Direktur RS EMMA
Di tempat
SURAT PENGANTAR
Email : rs.emmamojokerto@yahoo.co.id
MOJOKERTO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan laporan kegiatan PMKP ini meliputi pelaksanaan pengukuran
indikator mutu pelayanan dan insiden yang dilakukan oleh unit di RS Emma.
BAB II
KEGIATAN PEMANTAUAN INDIKATOR MUTU
RUMAH SAKIT EMMA
BULAN OKTOBER-DESEMBER 2022
A. Kegiatan pokok
Seperti telah dijelaskan diatas, kegiatan pemantauan indikator mutu Triwulan IV Tahun
2022 yang dilaporkan adalah periode bulan Oktober-Desember 2022. Adapun indikator
mutu yang dipantau adalah sebagai berikut :
NO INDIKATOR UNIT/BAGIAN
1. Insiden kesalahan penginputan data pasien Administrasi
2. Kepatuhan komunikasi saat serah terima (hand over) pasien Unit Rawat Inap
dari IGD ke ruangan rawat inap
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert Farmasi
medication)
4. Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi Kamar Operasi
5. Kepatuhan hand hygiene PPI
6. Kepatuhan Asesmen Risiko Jatuh Pada Pasien Rawat Jalan Unit Rawat Jalan
7. Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Rawat Inap
pada bayi baru lahir kebidanan
8. Waktu tunggu SC elektif >60 menit Rawat Inap
kebidanan
9 Kelengkapan assessment medis pasien kebidanan 1x24 jam Rawat Inap
kebidanan
10. Kepatuhan pengisian E-resep (resep elektronik) pada Casemix
pelayanan rawat jalan
11. Angka Komplain didalam pelayanan Rawat Jalan Humas
12 Kejadian pasien sudah mendaftar tapi tidak terdaftar di sistem Unit Rawat Jalan
antrian rawat jalan
C. Jadwal kegiatan
1. Melakukan pelaporan hasil pemantauan indikator mutu oleh masing-masing bagian
/unit dilakukan setiap bulan.
2. Melakukan pemantauan indikator mutu serta validasi data yang dilaksanakan
berkesinambungan.
3. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indiktor mutu (dilaksanakan setiap
bulan).
4. Melakukan analisa dan menyusun program perbaikan mutu oleh komite mutu dan unit
terkait.
5. Melakukan penyampaian hasil capaian pemantauan indikator mutu setiap tiga bulan.
6. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit setiap tiga bulan.
2. Kepatuhan komunikasi saat serah Unit SKP 100% 92,9 96,2 99,2
terima Rawat % % %
(hand over) pasien Inap
dari IGD ke ruangan rawat inap
3. Peningkatan keamanan obat yang Farmasi SKP 100% 92,3 96,7 100%
perlu diwaspadai (high alert % %
medication)
10. Kepatuhan pengisian E-resep Casemix Sistem 85% 56,4 60% 67,5
(resep elektronik) pada % %
pelayanan rawat jalan
11. Ada atau tidaknya Komplain Humas Renstra / 0% 50% 80% 14,3
didalam pelayanan Rawat Jalan KPI %
7. Kejadian drop out pasien Unit Rehab ≤50% 12,2% 9,6% 4,9%
terhadap pelayanan rehabilitasi Medik
yang direncanakan
Dari hasil capaian indikator mutu dibulan Oktober-Desember 2022, dilakukan analisa
data pada indikator mutu dengan melakukan perbandingan waktu ke waktu didalam
rumah sakit,perbandingan dengan standar nasional atau praktik terbaik berdasarkan
referensi terkini dan perbandingan eksternal dengan rumah sakit lain.
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Hasil capaian rata-rata kepatuhan penggunaan APD pada triwulan 4 belum mencapai
target sebesar 100%. Dari grafik diatas dapat terlihat tren penurunan pada triwulan 4 2022
capaian dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya
pemahaman staf tentang penggunaan APD dan kurangnya monitoring dan supervise dari
komite PPI. Dari hasil analisa data didapatkan bahwa profesi yang kurang patuh dalam
penggunaan APD adalah dokter, sehingga diperlukan pendekatan khususnya pada dokter-
dokter baik dokter umum dan spesialis tentang penggunaan APD yang sesuai.
Study Dalam 1 minggu dapat dilihat keaktifkan IPCLN unit dalam mengingatkan
staf di unitnya dan dapat dilihat kepatuhan APD di unit mengalami
peningkatan.
