Anda di halaman 1dari 18

ASKEP PADA GANGGUAN

CA SERVIKS
OLEH
EKA PRIHATI/2020270027
indah Wahyu Ningrum/2020270019

P R O D I S 1 K E P E R AWATA N FA K U LTA S K E S E H ATA N U N I V E R S I TA S S A I N S A L - Q U R ’ A N


ANATOMI FISIOLOGI
1. genitalia eksterna
Genitalia eksterna
Labia mayora
Labia minora
Klitoris
Mons pubis
2. genitalia interna
definisi

Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim,
yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan rahim dan vagina. Kanker
leher rahim atau kanker serviks (cervical cancer) merupakan kanker yang terjadi
pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
dengan liang senggama (vagina).
etiologi
• HPV (Human papilloma virus) HPV ◦ Pemakaian DES (Diethilstilbestrol) pada wanita
• Merokok hamil untuk mencegah keguguran (banyak
digunakan pada tahun 1940-1970).
• Hubungan seksual pertama dilakukan pada usia
dini. ◦ Gangguan sistem kekebalan
• Berganti-ganti pasangan seksual. ◦ Pemakaian Pil KB.
• Suami/pasangan seksualnya melakukan ◦ Infeksi herpes genitalis atau infeksi klamidia
hubungan seksual pertama pada usia di bawah menahun.
18 tahun, berganti - berganti pasangan dan ◦ Golongan ekonomi lemah (karena tidak mampu
pernah menikah dengan wanita yang menderita melakukan pap smear secara rutin).
kanker serviks.
Tanda dan gejala
Keputihan, makin lama makin berbau busuk. Nyeri pada anggota gerak (kaki).
Perdarahan setelah senggama Terjadi pembengkakan pada area kaki.
Hilangnya nafsu makan dan berat badan yang Sakit waktu hubungan seks.
terus menurun.
Pada fase invasif dapat keluar cairan kekuning-
Nyeri tulang panggul dan tulang belakang. kuningan, berbau dan bercampur dengan
darah.
Nyeri disekitar vagina
Anemia
Nyeri abdomen atau nyeri pada punggung
bawah Siklus menstruasi yang tidak teratur atau
terjadi pendarahan diantara siklus haid.
Nyeri pada anggota gerak (kakii)
Sering pusing dan sinkope.
klasifikasi
Stadium klinis menurut FIGO membutuhkan pemeriksaan pelvic, jaringan serviks
(biopsi konisasi untuk stadium IA dan biopsi jaringan serviks untuk stadium
kliniknya), foto paru-paru, pielografi, intravena, (dapat digantikan dengan foto
CT-scan). Untuk kasus stadium lanjut diperlukan pemeriksaan sistoskopi,
protoskopi dan barium enema.
patofisiologi
Puncak insedensi karsinoma insitu adalah usia 20 hingga usia 30 tahun. Faktor resiko mayor
untuk kanker serviks adalah infeksi Human Paipilloma Virus (HPV) yang ditularkan secara
seksual. Karsinoma sel skuamosa biasanya muncul pada taut epitel skuamosa dan epitel kubus
mukosa endoserviks (persambungan skuamokolumnar atau zona tranformasi). Pada zona
transformasi serviks memperlihatkan tidak normalnya sel progresif yang berakhir sebagai
karsinoma servikal invasif
Pemeriksaan diagnosti
1. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat)
Sesuai dengan namanya, IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat
langsung.
2. Pap smear
Pemeriksaan Pap smear dilakukan ketika wanita tidak sedang masa menstruasi. Waktu yang
terbaik untuk skrining adalah antara 10 dan 20 hari setelah hari pertama masa menstruasi.
Penatalaksanaan keperawatan
Asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker serviks meliputi pemberian
edukasi dan informasi untuk meningkatkan pengetahuan klien dan mengurangi
kecemasan serta ketakutan klien. Perawat mendukung kemampuan klien dalam
perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah komplikasi.
Pperawatan difokuskan untuk membantu klien mengekspresikan rasa takut,
membuat parameter harapan yang realistis, memperjelas nilai dan dukungan
spiritual, meningkatkan kualitas sumber daya keluarga dan komunitas, dan
menemukan kekuatan diri untuk menghadapi masalah.
pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan


untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat
mengidentifikasi, mengenali masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan
pasien, baik fisik, mental sosial dan lingkungan.Pada tahap pengkajian, kegiatan
yang dilakukan adalah mengumpulkan data, seperti riwayat keperawatan,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan data sekunder lainnya.
diagnosa
1. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan
3. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
4. Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh
5. Difisit Pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
6. Harga diri rendah berhubungan dengan perubahan pada citra tubuh
7. Resiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi (trombositopenia)
8. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
(imunosupresi)
Rencana keperawatan
Diagnosa : nyeri kronis b.d penekanan saraf.
Intervensi : Manajemen nyeri
Diagnosa : Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan menelan makanan.
Intervensi : Manajemen Nutrisi
Diagnose : Perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin
Intervensi : Perawatan Sirkulasi
Diagnose : Disfungsi seksual b.d perubahan struktur tubuh
Intervensi : Konseling Seksualitas
 Diagnose : harga diri rendah b.d perubahan citra tubuh
Intervensi : promise koping
 Diagnose : Difisit Pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
Intervensi : Edukasi Proses Penyakit
 Diagnose : Resiko perdarahan b.d gangguan koagulasi (trombositopenia)
Intervensi : Pencegahan Perdaahan
 Diagnose : Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (imunosupresi)
Intervensi : Pencegahan Infeksi
evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan pendekatan pada SOAP, yaitu:
S: Data subjektif, yaitu data yang diutarakan klien dan pandangannya terhadap data tersebut.
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat, termasuk tanda-tanda
klinik dan fakta yang berhubungan dengan penyakit pasien (meliputi data fisiologis, dan
informasi dan pemeriksaan tenaga kesehatan).
A: Analisis, yaitu analisa ataupun kesimpulan dari data subjektif dan data objektif.
P: Perencanaan, yaitu pengembangan rencana segera atau yang akan datang untuk mencapai
status kesehatan klien yang optimal.
kesimpulan

Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang area serviks atau leher rahim. kanker serviks
(cervical cancer) merupakan kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ
reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
(uterus) dengan liang senggama (vagina).
Terima Kasih...

Anda mungkin juga menyukai