Anda di halaman 1dari 66

KIMIA SMA KELAS X / SEMESTER I

 Mengenali alat-alat di laboratorium kimia


 Mengenali zat/bahan di laboratorium

IPA/kimia
 Agar pengelola laboratorium/laboran

IPA/kimia memiliki kompetensi dalam


menyiapkan dan mendayagunakan
alat/perangkat/bahan (zat) kimia untuk suatu
kegiatan di laboratorium IPA/kimia
 Fungsi alat
 Kualitas alat (kecanggihan dan ketelitian)
 Kelengkapan perangkat alat
 Nilai/harga alat
 Kuantitas
 Sifat alat (kepekaan terhadap lingkungan)
 Bahan dasar penyusun alat
 Bentuk dan ukuran alat
 Bobot/berat alat
Fungsi alat

Alat ukur

Bukan alat ukur


 wadah/tempat khusus  menjaga
keamanan komponen alat yang memberi
informasi kuantitas dan ketelitian
pengukuran.
gelas logam kayu

porselin karet
 Isi: spesifikasi
alat dan harga.
 Sumber:

supplier alat
lab.
 Yang harus
diperhatikan :
Nama,
spesifikasi,
fungsi, dan
prinsip kerja
dari alat tsb.
GELAS BEKER (BEAKER GLASS)
Digunakan sebagai tempat
larutan
Dapat digunakan untuk
memanaskan
larutan/pelarut/pemekatan
Bukan alat pengukur
biasanya digunakan
untuk tempat larutan
yang akan dititrasi
Bukan alat pengukur,
walau ada skalanya
Dapat digunakan untuk
memanaskan larutan
Digunakan untuk
mereaksikan zat-
zat kimia dalam
jumlah sedikit
Terbuat dari
gelas dan dapat
dipanaskan
Digunakan untuk
memasukkan suatu
cairan ke dalam suatu
wadah dengan mulut
sempit, seperti labu
ukur, buret, botol, dll
Biasanya terbuat dari
gelas, tapi ada juga
yang terbuat dari
plastik
Digunakan untuk
mengambil bahan
berbentuk larutan
dalam jumlah
yang kecil

Pinset
Pengambil anak
timbangan
Terbuat dari gelas yang
digunakan sebagai tempat zat
yang akan ditimbang

Pembakar Spirtus
Pembakar
Digunakan untuk mengukur volume
zat kimia dalam bentuk cair
Tersedia dalam bermacam-macam
ukuran
Tidak dapat digunakan untuk
mengukur larutan dalam kondisi
panas
Digunakan untuk mengukur volume
larutan dalam bentuk cair dgn akurat
Biasanya digunakan pada proses
pengenceran larutan
Tersedia dalam berbagai macam ukuran
Digunakan untuk
mengambil larutan
dengan volume tertentu
Berskala dan umumnya
terbuat dari gelas

Botol Reagen dan Botol Semprot

- Penyimpan reagen
- Botol pencuci/ semprot
- Alat bantu membilas
 Digunakan untuk
melakukan titrasi
 Terbuat dari gelas,
mempunyai skala dan kran
 Zat yang digunakan untuk
menitrasi ditaruh di buret
 Terbuat dari
logam/plastik sebagai
alat bantu untuk
mengambil bahan padat
atau kristal

Penjepit Tabung
Reaksi

Pemegang Tabung Reaksi


Digunakan untuk
menyaring larutan dari
partikel padat.
Tersedia dalam
beberapa ukuran
partikel (dalam mikron).
Terbuat dari gelas dan
tersedia dalam berbagai
ukuran panjang.
Disamping untuk pengaduk,
digunakan juga untuk
mendekantasi cairan dari
wadahnya

Lumpang dan Alu

Penghalus Padatan
Alat yang digunakan
untuk mengukur suhu
zat.
Berbagai teknik dan
bentuk yang digunakan
dalam termometer
bergantung pada
beberapa faktor seperti
tingkat ketelitian dan
kisaran suhu yang
diukur.
Pipet gondok atau pipet volumetri atau
pipet seukuran