Action Pendekatan melalui IPCLN unit cukup efektif, kegiatan supervise dan
motivasi terus dilakukan. Melakukan evaluasi pada bulan berikutnya
Melakukan sosialiasi kepada DPJP terkait penggunaan APD yang
sesuai oleh tim PPI.
2. Kepatuhan kebersihan tangan
88.0
85.0
82.0
79.0
76.0
73.0
70.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Pada bulan triwulan IV 2022 pencapaian keapatuhan kebersihan tangan sudah melebihi
target yang ditentukan. Pada bulan November didapatkan penurunan menjadi 95,4%,
namun terjadi peningkatan kembali menjadi 97% pada bulan Desember.
80.0
70.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Dari grafik diatas dapat dilihat persentase capaian indicator mutu kepatuhan petugas dalam
melaksanakan identifikasi pasien pada bulan Oktober mengalami penurunan dari sebelumnya
menjadi 90,3%. Dari hasil Analisa, didapatkan kurangnya kepatuhan Identifikasi pada unit
rawat inap kebidanan, Komite mutu segera memberikan feedback dan ditindaklanjuti oleh
kepala unit. Pada bulan November mengalami peningkatan hingga akhirnya kembali
mencapai target pada bulan Desember.
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
100.0
90.0
80.0 75.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Dari grafik diatas dapat dilihat persentase capaian indicator mutu waktu tanggap Operasi
Seksio sesarea emergensi pada triwulan IV tahun 2022 sempat mengalami penurunan pada
bulan Oktober menjadi 75%. Hal ini disebabkan karena DPJP masih ada tindakan di rumah
sakit lain yang belum selesai.
Plan Mempertahankan waktu tanggap operasi seksio sesaria emergensi <30 menit
Do Review pelaksanaan dan koordinasi dengan bidang dan unit terkait
respon time jika ada operasi seksio sesaria emergensi
Dilakukan sosialisasi kepada DPJP terkait kepatuhan waktu tanggap
SC Emergency.
Study Capaian indikator waktu tanggap Operasi Seksio sesarea emergensi kembali
sesuai target.
100.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
Analisis :
Dari grafik diatas dapat dilihat persentase capaian indicator mutu penundaan operasi elektif
mulai menurun pada bulan Oktober 2022 menjadi 7,8%. Namun pada bulan November dan
Desember terjadi tren peningkatan Kembali. Penundaan operasi dikarenakan adanya
keterlambatan DPJP karena DPJP ada operasi mendadak (CITO) baik di RS Emma maupun
RS lain atau dikarenakan DPJP masih pelayanan di RS lainnya.
Study Penundaan operasi masih terjadi dan belum mencapai target dibawah 5%.
Action Pendekatan melalui sosialisasi belum efektif, dapat dilakukan siklus PDSA
ulang. Terus dilakukan monitoring dan supervise oleh kepala unit kamar
operasi.
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Waktu tunggu rawat jalan pada triwulan IV 2022 sudah mencapai target capaian. Hasil
capaian rata-rata triwulan sebesar 89,8% sudah melebihi dari target capaian sebesar 80%.
Namun dapat dilihat dari grafik bahwa capaian di triuwlan IV menurun dibandinglan
triwulan sebelumnya. Hal ini
Plan Mempertahankan capaian agar terus sesuai target yaitu >80%, dan
berupaya meningkatkan capaian agar pelayanan rawat jalan semakin baik
dan memuaskan.
Do
Mempertahankan hasil capain indicator waktu tunggu rawat jalan
dengan terus melakukan supervise pada pelayanan rawat jalan.
Memberikan sosialisasi kepada dokter spesialis tentang kepatuhan
waktu tunggu rawat jalan, dan memberikan apresiasi kepada dokter
yang telah patuh.
Melakukan rapat internal unit rawat jalan dan administrasi untuk
meningkatkan koordinasi dan kinerja agar pelayanan di rawat jalan
semakin cepat dan efisien.
Study Waktu tunggu rawat jalan sudah mencapai target capaian
Action Terus dilakukan supervise dan monitoring terhadap waktu tunggu rawat jalan.
