Anda di halaman 1dari 17

ASKEP ATRESIA BILIER

(DUKTUS HEPATICUS)
PADA ANAK

Kelompok 7
ANATOMI FISIOLOGI

Hati terletak di belakang tulang-tulang iga (kosta) dalam rongga abdomen daerah
kanan atas. Hati memiliki berat sekitar 1500 gr, dan di bagi menjadi empat lobus.
Setiap lobus hati terbungkus oleh lapisan tipis jaringan ikat yang membentang ke
dalam lobus itu sendiri dan membagi massa hati menjadi unit-unit yang lebih kecil,
yang disebut lobulus.
Sistem bilier terbagi atas :
1. Intrahepatik
2. Ekstrahepatik
PENGERTIAN

• Atresia bilier adalah penyakit hati dan saluran empedu langka pada bayi
baru lahir. Saluran empedu pada hati, disebut juga dengan duktus
hepatikus, memiliki banyak fungsi.
• Atresia bilier (biliary atresia) adalah suatu penghambatan di dalam
pipa/saluran-saluran  yang membawa cairan empedu (bile) dari liver
menuju ke kantung empedu (gallbladder). Ini merupakan
kondisi  congenital, yang berarti terjadi  saat kelahiran
(Lavanilate.2010.Askep Atresia Bilier).
ETIOLOGI

Etiologi atresia bilier masih belum diketahui dengan pasti. Sebagian ahli menyatakan
bahwa faktor genetik ikut berperan, yang dikaitkan dengan adanya kelainan kromosom
trisomi17, 18 dan 21, serta terdapatnya anomali organ pada 30% kasus atresia bilier.
Kemungkinan yang "memicu" dapat mencakup satu atau kombinasi dari faktor-
faktor predisposisi berikut:
1. Infeksi virus atau bakteri
2. Masalah dengan sistem kekebalan tubuh
3. Komponen yang abnormal empedu
4. Kesalahan dalam pengembangan saluran hati dan empedu
5. Hepatocelluler dysfunction.
KLASIFIKASI

Tipe- tipe atresia biliary, secara empiris dapat dikelompokkan dalam 2


tipe:
• Tipe yang dapat dioperasi / Operable/ correctable.

• Tipe yang tidak dapat dioperasi / Inoperable/  incorrectable


Menurut anatomis atresia billier ada 3 tipe:
• Tipe I 
• Tipe IIa 
• Tipe IIb
• Tipe III 
PATOFISIOLOGI

Atresia bilier terjadi karena proses inflamasi berkepanjangan


yang menyebabkan kerusakan progresif  pada duktus bilier ekstrahepatik
sehingga menyebabkan hambatan aliran empedu, dan tidak adanya atau
kecilnya lumen pada sebagian atau keseluruhan traktus bilier ekstrahepatik
juga menyebabkan obstruksi aliran empedu 
MANIFESTASI KLINIS

1. Ikterus
2. Urin gelap
3. Tinja bewarna pucat
4. Penurunan BB
5. Degenerasi secara gradual pd liver
6. Angguan pertumbuhan
7. Gatal2
8. rewel
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Laboratorium rutin dan khusus untuk menentukan etiologi dan


mengetahui fungsi hati (darah,urin, tinja).
 Pencitraan, untuk menentukan patensi saluran empedu dan menilai
parenkim hati.
 Biopsi hati, terutama bila pemeriksaan lain belum dapat menunjang
diagnosis atresia bilier.
PENATALAKSANAAN

• Terapi medikamentosa
• Terapi nutrisi
• Terapi bedah
KOMPLIKASI

• Kolangitis
• Hipertensi portal
• Hepatopulmonary syndrome dan hipertensi pulmonal
• Keganasan
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
- IDENTITAS KLIEN
- IDENTITAS KELUARGA/ORTU
- RIWAYAT KES. DULU/SEKARANG
- RIWAYAT IMUNISASI
- AKTIVITAS SEHARI-HARI
- PEMERIKSAAN FISIK
DIAGNISA KEPERAWATAN

1. Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi


nutrien
2. Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan asites
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan sirkulasi
INTERVENSI

• Kaji distensi abdomen

• Pantau masukan nutrisi dan frekuensi muntah

• Timbang BB setiap hari.

• Himbau kepada ibu untuk erikan ASI sedikit tapi sering.

• Kolaborasi dengan tim kesehtaan lain :


DX 2

• Kaji tanda-tanda vital, nadi perifer, pengisian


kapiler, turgor kulit.
• Awasi nilai laboratorium HB/Ht dan natrium
• Hitung intake dan output, bandingkan dengan BB .
misal muntah
• Beritahu ke ibu untuk tetap memberikan ASI
• Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian cairan
IV
DX 3

a.Monitor kulit akan adanya priuritas


b. Memandikan pasien dengan air biasa atau cream/lotion,
hindari sabun alkali
c. Himbau ibu atau keluarga untuk memakaikan pakaian
longgar

d. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian antihistamin


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai