LAPORAN TRIWULAN
AGUSTUS-SEPTEMBER-OKTOBER 2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM)
Provinsi Lampung telah menetapkan misi untuk dapat memberikan
pelayanan bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien, untuk itu
RSUDAM melakukan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
yang sesuai dengan standar akreditasi KARS versi 2012. Kegiatan ini
dilakukan di setiap unit kerja/instalasi terkait untuk mengukur kinerja
pelayanan Rumah Sakit (RS) dan sebagai manajemen kontrol untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Program peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUDAM pada
tahun 2016 menetapkan indikator rumah sakit yang sesuai dengan
standar Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) dari KARS
Versi 2012. Berdasarkan standar PMKP 3, dapat diklasifikasikannya
indikator rumah sakit sebagai berikut : 11 Indikator Area Klinik, 9
indikator Area Manajemen, 6 Indikator Sasaran Keselamatan Pasien, 5
Indikator yang dipilih dari JCI’s Library of Measure, serta analisis trend
kejadian yang tidak diharapkan.
Selain pemantauan yang dilakukan oleh instalasi/unit kerja masing-
masing, pemantauan juga dilakukan melalui program validasi data.
Validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data
mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup
meyakinkan bagi para pembuat keputusan. Hitungan keakuratan
dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang
kedua. Hasil data orang kedua harus ≥ 90% dari hasil data orang pertama
untuk dikatakan sebagai data valid.
Dalam laporan ini juga akan dilaporkan pembandingan (Benchmark)
hasil pemantauan indikator RSUDAM, direncanakan dengan standar
nasional (yang sebagian besar ditetapkan dalam SPM) dengan Rumah Sakit
Urip Sumoharjo serta standar dari WHO.
Laporan pertama untuk tahun 2016 ini dibuat untuk mengevaluasi
perkembangan hasil pemantauan indikator mutu yang diambil oleh
instalasi/unit kerja dari bulan Agustus sampai bulan Oktober 2016. Hal
ini dilakukan untuk mempersiapkan data yang akurat dalam melihat
perkembangan kualitas pelayanan rumah sakit secara umum sesuai
indikator yang ditetapkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui mutu pelayanan dan penerapan keselamatan pasien
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung.
2. Tujuan Khusus
a. Dievaluasinya peningkatan mutu RSUDAM melalui pemantauan 30
(tiga puluh) indikator mutu yang telah ditetapkan berdasarkan
standar PMKP 3 dan 7 untuk periode tahun 2016 di tiap-tiap unit
dan instalasi terkait;
b. Dievaluasinya program keselamatan pasien dengan pemantauan
Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit (IKP-RS);
c. Dianalisisnya trend atau variasi kejadian yang tidak diinginkan dari
data sebagai berikut (Standar PMKP 7):
1) Reaksi transfusi;
2) Kejadian serius akibat efek samping obat;
3) Kesalahan pengobatan yang signifikan;
4) Perbedaan besar antara diagnosis pra-operasi dan pasca-
operasi;
5) Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat
atau dalam dan pemakaian anastesi;
6) Wabah penyakit menular.
d. Dievaluasinya pelaksanaan program mutu spesifik lain yang
dilakukan oleh tim/komite/unit terkait dengan peningkatan mutu
dan keselamatan pasien sebagai berikut:
1) Program manajemen risiko di tim manajemen risiko;
2) Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
di unit kerja;
3) Pemantauan mutu internal dan eksternal di instalasi
laboratorium;
4) Model Praktek Keperawatan Professional (MPKP) di bidang
keperawatan;
5) Pemantauan Healthcare Assosiated Infections (HAIs) di komite
PPI;
6) Audit Medik di Komite Medik;
7) Audit Keperawatan di Komite Keperawatan;
8) Pelaksanaan kerja sama dan perjanjian lainnya;
9) Penilaian kinerja Unit Kerja;
10) Penilaian kinerja Individu;
11) Didapatkannya rekomendasi dari governing body (dewan
pengawas) mengenai program mutu pelayanan dan
penerapan keselamatan pasien di RSUDAM.