100.0
90.0
80.0 78.3
69.2 68.1
70.0
41.4
40.0 37.1 36.9
34.2
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Capaian visite dokter belum mencapai target pada triwulan IV 2022. Dari grafik
dapat dilihat adanya tren penurunan kepatuhan visite dokter sejak triwulan III 2022
hingga November mencapai hanya 34,2%. Belum semua dokter spesalis visite
sebelum jam 14.00 wib karena dokter tersebut melaksanakan pelayanan poliklinik
pada pagi hari, belum terbiasanya dokter spesalis visite di hari minggu dan hari libur
nasional, dan dokter masih pelayanan di rumah sakit lain tempat dokter praktek. Serta
kurangnya pemahaman terhadap indikator kepatuhan visite dokter spesialis masih
kurang.
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
90.0
87.5 87.5
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indicator pelaporan hasil kritis laboratorium pada bulan triwulan IV sudah
mencapai target 100%.
Mempertahankan capaian indicator pelaporan hasil kritis laboratorium sesuai target 100%
dengan terus melakukan supervise dan monitoring di unit laboratorium.
98.4 l
96.9
100.0 96.0 97.8
94.8
90.0 88.5
83.4 82.7 82.9
78.5 80.3 80.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian kepatuhan formularium nasional pada triwulan IV 2022 sudah mencapai
target capaian di atas 80%. Pada bulan Oktober capaian sebesar 88.5% namun dapat dilihat
pada grafik terjadi penurunan pada bulan November dan kembali mengalami peningkatan
bulan Desember.
100.0 l 100.0
100.0 96.1
93.3 92.0 91.2 93.0
88.9 90.9
90.0 86.7
84.0
80.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian kepatuhan Clinical pathway pada triwulan IV 2022 sudah mencapai target
capaian. Hasil capaian rata-rata sebesar 95,6% sudah melebihi dari target capaian sebesar
80%. Dari grafik dapat dilihat adanya tren peningkatan capaian dari bulan Oktober sampai
dengan Desember dimana sudah tercapai kepatuhan sebesar 100% di bulan Desember.
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian kepatuhan pencegahan risiko jatuh pada triuwulan IV 2022 sudah mencapai
target. Terus dilakukan sosialisasi dan supervisi berkala di unit pelayanan agar capaian
dapat dipertahankan.
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
90.0
80.0 80.0
70.0
percent
60.0 60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian kecepatan waktu tanggap complain pada triwulan IV 2022 sudah mencapai
target capaian. Dapat dilihat dari grafik bahwa capaian di triwulan III yang tidak tercapai
sudah mengalami perbaikan di triwulan IV. sesuai target cap mengalami penurunan hingga
60% dikarenakan kurangnya perhatian petugas dalam menanggapi laporan komplain di media
sosial dan belum adanya sistem pelaporan yang dapat mudah diakses oleh petugas dan pasien
di rumah sakit. Serta kurangnya jumlah tim handling komplain/ pelaporan yang cukup.
Dilakukan upaya pembentukan tim dan sosialisasi tentang kecepatan tanggap komplain dalam
rapat koordinasi pagi. Target capaian pada bulan September kemudian mengalami perbaikan
menjadi 100%.
Study Kepatuhan kecepatan waktu tanggap complain pada bulan September sudah
mencapai target.
Action Terus dilakukan supervise dan monitoring kecepatan waktu tanggap complain
dan sosialisasi tentang sistem pelaporan complain pada seluruh staf
95
90
85
81
80
75
70
Jan-Juni (Semester 1) 2022 Juli-Des (Semester 2) 2022
Analisa :
Analisis capaian kepuasan pasien dinilai setiap semester dengan menggunkan kuesioner
kepuasaan pasien yang mengacu pada Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik(Permenpan nomor 14 tahun 2017). Hasil capaian
kepuasan pasien pada semester II tahun 2022 sudah melebih target capain diatas 76,61. Pada
bulan Juli hingga Desember 2022 telah dilakukan survey kepuasan pasien di beberapa unit
layanan02 rumah sakit Emma dan didapatkan hasil indeks kepuasan pasien sebesar 97,21%.
Bila dibandingkan dengan hasil kepuasan pasien di semester I 2022 maka telah terjadi
peningkatan.
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0 9.0
10.0 7.0 5.0 5.0 3.0
0 0 0 0 0 0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian Insiden kesalahan penginputan data pasien pada triwulan IV 2022 belum
mencapai target capaian. Namun dari grafik diatas dapat dilihat mulai adanya tren penurunan
dibandingkan dengan capaian di triwulan sebelumnya, hingga pada bulan Desember
mendapatkan hasil sebesar 3%. Masih adanya kesalahan penginputan data dapat disebabkan
oleh kurangnya ketelitian staf di unit administrasi, hal ini juga dipengaruhi oleh jumlah
pasien di poli rawat jalan yang sangat banyak,
Study Kesalahan input data pasien masih terjadi namun telah terjadi penurunan
dalam 2 minggu setelah rapat koordinasi.
