0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
36 tayangan7 halaman
Ketiga dokumen tersebut membahas indikator mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang terkait dengan keselamatan pasien, termasuk reaksi transfusi darah, efek samping obat, kesalahan pengobatan, dan ketidaksesuaian diagnosis pre dan post operasi. Semua indikator tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Ketiga dokumen tersebut membahas indikator mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang terkait dengan keselamatan pasien, termasuk reaksi transfusi darah, efek samping obat, kesalahan pengobatan, dan ketidaksesuaian diagnosis pre dan post operasi. Semua indikator tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Ketiga dokumen tersebut membahas indikator mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang terkait dengan keselamatan pasien, termasuk reaksi transfusi darah, efek samping obat, kesalahan pengobatan, dan ketidaksesuaian diagnosis pre dan post operasi. Semua indikator tersebut bertujuan untuk mengurangi risiko keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Kode Indikator IT 1 Dasar pemikiran Tranfusi darah adalah memasukkan darah atau produk darah dari orang lain kedalam tubuh pasien.darah tranfusi dapat menimbulkan reaksi imunologis dari tubuh.Reaksi yang paling berat dapat dapat menimbulkan lisis terhadap seluruh darah didalam tubuh. Dimensi mutu Keselamatan Dan Kenyamanan Tujuan Tergambarnya Manajemen Risiko pada unit pelayanan darah Definisi operasional Reaksi tranfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD)yang terjadi akibat transfusi darah dalam bentuk reaksi alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisi akibat golongan darah tidak sesuai atau ganguan sistem imun sebagai akibat pemberian transfusi darah Jenis indikator Proses Numerator Jumlah kejadian pasien yang mengalami reaksi transfusi darah Denomirator Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan transfusi darah dalam satu bulan Target pencapaian 0% Kriteria: - Inklusi Seluruh pasien yang mendapatkan transfusi - Eksklusi - Jumlah Insiden Jumlah kegiatan tranfusi darah yang mengakibatkan insiden reaksi tranfusi pada saat tranfusi darah dalam satu bulan Sumber data Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan tranfusi darah. Metode pengumpul data restropektif Instrumen pengambilan Formulir pengumpulan data pasien yang mengalami reaksi tranfusi Pengumpul data Harian Periode analisis 3 bulan sekali Penanggung jawab staf pengumpul data INDIKATOR : INSIDEN SERIUS AKIBAT EFEK SAMPING OBAT
JUDUL INDIKATOR Insiden Serius Akibat Efek Samping Obat
KODE INDIKATOR IT 2 Dasar Pemikiran / Alasan Pemantauan Efek Samping Obat yang terjadi hendaknya Pemilihan dicatat dan dilaporkan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan sebelum memberikan obat ke pasien. Pada saat teridentifikasi adanya dugaan kejadian Efek Samping Obat (ESO), maka Dokter atau Apoteker atau Perawat mencatat ESO di Formulir Monitoring Efek Samping Obat Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse station di masing-masing ruang perawatan. Pencatatan dilakukan selengkap mungkin sesuai dengan kolom yang ada di formulir MESO tersebut. Dimensi mutu Keselamatan Tujuan 1.Terwujudnya keselamatan penggunaan obat (medication Keselamatan) 2.Terdatanya Efek samping obat ( ESO ) sedini mungkin Terutama yang berat,tidak dikenal,frekuensinya jarang Serta terinformasikan dengan sesegera mungkin kepada Dokter 3.Tersediannya data kejadian Efek samping obat (ESO) 4.Teridentifikasinya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Timbulnya efek samping obat atau mempengaruhi angka Kejadian dan tingkat keparahan efek samping yang terjadi Definisi Operasional Merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau reaksi obat yang merugikan / membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi pada dosis lazim / normal untuk profilaksis, diagnosis, terapi atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis Jenis Indikator proses Numerator - Denumerator - Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi Seluruh insiden efek samping obat Kriteria eksklusi - Jumlah insiden Jumlah insiden yang diakibatkan oleh respon atau reaksi obat yang merugikan /membahayakan dan tidak dikehendaki,terjadi pada dosis lazim/normal untuk profilaksis,diagnosis,terapi atau untuk memodifikasi fungsi fisiologis. Metode pengumpulan Restropektif Data Rekapitulasi Unit Setiap bulan Frekuensi analisis 3bulan Area monitoring Ruang Rawat Inap Penanggung Jawab Kepala Unit Farmasi INDIKATOR : Semua Kesalahan pengobatan (Medication Error)
