RS MUHAMMADIYAH SELOGIRI
Jln. Lama Nambangan Selogiri Wonogiri, Jateng 57652
Telp/Fax (0273) 322624, 5327504,
E-mail : muhammadiyahwonogiri@yahoo.co.id
===========================================================
MEMO INTERN
Nomer : 06/MI-KMKP/RSM/I/2019 16 Januari 2019
Hal : Laporan Program Prioritas pelayanan
Triwulan IV ( Oktober – Desember 2018)
Lampiran : 1 bendel
Kepada
YTH: DIREKTUR
RS Muhammadiyah Selogiri
Di Tempat
Segala puji bagi Alloh SWT atas rahmat dan karunianya. Sholawat dan salam senantiasa
tercurah pada Nabi Muhammad S.A.W.
Bersama ini kami sampaikan Laporan Program Prioritas RS (Pelayanan Bedah) triwulan
IV ( Periode Oktober – Desember 2018) yangterdiri dari IAK, IAM dan ISKP sebagai
bahan/dasarpelaporan ke Pemilik
Demikian laporan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan tindak lanjutnya kami ucapkan
terima kasih.
Ketua KMKP
A. PENDAHULUAN
Program prioritas rumah sakit adalah upaya pengukuran dan
perbaikan/peningkatan mutu yang mempengaruhi atau mencerminkan aktivitas yang
terdapat diberbagai unit pelayanan, termasuk pengukuran dan aktivitas yang
berhubungan dengan kepatuhan dan penuh terhadap sasaran keselamatan pasien.
Direktur rumah sakit dengan para pimpinan dan komite/tim peningkatan mutu dan
keselamatan pasien merancang upaya peningkatan mutu pelayanan prioritas rumah
sakit dengan memperhatikan misi dan tujuan strategis rumah sakit;data-data
permasalahan yang ada di rumah sakit; system dan proses yang memperlihatkan
variasi penerapan dan hasil yang paling banyak; perbaikan yang berdampak efisiensi;
dampak pada perbaikan system sehingga efek dari perbaikan dapat terjadi di seluruh
rumah sakit; serta riset klinik dan program pendidikan profesi kesehatan merupakan
prioritas untuk rumah sakit pendidikan.
Setiap tahun rumah sakit harus memilih dan menetapkan prioritas pengukuran
mutu pelayanan klinis yang akan dievaluasi dan indikator-indikator berdasar atas
prioritas tersebut. Rumah sakit memilih fokus perbaikan, proses serta hasil praktik
klinik dan manajemen mengacu pada misi rumah sakit, kebutuhan pasien dan jenis
pelayanan. Pemilihan ini didasarkan atas proses yang berimplikasikan risiko tinggi,
diberikan dalam volume besar, atau cenderung menimbulkan masalah. Fokus
perbaikan praktik klinis melibatkan komite medis dan Kelompok Staf Medis terkait.
1. Jumlah operasi yang terus meningkat dalam 6 bulan terakhir (periode Juli-
Desember 2017) sebanyak 542 pasien, sedangkan perode Januari – Juni
2018 sebanyak 817 pasien operasi.
2. Angka kunjungan pasien klinik spesialis bedah 6 bulan terakhir meningkat
(periode Juli – desember 2017 sebanyak 789 pasien, sedangkan periode
Januari – Juni 2018 sebanyak 837 Pasien)
3. Keterlambatan dimulainya operasi melebihi waktu 30 menit dari yang
direncanakan belum sesuai standar 0% ( rerata periode Januari – Juni
2018 hasil capaian 2,22 %).
4. Kepatuhan penandaan /site marking pasien operasi belum sesuai standar
yaitu 100 % ( rerata periode Januari – Juni 2018 hasil capaian 43,7 % )
5. Adanya keluhan/permasalah dokter Operator dan dokter Anestesi jarang
visit ke pasien sebelum pasien dioperasi.