Action Terus dilakukan koordinasi dan supervise berkala oleh PJ adminstrasi untuk
menurunkan kejadian kesalahan input data.
2. Kepatuhan komunikasi saat serah terima (hand over) pasien dari IGD ke
ruangan rawat inap
99.2
100.0 96.2
92.0 92.9
89.0 90.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Dari grafik diatas dapat dilihat adanya tren peningkatan yang berkelanjutan sejak awal bulan
September hingga bulan Desember 2022. Pada bulan Desember capain komunikasi saat serah
terima (hand over) pasien dari IGD ke ruangan rawat inap belum mencapai target 100%
namun sudah mencapai 99,2%, terus dilakukan upaya demi meningkatkan capaian hingga
sesuai target. Dari hasil analisa didapatkan masih kurangnya kepatuhan perawat di ruang
rawat inap dalam melengkapi lembar komunikasi serah terima.
Plan Berupaya meningkatkan hasil capaian komunikasi saat serah terima (hand
over) pasien dari IGD ke ruangan rawat inap menjadi 100%, dengan cara :
Rapat koordinasi dan sosialisasi internal di unit rawat inap dan IGD
Sosialisasi oleh kabid pelayanan medis dan sub komite keselamatan
pasien tentang pelaksanaan serah terima pasien antar unit sesuai
dengan SPO.
Study Capaian kepatuhan komunikasi saat serah terima (hand over) pasien dari IGD
ke ruangan rawat inap mengalami peningkatan pada bulan Desember.
Action Terus dilakukan koordinasi dan supervise berkala oleh kepala unit.
100.0 l 100.0
100.0 96.7
92.5 92.3
89.5
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication)
pada bulan Oktober 2022 belum mencapai target yaitu sebesar 92,3% dan mengalami
penurunan bila dibandingkan capaian bulan sebelumnya. Namun dari grafik diatas dapat
dilihat adanya tren peningkatan di bulan November hingga bulan Desember 2022. Pada bulan
Desember 2022 keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication) sudah tercapai
100%.
Plan Berupaya meningkatkan hasil capaian keamanan obat yang perlu diwaspadai
(high alert medication) menjadi 100%
Study Capaian kepatuhan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert
medication) mengalami peningkatan pada bulan Desember.
Action Terus dilakukan koordinasi dan supervise berkala oleh kepala unit.
\
100.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indikator mutu tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi pada triwulan IV
2022 sudah mencapai target 0%.
Terus dilakukan monitoring dan supervise oleh kepala unit kamar operasi agar capaian tetap
sesuai target.
88.0
85.0
82.0
79.0
76.0
73.0
70.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Pada bulan triwulan IV 2022 pencapaian keapatuhan kebersihan tangan sudah melebihi
target yang ditentukan. Pada bulan November didapatkan penurunan menjadi 95,4%,
namun terjadi peningkatan kembali menjadi 97% pada bulan Desember.
90.0
81.8
80.0
73.3
70.0
70.0 66.7
percent
60.0
55.6
50.0 47.1
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan pada bulan Oktober 2022 belum
mencapai target. Namun dari grafik diatas dapat dilihat adanya tren peningkatan , pada bulan
Oktober hasil capaian sebesar 70% lalu mengalami kenaikan di bulan selanjutnya hingga
mencapai 81,8% di bulan Desember.
Plan Berupaya meningkatkan hasil capaian kepatuhan asesmen risiko jatuh pada
pasien rawat jalan hingga 100%.
Study Terjadi peningkatan capaian asesmen risiko jatuh pada pasien rawat jalan
namun masih belum mencapai target 100%.
Action Terus dilakukan koordinasi dan sosialisasi berkala di unit rawat jalan. Serta
meningkatkan peran kepala unit dalam supervise pelaksanaan asesmen risiko
jatuh pada pasien rawat jalan.
