral maupun
parenteral
3) Mengukur cairan yang keluar
4) Mencatat hasil tindakan
5) Cuci tangan
MENGUKUR CAIRAN YANG MASUK DAN KELUAR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Azis Alimul Hidayat ( 2008 ) kebutuhan dasar manusia


Salemba Medika
MENGHITUNG TETESAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menghitung kecepatan infuse untuk mencegah ketidaktepatan


pemberian cairan

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular dansirkulasi


pada klien dehidrasi dan syok
2. Mencegah kelebihan cairan pada klien

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada seluruh klien yang mendapat terapi intravena
secara periodic setiap hari

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Kertas dan pensil
2) Jam dengan jarum detik

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Baca program dokter dan ikuti “ lima benar “ untuk
memastikan larutan yang benar
3) Cari tau kalibrasi tetes permiliter sari set infuse ( sesuai
petrunjuk pada bungkus )
a) Tetesan mikro ( Mikrodip ) : 1cc = 60 tetes
Slang mikrodip juga disebut slang padiatri,
umumnya memberikan 60 tetes / cc dan digunakan
untuk pemberian dengan volume dengan jumlah
yang sangat tepat
MENGHITUNG TETESAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Teteskan Makro ( Makrodip ) :


1 cc = 15 tetes
1cc = 20 tetes
c) Pilih salah satu rumus berikut
1. Mililiter per jam
Jumlah total cairan infuse ( cc )
cc / jam = -----------------------------------------
Lama waktu penginfusan ( jam )
2. Tetes per menit
Jumlah total cairan infuse ( cc ) x factor tetesan
Lama waktu penginfusan ( menit )
4) Tetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan
pada bilik drip selama 1 menit dengan jam, kemudian
atur klem pengatur untuk menaikkan atau menurunkan
kecepatan infus. Periksa kecepatan ini setiap jam
5) Dokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutan
dan waktu
6) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Azis Alimul Hidayat ( 2008 ) kebutuhan dasar manusia


Salemba Medika
MENOLONG PASIEN BUANG AIR KECIL
( B.A.K )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan membantu pasien untuk buang air kecil di tempat tidur
dengan menggunakan urinal

II. TUJUAN : 1. Urine tidak mengotori alat tenun pasien sehingga keadaan
pasien tetap bersih dan lecet pada kulit tidak terjadi
2. Membiasakan pasien mengosongkan kandung kemih pada
waktu tertentu
3. Mendapatkan bahan pemeriksaan laborat yang hasilnya
untuk membantu menegakkan diagnose
4. Mengurangi gerakan pasien yang diharuskan istirahat
mutlak

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan / pembantu perawat pada pasien


yang tidak dapat BAK sendiri, pasien yang tidak boleh banyak
bergerak atau sesuai kondisi dan kebutuhan pasien

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Pispot / Urinal
2) Hanscoon
3) Botol berisi air cebok
4) Selimut
5) Sampiran

b. Pelaksanaan
1) Pasien Wanita :
a) Pasien diberi penjelasan sebelum dilakukan
tindakan
MENOLONG PASIEN BUANG AIR KECIL
( B.A.K )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Sampiran dipasang
c) Pakaian bagian bawah ditanggalkan dan bagian
yangterbuka ditutup dengan selimut
d) Pasien dianjurkan menekuk lutut dan mengangkat
bokong
e) Pispot dimasukkan dibawah bokong
f) Bila sudah selesai daerah genetalia dibersihkan
dengan air dan diulangi hingga bersih
g) Pispot diangkat dan urine diperhatikan bila ada
kelainan dilaporkan pada kepala ruangan
h) Pasien dirapikan alat – alat dibereskan dan
dikembalikan pada tempatnya
i) Perawat cuci tangan
j) Catat semua tindakan dalam dokumen keperawatan

2) Pasien laki – laki


a) Alas urinal dipasang dibawah bokong
b) Pakaian bawah pasien di buka
c) Dengan alas urinal / kain penutup / kain pasien
tangan kiri petugas memasukkan penis ke dalam
urinal dan pasien dianjurkan berkemih
d) Setelah selesai pasien dirapikan kembali dan
peralatan dibereskan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alinne Hidayah ( 2008 ) kebutuhan dasar manusia


salemba medika
PROSEDUR MENOLONG PASIEN
BANYAK KERINGAT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Membantu personal hygiene pasien dengan mengeringkan dan


membersihkan badan dan mengganti pakaian, dan alat tenun
yang basah oleh keringat

II. TUJUAN : 1. Pasien merasa nyaman


2. Memelihara kebersihan serta kerapian klien

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan / pembantu perawat sesuai kondisi


penyakit dan kebutuhanya

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Pakaian yang bersih dan kering
2) Seprey dan lemek
3) Bedak talk
4) Handuk

b. Pelaksanaan
1) Lakukan protocol awal
2) Kaji penyebab keluar banyak keringat
3) Rujuk ke SOP sesuai penyebab
4) Memberitahukan kepada pasien tentang prosedur yang
akan dilakukan ( bila pasien sadar ) dan menanyakan
kepada pasien tentang apa yang dirasakan / dikeluh
mengeringkan keringat dengan handuk
5) Memberikan bedak talk dipunggung perut dan ketiak
pasien
PROSEDUR MENOLONG PASIEN
BANYAK KERINGAT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Menganti alat tenun yang basah


7) Mengatur posisi tidur yang nyaman untuk pasien
8) Menyimpan alat tenun yang kotor pada tempatnya
9) Evaluasi

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalsi Hemodialisis
5. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : 1) Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
2) Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3) Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4) SOP Tindakan Kepearawatan RSUD Dr. Soetomo
Surabaya 2008
5) SOP Uji Kompetensi RSUD Saiful Anwar Malang 2009
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Membersihkan kotoran pada kulit tubuh pasien dengan


menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air bersih

II. TUJUAN : 1. Kebersihan kulit pasien terpelihara


2. Pasien terhindar dari bau, resiko infeksi kulit dan
memeriksa rasa segar

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / pembantu perawat dan dilakukan


pada pasien yang tidak bisa mandi sendiri sesuai kondisi dan
kebutuhannya

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Satu stel pakaian bersih
2) Waskom mandi dua buah berisi air dingin atau
hangat
3) 1 dan 2 buah handuk bersih
4) Kain penutup
5) Tempat bertutup untuk pakaian kotor
6) Sampiran
7) Waslap 2 buah dan sabun pada tempatnya

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Pintu, Jendela dan gorden ditutup dengan lampiran bila
perlu
3) Pasien diberi tahu
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Terlebih dahulu pasien ditanyakan apakah mau b.a.b


atau b.a.k
5) Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur, bila
masih dibutuhkan bantal digunakan seperlunya
6) Perawat berdiri disisi kiri atau kanan pasien
7) Pakaian bagian atas dibuka kemudian ditutup dengan
selimut mandi atau kain penutup, pasien dimandikan
dengan urutan sebagai berikut :
a. Mencuci muka dengan cara :
1. Handuk dibentangkan dibawah kepala, muka,
telinga dan leher dibersihkan dengan waslap
lembab lalu dikeringkan dengan handuk
2. Tanyakan apakah pasien biasa menggunakan
sabun atau tidak

b. Mencuci tangan dengan cara :


1. Selimut mandi atau kain penutup diturunkan
2. Kedua tangan pasien di keataskan
3. Letakkan handuk di atas dada pasien dan
lebarkan kesamping kiri dan kanan sehingga
kedua tangan dapat diletakkan diatas handuk
4. Kedua tangan pasien dibasahi dan disabuni
mulai dengan tangan yang jauh dari perawat,
kemudian yang lebih dekat lalu dibilas dengan
air bersih dan dikeringkan dengan handuk

c. Mencuci dada dan perut dengan cara


1. Pakaian pasien bagian bawah dibuka dan
selimut atau kain penutup diturunkan dari
bagian perut sampai bawah
2. Kedua tangan pasien dikeataskan handuk
diangkat dan dibentangkan diatas tangan pasien
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3. Ketiak, dada dan perut dibasahi, disabuni dan


dibilas sampai bersih dan dikeringkan dengan
handuk , selanjutnya ditutup kain penutup atau
handuk

d. Mencuci punggung dengan cara


1. Pasien dimiringkan kekiri atau kekanan
2. Handuk dibentangkan di bawah punggung
sampai bokong
3. Punggung sampai bokong dibasahi, disabuni
dan selanjutnya dibilah dengan air bersih dan
dikeringkan dengan handuk
4. Pasien dimiringkan ke kanan dan handuk
dibentangkan dibawah punggung
5. Punggung kiri dicuci seperti pada punggung
kanan
6. Pasien ditelentangkan, pakain bagian atas
dipakai dengan rapih

e. Mencuci kaki dengan cara :


1. Kaki pasien yang terjauh dari perawat
dikeluarkan dari bawah kain penutup atau
handuk
2. Handuk dibentangkan dibawahnya dan lutut di
tekuk
3. Kaki disabuni, selanjutnya di bilas dan
dikeringkan dengan handuk, kemudian telapak
kaki yang satunya lagi

f. Mencuci lipatan pada paha dan genetalia dengan


cara
1. Handuk direntangkan di bawah bokong dan
pakaian bawahnya di buka
MEMANDIKAN PASIEN DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

2. Daerah lipatan paha dan genetalia dibasahi,


disabuni dibilas dan dikeringkan
3. Pakaian bagian dikenakan kembali, kain
penutup atau handuk diangkat selimut pasien
dikenakan kembali
4. Pakaian dan alat tenun kotor serta peralatan di
rapihkan dan dibawa ketempatnya
g. Observasi respon pasien dan kelaianan pada
tubuhnya
h. Hindarkan tindakan yang menimbulkan rasa malu
pada pasien dan tetap menjaga kesopanan
i. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBANTU PASIEN MANDI DIKAMAR MANDI
DENGAN KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan bantuan pada pasien mandi dengan kursi roda


dikamar mandi dengan cara memfasilitasi kebutuhan mandi
pasien dan membantu pelaksanaannya

II. TUJUAN : Melatih kemandirian pasien dan mengurangi ketergantungan


pada keluarga dan perawat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan partial care

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Cuci tangan
2) Sediakan satu stel pakaian bersih
3) Siapkan air dikamar mandi
4) Siapkan handuk bersih satu buah
5) Waslap 2 buah
6) Sabun pada tempatnya
7) Sediakan bel

b. Pelaksanaan
1. Membantu pasien pindah dari kursi roda ke bangku
2. Letakkan alat – alat mandi di dekat pasien
3. Membantu pasien membuka baju
4. Membantu pasien untuk mandi
5. Membantu pasien memakai baju
6. Membantu Pasien ke kursi roda
7. Dorong kursi roda ke tempat tidur
MEMBANTU PASIEN MANDI DIKAMAR MANDI
DENGAN KURSI RODA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

8. Rapikan kamar mandi dan bersihkan


9. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBANTU PASIEN MANDI SENDIRI DI KAMAR
MANDI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan bantuan pada pasien mandi dikamar mandi dengan


cara memfasilitasi kebutuhan mandi pasien dan memantau
pelaksanaan kemandirian pasien

II. TUJUAN : Melatih kemandirian pasien dan mengurangi ketergantungan


pada keluarga dan perawat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan minimal care

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Cuci tangan
2) Sediakan satu stel pakaian bersih
3) Siapkan air di kamar mandi
4) Siapkan handuk bersih satu buah
5) Waslap 2 buah
6) Sabun pada tempatnya
7) Sediakan bel

b. Pelaksanaan
1) Membantu pasien di kamar mandi
2) Anjurkan menggunakan bel bila perlu bantuan
3) Perawat menunggu diluar kamar mandi sampai selesai
4) Membantu Pasien kembali ke tempat tidur
5) Membersihkan kamar mandi
6) Cuci tangan
MEMBANTU PASIEN MANDI SENDIRI DI KAMAR
MANDI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) kebutuhan dasar manusia


salemba medika
MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu cara perawatan septic daerah vulva atau alat kelamin
wanita bagian luar

II. TUJUAN : 1. Mengurangi kuman – kuman pathogen pada vulva


sehingga resiko infeksi tidak terjadi
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Kapas dan desinfektan di tempatnya
2) Pispot
3) Botol cebok berisi larutan desinfektan
4) Bengkok
5) Pemberian penjelasan kepada pasien

b. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Pasang sampiran / pintu ditutup
3) Memberi posisi dorsal recumbent
4) Buka pakaian pasien bagian bawah
5) Pasang pengalas dan pispot dibawah bokong pasien
6) Tangan kiri perawat membuka vulva dengan kapas
desinfektan tangan kanan menyiram vulva dengan
larutan desinfektan
MEMELIHARA KEBERSIHAN VULVA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7) Kapas desinfektan diambil dengan pinset kemudian


bersihkan vulva dari atas kebawah, dilakukan beberapa
kali sampai bersih
8) Buang kapas kotor dengan bengkok
9) Pispot diangkat
10) Atur posisi nyaman bagi pasien
11) Rapikan peralatan dan kembalikan ke tempat semula
12) Cuci tangan
13) Catat respos pasien

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MEMBANTU PASIEN MEMBERSIHKAN MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan melakukan pembersihan rongga mulut, gigi dan lidah


pada pasien untuk mempertahankan agar mulut tetap bersih dan
sehat

II. TUJUAN : 1. Mulut tetap bersih / tidak berbau


2. Mencegah infeksi pada mulut, kerusakan gigi, bibir dan
lidah pecah – pecah / stomatitis
3. Memberikan perasaan senang dan segar pada pasien
4. Membantu merangsang nafsu makan
5. Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat atau pembantu perawat dan


dilakukan :
1. Pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri, misalnya
: pasien patah tulang rahang / lengan, pasien anak – anak
2. Pasien post operasi yang masih puasa

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Handuk dan kain pengalas
2) Gelas berisi air bersih dan bengkok nier bekken

b. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Letakkan alat – alat yang mudah dijangkau pasien
3) Bantu pasien dengan posisi setengah duduk atau
miringkan kepala pasien
MEMBANTU PASIEN MEMBERSIHKAN MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Pasang handuk didada pasien


5) Beri air untuk kumur – kumur
6) Basahi sikat gigi dan oleskan odol
7) Membantu pasien untuk sikat gigi
8) Bersihkan sikat gigi
9) Rapikan alat – alat
10) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa


memindahkan klien

II. TUJUAN : 1. Pasien merasa nyaman


2. Mencegah decubitus
3. Memelihara kebersihan serta kerapian klien

III. KEBIJAKAN : 1. Dilaksanakan oleh perawat atau pembantu perawat


2. Tenun diganti maksimal 3 hari

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Alat tenun tempat tidur yang bersih dalam tempatnya
diatas trolly
2) Tempat kain kotor tertutup
3) Ember berisi larutan desinfektan
4) Lap kerja kering dan basah
5) Pasien diberi penjelasan
6) Dilakukan oleh dua orang perawat

b. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Perawat berada disisi kiri dan kanan tempat tidur
3) Selut dan bantal yang tidak perlu diletakkan diatas
kursi / bangku
4) Pasien dimiringkan disisi tempat tidur
5) Lepaskan alat tenun yang kotor lalu digulung satu
persatu sampai dibawah punggung pasien
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Stenk laken dan perlak digulung ketengah sejauh mungkin


7. Perlak dibersihkan dengan larutan desinfektan lalu
dikeringkan digulung ketengah sejauh mungkin
8. Laken digulung setengah bagian, kemudian gulungannya
diletakkan dibawah punggung pasien dan setengah bagian
lagi diratakan dan dipasang pada kasur
9. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali
10. Stick laken yang bersih digulung setengah bagian
kemudian gulungannya diletakkan dipunggung pasien
kemudian dan setengah lagi diratakan diatas perlak serta
dipasangkan pada kasur
11. Pasien dimiringkan kebagaian yang bersih
12. Lepaskan alat tenun kotor dan dimasukkan kedalam tempat
bertutup
13. Ratakan laken yang bersih dengan stenk laken dan perlak
pasien pada kasur
14. Bantal disusun, pasien dibaringkan pada posisi yang
nyaman
15. Selimut kotor diganti dengan yang bersih
16. Peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ketempat semula
17. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MENGGANTI PAKAIAN BAYI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengganti pakaian bayi yang kotor dengan pakaian bayi yang
bersih

II. TUJUAN : 1. Kebersihan kulit bayi terpelihara


2. Bayi terhindar dari bau, resiko infeksi kulit dan
memberikan rasa nyaman

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan dan dilakukan pada pasien
sesuai kondisi dan kebutuhannya

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Perlengkapan pakaian bayi
2) Kain pengalas bayi
3) Kapas pembersih untuk cebok dan tempat kapas kotor
4) Minyak ( baby oil ) waslap, air hangat dalam tempatnya
5) Ember bertutup untuk pakaian kotor

b. Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Perawat memakai pakaian khusus
3) Popok basah / kotor, dibuka / ditanggalkan
4) Bokong bayi dibersihkan dengan kapas bersih,
kemudian dilap dengan waslap hangat, dikeringkan dan
diolesi dengan baby oil
5) Pasang popok bersih dan bila perlu baju bayi diganti
6) Bayi dirapihkan, dibaringkan kembali dalam posisi
sesuai dengan kebutuhan
MENGGANTI PAKAIAN BAYI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7) Alat – alat dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan


ketempat semula
8) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensive

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MENYISIR RAMBUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Kediri
Standar Prosedur
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan mengatur rambut pasien dengan menggunakan sisir


agar kebersihan dan kerapihan rambut terpelihara

II. TUJUAN : 1. Pasien merasa nyaman dan kepercayaan diri pasien


meningkatkan
2. Memelihara rambut agar tetap rapi
3. Merangsang kulit kepala
4. Mencegah adanya kutu kepala dan kotoran lain
5. Mengetahui apakah ada kelainan pada kulit kepala

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat atau pembantu perawat dan


dilakukan pada pasien yang tidak dapat melakukan sendiri,
misalnya : pasien patah tulang lengan, pasien anak – anak,
pasien post operasi yang masih total care

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Sisir
2) Kain pengalas atau handuk
3) Karet gelang untuk pasien berambut panjang
4) Air atau minyak rambut
5) Kertas untuk membungkus kotorang / rambut
6) Bengkok berisi larutan desinfektan kusus untuk
pasien yang berkutu atau kelainan kulit
7) Pasien diberikan penjelasan
MENYISIR RAMBUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Mengatur posisi pasien
3) Memasang kain pengalas / handuk yang diletakkan
pada bahu atau bawah belikat
4) Rambut panjang dan kusut diberi minyak atau air
dan dibelah dua, kemudian disisir secara bertahan
dimulai dari bagian bawah ( ujung rambut ) setelah
rapih rabut di jalin bila rambut pendek disisir dari
pangkal keujung
5) Rambut rontok dikumpulkan dan dibungkus dengan
kertas, kemudian dibuang ketempat sampah,
rambut berkutu / dengan kelaianan kulit
dimasukkan kedalam larutan desinfektan pada
bengkok
6) Opservasi dan catat respon pasien dan kelainan
yang dimiliki
7) Alat dibersihkan, dirapihkan dan dikembalikan
ketempat semula
8) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MERAWAT TALI PUSAT BAYI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan merawat tali pusat dengan cara membersihkan


dan menutup luka tali pusat bayi dengan kain kasa steril

II. TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan luka tali pusat sehingga resiko infeksi
tidak terjadi
2. Mengurangi rasa sakit

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan dan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Bimbing ibu mempersiapkan alat
1) Lidi kapas steril
2) Kasa steril
3) Alkohol 70 %
4) Aquadest

b. Kriteria Pelaksanaan
Membimbing ibu melaksanakan :
1) Cuci tangan
2) Membersihkan daerh sekitar tali pusat
3) Kasa kotor diangkat, sebelumnya dibasahi dengan
aquadest
4) Tali pusat dibungkus kasa steril
5) Observasi dan catat respon bayi
6) Cuci tangan
MERAWAT TALI PUSAT BAYI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalsi Rawat Jalan

VI. REFERENSI : KDPK untuk kebidanan edisi 2 Musrifatul Uliyah Salemba


Medika Jakarta 2008
MEMELIHARA KEBERSIHAN MEJA PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu cara menjaga kebersihan dan kerapian meja pasien

II. TUJUAN : Keindahan dan kebersihan lingkungan pasien terjaga

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan / pembantu perawat sesuai kondisi


dan kebutuhan

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Dua ember kecil, satu berisi air bersih dan satu berisi
larutan desinfektan ( larutan clorin 0,5 % )
2) Lap basah dan lap kering
3) Sarung tangan

b. Langkah – langkah :
1) Perawat mendekatkan peralatan di dekat pasien dan
memakai sarung tangan
2) Memberitahu pada pasien, keluarganya tentang
tindakan yang akan dilakukan
3) Barang yang ada di atas meja dipindahkan dulu
4) Meja dibersihkan dengan lap basah larutan clorin 0,5%
5) Dibilas dengan lap basah air bersih
6) Kemudian meja dibersihkan dengan lap kering
7) Barang – barang diatur kembali
8) Bila ada bungan, tiap malam bunga dikeluarkan dan
disirami, pagi hari yang rusak dibuang setelah diatur
rapi, bungan dimasukkan kembali ke kamar pasien
MEMELIHARA KEBERSIHAN MEJA PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensive
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Hemodialisis
5) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A.Azis Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ), Kebutuhan


Dasa Manusia Salemba Medika
MENCUCI RAMBUT ( KERAMAS )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menghilangkan kotoran pada rambut dan kulit kepala dengan


menggunakan sabun atau shampoo kemudian dibilas dengan air
bersih sampai bersih

II. TUJUAN : 1. Memberikan perasaan senang dan segar kepada klien


2. Rambut tetap bersih, rapid an terpelihara
3. Merangsang peredaran darah dibawah kulit kepala
4. Membersihkan kutu dan ketombe

III. KEBIJAKAN : 1. Jika rambut klien kotor


2. Pada klien yang akan menjalani operasi
3. Secara rutin 5 hari sekali, jika keadaan klien
memungkinkan
4. Klien setelah dipasang kap kutu

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Baki berisi
2) Dua buah sisir
3) Dua buah handuk
4) Satu buah waslap
5) Sarung tangan bersih
6) Kapas dan tempatnya
7) Sabun / sampo
8) Alas ( handuk / perlak )
9) Talang karet
10) Kom keci ( mangkok ) serta kain kasa dalam tempatnya
2-3 potong
MENCUCI RAMBUT ( KERAMAS )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

11) Bengkok berisi larutan lisol 2-3%


12) Sarung tangan bersih
13) Celemek gayung
14) Ember berisi air bersih
15) Kain pel
16) Ember kosong
17) Ceret / termos berisi air panas
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Atur posisi klien senyaman mungkin dengan kepala
dekat sisi tempat tidur
3) Pasang perlak dan handuk dibawah kepala klien
4) Letakkan ember yang dialasi kain pel di lantai, dibawah
kepala klein
5) Pasang talang dan arahkan ke ember yang kosong
6) Tutup lubang telingan luar dengan kapas dan tutup mata
klien dengan waslap
7) Sisir rambut kemudian siram dengan air hangat dengan
menggunakan gayung
8) Gosok pangkal rambut dengan kain kasa yang telah
diberi sampo kemudian urut dengan ujung jari. Kasa
kotor dibuang ke bengkok
9) Bilas rambut sampai bersih kemudian keringkan
10) Angkat tutup telinga dan mata
11) Angkat talang, masukkan kedalam ember dan letakkan
handuk kedalam baki
12) Kembalikan klien
13) Lakukan bagian akhir protokol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : Intalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : A. Aziz Alinne Hidayah ( 2008 ) kebutuhan dasar manusia


salemba medika
MEMELIHARA DAN MEMOTONG KUKU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memotong kuku klien yang panjang karena klien tidak dapat
melakukannya

II. TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan tangan dan kaki


2. Mencegah timbulnya luka ( infeksi )
3. Mencegah kaki berbau tidak sedap
4. Mengkaji / memantau masalah pada kuku tangan dan kaki

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang tidak dapat memelihara dan
memotong kuku sendiri

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Bak Berisi
1) Pengalas ( perlak kecil dan alasnya )
2) Gunting kuku
3) Handuk
4) Bengkok berisi lisol 3%
5) Baskom berisi air hangat ( 37-400C)
6) Sabun
7) Sikat kuku
8) Sarung tangan bersih
9) Aseton ( jika perlu )
10) Kapas

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Lakukan memotong kuku :
MEMELIHARA DAN MEMOTONG KUKU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

a) Memotong kuku pada jari tangan


1. Bawa alat ke dekat klien
2. Beri tahu klien mengenai tujuan dan prosedur yang
akan dilakukan
3. Cuci tangan
4. Pakai sarung tangan
5. Pasang pengalas dibawah tangan
6. Rendam tangan dalam baskom berisi air hangat
selama 1-2 menit untuk melunakkan kuku. Jika kuku
sangat kotor, sikat dengan sikat kuku dan sabut, lalu
bilas dengan iar hangat, keringkan dengan handuk
7. Letakkan tangan di atas bengkok berisi lisol 3%
supaya kuku tidak berserakan. Potong kuku pada jari
tangan sesuai dengan lengkungan kuku. Setelah
selesai, masukkan gunting kuku ke dalam bengkok
berisi larutan lisol
8. Setelah dipotong, kikir kuku agar rata, rapi dan halus
9. Lepaskan sarung tangan dan masukkan ke dalam
bengkok
10. Kembalikan alat ketempat semula

b) Memotong kuku pada jari kaki


1. Rendam kaki dalam baskom berisi air hangat selama
2 – 3 menit ( karena kuku kaki lebih keras )
2. Potong kuku kaki secara lurus, lalu bersihkan
dengan sikat
3. Masukkan gunting kuku ke dalam bengkok berisi
lisol, demikian juga sarung tangan bereskan alat dan
kembalikan ke tempat semula

V. UNIT TERKAIT : Intalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
CLOSED BED ATAU TEMPAT TIDUR TERTUTUP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih


tertutup dengan sprei penutup ( over laken ) di atasnya

II. TUJUAN : 1. Agar siap pakai sewaktu – waktu


2. Agar tampak selalu rapi
3. Memberikan perasaan senang dan nyaman pada klien

III. KEBIJAKAN : Dilakukan dalam rangka mempersiapkan tempat tidur untuk


klien dalam keadaan tertutup

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Tempat tidur, kasur dan bantal
2) Alat tenun disusun menurut pemakainya
a) Alas Kasur
b) Laken / spei besar
c) Perlak
d) Stik Laken / Sprei melintang
e) Boven Laken
f) Selimut dilipat terbaik ( bagian dalam selimut di
lipatan luar )
g) Sarung bantal
h) Over laken / sprei penutup

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Letakan alat tenun yang telah disusun sesuai
pemakaian di dekat tempat tidur
CLOSED BED ATAU TEMPAT TIDUR TERTUTUP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3) Pasang alas kasur dan kasur


4) Pasang sprei besar atau laken dengan ketentuan
berikut :
a) Garis tengah lipatan diletakkan tepat di tengah
kasur bentangkan sprei, masukkan sprei bagian
kepala ke bawah kasur + 30 cm; demikian juga
pada bagian kaki tarik setegang mungkin
b) Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90 0 lalu
masukkan seluruh tepi sprei ke bawah kasur
dengan rapi dan tegang
5) Letakkan perlak melintang pada kasur + 50 cm dari
bagian kepala
6) Letakkan stik laken di atas sprei melintang
kemudian masukkan sisi – sisinya ke bawah kasur
bersama dengan perlak
7) Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada
bagian atas yang terbalik masukkan ke bawah kasur
sekitar 10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah
(kaki) dibentuk 900 dan masukkan ke bawah kasur.
Tarik sisi atas sampai terbentang
8) Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian
atas yang terbalik dimasukkan ke bawah sekitar 10
cm kemudian ujung sisinya dibentuk 900 dan
masukkan ke bawah kasur. Tarik sisi atas sampai
terbentang
9) Lipat ujung atas boven sampai tampak garis /
pitanya
10) Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan letakkan
di atas tempat tidur dengan bagian yang terbuka di
bagian bawah
11) Pasang sprei penutup ( over laken )
V. UNIT TERKAIT : 1. Intalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Hemodialisis
CLOSED BED ATAU TEMPAT TIDUR TERTUTUP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
OPEN BED ATAU TEMPAT TIDUR TERBUKA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


Kabupaten Kediri
Standar Prosedur
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei


penutup ( over laken )

