1 Judul Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan IGD 2 Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh klinik. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).
Pemantauan dan pengukuran kepuasan pasien dan
keluarga adalah kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan klinik yang diberikan dengan harapan pasien dan keluarga atas pelayanan yang mereka dapatkan
Kepuasan pasien keluarga diukur dengan mendapatkan
gambaran persepsi pasien dan keluarga pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani di klinik melalui : 1. Metode kuesioner atau interview dengan konversi rentang angka “ Tidak Puas” sampai “Puas” a 1-5 2. Jumlah responden berdasarkan sampling pasien rawat jalan/ rawat inap dan gawat darurat 3. Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien terhadap : • Fasilitas : sarana, prasarana, alat • SDM : perawat, dokter, petugas lain • Farmasi : kecepatan, sikap petugas, penjelasan penggunaan obat • Service pendaftaran • Ruang tunggu, kecepatan, kemudahan, kenyamanan,
Pengambilan kuesioner sesuai kebijakan klinik minimal
1 x per semester dan dilaksanakan oleh internal/eksternal klinik Pengukuran IKM dilaksanakan dilokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan indeks kepuasan masyarakat unit layanan instansi pemerintah.
INKLUSI : Semua pasien, keluarga dan pengunjung
3 Tujuan Terselenggaranya pelayanan IGD yang mampu memberikan kepuasan bagi pasien/pelanggan 4 Dimensi Mutu Efektivitas dan Mutu Pelayanan 5 Alasan Pemilihan Kepusan pasien merupakan bagian dari mutu Indikator pelayanan, karena upaya pelayanan haruslah dapat memberikan kepuasan, tidak semata-mata kesembuhan belaka 6 Numerator Jumlah kumulatif pasien yang menyatakan puas pada lembar survey kepuasan pelanggan 7 Denominator Jumlah kumulatif pasien yang disurvey 8 Formula Pengukuran Jumlah kumulatif pasien yang menyatakan puas pada lembar survey kepuasan pelanggan x 100% Jumlah kumulatif pasien yang disurvey
9 Metodologi 1. PJ Pengumpul data mencatat hasil monitoring
Pengumpulan Data kepuasan pasien di Pendaftaran dalam formulir indikator mutu. 2. PJ Pengumpul data membuat rekapitulasi dan monitoring data 3. Data dianalisa dan hasil yang ada dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 10 Cakupan Data IGD 11 Frekuensi Harian Pengumpulan Data 12 Frekuensi Analisa Data Setiap Bulan 13 Metodologi Analisa Sensus Harian Data 14 Sumber Data Hasil kuesioner 15 Penanggung jawab Marketing Pengumpul Data 16 Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien, dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 80% 2. Klinik Umum
NO INDIKATOR MUTU UNIT
1 Judul Waktu Tunggu Pasien Diperiksa oleh Dokter 2 Definisi Operasional Waktu tunggu pasien diperiksa oleh Dokter adalah waktu yang dimulai dari pasien mendapat nomor antrian sampai pasien dipanggil oleh Dokter untuk diperiksa 3 Tujuan 4 Dimensi Mutu Efektivitas, Mutu Pelayanan, Efisiensi 5 Alasan Pemilihan Indikator 6 Numerator Jumlah kumulatif pasien yang waktu tunggu nya dibawah 10 menit 7 Denominator Jumlah pasien yang disurvey 8 Formula Pengukuran Jumlah kumulatif pasien yang waktu tunggu nya dibawah 10 menit
Jumlah kumulatif pasien yang disurvey x 100%
9 Metodologi 1. PJ Pengumpul data mencatat hasil monitoring
Pengumpulan Data kepuasan pasien di Pendaftaran dalam formulir indikator mutu. 2. PJ Pengumpul data membuat rekapitulasi dan monitoring data 3. Data dianalisa dan hasil yang ada dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 10 Cakupan Data Klinik Umum 11 Frekuensi Pengumpulan Harian Data 12 Frekuensi Analisa Data Setiap Bulan 13 Metodologi Analisa Data Sensus Harian 14 Sumber Data 15 Penanggung jawab Penanggung jawab pengumpul data di Klinik Umum Pengumpul Data 16 Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien, dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 80% 3. Klinik Gigi
NO INDIKATOR MUTU UNIT