7. Kejadian tidak dilakukannya Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada bayi baru lahir
100.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
31.8
30.0
19.2
20.0 14.7 16.0
12.5
9.4
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Dibandingkan bulan September, hasil capaian pada bulan Oktober sudah mengalami
perbaikan menjadi 12,5%. Namun pada bulan November, kejadian tidak dilakukan IMD
mengalami peningkatan hingga menjadi 19,2%. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
pemahaman serta kemampuan staf pada unit kebidanan tentang pelaksanaan IMD. Hal ini
juga disebakan oleh factor medis dari bayi seperti risiko hipotermi, asfiksia dan kondisi
medis lainnya dimana bayi perlu diobservasi, dan kurangnya pemahaman pasien serta
dukungan keluarga. Komite mutu memberikan feedback kepada unit kebidanan dan segera
dilakukan tindak lanjut. Pada bulan Desember, hasil capaian angka kejadian tidak
dilakukan IMD telah mengalami perbaikan menjadi 9,4% walaupun masih belum
mencapai target yang ingin dicapai.
Plan Mencapai hasil capaian angka kejadian tidak dilakukan IMD 0% sesuai
target indicator.
Action Perlu dilakukan sosialiasi internal pada unit kebidanan dan pelatihan staf
tentang IMD dan perannya dalam pemenuhan ASI ekslusif.
Edukasi kepada pasien dan keluarga terus dilakukan, dapat menggunakan
media yang menarik seperti leaflet dan peraga.
100.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
31.3
30.0 27.3
23.1
20.0 16.7
10.0
10.0 5 5 5 5 5 5
4.8
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Dari grafik di atas dapat terlihat adanya tren penurunan yang berkelanjutan sejak bulan
September hingga akhir triwulan IV di bulan Desember. Pada bulan Oktober dan November
hasil capaian waktu tunggu SC elektif >60 menit masih belum memenuhi target dibawah
5%. Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi antar unit dan DPJP, keterlambatan DPJP
karena masih pelayanan di RS lain, keterlambatan karena ada tindakan operasi baik
emergensi maupun elektif yang belum selesai. Pada bulan Desember 2022 hasil capaian
waktu tunggu SC elektif >60 menit sudah mencapai target yaitu sebesar 4,8%.
Plan 9. Mencapai hasil capaian waktu tunggu SC elektif >60 menit sesuai target <5%.
Study Hasil capaian waktu tunggu SC elektif >60 menit mengalami perbaikan pada
akhir tahun.
100.0
91.4
90.0 84.8
80.0 81.6
80.0
70.0 71.8
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Hasil capaian kelengkapan assessment medis pasien kebidanan 1x24 jam belum mencapai
target 100%. Namun dari grafik di atas dapat terlihat adanya tren peningkatan yang
berkelanjutan sejak bulan Oktober hingga Desember. Hasil capaian pada bulan Desember
meningkat hingga sebesar 91,4%.
Study Hasil capaian kelengkapan assessment medis pasien kebidanan 1x24 jam
mengalami peningkatan.
Action Terus dilakukan supervise dan monitoring secara berkala oleh kepala unit
rawat kebidanan agar capaian kelengkapan assessment medis pasien
kebidanan 1x24 jam meningkat sesuai target.
10. Kepatuhan pengisian E-resep (resep elektronik) pada pelayanan rawat jalan
100.0
90.0
80.0
70.0 67.5
60.0
60.0 54.2 56.4
50.0 47.4
percent
37.8
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Hasil capaian kepatuhan pengisian E-resep (resep elektronik) pada pelayanan rawat jalan
belum mencapai target 80%. Namun dari grafik di atas dapat terlihat adanya tren
peningkatan yang berkelanjutan sejak bulan Juli hingga Desember. Hasil capaian pada
bulan Desember meningkat menjadi 67,5%. Masih belum tercapainya target capain
dipengaruhi banyak factor antara lain kesadaran dokter untuk mengisi rekam medis
elektronik masih kurang, kurangnya sosialisasi dan supervise dari manajemen maupun unit
terkait tentang kepatuhan pengisian RM, belum terbiasanya beberapa dokter dalam
pengisian rekam medis elektronik, serta gangguan teknis dari computer rawat jalan dan
jaringan internet yang kurang baik.
Study Hasil capaian kepatuhan pengisian E-resep (resep elektronik) pada pelayanan
rawat jalan mengalami peningkatan walaupun belum mencapai target >80%.
100.0
90.0
80.0
80.0
70.0
60.0
percent
60.0
50.0 50.0
50.0
40.0
40.0
30.0
20.0 14.3
10.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Angka komplain terkait pelayanan Rawat Jalan pada triwulan IV belum mencapai target.