II. TUJUAN : Dapat segera digunakan


1. Jika ada klien baru
2. Pada tempat tidur klien yang dapat / boleh tutun dari
tempat tidur

III. KEBIJAKAN : Dilakukan dalam rangka :


1. Mempersiapkan tempat tidur untuk klien dalam keadaan
terbuka
2. Merapikan tempat tidur pada klien yang dapat atau boleh
turun dari tempat tidur

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Tempat tidur, kasur dan bantal
2. Alat tenun disusun menurut pemakainya
a. Alas Kasur
b. Laken / sprei besar
c. Perlak
d. Stik laken / sprei melintang
e. Boven laken
f. Selimut dilipat terbalik ( bagian dalam selimut
dilipatan luar )
g. Sarung bantal
h. Over laken / sprei penutup
OPEN BED ATAU TEMPAT TIDUR TERBUKA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2. Letakkan alat tenun yang telah disusun sesuai
pemakaian didekat tempat
3. Pasang alas kasur dan kasur pasang sprei besar / laken
dengan ketentuan berikut
a. Garis tengah lipatan diltekkan tepat di tengah kasur
b. Bentangkan sprei, masukkan sprei bagian kepala ke
bawah kasur + 30 cm; demikian juga pada bagian
kaki, tarik setegang mungkin
c. Pada ujung setiap sisi kasur bentuk sisi 90 0 lalu
masukkan seluruh tepi sprei ke bawah kasur dengan
rapid an tegang
4. Letakkan perlak melintang pada kasur + 50 cm dari
bagian kepala
5. Letakkan stik laken di atas sprei melintang kemudian
masukkan sisi – sisinya ke bawah kasur bersama dengan
perlak
6. Pasang boven pada kasur daerah bagian kaki, pada
bagian atas yang terbalik masukkan ke bawah kasur +
10 cm kemudian ujung sisi bagian bawah ( kaki )
dibentuk 90’ dan masukkan ke bawah kasur. Tarik sisi
atas sampai terbentang
7. Pasang selimut pada kasur bagian kaki, pada bagian atas
yang terbalik dimasukkan ke bawah + 10 cm kemudian
ujung sisinya dibentuk 90 % dan nasyjjab je vwag jasyr.
Tarik sisi atas sampai terbentang
8. Lipat ujung atas boven sampai tampak garis / pitanya
9. Masukkan bantal ke dalam sarungnya dan letakkan di
atas tempat tidur dengan bagian yang terbuka dibagian
bawah
10. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan
OPEN BED ATAU TEMPAT TIDUR TERBUKA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat, Musrikatul Uliyah ( 2008 ) kebutuhan


dasar manusia salemba medika
MELAKUKAN FIKSASI DI TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pengamanan pasien diatas tempat tidur dengan cara


penggunaan tali pengikat pada pasien tidak terjatuh

II. TUJUAN : Pasien jatuh tidak terjadi / resiko trauma jatuh dari tempat tidur
dapat dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran, kurang /


tidak kooperatif akibat penyakitnya, pasien yang tidak ada
keluarganya / penunggunya

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Manset sesuai ukuran dan fungsi
2) Alat Manset
3) Menjelaskan tujuan tindakan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci Tangan
2) Pasang manset pada persendian
3) Memeriksa / menanyakan respon pasien
4) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. ICU

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ) kebutuhan


dasar manusia salemba medika
MELAKUKAN SKIN TEST

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Melakukan injeksi sebagian obat dibawah kulit / intra kutan


untuk mengetahui pasien tersebut alergi terhadap jenis obat
tertentu

II. TUJUAN : 1. Mengetahui jenis obat yang alergi


2. Mengantisipasiterjadinya syock analfilaktik karena alergi
obat

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Alat
a) Spult 1 cc dan jarum steril dalam tempatnya
b) Obat – obatan yang diperlukan
c) Kapas alcohol pada tempatnya
d) Gergaji ampul
e) Na Cl 0,9 % aquadest
f) Bengkok

2) Persiapan Pasien
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Menggulung lengan baju pasien bila perlu
MELAKUKAN SKIN TEST

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3) Mengisi spult dengan obat yang akan di test sejumlah


0,1 cc dilarutkan dengan Na Cl 0,9 % / Aquadest
menjadi 1 cc
4) Mendesinfeksikan kulit yang akan disuntik
menggunakan kapas alkohol kemudian direnggangkan
dengan tangan kiri perawat
5) Menyuntikkan obat secra intracutan sampai kulit
menggelembung
6) Minilai reaksi obat setelah 15 menit dari waktu
penyutikan hasil ( + ) bila terdapat tanda kemerahan
pada daerah penusukan dengan diameter minimal 1 cm
7) Mencatat hasil reaksi skin test
8) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat, Musrifatul Uliyah ( 2008 ) kebutuhan


dasar manusia salemba medika
MEMASANG BIDAI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menstabilkan posisi tulang yang patah sesuai


dengan anatomisnya dengan menggunakan alat bidai

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya perdarahan


2. Mencegah kerusakan jaringan sekitar patah tulang lebih
luas
3. Mengurangi rasa nyeri
4. Mempercepat proses pemyembuhan luka

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Persiapan Alat
a) Bidal dengan ukuran sesuai dengan kebutuhan
b) Verband / Mitella
c) Gunting

3) Persiapan Pasien
a) Diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai dengan kebutuhan

2. Kriteria Pelaksanaan
a) Cuci tangan Petugas I mengangkat daerah yang akan
dipasang bidai
MEMASANG BIDAI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Petugas II meletakkan bidal melewati dua persediaan


anggota gerak
c. Jumlah dan ukuran bidal yang dipkai disesuaikan
dengan lokasi patah tulang
d. Petugas I mempertahankan kondisi anggota tubuh yang
patah sementara petugas II mengikat bidal
e. Cara pengikatan dengan simpul hidup
f. Mengatur posisi pasien
g. Cuci tangan
h. Mencatat dalam catatan perawat

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMASANG JAS OPERASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menggunakan jas steril / pakaian steril sebelum melakukan


tindakan pembedahan untuk menghindari penularan penyakit
melalui tangan

II. TUJUAN : Semua tenaga tim operasi terlindung dari kontaminasi


penularan penyakit

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh semua tenaga tim operasi setiap pekerjaan
pembedahan pasien

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Handuk sterill
2) Jas operasi steril

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Keringkan kedua telapak tangan dan lengan hingga sikut
dengan menggunakan handuk steril
2) Mengambil jas steril dengan memegang bagian dalam
jas
3) Memakai Jas Operasional steril

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMASANG SARUNG TANGAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu cara penggunaan sarung tangan untuk melindungi


pemakai dari kontaminasi penularan penyakit

II. TUJUAN : Pemakai sarung tangan terlindung dari kontaminasi penularan


penyakit

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada semua pekerjaan yang berkaitan dengan cairan
tubuh pasien, bahan kimia, benda – benda tajam atau sesuai
kondisi dan kebutuhan dalam pekerjaan

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Talek
2) Sarung tangan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan secara menyeluruh
2) Bila sarung tangan belum dibedaki ambil sebungkus
bedak dan tuangkan sedikit
3) Pegang tepi sarung tangan dan masukkan jari – jari
tangan pastikan ibu jari dan jari – jari lain tepat pada
posisinya
4) Ulangi pada tangan kiri
5) Setelah terpasang dikedua tangan cakupkan kedua
tangan
MEMASANG SARUNG TANGAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : KDPK untuk kebidanan edisi 2 Musrifatul Uliyah Salemba


Medika Jakarta 2008
MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Standar Prosedur Kabupaten Kediri
Operasional

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Membersikan tangan secara septik sebelum melakukan tindakan


pembedahan untuk menghindari penularan penyakit melalui
tangan

II. TUJUAN : Semua tenaga tim operasi terlindungi dari kontaminasi


penularan penyakit

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh semua tenaga tim operasi pada setiap
pekerjaan pembedahan pasien

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Sikat
2) Lidi pembersih kuku
3) Cairan desinfektan
4) Air yang mengalir

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Menggulung lengan baju 5-10 cm diatas siku
2) Membasahi tangan air mengalir hingga siku
3) Membubuhi sabu / cairan desinfektan pada tangan
4) Menggosok telapa tangan sampai siku secara merata
dengan menggunakan sikat
5) Mencuci tangan sampai siku selama 30 detik pada
air mengalir
6) Membersihkan kuku dengan emnggunakan lidi
pembersih
MENCUCI TANGAN PEMBEDAHAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7. Bilas dengan air mengalir dengan posisi telapak tangan di


bawah
8. Ulangi prosedur beberapa kali
9. Keringka tangan dengan handuk steril, posisi tangan ke
atas didepan dada
10. Tutup karan dengan menggunakan handuk

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENGAWASI TINGKAT KESADARAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan tanda – tanda vital dan GCS pasien untuk


menentukan tingkat kesadaran pasien

II. TUJUAN : 1. Deteksi lebih dini terhadap perubahan atau penurunan


kesadaran pasien
2. Resiko komplikasi lebih lanjut dapat dihindari
3. Memberikan kepuasan dan ketenangan kepada pasien dan
keluarganya
4. Untuk mengetahui tingkat kesadaran dan adanya gangguan
yang timbul pada masa pasca bedah secara dini

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Aldered score
2) Tensimeter
3) Thermometer
4) Stetoscop
5) Senter

b. Kriteria Pelaksanaan
Cuci Tangan
1) Mengukur tekanan darah, nadi
2) Menghitung Pernapasan
3) Mengobservasi gerakan / reflex
4) Melihat warna kulit
MENGAWASI TINGKAT KESADARAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
5) Observasi Kesadaran
6) Melakukan penilaian tingkat kesadaran sesuai dengan
skala
7) Mencatat hasil penelitian
8) Merapihkan alat – alat
9) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
DI TEMPAT TIDUR

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pengamanan pasien diatas tempat tidur dengan cara


penggunaan bed plang agar pasien tidak terjatuh

II. TUJUAN : Pasien jatuh tidak terjadi / resiko trauma jatuh dari tempat tidur
dapat dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran, kurang /


tidak kooperatif akibat penyakitnya, pasien yang tidak ada
keluarganya / penunggunya / sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Tempat tidur dengan bed plang
2) Tali tangan / kaki yang aman

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Tempat tidur lengkap disiapkan
3) Bed palng di pasang
4) Pasien di tidurkan dengan posisi yang aman
5) Keluarga diberi penjelasan
6) Bila perlu tangan dan kaki pasien diikat dengan
posisi bergantian setiap tiga jam
7) Pasien diawasi secara teratur sesuai dengan
keadaan
8) Bila perlu keluarga diizinkan untuk menunggu
9) Cuci tangan
MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
DI TEMPAT TIDUR

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : B. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
PADA PASIEN YANG MENGALAMI
KEGAWATAN MENDADAK
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan memberikan penanganan pertama secara cepat dan


tepat pada pasien yang mengalami kegawatan mendadak

II. TUJUAN : 1. Memberikan pertolongan tepat, cepat dan seoptimal


mungkin agar kegawatan dapat teratasi dalam waktu yang
seminimal mungkin
2. Komplikasi lebih lanjut tidak terjadi

III. KEBIJAKAN : 1. Dilaksanakan oleh perawat / bidan pada pasien mengalami


kegawatan mendadak
2. Sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat harus kondisi siap pakai :


1. Matras / papan Resusitasi
2. Ambubag / bag dan mask
3. Oksigen
4. Tensimeter dan stethoscope
5. Peralatan untuk infuse dan cairan infuse
6. Obat – obatan untuk keadaan gawat darurat ( sesuai
standart )
7. Peralatan intubasi lengkap
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
PADA PASIEN YANG MENGALAMI
KEGAWATAN MENDADAK

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

b. Pelaksanaan
1. Bila ada kegawatan mendadak, minimal 1 perawat
ruangan harus tinggal bersama pasien untuk melakukan
basic life support ( sesuai protap )
2. Perawat lain segera berusaha menghubungi dokter
penanggung jawab pasien / dokter jaga IGD untuk
melaporkan kondisi kegawatan pasien secara singkat
dan jelas
3. Jika dokter jaga IGD datang, penatalaksanaan
kegawatan dipimpin dokter jaga, jika tidak bisa datang
maka semua tindakan kegawatan dilakukan perawat
sesuai intruksi dokter penanggung jawab pasien
4. Sementara itu perawat yang mendampingi pasien tetap
melanjutkan resusitasi sampai respon pasien membaik
5. Perawat yang lapor dokter melakukan tindakan sesuai
intruksi dokter
6. Dokter / perawat menjelaskan / KIE kepada keluarga
pasien : tentang kondisi pasien yang kritis, tindakan
yang perlu dilakukan termasuk obat – obatan yang
harus segera dimasukan kepasien dan keluarga
dihimbau mendo’akan pasien disamping pasien sesuai
agamanya yang dianut
7. Selama resusitasi berlangsung dokter jaga / perawat
melakukan observasi respon pasien dan semua
perkembangan dilaporkan kepada dokter
penanggungjawab pasien
8. Semua tindakan dicatat / didokumentasikan sesuai
dengan yang dilakukan
V. UNIT TERKAIT 1. Insatalasi Rawat Darurat 4. Instalasi Bedah Sentral
2. Instalasi Perawatan Intensive 5. Instalasi Hemodialisis
3. Instalasi Rawat Inap
VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia
Salemba Medika
PROSEDUR MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
YANG DIBAWA DENGAN BRANCAR
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tata cara memindahkan dan membawa pasien dari tempat tidur
ke brancar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan
pasien

II. TUJUAN : Pasien jatuh tidak terjadi / resiko trauma jatuh dari brancar
dapat dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran, kurang /


tidak kooperatif akibat penyakitnya, pasien yang tidak ada
keluarganya / penunggunya / sesuai penyakit dan kebutuhannya

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat :


1) Brancar siap dipakai ( periksa kelengkapan / keadaan
alat )

b. Persiapan pasien :
1) Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan

c. Langkah – langkah :
1) Perawat cucitangan
2) Roda brancar dikunci
3) Memindahkan pasien ke brancar dan pasang heg
brancar
4) Merapikan pasien, tempat tidur dan lingkungan
5) Pasien dibawa dengan hati – hati jangan sampai jatuh
PROSEDUR MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
YANG DIBAWA DENGAN BRANCAR
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

6) Observasi reaksi pasien selama diperjalanan


7) Bila pasien gelisah dan ada penurunan / gangguan
kesadaran pasien harus dibawa oleh 2 perawat

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatn Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis
5. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
YANG DIBAWA DENGAN BRANCAR

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tata cara memindahkan dan membawa pasien dari tempat tidur
ke brancar dengan memperhatikan keamanan dan keselamatan
pasien

II. TUJUAN : Pasien jatuh tidak terjadi / resiko trauma jatuh dari brancar
dapat dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien dengan penurunan kesadaran, kurang /


tidak kooperatif akibat penyakitnya, pasien yang tidak ada
keluarganya / penunggunya / sesuai penyakit dan kebutuhannya

IV. PROSEDUR : d. Persiapan alat :


2) Brancar siap dipakai ( periksa kelengkapan / keadaan
alat )

e. Persiapan pasien :
2) Memberi tahu dan menjelaskan pada pasien tentang
prosedur yang akan dilakukan

f. Langkah – langkah :
8) Perawat cucitangan
9) Roda brancar dikunci
10) Memindahkan pasien ke brancar dan pasang heg
brancar
11) Merapikan pasien, tempat tidur dan lingkungan
12) Pasien dibawa dengan hati – hati jangan sampai jatuh
PROSEDUR MENJAGA KESELAMATAN PASIEN
YANG DIBAWA DENGAN BRANCAR

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

13) Observasi reaksi pasien selama diperjalanan


14) Bila pasien gelisah dan ada penurunan / gangguan
kesadaran pasien harus dibawa oleh 2 perawat

V. UNIT TERKAIT 6. Instalasi Rawat Inap


7. Instalasi Perawatn Intensiv
8. Instalasi Gawat Darurat
9. Instalasi Hemodialisis
10. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : B. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR MENGHENTIKAN PENDARAHAN
PADA KEADAAN EMERGENSI

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan menghentikan perdarahan pada pasien keadaan


darurat dengan cara melakukan penekanan pada daerah sumber
perdarahan

II. TUJUAN : 1. Perdarahan berhenti


2. Komplikasi lebih lanjut tidak terjadi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan Perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat :


1) Kasa
2) Pembalut
3) Wound Dressing No. 15

b. Pelaksanaa :
1) Cuci tangan sesuai dengan prosedur
2) Berikan penjelasan dengan cepat apa yang akan
dilakukan kepada pasien
3) Gunakan sarung tangan disposable
4) Jika luka ada di extrmitas, tinggika dan sokong bagian
yang cedera diatas level jantung, hati – hati jika terdapat
patah tulang. Jika pendarahanhebat baringkan pasien
untuk mencegah syok.
5) Lakukan penekanan langsung
6) Tutup luka dengan menggunakan wound dressing atau
dengan kasa menutup seluruh pinggiran luka
PROSEDUR MENGHENTIKAN PENDARAHAN
PADA KEADAAN EMERGENSI
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3

7) Jangan mencoba membersihkan luka pada tahap ini


8) Jangan mencoba mengangkat benda Nampak, balut dan
berikan penekanan di sekitar benda asing
9) Jangan lepaskan balutan jika balutan basah karena
darah, berikan tambahan balutan diatasnya
10) Gunakan balutan penekanan sesuai prosedur diatas
balutan yang ada dengan cara memegang pembalut luka
dengan erat lalu dengan balutan elastic lakukan
pembalutan di bagian tersebut untuk memberikan
penekanan pada luka
11) Amankan pembalut dengan plester berpelekat
12) Periksa nadi, temperature dan kondisi kulit bagian distal
dari luka, penekanan yang berlebihan dapat
menghambat sirkulasi normal
13) Jika pendarahan berlanjut, lanjutkan elevasi, balut dan
lanjutkan teknik menekan, sementaraitu juga lakukan
pengkajian dan stabilkan pasien dengan melakukan
tindakan sesuai trauma dan perubahan kondisi pasien
14) Jika pendarahan sudah terkontrol, catat waktu dan
tanggal pembalutan dan ada atau tidaknya nadi di bagian
distal
15) Catat disintegritas kulit, jumlah darah yang keluar juga
komplikasi yang ada
16) Pastikan pasien aman dan nyaman
17) Buka dan buang sarung tangan anda
18) Bersihkan lingkungan anda
19) Cuci tangan sesuai prosedur
20) Catat tindakan anda dalam status pasien
PROSEDUR MENGHENTIKAN PENDARAHAN
PADA KEADAAN EMERGENSI
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatn Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Hemodialisis
5) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PENANGANAN SHOCK ANAFILAKSIS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan penanganan pertama secara tepat dan cepat pada


penderita shock anafilaksis

II. TUJUAN : Shock anafilaksis tidak terjadi dan komplikasi lebih lanjut dapat
dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilakukan Perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan :


1) Adreanalin 1 : 1000
2) Oksigen
3) Oksigen Masuk
4) Infus Set
5) Medicut
6) RL / PZ
7) Tensimeter
8) Spuit 5 cc
9) Dipenhidramin
10) Dexamethoson
11) Aminophylin
12) Kapas alcohol, plester bengkok
13) Lembar obs

b. Penatalaksanaan :
1) Hentikan pemberian obat penyebab
2) Upayakan segera mendapat bantuan tenaga
PENANGANAN SHOCK ANAFILAKSIS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3) Penderita ditidurkan telentang dengan kaki lebih


tinggi
4) Bebaskan jalan napas, periksa orofaring, bila ada
gigi palsu segera lepas
5) Berikan adrenalin lar 1 : 1000, 0,2 – 0,5 nl subkutan
6) Berikan oksigen sesuai kebutuhan
7) Pasang infuse dengan larutan RL atau PZ
8) Bila tekanan darah tak teratur : digrojok ( 20 ml / kg
BB )
9) Bila tekanan darah systole < 100 mmHg-> 500 ml
dalam ½ jam
10) Bila tekanan darah systole > 100 mmHg-> 500 ml
dalam 1 Jam
11) Bila tekanan darah tak teratur atau systole < 100
mmHg
12) Pemberian ini dapat diberikan dengan dosis sama
setelah 10 menit
13) Bila gagal memasang infuse diberikan adrenalin 1 :
1000,0,2

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatn Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis
5. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR TATA LAKSANA UMUM GANGGUAN
PENDARAHAN OTAK

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan dalam memberikan penanganan pada pasien dengan


gangguan pendarahan otak

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut


2. Memperbaiki sirkulasi otak

III. KEBIJAKAN : Dilakukan Perawat sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Breathing ( Pernafasan ) :


Pernafasan harus bebas : lendir yang berlebihan di hisap

b. Bowel ( Pencernaan ) :
1) Makanan tidak boleh diberikan berlebihan pada hari –
hari pertama
2) Pemberian makanan personde mulai hari ke – 3
3) Pemberian cairan infuse : 1,5 liter per hari
4) Hindari pemberian cairan glukosa ( terutama pada fase
akut )

c. Blood pleasure ( tekanan darah )


1) Hati – hati penurunan tekanan darah
2) Takanan darah yang lebih dari 200 mmHg penurunannya
sebaiknya 10 – 20 % dari tensi semula
3) Ukur tekanan darah sebelum pemberian anti hipertensi
PROSEDUR TATA LAKSANA UMUM GANGGUAN
PENDARAHAN OTAK
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

d. Bladder ( Kandungan Seni )


1) Jaga timbulnya infeksi kandungan seni
2) Ukur / catat produksi urine

e. Suhu Badan
Bila hipertermia beri selimut dingin / kompres dingin atau
acetaminophen

f. Kulit
Cegah timbulnya dekubitus : bolak – balik pasien tiap 3
jam sekali

g. Mata
Cegah laserasi kornea dengan kompres kasa dibasahi nacl

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatn Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Hemodialisis
5) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMAKAI MASKER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan keperawatan, menutup bagian mulut dan hidung


sebagai kewaspadaan untuk mengurangi transmisi droplet udara
yang mengandung mikroorganisme saat merawat klien yang
diisolasi, saat membantu prosedur steril, atau saat menyiapkan
alat – alat steril untuk area steril

II. TUJUAN : 1. Melindungi perawat dari infeksi pernapasan


2. Menghindari penyebaran dan penularan penyakit
3. Mengurangi angka kejadian infeksi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan semua tenaga keperawatan dalam sesuai kondisi dan
kebutuhannya saat mempersiapkan dan melakukan tindakan
sebagai keamanan pasien dan tenaga keperawatan

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Masker bersih sekali pakai

b. Prosedur Pelaksanaan
Pemasangan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Temukan tepi atas masker ( masker biasanya
mempunyai strip logam tipis di tepinya )
3) Pegang masker pada kedua tali atau pita bagian
atasnya ikatkan kedua tali tersebut di atas puncak
belakang kepala anda, dengan tali di atas telingan
( alternative : selipkan tali masker ke atas masing –
masing telinga
MEMAKAI MASKER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Dengan perlahan, cubit pita logam atas sekitar batang


hidung anda
5) Melepaskan Masker
1) Jika anda menggunakan sarung tangan, lepaskan
dan cuci tangan anda
2) Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi
setengahnya dengan permukaan dalam saling
berhadapan
3) Buang masker ke dalam wadah yang telah
disediakan
4) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatn Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMAKAI DAN MEMBUKA SKORT ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan menggunakan pakaian khusus dalam merawat


klien isolasi guna menghindari penyebaran dan penularan
penyakit

II. TUJUAN : 1. Mencegah penularan dan penyebaran penyakit


2. Sebagai proteksi bagi perawat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan ketika melaksanakan asuhan keperawatan yang


memungkinkan terjadi penyebaran dan penularan penyakit klien

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Skort Isolasi

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Skort dipegang pada bagian bahu sebelah dalam,
kemudian kedua lengan dimasukkan bersama – sama
dan tali diikatkan
3) Buka tali dan lepaskan skort dengan cara memasukkan
jari tangan kedalam lengan sehingga tidak
terkontaminasi
4) Jika skortdigantungkan didalam kamar, lipat kedalam
bagian yang kotor atau bagian luarnya ( terbalik )
5) Setelah menggantungkan skort, cuci tangan
6) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan
MEMAKAI DAN MEMBUKA SKORT ISOLASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatn Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBUKA DAN MENATA PAKET STIRIL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SPO

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Membuka bungkusan steril dan menyediakan area steril yang


berisi alat – alat steril dapat berupa alat ganti balutan atau baki
kateter yang dibungkus dengan menggunakan kertas atau kain
yang disrerilisasi

II. TUJUAN : Mempertahankan sterilisasi persediaan dan peralatan

III. KEBIJAKAN : Membuka dan menata paket terdiri atas


1. Membuka paket steril
a. Membuka paket biasa
b. Membuka paket komersial siap pakai
2. Membuat bidang atau daerah steril dengan kain

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Paket berisi pembukus steril
2) Peralatan steril yang diperlukan

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Membuka paket steril
Membuka Paket Biasa
Membuka pembungkus paket pada permukaan
a) Letakkan paket ditengah sehingga penutup atas
pembungkus jauh dari Anda. Posisi ini mencegah
agar tidak tersentuh secara langsung diatas isi steril
yang dapat mengontaminasinya
MEMBUKA DAN MENATA PAKET STIRIL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Sentuh paket ( tidak di atasnya ) sambil apit penutup


pertama pada pembungkus luar di antara ibu jari, dan jari
telunjuk menyentuh pembungkus luar untuk
mempertahankan sterilisasi pembungkus dalamnya. Tarik
penutup, buka dan letakkan dipermukaan
c) Ulangi lagi untuk sisi penutup satunya, buka penutup atas
yang pertama. Gunakan sarung tangan kanan untuk
penutup sebelah kanan dan tangan kiri untuk penutup
sebelah kiri. Hindari menyentuh isi steril
d) Tarik penutup keempat kea rah anda dengan menggenggam
sudutnya yang ada dibawah. Pastikan penutupnya tidak
menyentuh objek lain. Jika permukaan bagian dalam
menyentuh bahan tidak steril maka permukaan tersebut
terkontaminasi

2) Membuka penutup paket sambil memegangnya


a) Pegang paket dengan satu tangan dengan penutup
atasnya terbuka dan jauh dari anda
b) Gunakan tangan yang satunya, buka paket, tarik sudut
dari penutupnya ke belakang dan jangan menyentuh isi
dari paket itu

3) Membuka paket komersial siap pakai


Paket komersial siap pakai dan container biasanya
mempunyai petunjuk dari pabrik untuk membukanya
a) Jika penutup dari paket mempunyai sudut untuk
membuka segel, pegang sudutnya dengan satu tangan
dan tarik ke belakang penutupnya dengan tangan yang
satunya lagi
b) Jika paket tersebut mempunyai ujung pembuka segel
sebagian, pegang kedua sisi dari ujungnya satu dengan
setiap tangan dan pisahkan secara hati - hati
MEMBUKA DAN MENATA PAKET STIRIL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Membuat bidang / daerah steril dengan kain


a) Buka paket yang berisi kain seperti pada langkah ke
dua membuka paket steril ( diatas )
b) Dengan satu tangan, tarik sudut dari kain yang
membalik pada atasnya angkat kain dan tutupnya dan
biarkan terbuka tanpa menyentuh beberapa objek. Jika
kain menyentuh sisi luar paket atau beberapa
permukaan atau objek tidak steril, ini dianggap
terkontaminasi
c) Buang tutupnya
d) Dengan tangan yang satunya, pilih secara hati – hati
sudut lain dari kain, peganglah jauh dari Anda
e) Letakkan kain pada permukaan yang bersih dan kering,
letakkan bagian bawahnya jauh dari anda dengan
meletakkannya pada sisi palaing bawah, perawat
menghindari kecenderunganny berada di atas area steril
dan mengontaminasi area tersebut

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensive
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Haemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
DESINFEKSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan


apatogen, tetapi tidak termasuk sporanya pada peralatan
perawatan dan kedokteran atau permukaan jaringan tubuh
dengan menggunakan bahan desinfektan atau dengan cara
mencuci, mengoleskan, merendam dan menjemur

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya infeksi silang


2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat sesuai kondisi dan kebutuhannya

IV. PROSEDUR : Prosedur Pelaksanaan


a. Lakukan Protokol standart intervensi keperawatan
b. Desinfeksi dengan cara mencuci
1) Tangan
Cuci tangan dan bersihkan dengan sabun, kemudian
siram atau basahi dengan alcohol 70 %
2) Luka
Cuci luka khususnya luka kotor dengan betadin
3) Kulit
Cuci kulit jaringan tubuh yang akan dioperasi dengan
larutan iodium tinkur 3% dan dilanjutkan dengan
alcohol
4) Vulva
Cuci vulva dengan larutan sublimat 1 : 1000 PK 1 :
1000
DESINFEKSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

c. Desinfeksi dengan cara mengoleskan


1) Luka
Oleskan mercurochroom pada luka – luka bekas
jahitan.

