Anda di halaman 1dari 17

1.

KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS SETELAH PELAYANAN 1 X 24 JAM

1 Judul Indikator Kelengkapan pengisian rekam medis setelah pelayanan 1 x 24 jam


1. PERMENKES No 269 / Menkes / III / 2008 tentang Rekam Medis
2 Dasar Pemikiran 2. Keputusan Direktur RS Sentosa No. 569 / MAN / RSS / X / 2019 Tentang
Kebijakan pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit Sentosa
3 Dimensi Mutu 1. Tepat waktu
2. Berorientasi pada pasien
3. Efeketif
4. Efisien
4 Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dan tenaga medis dalam melengkapi
informasi berkaitan dengan pasien

Setiap tindakan konsultasi yang dilakukan terhadap pasien selambat - lambatnya


5 Definisi Operasional dalam waktu 1 x 24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam medis. Semua
pencatatan harus ditandatangani dan di cap basah oleh dokter / tenaga kesehatan
lainnya sesuai dengan kewenangan dan ditulis nama terangnya serta diberi
tanggal
6 Jenis Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah rekam medis yang lengkap dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien pulang
9 Denumerator Jumlah seluruh rekam medis yang pasiennya sudah pulang pada periode tersebut
10 Target Capaian 70%
1. Kriteria Inklusi : seluruh rekam medis pasien pulang rawat inap
11 Kriteria

12 Formula Jumlah rekam medis yang lengkap dalam waktu 1 x 24 jam setelah pasien
pulang
X100%
Jumlah seluruh rekam medis yang pasiennya sudah pulang pada periode
tersebut
10 Metode Pengumpulan Data Kuantitatif
11 Sumber Data Lembar Ketidaklengkapan Pengisian Catatan Medis ( KLPCM )
12 Instrumen Pengumpulan Evaluasi dokumen dan ditulis di lembar KLPCM
Data
13 Besar Sampel Menggunakan tabel krejcie
14 Cara Pengambilan Sampel Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
15 Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis
16 Bulanan, Triwulan & Tahunan
dan Pengumpulan
Data
17 Penyajian Data Tabel dan Diagram
18 Penanggung Jawab Ka. Unit Rekam Medis
2. KETEPATAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN

1 Judul Indikator Ketepatan Kalibrasi Alat Kesehatan


1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/
2 Dasar Pemikiran MENKES / II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 tahun 2015 tentang
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
3 Dimensi Mutu 1. Aman
2. Berorientasi pada pasien
3. Tepat waktu
1. Tergambarnya ketepatan kalibrasi alat kesehatan di rumah sakit;
4 Tujuan 2. Memperpanjang usia kegunaan alat di rumah sakit;
3. Menjamin keselamatan pasien dalam melaksanakan pelayanan kepada
pasien sehingga pemeriksaan oleh alat mendapatkan hasil yang akurat.
Ketepatan kalibrasi alat kesehatan adalah suatu proses pengecekan dan
5 Definisi Operasional pengaturan akurasi dari alat-alat kesehatan dengan cara membandingkan
dengan standar atau tolak ukur dengan jangka waktu minimal satu tahun
satu kali permasing-masing alat kesehatan elektromedis.
6 Jenis Indikator Outcome dan Output
7 Satuan Pengukuran Presentasi
8 Numerator Jumlah total alat medis yang dikalibrasi
9 Denumerator Jumlah seluruh alat medis yang harus dilakukan kalibrasi
10 Target Capaian 65%
1. Kriteria Inklusi : Pelaksanaan kalibrasi alat kesehatan
11 Kriteria
2. Kriteria Ekslusi : Kondisi lapangan yang disesuaikan dengan
kebutuhan
Jumlah total alat kesehatan yang telah dikalibrasi X 100
12 Formula Jumlah total alat kesehatan yang seharusnya dikalibrasi
10 Metode Pengumpulan Kuantitatif
Data
11 Sumber Data Pelaksanaan kalibrasi alat kesehatan
Instrumen Evaluasi realisasi kalibrasi alat kesehatan (observasi)
12
Pengumpulan Data
13 Besar Sampel Total Populasi
14 Cara Pengambilan Total Populasi
Sampel
15 Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis
16 Bulanan, Triwulan & Tahunan
dan Pengumpulan
Data
17 Penyajian Data Tabel dan diagram
18 Penanggung Jawab Ka Unit Sarana Prasarana Alat Kesehatan Elektromedik
3. WAKTU TUNGGU PELAYANAN RADIOLOGI