Pada bulan Oktober persentase complain di rawat jalan sebesar 50% dari seluruh complain
yang ada di rumah sakit. Lalu pada bulan November terjadi peningkatan complain hingga
80% dari seluruh laporan complain di Rumah sakit. Dari hasil Analisa banyaknya complain
tersebut terkait pendaftaran di rawat jalan. Komite mutu memberikan feedback kepada unit
rawat jalan dan tim handling complain dan segera dilakukan tindak lanjut terkait masalah
pendaftaran. Dapat dilihat dari grafik di atas, terdapat penurunan presentase complain pada
bulan Desember 2022 hingga sebesar 14,3%.
Plan Mencapai angka komplain terkait pelayanan Rawat Jalan sesuai target 0%.
Do - Rapat koordinasi antara komite mutu, rawat jalan, administrasi dan tim
handling complain dalam rangka menindaklanjuti complain terkait
pendaftaran di rawat jalan.
- Komite mutu membantu memfasilitasi dan melakukan supervise
monitoring terhadap tindak lanjut.
Study Angka komplain terkait pelayanan Rawat Jalan menurun pada bulan
Desember.
Action - Terus dilakukan monitoring dan koordinasi berkala agar pelayanan rawat
jalan berjalan dengan baik dan tidak ada complain.
- Terus dilakukan sosialisasi berkala tentang pencatatan dan pelaporan
complain agar dapat ditindaklanjuti dan dimonitoring.
12. Kejadian pasien sudah mendaftar tapi tidak terdaftar di sistem antrian rawat jalan
20.0
18.0
16.0
14.0
percent
12.0
10.0
8.0
6.0
4.0
1.8 1.6
2.0 1.2 1.1 1.0
0.7
0.0
juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Kejadian pasien sudah mendaftar tapi tidak terdaftar di sistem antrian rawat jalan pada
triwulan IV belum mencapai target.
Plan Menurunkan capaian kejadian pasien sudah mendaftar tapi tidak terdaftar di
sistem antrian rawat jalan menjadi 0%
Study Masih ada kejadian pasien sudah mendaftar tapi tidak terdaftar di sistem
antrian rawat jalan walaupun sudah berkurang.
Action - Terus dilakukan koordinasi dan sosialisasi pada staf administrasi tentang
penginputan identitas pasien secara tepat.
- Perencanaan sistem pendaftaran dan antrian online pasien BPJS dengan
terintegrasi data.
C. HASIL ANALISA INDIKATOR MUTU UNIT
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
100.0
90.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indikator kemampuan penanganan BBLR sudah mencapai target pada
triwulan akhir tahun 2022.
l
100.0 95.8 96.2 96.9
91.2 92.0
89.3 87.0 87.0
90.0 84.2
79.2 81.3 81.0
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indikator Angka Bayi Baru Lahir yang mendapatkan ASI Eksklusif pada
triwulan IV 2022 mengalami peningkatan dari bulan-bulan sebelumnya, walaupun belum
mencapai target capaian yaitu 100%. Hasil rata-rata capaian dalam triwulan akhir 2022 telah
mencapai 96,3%. Komitmen dari staf di ruang rawat inap kebidanan untuk memberikan
edukasi dan membantu pasien dan keluarga dalam upaya memberikan ASI sangat berperan
penting.
Plan Meningkatkan hasil capaian Angka Bayi Baru Lahir yang mendapatkan
ASI Eksklusif menjadi 100% sesuait target indicator.
Study Angka Bayi Baru Lahir yang mendapatkan ASI Eksklusif belum sesuai target.
Action Perlu dilakukan sosialiasi internal pada unit kebidanan dan pelatihan staf
tentang laktasi, pemberian ASI ekslusif.
Edukasi kepada pasien dan keluarga terus dilakukan, dapat menggunakan
media yang menarik dan mudah dimengerti seperti leaflet dan boneka
peraga.
Analisa :
Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan pada bulan Oktober 2022 mengalami
perbaikan menjadi 8 menit. Pada bulan November terjadi perlambatan menjadi 15 menit,
segera dilakukan upaya perbaikan melalui peningkatan sosialiasi dan koordinasi dalam unit
rekam medis. Pada bulan Desember, waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan
Kembali sesuai dengan target yaitu 10 menit. Standar operational prosedur (SOP) rekam
medis di RS Emma sudah ada, tetapi belum optimal, terutama dalam pengembalian rekam
medis ke dalam rak sehingga terjadi kesulitan dalam pencarian RM.