d. Desinfeksi dengan cara merendam


1) Peralatan
Merendam peralatan perawatan atau kedokteran
setelah dipakai dalam larutan lisol 3%-5% sekurang
– kurangnya 2 jam
2) Alat Tenun
Rendam alat tenun setelah dipakai oleh pasien
penyakit menular dalam larutan lisol 3%-5%
sekurang – kurangnya 2 – 4 jam
e. Desinfeksi dengan cara menjemur dibawah sinar
matahari
1) Jemur, bantal, tempat tidur dan lain – lain sekurang –
kurangnya 2 jam setiap permukaan
2) Jemur peralatan perawatan, misalnya urinal dan
pispot
f. Lakukan bagian akhir protocol standrt intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatn Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan kompres dengan air biasa pada daerah leher,


tengkuk ketiak dan lipatan paha

II. TUJUAN : 1. Suhu tubuh pasien menurun


2. Pasien merasa nyaman

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat / bidan dan dilakukan kepada pasien


dengan sesuai kondisi penyakit dan kebutuhannya / sesuai
intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Persiapan Alat
a) Waslap
b) Perlak kecil dan alasnya
c) Waskop berisi air dingin
2) Persiapan Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang hal – hal yang
akan dilakukan dan posisi diatur sesuai kebutuhan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Perlak dan alas dipasang pada tempat yang akan
dikompres
3) Waslap dibasahi air dingin diletakkan ditempat yang
akan dikompres
4) Observasi respon pasien
5) Cuci tangan
MEMBERIKAN KOMPRES DINGIN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Mencatat respon pasien dan hasil

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Perawatn Intensiv
4) Instalasi Gawat Darurat
5) Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
KOMPRES HANGAT KERING

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kompres panas dengan buli – buli panas ( WWZ )

II. TUJUAN : 1. Mengurangi / membebaskan rasa nyeri, spasmus otot,


peradangan atau kongesti
2. Memberikan rasa hangat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan kepada : Klien yang kedinginan
atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Baki berisi :
1) Nuli – buli panas dan sarungnya
2) Termos berisi air panas
3) Termometer air panas ( jika perlu )
4) Lap Kerja

b. Prosedur Pelaksanaan
1. Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2. Berikan penjelasan kepada klien tentang perasat yang
akan diberikan
3. Siapkan peralatan
4. Cuci tangan
5. Lakukan pemanasan pendahuluan pada buli – buli
panas dengan cara mengisi buli – buli dengan air
panas, pengencangkan penutupnya, kemudian
membalik posisi buli – buli berulang kali lalu
dikosongkan isinya
KOMPRES HANGAT KERING

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Siapkan dan ukur suhu air yang diinginkan ( 500-600 C)


isi buli – buli dengan air panas sebanyak ½ bagian,
lalu keluarkan udaranya dengan cara
a. Meletakkan / menidurkan buli – buli di atas meja /
tempat datar
b. Melipat bagian atas buli sampai kelihatan
permukaan air dileher buli – buli
c. Menutup buli – buli dengan benar / rapat
7. Periksa buli – buli apakah bocor / tidak, lalu keringkan
dengan lap kerja dan masukkan dalam sarungnya
8. Bawa buli – buli ke dekat klien
9. Beri tahu klien
10. Siapkan /atur posisi klien
11. Letakkan / pasang buli – buli pada bagian / area yang
memerlukannya
12. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetahui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres
dengan buli – buli panas, misalnya kemerahan,
ketidaknyamanan / kebocoran dan sebagainya
13. Ganti buli – buli panas setelah 20 menit dipasang
dengan air panas ( sesuai kebutuhan )
14. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENYUAPI PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Sesuatu kegiatan membantu pasien menyuapi / memberikan diit


makannya lewat mulut

II. TUJUAN : Kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi sesuai kebutuhan dan
membantu proses penyembuhan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien total care

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Cuci tangan
2. Makanan dan minuman disiapkan dibawa ke tempat
pasien
3. Serbet Makan
4. Lingkungan disekitar pasien dirapikan
5. Pasien diberi tahu dan di siapakan dalm keadaan posisi
kepala lebih tinggi dari badan, kecuali bila ada kontra
indikasi

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Serbet dibentangkan dibawah dagu pasien
3) Perawat duduk / berdiri dengan posisi yang
memudahkan pekerjaan
4) Pasien diingatkan untuk berdoa’a menurut agamanya
5) Pasien ditawari minum
MENYUAPI PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Suapkan makanan sedikit demi sedikit sambil


berkomunikasi dan memperhatikan keadaan pasien
7) Pasien diberi minum
8) Setelah selesai, mulut pasien dan sekitarnya dibersihkan
9) Pasien dirapihkan kembali
10) Alat – alat dirapikan, dikembalikan ke tempat semula
11) Perawat mencatat jumlah porsi yang dimakan
12) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR MEMBERI MAKAN / MINUM LEWAT
SONDE

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan memberikan makan atau minum pada pasien


lewat sonde dengan menggunakan spuit

II. TUJUAN : Kebutuhan makan dan minum pasien terpenuhi sesuai


kebutuhan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan / sesuai dengan instruktur dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Makanan cair / minum pasien sesuai dengan kebutuhan
dalam tempatnya
2. Semprit 50 cc untuk dewasa, anak 5 – 10 cc dan bayi 5
cc
3. Air matang
4. Bengkok

b. Kriteria Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Lakukan retensi cairan lambung dan catat jumlahnya
3. Masukkan makanan cair / susu sesuai diitnya dengan
spuit perlahan – lahan sesuai kebutuhan
4. Setelah selesai bilas sonde dengan air matang
secukupnya
5. Perhatikan reaksi pasien
6. Alat – alat dibereskan, perawat cuci tangan
7. Catat jumlah cairan yang masuk
PROSEDUR MEMBERI MAKAN / MINUM LEWAT
SONDE

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : Martin Susan Standar Keperawatan Pasien


MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Melakukan pemasangan dari rongga hidung ke lambung

II. TUJUAN : 1. Memasukkan makanan cair atau obat – obatan cair atau
padat yang dicairkan
2. Mengeluarkan cairan atau isi lambung dan gas yang ada
dalam lambung
3. Mengirigasi karenan perdarahan atau keracunan dalam
lambung
4. Mencegah atau mengurangi mual dan muntah setelah
pembedahan atau trauma
5. Mengambil specimen pada lambung untuk studi
laboratorium

III. KEBIJAKAN : Dilakukan Kepada :


1. Klien tidak sadar ( koma )
2. Klien dengan masalah saluranpencernaan atas ( stenosis
esophagus, tumor mulut / faring / esophagus, dll )
3. Klien yang tidak mampu menelan
4. Klien pasca operasi pada mulut / faring/esophagus

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


Baki berisi :
1) NGT dengan ukuran sesuai kebutuhan
2) Jeli
3) Sudip lidah
4) Sepasang sarung tangan
MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5) Senter
6) Spuit atau alat suntik ukuran 50 – 100 c
7) Plester, Stetoscop
8) Handuk
9) Tissue
10) Bengkok

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Dekatkan alat ke pasien
3) Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuannya
4) Cuci tangan
5) Bantu Klien pada posisi high fowler
6) Pasang handuk atau tisu pada dada klien
7) Memakai Sarung tangan
8) Mengujur panjang slang yang akan dimasukkan dengan
menggunakan :
a. Metode Tradisional
Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun
telingan bawah dank e prosesus xifoideus di
sternum

b. Metode Hanson
Mula – mula tandai 50 cm pada slang kemudian
lakukan pengukuran dengan metode tradisional.
Slang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50
cm dan tanda tradisional

9) Beri tanda pada panjang slang yang sudah diukur


dengan menggunakan plester
MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

10) Oleskan jeli pada NGT sepanjang 10 – 20 cm, Ingatkan


klien bahwa slang akan segera dimasukkan dan
instruksikan klien untuk mengatur posisi kepala
ekstensi, masukkan slang melalui lubang hidung yang
telah ditentukan

11) Lanjutkan memasukkan slang sepanjang rongga


hidung. Jika terasa agak tertahan, putarlah slang dan
jangan dipaksakan untuk dimasukkan

12) Lanjutkan memasang slang sampai melewati


nasofaring, setelah melewati nasofaring ( 3-4 cm )
anjurkan klien untuk menekuk leher dan menelan

13) Dorong klien untuk menelan dengan sedikit


memberikan air minum jika perlu. Tekankan
pentingnya bernapas lewat mulut

14) Jangan memaksakan slang untuk masuk. Jika ada


hambatan atau klien tersedak, sianosis, hentikan
mendorong slang. Periksa posisi slang dibelakang
tenggorok dengan menggunakan sudip lidah dan senter

15) Jika telah selesai memasng NGT sampai ujung yang


telah ditentukan, anjurkan klien rileks dan bernapas
normal

16) Periksa letak slang dengan :

a. Memasang spuit pada ujung NGT , memasang


bagian diafragma stetoskop pada perut dikuadran
kiri atas klien ( lambung ) kemudian suntikan 10 –
20 cc udara bersamaan dengan auskultasi abdomen

b. Mengaspirasi pelan – pelan untuk mendapatkan isi


lambung
MEMASANG SLANG NASOGASTRIK ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

c. Memasukkan ujung bagian luar slang NGT ke


dalam mangkuk yang berisi air. Jika terdapat
gelembung udara, slang masuk ke dalam paru –
paru. Jika tidap terdapat gelembung udara, slang
masuk ke dalam lambung
17) Fiksasi slang dengan benang diarahkan ke atas hidung
dan plester
18) Evaluasi klien setelah terpasang NGT
19) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensive
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : Martin Susan Standar Keperawatan Pasien


MELAKUKAN PEMASANGAN VANTILATOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan alat dan pasien untuk dilakukan


tindakan pemasangan alat vantilator

II. TUJUAN : Tindakan pemasangan alat ventilator berjalan dengan lancer

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh dokter dibantu perawat / bidan

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Persiapan alat
a) Ventilator lengkap dan siap pakai
b) Spirometer
c) “ Air Viva “ ( ambubag )
d) Set pengisap sekresi
e) “ Cuff Inflator “ atau spuit 10 cc
2) Kriteria Persiapan Pasien
a) Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b) Posisi pasien diatur sesuai dengan kondisi pasien

b. Kriteria Pelaksana
1) Cuci tangan
2) Pada pasien dengan pernapasan kendali
MELAKUKAN PEMASANGAN VANTILATOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

a) Menghidap sekresi
b) Bekerja sama dengan dokter menentukan pola
pernapasan
c) Menilai volume udara yang masuk dengan cara
membaca jarum petunjuk pada ventilator
d) Menentukan system alam volume udara yang masuk /
tekanan udara, sesuai dengan jenis ventilator yang
digunakan
e) Menentukan sensitivitasi kearah negative 20 cm H2O
bagi pasien dengan resusitasi otak
f) Menghubungkan ventilator ke pasien dengan memakai
konektor

3) Pada pasien dengan pernapasan assisted


a) Menghisap sekresi
- Menentukan sensitivitas sesuai dengan jenis
ventilator yang digunakan
- Mengatur ventilator dengan frekwensi pernapasan
10x / menit. Agar bila pasien apnoe ventilator dapat
membantu pernapasan
- Menentukan tidal volume ke pasien dengan
frekwensi pernapasan yang disiapkan yaitu 10x/
menit
b) Menghubungkan ventilator kepasien dengan memakai
konektor
c) Melakukan observasi setiap 30 menit antara lain :
- Kerja ventilator
- Tensi, nadi, pernapasan dan tanda – tanda syanotik
- Tanda – tanda fighting ( penolakan bantuan
ventilator )
MELAKUKAN PEMASANGAN VANTILATOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Pasien dengan pernapasan “ Sineronyzeintermitten”


Mendatory Ventilation “ ( SIMV ) “
a) Menghisap sekrepsi
b) Bekerja dengan dokter menentukan pola pernapasan
SIM V dengan cara

5) Pada pasien dengan pernapasan “ Positive End Expiratory


Pressure ( PEEP ) “

a) Menentukan tekanan positif sesuai kondisi pasien

b) Pola napas kendali dengan PEEP, secara kerjanya sama


dengan pasien pernapasan kendali, ditambahdengan
pernapasan katup pada siang ekspirasi

c) Pola napas assisted dengan PEEP, cara kerjanya sama


pada pasien dengan pernapasan assisted, ditambah
dengan pemasangan katup pada slang akspresi

d) Pola napas SMV dengan PEEP, cara kerjanya sama


dengan pasien dengan SMV, ditambah dengan
pemasangan kalup pada slang ekspresi

6) Pada pasien dengan pernapasan “ continuous Positive


Airway Pressure “ ( CPAP ).

a) Mengatur ventilator kearah “ Continuous Positive


Airway Pressure “ ( CPAP ) pada pasien yang sudah
bernafas spontan

b) Menghubungkan siang ekspirasi kedalam botol berisi air


untuk pasien yang sudah tidak memakai ventilator,
tetapi masih memerlukan tekanan positif dalam alveoli
sama dengan panjang siang ekspirasi yang masuk
kedalam air
MELAKUKAN PEMASANGAN VANTILATOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Hemodialisis


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan Anesthesi dan Reaminasi Pelayanan


Kesehatan ( 2005 )
MELAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan mengeluarkan secret pada saluran pernafasan


dengan cara breathing exercise, batuk efektif, perkusi / clpping
dan vibrasi

II. TUJUAN : 1. Penumpukan secret dalam saluran pernafasan dapat


berkurang atau hilang
2. Pernafasan pasien lebih longgar

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat sesuai dengan kondisi dan penyakit
pasien

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


Persiapan alat
1) Handuk untuk alas
2) Bantal
3) Minyak untuk digosokkan pada punggung pasien pada
daerah tertekan
4) Set penghisap sekresi lengkap siap pakai
5) Stetoskop
6) Bengkok
7) Tissue

Persiapan Pasien
1) Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan tindakan
yang akan dilakukan
2) Posisi pasien diatur sesuai dengan keluhan.
MELAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Criteria Pelaksanaan
1) Melatih ( “ Breathing Exercise “ ) dan batuk efektif.
Mengajarkan pasien untuk menarik napas panjang
melalui hidung dan mengeluarkannya lewat mulut
minimal 3 – 5 kali
2) Perkusi / Clapping
Caranya :
a) Penepukkan dilakukan secara seksama pada dinding
thorax pasien
b) Posisi pasien diatur pada satu sisi miring
c) Posisi perawat berdiri dibelakang pasieng sambil
satu tangan dilakukan pada bagian posterior
d) Posisi tangan perawat telungkup, membuat rongga
sehingga pada saat pasien ditepuk tidak merasa
kesakitan
3) Menggetarkan ( Vibrasi )
Untuk mendorong keluar sekresi yang tertimbun
dialveoll dengan bantuan menggetarkan dinding thorax
pada pasien saat expirasi
a) Posisi pasien diatur pada satu alat ( miring )
b) Posisi perawat berdiri dibelakang dada sambil satu
tangan diletakkan pada bagian dada anterior dan
satu tangan yang lain pada bagian posterior
c) Berikan tekanan pada saat pasien expirasi, dengan
menggunakan kekuatan otot bahu perawat , sambil
mendorong dan menggetarkan dada pasien
4) Memberikan posisi Drainage (“Posturel Drainage”)
untuk membantu mengalirkan sekresi dari dalam paru
kejalan napas agar mudah dihisap :
a. Mengkaji keberadaan cairan agar dapat keluar
b. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keberadaan
cairan
- Menungging
- Telungkup
MELAKUKAN TINDAKAN FISIOTERAPI DADA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

- Lateral ( dalam sikap lurus )


- Terlentang
5. Memonitor respon pasien
6. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv

VI. REFERENSI : Martin Susan Standar Keperawatan Pasien


MEMBERIKAN OXYGEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan memberikan bantuan oxygen pada pasien sesuai


kebutuhan

II. TUJUAN : Kebutuhan oxygen pasien dapat terpenuhi sesuai kebutuhannya

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien sesuai kebutuhan atau sesuai intruksi
dokter / medis

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Cek Instruksi dokter ( dosis dan cara pemberian )
2) Hubungkan tabung 02 dengan flow meter
3) Botol pelembab yang diisi dengan 2/3 air steril
4) Slang nasal canula / masker
5) Memberikan penjelasan kepada pasien

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Mengatur
3) Membuka flowmeter, dan mengukur dosis sesuai
kebutuhan
4) Memasang slang canula / masker pada pasien
5) Memperhatikan reaksi pasien, pernapasan dan nadi
6) Mencatat dalam lembaran catatan perawatan
7) Cuci tangan
MEMBERIKAN OXYGEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral
5. Instalasi Hemodilaisa

VI. REFERENSI : Martin Susan Standar Keperawatan Pasien


MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN
EKSTUBASI
RSUD KABUPATEN KEDIRI
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan alat dan pasien untuk dilakukan


tindakan ekstubasi

II. TUJUAN : Pasien bias bernafas secara normal

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh dokter dibantu perawat / bidan

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Persiapan Alat
a) Set terapi Oksigen
b) Emergency Trolley
c) Set Intubasi
d) Obat – obat life saving

2) Persiapan Pasien
a) Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b) Mengajarkan cara pengeluaran sputum yang efektif
MENYIAPKAN PASIEN DAN ALAT UNTUK TINDAKAN
EKSTUBASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Kriteria pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Menghisap sekresi sebelum dilakukan tindakan estubasi
3) Mengempiskan cuff ETT
4) Melepaskan fiksasi ETT
5) Memberikan therapy oksigen sesuai program
6) Membersihkan bekas plester dengan kapas bensin
7) Mencatat respon pasien
8) Merapikan alat – alat
9) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodilaisa

VI. REFERENSI : Standar pelayanan anesthesia dan reaminasi Yan.Kes. 2005


MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan alat dari pasien untuk dilakukan


tindakan ekstubasi

II. TUJUAN : 1. Untuk memberikan ventilasi mekanik


2. Memungkinkan pemberian oksigen yang adekuat
3. Memungkinkan untuk melakukan pengisapan
trakeabronkial
4. Mencegah terjadinya aspirasi

III. KEBIJAKAN : 1. Pada pasien yang terjadi sumbatan pada jalan nafas ( larink
atau trakea )
2. Pada pasien yang tidak sadar disertai dengan kemungkinan
terjadinta sumbatan jalan nafas

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan Alat


1) Laryngoscope lurus dan bengkok sesuai ukurandalam
keadaan siap pakai
2) Xylocain spray dan xvlocain jelly dalam tempatnya
3) NTT / O TT, dengan berbagai ukuran
4) “ Magil Forcep “
5) Spult dan obat premedikasi
6) Guedel berbagai ukuran
7) Arteri Klem
8) “ Cuff Inflator “ ( Spuit 20 cc )
9) Stetoskop
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

10) “ Slym Zulger “ atau alat pengisap sekresi


11) Air Viva dan masker oksigen
12) Sarung tangan steril
13) Plester dan gunting
14) Bengkok
15) Monitor EKG
16) Mouth speider atau alat pembuka mulut
17) Ventilator lengkap

b. Kriteria Pasien
a. Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan
b. Posisi pasien diatur terlentang datar dengan Kepala
Hyperekstensi

c. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Memasang Monitor EKG
3) Memberikan obat relaxan sedative, sesuai dengan
program pengobatan
4) Menghisap sekresi sebelum dan selama tindakan
infubasi berlangsung
5) Dokter melakukan intubasi
6) Mengisi cuff pipa endotrakkhea tube sesudah dokter
melakukan intubasi
7) Melakukan nafas buatan menggunakan air viva
( baging ) sebelum dan sesudah intubasi pada saat
dokter melakukan pemeriksaan auskultasi
8) Memfiksasi NTT /OTT
9) Mencatat keadaan pasien
10) Bersihkan alat – alat
11) Cuci tangan
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN INTUBASI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3

RSUD KABUPATEN KEDIRI


V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap
2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodialis

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan Anesthesi dan Reaminasi Yan.Kes. ( 2005 )


PROSEDUR SUCTION

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menghisap lendir pada saluran pernafasan dari mulut / hidung


sampai tenggorokan / bronkus pasien dengan menggunakan alat
slem suction

II. TUJUAN : 1. Saluran nafas pasien bersih dari lender


2. Pernafasan pasien lebih longgar dan sesak pasien berkurang
3. Komplikasi infeksi saluran pernafasan bias dihindari

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan pada pasien tidak sadar atau
pasien tidak mampu mengeluarkan lendir sendiri yang
mengganggu pernafasan pasien

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1. Bak instrument berisi : pinset anatomi 2, kasa
secukupnya
2. NaCl atau air matang
3. Canule Suction
4. Perlak dan pengalas
5. Mesin suction
6. Kertas tissue

b. Prosedur Pelaksanaan
 Tahap PraInteraksi
1. Mengecek program terapi
2. Mencuci Tangan
PROSEDUR SUCTION

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3. Menyiapkan alat

 Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan / kesiapan pasien

 Tahap Kerja
1. Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
kepala sedikit ekstensi
2. Memberikan Oksigen 2 – 5 Menit
3. Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien
4. Memakai sarung tangan
5. Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan
botol penampung
6. Memasukkan kanul section dengan hati – hati
(hidung + cm, mulut = 10 cm )
7. Menghisap lender dengan menutup lubang kanul,
menarik keluar perlahan sambil memutar ( + 5
detik untuk anak, + 10 detik untuk dewasa )
8. Membilas kanul dengan NaCl, berikan kesempatan
pasien bernafas
9. Mengulangi prosedur tersebut 3 – 5 kali suctioning
10. Mengobservasi keadaan umum pasien dan status
pernafasannya
11. Mengobservasi secret tentang warna, baud an
volumenya
PROSEDUR SUCTION

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

 Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan pasien
4. Membereskan dan kembalikan alat ketempat
semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodialis

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan Anesthesi dan Reaminasi Yan.Kes. ( 2005 )


PROSEDUR ORO NASO BRANKHO TOILET

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pembersihan secret lewat endo tracheal tube melalui rongga


hidung dan mulut dengan sumber penghisap / suction yang
dihubungkan dengan kateter suction sesuai dengan ukuran

II. TUJUAN : 1. Mempertahankan jalan nafas agar bebas dari penumpukan


skreat
2. Mencegah komplikasi pada sistim pernafasan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat pada pasien yang memakai endo trakeal tube
atau canal branhootomy / sesuai instruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Sumber penghisap dinding atau portable
2) Botol pengisap dengan cairan anti septic dan tertutup
rapat sebagai penampung
3) Slang penghisap tembus pandang supaya warna secret
dapat terlihat
4) Bag dan mask
5) Tempat untuk meletakkan kateter penghisap steril
6) Sarung tangan steril
7) Spuilt 10 cc
8) Cairan Na Cl
9) 2 Kom
10) Aquadest steril
11) Tissue pembersih
12) Tempat sampah
PROSEDUR ORO NASO BRANKHO TOILET

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Prosedur Pelaksanaan :
1) Terangkan prosedur yang akan dilakukan pada
penderita sadar
2) Letakkan alat – alat samping tempat tidur penderita
3) Atur posisi penderita ( tekhnik postural drainage )
4) Cuci tangan secara aseptic
5) Hidupkan sumber penghisap dengan tekanan sesuai
dengan kebutuhan
6) Lakukan penghisapan secret secara pelan – pelan
dengan tetap memperhatikan respon pasien sebelum,
selama dan sesudah penghisapan
7) Lakukan berulangkali sesuai kondisi pasien dan
kebutuhan
8) Hentikan penghisapan secret jika terjadi penurunan
kondisi pasien dan segera lapor dokter
9) Selesai tindakan observasi respon pasien setelah
dilakukan tindakan
10) Catat hasil tindakan
11) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral
5) Instalasi Hemodialis

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan Anesthesi dan Reaminasi Yan.Kes. ( 2005 )


PROSEDUR PERAWATAN TRACHEOSTOMY

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan perawatan yang dilakukan pada penderita yang


memakai kanule tracheostomy

II. TUJUAN : 1. Mempertahankan jalan nafas agar bebas dari penumpukan


sekreat
2. Mencegah komplikasi pada system pernafasan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat pada pasien yang memakai tracheostomy


dan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Alat steril :
a) Sarung tangan steril
b) Pincet anatomis
c) Gunting
d) Lidi kapas
e) Kasa steril
f) Kapas savlon
g) Tracheal kanule metal / plastic
h) Kateter suction dan betadine
2) Alat – alat lain
a) Bengkok
b) Suction
c) Kom berisi air
d) Pembalut gulung
e) Tempat Sampah
PROSEDUR PERAWATAN TRACHEOSTOMY

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Prosedur Pelaksanaan :
1) Penderita diberi tahu bila sadar
2) Peralatan dipersiapkan di dekat penderita
3) Aturposisi tidur penderita
4) Perawat mencuci tangan
5) Pasang pengalas dibawah dan leher penderita
6) Perawat memakai sarung tangan
7) Melakukan suction sesuai dengan prosedur
8) Angkat anak kanule, bersihkan dan sterilkan bila ada
9) Bersihkan dan rawat luka tracheostomy
10) Ganti tali kanule traccheostomy dengan kasa steril
11) Tutup luka tracheostomy dengan kasa steril
12) Pasang anak kanule bila ada
13) Tutup lubang tracheostomy dengan kasa lembab ganti
jika kering
14) Pasien dirapikan dan alat – alat dibereskan
15) Catat tindakan yang dikerjakan dalan catatan perawat
16) Selesai tindakan perawat cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : Standar Pelayanan Anesthesi dan Reaminasi Yan.Kes. ( 2005 )


DRAINASE POSTURAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pengaliran sekresi dari berbagai segmen paru dengan gravitasi

II. TUJUAN : Memberikan posisi sedemikian rupa sehingga dengan bantuan


gravitasi akan membantu klien dalam pengeluaran secret
disaluran pernafasan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang perlu diberikan drainase postural
selama tidak ada kontra indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Bantal ( 2 atau 3 buah )
2) Papan pengatur posisi
3) Tisu wajah
4) Segelas air
5) Sputum pot

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Pilih area tersumbat yang akan di drainase berdasarkn
pada pengkajian, data klinis dan gambaran foto dada
3) Baringkan dalam posisi untuk mendrainase area yang
tersumbat ( area pertama yang dipilih dapat bervariasi
dari satu klien ke klien yang lain). Bantu klien memilih
posisi sesuai kebutuhan. Ajarkan klien memosisikan
postur dan lengan serta kaki yang tetap. Letakkan
bantal sebagai penyanggan dan kenyamanan
DRAINASE POSTURAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4) Minta klien mempertahankan posisi selama 10 – 15


menit
5) Selama 10 – 15 menit drainase pada posisi ini, lakukan
perkusi dan vibrasi dada diatas area yang didrainase
6) Setelah drainase pada posisi pertama, minta klien
duduk dan batuk. Tampungkan sekresi yang
dikeluarkan dalam sputum pot. Jika klien tidak dapat
batuk, harus dilakukan pengisapan. Setiap secret yang
dimobilisasi ke dalam jalan nafas harus dikeluarkan
melalui batuk atau pengisapan sebelum klien
dibaringkan pada posisi drainase selanjutnya
7) Minta klien beristirahat sebentar, jika perlu
8) Minta klien minum sedikit air
9) Ulangi langkah 3 – 8 sampai semua area tersumbat
yang dipilih telah terdarinase. Setiap tindakan tidak
lebih dari 30 – 60 menit
10) Ulangi pengkajian dada pada semua bidang paru
11) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : C. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
VIBRASI PADA DRAINASE POSTURAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan yang
diletakkan daftar pada dinding dada klien