Judul Assesmen medis di Klinik Gigi menggunakan pola 1 SOAP 2 Definisi Asesmen adalah proses yang terus menerus dan dinamis Operasional untuk mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologi, sosial dan riwayat kesehatan pasien sebagai bahan analisis informasi dan data, termasuk data penunjang medis untuk mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan pelayanan keperawatan pasien yang dilakukan saat pasien baru di rawat jalan. Asesmen awal medis rawat jalan dibuat oleh Dokter Poliklinik. Dalam pendokumentasian asesmen tersebut didokumentasikan dalam bentuk SOAP : S = Subjektif (Keluhan yang Diungkapkan Pasien) O = Objektif (Hasil observasi yang didapat pada pasien) A = Assesmen (Diagnosa Keperawatan/Medik) P = Planning (Tindakan yang akan dilakukan) Tujuan Tergambarnya pemahaman dan kedisplinan Dokter Gigi 3 dalam melakukanasesmen medis menggunakan pola SOAP. 4 Dimensi Mutu Safety Alasan Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan menentukan 5 Pemilihan rencana pelayanan sehingga kebutuhan pasien dapat Indikator terpenuhi dengan cepat. Numerator Jumlah asesmen medis yang menggunakan pola SOAP di 6 Klinik Gigi 7 Denominator Total pasien Klinik Gigi Formula Pengukuran Jumlah asesmen medis yang menggunakan pola SOAP di Klinik Gigi 8 x 100% Total pasien Klinik Gigi
9 Metodologi 1. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang
Pengumpulan berobat di Klinik Gigi dalam setiap hari. Data 2. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang assesmen medisnya menggunakan pola SOAP dan jumlah pasien yang assesmen medisnya tidak menggunakan pola SOAP 3. PJ Pengumpul data mencatat setiap hari pada lembar formulir indikator mutu baik yang menggunakan pola SOAP maupun yang tidak, serta jumlah pasien secara keseluruhan
4. PJ Pengumpul data melakukan rekapitulasi :
a. Jumlah assesmen medis yang menggunakan pola SOAP b. Jumlah assesmen medis yang tidak menggunakan pola SOAP c. Jumlah seluruh pasien Klinik Gigi 5. PJ Pengumpul data menghitung hasil pencapaian dengan menggukan formula pengukuran :
Jumlah asesmen medis yang menggunakan
pola SOAP di Klinik Gigi x 100% Total pasien Klinik Gigi
6. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan
membuat grafik 7. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 8. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Klinik Gigi Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Setiap Bulan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Rekam Medis Penanggung Penanggung jawab pengumpul data di Klinik Gigi jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien, dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 80% 4. Apotek
NO INDIKATOR MUTU UNIT
1 Judul Waktu tunggu pasien dalam pelayanan obat jadi 2 Definisi Waktu yang digunakan dalam proses pelayanan apotek Operasional sejak dari resep datang sampai obat diserahkan oleh petugas apotek ke pasien Tujuan Tergambarnya waktu tunggu pasien sejak pasien 3 menyerahkan resep ke apotek hingga obatnya selesai diberikan oleh petugas apotek 4 Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan Alasan Mengetahui kecepatan pelayanan obat jadi di apotek 5 Pemilihan Indikator Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien dalam pelayanan 6 obat jadi 7 Denominator Total pasien apotek yang menunggu obat jadi Formula Pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu 8 pasien dalam pelayanan obat jadi
Total pasien apotek yang menunggu obat jadi
9 Metodologi 1. Petugas apotek menerima resep;
Pengumpulan 2. Petugas apotek menuliskan jam kedatangan resep obat Data di resep tersebut; 3. Petugas apotek melakukan pengecekkan kelengkapan dan keabsahan resep, lalu input data obat (validasi); 4. Petugas apotek menyiapkan obat dan dicek kembali, lalu dikemas; 5. Petugas apotek menuliskan jam selesainya obat setelah dikemas pada resep tersebut dan menyerahkan obat ke pasien; 6. Pengumpul data melakukan rekapitulasi harian dan mendokumentasikan pada formulir monitoring indikator mutu. 10 Cakupan Data Apotek Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Bulanan, Triwulan dan Tahunan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Instrumen survey waktu tunggu di apotek Penanggung Petugas apotek 15 jawab Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien 17 Standar < 10 menit NO INDIKATOR MUTU UNIT 1 Judul Waktu tunggu pasien dalam pelayanan obat racikan 2 Definisi Waktu yang digunakan dalam proses pelayanan apotek Operasional sejak dari resep datang sampai obat diserahkan oleh petugas apotek ke pasien Tujuan Tergambarnya waktu tunggu pasien sejak pasien 3 menyerahkan resep ke apotek hingga obatnya selesai diberikan oleh petugas apotek 4 Dimensi Mutu Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan Alasan Mengetahui kecepatan pelayanan obat racikan di apotek 5 Pemilihan Indikator Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien dalam pelayanan 6 obat racikan 7 Denominator Total pasien apotek yang menunggu obat racikan Formula Pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu 8 pasien dalam pelayanan obat racikan