Rekomendasi tindak lanjut :
Plan Memperbaiki capaian waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan
sesuai target.
Study Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan bulan Desember sudah
sesuai target.
Action Perlu dilakukan sosialiasi internal dan supervise secara berkala untuk
meningkatkan kinerja staf di unit rekam medis.
4. Kelengkapan monitoring dan evaluasi status fisiologis selama anastesi dan sedasi
100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
50.0
percent
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indikator kelengkapan monitoring dan evaluasi status fisiologis selama anastesi
dan sedasi pada triwulan IV 2022 sudah mencapai target capaian.
Rekomendasi tindak lanjut :
Terus dilakukan supervise dan monitoring kelengkapan monitoring dan evaluasi status
fisiologis selama anastesi dan sedasi agar capaian indicator tetap sesuai target.
80.0
73.1
70.3
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian ketepatan waktu pemenuhan permintaan barang medis farmasi pada
triwulan IV 2022 sudah mencapai target capaian. Pada bulan November sempat
mengalami penurunan menjadi 90,8%, dilakukan rapat koordinasi di unit dan pada
bulan Desember kembali mengalami peningkatan capaian hingga 95,8%. Terus
dilakukan supervise untuk mempertahankan hasil capaian tersebut.
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien pada triwulan IV
2022 sudah mencapai target capaian.
Analisa :
Hasil capaian kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang
direncanakan pada triwulan IV 2022 sudah mencapai target capaian.
100.0 96.8
91.9 93.3
90.2 90.2 90.3 90.0 88.7 88.7 90.0
90.0 87.5
83.9
80.0
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian indikator Ketepatan Petugas Melakukan Pemilahan Sampah Medis dan Non
Medis pada triwulan IV 2022 belum mencapai target 100%. Namun dari grafik diatas dapat
dilihat adanya peningkatan berkelanjutan dari bulan-bulan sebelumnya, walaupun belum
mencapai target capaian. Pada bulan Desember 2022 hasil capain meningkat menjadi 96,8%.
Study Ketepatan Petugas Melakukan Pemilahan Sampah Medis dan Non Medis
belum sesuai target.
40.0
35.0
30.0
25.0
percent
20.0
15.0
10.0
5.0
1.8 1.5 1.3 1.0
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.5 0.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Action Terus dilakukan koordinasi dan supevisi berkala terhadap kinerja staf
radiologi
10. Ketepatan jadwal dokter praktek spesialis
100.0
90.0
80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80
80.0
70.0
58.7 59.3
percent
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Capaian ketepatan jadwal dokter praktek spesialis pada triwulan IV 2022 belum
mencapai target. Dari grafik dapat dilihat hasil capaian masih cenderung stagnan dan
mengalami sedikit penurunan di akhir tahun. Dari hasil Analisa, masih belum
tercapainya ketepatan jadwal dokter praktek spesialis dipengaruhi oleh berbagai factor
antara lain factor yang tidak bisa dikendalikan seperti kemacetan, kesulitan
mendapatkan parkir, keluarga dokter yang sakit, dan adanya operasi atau tindakan
CITO yang harus didahulukan. Kurangnya kepatuhan jadwal praktek yang disebabkan
oleh kurangnya komitmen atau kedisiplinan dokter segera ditindak lanjuti melalui
sosialisasi oleh kepala bidang pelayan medis.
Action Sosialisasi ulang kepada DPJP terkait kepatuhan ketepatan jadwal dokter
praktek spesialis, melakukan pendekatan melalui perawat/asisten DPJP di
rawat jalan.
80.0
percent
60.0
50.0 50.0 50.0 50.0
40.0
20.0
0.0 0.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Capaian ketepatan pelaksanaan edukasi sesuai jadwal pada triwulan IV 2022 sudah
mencapai target 100%.
100.0
90.0
80.0
70.0
60.0
Axis Title
50.0
40.0 36.4
30.0
20.0
20.0
10.0
10.0
0.0 0.0 0.0
0.0
juli agsts sept okt nov des
Axis Title
Analisa :
Hasil capaian jumlah pasien yang pindah dari ICU (Rujuk ke RS lain) sudah
mencapai target 0% pada bulan Oktober dan November, tidak ada pasien yang pindah
dari ICU (Rujuk ke RS lain). Namun pada Desember terjadi peningkatan presentase
kejadian menjadi 20% yang terjadi karena pasien membutuhkan perawatan ICU yang
lebih lanjut dengan perawatan oleh dokter spesialis paru.
