Anda di halaman 1dari 48

1

Umi Azizah KN, S.Kep,Ns.,M.Kep


Tujuan
2

Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep penyakit terminal
2. Menjelaskan konsep kanker pada lansia
3. Menyusun asuhan keperawatan pada lansia dengan
penyakit terminal (kanker)
Latar Belakang
3

 Usia tua merupakan periode penutup dari


seseorang
 Banyak lansia juga mengidap penyakit terminal
 Dibutuhkan profesionalisme perawat dalam
memberikan askep agar klien bisa menerima dan
menjalani kematian dengan damai.
Definisi
4

 Keadaan terminal adalah suatu keadaan sakit


dimana menurut akal sehat tidak ada harapan lagi
bagi yang sakit untuk sembuh. Keadaan sakit
tersebut dapat disebabkan oleh suatu penyakit atau
suatu kecelakaan (Adde, 2012).

Pasien penyakit terminal adalah pasien yang sedang menderita


sakit dimana tingkat penyakitnya telah mencapai stadium
lanjut sehingga pengobatan medis sudah tidak
Mungkin dapat menyembuhkan lagi
Definisi
5

Penyakit
Terminal  Penyakit yang tidak dapat
disembuhkan dan tidak ada obatnya,
kematian tidak dapat dihindari dalam
waktu yang bervariasi (Stuard &
Sundeen, 1995).
 Penyakit pada stadium lanjut, penyakit
utama tidak dapat diobati, bersifat
progresif, pengobatan hanya bersifat
paliatif (mengurangi gejala dan
keluhan, memperbaiki kualitas hidup)
Kriteria Penyakit Terminal
6

1. Penyakit tidak dapat disembuhkan


2. Mengarah pada kematian
3. Diagnosa medis sudah jelas
4. Tidak ada obat untuk menyembuhkan
5. Prognosis jelek
6. Bersifat progresif
Jenis - jenis Penyakit Terminal
7

1. Penyakit-penyakit kanker.
2. Penyakit-penyakit infeksi.
3. Congestif Renal Falure (CRF)
4. Stroke Multiple Sklerosis.
5. Akibat kecelakaan fatal.
6. AIDS.
Keperawatan Paliatif
8

 Perawatan paliatif adalah pendekatan yang


bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien dan
keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa, melalui pencegahan melalui
identifikasi dini dan penilaian yang tertib serta
penanganan nyeri dan masalah-masalah lain, fisik,
psikososial dan spiritual (WHO, 2002).
Tujuan Paliative Care
9

 Mengurangi penderitaan pasien


 Memperpanjang umur pasien
 Meningkatkan kualitas hidup pasien
 Memberikan support keluarga
 Jika pun akhirnya meninggal pasien mendapatkan
kematian yang tenang dan damai
Ruang Lingkup
10

 Menyediakan bantuan dari rasa sakit dan gejala


menyedihkan lainnya
 Menegaskan hidup dan menganggap mati sebagai
proses yang normal
 Tidak bermaksud untuk mempercepat atau menunda
kematian
 Mengintegrasikan aspek-aspek psikologis dan spiritual
perawatan pasien
 Tidak mempercepat atau memperlambat kematian
 Meredakan nyeri dan gejala fisik lain yang
mengganggu
11

Menurut penelitian Mahajudin (2008):


 Salah satu kebutuhan para lanjut usia (lansia)

adalah memiliki hidup yang berarti. Sampai saat ini


para lanjut usia masih mendapat kedudukan yang
terhormat di masyarakat. Pemerintah berupaya
meningkatkan kesejahteraan lansia melalui
perawatan paliatif seperti dukungan kultural dan
spiritual.
Kriteria Pasien Paliatif
12

 Penderita lansia pasca rawat inap di RS yang


masih memerlukan pelayanan, seperti penderita
penyakit kronik multipatologi, mis:
hipertensi,stroke, diabetes.
 Kondisi terminal kanker (maligantis). Pada pasien
kanker stadium lanjut yang akan berakhir dengan
kematian
Jenis Kegiatan Paliatif Care
13

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


nomor: 812/Menkes/sk/VII/2007 tentang kebijakan
perawatan paliatif lingkup kegiatan perawatan paliatif
Penatalaksanaan nyeri