1 Judul Indikator Waktu tunggu pelayanan radiologi

1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/ MENKES


2 Dasar Pemikiran
/ II / 2008 tentang Standar pelayanan Minimal
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1014 tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik
3 Dimensi Mutu 1. Tepat Waktu
2. Efisien
3. Berorientasi pada pasien
4 Tujuan
1. Terukurnya kecepatan pelayanan radiologi
2. Kecepatan dan ketepatan pelayanan radiologi
Waktu tunggu hasil pelayanan Thorax foto adalah tenggang waktu mulai
5 Definisi Operasional
pasien di foto sampai dengan hasil muncul di E-RM
6 Jenis Indikator Proses & Outcome
7 Satuan Pengukuran Persentase
8 Numerator Jumlah total waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam satu bulan
9 Denumerator Jumlah pasien yang dijadikan sample perhitungan waktu tunggu
10 Target Capaian ≤180 Menit
1. Kriteria Inklusi : Pemeriksaan pasien UGD, pasien rawat jalan
11 Kriteria
2. Kriteria Ekslusi : Pasien rawat inap
Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto dalam satu
12 Formula bulan

Jumlah pasien yang di foto thorax dalam bulan tersebut X 100


10 Metode Pengumpulan Kuantitatif
Data
11 Sumber Data Buku pencatatan pemeriksaan pasien di radiologi

Instrumen Evaluasi buku pencatatan pemeriksaan pasien (observasi)


12
Pengumpulan Data
13 Besar Sampel Menggunakan tabel krejcie
14 Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
Sampel
15 Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Periode Analisis
16 Bulanan, Triwulan & Tahunan
dan Pengumpulan
Data
17 Penyajian Data Tabel dan diagram
18 Penanggung Jawab Kepala Instalasi Radiologi
4. TIDAK ADA KEJADIAN KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

1 Judul Indikator Tidak Ada Kejadian Kesalahan Pemberian Obat


1. Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang Keselamatan Pasien.
Kepatuhan terhadap formularium dapat meningkatkan efisiensi dalam
penggunaan obat-obatan.
2. Ketepatan identifikasi menjadi sangat penting untuk menjamin
keselamatan pasien selama proses pelayanan dan mencegah insiden
2 Dasar Pemikiran keselamatan pasien.
3. Untuk menjamin ketepatan identifikasi pasien maka diperlukan
indikator yang mengukur dan memonitor tingkat kepatuhan pemberi
pelayanan dalam melakukan proses identifikasi. Dengan adanya
indikator tersebut diharapkan pemberi pelayanan akan menjadikan
identifikasi sebagai proses rutin dalam proses pelayanan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
3 Dimensi Mutu 1. Aman
2. Berorientasi pada pasien
3. Efektif
4. Efisien
1. Mengukur insiden keselamatan pasien dalam hal kesalahan pemberian
4 Tujuan obat.
2. Mengukur kepatuhan pemberi pelayanan untuk melakukan identifikasi
pasien dalam melakukan tindakan pelayanan.
1. Pemberi pelayanan terdiri dari tenaga medis dan tenaga kesehatan.
2. Identifikasi pasien secara benar adalah proses identifikasi yang
dilakukan pemberi pelayanan dengan menggunakan minimal dua
penanda identitas seperti: nama lengkap, tanggal lahir dan nomor
5 Definisi Operasional rekam medik, sesuai dengan yang ditetapkan di Rumah Sakit.
3. Identifikasi dilakukan dengan cara visual (melihat) dan atau verbal
(lisan).
4. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar pada
setiap keadaan terkait tindakan intervensi pasien.
6 Jenis Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Persentase
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi pasien secara
8 Numerator
benar dalam periode observasi
9 Denumerator Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode observasi
10 Target Capaian 100%
Kriteria Inklusi :
Semua pemberi pelayanan yang memberikan pelayanan kesehatan.
11 Kriteria
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Jumlah pemberi pelayanan resep yang benar
12 Formula X 100%
Jumlah pemberi pelayanan resep yang diobservasi
Metode Pengumpulan Observasi
13
Data
14 Sumber Data Hasil Observasi
Instrumen Pengumpulan Formulir Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
15
Data
16 Besar Sampel Menggunakan tabel krejcie
Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
17
Sampel
Periode Pengumpulan Bulanan
18
Data
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulan & Tahunan
19
Pengumpulan Data
20 Penyajian Data Tabel
21 Penanggung Jawab Ka. Instalasi Farmasi