JUDUL INDIKATOR Kesalahan penggunaan obat ( medication Errors)
meliputi KTD,Sentinel,KNC dan KTC KODE INDIKATOR IT 3 Dasar pemikiran / Alasan Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan Pemilihan kebijakan Unit Farmasi tentang Keselamatan Pasien yang meliputi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah- langkah yang harus dilakukan oleh apoteker dan asisten apoteker, perawat, pasien dan keluarga jika terjadi insiden Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Peningkatan Mutu Tergambarnya Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit Kejadian Nyaris Cedera (KNC) Kesalahan Dispensing Obat oleh Unit Farmasi, sehingga tidak menimbulkan cidera kepada pasien yang harus teridentifikasi sebelum obat diberikan kepada pasien Definisi Operasional Medication errors adalah kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan,yang sebetunya dapat dicegah. Kejadian medication error dibagi dalam 4 fase,yaitu fase prescribing,fase transcribing,fase dispensing dan fase administration. 1. Fase prescribing adalah error yang terjadi pada fase penulisan resep.fase ini meliputi : obat yang diresepkan tidak tepat indikasi,tidaktepat pasien atau kontraindikasi,tidak tepat obat atau ada obat yang tidak ada indikasinya,tidak tepat dosis dan aturan pakai. 2. Fase transcribing error terjadi pada saat pembacaan rese untuk proses dispensing 3. 3.Error pada fase dispensing terjadi pada saat penyiapan hingga penyerahan resep oleh petugas apotek. 4. 4.Error pada fase administration adalah error yang terjadi pada proses penggunaan obat.Fase ini dapat melibatkan petugas apotek dan pasien atau keluarganya Jenis Indikator Proses Numerator - Denumerator - Target Pencapaian 0 Kriteria Inklusi Seluruh obat yang diorder dalam resep setiap pasien Kriteria eksklusi Resep obat yang ditunda Jumlah Insiden Jumlah kesalahan pengobatan yang signifikan yang meliputi KTD,KNC,KTC, dan kejadian Sentinel Metode pengumpulan Retrospectif Data Instrumen pengambil data Formulir kesalahan dispensi obat Rekapitulasi Unit Setiap bulan Analisa & Pelaporan Setiap bulan Sumber data Rekam medik Penanggung Jawab Kepala Unit Farmasi INDIKATOR : Semua Ketidakcocokan (Discrepancy) antara Diagnosis Pra dan Pasca Operasi Dianalisis JUDUL INDIKATOR Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi KODE INDIKATOR IT 4 Dasar pemikiran / Alasan Ketidakselarasan diagnosa sebelum dan setelah tindakan Pemilihan operasi mengindikasikan kesalahan diagnosis dan kesalahan prosedur operasi Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Mengetahui ketepatan penegakan diagnosa pre operasi oleh dokter ahli bedah dengan harapan menghindari kesalahan diagnosis Definisi Operasional Ketidaksesuaian Diagnosa Medik Pre dan Post Operasi adalah ketidak selarasan antara diagnosa utama yang ditegakkan sebelum dan setelah operasi. Jenis indikator Proses Numerator - Denumerator - Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi Seluruh pasien dengan tindakan operasi. Kriteria eksklusi Pasien dengan tindakan operasi yang bertujuan untuk diagnostik Pasien batal atau tunda tindakan operasi Pasien dengan tindakan operasi emergency Jumlah insiden Jumlah pasien yang dilaporkan dengan diagnosa medik pre op dan post operasi tidak sesuai Metode pengumpul data Restropektif Instrumen pengambil data Formulir ketidak sesuaian diagnosa Pengumpul data Setiap bulan Frekuensi Analisa data Setiap 3 bulan Metodologi Analisis data 1.Setiap ada kejadian