Mengacu pada prioritas pengukuran mutu pelayanan bedah yang akan dievaluasi
maka ditetapkan mutu terkait pelayanan bedah dan juga diperlukan standarisasi
proses asuhan klinis pada prioritas pengukuran mutu di rumah sakit. Adapun
clinical pathway yang telah ditetapkan di RS Muhammadiyah Selogiri sebagai
berikut :
1. Sectio Caesaria
2. Hernia
3. Shof Tissu tumor (STT)
4. Tonsilitis kronis
5. Benigna Prostat Hipertophi (BPH)
Indikator mutu prioritas pelayanan bedah yang dipilih dan ditetapkan di Rumah
Sakit Muhammadiyah Selogiri adalah :
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RS Muhammadiyah
Selogiri.
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan mutu pelayanan klinis RS
b. Meningkatan mutu pelayanan unit kerja yang terkait indikator mutu
prioritas
c. Meningkatkan kepatuhan pelaksanaan PPK-CP sesuai area prioritas
d. Monitoring dan evaluasi pelayanan RS secara berkala melalui pengukuran
indikator mutu prioritas
C. WAKTU PELAKSANAAN
Penilaian indikator mutu prioritas RS Muhammadiyah Selogiri dilaksanakan pada
bulan Oktober – Desember 2018, sedangkan pengolahan data dilakukan pada bulan
Januari 2019. Kegiatan ini dilaksanakan berkoordinasi dengan unit kerja terkait.
D. SASARAN
Sasaran program penilaian indikator mutu prioritas di RS Muhammadiyah Selogiri
yaitu menilai indikator pelayanan bedah sebagai berikut :
100 %
E. LAPORAN KEGIATAN
Kegiatan penilaian indikator mutu prioritas ini telah dilaksanakan pengumpulan
dan pencatatan datanya pada bulan Oktober – Desember 2018. Kemudian hasil
capaian indikator tersebut dianalisis dan rekomendasinya dilaporkan secara berkala
setiap tuga bulan kepada Direktur RS Muhammadiyah Selogiri. Selanjutnya Direktur
RS akan melaporkan kepada Majlis Kesehatan PCM Selogiri.
F. Hasil Penilaian
Berikut kami sampaiakan hasil penilaian indikator mutu prioritas Rumah Sakit
Muhammadiyah Selogiri periode Oktober – Desember 2018.
INDIKATOR MUTU AREA KLINIS PRIORITAS RUMAH SAKIT
Kelengkapan pengisian Assesmen Pra Bedah pasien operasi
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kelengkapan 100 % 69 99% 93 %
pengisian Assesmen
Pra Bedah pasien
operasi
150
99 93
100 69
100 100 100
50
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa :
Kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien yang dilakukan operasi.
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kejadian 0% 0% 0% 0 %
tertinggalnya benda
asing pada tubuh
pasien yang dilakukan
operasi
1
0.8
0.6
0.4
0.2 0 0 0
0
OKTOBER
0 NOVEMBER
0 DESEMBER
0
Kejadian tertinggalnya benda asing pada tubuh pasien yang dilakukan operasi Standard
Analisa
Kejadian tertinggalnya benda asing pada pasien operasi sesuai dengan standar
yang ditetapkan, yaitu 0 %. Pada periode bulan oktober-desember 2018 berdasarkan
hasil observasi dan survei pasien di kamar operasi tidak ada kejadian tertinggalnya
benda asing pada pasien yang dilakukan operasi di RS Muhammadiyah Selogiri. Hal
ini di dukung dengan tidaknya laporan IKP atas kejadian tertinggalnya benda asing
pada pasien operasi.
Kepatuhan terhadap Clinical Pathway pada pasien bedah
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kepatuhan 80 % 80 % 80% 75 % 5 CP bedah sudah
terhadap Clinical diimplementasikan
Pathway pada dan dievaluasi
pasien bedah
150
100 100 100
100
100 100 100
50
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Kepatuhan terhadap 5 clinical pathway pada pasien bedah pada periode oktober –
desember 2018 berdasarkan hasil evaluasi kepatuhan Clinical Pathway pada pasien
bedah, sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Dan sudah dilakukan evaluasi
dari Sub Mutu komite Medis.