II. TUJUAN : Vibrasi digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan


turbulensi udara ekspirasi dan melepaskan mucus kental serta
sering dilakukan secara bergantian dengan perkusi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan tindakan vibrasi


selama tidak ada kontra indikasi

IV. PROSEDUR : Prosedur pelaksanaan


a. Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
b. Letakkan tangan, telapak tangan menghadap ke bawah di
area dada yang akan di drainase, satu tangan di atas tangan
yang lain dengan jari – jari menempel bersama dan
ekstensi. Cara yang lain, tangan bisa diletakkan secara
bersebelahan
c. Anjurkan klien inspirasi dalam dan ekspirasi secara lambat
lewat hidung atau pursed lip breathing
d. Selama masa ekspirasi, tegangkan seluruh otot tangan dan
lengkan dan gunakan hamper semua tumit tangan, getarkan
( kejutkan ) tangan, gerakan kearah bawah . hentikan
getaran jika klien inspirasi
e. Vibrasio selama 5 kali ekspirasi pada segmen paru yang
terserang
VIBRASI PADA DRAINASE POSTURAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

f. Setelah setiap kali vibrasi, anjurkan klien batuk dan


keluarkan secret ke dalam tempat sputum
g. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
NAPAS DALAM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Merupakan bentuk latihan napas yang terdiri atas pernapasan


abdominal ( diafragma ) dan pursed lip breathing

II. TUJUAN : Pernapasan abdominal atau diafragma memungkinkan napas


dalam secara penuh dengan sedikit usaha. Pursed lip breathing
membantu klien mengontrol pernapasan yang berlebihan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat sesuai intruksi dokter seperti pada klien
dengan PPOM ( missal. Asma dan bronchitis ) atau klien pada
tahap penyembuhan setelah pembedahan toraks

IV. PROSEDUR : Prosedur pelaksanaan


a. Lakukan protocol standarat intervensi keperawatan
b. Atur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengan
duduk ditempat tidur atau dikursi atau dengan lying
position ( posisi berbaring ) ditempat tidir dengan satu
bantal
c. Fleksikan lutut klien untuk merilekskan otot abdomen
d. Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat
dibawah tulang iga
e. Tarikan napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap
tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi
f. Kosentrasidan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh
mungkin, tetap dalam kondisi relaks dan cegah lengkung
pada punggung. Jika ada kesulitan menaikan abdomen,
ambil napas dengan kuat lewat hidung
NAPAS DALAM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

g. Hembuskan udara lewat bibir, seperti meniup dan ekspirasi


secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara
hembusan tanpa menggembungkan dari pipi. Tehnik pursed
lip breathing ini menyebabkan resistansi pada pengeluaran
udara paru, meningkatkan tekanan di bronkus ( jalan napas
utama ) dan meminimalkan kolapsnya jalan napas yang
sempit, masalah yang umum terjadi pada orang dengan
penyakit paru obstruktif
h. Konsentrasi dan rasakan turunya abdomen dan kontraksi
otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama
ekspirasi
i. Gunakan latihan ini setiap kali merasakan napas pendek
dan tingkatkan secara bertahap selama 5 – 10 menit, 4 kali
sehari. Latihan teratur akan membantu pernapsan tanpa
usaha. Latihan ini dapat dilakukan dlm posisi duduk tegap,
berdiri dan berjalan
j. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PERKUSI PADA POSTURAL DRAINASE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pukulan kuat pada kulit dengan tangan dibentuk seperti


mangkuk

II. TUJUAN : Secara mekanik dapat melepaskan secret yang melekat pada
dinding bronkus

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan tindakan perkusi bila
tidak ada kontra indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Handuk ( jika perlu )
2) Peniti ( jika perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Tutup area yang akan dilakukan perkusi dengan handuk
atau pakaian untuk mengurangi ketidaknyamanan
3) Anjurkan klien untuk tarik napas dalam dan lambat
untuk meningkatkan relakasasi
4) Jari dan ibu jari berhimpitan dan fleksi membentuk
mangkuk
5) Secara bergantian, lakukan fleksi dan ekstensi
pergelangan tangan secara cepat untuk menepuk dada
6) Perkusi pada setiap bagian segmen paru selama 1 – 2
menit
PERKUSI PADA POSTURAL DRAINASE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7. Perkusi tidak boleh dilakukan pada daerah dengan struktur


yang mudah cedera, seperti mamae, sternum, kolumna
spinalis dan ginjal
8. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENIMBANG BERAT BADAN ANAK / DEWASA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan untuk mengukur berat badan dengan alat ukur
timbangan berdiri

II. TUJUAN : 1. Perkembangan berat badan dapat diketahui


2. Menentukan tindakan / pemberian dosis obat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien / sesuai dengan intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan Alat


1) Persiapan alat
a) Timbangan berdiri
b) Buku catatan
2) Persiapan pasien

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Lakukan protocol standar intervwnsi keperawatan
3) Periksa timbangan dengan angka pwnunjuk pada angka
nol
4) Hasil berat badan dicatat pada buku
5) Alat – alat dibereskan
6) Cuci tangan
MENIMBANG BERAT BADAN ANAK / DEWASA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBERI OBAT MELALUI MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menyiapkan dan memberikan obat keapada pasien agar


diminum sebagai pengobatan penyakitnya

II. TUJUAN : Pasien tertib minum obat secara tepat dan benar sesuai dengan
program pengobatan

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat / keluarga pasien dengan prinsip benar


obat, pasien, dosis, jadwal, cara dan pendokumentasian

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Obat yang diperlukan dalam tempatnya
2) Air minum pada tempatnya
3) Pasien diberi penjelasan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Obat diberikan langsung kepada pasien dan ditunggu
sampai obat ditelan bila perlu pasien dipantau dengan
memperhatikan 5 prinsip benar
3) Catat respon pasien dan obat yang diberikan
4) Cuci tangan
MEMBERI OBAT MELALUI MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MEMBERI OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat melalui suntikan ke dalam jaringan atau


tubuh pasien dengan cara intra muscular, intra vena, intra kutan
sub kutan

II. TUJUAN : Program pengobatan pasien dapat masuk secara tepat dan benar
sesuai dengan program terapi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat perawat sesuai dokter dengan prinsip


benar obat, pasien, dosis, jadwal, cara dan pendokumentasian

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Spuit dispoaible sesuai kebutuhan
2) Kapas alcohol 70 %
3) Kikir ampul
4) Obat yang akan diberikan
5) Pasien diberikan penjelasan
6) Handscoen
7) Perlak kecil
8) Toorniquet

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Memperhatikan prinsip aseptic
3) Membaca etiket dan dosis obat
4) Memasukkan obat kedalam spuit, kemudian udara
dalam spuit dikeluarkan
MEMBERI OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5) Mengatur posisi pasien


6) Menemukan daerah yang akan disuntik, dengan lokasi:
a. Suntikan intra muskuler dilakukan pada pangkal
lengan atas, paha atas bagian luar ( 1/3 tengah
bagian luar ) atau pada bokong atas ( 1/3 bagian
dari sias )
b. Suntikan intra vena dilakukan pada pembuluh
darah vena yang dilakukan pada vena anggota
gerak
c. Suntikan sub kutan dilakukan dibawah kulit yang
dilakukan pada lewngan atas sebelah luar, perut
sekitar umbilical paha luar 1/3 tengah
d. Suntikan intra kutan dilakukan ke dalam jaringan
kulit yang dilakukan pada lengan bawah bagian
dalam
7) Mendesinfeksi kulit yang akan disuntik sesuai dengan
jenis suntikan
8) Memasukkan jarum sesuai dengan teknik penyutikan
9) Melakukan aspirasi
10) Memasukkan obat dengan berlahan – lahan
11) Memperhatikan respon pasien
12) Mencabut jarum perlahan – lahan
13) Mendesinfeksi kulit dengan kapas alcohol 70 %
14) Mencatat respon pasien dan pemberian obat
(dokumentasi )
15) Cuci tangan
MEMBERI OBAT MELALUI SUNTIKAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : Standart Dep.Kes.


PROSEDUR MEMASUKKAN OBAT MELALUI ANUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat dengan cara memasukkannya melalui anus

II. TUJUAN : Program pengobatan pasien dapat masuk secara tepat dan benar
sesuai dengan intruksi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Sampiran
2. Obat yang diperlukan
3. Sarung tangan

b. Kriteria Pelaksanaan
1. Pasien diberi tahu
2. Pasang sampiran
3. Pasien dianjurkan dengan tidur miring dengan arah
perlawanan dengan petugas
4. Petugas memakai sarung tangan, obat dibuka dari
bungkusnya kemudian dimasukkan lewat anus
5. Setelah selesai pasien dikembalikan ke posisi
semula
6. Perawat cuci tangan
PROSEDUR MEMASUKKAN OBAT MELALUI ANUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Perawatan Intensiv
4) Instalasi Gawat Darurat
5) Instalasi Hemodialisis
6) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT MELALUI HIDUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat tetes dengan cara meneteskan ke dalam


hidung

II. TUJUAN : Program pengobatan pasien dapat masuk secara tepat dan benar
sesuai dengan intruksi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat :


1. Obat yang dianjurkan
2. Tissue

b. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Identifikasi pasien, berikan privasi, jelaskan prosedur
3. Anjurkan pasien untuk membersihkan lubang hidungnya
jika perlu
4. Berikan posisi supine / terlentang
5. Berikan obat sesuai petunjuk
6. Anjurkan pasien untuk tetap dalam posisi yang sama
selama 2-4 menit jika perlu
7. Bersihkan lingkungan
8. Pastikan pasien dalam posisi nyaman dan aman
9. Perawat cuci tangan
10. Catat obat yang diberikan kepada pasien pada catatan
pasien
PROSEDUR MEMBERIKAN OBAT MELALUI HIDUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI SONDE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menyiapkan dan memberikan obat oral melalui sonde

II. TUJUAN : Terwujudnya tertib minum obat oral secara tepat dan efektif
sesuai intruksi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai intruksi dokter dan
dilakukan pada pasien yang terpasang sonde seperti pada pasien
tidak dapat menelan, tidak sadar, muntah terus, Pasien HM, bayi
BBLR

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat :


1. Corong / spuit 20 cc untuk dewasa, 5 cc untuk anak
dan bayi
2. Serbet makan / tissue
3. Obat yangsudah dihaluskan
4. Air matang dalam gas
5. Sendok untuk mengaduk obat

b. Pelaksanaan :
1. Perawat cuci tangan
2. Larutkan obat dengan air matang pada gelas sesuai
kebutuhan
3. Corong / spuit dipasang pada pangkal slang sonde
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI SONDE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4. Melalui corong masukkan air matang secukupnya pada


permukaan corong agak dimiringkan dan tuangkan
larutan obat melalui pinggirnya, setelah penuh
ditegakkan kembali, selanjutnya tuangkan lagi sebelum
corong kosong
5. Bila aliran tidak lancar pangkal pipa agak ditinggikan
6. Bila larutan obat habis slang sonde dibilas air matang
dan slang sonde segera di klem
7. Alat – alat dibersihkan
8. Mencatat reaksi pasien setelah pemberian obat
9. Mencatat tanggal, dan jam pemberian obat lalu perawat
cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatan Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemberian obat – obatan atau cairan tertentu ke dalam mata


pasien sesuai intruksi dokter

II. TUJUAN : Pengobatan mata pasien dapat terlaksana secara tepat dan
efektif sesuai intruksi dokter

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan perawat / bidan sesuai dengan program


pengobatan mata dari dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat :


1. Kapas Steril
2. Aquabides
3. Kapas basah
4. Bengkok
5. Obat mata

b. Pelaksanaan :
1. Bersihkan mata pasien dengan kapas basa steril
2. Kapas basah yang sudah dipakai dibuang ke dalam
bengkok
3. Baca etikaet pengobatan untuk mencegah kekeliruan
4. Muka pasien diatur sejajar dengan langit – langit, tarik
kelopak mata bawah ke bawah
5. Teteskan obat pada counjunctive kelopak bawah
6. Bersihkan sisa obat yang ada dimata dengan kapas basah
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PASIEN TAHAP TERMINAL ( AKHIR KEHIDUPAN )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pasien dalam keadaan terminal dimana tidak ada lagi harapan
untuk sembuh

II. TUJUAN : 1. Untuk meningkatkan mutu pelayanan spiritual kepada


pasien tahap terminal
2. Mengarahkan pasien untuk mendekatkan diri kepada
penciptanya ( Allah )
3. Memberikan kepuasaan pada pelanggan ( keluarga + pasien
)

III. KEBIJAKAN : Pasien yang dalam keadaan terminal dilakukan bimbingan


kerokhanian oleh kelompok ahli rohanian RSUD Kabupaten
Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Perawat ruangan meminta kepada tim / kelompok


rokhanian dan sebelum minta persetujuan pasien / keluarga
2. Perawat mempersiapkan pasien dan tempat
3. Tim mendokan bersama dan membimbing pasien untuk
berdoa
4. Mendokumentasikan tindakan

V. UNIT TERKAIT :

VI. REFERENSI :
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA BUKAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemberian obat dengan cara meletakkan diantara gusi dengan


membrane mukosa pipi

II. TUJUAN : 1. Memperoleh efek local yang sistematik


2. Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan
secara oral
3. Menghindari kerusakan obat oleh hepar

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan pemberian obat


secara bukal

IV. PROSEDUR : Prosedur Pelaksanaan :


a. Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
b. Secara umum sama dengan pemberian obat dengan cara
oral, akan tetapi, klien perlu diberi penjelasan bahwa
obat harus diletakkan diantara gusi dan selaput mukosa
pipi sampai seluruh obat habis diabsorbsi
c. Lakukan bagian akhir protokol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Perawatan Intensif

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PROSEDUR PEMBERIAN OBAT SECARA
SUBLINGUAL

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 1

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemberian obat dengan cara meletakkannya dibawah lidah


sampai habis diabrsobsi kedalam pembuluh darah
II. TUJUAN : 1. Memperoleh efek local yang sistemik
2. Memperoleh aksi kerja obat yang lebih cepat dibandingkan
secara oral
3. Amenghindar kerusakan obat oleh hepar
III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang memerlukan pemberian obat
sublingual
IV. PROSEDUR : Prosedur Pelaksanaan :
1. Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2. Secara umumpersiapan dan langkah – langkahnya sama
dengan pemberian obat secara oral. Hal yang perlu
diperhatikan adalah klien perlu diberi penjelasan untuk
meletakkan obat dibawah lidah, obat tidak boleh ditelan,
dan dibiarkan berada dibawah lidah sampai habis
diabsorbsi seluruhnya
3. Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensif

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat secara local pada kulit atau membrane


mukosa pada area mata, hidung, lubang telingan, vagina dan
rectum

II. TUJUAN : Memperoleh reaksi local dari obat tersebut

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang mendapatkan terapi obat secara
local sesuai indikasi dan kontra indikasi yang ada

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Obat topical sesuai dengan yang dipesankan ( krim,
lotion, aerosol, bubuk, spray )
2) Buku Obat
3) Kasa kecil steril ( sesuai kebutuhan )
4) Sarung tangan sekali pakai atau steril ( jika perlu )
5) Lidi kapas atau sudip lidah
6) Baskom dengan air hangat, waslap, handuk dan sabun
basah
7) Kasa balutan, penutup plastic, dan plester ( sesuai
kebutuhan )

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Cek order dokter untuk memastikan nama obat, daya
kerja, dan tempat pemberian obat. Memastikan bahwa
obat tersebut akan diberikan dengan aman dan akurat
PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3) Cuci tangan
4) Atur peralatan disamping tempat tidur klien
5) Tutup gorden atau pintu ruangan
6) Identifikasi klien secara tepat. Posisikan klien dengan
tepat dan nyaman, pastikan hanya membuka area yang
akan diberikan obat
7) Inspeksi kondisi kulit. Cuci area yang sakit, lepaskan
semua debris dan kerak pada kulit ( gunakan sabun
basah ringan )
8) Keringkan atau biarkan area mongering
9) Jika kulit terlalu kering dan mengeras, gunakan agen
topical saat kulit masih basah
10) Gunakan sarung tangan jika terdapat indikasi. Sarung
tangan steril digunakan bila obat diberikan pada lesi
kulit terbuka dan tidak terinfeksi
11) Oleskan agens topical :
a) Krim, salep dan lotion yang mengandung minyak
1. Letakkan satu sampai dengan dua sendok teh
obat ditelapak tangan kemudian lunakkan
dengan menggosokkan obat secara lembut
diantara kedua tangan
2. Usapkan merata diatas permukaan kulit, lakukan
gerakan memanjang searah pertumbuhan bulu
3. Jelaskan pada klien bahwa kulit dapat terasa
berminyak stelah pemberian obat
b) Lotion yang mengandung suspense
1. Kocok wadah dengan kuat. Agar suspensi dapat
tercampur dengan baik
2. Oleskan sejumlah kecil lotion pada kasa balutan
atau bantalan kecil dan oleskan pada kulit serta
tekan secara merata searah pertumbuhan bulu.
Metode ini memberikan lapisanbubuk pelindung
pada kulit setelah suspensi mengering
PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3. Jelaskan pada klien bahwa area akan terasa


dingin dan kering

c) Bubuk
1. Pastikan bahwa permukaan kulit kering secara
menyeluruh. Meminimalkan pengembangan dan
pengerasan bubuk
2. Regangkan dengan baik lipatan bagian kulit,
seperti diantara ibu jari atau bagian bawah
lengan
3. Bubuhkan secara tipis pada area yang
bersangkutan. Lapisan tipis bubuk lebih mudah
diserap dan mengurangi friksi dengan
meningkatkan area kelembapan evaporasi

d) Spray aerosol
1. Kocok wadah dengan keras. Mencampurkan isi
agar distribusi spray halus
2. Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk
memegang spray menjauh area ( biasanya 15 –
30 cm ) jarak yang tepat memastikan bahwa
semprotan halus menerpa permukaan kulit. Jika
semprotan terlalu dekat, distribusi semprotan
akan sempit dan berair
3. Jika leher atau bagian atas dada harus disemprot,
minta klien untuk memalingkan wajah dari arah
spray
4. Semprotkan obat dengan merata pada bagian
yang sakit ( pada beberapa kasus, penyemprotan
ditetapkan waktunya selama beberapa detik ).
Keseluruhan area yang sakit pada kulit harus
dilapisi dengan spray yang tipis
PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

12) Tutup area kulit dengan balutan bila ada instruksi dokter
13) Bantu klien pada posisi yang nyaman, kenakan kembali
pakaian dan tutup dengan linen tempat tidur sesuai
keinginan
14) Lakukan bagian akhir protokol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan obat pada telinga melalui kanal eksternal, dalam


bentuk cair

II. TUJUAN : 1. Memberikan efek terapi local ( mengurangi peradangan,


membunuh organism penyebab infeksi pada kanal telinga
eksternal )
2. Menghilangkan nyeri
3. Melunakkan serumen agar mudah diambil

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada klien yang mendapatkan pengobatan pada


telinga sesuai indikasi

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Botol obat dengan penetes steril
2) Buku Obat
3) Lidi kapas
4) Normal salin
5) Sarung tangan sekali pakai ( jika perlu )

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Cek kembali jenis pengobatan, waktu, jumlah dan dosis
obat dan pada telinga bagian mana obat harus diberikan
3) Siapkan Klien
a. Identifikasi klien dengan tepat dan tanyakan
namanya
PEMBERIAN OBAT TETES TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Sediakan asisten bila perlu, untuk mencegah cedera


pada bayi dan anak kecil
c. Atur posisi klien miring kesamping ( side-lying)
dengan telinga yang akan diobati pada bagian atas
4) Bersihkan daun telinga dan lubang telinga
a. Gunakan sarung tangan bila dicurigai terdapat
infeksi
b. Dengan menggunakan lidi kapas yang dibasahi
cairan, bersihkan daun telinga dan meatus
auditorius
5) Hangatkan obat dengantangan anda atau rendam obat
kedalam air hangat dalam waktu yang singkat
6) Tarik daun telinga ke atas dan belakang ( untuk dewasa
dan anak – anak dia atas 3 tahun ). Tarik daun telinga
ke bawah dan kebelakang ( bayi )
7) Masukkan sejumlah tetes obat yang tepat sepanjang sisi
kanal telinga
8) Berikan penekanan yang lembut beberapa kali pada
tragus telinga
9) Minta klien untuk tetap berada pada posisi miring
selama 5 menit
10) Kaji respons klien
11) Kaji karakter dan jumlah pengeluaran, adanya
ketidaknyamanan dan sebagainya. Lakukan segera
setelah obat dimasukkan dan ulangi lagi pada saat efek
obat telah bekerja

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Perawatan Intensiv
4) Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : B. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menghitung denyut nadi dan pernafasan pasien dalam satu


menit untuk mengetahui nilai normal dan tidak normal

II. TUJUAN : 1. Untuk mengetahui kerja jantung secara sederhana


2. Untuk merencanakan tindakan keperawatan selanjutnya

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan pada semua pasien
sesuai penyakit dan kebutuhanya / sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Arloji tangan dengan petunjuk detik
2) Catatan nadi dan pernafasan pasien
3) Pasien diberi penjelasan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Menghitung denyut nadi selama satu menit
3) Observasi frekuensi irama dan volume
4) Menghitung pernafasan selama satu menit
5) Mencatat hasil tindakan dan respon pasien
6) Perawat cuci tangan
MENGHITUNG NADI DAN PERNAFASAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatyan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MENGUKUR SUHU BADAN PER AXILLARY (KETIAK)

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengukur Suhu Badan Pasien Dengan Mempergunakan


Termometer Suhu axillary

II. TUJUAN : 1. Mengetahui suhu badan pasien untuk membantu


menentukan diagnose penyakit
2. Menentukan langkah – langkah perawatan

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan pada semua pasien
sesuai penyakit dan kebutuhanya / sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Thermometer bersih dalam tempatnya
2) Bengkok
3) Potongan kertas tissue
4) Catatan suhu dan nadi
5) Penjelasan kepada pasien

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Bila perlu baju pasien dibuka, ketiak dikeringkan
3) Thermometer diperiksa apakah air raksa tetap pada
angka 36 atau dijepitkan dengan tepat ditengah ketiak
dan lengan pasien diletakkan di dada
4) Setelah 8 – 10 menit thermometer diangkat dan baca
angka pada thermometer dengan posisi sejajar mata,
hasilnya dicatat pada buku
MENGUKUR SUHU BADAN PER AXILLARY (KETIAK)

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5) Thermometer dilap dengan tissue / kapas alcohol


6) Air raksa diturunkan kembali dan diletakkan pada
tempatnya
7) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Perawatyan Intensiv
4) Instalasi Gawat Darurat
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MENGUKUR SUHU PER - RECTAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengukur Suhu Badan Pasien Dengan Mempergunakan


Termometer Suhu axillary

II. TUJUAN : 1) Mengetahui suhu badan pasien untuk membantu


menentukan diagnose penyakit
2) Menentukan langkah – langkah perawatan

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan pada semua pasien
sesuai penyakit dan kebutuhanya / sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Thermometer bersih dalam tempatnya
2. Bengkok
3. Potongan kertas tissue
4. Catatan suhu dan nadi
5. Penjelasan kepada pasien

b. Kriteria Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pasang sampiran bila perlu
3. Lepas pakaian bawah dan celana dalam
4. Autur posisi pasien pada posisi miring membelakangi
perawat
5. Periksa air raksa tetap pada angka 36
6. Beri vaselin / jelly pada ujung suhu dan masukkan
ujungnya ke rectal selama 3 – 5 menit
MENGUKUR SUHU PER - RECTAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7. Angkat dan baca hasilnya pada posisi sejajar dengan


mata, dicatat dibuku
8. Termometer dicuci dengan air yang mengalir,
kemudian dilap dengan tissue / kapas alcohol
9. Air raksa diturunkan kembali dan diletakkan pada
tempatnya
10. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatyan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan mengukur tekanan darah pasien dengan menggunan


alat tensimeter

II. TUJUAN : 1. Untuk mengetahui tinggi rendahnya tekanan darah pasien


2. Membantu menegakkan diagnosa

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat dan dilakukan kepada setiap pasien
dengan menyesuaikan kondisi penyakit dan kebutuhanya

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Buku catatan
4) Pasien diberikan penjelasan dan posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Lengan baju pasien dibuka atau digulung
3) Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan
pipa karetnya berada di sisi luar lengan. Manset
dipasang tidak terlalu kencang atau terlalu longgar
4) Pompa tensimeter dipasang
5) Denyut arteri brakchlalls diraba lalu stetoskop
ditempatkan pada daerah tersebut
MENGUKUR TEKANAN DARAH

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Skrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka.


Selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri
tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipas gelas
naik
7) Skrup balon dibuka perlahan – lahan sehingga air
turun perlahan - lahan. Sambil memperhatikan
turunnya air raksa dengarkan bunyi denyutan
pertama / systole dan terakhir / diastole
8) Respon pasien dicatat
9) Pasien dan alat dirapikan
10) Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatyan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MENIMBANG BERAT BADAN LAHIR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan mengukur berat badan bayi dengan alat ukur
timbangan bayi

II. TUJUAN : 1. Perkembangan berat badan bayi dapat diketahui


2. Menentukan tindakan / pemberian dosis obat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan pasien / sesuai dengan intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Persiapan alat :
a. Timbangan bayi
b. Buku catatan
c. Kain pengalas timbangan
2) Persiapan Bayi
Bayi diselimuti dengan kain khusus / digedong

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Timbangan diberi kain pengalas dan siap dipakai
3) Timbangan di setel dengan angka penunjuk pada angka
nol
4) Selimut dan pakaian bayi dibuka, dibaringkan diatas
timbangan
5) Hasil berat badan dicatat pada buku
6) Bayi dirapihkan dan dibaringkan kembali di tempat tidu
MENIMBANG BERAT BADAN LAHIR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7) Alat – alat dibereskan


8) Mencuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN JARINGAN
UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pengambilan sample jaringan untuk pemeriksaan


laboratorium sesuai permintaan dokter

II. TUJUAN : 1. Sebagai data penunjang menegakan diagnose


2. Sebagai pedoman pemberian terapi

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan atau sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Botol kecil / tabung tempat specimen yang sudah diberi
label
2) Larutan formulir
3) Pinset anatomis steril
4) Formulir pemeriksaan

b. Kriteria Pasien
1) Pasien diberi tahu tentang tindakan yang akan dilakukan
2) Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan

c. Kriteria Pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Mengisi tabung / botol pemeriksaan dengan larutan
formalin
MENYIAPKAN BAHAN PEMERIKSAAN JARINGAN
UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

3) Memasukkan jaringan dengan menggunakan pinset


steril kedalam tabung / botol yang telah diisi oleh
larutan formalin
4) Memasang label pada jaringan dengan cara
mencantumkan :
a. Nama Pasien
b. Nomor Rekam Medik ( Medical Record )
c. Tanggal dan jam pengambilan bahan pemeriksaan
5) Cuci tangan
6) Mengirim pemeriksaan jaringan dengan menyertakan
formulir pemeriksaan yang sudah diisi dan
ditandatangani

V. UNIT TERKAIT : 1. Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
RADIO DIAGNOSTIK

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Menyiapkan dan mengirim pasien keradiologi untuk dilakukan


pemeriksaan foto sesuai dengan permintaan dokter

II. TUJUAN : 1. Menegakkan diagnose


2. Tertib pencatatan dan pelaporan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Persiapan alat dan obat
a) Alas brankar dan selimut
b) Obat – obat sesuai dengan program
c) Bangkok, tissue
d) Formulir permintaan
2) Persiapan pasien
Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Sebelum pemeriksaan
a. USG : Pasien puasa / minum banyak sebelum
pemeriksaan
b. Mengantar pasien ke ruang pemeriksaan
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK PEMERIKSAAN
RADIO DIAGNOSTIK

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

2) Pada saat pemeriksaan


a) Mendampingi pasien
b) Observasi respon pasien
3) Setelah pemeriksaan
a) Membawa pasien kembali keruangan
b) Mengobservasi nadi, tensi, pernafasan
c) Mencatat hasil observasi

V. UNIT TERKAIT : 1) Rawat Inap


2) Instalasi Rawat Jalan
3) Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENYIAPKAN TINDAKAN LUMBAL FUNGSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan alat dan pasien untuk dilakukan


tindakan lumbal fungsi

II. TUJUAN : Tindakan lumbal fungsi berjalan dengan lancer

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh dokter dibantu perawat / bidan

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Baki I berisi alat – alat steril :
a) Sarung tangan
b) Duk lubang
c) Lidi kapas
d) Kain kasa
e) Kapas kering
f) Jarum lumbal lengkap dengan mandrinnya
g) Spuit 2 cc dan 5 cc
h) Manometer liquor
i) Botol kecil tempat cairan liquor
2. Baki II berisi alat – alat tidak steril :
a) Yodium 3 %
b) Alkohol 70 %
c) Obat – obatan sesuai kebutuhan
d) Botol kecil 2 buah ( untuk Nonne and Pandy )
e) Plester
f) Gunting Perban
g) Bengkok
MENYIAPKAN TINDAKAN LUMBAL FUNGSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Persiapan Pasien
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
2. Mengatur posisi pasien

c. Pelaksanaan
Kriteria :
1. Perawat mencuci tangan
2. Bebaskan pakaian daerah punggung
3. Perawat menekuk bagian tengkuk lutut dagu hamper
ketemu
4. Dokter melaksanakan lumbal fungsi
5. Perawat menyiapkan bahan pemeriksaan
6. Setelah cairan lumbal keluar masukkan kedalam :
- Botol yang berisi cairan none
- Botol yang berisi cairan pande
- Botol yang berisi cairan Liquane
7. .Pasien dirapikan
8. Alat – alat dirapikan