dilaporkan ke Tim keselamatan pasien 2.Dilakukan analisis akar penyebab kejadian Sumber data Rekam medis pasien operasi Penanggung Jawab Kepala Unit Kamar Operasi INDIKATOR : pola efek samping selama sedasi moderat atau dalam dan pemakaian anastesi JUDUL INDIKATOR Insiden De-saturasi O2 Durante Anestesi pada Pasien dengan General Anestesi umum,sedasi dalam dan sedasi sedang KODE INDIKATOR IT 5 Dasar Pemikirean /Alasan Mencegah terjadinya hipoksia jaringan saat proses tindakan Pemilihan anastesi. Mengetahui Kemampuan Dokter Spesialis anastesi untuk memantau pasien selama proses tindakan anastesi Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Mengetahui kempuan dokter anastesi dalam melaksanakan prosedur pemantauan pasien anastesi umum / sedasi dalam dan sedasi sedang, untuk menghindari insiden desaturasi Definisi Operasional Insiden Desaturasi oksigen adalah kejadian penurunan saturasi oksigen dibawah 90 % (<90%) selama diberikan anastesi umum,sedasi dalam dan sedasi sedang.yang terdiri dari: 1.Seluruh pasien operasi dengan anastesi umum /sedasi dalam dan sedang. 2.Overdosis obat anastesi 3.Salah penempatan pipa jalan nafas 4.Reaksi alergi obat anastesi Jenis indikator Proses Numerator - Denumerator - Target Pencapaian 0% Kriteria Inklusi - Kriteria eksklusi Tidak dikatakan suatu insiden desaturasi oksigen apabila : 1. Pasien yang telah mengalami desaturasi oksigen sebelum premidikasi 2. Pasien yang mengalami desaturasi oksigen diruang pemulihan. 3. Pasien yang diketahui sebelumnya mengalami kesulitan intubasi 4. Pasien yang menggunakan probe saturasi yang tidak sesuai dengan ukurannya 5. Pasien yang probe saturasinya tidak terpasang dengan baik saat monitor menunjukkan nilai abnormal (<90%) 6. Pasien yang sebelumnya mengalami kelaianan paru /desaturasi Jumlah Insiden Jumlah kejadian de-saturasi 02 pada saat durante anastesi pasien dengan General Anastesi dalam satu bulan Metode pengumpulan data Retrospectif Frekuensi pengumpul data Setiap bulan Frekuensi analisis data Setiap 3 bulan Metodologi analisis data 1.Setiap ada kejadian dilaporkan ke tim keselamatan pasien Rumah Sakit sebagai laporan keselamatan pasien 2.Dilakukan analisis akar penyebab kejadian. 3.Laporan analisis dilaporkan ke Direktur dan ditembuskan Komite mutu Sumber data Rekam medis pasien dan Observasi selama pemberian anastesi Penanggung Jawab (nama Kepala Unit Kamar Operasi & jabatan)
INDIKATOR : Kejadian lain, seperti Ledakan Infeksi Mendadak
JUDUL INDIKATOR Identifikasi Pasien Potensial Wabah berdasarkan
Alamat Tempat Tinggal KODE INDIKATOR IT 6 Dasar Pemikiran / Alasan Pencatatan yang regular sangat diperlukan untuk Pemilihan memberikan informasi kepada unit kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan preventif untuk mengurangi penyebaran wabah yang dapat terjadi Dimensi mutu Keselamatan Tujuan Tergambarnya distribusi penyakit potensial wabah berdasarkan alamat tempat tinggal untuk dapat dilaksanakan pelaporan dengan cepat dan tindak lanjut Definisi Operasional Diagnosa penyakit potensial wabah adalah penyakit yang mempunyai resiko menjadi pandemi dan atau endemi terkait dengan demografi pasien atau tempat terjadinya kasus. Jenis indikator Proses Numerator - denumerator - Kriteria Inklusi Penyakit yang mempunyai resiko menjadi pandemi dan atau endemi Kriteria eksklusi - Jumlah kejadian wabah Jumlah penyakit yang dinyatakan sebagai wabah penyakit teridentifikasi sesuai dengan alamat tempat tinggal pasien Metode pengumpulan data Restropektif Instrumen pengambil data Formulir sensius harian Rekapitulasi Unit Setiap bulan Frekuensi analisa data Setiap 3 bulan Metodologi Analisis Data 1.Data dikumpulkan sesuai dengan penyakit yang dinyatakan sebagai wabah dan diidentifikasi alamat tempat tinggal pasien tersebut. 2.Data direkap berdasarkan diagnosis dan alamat tempat Tinggal 3.Data dianalisis dengan diagram batang dan pie untuk Membandingkan diagnosis dan alamat tempat tinggal Yang terbanyak wabah. 4.Laporan insiden dilaporkan ke kepala rumah sakit dan ditembuskan komite mutu