Alat ukur dengan ketelitian tinggi

Pelat Tetes

Penyimpan cairan yang diteteskan


Pembacaan
Pembacaandan
dankalibrasi
kalibrasi
Pembacaan alat ukur volume

Cekung = di bawah
Cembung = di atasBatas
pengukuran zat cair adalah
permukaan

Meniskus (permukaan) zat cair


pada gelas ukur, pipet
ukur,labu takar gelas berbentuk
cekung

Meniskus pada gelas ukur plastik


berbentuk datar

Beberapa zat seperti air raksa (Hg)


berbentuk cembung

Pembacaan meniskus: Pada bagian


DATAR
Pembacaan
Pembacaandan
dankalibrasi
kalibrasi
Pembacaan timbangan
Timbangan mekanik
3 kisaran skala dengan satuan
berbeda
0-10 g (skala terkecil 0,1 g)
0-100 g (skala terkecil 10 g)
0-500 g (skala terkecil 100
g)
Memerlukan standar berat pebanding
Kapasitas maksimal 500 g
Pembacaan
Pembacaandan
dankalibrasi
kalibrasi
Pembacaan timbangan
Timbangan elektronik
Kapasitas maksimal bervariasi

Skala terkecil bervariasi (sampai


0,0001 g)

Perhatikan manual dari pabrikan


Penyiapan
PenyiapanLarutan
Larutan
Pengambilan bahan

Hal-hal umum yang perlu diperhatikan:

-Gunakan alat keselamatan (jas lab sarung tangan, Google)


- Hindari menelan bahan kimia ( jangan makan minum sambil bekerja)
- Hindari menghirup bahan kimia
- Minimalkan kontak bahan kimia dengan kulit
-Kembalikan bahan kimia ke tempat semula segera setelah selesai

Perhatikan karakter masing-masing bahan kimia


Penyiapan
PenyiapanLarutan
Larutan
Penimbangan

Tempat bahan yang ditimbang:


Gelas arloji, kertas saring,
alumunium foil (tergantung
sifat bahan

Timbangan mekanik
Berat bahan yang ditimbang
didapat dengan
mengurangkan brat total
dengan berat tempat

Timbangan elektronik
Berat tempat bahan yang
ditimbang bisa dianggap 0
(re-zero) sehingga berat
bahan langsung terlihat di
layar
Pelarutan Penyiapan
PenyiapanLarutan
Larutan

Pelarutan: mendispersikan bahan


kedalam pelarut sehingga
konsentrasi bahan disetiap
bagaian sama

Proses pelarutan biasanya


dilakukan memasukan zat yang
dilarutkan ke dalam pelarut

Untuk proses endotermis bisa


dibantu dengan pengadukan
atau pemanasan

Volume larutan berbeda dengan


volume pelarut
Penyiapan
PenyiapanLarutan
Larutan
Pengenceran

Tujuan: Membuat larutan dengan konsentrasi lebih rendah dari


larutan dengan konsentrasi lebih tinggi

Alat: Labu Takar

Perhitungan:

V1M1 = V2M2

V2M2
V1 = 10 25 50 100 250 500
mL
M1

V1 = Volume larutan awal yang diperlukan


V2 = Volume larutan baru yang diinginkan
M1 = Molaritas larutan yang diencerkan
M2 = Molaritas larutan yang diingikan
Penyiapan
PenyiapanLarutan
Larutan
Pengenceran

Cara pengenceran:
Diambil V1 larutan dimasukan kedalam
labu takar yang mempunyai volume V2.
Ditambahkan air (pelarut) sampai batas
labu takar.

Cara pengenceran khusus:


Pada pengenceran yang eksotermis
(melepaskan panas), ke dalam labu takar
ditambahkan sejumlah air (pelarut) baru
ditambahkan larutan yang diencerkan

Contoh: Pengenceran H2SO4 pekat


Pengenalan
Pengenalansifat
sifat bahan
bahan
Pengenalan gas

Suatu gas dapat diamati dengan:


Gelembung dalam sistem larutan
Warna
Bau

Cara membaui:
Mengipas-ngipaskan tangan di atas
sumber gas pada jarak yang cukup jauh
Jangan membaui langsung gas yang
berbahaya
Pengenalan
Pengenalansifat
sifat bahan
bahan