Penatalaksanaan keluhan fisik lain

Asuhan keperawatan

Dukungan psikologis

Dukungan social

Dukungan kultural dan spiritual

Dukungan persiapan dan selama masa dukacita


(bereavement)
14

Penyakit Kanker
Pada Lansia
Definisi
15

 Kanker (cancer) adalah penyakit yang mulai terjadi


pada salah satu organ atau jaringan di tubuh akibat sel
abnormal tumbuh tidak terkontrol, menyerang area di
sekitar atau menyebar ke organ lain.
 American Cancer Society mengatakan kanker sebagai
kelompok penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan
dan penyebaran sel abnormal yg tidak terkendali
(Kaplan et al, 1993 dalam Lubis, 2009).
 Kanker tercatat menyebabkan kematian terbanyak
kedua di dunia
Risiko Kanker Pada Lansia
16

Peningkatan risiko kanker pada lansia, terutama setelah


usia 50 tahun (masih dalam penelitian)

Penurunan fungsi sistem imun yang mengalami penuaan untuk


mendetesi sel-sel kanker sebagai benda asing
Peningkatan kerentanan terhadap kerusakan DNA oleh karsinogen

dan pengurangan kemampuan untuk memperbaiki DNA yang rusak


Faktor Penyebab Kanker
17

 Genetik (riwayat keluarga)


 Merokok dan penggunaan tembakau
 Diet, berat badan, dan latihan
 Paparan sinar matahari
 Bahaya-bahaya lingkungan
 Pengaruh hormonal
 Riwayat kanker
 Masalah pengobatan dan
penanganan yang lain.
Jenis Kanker yang Sering
Dialami Lansia
18

1. Kanker kolorektal
2. Kanker paru
3. Kanker payudara
4. Ginekologik
5. Kanker prostat
6. Kanker Kulit
7. Kanker gastrointestinal (kanker lambung, kanker pankreas,
kanker esofagus)
8. Kanker kandung kemih
9. Kanker kepala dan leher
10. Keganasan hematologi
1. Kanker kolorektal (kanker usus)
19

 90% kasus ini terjadi pada usia > 60 tahun.


 Kanker kolorektal bisa terjadi karena adanya pertumbuhan tumor di dalam
kolon. Sebagian kasus penyakit ini diawali dengan adanya gumpalan-
gumpalan sel berukuran kecil yang disebut dengan polip adenoma.
Gumpalan ini kemudian menyebar secara tak terkendali seiring dengan
waktu.
 Tanda dan gejala:
 Perdarahan rektal (darahhitam atau merah dalam feses)
 Perubahan kebiasaan BAB (konstipasi atau diare, feses yang mengecil)
 Nyeri tumpul atau rasa tdk nyaman pada abdomen
 Anemia
 BB turun
2. Kanker paru
20

 Merupakan penyakit dengan ciri khas adanya pertumbuhan sel yang tidak


terkontrol pada jaringan paru-paru.
 80-90% karena paparan dlm jangka waktu yang lama dg asap tembakau. 10-15%
disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik, gas radon, asbestos, dan polusi
udara termasuk asap rokok pasif
 Tingginya mortalitas kanker paru karena diagnosis terlambat, biologis tumor yg
agresif, metastase ke otak dan organ vital lain, dan kurang efektifnya pengobatan.
 Gejala klinis:
• Gejala pada saluran napas: batuk yang menetap, batuk dg sputum berdarah, dan
dispnea.
• Gejala sistemik: penurunan BB, demam, keletihan
• Gejala karena tekanan di daerah lokal:  nyeri dada, nyeri tulang, kesulitan
menelan
3. Kanker Payudara
21

Kanker payudara adalah kanker invasif yang paling umum pada wanita di
seluruh dunia yang berkembang dari sel-sel payudara.
Sebagian besar kanker payudara mempunyai prognosis yang lebih baik jika
dilakukan perawatan pada fase awal perkembangannya. Oleh karena itu,
deteksi dini dari tanda dan gejala kanker payudara akan sangat penting,
apalagi pada wanita dengan risiko tinggi terkena kanker payudara
Menurut National Health Service, Inggris, wanita yang mendeteksi tanda-
tanda atau gejala berikut harus segera memeriksakan diri:
 Adanya benjolan di payudara
 Rasa sakit di ketiak atau payudara yang tidak bekaitan dengan periode
menstruasi
 Pitting atau kemerahan pada kulit payudara; terkadang seperti kulit jeruk
22

 Ruam di sekitar (atau diatas) salah satu puting


 Pembengkakan (benjolan) di salah satu ketiak
 Penebalan sebuah area dari jaringan di payudara
 Salah satu puting mengelupas, kadang-kadang mungkin mengluarkan
darah
 Perubahan penampilan putting, mungkin menjadi cekung atau
terbalik
 Perubahan ukuran atau bentuk payudara
 Kulit puting susu atau kulit payudara mulai bersisik dan mengelupas
4. Kanker Ginekologik
23