BAB II
A. Kegiatan Pokok
B. Kegiatan
1. Menetapkan Rencana Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien,
sesuai dengan Keputusan Direktur Utama dan Dewan Pengawas
2. Menetapkan Program Pemantauan Indikator Mutu Rumah Sakit
dengan keputusan Direktur Utama
3. Membuat Pedoman peningkatan mutu dan keselamatan pasien
4. Membuat Panduan Pemantauan Indikator Mutu Rumah Sakit
5. Melakukan sosialisasi tentang Keputusan dan Panduan
Pemantauan Indikator Mutu Rumah Sakit kepada seluruh staf di
instalasi/ unit kerja tentang indiaktor mutu yang dipantau
6. Melakukan pemantauan indikator mutu secara berkesinambungan
7. Melakukan validasi data pemantauan indikator mutu klinik
8. Melakukan tabulasi terhadap data hasil pemantauan indikator mutu
9. Melakukan penyampaian hasil pemantauan indikator mutu oleh
masing- masing bagian/ unit
10. Menyusun laporan hasil pemantauan indikator mutu.
C. Jadwal Kegiatan
120%
80%
Persentase
60%
40% 41.02%
35.66% 35.89%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 35.66% 35.89% 41.02%
Interpretasi :
105%
95%
Persentase
92.37%
90% 89.90%
85% 84.50%
80%
75%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 92.37% 89.90% 84.50%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, bahkan tampak trend menurun, di mana
capaian tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2016 (92,37%) dan
terendah pada bulan ber 2016 (89.90%). Hal ini disebabkan karena
berbagai faktor yaitu faktor petugas, faktor alat (alat bermasalah,
kontrol tidak masuk) dan faktor penunjang (listrik mati, reagen habis).
Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya,
indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap
bulan oleh PIC, dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan
sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan. Follow up akan dilakukan
saat pelaporan selanjutnya.
3. Pelayanan Radiologi dan Diagnostic Imaging: Waktu Tunggu Hasil
Pemeriksaan Thorax Foto untuk Pasien Rawat Jalan ≤180 menit
102.00%
98.00%
96.00%
Persentase
94.00% 93.67%
92.00% 92%
90.90%
90.00%
88.00%
86.00%
Agustus September Oktober
Target 100.00% 100% 100%
Hasil 90.90% 92% 93.67%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, tetapi pencapaian cenderung meningkat.
Tampak trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober 2016 (93.67%) dan terendah pada bulan Agustus 2016
(90.9%). Hal ini disebabkan karena jumlah pemeriksaan banyak,
sementara alat, petugas radiographer, dan dokter yang melakukan
ekspertise terbatas. Untuk selanjutnya, indikator ini akan
direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC,
dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA
yang telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan
selanjutnya.
4. Prosedur Bedah : Kepatuhan Pelaksanaan dan Dokumentasi Site
Marking oleh DPJP pada Pasien Operasi Elektif di Rawat Inap
120%
80%
Persentase
60%
40%
20%
0% 0% 0% 0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 0% 0% 0%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, bahkan dalam 3 bulan masih stagnan di angka
0%. Hal ini disebabkan kurangnya komitmen dari DPJP serta tidak
adanya system penghargaan dan sanksi yang jelas bagi dokter terkait.
Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya,
indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap
bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan
kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan.
Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
101%
100% 100% 100% 100%
99%
98%
Persen
97%
96%
95% 95%
94%
93%
92%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 100% 100% 95%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator telah mencapai
target 100% pada bulan Agustus dan September, tetapi mengalami
penurunan pada bulan Oktober. Hal ini disebabkan Karena pasien
meninggal tidak lama sejak masuk rumah sakit. Pembahasan lebih
lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya, indikator ini akan
direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC
masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan kegiatan
peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan. Follow up akan
dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
100%
90%
80%
70%
Persentase
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0% 0% 0% 0%
Agustus September Oktober
Target 0% 0% 0%
Hasil 0% 0% 0%
120%
80%
Persentase
60%
40%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, dengan trend yang fluktuatif di mana capaian
tertinggi terjadi pada bulan September 2016 (16.93%) dan terendah
pada bulan Agustus 2016 (10.03%). Hal ini disebabkan Karena beban
kerja dokter yang tinggi tidak seimbang dengan jumlah pasien yang
banyak, kurangnya komitmen dokter terkait untuk melaksanakan
assesmen medis pre-anestesi, dan tidak adanya sistem penghargaan
dan sanksi bagi dokter terkait. Pembahasan lebih lanjut terdapat pada
PDSA. Untuk selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus
dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan,
dengan terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA
yang telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan
selanjutnya.