5. PRESENTASE PERBEKALAN FARMASI KADALUARSA


Presentase Perbekalan Farmasi Kadaluarsa
1 Judul Indikator
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tentang
2 Dasar Pemikiran Keselamatan Pasien.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
3 Dimensi Mutu Aman dan efisien
Mengukur presentase sediaan farmasi yang kadaluarsa untuk menjamin
4 Tujuan
pelayanan dan meminimalkan kerugian rumah sakit.
1. Pengecekan tanggal kadaluarsa dilakukan oleh petugas farmasi dan
oleh petugas perawat sebelum memberikan obat kepada pasien.
2. Pengecekan tanggal kadaluarsa adalah proses identifikasi yang
5 Definisi Operasional dilakukan pemberi pelayanan pada saat keluar masuk obat dan
sebelum memberikan ke pasien.
3. Pemberi pelayanan melakukan identifikasi pasien secara benar pada
setiap keadaan terkait tindakan intervensi pasien.
6 Jenis Indikator Proses
7 Satuan Pengukuran Presentase
8 Numerator Jumlah sediaan farmasi yang kadaluarsa dalam periode observasi
9 Denumerator Jumlah sediaan farmasi yang diobservasi dalam periode observasi
10 Target Capaian <1%
Kriteria Inklusi :
Semua sediaan farmasi yang ada di RS Sentosa.
11 Kriteria
Kriteria Eksklusi :
Tidak ada
Jumlah sediaan farmasi yang kadaluarsa
12 Formula X 100%
Jumlah sediaan farmasi yang diobservasi
Metode Pengumpulan Observasi
13
Data
14 Sumber Data Hasil Observasi
Instrumen Pengumpulan Formulir dan laporan obat kadaluarsa
15
Data
16 Besar Sampel Menggunakan tabel krejcie
Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
17
Sampel
Periode Pengumpulan Bulanan
18
Data
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulan & Tahunan
19
Pengumpulan Data
20 Penyajian Data Tabel
21 Penanggung Jawab Ka. Instalasi Farmasi
6. KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME RAWAT INAP DI E-RM SETELAH PELAYANAN 1 X
24 JAM

Area Manajerial
Judul Indikator Kelengkapan Pengisian Resume Rawat Inap di E-RM setelah pelayanan
1 x24 jam
Dasar Pemikiran 1. PERMENKES No 269 / Menkes / III / 2008 tentang Rekam Medis
2. Keputusan Direktur RS Sentosa No. 569 / MAN / RSS / X / 2019
Tentang Kebijakan pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit
Sentosa
Dimensi Mutu 1. Aman
2. Tepat waktu
3. Berorientasi pada pasien
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter spesialis terhadap pengisian
resume medis pasien rawat inap di Rekam medis elektronik dan
ketepatan waktu 1 x 24 jam melakukan pengisian resume medis pasien
rawat inap.
Definisi Operasional Resume dokter adalah ringkasan seluruh masa perawatan dan
pengobatan yang dilakukan oleh DPJP kepada pasien
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah Resume E-RM lengkap dalam waktu 1 x 24 jam yang di survei
dalam 1 bulan yang di isi lengkap
Denominator Jumlah Resume e-RM yang di survei dalam 1 bulan
Standar Capaian >70%
Kriteria Inklusi : Resume RANAP di isi lengkap 1 x 24 jam
Formula Numerator/ Denominator x 100%
Metode Kuantitatif
Pengumpulan Data
Sumber data Laporan kelengkapan resume DPJP rawat inap dalam rekam medis
Instrumen Evaluasi dokumen pada elektornik rekam medis dan lembar resume
Pengumpulan data medis RANAP di SIMRS
Besar Sanpel Mengunakan Tabel Krejcie-Morgan
Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan
Bulanan, Triwulan & Tahunan
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Tabel dan Diagram
PIC Manager Pelayanan Medis
Kepala Unit Rawat Inap
7. KEPATUHAN PPA (PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN) PENGISIAN E-RM