Kepatuhan penandaan area operasi/site marking
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kepatuhan penandaan 100 % 100 % 100 % 100
area operasi /site %
marking
150
100 100 100
100
100 100 100
50
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
2.5 2 2 2
2
1.5
1 1.4
0.5
0.7
0
OKTOBER
0 NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Angka kejadian IDO/ILO sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan,yaitu : 2%. Pada
periode Oktober – Desember 2018 berdasarkan data surveilance dari Komite PPI kejadian
IDO di bulan Oktober tidak ada IDO, pada bulan November terjadi pada 2 pasien
ditemukan di poli Obsgyn dengan tindakan Sectio Caesaria, pada bulan Desember terjadi
pada 1 pasien ditemukan di Poli Obsgyin dengan tindakan Sectio Caesarea. Kejadian IDO
ini dipengarui oleh 4 faktor yaitu: Faktor Pasien (Kepercayaan terhadap pantangan makan),
faktor Alat ( kesterilan alat karena jumlah pasien operasi yang banyak)
150
100 100 100
100
100 100 100
50
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Waktu tunggu operasi elektif sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu ≤ 48
jam (≤ 2 hari ) . Pada periode Oktober – Desember 2018 jumlah pasien operasi elektif
, 181 pasien pada bulan oktober, 168 pasien pada bulan November dan 147 pasien
pada bulan Desember, waktu tunggunya ≤ 48 jam (≤ 2 hari ). Hal ini dikarenakan
untuk pasien bedah umum kasus operasi elektif di kumpulkan dan di lakukan operasi
dalam satu waktu/hari
Kepuasan pasien bedah post operasi dirawat jalan
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kepuasan pasien ≥ 90 % 95 % 97,5% 94 %
bedah post operasi
dirawat jalan
100
95 97.5
90
95 90 90
94
90
85
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Kepuasan pasien bedah post operasi dirawat jalan periode bulan Oktober –
Desember 2018 hasil sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan ,yaitu : 90 %.
1
0.8
0.6
0.4
0.2 0 0 0
0
OKTOBER
0 NOVEMBER
0 DESEMBER
0
ketidak sesuain antara instruksi post operasi dengan lembar transfer internal.
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 ketidak sesuaian 0% 2,51 % 0% 3%
antara instruksi post
operasi dengan lembar
transfer internal
4 3
2.5
3
2
1 0 0 0
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Kejadian ketidaksesuain antara instruksi post operasi dengan lembar transfer internal
Standard
Analisa
Ketidak sesuain antara instruksi post operasi dengan lembar transfer internal belum sesuai
dengan standar yang ditentukan, yaitu : 0 %. Pada periode Oktober- desember 2018 ketidak
sesuain antara instruksi post operasi dengan lembar transfer internal ditemukan di unit
sebagai berikut :
Bulan Oktober
Bulan Desember
150
100 100 100
100
88 83
50 71
0
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Indikator “ Pelabelan Obat Ham dikamar operasi pada periode bulan Oktober –
Desember belum sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu : 100 %. Daftar obat HAM
yang ada dikamar operasi yaitu : Oxitosin, midazolam, Recovol, Atracurium, Lidodek
100.5
100 100 100
100
100 100
99.5
99
99
98.5
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Indikator kepatuhan pelaksanaan Time Out di kamar operasi belum sesuai dengan
standar yang ditetapkan, yaitu : 99 %. Pada periode bulan Oktober – Desember 2018
jumlah pasien operasi yang dilakukan operasi yang dilakukan prosedur Time Out
sebanyak 181 pasien pada bulan Oktober, 168 pasien pada bulan November, 147 pasien
pada bulan Desember yang tidak dilakukan Time Out bulan Desember 1 pasien . Hal ini
menunjukan kepatuhan petugas melakukan prosedur Time out dikamar operasi sudah
baik.