Total pasien apotek yang menunggu obat racikan
9 Metodologi 1. Petugas apotek menerima resep;
Pengumpulan 2. Petugas apotek menuliskan jam kedatangan resep obat Data di resep tersebut; 3. Petugas apotek melakukan pengecekkan kelengkapan dan keabsahan resep, lalu input data obat (validasi); 4. Petugas apotek menyiapkan obat, dengan memilah obat sesuai dengan dosisnya, lalu diracik sesuai dengan resep dan dicek kembali, kemudian dikemas; 5. Petugas apotek menuliskan jam selesainya obat setelah dikemas pada resep tersebut dan menyerahkan obat ke pasien; 6. Pengumpul data melakukan rekapitulasi harian dan mendokumentasikan pada formulir monitoring indikator mutu. 10 Cakupan Data Apotek Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Bulanan, Triwulan dan Tahunan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Instrumen survey waktu tunggu di apotek Penanggung Petugas apotek 15 jawab Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien 17 Standar < 15 menit 5. Rekam Medis
NO INDIKATOR MUTU UNIT
Judul Ketidak lengkapan pengisian rekam medis setelah 1 pasien pulang 2 Definisi Setiap rekam medis harus diisi lengkap untuk memudahkan Operasional penyimpanan dan pencarian kembali bila pasien tersebut datang untuk kontrol atau berobat kembali.
Kelengkapan rekam medis terdiri atas :
1. Data Pasien a. Nomor Medik b. Nama Lengkap Pasien c. Tempat/Tanggal Lahir d. Nama Suami/Orang Tua e. Agama f. Pekerjaan g. Alamat (Harus dilengkapi dengan nama jalan, RT RW, blok dan nomor rumah) h. Nomor Telepon Rumah (jika ada) i. Nomor HP Pasien / saudara / wali j. Untuk pasien BPJS & asuransi dilengkapi dengan nomor dan kepesertaan jaminan kesehatan
2. Lembar Anamnese Pasien
a. Tanggal Datang b. Jam Datang c. Berat Badan d. Tekanan Darah e. Anamnese medis menggunakan SOAP f. Tinggi Badan g. Golongan Darah h. Diagnosa i. Terapi j. Nama Dokter yang memeriksa beserta parafnya Tujuan Terwujudnya kedisplinan petugas pendaftaran dalam 3 mengisi data lengkap pasien dan Dokter dalam mengisi anamnese pasien 4 Dimensi Mutu Safety, efektifitas dan kesinambungan pelayanan Alasan Meningkatkan efektifitas baik dalam penyimpanan rekam 5 Pemilihan medis untuk pencarian kembali, serta memudahkan Dokter Indikator dalam melakukan pemeriksaan terhadap pasien 6 Numerator Jumlah rekam medis yang belum lengkap 7 Denominator Jumlah rekam medis yang disurvey Formula Pengukuran Jumlah rekam medis yang belum lengkap 8 x 100 % Jumlah rekam medis yang disurvey
9 Metodologi 1. Penanggung jawab pengumpul data mengecek
Pengumpulan kelengkapan rekam medis yang di survey Data 2. Penanggung jawab pengumpul data mencatat jumlah rekam medis yang belum lengkap didalam formulir lembar monitoring data
3. Penanggung jawab pengumpul data menghitung hasil
monitoring dengan rumus :
Jumlah rekam medis yang belum lengkap
x 100 % Jumlah rekam medis yang disurvey
4. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan
membuat grafik 5. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 6. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Rekam medis Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Harian, Bulanan, Triwulan 12 Analisa Data Metodologi Retrospective 13 Analisa Data 14 Sumber Data Rekam medis pasien Penanggung Petugas Rekam Medis jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien 17 Standar 0% 6. Laboratorium
NO INDIKATOR MUTU UNIT
1 Judul Waktu tunggu hasil pemeriksaan H2TL 2 Definisi Waktu yang digunakan dalam pelayanan pemeriksaan Operasional H2TL, sejak dari pasien memberikan lembar permintaan pemeriksaan ke petugas laboratorium hingga hasil pemeriksaan diberikan ke pasien Tujuan Tergambarnya waktu tunggu pasien sejak pasien menyerahkan lembar permintaan pemeriksaan H2TL ke 3 laboratorium hingga pemeriksaannya selesai dan hasilnya diberikan oleh petugas laboratorium kepada pasien 4 Dimensi Mutu Safety, efektifitas dan kesinambungan pelayanan Alasan Mengetahui kecepatan pelayanan pemeriksaan H2TL di 5 Pemilihan Laboratorium Indikator 6 Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan H2TL 7 Denominator Jumlah pasien dengan pemeriksaan H2TL Formula Pengukuran Jumlah kumulatif waktu tunggu 8 hasil pemeriksaan H2TL
