Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

DINAS KESEHATAN KABUPATEN SIDOARJO


RSUD SIDOARJO BARAT
Jalan Bibis Bunder Tambak Kemerakan, Krian, Sidoarjo Kode Pos 61262
Telepon (031) 89911199
Email : rsudsidoarjobarat@sidoarjokab.go.id
Website : www.rsudsidoarjobarat.sidoarjokab.go.id

FORM PROFIL INDIKATOR RAWAT INAP


1. INDIKATOR MUTU PRIORITAS RAWAT INAP

Judul Indikator Ketepatan Identifikasi Pasien


Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Tercapainya Keselamatan Pasien rawat inap
Definisi Operasional Ketepatan identifikasi pasien adalah penentuan identitas pasien sejak
awal pasien masuk sampai dengan pasien keluar terhadap semua
pelayanan yang diterima oleh pasien.
Jenis Indikator Persentase
Satuan Pengukuran Proses
Numerator (Pembilang) Jumlah ketepatan identifikasi pasien
Denominator Jumlah pasien yang menggunakan gelang identitas
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria - Ketepatan pelabelan identitas (nama, tanggal lahir, alamat,
nomor RM)
- Ketepatan pemilihan gelang identitas
- Ketepatan prosedur konfirmasi identitas pasien (antara lain
konfirmasi dengan pertanyaan terbuka)
Formula Jumlah ketepatan identifikasi pasien/ Jumlah
pasien yang menggunakan gelang identitas x 100
%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Observasi
Instrumen Pengambilan Super Intendent Rawat Inap
Data
Besar Sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
Cara Pengambilan Rekam medis
Sampel
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data grafik

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Tim Ranap
Judul Indikator Kepatuhan waktu melakukan konfirmasi TBAK saat menerima in-
struksi verbal melalui telepon
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Pelaksanaan komunikasi efektif : Read Back dapat membantu
terciptanya komunikasi lisan yang terjadi diantara PPA (Profesional
Pemberi Asuhan) selama memberikan pelayanan atau asuhan kepada
pasien, sehingga terhindar dari misskomunikasi yang mengakibatkan
kesalahan. Sesuai dengan standar SKP 2.
Definisi Operasional Pelaksanaan komunikasi efektif : TBAK merupakan suatu bentuk
kedisiplinan PPA (Profesional Pemberi Asuhan) dalam melakukan
komunikasi efektif yang dibuktikan melalui pendokumentasian dari
proses komunikasi efektif yaitu dengan diberlakukannya Cap
Konfirmasi
Jenis Indikator Persentase
Satuan Pengukuran Proses
Numerator (Pembilang) Jumlah ketepatan identifikasi pasien
Denominator Jumlah pasien yang menggunakan gelang identitas
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kepatuhan waktu konfirmasi TBaK selama 1x24 jam setelah
menerima instruksi
Formula Jumlah rekam medis pasien yang telah
dikonfirmasi TBaK selama waktu 1x24 jam
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Observasi
Instrumen Pengambilan Rekam medis
Data
Besar Sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
Cara Pengambilan Rekam medis
Sampel
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data grafik

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Tim Ranap
Judul Indikator Kepatuhan Pelaksanaan Double Check saat pemberian Obat High
Alert
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Obat – obatan high allert tidak berada di unit pelayanan pasien
kecuali jika dibutuhkan secara klinis dan tindakan diamil untuk
mencegah pemberian yang tidak di sengaja di area tersebut
Definisi Operasional Kepatuhan Penyimpanan Elektrolit Pekat yang dimaksud adalah
prosedur
inspeksi di unit pelayanan untuk memastikan tidak adanya elektrolit
konsentrat bila tidak dibutuhkan secara klinis
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah
obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel
event) dan obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (adverse event).
Jenis Indikator Persentase
Satuan Pengukuran Persesn
Numerator (Pembilang) Jumlah obat high alert yang ada dalam 1 bulan
Denominator Jumlah pasien yang mendapatkan obat-obatan high allert
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kepatuhan Pelaksanaan Double Check saat pemberian Obat High
Alert
Formula Jumlah pasien yang mendapatkan obat-obatan high
allert
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Observasi
Instrumen Pengambilan Rekam medis
Data
Besar Sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
Cara Pengambilan Rekam medis
Sampel
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data grafik

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Tim Ranap
Judul Indikator Kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan
Dasar Pemikiran
Dimensi Mutu Keselamatan Pasien
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien
Definisi Operasional Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan
prosedur cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan 6
momen. Dan 6momen yang dimaksud adalah :
1. Sebelum kontak dengan pasien
2. Sebelum melaksanakan tindakan aseptic
3. Setelah kontak dengan pasien
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan alat dan lingkungan sekitar pasien
6. Setelah melepas sarung tangan
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persen
Numerator (Pembilang) Jumlah kegiatan petugas yang melakukan kebersihan tangan dengan
metode enam langkah dengan tepat dan benar dalam suatu periode
survey
Denominator umlah seluruh kegiatan petugas yang seharusnya dilakukan
(Penyebut) kebersihan tangan sesuai lima momen periode survey yang sama
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kepatuhan Pelaksanaan Double Check saat pemberian Obat High
Alert
Formula Jumlah pasien yang mendapatkan obat-obatan high
allert
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Observasi
Instrumen Pengambilan Rekam medis
Data
Besar Sampel Jumlah sampel per bulan 100% populasi
Cara Pengambilan Pengumpulan data oleh Komite PPI dan Sub KPRS dan dilanjutkan
Sampel dengan pelaporan data ke Direktur. Secara umum setiap 3 bulan data
akan dianalisa
dan dilaporkan ke Dewan Pengawas dan Yayasan serta
didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit bulan yang
akan dikoordinasikan oleh Komite PMKP.
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data grafik