Kepatuhan cuci tangan petugas dikamar operasi
NO INDIKATOR STANDAR OKT NOVMB DESEM KET
2018 2018 2018
1 Kepatuhan cuci 80 % 68% 72% 73%
tangan petugas
dikamar operasi
85 80 80 80
80
75
70 73
72
65 68
60
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Analisa
Masih kurangnya capaian ini sesuai standar yang ditetapkan disebabkan beberapa hal
dibawah ini :
105
100 100 100
100
100 100
95
90 94
OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Kepatuhan perawat dalam Re Assesmen Resiko jatuh pada pasien post operasi
Standard
Analisa
Indikator kepatuhan perawat dalam Re Assesmen resiko jatuh pada pasien operasi
belum sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu : 100 %. Pada periode bulan Oktober
– Desember 2018 kepatuhan perawat melakukan Re assesment resiko pasien jatuh pada
bulan oktober hasilnya 94 %, pada bulan November hasilnya 100 %, pada bulan
Desember hasilnya 100 % . Hal ini menunjukan ada beberapa petugas dikamar operasi
yang tidak melakukan Re assesment pasien jatuh pada pasien post operasi
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penilaian indikator mutu prioritas di RS Muhammadiyah
Selogiri untuk periode Oktober – Desember 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut :
1) Berdasarkan hasil penilaian indikator mutu prioritas RS, baik indikator mutu
prioritas pelayanan, dan indikator keselamatan pasien yang telah dilaksanakan,
ada beberapa indikator mutu yang telah mencapai standar yang ditetapkan, yaitu
sebanyak 3 indikator klinis, 2 indikator manajemen dan sebanyak 1 untuk
indikator sasaran keselamatan pasien dengan rincian sebagai berikut :
2) N
Penanggung Indikator Mutu Rekomendasi
o
Jawab
1 Kepala Instalasi Kejadian tertinggalnya Telah mencapai standar (0%)
benda asing pada tubuh
Kamar Operasi pasien yang dilakukan selama 3 bulan berturut – turut
operasi (Oktober – Desember 2018 )
Melanjutkan pengukuran
indikator dan evaluasi ulang 3
bulan kemudian.
1 Kepala Bagian Waktu tunggu operasi elektif Telah mencapai standar (≤ 24 Jam =
Umum 100 %) selama 3 bulan berturut –
turut (Oktober – desember 2018)
Melanjutkan pengukuran
2 Tim Humas Kepuasan pasien bedah post indikator dan evaluasi ulang 3
operasi di rawat jalan bulan kemudian.
Telah mencapai standar (≥ 90 %)
selama 3 bulan berturut – turut
(Oktober – desember 2018)
Berikut ini kami sampaikan indikator mutu prioritas yang belum mencapai standar,
yaitu sebanyak 2 indikator mutu area klinis, 1 indikator area manajemen, dan 4
indikator sasaran keselamatan pasien beserta rekomendasinya :
Dikamar
Meningkatkan
operasi ketelitian dan
2 Kepala Kepatuhan pelabelan obat komunikasi
Melanjutkan saat melakukan
penilaian
Instalasi HAM di kamar operasi transfer
indikator mutu pelabelan unit
internal dengan obat
Farmasi dikamar
HAM di kamar operasi
Melakukan sosialisasi
secara intensif untuk
meningkatkan kesadaran
petugas.
Meningkatkan pengawasan
oleh atasan terhadap
pelaksanaan hand hygiene
petugas yang menjadi
tanggung jawabnya.
Koordinasi dengan
VIII. PENUTUP unit/ruangan untuk
menertibkan pelaporan data
Demikian laporan Indikator Mutu Prioritas RS Muhammadiyah Selogiri
terkait survei periode cuci
kepatuhan
bulan Oktober - Desember 2018 yang dapat kami sampaikan.tangan
Semoga laporan ini bisa
menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan mutu pelayanan unit kerja dan
secara keseluruhan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di RS Muhammadiyah
Selogiri Wonogiri
RS MUHAMMADIYAH SELOGIRI
NIK.9.2012.236 NIK.9.2001.030