Kanker ovarium sebagai kanker ginekologi yg paling sering meningat


dengan bertambahnya usia, dengan 50% terjadi pada wanita usia 65
tahun atau lebih, dan insidensi tertinggi pada wanita usia 75-79
tahun.
Kanker ovarium jarang menimbulkan gejala pada stadium awal.
Oleh sebab itu, kanker ovarium biasanya baru terdeteksi ketika
sudah memasuki stadium lanjut atau sudah menyebar ke organ lain.
Gejala stadium lanjut dari kanker ovarium juga tidak terlalu khas
dan menyerupai penyakit lain.
24

Beberapa gejala yang dialami oleh penderita kanker ovarium adalah:


 Perut kembung
 Cepat kenyang
 Mual
 Sakit perut
 Konstipasi (sembelit)
 Pembengkakan pada perut
 Penurunan berat badan
 Sering buang air kecil
 Sakit punggung bagian bawah
 Nyeri saat berhubungan seks
 Keluar darah dari vagina tanpa ada rasa nyeri atau adanya bercak darah
1 tahun atau lebih setelah menopause
5. Kanker Prostat
25

 Kanker prostat merupakan penyakit akibat sel-sel kelenjar prostat


berubah menjadi sel ganas yang menyebabkan prostat membesar, keras,
dan berbenjol-benjol.
 Kanker prostat merupakan salah satu jenis kanker tersering pada pria.
Umumnya, kondisi ini terjadi pada pria di atas usia 50 tahun.
 Tumor prostat ganas berkembang secara perlahan, tanpa gejala klinis
yang jelas pada stadium awal. Akibatnya, cukup banyak pasien yang baru
menyadari penyakit ini saat sudah mencapai stadium menengah hingga
stadium lanjut, sehingga memengaruhi hasil pengobatan yang dilakukan
26

 Gejala kanker prostat akan timbul ketika prostat membesar atau


membengkak dan mulai memengaruhi uretra. Beberapa gejala yang
timbul, antara lain:
 Lebih sering buang air kecil, terutama saat malam hari.
 Nyeri atau panas pada Mr P saat buang air kecil atau ejakulasi.
 Merasa kandung kemih selalu penuh.
 Darah dalam urine atau air mani.
 Tekanan saat mengeluarkan urine berkurang.
 Sulit untuk menahan buang air kecil.

 Pada stadium lanjut, kanker prostat sering menjalar (bermetastasis) ke


tulang. Akibatnya, kondisi ini menimbulkan rasa nyeri hebat pada
tulang belakang, tulang panggul, atau pangkal paha.
6. Kanker Kulit
27

 Kanker kulit adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan kulit.


Kondisi ini ditandai dengan perubahan pada kulit, seperti
munculnya benjolan, bercak, atau tahi lalat dengan bentuk dan
ukuran yang tidak normal.
 Kanker kulit terutama menyerang sel kulit yang terpapar sinar
matahari, seperti pada daerah wajah, lengan, dan tungkai
 Beberapa jenis kanker kulit, antara lain: Karsinoma sel basal,
Karsinoma sel skuamosa, dan Melanoma maligna.
 Adanya perubahan pada kutil dan tahi lalat harus dikaji. Kanker
kulit yg paling serius adalah melanoma maligna, lebih mematikan
pada lansia.
7. Kanker Gastrointestinal
28

A. Kanker Lambung
 Kanker lambung adalah penyakit yang terjadi
karena pertumbuhan sel lambung secara abnormal dan tak
terkendali.
 Kanker lambung jarang menimbulkan gejala spesifik pada stadium
awal. Gejalanya dapat berupa perut kembung atau nyeri ulu hati,
dan sering kali hanya dianggap sebagai keluhan sakit maag.
29

B. Kanker Pankreas
 Kanker pankreas adalah kondisi di mana terdapat tumor ganas di pankreas,
yaitu sebuah organ yang terletak di dekat lambung
 Kanker pankreas pada stadium awal umumnya tidak memiliki gejala yang khas,
atau bahkan tidak bergejala. Kanker pankreas biasanya baru menunjukkan
gejala saat kondisinya sudah tergolong parah. Gejala tersebut berupa:
 Penurunan atau hilangnya nafsu makan.
 Penurunan berat badan walau tidak sedang menjalani diet khusus.
 Nyeri di perut bagian atas yang menjalar hingga ke punggung, nyeri dapat
terasa semakin berat saat berbaring atau setelah makan.
 Kulit kuning.
 Gangguan pencernaan, seperti perut kembung, diare, dan mual.
 Badan terasa lemas.
 Rasa gatal di seluruh tubuh.
30