V. UNIT TERKAIT : 1. Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensive
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PENANGANAN PENDARAHAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan penanggulangan kegawatan dengan melakukan


penghentian perdarahan pada sumber perdarahan pasien

II. TUJUAN : Pendarahan dapat terkontrol sehingga komplikasi shock


hemorrhagic tidak terjadi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Lepaskan dan longgarkan baju secepatnya dan laksanakan


pemeriksaan
b. Lakukan penekanan pada daerah pendarahan
c. Gunakan pembalut tekan, bila pendarahan vena kapiler
tinggikan anggota yang luka
d. Pasang infuse untuk mengganti darah sedangkan untuk
pendarahan dalam laksanakan :
1. Perhatikan adanya tanda – tanda pendarahan dalam
(shock)
2. Berikan darah / plasma pengganti
3. Siapkan untuk operasi segera
4. Laksanakan cek Hb. Pasang CVP
5. Perhatikan keadaan umum pasien, kesadaran dan vital
sign
PENANGANAN PENDARAHAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT 1) Instalasi Rawat Inap


2) Instalasi Perawatn Intensiv
3) Instalasi Gawat Darurat
4) Instalasi Hemodialisis
5) Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
PROTOKOL AWAL DAN AKHIR STANDART
INTERVENSI KEPERAWATAN

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan yang dilakukan diawal dan diakhir setiap


implementasi keperawatan

II. TUJUAN : 1. Efektivitas dalam pembuatan SOP


2. Memperhatikan hak pasien
3. Menghindari terjadinya infeksi nosokomial

III. KEBIJAKAN : Dilakukan dalam setiap melakukan tindakan keperawatan


kepada pasien

IV. PROSEDUR : A. PROTOKOL AWAL


a) Beritahu pasien tentang rencana tindakan yang akan
dilakukan
b) Lakukan persetujuan tindakan
c) Perawat cuci tangan

B. PROTOKOL AKHIR
a) Alat – alat dibereskan
b) Perawat cuci tangan
c) Dokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan
PROTOKOL AWAL DAN AKHIR STANDART
INTERVENSI KEPERAWATAN

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD
- Rawat Jalan

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA PASIEN YANG
AKAN MENINGGAL DUNIA

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 1

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Memberikan pelayanan khusus jasmaniah dan rohaniah kepada
pasien yang akan meninggal dunia

II. TUJUAN : 1. Memberi rasa tenang dan rasa puas jasmaniah dan rohaniah
kepada pasien dan keluarga
2. Memberi Ketenangan dan kesan yang baik kepada pasien
dan disekitarnya

III. KEBIJAKAN : Pasien pada kondisi terminal / akan meninggal

IV. PROSEDUR : a. Persiapan


1. Menyiapkan lingkungan yang tenang
2. Menyiapkan kursi untuk keluarga pasien
b. Pelaksanaan
1. Membantu pasien untuk berdoa
2. Memberikesempatan keluarga untuk mendampingi
3. Mempersilahkan keluarga untuk berdoa
4. Perawat menunjukkan sikap empati dan simpati dan
berada didekat pasien
5. Mengamati tanda – tanda vital respon pasien setiap 15
menit mencatat setiap perubahan kondisi pasien

V. UNIT TERKAIT : 1. Rawat Inap


2. IGD

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
MEMBERIKAN TRANSFUSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memasukkan darah seseorang ( donor ) kepada orang lain


(pasien yang memerlukannya ) melalui vena

II. TUJUAN : 1. Kekurangan darah pasien dapat terpenuhi sesuai kebutuhan


2. Untuk mengganti darah yang tidak cocok pada bayi
Neonatus ( exchange transfusion )
III. KEBIJAKAN : 1. Dilakukan pada pasien yang banyak kehilangan darah /
perdarahan profus
2. Dilakukan pada pasien yang kadar HBnya < 8 gr %
3. Dilakukan cross cek darah ke PMI / Bank Darah

IV. PROSEDUR : A. Persiapan


1. Kelengkapan tranfusi set
2. Cairan Nacl 0,9 %
3. Darah yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan
4. Kapas dan alcohol 70 %
5. Gaas Steril
6. Gunting, plester
7. Pengalas, bengkok
8. Handscoon
9. Inform Cosent

B. Pelaksanaan
1. Sebaiknya transfuse tidak dikerjakan pada malam hari
kecuali darurat
2. Perawat cuci tangan
MEMBERIKAN TRANSFUSI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3. Memberikan penjelasan kepada pasien ( informed


consent)
4. Perawat memakai handscoon
5. Meneliti keadaan darah dan suhunya sesuai dengan
suhu tubuh normal
6. Cek silang kembali label darah dengan formulir
permintaan nama pasien, golongan darah dan nomor
regester
7. Memasang infuse dengan cairan Nacl 0,9 % sesuai
dengan prosedur pemasangan infuse
8. Cek selang dengan sejawat sebelum darah dipasang
9. Memindahkan selang transfuse pada kantong darah
10. Menghitung jumlah tetesan sesuai dengan kebutuhan
11. Memperhatikan reaksi pasien
12. Mencatat waktu pemberian dan didokumentasian
13. Alat – alat dibereskan
14. Bila ada reaksi dari tranfusi maka yang harus dilakukan
a. Hentikan tranfusi darah langsung dibuang
b. Ganti tranfusi setnya dan pasang cairan Nacl 0,9 %
c. Lapor dokter yang bersangkutan atau dokter jaga

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD
- Kamar Operasi / RR
- PMI / Bank Darah

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PENGISIAN SURAT KEMATIAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan pembuatan surat kematian dengan mengisi


formulir sesuai dengan kasus ( wajar / tidak wajar )

II. TUJUAN : 1. Memperlancar Pengiriman Jenazah


2. Kepastian dokter yang membuat surat kematian
3. Administrasi

III. KEBIJAKAN : Diberikan kepada keluarga pasien yang meninggal dunia

IV. PROSEDUR : 1. Surat kematian dibuat 7 macam / lembar


2. Blangko 4 macam terdiri dari :
a. Surat Keterangan pemeriksaan kematian atau formuli A
b. Surat jalan jenazah
c. Surat Keterangan penyakit menular / tidak menular
d. Surat ijin pemakan bila diperlukan
3. Blangko 3 macam terdiri dari
a. Surat keterangan kedokteran tentang sebab kematian
b. Surat keterangan pemeriksaan kematian ( formulir B )
c. Laporan kematian untuk kantor catatan sipil
4. Setelah diisi semua blangko dimintakan tanda tangan Dokter
Penanggung Jawab atau Dokter Jaga
5. Blangko 4 macam / lembar diberikan keluarga pasien 3
macam / lembar untuk arsip Rumah Sakit
6. Bila keluarga sudah menerima Surat Kematian tanda tangan
dibuku expedisi
PENGISIAN SURAT KEMATIAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar


Manusia Salemba Medika
PELAYANAN DI POLI ANAK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien dipoli anak

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada anak sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan anak di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas member salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur
7. Bila ada tindakan ( imunisasi atau mantox test ) dikerjakan
diruang poli anak
8. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
9. Bila pasien perlu Rawat Inap diantar ke Ruang Rawat Inap
PELAYANAN DI POLI ANAK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI PARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Paru

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


secara umum kepada penderita ( pasien ) sesuai dengan
kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan paru di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur
7. Bila ada tindakan ( imunisasi atau mantox test ) dikerjakan
diruang poli anak
8. Apabila pasien membutuhkan tindakan medik penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI PARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN PENGOBATAN DI POLI ORTHOPAEDI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Orthopaedi

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan Pasien RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas member salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI ORTHOPAEDI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI KULIT DAN KELAMIN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien dipoli Kulit dan Kelamin

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas member salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI KULIT DAN KELAMIN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI BEDAH UMUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien dipoli Bedah Umum

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI BEDAH UMUM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI BEDAH MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Penatalaksanaan perawatan dan pemberian pelayanan kesehatan


gigi dan pembedahan mulut

II. TUJUAN : Memberikan tindakan dan membantu pelaksanaan perawatan


gigi ( terutama pembedahan mulut ) sesuai standart pelayanan
kesehatan gigi dan mulut

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan dan memberikan


perawatan gigi dan mulut

IV. PROSEDUR : A. Persiapan


1. Bahan – bahan pembrdahan dan pencabutan data pasien
bedah mulut
2. Persiapan kasa dan tampon steril
3. Alat Extractik ( pembedahan )
4. Alat Anasthesi
5. Persiapan kebutuhan pasien ( air kumur dsb )

B. Pelaksanaan
1. Memanggil pasien dan membuat ( lembar pernyataan
persetujuan ) perawatan
2. Mendudukan pasien memberikan sarana kebutuhan
pasien
3. Asistensi pelaksanaan perawatan
4. Mencuci alat dsb
5. Mensterilkan Alat
PELAYANAN DI POLI BEDAH MULUT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Perawatan dan pelaporan ( Administrasi )


7. Bila MRS mengantar pasien MRS

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI GIGI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Penatalaksanaan perawatan dan pemberian pelayanan kesehatan


gigi dan mulut di Poli Gigi

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan perawatan kesehatan gigi


dan mulut sesuai standart pelayanan kesehatan gigi dan mulut

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan dan membantu


perawatan gigi dan mulut

IV. PROSEDUR : A. Persiapan


1. Bahan – bahan penambalan dan pencabutan gigi
2. Bethadin dan alcohol ( kasa dan tampon steril )
3. Alat penambalan
4. Alat pencabutan
5. Persiapan kebutuhan pasien ( air kumur dsb )

B. Pelaksanaan
1. Memanggil pasien dan membuat ( lembar pernyataan
persetujuan ) perawatan
2. Mendudukan pasien memberikan sarana kebutuhan
pasien
3. Menyiapkan alat tambal / cabut
4. Asistensi pelaksanaan perawatan
5. Pembuatan kwintasi setelah selesai perawatan
6. Mencuci alat dsb
7. Mensteril alat
PELAYANAN DI POLI GIGI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

8. Motivasi pasien setelah pencabutan dan penambalan

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI THT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli THT

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien THT sesuai kebutuhan dan standar
Kesehatan

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan Tenggorokan, Hidung,


Telinga di RSUD Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Dokter dan perawat melakukan anammese
4. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
5. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
6. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
7. Menyiapkan pasien untuk Rawat Inap
PELAYANAN DI POLI THT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI DALAM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Dalam

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan dan


melakukan pengkajian apabila ditemukan pasien yang
membutuhkan pemeriksaan penunjang missal pada pasien
diabet maka dibuatkan pengantar untuk pemeriksaan
laborat
2. Untuk pasien yang tidak memerlukan pemeriksaan Laborat
dipersilahkan masuk ruang periksa dan diukur tekanan
darahnya kalau perlu timbang Berat Badan
3. Dokter melakukan anamese dan melakukan pemeriksaan
4. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah memeriksa
pasien, bila perlu pasien dapat diperiksa dengan posisi
berbaring ditempat tidur
5. Dokter memberikan pengobatan sesuai standart kedokteran
6. Apabila pasien membutuhkan untuk konsul ke Poli
Spesialis lain maka akan dikonsulkan
PELAYANAN DI POLI DALAM

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Mata

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien dipersilahkan duduk
3. Dokter dan perawat melakukan anammese
4. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
5. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
6. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI SYARAF

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Syaraf

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien dipersilahkan duduk
3. Dokter dan perawat melakukan anammese
4. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
5. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
6. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI SYARAF

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI JANTUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Jantung

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan dan untuk meningkatkan


mutu pelayanan di RSUD Kabupaten Kediri

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan di Poli Jantung di


RSUD Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas member salam dan pasien
dipersilahkan menimbang berat badan
3. Pasien dipersilahkan tidur untuk dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik ( tensi / ECG / ECHO / Tredmil)
4. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
5. Dokter memeriksa pasien
6. Setelah diperiksa pasien dipersilahkan duduk berhadapan
dengan dokter dimeja dokter
7. Setelah diperiksa pasien membutuhkan tindakan medik
penunjang maka dilakukan setelah pemeriksaan
(Laboratorium , Radiologi )
8. Apabila diperlukan pasien konsultasi / pemeriksaan ke Poli
Spesialis yang lain
PELAYANAN DI POLI JANTUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI UROLOGI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Urologi

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan pasien di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien ditimbang berat badannya terlebih dahulu untuk
mengetahui berat badannya
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI UROLOGI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI BEDAH PLASTIK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien dipoli Bedah Plastik

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien sesuai kebutuhan dan standar kedokteran

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan di Poli Bedah Plastik


RSUD Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien dipersilahkan untuk duduk / tidur ditempat tidur
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan penunjang medik,
maka akan dikonsulkan ke penunjang lain
PELAYANAN DI POLI BEDAH PLASTIK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PELAYANAN DI POLI KESEHATAN JIWA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Serangkaian kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan


kepada pasien di Poli Kesehatan Jiwa

II. TUJUAN : Memberikan tindakan penyuluhan dan pengobatan kesehatan


umum kepada pasien jiwa sesuai kebutuhan dan standar
kedokteran secara parnipurna

III. KEBIJAKAN : Untuk memberikan pelayanan kesehatan Jiwa di RSUD


Kabupaten Kediri

IV. PROSEDUR : 1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan urutan


2. Pasien masuk, petugas memberi salam dan pasien
dipersilahkan duduk
3. Pasien dipersilahkan duduk / tidur untuk diketahui hasil
pemeriksaan
4. Dokter dan perawat melakukan anammese
5. Petugas mencuci tangan sebelum memeriksa pasien
6. Dokter atau petugas melakukan pemeriksaan bila perlu
pasien dapat diperiksa dengan posisi berbaring ditempat
tidur dengan dibantu perawat
7. Apabila pasien membutuhkan tindakan medic penunjang,
maka akan dikonsulkan kepoli spesialis lain, Laboratorium,
Radiologi dll
PELAYANAN DI POLI KESEHATAN JIWA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI :
PEMERIKSAAN KEPALA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian kepala


dalam rangka pengumpulan data untuk menentukan keadaan
kesehatan klien

II. TUJUAN : 1. Mengetahui bentuk dan fungsi kepala


2. Mengetahui kelainan yang terdapat dikepala

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah
kepala atau,
2. Klien yang menyampaikan adanya keluhan dibagian kepala

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Lampu
2) Sarung tangan ( jika diduga terdapat lesi atau luka )
b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Lakukan pemeriksaan kepala :
a) Inspeksi
1. Atur posisi klien duduk atau berdiri
2. Anjurkan untuk melepas penuntup kepala
3. Lakukan inspeksi dengan mengamati bentuk
kepala, kesimetrisan dan keadaan kulit kepala
4. Inspeksi penyebaran, ketebalan, kebersihan dan
tektur warna rambut
PEMERIKSAAN KEPALA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Palpasi
1. Atur posisi duduk atau berdiri
2. Anjurkan untuk melepas penutup kepala,
kacamata, dll, lakukan palpasi dengan gerakan
memutar yang lembut menggunakan ujung jari,
lakukan mulai dari depan turun ke bawah
melalui garis tengah kemudian palpasi setiap
sudut garis kepala
3. Pakai sarung tangan ( jika terdapat lesi atau luka
dikepala )
4. Rasakan apakah terdapat benjolan atau massa,
tanda bekas luka kepala, pembengkakan, nyeri
tekan, dll. Jika hal tersebut ditemukan
perhatikan berapa besar atau luasnya.

V. UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisa
VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 6


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian mata dalam


rangka pengumpulan data untuk menentukan keadaan kesehatan
klien

II. TUJUAN : 1. Mengetahui bentuk dan fungsi mata


2. Mengetahui kelainan yang terdapat di mata

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah mata
2. Klien yang menyampaikan adanya keluhan dibagian mata

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Senter Kecil
2) Koran atau majalah
3) Kartu snellen
4) Penutup mata
5) Sarung tangan ( jika diperlukan )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Lakukan pemeriksaan kepala :
a) Inspeksi
1. Kelopak Mata
a. Anjurkan klien melihat lurus ke depan
b. Bandingkan mata kiri dan kanan, inspeksi
posisi dan warna kelopak mata
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/6


RSUD KABUPATEN KEDIRI

c. Anjurkan klien memejamkan matannya.


Amati bentuk dan keadaan kulit pada
kelopak mata, serta pada pinggir kelopak
mata dan catat setiap kelainan yang ada
d. Amati pertumbuhan rambut pada kelopak
mata dan posisi bulu mata
e. Untuk inspeksi kelopak mata bawah, minta
klien untuk membuka mata. Perhatikan
frekuensi berkedip
2. Konjungtiva dan Sklera
a. Anjurkan klien untuk melihat lurus ke depan
b. Tarik kelopak mata bagian bawah ke bawah
dengan menggunakan ibu jari
c. Gunakan sarung tangan jika ada secret di tepi
kelopak mata
d. Amati keadaan konjungtiva dan kantung
konjungtiva bagian bawah, catat jika terdapat
infeksi, pus atau anemis
e. Jika diperlukan, amati konjungtiva bagian
atas, yaitu dengan membuka atau membalik
kelopak mata atas dengan posisi pemeriksa
berdiri di belakang klien
f. Amati warna sclera ketika memeriksa
konjungtiva
3. Kornea
a. Berdiri di sisi klien, lalu dengan cahaya tidak
langsung, inspeksi kejernihan dan testur
kornea
b. Lakukan uji sensitivitas kornea, dengan
menyentuhkan gulungan kapas steril untuk
melihat reaksi berkedip
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/6


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4. Pupil dan Iris


a. Atur pencahayaan kamar menjadi sedikit
redup
b. Pegang kepala dan dagu klien agar tidak
bergerak – gerak. Inspeksi ukuran, bentuk,
keselarasan pupil, dan reaksi terhadap cahaya
c. Uji reflex pupil terhadap cahaya :
 Sinari pupil klien dengan senter dari
samping
 Amati mengecilnya pupil yang sedang
disinari
 Lakukan pada pupil yang lain
5. Perisa Refleks Akomodasi :
a. Anjurkan klien untuk menatap suatu obyek
yang jauh ( dinding yang jauh )
b. Anjurkan klien untuk menatap obyek
pemeriksa ( jari atau pensil ) yang dipegang
10 cm dari batang hidung klien
c. Amati perubahan pupil dan akomodasi
melalui konstriksi saat melihat obyek yang
dekat
6. Pergerakan Bola Mata
a. Anjurkan klien untuk melihat lurus ke depan
b. Amati kedua bola mata apakah diam atau
nistagmus ( pergerakan secara spontan )
c. Amati bentuk, frekuensi ( cepat / lambat ),
amplitude ( luas / sempit ) bola mata, jika
ditemukan nistagmus
d. Amati apakah kedua mata memandang lurus
ke depan atau salah satu deviasi
e. Luruskan jari telunjuk dan dekatkan pada
klien dengan jarak 15 – 30 cm.
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/6


RSUD KABUPATEN KEDIRI

d. Amati apakah kedua mata memandang lurus


kedepan atau salah satu deviasiasi
e. Luruskan jari telunjuk dan dekatkan pada
klien dengan jarak 13 – 30 cm
f. Instruksikan klien agar mengikuti gerakan
jari pemeriksa ke 8 arah tatapan utama, yaitu
: atas dan bawah, kanan dan kiri, diagonal ke
atas dan kebawah kiri, diagonal ke atas dan
kebawah kanan
g. Jaga jari agar tetap dalam lapang pandang
penglihatan normal
7. Medan Penglihatan
a. Pemeriksa berdiri di depan klien kira – kira
60 cm
b. Tutup mata yang tidak diperiksa
c. Instruksikan klien untuk melihat lurus ke
depan dan memfokuskan pada satu titik
pandang
d. Gerakkan jari pada jarak yang sebanding
dengan panjang lengan di luar lapang
penglihatan
e. Minta klien untuk memberitahu pemeriksa
jika ia melihat jari pemeriksa
f. Perlahan tarik jari pemeriksa mendekat. Jaga
jari agar selalu tetap di tengan antara
pemeriksa dank lien
g. Kaji mata sebelahnya

8. Ketajaman Penglihatan
Pengkajian tahap I :
a. Anjurkan klien untuk melihat lurus kedepan
b. Minta klien untuk membaca surat kabar /
majalah / buku
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 5/6


RSUD KABUPATEN KEDIRI

c. Minta klien untukmembaca dengan keras


untuk memastikan bahwa klien tidak buta
huruf
d. Anjurkan klien yang berkacamata untuk
memakai kacamatanya pada tahap ini
e. Perhatikan jarak naskah yang dipegang klien
dengan matanya
Jika klienmengalami kesulitan membaca,
lanjutkan pemeriksaan ke tahap II

Pengkajian tahap II
a. Siapkan kartu snellen / kartu E untuk klien
dewasa atau kartu gambar untuk anak –
anak
b. Atur tempat duduk klien dengan jarak 5 – 6
meter dari kartu tersebut. Atur penerangan
ruangan yang cukup sehingga kartu dapat
terbaca dengan jelas
c. Instruksikan klien untuk menutup mata kiri
d. Periksa mata kanan dengan menyuruh klien
untuk membaca mulai huruf yang paling
besar sampai huruf yang paling kecil dan
catat huruf terakhir yang masih bisa terbaca
oleh klien
e. Lakukan pemeriksaan pada mata sebelah
kiri dengan menutup maka kanan
9. Penglihatan warna
a. Siapkan kartu Ichihara
b. Pastikan ruangan cukup terang
c. Instruksikan klien untuk menyebutkan
gambar atau angka yang ada pada kartu
tersebut
PEMERIKSAAN MATA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 6/6


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b) Palpasi mata
1. Anjurkan klien untuk memejamkan mata
2. Palpasi kedua mata dengan jari telunjuk diatas
kelopak mata sisi kiri dan sisi kanan
3. Dengan menekan – nekan bola mata, periksa
nilai konsistensinya dan adanya nyeri tekan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PEMERIKSAAN TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian telinga


dalam rangka pengumpulan data untuk menentukan keadaan
kesehatan klien

II. TUJUAN : Mengetahui keadaan telinga luar, saluran telinga, gendang


telinga dan fungsi pendengaran

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah
telinga
2. Klienyang dicurigai ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan telinga
3. Klien yang menyampaikan adanya keluhan di bagian
telinga

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat


1) Arloji berjarum detik
2) Garpu tala
3) Speculum telinga
4) Lampu kepala

b. Prosedur pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Lakulan pemeriksaan telinga :
a) Inspeksi dan palpasi telinga luar
1. Bantu klien dalam posisi duduk, jika
memungkinkan
PEMERIKSAAN TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

2. Posisi pemeriksa menghadap ke sisi telinga yang


dikaji
3. Atur pencahayaan dengan menggunakan
auroskop, lampu kepala, atau sumber cahaya lain
sehingga tangan pemeriksa bebas bekerja
4. Inspeksi telinga luar terhadap posisi, warna,
ukuran, bentuk, hygiene, ( adanya ) lesi /
massa,dan kesimetrisan. Bandingka dengan hasil
normal. Lakukan palpasi dengan memegang
telinga menggunakan jari telunjuk dan jempol
5. Palpasi kartilago telinga luar secara sistematis,
yaitu dari jaringan lunak kejaringan keras dan
catat jika ada nyeri
6. Lakukan penekanan pada area tragus ke dalam
dan tulang telinga dibawah daun telinga
7. Bandingkan telinga kiri dan kanan
8. Inspeksi lubang pendengaran eksternal dengan
cara berikut
9. Pada orang dewasa, pegang daun telinga / heliks
dan perlahan – lahan tarik daun telinga ke atas
dan kebelakang sehingga lurus dan menjadi
muda diamati
10. Pada anak – anak, tarik daun telinga ke bawah
11. Periksa adanya peradangan, perdarahan, atau
kotorang / serumen pada lubang telinga

b) Pemeriksaan Pendengaran
 Menggunakan bisikan
1. Atur posisi klien berdiri membelakangi
pemeriksaan pada jarak 4-6 m
2. Instruksikan klien untuk menutup salah satu
telinga yang tidak diperiksa
3. Bisikkan suatu bilangan missal “ tujuh enam”
PEMERIKSAAN TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

4. Minta klien untuk mengulangi bilangan yang


didengar
5. Periksa telinga lainnya dengan cara yang sama
6. Bandingkan kemampuan mendengar telinga
kanan dan kiri klien
 Menggunakan arloji
1. Ciptakan suasana ruangan yang tenang
2. Pegang arloji dan dekatkan ke telingan klien
3. Minta klien untuk member tahu pemeriksa jika
ia mendengar detak arloji. Pindahkan posisi
arloji perlahan – lahan menjauhi telinga dan
minta klien untuk memberitahu pemeriksa jika
ia tidak mendengar detak arloji. Normalnya,
klien masih mendengar sampai jarak 30 cm dari
telinga
 Menggunakan garpu tala
o Pemeriksaan rinne
1. Pegang garpu tala pada tangkainya dan
pukulkan ketelapak atau buku jari tangan
yang berlawanan
2. Letakkan tangkai garpu tala pada prossesus
mastoideus klien
3. Anjurkan klienuntuk memberitahu
pemeriksa jika ia tidak merasakan getaran
lagi
4. Angkat garpu tala dengan cepat tempatkan
di depan lubang telinga klien 1-2 cm
dengan posisi garpu tala parallel terhadap
lubang telinga luar klien
5. Instruksikan klien untuk memberitahu
apakah ia masih mendengar suara atau
tidak
PEMERIKSAAN TELINGA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Catat hasil pemeriksaan pendengaran


tersebut
o Pemeriksaan weber
7. Pegang garpu tala pada tangkainya dan
pukulkan ketelapan tangan atau buku jari
tangan yang berlawanan
8. Letakkan tangkai garpu tala di tengan
puncak kepla klien
9. Tanyakan pada klien apakah bunyi
terdengar sama jelas pada kedua telinga
atau lebih jelas pada satu telinga
10. Catat hasil pemeriksaan pendengaran
tersebut

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PEMERIKSAAN HIDUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian hidung


dalam rangka pengumpulan data untuk menentukan keadaan
kesehatan klien

II. TUJUAN : 1. Mengetahui bentuk dan fungsi hidung


2. Menentukan kesimetrisan struktur dan adanya inflamasi
atau infeksi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah
hidung
2. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan hidung
3. Klien yang menyampaikan adanya keluhan di bagian
hidung

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat


1) Speculum hidung
2) Senter kecil
3) Lampu penerangan
4) Sarung tangan ( jika perlu )

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
lakukan pemeriksaan hidung
PEMERIKSAAN HIDUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

a) Inspeksi dan palpasi hidung bagian luar


1. Pemeriksaan duduk berhadapan dengan klien
2. Atur penerangan
3. Amati bentuk dan tulang hidung bagian luar dari sisi
depan, samping dan atas
4. Amati keadaan kulit hidung terhadap warna dan
adanya pembengkakan
5. Amati kesimetrisan lubang hidung
6. Observasi pengeluaran dan pelebaran nares ( lubang
hidung ). Jika terdapat pengeluaran ( secret, darah
dll), jelaskan karakter jumlah dan warnanya
7. Lakukan palpasi lembut pada batang dan jaringan
lunak hidung terhadap nyeri, massa
8. Letakkan satu jari pada masing – masing sisi arkus
nasal dan mamalpasinya dengan lembut, lalu
gerakkan jari dari batang ke ujung hidung
9. Kaji mobilitas septum hidung

b) Inspeksi hidung bagian dalam


1. Pemeriksa duduk berhadapan dengan klien
2. Pasang lampu kepala
3. Atur lampu agar dapat secara adekut menerangi
lubang hidung
4. Tekan hidung secara lembut untuk mengelevasikan
ujung hidung dan lakukan pengamatan anterior
lubang hidung
5. Amati posisi septum hidung
6. Pasang ujung speculum hidung pada lubang hidung
sehingga rongga hidung dapat diamati
7. Pasang ujung speculum hidung pada lubang hidung
sehingga rongga hidung dapat diamati
PEMERIKSAAN HIDUNG

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

8. Amati kartilago dan dinding – dinding rongga


hidung serta selaput lender pada rongga hidung
( warna, sekresi,bengkak
9. Lepas Speculum secara perlahan – lahan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PEMERIKSAAN MULUT DAN FARING