Area Manajerial
Judul Indikator Kepatuhan PPA Pengisian Elektronik Rekam Medis
Dasar Pemikiran 1. PERMENKES No 269 / Menkes / III / 2008 tentang Rekam Medis
2. PERMENKES No 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit
3. Keputusan Direktur RS Sentosa No. 569 / MAN / RSS / X / 2019
Tentang Kebijakan pelayanan Rekam Medis di Rumah Sakit
Sentosa
Dimensi Mutu 1. Aman
2. Berorientasi pada pasien
3. Efektif
Tujuan Tergambarnya kepatuhan PPA terhadap ketepatan waktu melakukan
pengisian E-RM pasien rawat inap
Definisi Operasional Setiap tindakan atau konsulatsi yang dilakukan terhadap pasien dalam
waktu 1 x 24 jam harus di Input ke dalam rekam medis elektronik
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Presentasi
Numerator Jumlah E-RM lengkap PPA dalam waktu 1 x 24 jam yang di survei
dalam 1 bulan yang di isi lengkap
Denominator Jumlah E-RM yang di survei dalam 1 bulan
Standar Capaian >70%
Kriteria Inklusi : E-RM RANAP di isi lengkap 1 x 24 jam
Formula Numerator/ Denominator x 100%
Sumber data Sistem Informasi Rumah Sakit Sentosa ( SIMRS )
Instrumen Evaluasi dokumen pada elektonik rekam medis dan lembar catatan
Pengumpulan data medis RANAP
Besar Sanpel Mengunakan Tabel Krejcie-Morgan
Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan
Bulanan, Triwulan & Tahunan
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Tabel dan Diagram
PIC Manager Pelayanan Medis
Ka. Unit Rawat Inap
8. KEPATUHAN DPJP TERHADAP PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK SECARA
RASIONAL

Area Manajerial
Judul Indikator Kepatuhan DPJP terhadap Penggunaan Obat Antibiotik secara Rasional
Dasar Pemikiran Peraturan Menteri Kesehatan No. 28 tahun 2021 tentang Pedoman
Pengunaan Antibioti dan Pengunaan obat antibiotik secara rasional.
Dimensi Mutu 1. Aman
2. Berorientasi pada pasien
3. efektif
Tujuan Tergambarnya Kepatuhan DPJP terhadap penggunaan obat antibiotik
secara rasional
Definisi Operasional Evaluasi mengenai pola penggunaan antibiotik di rumah sakit juga
dilakukan dalam upaya pencegahan terhadap resistensi antibiotik,
dimana salah satu faktor yang dapat menyebabkan resistensi antibiotik
adalah penggunaan antibiotik yang tidak bijak seperti penggunaan
antibiotik secara berlebihan dan tidak rasional (Ventola, 2015)
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Presentasi
Numerator Jumlah seluruh resep di intalasi farmasi yang sesuai CP
Denominator Jumlah seluruh resep di instalasi farmasi
Standar Capaian >70%
Inklusi : Jumlah total resep di farmasi
Kriteria
Eklusi : resep rawat jalan, CP pasien dengan penyakit penyulit
Formula Numerator/ Denominator x 100%
Sumber data Laporan penulisan resep sesuai CP dan e-resep pada Sistem Informasi
Rumah Sakit Sentosa ( SIMRS )
Instrumen Evaluasi dokumen pada elektonik rekam medis dan Resep di Farmasi
Pengumpulan data
Besar Sanpel Mengunakan Tabel Krejcie-Morgan
Cara Pengambilan Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
sampel
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Periode Analisis dan
Bulanan, Triwulan & Tahunan
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Tabel dan Diagram
PIC Ka. Unit Rawat Inap
Ka. Unit Farmasi
9. KETEPATAN DAN KELENGKAPAN PENGISIAN IDENTITAS PASIEN RAWAT
INAP BPJS KESEHATAN

