I. PENDAHULUAN
Salah satu bentuk upaya peningkatan mutu pelayanan RS adalah adanya penilaian
mutu pelayanan dengan indikator mutu pelayanan RS. Peningkatan mutu dan keselamatan
pasien dilakukan berdasarkan tersedianya data. Penggunaan data secara efektif dapat
dilakukan berdasarkan evidence-based praktek klinik dan evidence-based praktek
manajemen. Berhubung sebagian besar rumah sakit mempunyai sumber daya terbatas, maka
rumah sakit ini tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan.
Rumah Sakit Aura Syifa Kediri telah menentukan indikator mutu klinis dan indikator
mutu manajemen yang dinilai (diukur) dengan mengacu pada misi rumah sakit, kebutuhan
pasien dan jenis pelayanan. Penilaian terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi,
diberikan dalam volume besar atau cenderung menimbulkan masalah.
II. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mewujudkan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Rumah Sakit
Aura Syifa Kediri sesuai dengan standar dan berkelanjutan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
b. Meningkatkan mutu manajemen
IV. SASARAN
Sasaran program penilaian indikator mutu pelayanan Rumah Sakit Aura Syifa Kediri
meliputi area klinis dan area manajemen.
1
4 Prosedur bedah Kepatuhan penandaan lokasi 100% Ka. IBS
operasi yang memiliki dua sisi
dan multiple struktur
5 Penggunaan Angka Penggunaan obat lebih 0% Ka. Instalasi
antibiotika dan obat dari 7 macam dalam 1 hari pada Farmasi
lainnya pasien pulang rawat inap
2
5 Harapan dan Tingkat kepuasan pasien RJ, ≥ 80% Kasubbag.
kepuasan pasien IGD, RI Humas dan
dan keluarga Pemasaran
6 Harapan dan Tingkat kepuasan staf / ≥ 80% Kasubbag. SDM
kepuasan staf karyawan & Diklitbang
7 Demografi pasien Laporan 10 besar penyakit Tersedi Ka. IRMIK
dan diagnosis klinik a & up
date
8 Manajemen Ketepatan waktu laporan 100% Kabag.
keuangan keuangan Keuangan
9 Pencegahan dan Edukasi hand hygiene 100% Ketua Komite
pengendalian dari PPI
kejadian yang dapat
menimbulkan
masalah bagi
keselamatan pasien,
keluarga pasien dan
staf
V. LAPORAN KEGIATAN
Kegiatan penilaian mutu klinis dan mutu manajemen ini telah mulai dilaksanakan pada
bulan Juli 2016. Dari hasil evaluasi kegiatan dan pertemuan koordinasi dengan Direksi RS
kemudian dipilih dan ditetapkan Indikator mutu pelayanan yang meliputi indikator klinis,
indikator manajerial, dan indikator international library measure yang baru. Pada 10 (sepuluh)
area klinis ditetapkan sebanyak 7 (tujuh) indikator klinis baru dan 3 (tiga) indikator lama. Pada
9 (Sembilan) area manajemen ditetapkan sebanyak 7 (tujuh) indikator manajerial baru dan 2
(dua) indikator lama. Sedangkan untuk indikator internasional library measure juga telah dipilih
dan ditetapkan sebanyak 5 (lima) indikator. Dari masing-masing indikator juga telah disusun
profil / kamus indikator beserta instrument pendukungnya yang meliputi form sensus (sesuai
periode pengumpulan data) dan form register pasien. Sosialisasi telah dilaksanakan pada
tanggal 25 Agustus 2016.
Pengumpulan dan pencatatan data serta validasi dan analisis data dilaksanakan bulan
November 2016. Pengumpulan dan pencatatan data dilakukan pada indikator klinis dan
manajemen, sedangkan validasi data hanya dilakukan terhadap indikator klinis saja.
Laporan validasi data indikator mutu klinis RS. Aura Syifa Kediri bulan Juli 2016 bisa dilihat
dalam lampiran.
4
struktur
5 Angka Penggunaan obat lebih 0% ≤ 20% 45%
dari 7 macam dalam 1 hari
pada pasien pulang rawat
inap
6 Kejadian Nyaris Cidera 0% ≤ 20% 3%%
Peresepan Obat
7 Pasien paska pembiusan di 100% 90% 56%
transfer dari recorvery room
IBS ke ruang rawat inap
sesuai dengan aldrette
score
8 Efektifitas penggunaan 100% 90% 23,8%%
darah
9 Kelengkapan pengisian 100% 80% 38,8%
rekam medik 24 jam
setelah selesai pelayanan
RI & RJ
10 Angka phlebitis 0‰ ≤ 20‰ 72,12‰
Ketidaklengkapan assesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien rawat inap
Ketidaklengkapan assesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien rawat inap bulan Juli
2016 adalah 45%. Angka ini belum sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu 100%.