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian mulut dan


faring dalam rangka pengumpulan data untuk menentukan
keadaan kesehatan klien

II. TUJUAN : Mengetahui bentuk dan setiap kelainan yang terjadi pada mulut
dan faring

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah
mulut dan faring
2. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan mulut dan faring
3. Klien yang menyampaikan adanya keluhan dibagian mulut
dan faring

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat


1) Senter kecil
2) Sudip lidah
3) Sarung tangan bersih dan kasa

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Lakukan pemeriksaan mulut dan faring
a) Inspeksi mulut dan faring
1. Atur duduk klien berhadapan dengan pemeriksa
dan tingginya sejajar
PEMERIKSAAN MULUT DAN FARING

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

2. Amati bibir klien untuk mengetahui warna


bibir, kesimetrisan, kelembapan, dan apakah
ada kelainan konginetal, bibir sumbing,
pembengkakan, lesi atau ulkus. Instruksikan
klien untuk membuka mulut guna mengamati
gigi klien
3. Atur penerangan yang cukup, jika perlu
gunakan sudip lidah untuk menekan lidah
sehingga gigi akan tampak lebih jelas
4. Amati keadaan gigi, jumlah, ukurang, warna
kebersihan, karies dll
5. Amati keadaan gusi ( adanya ) lesi, tumor,
pembengkakan
6. Observasi kebersihan mulut dan ( adanya ) bau
mulut / halitosis
7. Amati lidah terhadap kesimetrisannya dengan
cara meminta klien untuk menjulurkan
lidahnya, lalu amati warna, kesejajaran, atau
(adanya ) kelainan
8. Amati semua bagian mulut termasuk selaput
lender mulut dengan memeriksa warna, sekresi,
( adanya ) peradangan, perdarahan ataupun
ulkus tarik lembut bibir ke bawah menjahui
gigi dengan jari yang terpasang sarung tangan.
Inspeksi mukosa terhadap warna, tekstur hidrasi
dan lesi
9. Beri klien kesempatan untuk beristirahat
dengan menutup mulutnya, jika ia lelah
PEMERIKSAAN MULUT DAN FARING

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PEMERIKSAAN LEHER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Tindakan keperawatan yang dilakukan pada bagian leher dalam


rangka pengumpulan data untuk menentukan keadaan kesehatan
klien

II. TUJUAN : 1. Menentukan struktur integritas leher


2. Mengetahui bentuk leher serta organ yang barkaitan
3. Memeriksa system limfatik

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan di daerah leher
2. Klien yang dicurigai ada masalah kesehatan yang
berhubungan dengan leher
3. Klien yang menyampaikan adanya keluhan dibagian leher

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat


Stetoskop

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protokol standart intervensi keperawatan
2) Lakukan pemeriksaan leher
a) Inspeksi
1. Atur pencahayaan dengan baik
2. Anjurkan klien untuk melepas baju atau benda
apapun yang menutupi leher
PEMERIKSAAN LEHER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

3. Amati bentuk leher, warna kulit, adanya jaringan


parut, pembengkakan, massa. Pengamatan
dilakukan secara sistematis mulai dari garis
tengah sisi depan leher, samping dan belakang
4. Inspeksi tiroid dengan menginstruksikan klien
untuk menelan dan mengamati gerakan kelenjar
tiroid pada takik suprasternal. Normalnya,
kelenjar tiroid tidak dapat dilihat kecuali pada
orang yang sangat kurus. Minta klien untuk
memfleksikan leher sedikit ke belakang, dan
gerakkan menyamping ke masing – masing sisi
kemudian kesamping sehingga telinga bergerak
kerah bahu. Hal ini dilakukan untuk menguji otot
– otot sternomastoideus dan trapezius.

b) Palpasi
1. Untuk memeriksa nodus limfe,buat klien santai
dengan leher sedikit fleksi ke depan atau
mengarah ke sisi pemeriksaan untuk
merelaksasikan jaringan dan otot – otot
2. Gunakan bantalah ketiga jari tengah tangan dan
memalpasi dengan lembut masing – masing
jaringan limfe dengan gerakan memutar
3. Periksa setiap nodus dengan urutan sebagai
berikut :
a. Nodus oksipital pada dasar tengkorak
b. Nodus auricular posterior di atas mastoid
c. Nodus praurikular tepat di depan telinga
d. Nodus tonsilar pada sudut mandibula
e. Nodus submental pada garis tengah beberapa
cm dibelakang ujung mandibula
f. Nodus submaksilaris pada garis tengah di
belakang ujung mandibula
PEMERIKSAAN LEHER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

g. Nodus servikal superficial, superficial


terhadap sternomastoideus
h. Nodus servikal posterior, sepanjang tepi
anterior trapezius
i. Nodus supraklavikula dalam suatu sudut
yang terbentuk oleh klafikula dan
sternokleidomastoideus

4. Palpasi kelenjar tiroid, dengan cara :


a. Letakkan tangan pada leher klien
b. Palpasi fosa suprasternal dengan jari telunjuk
dan jari tengah instruksikan klien untuk
minum atau menelan agar memudahkan
palpasi
c. Jika teraba kelenjar tiroid, pastikan bentuk,
ukurann, konsistensi dan permukaannya
5. Palpasi trakea dengan cara :
a. Pemeriksa berdiri disamping kanan klien
b. Letakkan jari tengah pada bagian bawah
trakea dan raba trakea ke atas, ke bawah dan
kesamping sehingga kedudukan trakea dapat
diketahui

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : Bates Barbara, buku saku pemeriksaan fisik dan riwayat
kesehatan, edisi kedua EGC 1997
PROSEDUR PEMERIKSAAN G.D. STICK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan kadar gula darah dengan menggunakan alat


pengukur kadar gula darah secara tepat dan akurat

II. TUJUAN : Mengetahui hasil dengan cepat dan tepat

III. KEBIJAKAN : Dilakukan oleh perawat / bidan sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Persiapan alat


1) Alat GD Stik
2) Kapas Alkohol
3) Bengkok
4) Buku catatan dan bolpoint

b. Persiapan pasien
Pasien dan keluarga diberitahu

c. Langkah – langkah
1) Masukkan stik ke alat, desinfektan daerah yang akan
ditusuk – tusuk ujung jari tangan dengan panset
2) Tekan bekas tusukan dengan kapas alcohol
3) Masukkan daerah ke stik yang sudah siap
4) Tangan sampai keluar hasil
5) Pasien diberitahu dan dicatat distatus pasien
6) Alat – alat dibereskan
7) Perawat cuci tangan
PROSEDUR PEMERIKSAAN G.D. STICK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI : Buku petunjuk operasional alat G.D. Stick


MEMBERI PENYULUHAN KESEHATAN SECARA
INDIVIDU

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Informasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga tentang


perawatan kesehatan pasien sesuai kondisi dan penyakitnya

II. TUJUAN : Penjelasan / gambaran tentang perawatan kesehatan pasien akan


memotivasi pasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada setiap pasien dan keluarganya sesuai kondisi
dan penyakit pasien

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Tempat / lingkungan yang nyaman
2) Materi / satuan pelajaran ( satpel )
3) Alat peraga bila diperlukan
4) Pasien
5) Pasien diberi penjelasan

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Memberi penyuluhan pasien dengan cara diskusi,
tanya jawab, demonstrasi
2) Memberikan alat peraga bila diperlukan
3) Mengadakan evaluasi
4) Memberikan umpan balik
5) Mencatat hasil penyuluhan
MEMBERI PENYULUHAN KESEHATAN SECARA
INDIVIDU

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Jalan


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Perawatan Intensiv
4. Instalasi Gawat Darurat
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI :
PROSEDUR MEMBANTU PASIEN UNTUK
ISTIRAHAT / TIDUR

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 1

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan membantu pasien dan lingkungan untuk istirahat /


tidur

II. TUJUAN : Kebutuhan istirahat tidur bagi pasien dapat terpenuhi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan perawat / bidan

IV. PROSEDUR : a. Atur posisi pasien yang dapat sesuai dengan keinginan
pasien
b. Atur ventilasi dan pencahayaan
c. Hindarkan kebisingan
d. Pelihara kebersihan lingkungan pasien
e. Persilahkan tamu untuk meninggalkan pasien
f. Observasi dan catat respon pasien

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv

VI. REFERENSI :
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan pasien dan bahan kebutuhan


operasinya atau pembedahan segera

II. TUJUAN : 1. Operasi berjalan dengan lancer


2. Pasien dan keluarga merasa aman dan nyaman

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh perawat / bidan, dilakukan pada pasien


dengan rencana tindakan pembedahan / sesuai intruksi dokter

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1) Gunting rambut
2) Bengkok
3) Sabun
4) Waslap
5) Handuk
6) Alat kesehatan dan obat – obatan sesuai dengan
program dokter dan jenis tindakan pembedahan
7) Mitella / penutup kepala
8) Baju Khusus
9) Formulir
a. Izin Operasi
b. Permintaan darah ke PMI
c. Pemeriksaan penunjang
MENYIAPKAN PASIEN UNTUK TINDAKAN
PEMBEDAHAN AKUT

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

b. Persiapan Pasien
1) Pasien / keluarga diberi tahu tentang tindakan yang
akan dilakukan
2) Cuci tangan
3) Memandikan pasien
4) Dipuasakan sesuai kebutuhan operasinya
5) Memotong rambut daerah yang akan dioperasinya
6) Memasang NGT, Keteler sesuai program
7) Pasien dibimbing berdo’a
8) Mencuci tangan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat

VI. REFERENSI : A. Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia


Salemba Medika
MENYIAPKAN TINDAKAN UNTUK PEMASANGAN
WSD

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan menyiapkan pasien dan kebutuhan untuk


dilakukan tindakan pemasangan WSD

II. TUJUAN : Untuk mengeluarkan cairan misalnya darah dari dalam rongga
dada

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan oleh dokter dibantu perawat dan dilakukan pada
pasien dengan rencana tindakan pemasangan WSD

IV. PROSEDUR : a. Kriteria persiapan


1) Alat – alat steril
a) Set pleura punksi
b) Drain sesuai ukuran yang diperlukan
c) Doek bolong
d) Botol WSD sudah diisi cairan desinfeksi dan diberi
tanda ketinggian cairan

2) Alat – alat tidak steril


a) Plester
b) Gunting balutan

3) Obat – obatan dan cairan


a) Obat local anestesi
b) Obat Luka
c) Cairan desinfeksi
MENYIAPKAN TINDAKAN UNTUK PEMASANGAN
WSD

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

4) Persiapan pasien
a) Pasien / keluarga diberi penjelasan tentang tujuan
dan tindakan yang akan dilakukan
b) Pasien / keluarga menyetujui dan menandatangani
surat izin operasi
b. Kriteria pelaksanaan
1) Cuci tangan
2) Mengatur posisi semifowler, kedua tangan pasien
diatas kepala untuk mempermudah operasi
3) Memberikan depper betadine untuk desinfektran bila
operator sudah memakai sarung tangan
4) Menutup daerah operasi dengan duk bolong
5) Memberikan obat anestesi local kepada dokter
6) Memasang benang sebagai pembatas pipa WSD
yang akan dimasukkan kedalam rongga pleura
7) Memberikan pisau bedah kepada operator untuk
incise
8) Dokter memasang drain WSD
9) Bekerja sama dengan dokter selama melakukan
tindakan pemasangan WSD sesuai kebutuhan
10) Melakukan observasi dan mendokumentasikan :
a) Tensi, nadi, pernapasan
b)Undulasi
c) Kebocoran pada system drainage
11) Cuci tangan
V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Perawatan Intensiv
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI :
LATIHAN NAPAS DALAM DAN BATUK SELAMA
PRAOPERATIF

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan yang diajarkan kepada klien sebelum operasi


(dalam periode praopertif )

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya komlikasi paru akibat pemberian


anestesi
2. Membantu paru berkembang dan mencegah terjadinya
akumulasi sekresi yang terjadi setelah anestesi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada pasien sebelum operasi yang mengalami


penumpukan secret sehingga memerlukan tindakan pengeluaran
secret, dimana tidak ada kontra indikasi untuk melaksanakannya

IV. PROSEDUR : a. Prosedur Pelaksanaan


1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Ajarkan kepada klien metode latihan napas dalam dan
batuk berikut :
a. Tidur dengan posisi semilfowler atau fowler penuh
dengan lutuk fleksi, abdomen relaks, dan dada
ekspansi penuh
b. Letakkan tangan diatas perut
c. Bernapas pelan melalui hidung dengan membiarkan
dada ekspansi dan rasakan perut mengempis bersama
dengan tangan diatasnya
d. Tahan napas selama 3 detik
LATIHAN NAPAS DALAM DAN BATUK SELAMA
PRAOPERATIF

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

e. Keluarkan napas melalui bibir yang terbuka sedikit


secara pelan – pelan ( abdomen / perut kontraksi
dengan inspirasi ). Tarik dan keluarkan napas 3 kali,
kemudian setelah inspirasi diikuti dengan batuk yang
kuat / keras untuk mengeluarkan sekkret
f. Istirahat
g. Ulangi tahap c sampai f

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI :
PERSIAPAN KULIT PEMBEDAHAN
( MEMOTONG RAMBUT / BULU )

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemotongan rambut dilakukan untuk memudahkan rambut


tubuh yang menjadi tempat mikroorganisme dan menghambat
lapang pandang pembedahan

II. TUJUAN : 1. Mencegah terjadinya infeksi


2. Menurunkan angka terjadinya cedera saat operasi

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada pasien yang memiliki rambut di area operasi
sesuai dengan indikasi medis

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Gunting
2) Handuk
3) Bola Kapas
4) Larutan antiseptic ( tidak menjadi keharusan )
5) Lampu portable
6) Selimut mandi

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Inspeksi kondisi umum kulit. Bila terdapat lesi,
iritasi atau tanda infeksi, pencukuran sebaiknya tidak
dilakukan
PERSIAPAN KULIT PEMBEDAHAN
( MEMOTONG RAMBUT / BULU )

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3

3) Tinjau kembalipesanan dokter untuk memastikan


area yang dicukur. Luas area untuk pemotongan
rambut bergantung pada tempat insisi, tempat
pembedahan, dan pilihan dokter, jelaskan prosedur
dan rasionalisasinya untuk pencukuran rambut di
atas permukaan yang luas
4) Cuci tangan
5) Tutup pintu ruangan atau tirai tempat tidur
6) Atur posisi tempat tidur yang sesuai ( tempat tidur
ditinggikan )
7) Atur posisi klien senyaman mungkin dengan sisi
pembedahan
8) Keringkan area yang dicukur dengan handuk
9) Pegang alat pencukur dengan tangan dominan + 1
cm di atas kulit dan gunting rambut pada arah
rambutnya.
10) Atur selimut sesuai dengan kebutuhan
11) Dengan ringan, sikt rambut yang dicukur dengan
handuk
12) Jika memotong area di atas permukaan tubuh (misal,
umbilicus atau lipatan paha ), bersihkan lipatan
dengan kapas yang telah dicelupkan ke dalam
larutan antiseptik, kemudian keringkan
13) Beritahu klien bahwa prosedur telah selesai
14) Bersihkan dan rpikan peralatan sesui kebijakan
instansi, buang sarung tangan
15) Inspeksi kondisi kulit setelah menyelesaikan
pemotongan rambut
16) Dokumentasikan prosedur, area yang dicukur dan
kondisi kulit sebelum dan sesudah tindakan pada
catatan perawatan
17) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan
PERSIAPAN KULIT PEMBEDAHAN
( MEMOTONG RAMBUT / BULU )

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Instalasi Bedah Sentral

VI. REFERENSI :
PERAWATAN DEKUBITUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 4


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Perawatan luka yang terjadi karena tekanan yang terus –


menerus pada bagian – bagian tubuh sehingga serikulasi daerah
ke daerah tersbut terganggu dan mengakibatkan nekrosis
jaringan tubuh

II. TUJUAN : 1. Merangsang peredaran darah


2. Memberikan perasaan nyaman pada penderita
3. Mempercepat penyembuhan luka

III. KEBIJAKAN : Penyebab dekubitus


1. Tekanan yang lama / terus – menerus pada posisi yang
sama
2. Iritasi jaringan tubuh yang disebankan oleh fases, urine
atau keringat
3. Kain alas tempat tidur yang tidak licin

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Baskom
2) Sabun
3) Air
4) Agens perbersihan atau agens topical yang diresepkan
5) Balutan yang dipesankan
6) Pelindung Kulit
7) Lidi Kapas
8) Plester hipoalergik atau balutan adhesive ( hipafik )
9) Sarung tangan
10) Alat pengukur luka ( tidak harus / sonde luka )
PERAWATAN DEKUBITUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan. Tutup pintu
ruangan atau gorgen tempat tidur
3) Baringkan klien dengan nyaman dengan area luka
dekubitus dan kulit sekitar mudah dilihat
4) Kaji luka dekubitus dan kulit sekitar untuk menentukan
derajat luka
a) Perhatikan warna, kelembaban, dan penampilan kulit
sekitar luka
b) Ukur diameter luka
c) Ukur kedalaman luka dekubitus dengan
menggunakan aplikator berujung kapas atau alat lain
yang memungkinkan pengukuran kedalaman luka
d) Ukur kedalaman lubang kulit dengan nekrosis
jaringan. Gunakan aplikator berujung kapas steril
dan dengan lembut tekan tepi luka
5) Cuci kulit sekitar luka secara lembut dengan air hangat
dan sabun. Cuci secara menyeluruh dengan air
6) Dengan perlahan, keringkan kulit secara menyeluruh
dengan handuk dengan cara ditekan – tekan
7) Gunakan sarung tangan steril
1) Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan
salin normal atau agens pembersih. Untuk luka
dalam, gunakan semprit irigasi
2) Gunakan agens topical jika diberikan oleh medis
ENZIM
3) Pertahankan sarung tangan steril. Oleskan sedikit
salep enzim pada telapak tangan
4) Ratakan obat dengan menngosok telapak tangan kuat
– kuat
5) Oleskan salep secara tipis dan merata di atas luka
nekrotik
PERAWATAN DEKUBITUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6) Jangan oleskan enzim pada kulit sekitar luka


7) Basahi kasa balutan dengan cairan garam fisiologis
dan tempelkan langsung pada luka. Tutup kasa yang
basah dengan satu lapis kasa kering dan plester
dengan baik
ANTISEPTIK
8) Luka dalam : berikan salep antiseptic pada tangan
dengan sarung tangan dominan dan oleskan secra
merata di sekitar luka ( hindari penyebaran
kontaminasi jika area terinfeksi )
9) Pasang bantalan kasa steril di atas luka dan plester
dengan kuat
AGENS HIDROGEL
10) Tutup permukaan luka dengan hidrogel
menggunakan aplikator steril atau sarung tangan
11) Pasang kasa kering yang halus di atas gel untuk
menutup luka dengan sempurna
KALSIUM ALGINAT
12) Bungkus luka dengan alginate menggunakan
aplikator atau sarung tangan
13) Gunakan kasa kering yang halus atau hidrokoloid di
atas alginate
14) Ubah posisi klien dengan nyaman tidak pada posisi
luka dekubitus
15) Lepaskan sarung tangan dan bereskan peralatan yang
basah, cuci tangan
16) Catat penampilan luka dan perawatan ( tipe agens
topical yang digunakan, balutan yang digunakan, dan
respons klien pada catatan perawat )
17) Dokumentasikan adanya penyimpanan penampilan
luka
18) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan
PERAWATAN DEKUBITUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 4/4


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Perawatan Intensiv

VI. REFERENSI :
RENDAM DUDUK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Merendam daerah anus dan sekitarnya serta daerah genitalia

II. TUJUAN : 1. Memberi pengobatan


2. Membersihkan luka
3. Mengurangi rasa sakit

III. KEBIJAKAN : Dilakukan kepada :


1. Pasien dengan peradangan
2. Luka terbuka yang kotor pada daerah anus dan genitalia
3. Burtolinitis

IV. PROSEDUR : a. Persiapan Alat


1) Bak rendam duduk
2) Termometer air
3) Peniti
4) Handuk
5) Plester
6) Gunting
7) Baki steril tertutup berisi kain kasa dan pinset
8) Cairan obat yang diperlukan, misalnya 1/4000
9) Selimut Mandi
10) Sampiran
11) Perlak pengalas
RENDAM DUDUK

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

b. Prosedur Pelaksanaan
1) Lakukan protocol standart intervensi keperawatan
2) Beri tahu klien tindakan yang akan dikerjakan
3) Siapkan alat – alat dan letakkan dekat klien
4) Pasang sampiran. Cuci tangan
5) Siapkan buk rendam duduk kemudian isi dengan cairan
obat sebanyak 1/3 bagian
6) Ukur suhu cairan dengan menggunakan thermometer
air pada suhu 40 – 430 C
7) Pasang selimut mandi sampai menutupi seluruh
bokong pasien, lepaskan pakaian bahwa pasien
8) Lipat pakaian atas pasien dan beri peniti agar tidak
terendam air, rendam bokong selama + 10 – 15 menit
9) Lakukan bagian akhir protocol standart intervensi
keperawatan

V. UNIT TERKAIT : Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI :
MERUJUK PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengantarkan / mendampingi pasien yang dikirim kerumah


sakit lain yang sarana dan fasilitasnya lebih lengkap untuk
kebutuhan pengobatan, perawatan dan menegakkan diagnose
pasien

II. TUJUAN : Agar pasien mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai


kebutuhan

III. KEBIJAKAN : Pasien dirujuk dilaksanakan sesuai dengan intruksi dokter


penanggung jawab pelayanan

IV. PROSEDUR : 1. Meminta surat rujukan dari dokter penanggung jawab


pelayanan yang membuat data klinis pasien
2. Membuat perincian dan menjelaskan biaya perawatan
selama dirawat dan ambulan
3. Meminta keluarga untuk menyelesaikan administrasi ke
bagian kasir
4. Memberikan penjelasan kepada keluarga mengenai sarana
transportasi dan perawat pedamping
5. Perawat jaga menghubungi pengemudi ambulan
6. Perawat yang bertugas menyiapkan cairan infuse, obat,
oksigen, dan alat – alat kesehatan lainnya untuk digunakan
dalam perjalanan sesuai kebutuhan pasien
7. Perawat yang bertugas pasien berkoordinasi dengan
petugas rumah sakit yang dituju
MERUJUK PASIEN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

8. Perawat yang bertugas mendampingi pasien sampai


tempat tujuan dengan ambulance dan melakukan
observasi keadaan pasien selama dalam perjalanan serta
memberikan pertolongan sesuai kebutuhan pasien
9. Perawat yang bertugas melakukan serah terima pasien
kepadapetugas jaga rumah sakit yang dituju

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Hemodialisis
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Kasir / administrasi

VI. REFERENSI :
PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pelayanan terhadap pasien yang pulang atas permintaan


sendiri / permintaan keluarga pasien sebelum diijinkan pulang
oleh dokter yang merawat

II. TUJUAN : Terwujudnya tertib administrasi pasien pulang paksa

III. KEBIJAKAN : Setiap pasien pulang paksa harus menandatangani surat


pernyataan pulang atas permintaan sendiri

IV. PROSEDUR : 1. Bagi petugas ruangan :


a. Merinci biaya perawatan dan menganjurkan kepada
keluarga untuk menyelesaikan administrasi di tempat
pembayaran
b. Menyerahkan hasil – hasil pemeriksaan penunjang
pasien
c. Memberikan penyuluhan yang diperlukan oleh
pasien /keluarga
2. Bagi pasien :
a. Menandatangani surat pernyataan pulang paksa
b. Mendapat perincian biaya perawatan dari tenaga
administrasi / petugas ruangan
c. Menyelesaikan biaya perawatan sesuai dengan
perincian ke kasir
d. Menunjukkan kwintansi ke petugas ruangan
e. Petugas ruangan mengijinkan pasien boleh pulang
PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Rawat Inap

VI. REFERENSI :
PASIEN PULANG MENINGGAL DUNIA

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pelayanan terhadap pasien yang pulang meninggal dunia

II. TUJUAN : Terwujudnya tertib administrasi pasien yang pulang meninggal


dunia

III. KEBIJAKAN : Pasien yang meninggal harus diruang rawat selama dua jam
sebelum dibawa pulang

IV. PROSEDUR : 1. Lapor dokter penanggungjawab pelayanan / dr. jaga bila


dokter tidak berada disamping pasien yang meninggal
dunia
2. Menjelaskan pada keluarga bahwa pasien telah meninggal
dan jenazahnya boleh dibawa pulang dua jam setelah
pasien meninggal
3. Merawat jenazah
4. Menghubungi ambulance jenazah untuk mengantar jenazah
pada jam yang ditentukan
5. Mengisi surat kematian sebanyak 7 macam yang terdiri
dari
6. Suarat kematian poin a.b.c diberikan keluarga pasien
sedangkan poin d, diberikan bila diperlukan poin e.f.g.
didokumentasikan di Rekam Medik pasien
7. Setelah dua jam pasien meninggal jenazah boleh dibawa
pulang kecuali yang memerlukan visum jenazah dibawa ke
kamar jenazah untuk dilakukan visum
PASIEN PULANG MENINGGAL DUNIA

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Hemodialisis
5. Rekam medic
6. Kasir / administrasi
7. Instalasi kedokteran dan kehakiman

VI. REFERENSI :
PASIEN PULANG MELARIKAN DIRI

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pasien yang pulang tanpa ijin / sepengetahuan petugas ruang


perawatan

II. TUJUAN : Sebagai pedoman / langkah – langkah menangani pasien pulang


tanpa ijin petugas / melarikan diri

III. KEBIJAKAN : Pasien pulang melarikan diri harus segera dilaporkan ke Kepala
Bidang Keperawatan dan Ka. Bag. Keuangan

IV. PROSEDUR : a. Mencatat di status pasien mulai jam berapa pasien tidak
ada diruangan
b. Perawat segera mrnghubungi satpam dan Kepala Ruang
jika kejadian pada shif jaga sore, malam dan hari libur
c. Menghitung biaya perawatan
d. Kepala ruang rawat melaporkan ke Ka. Bid. Keperawatan
dan Ka. Bag. Keuangan dalam waktu 1 X 24 jam

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Haemodialisis
4. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
5. Ka. Bag. Keuangan

VI. REFERENSI :
PENANGANAN MEDIS PASIEN MASUK IGD

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pemeriksaan pasien baru masuk diruang Instalasi Gawat


Darurat

II. TUJUAN : Untuk menentukan Diagnose dan tindakan pengobatan

III. KEBIJAKAN :

IV. PROSEDUR : Persiapan


1. Pasien diterima dan ditempatkan pada ruang pemeriksaan
IGD
2. Persiapan alat untuk pemeriksaan rutin tensi,
thermometer, stetoskop flas louy ECG
3. Troli Emergenci ( lengkap alat / alat – alat ruangan )

Prosedur Pelaksanaan
1. Pasien dilakukan pemeriksaan oleh dokter umum
2. Dokter menentukan diagnose
3. Dokter memberikan terapi emergensi
4. Apabila pasien memeerlukan control kedokter spesialis,
dokter umum mengkonsulkan bisa melalui via telepon
5. Bila dokter jaga IGD menghubungi dokter spesialis tidak
dapat sambung maka dapat diulang selama 3 kali.
6. Bila menghubungi dokter spesialis jaga I selama 3 kali
tidak sambung bisa menghubungi dokter spesialis jaga II /
spesialis lainnya
PENANGANAN MEDIS PASIEN MASUK IGD

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

7. Apabila menghubungi dokter spesilis jaga II / lainnya


tetap tidak sambung selama 3 X pasien kirim ke Rawat
Inap
8. Bukti consul dokter spesialis harus ditulis didata Rekam
Medis dan di stempel

V. UNIT TERKAIT :

VI. REFERENSI :
KETENTUAN JAM PELAYANAN KEPERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Ketentuan tentang waktu pemberian asuhan keperawatan dan


kebidanan yang dilakukan oleh perawat dan bidan

II. TUJUAN : 1. Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan


2. Pelayanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat

III. KEBIJAKAN : 1. Pelayanan 24 jam dilaksanakan di :


a. Instalasi Gawat Darurat ( IGD )
b. Instalasi Rawat Inap
c. Instalasi Perawatan Intensif
d. Instalasi Bedah Sentral
2. Pelayanan Instalasi Rawat Jalan :
1. Hari Senin sampai dengan Kamis : 08.00 – 13.00
WIB
2. Hari Jum,at : 07.00 – 11.00
WIB
3. Hari Sabtu, minggu, Hari Besar Nasional dan cuti
bersama libur