8. Penggunaan Darah dan Produk Darah : Angka Kejadian Reaksi
Transfusi Darah semua Jenis Produk Darah
0.35%
0.30% 0.31%
0.25%
Persentase
0.20%
0.15% 0.16%
0.10%
0.09%
0.05%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 0.01%, bahkan pencapaian cenderung menurun.
Tampak trend meurun, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Agustus 2016 (0.09%) dan terendah pada bulan Oktober 2016 (0.31%).
Pada indikator ini, telah dilakukan PDSA dengan rencana perbaikan
mutu pada penyimpanan produk darah, SPO pemberian produk darah,
transportasi produk darah, cross match, serta pelaporan insiden reaksi
tranfusi. Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medik pasien :
Kelengkapan Catatan Laporan Operasi Cyto oleh DPJP di Instalasi
Bedah Sentral Segera Setelah Operasi
120%
100% 100% 100%
100%
78%
80% 71%
66.67%
Persentase
60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 78% 66.67% 71%
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas, tampak bahwa capaian cenderung fluktuatif
dan mengalami penurunan. Tampak capaian tertinggi pada bulan
Agustus (78%), dan terendah pada bulan September (66.67%). Hal ini
kemungkinan disebabkan karena kurangnya kesadaran DPJP
mengenai pentingnya kelengkapan catatan laporan operasi cyto. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
10. PPI, surveilans dan pelaporan : Angka Kejadian Phlebitis di Ruang
Rawat Inap
14
13 13
13
12 12.984 13.02
10
8.88
Persentase
0
Agustus September Oktober
Target 13 13 13
Hasil 12.984 13.02 8.88
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator telah mencapai
target <13‰ yaitu pada bulan Agustus dan Oktober 2016. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan bekerjasama dengan komite PPI-RS. Follow up akan
dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
98%
Persentase
96%
94%
92.86% 92.86% 92.86%
92%
90%
88%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 92.86% 92.86% 92.86%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, bahkan dalam 3 bulan masih stagnan di angka
92.86%. Untuk selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus
dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC, dengan terus
melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah
dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
80%
Persentase
60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 100% 100% 100%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator selalu
mencapai target 100% dalam 3 bulan. Untuk selanjutnya memotivasi
dan mendorong komitmen unsur pimpinan/manejemen dan
penanggung jawab klinik VCT untuk mempertahankan ketepatan
pengiriman laporan tersebut.
3. Manajemen Risiko: Kejadian Tertusuk Jarum Suntik pada Karyawan
Rumah Sakit
2.5
2 2
Persentase
1.5
1 1
0.5
0 0 0 0
Agustus September Oktober
Target 0 0 0
Hasil 2 1 0
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat bahwa indikator telah mencapai
target 0 kejadian yaitu pada bulan Oktober 2016, di mana pada bulan
Agustus terdapat 2 kejadian tertusuk jarum suntik, September 1
kejadian, dan Oktober 0 kejadian. Pada indikator ini dilakukan
kerjasama dengan unit Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3-RS)
untuk melaksanakan sosialisasi SPO pelaporan dan penanganan
insiden tertusuk jarum. Follow up akan dilakukan saat pelaporan
selanjutnya.
80%
Persentase
60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 100% 100% 100%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator selalu
mencapai target 100% dalam 3 bulan. Untuk selanjutnya dilakukan
PDSA untuk mempertahankan capaian 100%.
5. Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga: Kepuasan Pasien
100%
95% 95%
90% 90%
80%
75% 75% 75%
70%
Persentase
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Agustus September Oktober
Target 75% 75% 75%
Hasil 90% 95% 95%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas, tampak capaian yang fluktuatif, dengan trend
terendah pada bulan Agustus 2016 (90%) dan terendah pada bulan
September-Oktober 2016 (95%). Pada indikator ini telah dilakukan
PDSA untuk terus melakukan pemantauan kepuasan pasien yang
secara spesifik untuk pasien rawat inap, dan membenahi teknis dalam
pengolahan dan pelaporan hasil pemantauan kepuasan pasien dengan
bekerjasama dengan Komite Mutu dan Keselamatan Pasien.
Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya,
indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap
bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan
kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan. Follow
up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
95%
Persentase
90%
85% 84%
80%
75%
Kepuasan Perawat
Target 100%
Hasil 84%
Interpretasi :
Berdasarkan diagram batang di atas, terlihat bahwa tingkat kepuasan
perawat adalah 84% (belum mencapai target 100%). Pengukuran ini
baru dilakukan satu kali, belum rutin setiap bulan. Untuk selanjutnya,
Komite Mutu dan Keselamatan Pasien akan terus bekerjasama dengan
Sub Bag SDM untuk melakukan pemantauan kepuasan perawat
terhadap rekan kerja selanjutnya.
September 2016
JK Usia
No. Penyakit Jumlah Alamat
L P <24th >24th
1. Beta Thalasemi 147 76 72 139 8 BDL
2. CHF 93 39 54 5 88 BDL
3. GE 40 24 16 26 14 BDL
4. ESRD 36 13 23 1 35 LamSel
5. Haemofilia 28 25 3 18 10 BDL
6. BP 30 15 15 25 5 BDL
7. Stroke 27 18 9 - 27 BDL
Ca Mamae tidak
8. 5 - 5 - 5 BDL
Spesifik
9. Ca Aerola Mamae 16 - 16 - 16 LamSel
10. Px. Penunjang 75 39 36 5 70 BDL
Oktober 2016
JK Usia
No. Penyakit Jumlah Alamat
L P <24th >24th
1. Beta Thalasemi 45 22 23 42 3 BDL
2. CHF 33 16 17 2 31 BDL
3. Haemofilia 14 14 - 14 - BDL
4. Ca Ovarium 4 - 4 - 4 LamTeng
5. Effusi Pleura 12 7 5 1 11 BDL
6. Angina Pektoris 9 3 6 - 9 BDL
7. COPD 9 7 2 - 9 BDL
8. ESRD 7 4 3 - 7 BDL
9. Kala II Lama 10 - 10 - 10 LamSel
10. Ca Mamae 1 - 1 - 1 BDL
2
Persentase
1.5
0.5
0 0
Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3
Target 2.5 2.5 2.5
Hasil 2.5 2.5 0
Interpretasi :
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa indikator telah mencapai
target 2.5 pada triwulan 1 dan triwulan 2, tetapi menurun drastis pada
bulan Oktober yaitu menjadi 0. Pada indikator ini telah dilaksanakan
PDSA dengan melibatkan Sub Bagian Keuangan. Follow up akan
dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
9. Pencegahan dan Pengendalian dari Kejadian yang Dapat
Menimbulkan Masalah bagi Keselamatan Pasien, Keluarga Pasien
dan Staf : Edukasi Cuci Tangan 6 Langkah 5 Momen pada Keluarga
Pasien di Rawat Inap
120%
60% 60.60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 60.60% 74.90% 94.16%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, tetapi pencapaian cenderung meningkat.
Tampak trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober 2016 (94.16%) dan terendah pada bulan Agustus 2016 (60.6%).
Hal ini disebabkan karena jumlah pasien yang banyak dan beban kerja
perawat yang tinggi, sehingga terkadang perawat lupa untuk melakukan
edukasi atau keluarga pasien yang menunggu di rumah sakit kurang
kooperatif atau sulit dilakukan edukasi. Pembahasan lebih lanjut
terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya, indikator ini akan
direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC
masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan kegiatan
peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan. Follow up akan
dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
120%
85.68%
80%
Persentase
68.34%
60%
55.15%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 55.15% 68.34% 85.68%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, tetapi pencapaian cenderung meningkat.