Jumlah pasien dengan pemeriksaan H2TL
9 Metodologi 1. Penanggung jawab pengumpul data mencatat setiap
Pengumpulan waktu yang diperlukan pasien untuk menerima hasil Data pemeriksaan H2TL-nya 2. Penanggung jawab pengumpul data menghitung jumlah pasien dengan pemeriksaan H2TL setiap hari 3. Penanggung jawab pengumpul data menghitung hasil monitoring dengan rumus :
Jumlah kumulatif waktu tunggu
hasil pemeriksaan H2TL
Jumlah pasien dengan pemeriksaan H2TL
4. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan
membuat grafik 5. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 6. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Laboratorium Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Harian, Bulanan, Triwulan 12 Analisa Data Metodologi Retrospective 13 Analisa Data 14 Sumber Data Lembar pemeriksaan laboratorium Penanggung Petugas Laboratorium jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien 17 Standar 20 menit 7. Kamar Bersalin
NO INDIKATOR MUTU UNIT
Judul Asesmen Kebidanan di Kamar Bersalin menggunakan 1 pola SOAP 2 Definisi Asesmen Kebidanan adalah proses yang terus menerus Operasional dan dinamis untuk mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologi, sosial dan riwayat kesehatan pasien sebagai bahan analisis informasi dan data, termasuk data penunjang medis untuk mengidentifikasi dan merencanakan kebutuhan pelayanan keperawatan pasien yang dilakukan saat pasien. Asesmen awal kebidanan di kamar bersalin yang dilakukan oleh Bidan di Kamar Bersalin.
Dalam pendokumentasian assesmen tersebut di
dokumentasikan dalam bentuk SOAP : S = Subjektif (Keluhan yang Diungkapkan Pasien) O = Objektif (Hasil observasi yang didapat pada pasien) A = Assesmen (Diagnosa Kebidanan) P = Planning (Tindakan yang akan dilakukan) Tujuan Tergambarnya pemahaman dan kedisplinan bidan dalam 3 melakukan asesmen kebidanan menggunakan pola SOAP. 4 Dimensi Mutu Safety Alasan Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan menentukan 5 Pemilihan rencana pelayanan sehingga kebutuhan pasien dapat Indikator terpenuhi dengan cepat. Numerator Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan pola 6 SOAP di Kamar Bersalin dalam satu bulan 7 Denominator Total pasien di Kamar Bersalin dalam satu bulan Formula Pengukuran Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan pola SOAP di Kamar Bersalin dalam satu bulan x 100% 8 Total pasien Kamar Bersalin dalam satu bulan
9 Metodologi 1. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang
Pengumpulan berobat di Kamar Bersalin dalam setiap hari. Data 2. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang assesmen kebidanannya menggunakan pola SOAP dan jumlah pasien yang assesmen kebidanannya tidak menggunakan pola SOAP 3. PJ Pengumpul data mencatat setiap hari pada lembar formulir indikator mutu baik yang menggunakan pola SOAP maupun yang tidak, serta jumlah pasien secara keseluruhan 4. PJ Pengumpul data melakukan rekapitulasi : a. Jumlah assesmen kebidanan yang menggunakan pola SOAP b. Jumlah assesmen kebidanan yang tidak menggunakan pola SOAP c. Jumlah seluruh pasien Kamar Bersalin 5. PJ Pengumpul data menghitung hasil pencapaian dengan menggukan formula pengukuran :
Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan
pola SOAP di Kamar Bersalin x 100%
Total pasien Kamar Bersalin
6. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan
membuat grafik 7. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 8. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Kamar Bersalin Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Setiap Bulan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Rekam Medis Penanggung Penanggung jawab pengumpul data di Kamar Bersalin jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien, dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 80% 8. Kasir
NO INDIKATOR MUTU UNIT
1 Judul Kelengkapan berkas penagihan klaim asuransi 2 Definisi Setiap berkas penagihan klaim asuransi harus lengkap agar Operasional dapat diklaim pembayaran tagihan klaimnya.