IV. PROSEDUR : 1. Pelayanan 24 jam, terbagi sebagai berikut :


a. Shif Pagi : 07.00 – 14.00 WIB
b. Shif Sore : 14.00 – 21.00 WIB
c. Shif malam : 21.00 – 07.00 WIB
2. Pelayanan cito dilaksanakan sewaktu – waktu sesuai
kebutuhan
KETENTUAN JAM PELAYANAN KEPERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Perawatan Intensif
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Hemodialisis
6. Instalasi Bedah Sentral
7. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
8. Instalasi Penunjang Medik

VI. REFERENSI : Standart Pelayanan Minimal RSUD Kabupaten Kediri


PASIEN PINDAH ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memindahkan pasien yang telah dirawat dari satu ruang


keruang yang lain

II. TUJUAN : Memberikan perawatan dan tindakan lanjutan

III. KEBIJAKAN : Pasien pindah atas dasar :


1. Permintaan dokter penanggung jawab pasien terkait
penyakitnya
2. Atas permintaan pasien / keluarga pasien karena ingin naik
atau turun kelas perawatan

IV. PROSEDUR : a. Pasien pindah ruangan karena alih rawat dokter yang
merawat
1) Dokter yang merawat mengkonsulkan penderita
dengan menulis permohonan konsul / alih rawat
dilembar konsul kepada dokter yang dituju sesuai
indikasi penyakit pasien
2) Dokter konsulen melakukan visitasi kepada pasien dan
menjawab permohonan konsul / alih rawat dilembar
konsul dan lembar intruksi dokter
3) Dokter konsulen ACC alih rawat dan pindah ruangan
sesuai penyakitnya
4) Petugas ruangan menghubungi ruangan yang akan
dituju bahwa ada pasien yang alih rawat keruang yang
dituju
5) Petugas ruangan menjelaskan maksud dan tujuan
pasien dipindah kepada pasien dan keluarga
PASIEN PINDAH ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Petugas ruangan mengirim pasien keruangan yang dituju


7. Petugas ruangan dan petugas ruangan yang dituju
melakukan timbang terima ditempat pasien meliputi :
a) Kondisi terakhir penderita, terapi dan asuhan
keperawatan yang telah diberikan, rencana tindakan
perawatan / tindakan medic / terapi yang diadviskan
dokter selanjutnya
b) Hasil pemeriksaan penunjang, sisa obat yang masih
dimiliki pasien dan rincian biaya perawat pasien
8. Setelah timbang terima petugas pengirim meninggalkan
ruangan yang dituju dan menulis dilaporkan bahwa
pasien telah pindah ruangan

b. Atas permintaan pasien / keluarga pasien karena ingin naik


atau turun kelas perawatan
1) Petugas ruangan melakukan konfirmasi tempat dan
tariff biaya perawatan dengan ruangan yang dituju
2) Petugas menjelaskan ada / tidaknya tempat dan tariff
biaya perawatan dengan ruangan yang dituju kepada
keluarga dan pasien
3) Petugas ruangan mengirim pasien keruangan yang
dituju
4) Petugas ruangan dan petugas ruangan yang dituju
melakukan timbang terima ditempat pasien meliputi :
a. Kondisi terakhir penderita, terapi dan asuhan
keperawatan yang telah diberikan, rencana tindakan
perawatan / tindakan medic / terapi yang
diadviskan dokter selanjutnya
b. Hasil pemeriksaan penunjang, sisa obat yang masih
dimiliki pasien dan rinciaan biaya perawat pasien
5) Setelah timbang terima petugas pengirim
meninggalkan ruangan yang dituju dan menulis
dilaporan bahwa pasien telah pindah ruangan
PASIEN PINDAH ANTAR RUANG PERAWATAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Perawatan Intensiv


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis

VI. REFERENSI : Kebijakan Direktur RSUD Kabupaten Kediri


PERMINTAAN PENGGUNAAN AMBULANCE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Permintaan penggunaan ambulan pasien untuk digunakan


karena pasien dirujuk, meninggal dunia, keperluan pemeriksaan
penunjang keluar rumah sakit, mengantar pasien pulang

II. TUJUAN : Pesanan penggunaan ambulance pasien dapat terlaksana dengan


cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan

III. KEBIJAKAN : Penggunaan ambulance pasien dilakukan karena :


1. Pasien rujuk, meninggal dunia, keperluan pemeriksaan
penunjang keluar rumah sakit, mengantar pasien pulang
2. Atas permintaan dokter / tenaga kesehatan / masyarakat
karena terjadi bencana masal
3. Penggunaan ambulance pasien dikoordinasi instalasi gawat
darurat

IV. PROSEDUR : 1. Petugas jaga menjelaskan kondisi pasien perlu tidaknya


menggunakan ambulance, perawat pendamping atau
oksigen
2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang tariff dan
prosedur penggunaan ambulance Rumah Sakit
3. Petugas jaga menghubungi petugas ambulan bahwa ada
permintaan penggunaan ambulance, menjelaskan tujuan
dan status pasien ( umum, BPJS ) serta tariff penggunaan
ambulance
4. Meminta keluarga pasien ruang petugas ambulan untuk
menyelesaikan / melengkapi administrasi penggunaan
ambulance sesuai status pasien
PERMINTAAN PENGGUNAAN AMBULANCE

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

5. Saat ambulan dating ke pasien jika kondisi pasien butuh


pendampingan perawat maka segala kebutuhan pasien
diperjalanan terkait penyakitnya dilakukan petugas jaga
6. Petugas jaga dan ambulan mengantar sampai tempat
yang dituju
7. Jika pasien tidak membutuhkan pendampingan perawat
maka petugas jaga melakukan serah terima pasien
dengan petugas ambulan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Perawatan Intensiv


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisis
5. Kasir

VI. REFERENSI : Kebijakan Direktur RSUD Kabupaten Kediri


PENGADAAN NUTRISI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pengadaan kebutuhan makan pasien Rawat Inap sesuai dengan


penyakit pasien

II. TUJUAN : Pengadaan makan pasien dapat terlaksana dengan cepat dan
tepat sesuai dengan terapi diet yang ditentukan

III. KEBIJAKAN : Pengadaan nutrisi pasien rawat inap didasarkan pada :


1. Permintaan dokter penanggung jawab pasien terkait
penyakitnya
2. Atas permintaan pasien / keluarga pasien

IV. PROSEDUR : 1. Pemberian makan pada pasien berdasarkan instruksi


dokter dan pertimbangan ahli gizi yang ditulis dalam
lembar intruksi
2. Perawat dinas malam menulis permintaan diet pasien
sesuai dengan jumlah pasien
3. Setiap pagi petugas gizi melakukan konseling tentang
nutrisi pasien ke semua pasien yang dirawat diruangan dan
mencatat macam diet dan perubahannya, jumlah diet
dalam blangko catatan gizi dan diserahkan kebagian gizi
4. Bon diet pasien baru jika shift pagi dapat dilaksanakan
petugas gizi jika shift sore dan malam atau hari libur
dilakukan perawat / bidan jaga ke bagian gizi dan
5. Petugas gizi mengantar diet pasien sesuai dengan jenis dan
jumlah pesanan pada jam – jam yang telah disepakati
PENGADAAN NUTRISI PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Petugas gizi membagikan diit ke pasien sesuai dengan


jenis diet yang telah ditentukan dan mempersilahkan
makan
7. Pada pasien yang tidak dapat makan sendiri maka
perawat / bidan harus membantu
8. Petugas gizi melakukan terifikasi jumlah pasien
keruangan ( baru, pulang, pindah / pindahan )

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Perawatan Intensif


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisa
5. Instalsi Gizi

VI. REFERENSI :
MEKANISME PELAKSANAAN INFORMED CONSENT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 3

RSUD KABUPATEN KEDIRI


Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu urutan langkah – langkah untuk mendapatkan persetujuan


/ penolakan tindakan medis / keperawatan dari pasien atau
keluarga yang bertanggung jawab terhadap tindakan medik
yang akan dilakukan

II. TUJUAN : 1. Melindungi pasien dari tindakan malpraktek


2. Melindungi tenaga kesehatan yang terlibat dalam tindakan
medik / keperawatan dan pihak rumah sakit apabila terjadi
tuntutan hokum terhadap tindakan medis / keperawatan
yang dilakukan pihak Rumah Sakit

III. KEBIJAKAN : 1. Informed consent dilakukan pada setiap pasien yang akan
dilakukan tindakan medic / keperawatan yang dapat
beresiko terhadap penurunan kondisi kesehatan pasien /
kematian
2. Informed consent ditandatangani oleh :
a. Pasien atau keluarga yang bertanggung jawab ( umur
lebih dari 17 tahun / sudah menikah pasien / keluarga
tidak sedang mengalami gangguan jiwa )
b. Perawat sebagai saksi
c. Dokter pemberi informasi
d. Pada pasien / keluarga buta huruf dapat diganti dengan
cap jempol
e. Informed consent diisi dan ditandatangani 24 jam
sebelum tindakan medic dilakukan atau sewaktu –
waktu sebelum tindakan medic jika tindakan bersifat
segera / cyto
MEKANISME PELAKSANAAN INFORMED CONSENT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

f. Pada pasien gawat darurat dalam keadaan tidak sadar


dan mengancam jiwa tidak didampingi oleh keluarga
maka tidak diperlukan informed consent

IV. PROSEDUR : 1. Perawat menyiapkan lembar informed di Kartu Rekam


Medik Pasien
2. Perawat menghubungi dokter yang akan melakukan
tindakan medis
3. Perawat menghubungi dan menyiapkan pasien / keluarga
yang bertanggung jawab untuk siap menerima informasi dan
penjelasan
4. Dokter memberikan penjelasan meliputi : diagnose,
tindakan – tindakan, dan proses keberhasilan tindakan medic
yang akan dilakukan, resiko dan komplikasi yang mungkin
terjadi, alternative tindakan lain, prognosa apabilatindakan
medic dilakukan
5. Setelah pasien dan keluarga menerima penjelasan secara
jelas dari dokter yang akan melakukan tindakan medic maka
6. Jika pasien dan keluarga setuju dengan tindakan medic
dokter maka pasien / keluarga mengisi dan menanda tangani
consent yang telah disediakan dengan dipandu petugas /
perawat jaga
7. Jika pasien dan keluarga tidak setuju / menolak tindakan
medik yang akan dilakukan maka pasien / keluarga mengisi
dan menanda tangani surat penolakan tindakan medic
MEKANISME PELAKSANAAN INFORMED CONSENT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD KABUPATEN KEDIRI

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Perawatan Intensif


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisa
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Rawat Jalan

VI. REFERENSI :
PENDAMPINGAN VISITE DOKTER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kunjungan dokter yang merawat kepada pasien untuk


memantau dan mengetahui perkembangan penyakit pasien,
mengevaluasi pengobatan yang telah dilakukan dan membuat
rencana terapi baru

II. TUJUAN : 1. Perkembangan penyakit terpantau setiap hari oleh dokter


yang merawat
2. Pelaksanaan visite dokter tertib, lancar dan meningkatkan
kepuasan pasien

III. KEBIJAKAN : Pendampingan visite dokter dilakukan perawat / bidan dan


dilaksanakan pada semua dokter yang melakukan visite kepada
pasiennya

IV. PROSEDUR : 1. Dokter yang melakukan visite adalah dokter yang merawat
pasien, dokter jaga, atau dokter yang menjadi konsultan
2. Visite diruangan dilakukan pagi jam kerja ( 07.00 s/d 14.00
atau sewaktu – waktu bila pasien memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut )
3. Petugas jaga menyiapkan status pasien dan formulir /
blangko resep, permintaan rongen, laboratorium, lembar
konsul, lembar visite dll sesuai kebutuhan
4. Perawat / bidan mendampingi dokter dalam melakukan
visite
5. Melaporkan perubahan – perubahan yang terjadi pada
pasien selama dalam perawatan baik kemajuan atau
kemunduran kondisi pasien
PENDAMPINGAN VISITE DOKTER

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD KABUPATEN KEDIRI

6. Dokter menulis instruksi pada lembar visite dokter


7. Perawat mencatat instruksi dan bila perlu memberikan
usul terhadap perbaikan pasien kepada dokter yang
merawat
8. Jika dokter akan melakukan prosedur pemeriksaan
khusus maka perawat segera meminta surat persetujuan
dari keluarga dengan member penjelasan terlebih dahulu
9. Jika dokter merubah atau menambah terapi maka harus
ditulis pada status pasien dan buku pemberian terapi
pada lembat pemberian therapy
10. Pada saat dokter melakukan visite khususnya pada
pasien post operasi beserta perlengkapan yang telah
ditentukan termasuk suarat persetujuan keluarga atas
tindakan operasi tersebut

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Perawatan Intensif


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Darurat
4. Instalasi Hemodialisa
5. Instalsi Bedah Sentral
6. Instalasi Rawat Jalan

VI. REFERENSI :
PROTOKOL ( AWAL DAN AKHIR ) STANDART
INTERVENSI KEPERAWATAN

RSUD KABUPATEN KEDIRI No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 2

Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh


Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan yang dilakukan diawal dan diakhirdalam setiap


implementasi / pelaksanaan keperawatan

II. TUJUAN : 1. Elektifitas dalam pembuatan SOP


2. Memperhatikan hak pasien
3. Menghindari terjadinya infeksi nosokomial

III. KEBIJAKAN : Dilakukan dalam setiap melakukan tindakan keperawatan


kepada pasien

IV. PROSEDUR : a) Protokol Awal


1. Beritahu pasien tentang rencana tindakan yang
dilakukan
2. Lakukan persetujuan tindakan
3. Perawat cuci tangan

b) Protokol Akhir
1. Alat – alat dibereskan
2. Perawat cuci tangan
3. Dokumentasikan hasil tindakan yang telah dilakukan

V. UNIT TERKAIT : 1. Rawat Inap


2. IGD

VI. REFERENSI :
PASIEN PULANG KEADAAN KRITIS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pasien yang pulang diberi ijin / sepengetahuan petugas ruang


perawatan dalam keadaan kritis / tidak ada harapan sembuh

II. TUJUAN : Sebagai pedoman / langkah – langkah menangani pasien pulang


ijin petugas / dalam keadaan kritis dengan tanpa ada harapan
sembuh sehingga mengurangi beban penderitaan pasien maupun
keluarga

III. KEBIJAKAN : Pasien dapat difasilitasi dengan alat – alat sederhana yang
menyembuhkan dibawakan pulang dan didampingi oleh petugas
kesehatan

IV. PROSEDUR : a. Mencatat di status pasien mulai jam berapa pasien diminta
pulang di ruangan
b. Berikan informed counsen ke keluarga penanggung jawab
c. Perawat segera menghubungi dokter dan tim kerohanian
d. Menghitung biaya perawatan
e. Perawat mengantar pasien kekendaraan dalam keadaan
aman dan nyaman

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Hemodialisis
4. Kepala Bidang Pelayanan / Ka. Bid. Keperawatan
VI. REFERENSI :
PENANGANAN PASIEN KRITIS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1 / 1


RSUD KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Pasien datang dalam keadaan kritis

II. TUJUAN : - Sebagai acuan petugas kesehatan ( dokter dan perawat )


dalam menangani pasien kritis
- Untuk mengurangidampak keparahan dan kecacatan

III. KEBIJAKAN : Pasien kritis harus secepatnya ditangani SK Direktur


No………………………………… Tgl………………………
tentang pedoman pelayanan

IV. PROSEDUR : - Pasien diassemen awal ABC, air way, breathing,


circulating
- Atasi air way = berikan penanganan untuk
mempertahankan air way
- ( 02 masker / sik pap / jacksen rase / ventilator canule 02 )
sesuai hasil assemen
- Assesmen breating ( nafas )  apakah spontan atau perlu
bantuan ( sik pap / ventilator )  sesuai penyebab
- Assesmen circulating bila ada perdarahan hentikan
perdarahan sesuai penyebabnya  atasi shock
hypovalemik pertahankan perfusi jaringan

V. UNIT TERKAIT : 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Hemodialisis
4. Kepala Bidang Pelayanan / Ka. Bid. Keperawatan
VI. REFERENSI :
PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD ) RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ( RSUD )
Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No 1 Telp. (0354) 391718, 391169 Fax. 391833 Jl. Pahlawan Kusuma Bangsa No 1 Telp. (0354) 391718, 391169 Fax. 391833
PARE KEDIRI (64213) Email. Rsud_pare@pdpersi.co.id PARE KEDIRI (64213) Email. Rsud_pare@pdpersi.co.id
============================================================ ============================================================
Pare, Pare,

No : Kepada, No : Kepada,
Lampiran : Hasil Pemeriksaan Yth. Sdr………………………… Lampiran : Hasil Pemeriksaan Yth. Sdr…………………………
Perihal : Surat Kontrol …………………………… Perihal : Surat Kontrol ……………………………
Di Di
…………………………. ………………………….

Menghadapkan kembali pasien. Menghadapkan kembali pasien.


Nama : Jenis Kelamin : Nama : Jenis Kelamin :
Umur : Reg. : Umur : Reg. :
MRS : KRS : MRS : KRS :
Alamat : Alamat :
Diagnosa : Diagnosa :
Tgl. Kontrol Kembali : Tgl. Kontrol Kembali :
Tindakan / terapi : Tindakan / terapi :

Aturan Diit : Aturan Diit :

Hasil Pemeriksaan Penunjang : Hasil Pemeriksaan Penunjang :

Kondisi saat pulang Kondisi saat pulang

Aktivitas dirumah / rawat luka : Aktivitas dirumah / rawat luka :

Perawat / Bidan Perawat / Bidan


Penanggung Jawab Penanggung Jawab
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
CARA PENERIMAAN PASIEN BARU

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
12) Melaporkan tindakan dan keadaan pasien setelah
dilakukan tindakan kepada dokter
13) Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenao
jam berkujung, prosedur pengambilan resep – resep,
prosedur kelengkapan administrasi ( pasien umum,
Askes, Jamkesmas, Jamkesda, Maskin, Astek dll )
14) Pasien yang dating dalam keadaan jelek / kritis
keluarga di izinkan untuk memberikan bimbingan
sesuai agamanya dan perawat melakukan tindakan
kegawatan sesuai instruksi dokter

V. UNIT TERKAIT : 4. Instalasi Rawat Inap


5. Instalasi Perawatan Intensiv
6. Instalasi Hemodialisa

VI. REFERENSI : 11. Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
12. Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan
Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
13. Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
14. SOP Tindakan Kepearawtan RSUD Dr. Soetomo
Surabaya 2008
15. SOP Uji Kompetensi RSUD Saiful Anwar Malang 2009
MELEPAS INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu kegiatan melepas IV cateter dari tubuh pasien

II. TUJUAN : 1. Menghentikan pemberian cairan / pemberian terapi


2. Mencabut IV cateter dari tubuh pasien

III. KEBIJAKAN : Dilakukan pada pasien :


1. Kebutuhan cairan terpenuhi
2. Terapi Injeksi selesai
3. IV cateter dilepas bila sudah 3X 24 jam dipasang
ditempat tertentu dan bila masih ada terapi cairan maka
harus dipasang lagi ditempat lain dengan seperangkat
alat yang baru

IV. PROSEDUR : a. Persiapan


1. Cuci tangan
2. Handscoun
3. Kapas alcohol 70 %
4. Gunting
5. Plester
6. Bengkok
7. Perlak

b. Pelaksanaan Kegiatan
1. Perawat cuci tangan dan memakai handscoun
2. Memberi penjelasan kepada pasien
MELEPAS INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
3. Pada pasien anak buka verban dan spalk bila pakai
dilepas kemudian melepas IV catheter dilakukan juga
pada pasien dewasa.
4. Melepas plester pelan – pelan sambil diberi kapas
alkohol
5. Melepas IV catheter pada pasien
6. Tekan + 3 menit sampai darah berhenti  ganti Plester
dengan kaps alcohol 70 %
7. Alat – alat dibereskan
8. Cuci tangan

V. UNIT TERKAIT : - Instalasi Rawat Inap


- OK
- IGD
-
VI. REFERENSI :
MENGGANTI CAIRAN INFUS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/1

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan mencabut dan memasang kembali infus set


kebotol cairan infus

II. TUJUAN : Melanjutkan terapi infus

III. KEBIJAKAN : Proses penggantian harus ter monitor jumlah, macam cairan dan
tidak ada udara didalam slang

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


1. Cairan yang dibutuhkan
2. Spidol / Bolpoin

b. Kriteria Pelaksanaan
1. Membuka tutup / cairan yang baru
2. Klem Slang infus
3. Melepas infus sed dari cairan yang lama
4. Memasukkan ujung infus set ke cairan yang baru
5. Mencocokkan tetesan infuse dan member coretan
( tanda pada botol infuse ) batas cairan habis
6. Membereskan alat
7. Mendokumentasian

V. UNIT TERKAIT : - Intalasi Rawat Inap


- IGD
- OK
VI. REFERENSI : A.Aziz Alimul Hidayat ( 2008 ) Kebutuhan Dasar Manusia
Salemba Medika
MELEPAS SONDE ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina Tingkat I
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu tindakan melepas sonde pada pasien

II. TUJUAN : - Evaluasi pengobatan


- Evaluasi Nutrisi tanpa alat
- Memberi kenyamanan pasien

III. KEBIJAKAN : Melepas NGT dilakukan :


- Bila kumbah lambung ( gastric cooling ) jernih selama
3X atau bisa makan normal perlu dilepas
- Bila pasien dapat makan secara per oral

IV. PROSEDUR : a. Kriteria Persiapan


- Handscoun
- Bengkok
- Kapas Alkohol 70 %
- Kasa bersih / Steril

b. Kriteria Pelaksanaan
1) Pasien diberitahu NGT akan dilepas dan diberitahu apa
tujuannya
2) Perawat cuci tangan dan pakai handscoun
3) Alat – alat dibawa kedekat pasien
4) Basahi plester yang menempel dengan kapas alcohol
5) Lepas NGT pelan – pelan sambil pasien disuruh tarik
napas dalam
6) Letakkan NGT tersebut dibengkok
7) Bersihkan lendir yang tersisa dihidung dengan kasa
MELEPAS SONDE ( NGT )

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
8) Bereskan / rapikan alat dan buang disamnpah medic
9) Perawat Cuci tangan dan didokumentasikan
10) Letakkan NGT tersebut dibengkok

V. UNIT TERKAIT : - Rawat Inap


- IGD

VI. REFERENSI : 1) Depkes RI Jakarta 1994 Pedoman Teknis Dasar


Keperawatan
2) Ns. Emi Kusyati, S. Kep. Dkk, Ketrampilan dan Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar (EGC 2004)
3) Potter & Perry Fundametal Keperawatan ( EGC 2005 )
4) SOP Tindakan Keperawatan RSUD Dr. Soetomo Surabaya
2008
5) SOP Uji Kompetensi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 2009
ADMINISTRASI MERUJUK PASIEN HEMODIALISA
KE RSUD GAMBIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
STANDAR PROSEDUR Kabupaten Kediri
OPERASIONAL

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Kelengkapan persyaratan dan administrasi yang harus dipenuhi
untuk merujuk pasien dengan tindakan hemodialisa ke RSUD
Gambiran Kediri

II. TUJUAN : Untuk membantu kelancaran petugas dan pasien dalam


melaksanakan rujukan pasien dengan tindakan Haemodialisa ke
Rumah Sakit Gambiran Kediri

III. KEBIJAKAN : Semua pasien yang dirujuk untuk dilakukan tindakan


Hemodialisa
IV. PROSEDUR : 1. Kelengkapan / persyaratan pasien umum
- Lampirkan surat rujukan
- Lampirkan data – data penunjang : hasil pemeriksaan
laboratorium ( di foto copy), foto rongent dan
penunjang lainnya harus dibawakan kepasien.
- Sebelum merujuk pasien , perawat harus konfirmasi
dulu ke RS yang dituju (RSUD Gambiran)
2. Kelengkapan / persyaratan pasien HI, Jamkesmas /
Askeskin, Jamkesda
- Bila pasien tidak cito maka harus daftar dulu di RSUD
Gambiran untuk antri dan pelaksanaannya menunggu
adanya rekomendasi dari RSUD Dr. Soetomo yang
kepengurusannya akan dilakukan oleh RSUD
Gambiran bila sudah selesei maka pasien/keluarga
akan dihubungi.
- Bila pasien untuk tindakan haemodialisanya cito maka
pasien akan diberlakukan seperti pasien umum dan
harus membayar administrasi sebagai berikut :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
ADMINISTRASI MERUJUK PASIEN HEMODIALISA
KE RSUD GAMBIRAN

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
IV. PROSEDUR :  Alat : Rp. 810.000
 Stalis / Lyst : Rp. 20.000
 Laborat : Rp. 15.000
Rp. 845.000
 Ditambah biaya Ambulance RSUD Pare Rp.
250.000
- Jadi biaya total yang harus dibayar sebesar Rp
1.095.000,- ( Satu Juta Sembilan Puluh Lima Ribu
Rupiah ).
- Persyaratan sama dengan Pasien
Umum ditambah rujukan dari Askes
V. UNIT TERKAIT : - Kepala Ruang - Perawat Primer
- Case Manager - Perawat Pelaksana
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KONSULTASI MEDIK PASIEN DENGAN DOKTER

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SOP

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Komunikasi antara pasien / keluarga dengan dokter untuk


mendapatkan informasi tenatang penyakitnya, tindakan atau
terapi yang akan dilakukan dan atau prognosa penyakit

II. TUJUAN : Mendapatkan informasi tentang kondisi, penyakit tindakan /


terapi dan atau prognosa penyakit

III. KEBIJAKAN : 1. Semua pasien atau keluarga


2. Hak pasien sesuai dengan SK Menkes

IV. PROSEDUR : 1. Pasien dan dokter melakukan kontrak waktu


2. Pasien menyampaikan keluhan dan pertanyaan kepada
dokter
3. Pasien mendapatkan informasi dari dokter tentang
penyakitnya serta tindakan / terapi yang akan diberikan
4. Dokter mencatat informasi – informasi yang telah
diberikan

V. UNIT TERKAIT :
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PINDAH RUANG RAWAT

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memindahkan pasien yang memerlukan pengobatan, fasilitas


khusus yang tersedia diruang tersebut atau sesuai kasusnya.