Judul Indikator Ketepatan dan kelengkapan pengisian identitas pasien rawat inap
menggunakan BPJS Kesehatan
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
tahun 2017 Tentang Keselamatan Pasien
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129/
MENKES / II / 2008 tentang Standar pelayanan Minimal
Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, tepat dan lengkap dalam
mendapatkan identitas pasien
Definisi Operasional Ketepatan dan kelengkapan pengisian identitas pasien merupakan
assesmen awal sebagai penyedia informasi utama yang akan
memudahkan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
kebijakan dan membantu untuk memenuhi persyaratan maupun
ketepatan waktu dalam pengajuan klaim pasien BPJS .
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah seluruh pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang mendaftar
di loket pendaftaran
Denominator Jumlah seluruh sampel pasien rawat inap BPJS Kesehatan yang
terdaftar
Target Pencapaian ≥ 90 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Seluruh pasien rawat inap yang telah selesai melakukan pendaftaran

Kriteria Eksklusi :
Pasien yang observai lebih dari 6 jam di IGD
Formula Jumlah seluruh pasien rawat inap BPJS
yang tepat dan lengkap identitasnya
x 100 %
Jumlah seluruh pasien rawat inap BPJS
yang mendaftar di loket pendaftaran
Metode Pengumpulan Data Observasi
Sumber data Instalasi rawat inap
Catatan : survei observasi langsung (sampling) bila jumlah pasien >
50 pasien / bulan
Instrumen Pengambilan Data Data pasien di Admission dan kelengkapan berkas di JKN
Besar Sampel Mengunakan Tabel Krejcie-Morgan
Cara Pengambilan Sampel Pengambilan sample acak sederhana (Simple random sampling)
Periode Pengumpulan Data Bulanan
Periode Analisis dan Bulanan, Triwulan, Tahunan
Pelaporan Data
Penyajian Data - Tabel
- Chart statistik