Bahkan belum mencapai target awal yang ditetapkan yaitu 80%. Adapun form yang tidak
diisi dengan lengkap adalah sebagai berikut :
1. Riwayat penyakit/ operasi dahulu : 27 item tidak di isi
2. Riwayat alergi : 42 item tidak di isi
3. Diagnosa banding : 38 item tidak di isi
4. Konsultasi dokter speialis : 23 item tidak di isi
5. Rencana Tindak Lanjut : 44 item tidak di isi
6. Status Present : 46 item tidak di isi
5
Kepatuhan penandaan lokasi operasi yang memiliki dua sisi dan multiple struktur
Kepatuhan penandaan lokasi operasi yang memiliki dua sisi dan multiple struktur bulan
Juli 2016 adalah 26,8%. Hasil ini belum sesuai standar yaitu 100%. Juga belum memenuhi
target, yaitu 90%. Hal ini disebabkan form pengisian “penandaan lokasi operasi yang
tersedia adalah untuk pasien pria saja sedangkan untuk pasien wanita belum ada
sehingga mempengaruhi angka kepatuhan penandaan lokasi operasi tersebut.
Angka penggunaan obat lebih dari 7 macam dalam 1 hari pada pasien pulang rawat inap
Angka penggunaan obat lebih dari 7 macam dalam 1 hari pada pasien pulang rawat inap
pada bulan Juli 2016 adalah 45%. Angka ini telah sesuai dengan standar yang ditetapkan
yaitu 0%. Sedangkan target yang ditentukan adalah ≤ 20%. Dalam hal ini dapat
disimpulkan bahwa pasien yang mendapatkan obat dapat dicegah agar tidak terjadi
duplikasi pemakaian dosis obat.
Pasien paska pembiusan di transfer dari recovery room IBS ke ruang rawat inap sesuai
dengan aldrette score
Pasien paska pembiusan di transfer dari recovery room IBS ke ruang rawat inap sesai
dengan aldrette score bulan Juli 2016 adalah 56%. Angka ini belum sesuai dengan
standar yang ditetapkan yaitu 100%. Bahkan belum mencapai target awal yang ditetapkan
yaitu 90%. Hal ini disebabkan jumlah seluruh pasien operasi meliputi anak dan dewasa
sedangkan yang terdapat aldrette score adalah hanya pasien dewasa.
6
Angka Phlebitis
Berdasarkan surveillance yang dilakukan oleh tim PPI diperoleh hasil angka phlebitis pada
bulan Juli 2016 adalah 72,12‰. Angka ini belum memenuhi standar yang ditetapkan
yaitu 0% bahkan belum sesuai dengan taerget awal yaitu ≤20‰.
7
Tigkat kepuasan pasien RJ,IGD,RI
Tingkat kepuasan pasien RJ,IGD,RI belum bisa dilaksanakan pada bulan Juli 2016 adalah
%. Angka ini belum sesuai dengan standar yang telah di tentukan yaitu > 80%. Hal ini
disebabkan karena beberapa factor diantaranya kenyamanan lingkungan bagi
pasien,tanggungjawab petugas pelayanan,serta kecepatan pelayanan.
8
Verbal order di tandatangani dokter dalam 24 jam
Pelaksanaan verbal order yang di tandatangani dokter dalam 24 jam selama bulan Juli
2016 adalah 0%. Angka ini belum sesuai dengan standar yang ditentukan yaitu 100%.
Bahkan masih kurang dengan target yang ada yaitu 35%. Hal ini disebabkan oleh
pemakaian stempel ISBAR belum terlaksana dikarenakan ada kekeliruan dalam
pemesanan stempel.
VIII. PENUTUP
Demikian laporan Indikator Mutu Pelayanan RS Aura Syifa bulan Juli tahun 2016 yang
dapat kami sampaikan. Semoga laporan ini bisa menjadi bahan pertimbangan dalam
meningkatkan mutu pelayanan unit kerja dan secara keseluruhan mutu pelayanan di RS. Aura
Syifa Kediri.
Mengetahui,
Ketua Panitia PMKP Sekretaris Panitia PMKP