Analisa :
9.0
8.0
7.0
6.0
5.0
percent
4.0
3.0
2.0
0.9 1.1
1.0 0.7 0.6 0.8
0.4 0.5
0.2 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian pengulangan pengambilan sampel darah pada triwulan IV 2022 belum
mencapai target. Dapat dilihat dari grafik bahwa terjadi peningkatan angka
pengulangan sampel pada akhir tahun dibandingkan di awal tahun.
Study hasil capaian pengulangan pengambilan sampel darah pada awal bulan
Januari mengalami penurunan.
70.0
percent
60.0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisis :
Hasil capaian ketepatan waktu tunggu pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada bulan
Oktober 2022 sebesar 87%, masih belum mencapai target. Namun dapat dilihat dari
grafik bahwa ada tren peningkatan di bulan berikutnya, hingga pada desember 2022 hasil
capaian sudah mencapai target yaitu sebesar 95,6%. Belum tercapainya capaian pada
bulan Oktober dan November dikarenakan banyak factor antar lain, banyaknya jumlah
pasien di IGD, perlunya peningkatan kemampuan staf dalam kegawat daruratan.
Beberapa kali terjadi keterlambatan karena ruangan rawat inap masih penuh atau belum
siap sehingga pasien harus menunggu di IGD. Beberapa keterlambatan juga terjadi karena
kondisi klinis pasien yang memang belum stabil atau perlu observasi. Selain itu, beberapa
keterlambatan dikarenakan masih menunggu advis dari DPJP, masih ada beberapa DPJP
yang sulit dihubungi.
Action - Terus dilakukan supervise dan koordinasi ulang di IGD terkait waktu
tanggap <3 jam.
- Melakukan koordinasi berkala dengan unit rawat inap tentang kesiapan
ruang rawat inap agar pasien tidak lama menunggu di IGD.
20.0
18.0
16.0
14.0
percent
12.0
10.0
8.0
6.0
4.0
2.7 2.3
2.0
0.4 0.4 0.2 0.6
0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0
0.0
jan feb maret april mei juni juli agsts sept okt nov des
Analisa :
Hasil capaian angka linen hilang pada triwulan IV 2022 sudah mencapai target 0%.
3. Budaya keselamatan
Survey pengukuran budaya keselamatan telah dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2022.
Survey ini menggunakan instrumen “Hospital Survey on Patient Safety Culture”(survey
budaya keselamatan pasien rumah sakit) versi 2.0 yang disusun oleh AHR Q yang
sudah teruji validasi dan reabilitasnya. Program budaya keselamatan telah disusun
sesuai dengan hasil survey tersebut. Dilakukan tindak lanjut guna meningkatkan aspek
budaya keselamatan yang belum tercapai sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan
di Rumah Sakit Emma.
Telah dilakukan sosialisasi terkait peningkatan budaya keselamatan di Rumah Sakit.
Komite mutu juga telah membuat regulasi dan sistem pelaporan insiden yang tidak
mendukung budaya keselamatan yang bersifat rahasia dan mudah diakses.
Dari data hasil monitoring indikator mutu bulan Oktober-Desember 2022 didapatkan
indikator mutu yang masih belum mencapai target. Indikator yang belum mencapai target
perlu dilaksanakan peningkatan mutu dengan PDSA yang lebih baik adalah sebagai
berikut:
Hasil capaian indikator yang belum tercapai terus dikomunikasikan ke unit untuk dilakukan
upaya perbaikan berkelanjutan dilakukan monitoring tindak lanjutnya oleh komite mutu.
Indikator Mutu Unit yang sudah mempertahankan target capaian dalam waktu 1 tahun
adalah :
1. Kelengkapan monitoring dan evaluasi status fisiologis selama anastesi dan sedasi
2. Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi yang direncanakan
3. Kemampuan menangani BBLR 1500 – 2500 gr
Kedua indicator tersebut dapat diganti dengan Indikator mutu unit yang baru sesuai dengan
permasalahan yang ingin diperbaiki di unit tersebut.
Demikian telah kami sampaikan laporan pencapaian indikator mutu rumah sakit
Emma Mojokerto bulan Oktober-Desember 2022. Kami mohon tanggapan dan saran terkait
hasil laporan ini, demi terlaksananya upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS
Emma Mojokerto.