Yang dikatakan lengkap untuk berkas penagihan klaim
asuransi, harus memiliki : 1. Kartu asuransi 2. Kwitansi 3. Form resume medis 4. Lembar pengesahan asuransi
Tujuan Tergambarnya ketelitian dan kedisiplinan petugas kasir
3 untuk melengkapi berkas penagihan klaim asuransi 4 Dimensi Mutu Efektifitas Alasan Meningkatkan kedisiplinan petugas Kasir untuk melengkapi 5 Pemilihan setiap berkas penagihan klaim asuransi Indikator 6 Numerator Jumlah berkas penagihan klaim asuransi yang lengkap 7 Denominator Jumlah kumulatif berkas penagihan klaim asuransi Formula Pengukuran Jumlah berkas penagihan klaim asuransi yang lengkap x 100% 8 Jumlah kumulatif berkas penagihan klaim asuransi
9 Metodologi 1. PJ Pengumpul data mencatat jumlah berkas penagihan
Pengumpulan klaim asuransi setiap hari pada form monitoring data Data 2. PJ Pengumpul data mencatat jumlah berkas penagihan klaim asuransi yang lengkap setiap hari pada form monitoring data 3. PJ Pengumpul data melakukan rekapitulasi : a. Jumlah berkas penagihan klaim asuransi yang lengkap b. Jumlah seluruh berkas penagihan klaim asuransi 4. PJ Pengumpul data menghitung hasil pencapaian dengan menggukan formula pengukuran :
Jumlah berkas penagihan klaim
asuransi yang lengkap x 100% Jumlah kumulatif berkas penagihan klaim asuransi 5. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan membuat grafik 6. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 7. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Kasir Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Setiap Bulan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Berkas penagihan klaim asuransi Penanggung Keuangan jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien, meliputi analisanya dalam bentuk 16 grafik dan PDSA nya sesuai hasil monitoring dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 100% 9. Cleaning Service
NO INDIKATOR MUTU UNIT
Judul Kepatuhan petugas cleaning service menggunakan alat 1 pelindung diri (APD) 2 Definisi Dalam melaksanakan pekerjaannya, petugas cleaning Operasional service wajib melengkapi dirinya dengan alat pelindung diri (APD) Tujuan Tergambarnya pemahaman dan kedisplinan bidan dalam 3 melakukanasesmen kebidanan menggunakan pola SOAP. 4 Dimensi Mutu Safety Alasan Untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien dan menentukan 5 Pemilihan rencana pelayanan sehingga kebutuhan pasien dapat Indikator terpenuhi dengan cepat. Numerator Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan pola 6 SOAP di Kamar Bersalin 7 Denominator Total pasien di Kamar Bersalin Formula Pengukuran Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan pola SOAP di Kamar Bersalin x 100% 8 Total pasien Kamar Bersalin
9 Metodologi 8. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang
Pengumpulan berobat di Kamar Bersalin dalam setiap hari. Data 9. PJ Pengumpul data mencatat jumlah pasien yang assesmen kebidanannya menggunakan pola SOAP dan jumlah pasien yang assesmen kebidanannya tidak menggunakan pola SOAP 10. PJ Pengumpul data mencatat setiap hari pada lembar formulir indikator mutu baik yang menggunakan pola SOAP maupun yang tidak, serta jumlah pasien secara keseluruhan
11. PJ Pengumpul data melakukan rekapitulasi :
c. Jumlah assesmen kebidanan yang menggunakan pola SOAP d. Jumlah assesmen kebidanan yang tidak menggunakan pola SOAP e. Jumlah seluruh pasien Kamar Bersalin 12. PJ Pengumpul data menghitung hasil pencapaian dengan menggukan formula pengukuran : Jumlah asesmen kebidanan yang menggunakan pola SOAP di Kamar Bersalin x 100%
Total pasien Kamar Bersalin
13. PJ Pengumpul data melakukan analisa dengan
membuat grafik 14. Hasil pengukuran dibandingkan dengan standar indikator mutu dan dibandingkan dengan hasil sebelumnya. 15. PJ Pengumpul data bersama dengan Ketua Tim Peningkatan Mutu melakukan PDCA sesuai dengan hasil pengukuran 10 Cakupan Data Kamar Bersalin Frekuensi Harian 11 Pengumpulan Data Frekuensi Setiap Bulan 12 Analisa Data Metodologi Sensus Harian 13 Analisa Data 14 Sumber Data Rekam Medis Penanggung Penanggung jawab pengumpul data di Kamar Bersalin jawab 15 Pengumpul Data Publikasi Data Laporan disampaikan pada rapat Panitia Mutu dan 16 Keselamatan Pasien, dan ditempel di papan pengumuman karyawan Klinik Tiara Bunda 17 Standar 80%