a. Tidak terjadinya kesalahan Kepatuhan melakukan 100 % identifikasi pasien dalam pelayananidentifikasi pasien pada saat pendaftaran dan akan melaksanakan tindakan maupun pemberian obat b Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan melaksanakan 100 % SBAR pada pelaporan kasus Kepatuhan melaksanakan 100% TUBAK pada saat menerima instruksi dokter c Tidak terjadinya kesalahan Kepatuhan pelabelan obat 100 % pemberian obat LASA Kepatuhan pelabelan obat High Alert 100 % Kepatuhan pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat 100 % d Tidak terjadinya kesalahan Kepatuhan melakukan double 100 % prosedur tindakan check pada tindakan agar tidak terjadi salah sisi Kepatuhan melakukan double 100 % check pada tindakan agar tidak salah orang
5 Pengurangan terjadinya infeksi Kepatuhan melakukan hand 100 %
dalam pelayanan hygiene dengan benar
6 Tidak terjadinya pasien jatuh di Kepatuhan melakukan kajian 100 %
fasilitas kesehatan jatuh pada pasien Kamus sasaran keselamatan pasien
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
Judul Mengidentifikasi pasien dengan benar
Dimensi mutu Keselamatan pasien tujuan Tergambarnya upaya Puskesmas Bulang dalam menjaga keselamatan pasien Definisi Prosedur identifikasi pasien adalah kegiatan menanyakan 2 operasional (dua) identitas yaitu nama, umur atau tanggal lahir dilengkapi dengan nomor rekam medis sebagai acuan petugas dalam mencocokkan identitas pasien sebelum tindakan dilakukan seperti sebelum memberi obat, sebelum mengambil sampel darah serta sebelum melakukan tindakan prosedur dan asuhan keperawatan Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan Numerator Jumlah pasien yang dilakukan identifikasi Denominator Jumlah pasien dalam 1 bulan Standar 100 % Sumber register Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
Judul Meningkatkan komunikasi yang efektif
Dimensi mutu Keselamatan pasien tujuan Tergambarnya upaya Puskesmas Bulang dalam menjaga keselamatan pasien dengan metode SBAR dan TUBAK Definisi SBAR (Situation, Background, Assessment, operasional Recommendation) adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien Situation : Bagaimana situasi yang akan dibicarakan/ dilaporkan? a. Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien; b. Diagnosa medis; c. Apa yang terjadi dengan pasien. Background : Apa latar belakang informasi klinis yang berhubungan dengan situasi? a. Obat saat ini dan alergi; b. Tanda-tanda vital terbaru; c. Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk perbandingan; d. Riwayat medis; e. Temuan klinis terbaru. Assessment : berbagai hasil penilaian klinis perawat a. Apa temuan klinis?; b. Apa analisis dan pertimbangan perawat?; c. Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan? Recommendation : apa yang perawat inginkan terjadi dan kapan? a. Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki masalah?; b. Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada dokter?; c. Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi pasien?; d. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?
TUBAK adalah kegiatan untuk memastikan setiap instruksi
verbal dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi, dengan cara membacakan kembali instruksi: dan mengkonfirmasi apa yang sudah dituliskan dengan dibaca ulang dan /atau dengan ejaan huruf alphabet Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan Numerator Jumlah konsul via telepon yang menggunakan metode SBAR & TUBAK Denominator Jumlah pasien yang memerlukan konsul via telepon Standar 100 % Sumber register Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai
Judul Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai Dimensi mutu Efektivitas dan keselamatan pasien tujuan Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga keselamatan pasien dalam pemberian obat high alert dan LASA Definisi Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) operasional adalah obat yang sering menyebabkan terjadinya kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event) Obat LASA adalah obat-obatan dengan kemasan dan pengucapan yang mirip Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan numerator Jumlah obat high alert & LASA yang diberi label denominator Jumlah obat high alert dan LASA yang tersedia di puskesmas Standar 100 % Sumber register Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data
4. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar,
pembedahan pada pasien yang benar
Judul Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai Dimensi mutu Efektivitas dan keselamatan pasien Tujuan Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap keselamatan pasien tindakan medis Definisi Check list keselamatan pasien operasi terdiri dari operasional 1. Pelaksanaan SIGN IN dilakukan sebelum anestesi 2. Pelaksanaan TIME OUT dilakukan sebelum tindakan. 3. Pelaksanaan SIGN OUT dilakukan sebelum dilakukan penutupan luka tindakan Komponen yang harus dilengkapi pada check list tersebut adalah : 1. Kolom identitas ( nama, umur, No. RM dan jenis kelamin) 2. Waktu pelaksanaan tindakan SIGN IN, TIME OUT dan SIGN OUT (tanggal, jam awal dan jam akhir) 3. Check list masing masing tindakan SIGN IN, TIME OUT, dan SIGN OUT. 4. Nama dan tanda tangan petugas disetiap tindakan SIGN IN, TIME OUT dan SIGN OUT. Seluruh komponen diatas harus terisi lengkap, apabila salah satu/lebih komponen yang tidak terisi maka dinyatakan tidak lengkap. Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan Numerator Jumlah check list yang diisi lengkap Denominator Jumlah pasien tindakan medis Standar 100 % Sumber Rekam medis Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data 5. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Judul Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan
Dimensi mutu keselamatan pasien tujuan Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga keselamatan pasien khususnya infeksi nosokomial Definisi Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam operasional melakukan prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan lima momen. Lima momen yang dimaksud adalah : 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Sebelum melakukan tindakan aseptik 3. Setelah kontak dengan pasien 4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien 5. Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan Numerator Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas yang diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam suatu periode survey (momen) Denominator Jumlah kumulatif kegiatan lima momen petugas yang seharusnya diawali dengan melakukan kebersihan tangan metode enam langkah yang tepat dan benar dalam suatu periode survey yang sama (momen Standar 100 % Sumber Survey Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data
6. Assesmen resiko pasien jatuh
Judul Assesmen resiko pasien jatuh
Dimensi mutu Keselamatan pasien tujuan terselenggaranya pelayanan yang aman dan efektif bagi pasien Definisi Ketika pasien baru pertama kali masuk perawatan maka operasional dalam 24 jam harus dilakukan asesmen awal keperawatan dimana dalam asesmen tsb dapat diketahui kemungkinan pasien berisiko jatuh dengan skoring tertentu menggunakan instrumen penilaian risiko jatuh. Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa, skala Humpty Dumpty untuk pasien anak - anak, dan skala jatuh untuk pasien geriatri. Frekuensi 1 bulan pengumpulan data Periode analisa 1 bulan Numerator Pasien yang diasesmen resiko jatuh Denominator Jumlah pasien dalam 1 bulan Standar 100 % Sumber register Penanggung Tim Keselamatan Pasien jawab pengumpul data