B. Kanker Esofagus
 Kanker esofagus bisa dialami oleh semua orang, tetapi lebih banyak
dialami pria yang berusia di atas 40 tahun.
 Pada awal kemunculan, kanker esofagus jarang menimbulkan gejala. Gejala
biasanya baru muncul saat kanker sudah mencapai tahap lanjut. Gejala-
gejala kanker esofagus meliputi:
 Nyeri ulu hati.
 Nyeri di tenggorokan atau di belakang tulang dada.
 Batuk kronis yang terjadi terus menerus.
 Sulit menelan (disfagia).
 Penurunan berat badan secara drastis.
 Batuk berdarah atau muntah darah.
 BAB berdarah atau berwarna gelap.
8. Kanker Kandung Kemih
31

 Kanker kandung kemih adalah suatu kondisi, ketika sel urotelial


yang melapisi bagian dalam kandung kemih, tumbuh secara tidak
normal dan tidak terkendali, sehingga menjadi sel kanker.
 Dapat bermetastase ke jaringan terdekat di sekitar kandung kemih,
bahkan ke organ lain yang lebih jauh (kelenjar getah bening, tulang,
hati dan paru-paru).
 Gejala utama: hematuria, sering BAK, rasa ingin BAK secara
mendadak, dan rasa sakit saat BAK.
 Gejala lain jika kanker mengalami metastase: nyeri panggul, nyeri
punggung, hilang nafsu makan dan penurunan BB, nyeri tulang,
sering merasa sangat letih dan lelah
9. Kanker Kepala dan Leher
32

 Kanker kepala dan leher adalah istiah yg digunakan utk


menggambarkan sejumlah tumor ganas yang berbeda yang
berkembang di jaringan dan organ kepala serta leher.
 Ini termasuk kanker laring (pita suara), tenggorokan, bibir, mulut,
hidung, sinus, dan kelenjar ludah.
 Gejala kanker kepala dan leher yang paling umum adalah benjolan
atau rasa sakit yang tidak sembuh, sakit tenggorokan yang tidak
hilang, sulit menelan, dan ada perubahan dalam suara atau suara
serak.
33

 Gejala kanker leher dan kepala yang mungkin lebih spesifik adalah sebagai berikut:
 Benjolan, bengkak, atau massa di daerah kepala atau leher, dengan atau tanpa rasa
sakit
 Bau mulut busuk yang tidak disebabkan oleh buruknya kebersihan mulut dan gigi
 Hidung tersumbat yang sering kumat dan sulit hilang
 Sering mimisan dan/atau keluar cairan aneh dari hidung (bukan ingus atau darah)
 Penglihatan ganda
 Mati rasa atau kelumpuhan otot di wajah, atau nyeri pada wajah, dagu, atau leher
yang tidak hilang
 Perdarahan atau nyeri yang tidak biasa di mulut
 Sering sakit kepala
 Telinga berdenging; atau kesulitan mendengar
 Penurunan berat badan yang tidak terjelaskan
10. Keganasan Hematologi
34

 Kanker darah adalah jenis kanker yang menyerang produksi dan


fungsi sel darah normal dalam tubuh.
 Ada 3 jenis kanker darah yang paling umum, yaitu leukimia,
limfoma, dan myeloma.
 Masing-masing jenis kanker ini menyerang bagian darah yang
berbeda, sehingga mungkin memunculkan gejala yang berbeda, dan
membutuhkan pengobatan yang juga mungkin berbeda.
35

 Gejala kanker darah sangat beragam, tergantung kepada jenis kanker darah,
Namun secara umum, gejala kanker darah adalah:
 Demam,
 Menggigil.
 Kelelahan secara terus menerus atau terasa lemah.
 Nyeri tulang dan sendi.
 Kehilangan nafsu makan atau mual.
 Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
 Sakit kepala.
 Sesak napas.
 Sering terjadi infeksi.
 Kulit gatal atau ruam di kulit.
 Berkeringat pada malam hari.
 Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
 Anemia.
Pedoman Deteksi Dini Kanker Pada Lansia Usia ≥ 65 Tahun
(American Cancer Society)
36