Penanggung Jawab - PJ Admission


- Spv Admission
10. KEPUASAN PASIEN DALAM PENANGANAN KELUHAN/ KOMPLAIN

Judul Indikator Kepuasan Pasien dalam Penanganan Keluhan/ Komplain


Dasar Pemikiran Rumah sakit berkewajiban menangani setiap keluhan yang
diajukan oleh pasien dan setiap pasien memiliki hak untuk
menyatakan bahwa pasien puas/tidak puas terhadap penanganan
komplain yang telah diberikan.
Berdasarkan :
1. PKS BPJS Kesehatan tahun 2022
2. WTA BPJS Tahap 1 tahun 2021
Dimensi Mutu Berorientasi pada pasien
Tujuan Mengidentifikasi nilai kepuasan pasien/ pelanggan dalam
penanganan keluhan di Rumah Sakit serta menjadi rujukan agar
dapat meningkatkan mutu pelayanan yang profesional di RS
Sentosa.
Definisi Operasional 1. Kepuasan dalam penanganan keluhan adalah hasil pendapat
dan penilaian pasien terhadap hasil tindak lanjut komplain
yang diberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Survei kepuasan pasien / pelanggan dalam penanganan
keluhan menggunakan alat ukur Google Form yang
menjelaskan pasien / pelanggan “Puas” atau “Tidak Puas”
dalam menerima tanggapan atau tindak lanjut yang telah
diberikan.
Jenis Indikator Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah pasien yang puas terhadap penanganan komplain
Denominator Jumlah keluhan/komplain yang ditindaklanjuti
Target Pencapaian 90 %
Kriteria Kriteria Inklusi :
Jumlah tindaklanjut komplain
Kriteria Ekslusi :
Pasien yang tidak kompeten/ tidak berkenan dalam mengisi survei
Formula
Jumlah pasien yang puas terhadap penanganan komplain
×100
Jumlah Keluhan/ Komplain yang ditindaklanjuti
Metode Pengumpulan Data Survei/ Kuesioner
Sumber Data Hasil Survei
Instrumen Pengambilan Data 1. Google Form :
https://bit.ly/SurveiKepuasanPenangananKeluhan
2. Form Survei Kepuasan Penanganan Keluhan
Besar Sampel Sesuai jumlah pasien komplain
Cara Pengambilan Sampel Pengisian Google Form dan Form Survei (manual)
Periode Pengumpulan data Bulanan
Periode Analisis dan Pelaporan Bulanan, Triwulan, Semester, Tahunan
Data
Penyajian Data Tabel dan Diagram
Penanggung Jawab Ka.Sie Humas
KEPATUHAN PPA / TENAGA KESEHATAN TERHADAP MASA
11.
BERLAKU SURAT
Kepatuhan PPA / tenaga kesehatan terhadap masa TANDA
Judul
berlaku Surat Tanda Register ( STR)
Profesional Pemberi Asuhan (PPA) adalah tenaga
kesehatan yang secara langsung memberikan asuhan
kepada pasien, merupakan tim interdisiplin dengan
Dasar Pemikiran komptensi yang memadai dan berkontribusi dalam
fungsi profesinya untuk bertugas mandiri, kolaboratif,
delegatif dalam bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi.
Dimensi mutu Aman dan Berorientasi pada pasien
Seluruh PPA di rumah sakit terintegrasi oleh konsil
Tujuan masing-masing tenaga kesehatan dan memiliki
pengakuan hukum untuk menjalankan praktek
Kepatuhan adalah tindakan yang tunduk kepada suatu
aturan dalam hal ini yaitu setiap tanaga kesehatan
Definisi operasional tunduk terhadap UU No. 36 tahun 2014 bahwa tenaga
kesehatan sudah terintegrasi dan wajib memiliki STR
aktif.
Jenis Indikator Input
Satuan pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah nakes yang memiliki STR masa berlaku aktif
Denominator (pembagi) Jumlah seluruh nakes
Target Pencapaian 100%
Kriteria Kriteria Inklusi : Jumlah seluruh nakes
Jumlah nakes dengan STR aktif
Formula
Jumlah seluruh nakes yang memiliki STR X 100%
Metode pengumpulan data Kuantitatif
Data berasal dari dokumentasi STR Nakes yang
Sumber data
diserahkan kepada SDM
Instrumen pengambilan data Daftar titik kelengkapan berkas
Besar sampel Total sampel > 100
Periode pengumpulan data Bulanan
Periode analisis dan Bulanan, semester dan tahunan
pelaporan data
Penyajian data Tabel dan grafik
Penanggung jawab Kasi SDM
REGISTER ( STR)
12. PERSENTASE SEP TERCETAK YANG DAPAT DI KLAIMKAN

1 Nama Indikator Persentase SEP Tercetak yang dapat di klaimkan


2 Program Indikator mutu JKN
3 Dimensi Efektifitas, efisien
4 Tujuan Tergambarnya kedisiplinan rumah sakit dalam mengirim
berkas klaim BPJS kesehatan sesuai SEP yang tercetak
selama 1 bulan penuh
5 Dasar pemikiran / Standar akreditasi RS versi
literatur
6 Definisi Persentase SEP tercetak yang di klaimkan adalah minimal
75% dari SEP yang diterbitkan dalam 1 bulan penuh
7 Kriteria
- Inklusi Persentase SEP yang bisa diklaimkan dalam 1 bulan
penuh
- Eksklusi Persentase SEP yang tidak bisa diklaimkan dalam 1 bulan
penuh
8 Tipe indikator Outcome
9 Jenis indikator Persentase
10 Numerator Jumlah SEP yang bisa diklaimkan dalam 1 bulan
11 Denominator Jumlah seluruh SEP yang diterbitkan dalam 1 bulan
12 Cara pengukuran Numerator : Denominator x 100 %
13 Nilai ambang/ ≥ 90%
standar
14 Sumber data Unit Admission
15 Target sampel (N) -
16 Tempat JKN
pengambilan data
17 Metodologi Sensus bulanan
pengumpulan data
18 Frekuensi penilaian Bulanan
19 Periode pelaporan Bulanan
20 Rencana analisis Run chart
21 Data Rapat
disebarluaskan
dengan cara
22 Nama alat/ sistem Sensus bulanan
audit
23 Pengumpul data Kasi JKN