Tampak trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober 2016 (85.68%) dan terendah pada bulan Agustus 2016
(55.15%). Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
80%
Persentase
60%
40%
33.48% 35.43%
20% 20.50%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 20.50% 33.48% 35.43%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, tetapi pencapaian cenderung meningkat.
Tampak trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober 2016 (35.43%) dan terendah pada bulan Agustus 2016
(20.5%). Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
100%
Persentase
99%
98.40%
98%
98%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 98.40% 99% 99%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 0%, tetapi pencapaian cenderung meningkat. Tampak
trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
September dan Oktober 2016 (1%) dan terendah pada bulan Agustus
2016 (1.6%). Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk
selanjutnya, indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau
secara rutin setiap bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan
terus melaksanakan kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang
telah dilakukan. Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
80%
Persentase
60%
40%
20%
0% 0% 0% 0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 0% 0% 0%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, bahkan dalam 3 bulan masih stagnan di angka
0%. Pada grafik tampak bahwa indicator ini belum tercapai,
pelaksanaan site marking sebelum tindakan operasi operasi elektif
masih belum dapat dilaksanakan sesuai standar. Hal ini disebabkan
kurangnya komitmen dari DPJP serta tidak adanya system
penghargaan dan sanksi yang jelas bagi dokter terkait. Pembahasan
lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya, indikator ini akan
direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap bulan oleh PIC
masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan kegiatan
peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan. Follow up akan
dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
84.70%
80%
Persen
60% 62.50%
44.40%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 44.40% 84.70% 62.50%
60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 75% 86.10% 100%
95%
Persen
90%
85% 84.70%
80%
75%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 100% 84.70% 100%
80% 77.80%
69.40%
Persen
60%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 69.40% 77.80% 97.20%
80%
75%
Persen 60%
55.50%
40% 43.05%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 55.50% 75% 43.05%
b. Dokter
1) Sebelum kontak dengan pasien
120%
80%
Persen
60%
40% 40.28%
34.70%
25.00%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 25.00% 34.70% 40.28%
2) Sebelum melakukan tindakan aseptik
120%
80%
Persen 60%
40%
20%
8.30% 11%
0% 1%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 1% 8.30% 11%
80%
Persen
60%
40%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 19% 18.00% 19%
80%
68.00%
Persen
60%
51.80%
40% 41.70%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 68.00% 51.80% 41.70%
120%
80%
Persen
60%
40%
30.50%
20% 22%
4.16%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 4.16% 22% 30.50%
Interpretasi :
Berdasarkan kelima grafik di atas, dapat dilihat bahwa capaian
indikator fluktuatif tetapi masih belum mencapai target. Untuk
selanjutnya akan dilakukan evaluasi sesuai dengan PDSA untuk
meningkatkan capaian indikator, misalnya dengan melaksanakan
kampanye cuci tangan serta monitoring dan supervisi (bekerja sama
dengan komite PPI-RS).
80% 69.78%
Persentase
60% 54.97%
40%
20%
0%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 54.97% 69.78% 86.43%
Interpretasi :
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa indikator belum pernah
mencapai target 100%, tetapi pencapaian cenderung meningkat.
Tampak trend meningkat, di mana capaian tertinggi terjadi pada bulan
Oktober 2016 (86.43%) dan terendah pada bulan Agustus 2016
(54.97%). Hal ini disebabkan karena jumlah pasien yang banyak tidak
seimbang dengan jumlah tenaga kesehatan serta kurangnya
kedispilinan petugas dalam melaksanakan assessment risiko jatuh.
Pembahasan lebih lanjut terdapat pada PDSA. Untuk selanjutnya,
indikator ini akan direkomendasikan terus dipantau secara rutin setiap
bulan oleh PIC masing-masing ruangan, dengan terus melaksanakan
kegiatan peningkatan sesuai dengan PDSA yang telah dilakukan.
Follow up akan dilakukan saat pelaporan selanjutnya.