No Pemeriksaan Jenis Kelamin Frekuensi


1 Konseling kesehatan dan Pria dan wanita Setiap tahun
pemeriksaan kanker
2 Pemeriksaan Payudara Wanita Setiap bulan
Sendiri
3 Mamogram Wanita Setiap tahun
4 Pemeriksaan payudara klinis Wanita Setiap tahun
5 Pemerisaan pelvis Wanita Setiap tahun atau
sesuai anjuran dokter
6 Tes Pap Wanita Setiap tahun atau
sesuai anjuran dokter
7 Pemeriksaan rektal digital Pria dan wanita Setiap tahun
Pedoman Deteksi Dini Kanker Pada Lansia Usia ≥ 65 Tahun
(American Cancer Society)
37

No Pemeriksaan Jenis Kelamin Frekuensi


8 Tes slide guaiak feses Pria dan wanita Setiap tahun
(Tes darah samar feses)
9 Sigmoidoskopi Pria dan wanita Setiap 3-5 bulan
atas anjuran dokter
10 Tes Antigen darah yang Pria Setiap tahun
spesifik untuk prostat
Penanganan Kanker Pada
38
Lansia
 Kemoterapi
 Terapi radiasi
 Pembedahan
 Transplantasi sumsum tulang
39

Asuhan Keperawatan Pada


Lansia Dengan Penyakit Terminal
40

 Pada stadium lanjut, pasien dengan kanker tidak hanya


mengalami berbagai masalah fisik seperti nyeri, sesak nafas,
penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang
mempengaruhi kualitas hidup pasien lansia dan keluarganya
 Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut ini tidak hanya
pemenuhan/ pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya
dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang
dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal
sebagai perawatan paliatif. (Doyle & Macdonald, 2003).
Pengkajian
41

a. Pengkajian pada pasien lansia


1) Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal, menggunakan
pendekatan holistik yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap
klien bukan hanya pada penyakit dan aspek pengobatan dan
penyembuhan saja akan tetapi juga aspek psikososial lainnya.
Salah satu metode untuk membantu perawat dalam mengkaji data
psikososial pada klien terminal yaitu dengan menggunakan metode
“PERSON”.
P: Personal Strenghat
E: Emotional Reaction
R: Respon to Stress
S: Support System
O: Optimum Health Goal
N: Nexsus
42

2) Pemeriksaan fisik dan tanda vital


 Perubahan fungsi tubuh tercermin pada suhu badan, denyut
nadi, pernapasan, dan tekanan darah.
 Setiap perubahan fungsi yang berlainan dengan keadaan yang
normal dianggap sebagai indikasi yang penting untuk mengenali
keadaan kesehatan seseorang
3) Tingkat kesadaran: Komposmentis, Apatis, Somnolen, Soporus,
Subkoma, Koma
43

b. Pengkajian pada Keluarga


Hal-hal yang perlu dikaji adalah:
1)    Respon keluarga terhadap klien
2)    Ekspresi emosi keluarga dan toleransinya
3)    Kemampuan dan kekuatan keluarga yang diketahui
4)    Kapasitas dan system pendukung yang ada
5)    Pengertian oleh pasangan sehubungan dengan gangguan
fungsional
6)    Identifikasi keluarga terhadap perasaan sedih akibat
kehilangan dan perubahan yang terjadi
44

c. Pengkajian terhadap lingkungan

1. Sumber daya yang ada


2. Stigma masyarakat terhadap keadaan normal dan penyakit
3. Kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan
4. Ketersediaan fasilitas partisipasi dalam asuhan keperawatan
Diagnosis Keperawatan
45

 Nyeri Kronis
 Ansietas
 Berduka
 Keputusasaan
 Ketidakberdayaan
 Ketidakmampuan koping keluarga
 Penyangkalan tidak efektif
 Distres spiritual
Intervensi Keperawaan
46

Fokus tindakan perawat pada lansia dalam kondisi


terminal:
Pemenuhan rasa nyaman

Caring

Melakukan tindakan keperawatan yg efisien

Mempertahankan status fungsional

Memenuhi kebutuhan spiritual pasien


Evaluasi
47

 Pasien dan keluarga merasa nyaman dan


mengekpresikan perasaannya pada perawat
 Pasien dan keluarga tidak merasa sedih dan siap
menerima kenyataan
 Pasien dan keluarga selalu ingat kepada Tuhan dan
tidak berputus asa
 Pasien dan keluarga menyadari bahwa setiap apa
yang diciptakan Tuhan, pasti akan kembali kepada-
Nya
48

Anda mungkin juga menyukai