13. PERSENTASE KLAIM REGULER YANG DAPAT DIKLAIMKAM KE BPJS KESEHATAN

1 Judul Indikator Persentase Klaim Reguler Yang Dapat Diklaimkam ke


BPJS Kesehatan
2 Area Manajerial
3 Dimensi Tepat Waktu dan Efisien
4 Tujuan Agar seluruh pelayanan yang sudah diberikan pada pasien
(peserta JKN/BPJS Kesehatan) dapat diklaimkan, tanpa
penundaan/keterlambatan klaim
5 Dasar pemikiran / Klaim reguler adalah penagihan klaim periodik bulan
literatur pelayanan sebelumnya yang ditagihkan pada bulan
berjalan. Klaom reguler ditagihkan satu bulan penuh atau
minimal ditagihkan 75% dari jumlah SEP terbit yang
tertuang dalam Surat Pengajuan Klaim dilengkapi dengan
dokumen pengajuan klaim
6 Definisi Persentase klaim regular semua pelayanan yang telah
diberikan dalam 1 bulan penuh
7 Kriteria
- Inklusi Berkas klaim BPJS yang dapat diajukan
- Eksklusi Klaim susulan
8 Tipe indikator Output
9 Jenis indikator Persentase
10 Numerator Jumlah berkas klaim rawat jalan dan rawat inap pasien
BPJS Kesehatan selama 1 bulan penuh yang dapat
diajukan
11 Denominator Jumlah seluruh pelayanan rawat jalan dan rawat inap
pasien BPJS Kesehatan dalam 1 bulan
12 Cara pengukuran Numerator : Denominator x 100 %
13 Nilai ambang/ >90%
standar
14 Sumber data Unit Admission dan Unit RM
15 Target sampel (N) -
16 Tempat Unit JKN
pengambilan data
17 Metodologi Sensus bulanan
pengumpulan data
18 Frekuensi penilaian Bulanan
19 Periode pelaporan Bulanan
20 Rencana analisis Run chart
21 Data Rapat Koordinasi
disebarluaskan
dengan cara
22 Nama alat/ sistem Sensus bulanan
audit
23 Pengumpul data Kasi JKN

14. KETEPATAN WAKTU PENYELESAIAN BILLING PASIEN RANAP KURANG DARI 2 JAM

Area Manajerial

Judul Indikator Respon time pelayanan pemberian rincian biaya pasien rawat inap
Dasar Pemikiran Kecepatan waktu dalam memberikan informasi tagihan rawat inap rumah
sakit
Tujuan Tercapainya kecepatan dan ketepatan dalam memberikan informasi
tagihan ke pasien rawat inap
Judul Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat jalan
Demensi Mutu Tepat Waktu, dan Berorientasi pada pasien
Tujuan Pembayaran pelunasan tagihan pasien rawat inap dalam rangka
pemulangan pasien
Definisi Operasional Kecepatan waktu pemberian informasi tagihan rawat inap adalah waktu
mulai pasien dinyatakan boleh pulang oleh dokter yang dibuktikan dengan
surat pengantar pulang sampai dengan informasi tagihan diterima oleh
pasien.
Frekuensi Pengumpulan Data Tiap bulan
Periode analisis Tiap tiga bulan
Numerator Jumlah billing pasien rawat inap yang diselesaikan < 2 jam
Denominator Jumlah total billing yang diamati dalam 1 bulan
Besar Sampel Menggunakan tabel krejcie
Target Capaian >80%
Formula Jumlah billing pasien rawat inap yang diselesaikan< 2 jam
x 100 %
Jumlah total billing yang diamati dalam 1 bulan
Sumber data Laporan kunjungan pasien rawat inap
Standar < 2 jam
Cara Pengambilan Sampel Sampel Acak Sederhana (Simple Random Sampling)
Kriteria Penilaian WIRI (Jam), Waktu pemberian informasi RI
WIRI < 2 Jam  skor = 100
2 < WIRI < 2.30  SKOR = 75
2.30 < WIRI < 3  skor = 50
3 < WIRI < 3.30  skor = 25
WIRI > 3.30  skor = 0
Penanggung jawab Kepala Kasir

Anda mungkin juga menyukai