96%
95%
94% 94%
93%
92%
91%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 94% 100% 100%
100%
Persentase
99%
98.59%
99%
98%
98%
Agustus September Oktober
Target 100% 100% 100%
Hasil 98.59% 100% 100%
8%
persentase
6%
4%
2%
0% 0% 0% 0%
Juli 2016 Agustus 2016 Sep-16
Target 10% 10% 10%
Hasil 0% 0% 0%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Agustus September Oktober
Target 100.00% 100% 100.00%
Hasil 100% 100% 100%
0% 0.035%
0%
0%
Persen
0%
0%
0%
0%
0% 0% 0% 0%
Agustus September Oktober
Target 0% 0% 0%
Hasil 0% 0.035% 0%
Interpretasi :
Indikator telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 100% pada
bulan Agustus dan Oktober 2016. Namun indicator ini perlu terus
diukur dan ditingkatkan mengingat indicator ini sangat penting
dalam menentukan patient safety
0%
0.31%
0%
0%
Persentase
0%
0.16%
0%
0.09%
0%
0%
0% 0% 0%
0%
Agustus September Oktober
Target 0% 0% 0%
Hasil 0.09% 0.16% 0.31%
6
5
4
3
3
2
1
1
0
Agustus September Oktober
Efek samping obat 1 3 9
0.8
0.6
0.4
0.2
0
Agustus September Oktober
Kesalahan
1 1 1
Dispensing Obat
1.00%
Axis Title
0.80%
0.20%
0.00%
Agustus September Oktober
Ketidaksesuaian
Diagnosa Pre dan 1.26% 0.50% 0.47%
Post Op
0.62%
0.60% 0.59%
Persentase
0.58%
0.56% 0.55%
0.54%
0.52%
0.50%
Agustus September Oktober
Kejadian Desaturasi
0.59% 0.64% 0.55%
Oksigen
September 2016
4. Meningitis Tanggamus
2. Kepatuhan Ruang
melakukan dan Rawat
mendokumentasikan Inap
Site Marking oleh 0% 0% 100% Valid
DPJP pada pasien
operasi elektif di
ruang rawat inap
3. Kelengkapan Ruang
Asesmen Medis Pre Rawat
Anastesi Umum Inap 10,03% 9,2% 91,7% Valid
Operasi Elektif oleh
Dokter Spesialis
Anastesi di Ruang
Rawat Inap
5. Kepatuhan Ruang
penerapan Rawat
komunikasi dengan Inap
metode Tulis Baca
Konfirmas (TBaK)
pada saat pelaporan
pasien yang
20,5% 18,6% 90,73% Valid
dikonfirmasi DPJP
dalam Waktu 1x24
Jam dan
Terdokumentasi
dalam Catatan
Perkembangan
Pasien Terintegrasi
6. Pelaksanaan Ruang
Assesmen Pasien Rawat
54,97% 50% 90,05% Valid
Risiko Jatuh di Inap
Ruang Rawat Inap
Interpretasi :
2. KNC 1 2 2
3. KTC 0 0 0
4. KTD 16 11 18
5. Sentinel Event 0 1 0
Total 18 18 28
1. Oksigen habis 1 3 4
9. Batal operasi 11 3 9
Data Data
No. RSUDAM RSUS
Judul Indikator SPM
Indikator (rata-rata 3 (rata-rata 3
bulan) bulan)
Assesmen awal medis lengkap
oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP) dalam waktu
IAK-1 1x24 jam pada pasien rawat inap 41.02% 71.81% 100%
di di ruang rawat inap
Utilisasi MRI
IAM-4 100% 100%
-
Current Ratio
IAM-8 1.66 - 2.5
Kepatuhan Moment I
63.86%
perawat dalam 53.19% 100%
melakukan Moment 2
87%
kebersihan tangan 86.4% 100%
dengan metode 6 Moment 3
94.9%
langkah 5 momen 82.67% 100%
Moment 4
81.46%
76.2% 100%
Moment 5
57.85%
I SKP-5 63.16% 100%
Kepatuhan dokter Moment I
33.32% -
dalam melakukan 100%
kebersihan tangan Moment 2 6.76% -
dengan metode 6 100%
Moment 3
langkah 5 momen 18.6% -
100%
Moment 4
53.8% -
100%
Moment 5
18.8% -
100%
Pelaksanaan assesmen pasien
I SKP-6 risiko jatuh di ruang rawat inap 70.39% - 100%
Seperti terlihat pada tabel diatas, hampir semua indikator mutu yang