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Tim PPI
Judul Indikator Assesment Resiko jatuh
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
1. Ketentuan/peraturan
2. Data
3. Literatur
4. Analisis situasi
Dimensi Mutu 1. Keselamatan pasien
Tujuan Menurunkan angka pasien jatuh
Definisi Operasional Setiap pasien dilakukan asesmen awal resiko jatuh, baik melalui
Morse fall Scale (MFS untuk pasien ≥ 18 tahun, Humpty Dumpty
untuk pasien berusia < 18 tahun, dan Edmoson Scale untuk pasien
lansia dan psikiatri) :
a. Pemasangan gelang warna kuning, dipasangkan di pergelan-
gan tangan kanan, dekat dengan gelang identitas
b. Segitiga warna hijau untuk pasien dengan resiko rendah atau
segitiga merah untuk pasien dengan resiko tinggi, ditem-
patkan pada sisi kanan tempat tidur pasien
Selanjutnya pada pasien rawat inap, asesmen resiko jatuh ini
direasses kembali setiap hari, dimana tentunya ada perubahan
perjalanan penyakit ataupun terapi.
Jenis Indikator Input : pasien rawat inap yang dilakukan assessment resiko
jatuh harian mulai dari IGD
Proses : pasien yang dilakukan observasi resiko jatuh
Output : pasien yang dilakukan assessment resiko jatuh sampai
boleh pulang
Outcome : untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap
pengguna layanan.
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan Antara lain: jumlah,
persentase, dan satuan waktu.
Numerator (Pembilang) Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan asesmen resiko jatuh
harian (diadmisi di UGD) sampai boleh pulang, dirujuk, meninggal
ataupun pulang paksa
Denominator Jumlah pasien rawat inap
(Penyebut)
Target Pencapaian 100%

Kriteria -
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Rekam medis
Instrumen Pengambilan Rekam medis
Data
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar
sampel disesuaikan dengan kaidah - kaidah statistik
Cara Pengambilan Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan
Sampel informasi/data yang menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki
populasi. Secara umum ada 2 cara:
1. Probability Sampling
2. Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data tabel

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Ketua Komite Keperawatan. Koordinator Unit Rawat Inap.
Diawali di UGD. Dilanjutkan dan disensus di Unit Rawat Inap.
Judul Indikator Kepatuhan terhadap Clinical Pathway
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
1. Undang-Undang mengenai pelayanan public
2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Dimensi Mutu Kesinambungan pelayanan dan keselamatan pasien
Tujuan Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi
risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis,
dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan
sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu
pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang
berbasis bukti.
Definisi Operasional Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf
medis/ DPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk
memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses
asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan 5 clinical pathway untuk penyakit atau
kondisi yang memenuhi satu atau lebih kriteria yang berlaku di RS
tersebut berdasarkan:
a.Penyakit atau kondisi yang paling sering atau banyak terjadi (High
Volume)
b.Penyakit atau kondisi yang memiliki risiko tinggi (High Risk)
c.Penyakit atau kondisi yang memerlukan biaya tinggi (High Cost)
d.Penyakit atau kondisi yang terdapat variasi/keragaman dalam
pengelolaannya.
Setiap CP mampu menunjukan komponen standar LOS, obat dan
penunjang.
Disebut patuh apabila mengikuti ketiga proses asuhan yang telah
distandarisasi dalam CP.
Jenis Indikator -
Satuan Pengukuran Indeks
Numerator (Pembilang) -
Denominator -
(Penyebut)
Target Pencapaian 80%
Kriteria -
Formula
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Format clinical pathways yang telah terisi
Instrumen Pengambilan Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP
Data
Besar Sampel Semua pasien yg menderita penyakit yg ditetapkan dalam CP

Cara Pengambilan - Pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama perawatan.
Sampel - Pasien yang meninggal

Periode Pengumpulan 1bulan


Data
Penyajian Data Tabel

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Koordinator Unit Rawat Inap
Judul Indikator Kepatuhan jam visite dokter spesialis
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari:
3. Undang-Undang mengenai pelayanan public
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi mengenai Pedoman Penyusunan Survei
Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik.
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Mengetahui jam visite dokter spesialis
Definisi Operasional 1. Kepatuhan Jam Visite Dokter Spesialis sebagai DPJP adalah
kunjungan dokter spesialis untuk melihat perkembangan pasien
yang menjadi tanggung jawabnya setiap hari sebelum jam 14.00
termasuk hari libur.
 Catatan :
1.pasien baru masuk
2.batasan pukul 14.00
3.hari libur

Jenis Indikator Outcome


Satuan Pengukuran Indeks
Numerator (Pembilang) Jumlah hari dokter spesialis visit pasien rawat inap sebelum pukul
14.00 WIB
Denominator Total hari dokter spesialis visite dalam 1 bulan
(Penyebut)
Target Pencapaian 80%
Kriteria Jumlah hari dokter spesialis visit pasien rawat inap sebelum pukul
14.00 WIB
Formula
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber Data Laporan Visite Rawat Inap dalam rekam medik
Instrumen Pengambilan Kuesioner
Data
Besar Sampel Semua pasien rawat inap
Cara Pengambilan Rekam medis
Sampel
Periode Pengumpulan 1bulan
Data
Penyajian Data Tabel

Periode Analisis dan 3bulan


Pelaporan Data
Penanggung Jawab Tim Humas

Anda mungkin juga menyukai