II. TUJUAN : 1. Mengirim pasien yang pindah rawat keruang lain dalam
satu Rumah Sakit untuk pengobatan lebih lanjut sesuai
dengan kasusnya
2. Menjalin kerjasama yang baik antar dokter spesialis dan
perawat antar ruangan

III. KEBIJAKAN : 1. Pelayanan pasien yang pindah keruang lain yang dilakukan
dilingkup Rumah Sakit
2. Spesifikasi guna dan fungsi ruangan
3. Permintaan dan persetujuan pasien dan keluarga
4. Atas indikasi medis memerlukan ruang khusus
5. Pasien yang sudah stabil dari ruang khusus

IV. PROSEDUR : Persiapan Pasien :


1. Pasien dan keluarga setuju
2. Status pasien lengkap dan ada persetujuan dokter merawat
3. Blangko serah terima pasien
4. Menghubungi ruang yang akan ditempati

Pelaksanaan :
1. Pasien yang sudah mendapat persetujuan dokter dan
keluarga
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PINDAH RUANG RAWAT

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI

2. Pasien yang sudah mendapat persetujuan dokter dan


keluarga
3. Pasien disipakan untuk diantar pindah keruang baru yang
dituju dengan membawa statutes pasien, hasil
pemeriksaan dan obat – obatan
4. Memberitahu ruangan yang dituju untuk kebutuhan
persiapan fasilitas yang pakai pasien
5. Pasien diantar keruang yang dituju
6. Menandatangani blangko serah terima

V. UNIT TERKAIT : - Ruang Rawat Inap yang dituju


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN DAN PENERIMAAN PENCUCIAN
LINEN KOTOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/3


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Penerimaan maupun pengambilan serta pengelolaan linen kotor
baik dari ruangan Rawat Jalan, Rawat Inap maupun Kamar
Operasi

II. TUJUAN : Untuk melakukan pencucian linen kotor baik yang infeksinus
maupun yang tidak infeksius

III. KEBIJAKAN : 1. Semua linen kotor yang infeksius maupun tidak dari semua
unit kerja
2. Semua jenis perlak kotor yang infeksius maupun tidak dari
semua unit kerja

IV. PROSEDUR : Persiapan :


1. Troli linen kotor yang terpisahkan antara linen kotor
infeksius dan tidak infeksius
2. Petugas laundry yang telah menggunakan pelindung
masker, sarung tangan dan sepatu but
3. Buku catatan pencucian

Pelaksanaan :
1. Pengambilan liner kotor
a. Jam 06.00 WIB petugas laundry datang ke unit kerja
untuk mengambil cucian
b. Sebelum dibawa ke laundry petugas unit kerja / petugas
pengambil cucian memilah linen yang terkena faces,
darah, nanah atau obat – obatan dengan liner kotor
lainnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN DAN PENERIMAAN PENCUCIAN
LINEN KOTOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
c. Bersama – sama dengan petugas unit kerja / petugas
pengambil cucian, cucian kotor dihitung dicatat baik
jumlah dan jenisnya pada buku catatan cucian yang
tersedia dan ditanda tangani bersama oleh kedua
petugas ( petugas cucian dan petugas unit kerja yang
bersangkutan )
d. Cucian dibawa keruang cuci dengan troli
e. Cucian kotor yang infeksius dimasukan dalam timba
merah
f. Cucian kotor yang non infeksius dimasukkan kedalam
timba biru
2. Proses pencucian dibagaian laundry dan cara penanganan
bahan linen yang terkontaminasi
a. Semua cucian dikirim dibagian laundry harus dihitung
ulang untuk menentukan bahan cucian
b. Cucian yang datang dengan kantung plastik merah atau
cucian yang terkontaminasi direndam dengan
desikfektan selama 1x24 jam dan dicuci dengan mesin
cuci tersendiri dengan waktu + 35 menit dengan
temperature 70 0c s/d 85 0c
c. Lakukan jenis pemisahan linen ( sprei, sarung bantal,
handuk, serbet dll )
d. Linen yang ternoda direndam dengan sabun tertentu
sesuai macam noda yang melekat
3. Pemasukan cucian kedalam mesin cuci
a. Berat / volume cucian yang dimaksudkan kedalam
mesin cuci harus sesuai dengan kapasitas mesinnya
b. Linen sejenis cucian dalam satu putaran / cy ck
c. Cucian infeksius dicuci sendiri ( terpisah )
d. Perbandingan bahan pencucian ( chemical ) harus
sesuai dengan berat cucian
e. Keringkan cucian didalam mesin pengering sesuai
dengan jenisnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PINDAH RUANG RAWAT

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
f. Cucian yang sudah bersih dipisah - pisahkan menurut
jenisnya lalu disetrika dengan peralatan tersendiri lalu
siap diserahkan ke unit kerja / ruangan yang
bersangkutan

V. UNIT TERKAIT : - Ruang Rawat Jalan


- Ruang Rawat Inap
- Ruang OK
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYIMPANAN LINEN BERSIH

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/1

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SOP

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Penyimpanan linen bersih yang dipilah sesuai spesifeksi dan
jumlah sesuai standar

II. TUJUAN : Penyimpanan linen yang terhindar dari kelembaban dan serta
kontaminasi
III. KEBIJAKAN : 1. Tempat penyimpanan pada almari yang bersih
2. Ruang tempat penyimpanan bersih / steril
IV. PROSEDUR : Persiapan :
a. Almari bersih tidak lembab
b. Ruangan bersih / steril dipisahkan dengan ruangan tidak
steril
c. Alat tenun sesuai spesifikasi dan jumlah standar
d. Kapur barus
e. Buku catatan
Prosedur Kegiatan :
a. Linen yang sudah bersih dan dipilah – pilah sesuai
spesifikasi
b. Linen ditata rapi pada almari yang tidak lembab
c. Masing – masing linen diberi nama
d. Almari linen ditempatkan pada ruangan yang bersih
e. Khusus untuk linen yang steril ditempatkan pada ruang
steril
f. Penyimpanan linen sesuai standar yang telah ditetapkan
oleh Direktur

V. UNIT TERKAIT : - Ruang Rawat Jalan


- Ruang Rawat Inap
- OK dan IRD
-
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENDISTRIBUSIAN LINEN BERSIH

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/1

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Pengiriman linen bersih dari laundry ke masing – masing unit
kerja

II. TUJUAN : Mengembalikan linen bersih sesuai dengan jumlah pengiriman


semula dari masing – masing unit kerja

III. KEBIJAKAN : Linen yang sudah bersih , disetrika dan telah di kelompokkan
sesuai spesifikasinya

IV. PROSEDUR : Persiapan :


a. Troli linen bersih
b. Linen bersih yang sudah disiapkan ke masing – masing
ruangan
c. Buku catatan

Prosedur Kegiatan :
g. Setiap setelah selesai mengerjakan pencucian laundry
menyerahkan cucian bersih ke unit kerja / ruangan yang
bersangkutan
h. Cocokan buku isian cucian yang dikirim ke bagian laundry
pada waktu penyerahan
i. Bila tidak cocok catat dalam buku tersebut dan beri tanda
restan
j. Simpan linen bersih ditempat yang telah disediakan di
unit / ruangan
V. UNIT TERKAIT : - Ruang Rawat Jalan
- Ruang Rawat Inap
- OK dan IRD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN DAN PENERIMAAN PENCUCIAN
LINEN KOTOR

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD
KABUPATEN KEDIRI
g. Bersama – sama dengan petugas unit kerja / petugas
pengambil cucian, cucian kotor dihitung dicatat baik
jumlah dan jenisnya pada buku catatan cucian yang
tersedia dan ditanda tangani bersama oleh kedua
petugas ( petugas cucian dan petugas unit kerja yang
bersangkutan )
h. Cucian dibawa keruang cuci dengan troli
i. Cucian kotor yang infeksius dimasukan dalam timba
merah
j. Cucian kotor yang non infeksius dimasukkan kedalam
timba biru
4. Proses pencucian dibagaian laundry dan cara penanganan
bahan linen yang terkontaminasi
e. Semua cucian dikirim dibagian laundry harus dihitung
ulang untuk menentukan bahan cucian
f. Cucian yang datang dengan kantung plastik merah atau
cucian yang terkontaminasi direndam dengan
desikfektan selama 1x24 jam dan dicuci dengan mesin
cuci tersendiri dengan waktu + 35 menit dengan
temperature 70 0c s/d 85 0c
g. Lakukan jenis pemisahan linen ( sprei, sarung bantal,
handuk, serbet dll )
h. Linen yang ternoda direndam dengan sabun tertentu
sesuai macam noda yang melekat
5. Pemasukan cucian kedalam mesin cuci
g. Berat / volume cucian yang dimaksudkan kedalam
mesin cuci harus sesuai dengan kapasitas mesinnya
h. Linen sejenis cucian dalam satu putaran / cy ck
i. Cucian infeksius dicuci sendiri ( terpisah )
j. Perbandingan bahan pencucian ( chemical ) harus
sesuai dengan berat cucian
k. Keringkan cucian didalam mesin pengering sesuai
dengan jenisnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PULANG MENINGGAL

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Melakukan pelayanan secara jasmaniah kepada pasien yang


pulang meninggal

II. TUJUAN : Memberikan kesan ketenangan kepada keluarga dan pasien


disekitarnya

III. KEBIJAKAN : Pelayanan pada pasien yang pulang meninggal di Rumah Sakit

IV. PROSEDUR : 1. Merawat jenazah


2. Memberikan surat jalan jenazah ke keluarga
3. Memberesi administrasi
4. Perawat mengantar jenazah ke kamar jenazah dank e
ambulance jenazah

V. UNIT TERKAIT : - Kasir


- Kamar Jenazah
- Sopir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PULANG

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : - Pasien yang diperbolehkan pulang / keluar Rumah Sakit


dan yang akan mendapatkan pengobatan lanjutan
- Pasien yang dinyatakan baik keadaannya sembuh

II. TUJUAN : Mendokumentasikan data pasien dan menjelaskan oleh dan


pengurusan pasien keluar Rumah Sakit

III. KEBIJAKAN : 1. Pasien pulaang sembuh baik askes, umum dan askeskin
2. Pasien pulang atas permintaan sendiri

IV. PROSEDUR : Persiapan Pasien :


1. Pemberian Surat control
2. Penjelasan tentang cara minum obat
3. Penjelasan rencana pengobatan lanjutan

Prosedur Pelaksanaan :
- Setiap pasien yang dipulangkan harus menyelesaikan
administrasi keuangan pada bagian administrasi
- Status pasien diisi secara lengkap beserta resume

V. UNIT TERKAIT : - Kasir


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGIRIMAN PASIEN KE OK

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengirim pasien yang akan dilakukan sutu pembedaan /


tindakan operasi baik cito maupun efektif

II. TUJUAN : Penanganan yang berkelanjuta untuk persiapan pasien operasi

III. KEBIJAKAN : 1. Program tindakan dokter dengan indikasi operasi


2. Pasien yang segera dilakukan tindakan pembedahan

IV. PROSEDUR : Persiapan Alat:


1. Brankard
2. Hasil pemeriksaan pasien
3. Inform consent
4. Status pasien
5. Obat – obatan dan alat

Persiapan Pasien :
1. Pasien dipuasakan
2. Pasien dilakukan lavement bila dilakukan general
anasthesi
3. Pasien di daftarkan ke OK untuk diacarakan Operasi
4. Konsul Anasthesi

Prosedur Pelaksanaan :
1. Pasien disiapkan baik mental maupun fisik
2. Pemeriksaan tanda – tanda vital pasien
3. Pasien diganti baaju operasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PASIEN PINDAH RUANG RAWAT

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI

4. Pada kasus khusus memasukan obat profilaksis sesuai


advis dokter
5. Pasien dipindahkan ke brancard kemudian dikirim ke
OK dengan diantar perawat ruangan
6. Pasien dan obat – obatan serta persiapan yang lain
diserhkan ke perawat OK dan dibubuhi tanda tangan
yang menyerahkan dan yang menerima

V. UNIT TERKAIT : - OK
- RR
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
DIRUANG BEDAH SENTRAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/3


RSUD
KABUPATEN KEDIRI SKP / / 2011
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Suatu system yang mengatur semua prosedur penggunaan


fasilitas dan ruangan Instalasi Bedah Sentral Rumah Sakit
Umum Kabupaten Kediri

II. TUJUAN : 1. Meningkatkan kinerja pelayanan Instalasi Bedah Sentral


2. Meningkatkan efisiensi dan efeksitas prosedur pelaksanaan
tindakan operasi
3. Meminimalkan waktu tunggu operasi ( Respon Time )

III. KEBIJAKAN : 1. Kebijakan Direktur RSUD Pare


2. Hasil kesepakatan rapat

IV. PROSEDUR : 1. Hari kerja efektif mulai senin sampai jum.at


2. Jam kerja Rumah Sakit pada hari Senin – Kamis Pukul
7.30 – 15.00 WIB
3. Jam kerja pada hari jum’at untuk Rumah Sakit pukul 06.00
( senam ) – 13.30 WIB
4. Jam kerja Kamar Operasi mulai pelayanan 08.00 – 15.00
WIB. Dimana pada pukul 08.00 – 08.30 persiapan tindakan
operasi, pada pukul 08.30 – 14.00 WIB pelaksanaan
tindakan operasi dan pada pukul 14.00 – 15.00 WIB waktu
untuk pembersihan alat dan masing – masing ruang Kamar
Operasi
5. Khusus hari jum’at kegiatan pelaksanaan tindakan operasi
dimulai pukul 08.30 – 10.30 WIB dan diperbolehkan
hanya satu tindakan operasi elektif dengan perkiraan lama
operasi maximal dua jam
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
DIRUANG BEDAH SENTRAL
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/3
RSUD
KABUPATEN KEDIRI SKP / / 2011

6. Jumlah operasi elektif maupun cito pada jam kerja dari


semua UPF maximal 14 tindakan operasi
7. Tindakan operasi elektif hanya bias dilaksanakan pada
saat jam kerja
8. Kepala Ruang berhak mengatur dan menjadwal jumlah dan
jam tindakan operasi demi kelancaran diruang Kamar
Operasi
9. Prioritas pelaksanaan tindakan operasi sesuai urutan :
A. Tindakan cito dalam jam kerja UPF yang sama
B. Pasien Pavilyun
C. Pasien Klas I
D. Pasien Klas II
E. Pasien Klas III
10. Jadwal pada hari H selain mempertimbangkan pelaksanaan
tindakan operasi juga memperhitungkan urutan potensial
terjadinya infeksius ( bersih – kotor ) dan tingkat
emergensinya
11. Setiap akhir tindakan operasi diharapkan alat dan ruangan
harus dalam keadaan bersih kembali
12. Masing – masing bagian atau UPF menginformasikan
jadwal jaga dan jadwal konsulan durante operasi atau
penggantinya bila tidak bias hadir ( untuk UPF yang lebih
dari satu operator
13. Operator berhak mengusulkan jadwal jenis tindakan dan
jam pelaksanakaan operasi
14. Untuk pelaksanaan tindakan operasi cito diluar jam kerja
dari IRD maupun dari ruangan dilaksanakan diruang
Kamar Operasi Bedah Sentral
15. Bila ada pembatalan pelaksanaan tindakan operasi,
operator wajib menjelaskan kepada pasien atau keluarga
tentang apa penyebab tertundanya tindakan operasi dan
kapan dijadwalkan kembali ( hendaknya dapat
diprioritaskan pada jadwal berikutnya ).
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAKSANAAN TINDAKAN OPERASI
DIRUANG BEDAH SENTRAL

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 3/3


RSUD
KABUPATEN KEDIRI SKP / / 2011

16. Yang berhak membatalkan / menunda tindakan operasi


adalah operator

V UNIT TERKAIT : 1. UPF Bedah Umum


2. UPF Bedah Orthopedi
3. UPF Urologi
4. UPF Obgyn
5. UPF Bedah Mulut
6. UPF Bedah Plastik
7. UPF Mata
8. UPF THT
9. Instalsi Rawat Darurat
10. Ka. Bid. Pelayanan
11. CSSD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KLIEN DI KLINIK VCT / CST

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2

RSUD SKP / / 2011


KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Kegiatan pelayanan konseling berdasarkan kebutuhan klien


pada saat klien mencari pertolongan

II. TUJUAN : 1. Informasi dan pengetahuan HIV / AIDS


2. Menyediakan dukungan Psikologis
3. Mencegah penularan HIV
4. Mempromosikan perubahan perilaku yang bertanggung
jawab
5. Pintu masuk untuk pengobatan dan perawatan

III. KEBIJAKAN : 1. Klien secara sukarela membutuhkan pertolongan medik


dan testing
2. Klien yang dirujuk oleh dokter untuk konseling dan
testing

IV. PROSEDUR : A. Persiapan Alat


a. Tempat duduk bagi klien dan konselor
b. Buku catatan penyajian klien
- Formulir informed consent
- Catatn medis klien
- Formulir pra dan pasca testing
- Buku rujukan
- Formulir rujukan
- Kalender dan alat tulis
c. Kondom dan alat peraga penis jika mungkin alat
peraga reproduksi perempuan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KLIEN DI KLINIK VCT / CST

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2

RSUD SKP / / 2011


KABUPATEN KEDIRI

d. Alat peragaan lain misalnya gambar berbagai penyakit


aportunistik dan alat peraga menyutik yang aman
e. Buku resepgizi seimbang
f. Air minum
g. Kartu rapikan
h. Almari arsip atau lemari dokumen yang dapt dikunci
B. Perisiapan Klien
Klien diatur sesui kebutuhan agar klien bias nyaman dan
terjaga kerahasiaan
C. Pelaksanaan
1. Layanan konseling dilaksanakan sesuai dengan hari
kerja ( Mulai jam 09.00 s/d 12.00 WIB )
2. Klien yang dating dari luar ingin mendapatkan layanan
konseling lansung masuk Klinik VCT dan bilamana
diperlukan pemeriksaan diluar program dan perlu
konsultasi ke dokter spesialis lain, baru didaftarkan ke
loket dan dikenakan Retribusi tarip sesuai dengan
ketepatan Nota Dinas Direktur No. 445 / 2420 /
418.48.01 / 2008
3. Klien rujukan dari dokter poli atau pasien Rawat Inap di
RSUD Kabupaten Kediri bilamana diperlukan konseling
dan testing langsung masuk ke Poli VCT tanpa
dikenakan Retribusi Tarip
4. Setiap pelayanan konseling dan testing hanya
dilaksanakan atas dasar kerelakan klien tanpa paksaan
dan dilaksanakan atas persetujuan klien dengan mengisi
formulir infoconsent
5. Klien dan konselor harus saling mempercayai dan
terjamin konfiden sialitasnya

V UNIT TERKAIT : - Rawat Jalan


- Rawat Inap
- IGD
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH UNTUK TESTING
HIV / AIDS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/2


RSUD
KABUPATEN KEDIRI SKP / / 2011
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Mengambil sampel darah klien untuk pemeriksaan


laboratorium

II. TUJUAN : Untuk mendeteksi apakah didalam darah klien tercemar virus
HIV / AIDS

III. KEBIJAKAN : Dilaksanakan pada klien yang telah secara sukarela mohon
pertolongan medic dan testing

IV. PROSEDUR : A. Persiapan Ruangan


Lokasi ruang pengambilan darah harus dekat dengan ruang
konseling

B. Persiapan Alat
1. Jarum dan semprit steril
2. Tabung dan botol tempat penyimpanan darah
3. Stiker Kode
4. Kapas Alkohol
5. Cairan Desinfektan
6. Sarung tangan karet
7. Apron Plastik
8. Sabun cair dan tempat cuci tangan dengan air mengalir
9. Tempat sampah barang terinfeksi, barang tidak
terinfeksi dan barang tajam ( sesuai petunjuk up
Departemen Kesehatan )
10. Petunjuk pajanan okupasional dan alur permintaan
pertolongan pasca pajanan okupasional
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH UNTUK TESTING
HIV / AIDS

No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/2


RSUD
KABUPATEN KEDIRI SKP / / 2011

C. Pelaksanaan
- Informasi terlebih dahulu pada klien
- Cuci tangan sebelum pengambilan sample darah
- Pemakaian sarung tangan
- Ambil semprit yang telah disiapkan
- Lakukan desinfeksi pada tempat tusukan
- Tusukan jarum yang sudah terpasang semprit
- Isap darah dalam semprit
- Masukan darah kedalam botol / tabung yang sudah
diberi kode ( tanpa nama )
- Bekas jarum dan semprit masukan kedalam larutan
klorin 10 %
- Cuci tangan setelah melakukan tindakan
- Tulis pada buku / blangko pada pemeriksaan Laborat

V UNIT TERKAIT : - Laboratorium


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENGIRIMAN JAWABAN RUJUKAN KEMBALI

No. No. Revisi : - Hal :


Dokumen :
RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Memberikan penjelasan jawaban rujukan kembali kepada pihak


pelayanan kesehatan yang mengirim / pihak yang memberikan
pelayanan kesehatan.

II. TUJUAN : 1. Pasien mendapat pelayanan dan pengawasan kesehatan


lebih lanjut setelah pulang / keluar dari RS
2. Memberi kepuasan pengirim / pemberi rujukan

III. KEBIJAKAN : 1. Penjelasan diagnose , therapy, prognose pasien


2. Koordinasi dengan pihak pelayanan kesehatan lebih lanjut
3. Tertib admiministrasi

IV. PROSEDUR : 1. Pasien keluar Rumah Sakit yang sudah diputuskan oleh
medis dan perawat
2. Buat surat balasan rujukan kembali dan diisi lengkap
3. Surat balasan rujukan kembali ditandatangani Dokter /
Kepala Ruang
4. Lampirkan pemeriksaan penunjang ( Hasil laborat,
Radiologo / penunjang lain )
5. Surat balasan rujukan kembali ditujukan kepada pihak
yang mengirim / yang member pelayanan kesehatan lebih
lanjut
6. Jelaskan kepada pasien / keluarga tentang surat rujukan
kembali yang akan ditujukan ke pihak pelayanan kesehatan
terkait
V UNIT TERKAIT : Poli RS, Puskesmas, Pihak terkait yang memberikan pelayanan
kesehatan
PELAYANAN IGD 24 JAM

HARI / TGL. :

DOKTER
1. Dr. JAGA IGD :
2. Dr. KONSULAN :
 ANAK :
 BEDAH UMUM :
 KANDUNGAN :
 PENYAKIT DALAM :
 SYARAF :
 MATA :
 THT :
 ANESTHESI :

PETUGAS

 RADIOLOGI :
 LABORATORIUM :
 KEUANGAN :
 SOPIR :

TARIP

 PAVILYUN A : Rp. 388.500,-


 PAVILYUN B : Rp. 334.000,-
 PAVILYUN C : Rp. 262.500,-
 CENDANA II : Rp. 163.500,-
 KLAS I : Rp. 165.500,-
 KLAS II : Rp. 88.500,-
 KLAS III : Rp. 54.000,-
STRUKTUR ORGANISASI RAWAT JALAN

Instalasi Direktur
Rawat Jalan Dr. Hermawan C, Sp. P

Wadir Pelayanan

Ka. Bid. Keperawatan


Wahyu Sri A. S. Kp. M. Kes.

Ka. Sie. Keperawatan

Koordinator Poliklinik Barat Koordinator Poliklinik Timur


Ruli Asnawati, S. Kep. Ns Enny Winartati, Amd. Kep.

Poli Jantung Poli Bedah Mulut


Mukartati, S. Kep. Ns Hasti Sugiarti

Poli Umum / Lansia Poli Gigi


Yuli Nurlaili Amd. Kep Afin Ariesta

Poli Kulit Kelamin


Poli Anak Ratna Supeni, Amd. Kep.
Ruli Asnawati, S. Kep. Ns
Poli THT
Poli Urologi Indri Suheni
Sujarwo, Amd. Kep.
Poli Penyakit Dalam
Poli Kandungan Enny Winartati, Amd. Kep.
Nanik Sukartiningsih, SST
Poli Paru
Poli Mata Win Indarti, Amd. Kep.
Suciningsih
Poli FNAB
Poli Syaraf Gatra Yudha, A, SKM
Mei Hartini
Poli Orthopaedhi
Poli Jiwa Luther Mandah, Amd. Kep.
Sukirno, SPsi
Poli Bedah Umum
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Sutrisno, Amd. Kep.
MENCUCI TANGAN BIASA
No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/1
KEP/ /2011

RSUD
KABUPATEN KEDIRI
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
SOP Kabupaten Kediri

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003
I. PENGERTIAN : Suatu cara / tindakan membersihkan kulit tangan sampai dengan
siku dengan menggunakan sabun dan dengan air mengalir.

II. TUJUAN : Mencegah infeksi silang.

III. KEBIJAKAN : Semua petugas Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri
sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
IV. PROSEDUR : 1. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan.
2. Basahi tangan dengan air mengalir dan beri sabun cair .
3. Gososk telapak dengan telapak
4. Telapak kanan diatas punggung tangan kiri dan telapak kiri
diatas punggung tangan kanan.
5. Telapak dengan telapak dan jari saling terkait.
6. Letakkan punggung jari pada telapak satunya dengan jari
saling mengunci.
7. Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan
sebaliknya.
8. Jari kiri mengunci , gosok memutar ke kanan dan kekiri
pada telapak kanan , dan sebaliknya.
9. Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
10. Bilas dengan air mengalir sampai bersih.
11. Keringkan .
V. UNIT TERKAIT : Rawat inap dan rawat jalan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENERIMAAN MAHASISWA PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

No. No. Revisi : - Hal : 1/1


RSUD Dokumen
KABUPATEN KEDIRI :KEP/ /2011
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SOP

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

WAKTU MATERI PEMBERI MATERI TEMPAT


08.00-08.05 Pembukaan Pembawa acara Ruang Cendrawaris
08.05-08.20 Penyerahan mahasis Direktur Institusi
wa kepada direktur Pendidikan
RSUD Kab. Kediri
08.20-08.50  Penerimaan mahasis Direktur RSUD Kab.
wa oleh Direktur Kediri
RSUD Kab. Kediri
 Penyampaian struktur
organisasi RS dan
Bidang Kep.
 Profil Rumah Sakit
08.50-09.10 Peraturan praktik Kepala bidang
klinik mahasiswa keperawatan RSUD
keperawatan dan Kab. Kediri
kebidanan di RSUD
Kab. Kediri
Pengenalan kepala
ruang dan CI RSUD
Kab. Kediri
08.20-09.00 Mengorientasikan
mahasiswa

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PENERIMAAN MAGANG KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI
RSUD No. No. Revisi : - Hal : 1/1
KABUPATEN KEDIRI Dokumen
:SKP/ /2011
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SOP

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

WAKTU MATERI PEMBERI MATERI TEMPAT


08.00-08.05 Pembukaan Pembawa acara Ruang Cendrawasih
08.05-08.20 Penyerahan magang Ketua Yayasan Ruang Cendrawasih
dari Ketua Yayasan Pamenang
Pamenang kepada
direktur RSUD Kab.
Kediri
08.20-08.50  Penerimaan magang Direktur RSUD Kab. Ruang Cendrawasih
oleh Direktur Kediri
RSUD Kab. Kediri
 Penyampaian struktur
organisasi RS dan
Bidang Kep.
 Profil Rumah Sakit
08.50-09.10 Penyampaian tata Kepala bidang Ruang Cendrawasih
laksana tenaga keperawatan RSUD
magang keperawatan Kab. Kediri
dan kebidanan di
RSUD Kab. Kediri

08.20-09.50 Melaksanakan pre test Panitia magang Ruang Cendrawasih


09.50-10.15 Pengumpulan biodata Kasi Pelayanan Ruang Cendrawasih
tenaga magang seka Keperawatan
ligus pembagian jad
wal rotasi ruangan
10.15-11.00 Ramah tamah Panitia magang Ruang Cendrawasih
11.00 Penutupan. Ruang Cendrawasih Ruang Cendrawasih

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


TATA LAKSANA MAGANG KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI

RSUD No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 1/ 2


KABUPATEN KEDIRI SKP/ /2011
Tgl. Terbit : Ditetapkan Oleh
Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Kediri
SOP

Dr. Hermawan Chrisdiono, Sp.P


Pembina
Nip. 19600412 198801 1 003

I. PENGERTIAN : Praktek kerja lapangan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan


dan ketrampilan bagi lulusan perawat dan bidan.

II. TUJUAN : Menambah pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan kondisi


nyata.

III. KEBIJAKAN : 1. Semua lulusan AKPER dan AKBID yang sudah menjalin
MOU

IV. PROSEDUR : 1. Melalukan kerja sama antara Institusi Pendidikan dengan


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri .
2. Melakukan koordinasi untuk menentukan tanggal, bulan
dan tahun serta jumlah tenaga yang akan melaksanakan
magang di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kediri.
3. Melakukan koordinasi dengan seluruh kepala ruangan
yang terkait dengan pelaksanaan magang.
4. Melaksanakan penerimaan tenaga magang di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Kediri . meliputi :
a. Pembukaan
b. Penyerahan magang dari Direktur RSUD Kabupaten
Kediri
c. Penerimaan magang oleh Direktur RSUD Kabupaten
Kediri
d. Penyapaian Struktur Organisasi dan profil Rumah sakit
oleh Bidang Keperawatan
e. Penyampaian tata laksana magang oleh Bidang
Keperawatan
f. Pelaksanaan Pre Tes oleh Bidang Keperawatan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
TATA LAKSANA MAGANG KEPERAWATAN DAN
KEBIDANAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN KEDIRI

RSUD No. Dokumen : No. Revisi : - Hal : 2/ 2


KABUPATEN KEDIRI SKP/ /2011

g. Pengumpulan biodata tenaga magang dan penjadwalan


h. Pelaksanaan magang sesuai jadwal dan hari yang telah
ditetapkan
i. Mengadakan evaluasi pelaksanaan magang dengan post
test
5. Penerimaan sertifikat magang
6. Sertifikat magang dapat diterimakan bila sudah
melaksanakan magang selama 6 bulan sekali bila kondite
baik

V UNIT TERKAIT : 1. Rawat Inap


2. Rawat jalan
3. Bidang Keperawatan
:
P
r
a
k
t
e
k

k
e
r
j
a
l
a
p
a
n
g
a
n

d
a
l
a
m

m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n

k
n
o
w
l
e
d
g
e
d
a
n

s
k
i
l
l
b
a
g
i
l
u
l
u
s
a
n

p
e
r
a
w
a
t
d
a
n

b
i
d
a
n
.
I
.

P
E
N
G
E
R
T
I
A
N
:
M
e
n
a
m
b
a
h

p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n

d
a
n

k
e
t
r
a
m
p
i
l
a
n

s
e
s
u
a
i
d
e
n
g
a
n

k
o
n
d
i
s
i
n
y
a
t
a
I
I
.
T
U
J
U
A
N

Anda mungkin juga menyukai