dipantau RSUDAM tidak menjadi indikator mutu di Rumah Sakit Urip
Sumoharjo, sehingga banyak indikator yang tidak bisa di-benchmark. Adapun
data yang tidak dapat di-benchmark antara lain:
1. IAK 2 - Pelayanan Laboratorium : Waktu tunggu penyerahan hasil
pemeriksaan darah cyto (≤90 menit)
2. IAK 3 - Pelayanan Radiologi :Waktu tunggu hasil pemeriksaan thorax foto
untuk pasien rawat jalan (≤180 menit)
3. IAK 4 – Prosedur Bedah : Kepatuhan pelaksanaan dan dokumentasi site
marking oleh DPJP pada pasien operasi elektif di rawat inap
4. IAK 5 – Penggunaan Antibiotika dan Obat Lainnya : Pemberian aspirin
pada pasien acute myocard infarct dalam 24 jam pertama sejak masuk
rumah sakit; integrasi dengan international library of measures (ILM) 1
5. IAK 6 – Kesalahan Medikasi dan Kejadian Nyaris Cidera : Kesalahan
penulisan resep obat (prescribtion error) oleh DPJP di ruang rawat inap
6. IAK 7 – Penggunaan Anestesi dan Sedasi : Kelengkapan assesmen medis
pre anestesi umum operasi elektif oleh dokter spesialis anestesi di ruang
rawat inap
7. IAK 8 – Penggunaan Darah dan Produk Darah : Angka kejadian reaksi
transfusi darah semua jenis produk darah
8. IAK 9 – Ketersedian, Isi, dan Penggunaan Rekam Medis Pasien :
Kelengkapan catatan laporan operasi cyto oleh DPJP di instalasi bedah
sentral segera setelah operasi
9. IAM 1 – Pengadaan Rutin Alat Kesehatan dan Obat Penting untuk
Memenuhi Kebutuhan Pasien : Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan
Emergency sesuai Standar WHO di Ruang Resusitasi IGD
10. IAM 2 – Pelaporan Aktivitas yang Diwajibkan oleh Peraturan Perundang-
Undangan : Ketepatan waktu pengiriman dan kelengkapan laporan
bulanan HIV/AIDS ke Kementrian Kesehatan RI
11. IAM 3 - Manajemen Risiko : Kejadian tertusuk jarum suntik pada
karyawan rumah sakit
12. IAM 4 – Manajemen Penggunaan Sumber Daya : Utilisasi MRI
13. IAM 5 – Harapan dan Kepuasan Pasien dan Keluarga: Kepuasan Pasien
14. IAM 6 - Harapan dan Kepuasan Staf : Tingkat kepuasan perawat terhadap
rekan kerja
15. IAM 8 – Manajemen Keuangan : Current Ratio
16. IAM 9 - Pencegahan dan Pengendalian Peristiwa yang Membahayakan
Keselamatan Pasien, Keluarga Pasien dan Staf : Edukasi cuci tangan 6
langkah 5 momen pada keluarga pasien di rawat inap
17. ISKP 1 – Ketepatan Identifikasi Pasien : Kepatuhan pemasangan gelang
identitas sesuai standar yang terdiri dari nama, tanggal lahir, dan nomor
rekam medik (identitas pada gelang minimal dua dari tiga informasi) pada
pasien baru di ruang rawat inap yang masuk melalui IGD
18. ISKP 3 – Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai :
Kepatuhan pemberian label (labelling) obat high alert di rawat inap oleh
Farmasi
19. ISKP 4 – Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi :
Kepatuhan pelaksanaan dan dokumentasi site marking oleh DPJP pada
pasien operasi elektif di rawat inap
20. ISKP 5 - Pengurangan Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan : Kepatuhan
dokter dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah 5
momen
21. ISKP 6 – Pengurangan Risiko Jatuh : Pelaksanaan assesmen pasien risiko
jatuh di ruang rawat inap
BAB V
PENUTUP