Pengenalan kertas lakmus

Kertas Lakmus digunakan sebagai indikator/petunjuk apakah suatu


senyawa bersifat asam atau basa

Senyawa Lakmus biru Lakmus merah Kesimpulan

A biru merah Netral


B merah merah Asam
C biru biru Basa
Pemisahan
Pemisahan
Penyaringan
Menyaring: memisahkan suatu endapan dari suatu larutan

Alat yang dipakai: Beaker,


Erlenmeyer, pengaduk gelas, kertas
saring, corong gelas

Cara menyaring:
Kertas saring dilipatmenjadi ¼,
kemudian dipasangkan ke dalam
corong

Corong dipasangkan pada Erlenmeyer


atau di klem dengan penampung filtrat
dibawahnya
Pemisahan
Pemisahan
Penyaringan

Cara menyaring:

Campuran yang disaring dituangkan


dengan menggunkan pengaduk gelas
sebagai perantara.

Jumlah campuran yang ada di dalam


corong tidak boleh lebih dari 2/3
kertas saring

1. Pengaduk gelas
2. Klem
3. Campuran
4. Kertas saring
5. Corong
6. Penampung filtrat
7. Filtrat
Pemisahan
Pemisahan
Sublimasi

Merupakan peristiwa secara langsung padatan kristalin ke fasa uap

Senyawa kimia:
Menyublim pada suhu dan tekanan kamar
Menyublim pada tekanan yang diturunkan

Sifat menyublim dapat digunakan


untuk
pemurnian, di mana fasa uap bahan
tersublim disinginkan perlahan-
lahan
sehingga terbentuk kristal
Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas
Gadjah Mada – Yogyakarta
2. Aspek Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)

Potensi bahaya dari bahan kimia


Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas
Gadjah Mada – Yogyakarta
Menurut penggunaanya zat dapat dikelompokkan :
1 Reagent, digunakan di laboratorium sekolah/
universitas.
2 Pharmaceuticals, yaitu zat kimia untuk obat-obatan.
3 Diagnostics, digunakan untuk keperluan diagnosis yang
digunakan dalam bidang kedokteran.
4 Agrochemicals, digunakan dalam bidang pertanian.
5 Dyes, digunakan untuk zat warna sebagai zat celup
dalam bidang industri tekstil.
6 Pigmen, digunakan untuk pembuatan cat.
Padat Cair Gas
Ammonium
Asam Asetat Ammoniak
Hidroksida
Aluminium
Asam Klorida Oksigen

Asam Oksalat Asam Nitrat Hidrogen

Barium Hidroksida Asam Sulfat Belerang dioksida

Kalsium Karbonat Aseton Hidrogen Disulfida

Kalium Klorat Benzen Karbondioksida

Kalium Etanol Khlor


Permanganat
Kupri Sulfat Karbondisulfida Nitrogen Dioksida

Natrium Bikarbonat Khloroform Nitrogen Monooksida

Natrium Klorida Metanol --------------


 sifat fisik bahan antara lain titik leleh, titik
didih, indeks bias, warna bahan, bau, dan
rapat massa. Sifat fisik ini dapat diukur dan
diamati langsung tanpa mengubah komposisi
ataupun sifat-sifat zat itu sendiri,
 sifat kimia bahan yang berupa unsur dan
senyawa, sifat ini tidak dapat diamati secara
langsung kecuali jika ada perubahan kimia
seperti terbentuknya endapan, perubahan
warna, kelarutan zat, gas yang keluar dari
reaksi.
 Sifat bahan kimia : oksidator, reduktor,
asam, basa, garam, mudah menarik air
(hidroskopis), menyerap karbon dioksida
(CO2), mudah terurai oleh udara
(terdekomposisi), mudah menguap, mudah
terbakar, tidak tahan terhadap cahaya atau
mudah terurai oleh cahaya, bersifat racun
mudah meledak, korosif, dan dapat
mengiritasi.
Efekkesehatan
Kemudahan untuk terbakar
Reaktivitas bahan
Potensi bahan lainnya

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Logo Bahan Kimia
toxic (T)

flammable (F) explosive (E)

corrosive (C) oxidizing (O)

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Mudah meledak
(Explosive)

Melalui reaksi kimia


dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Mudah Terbakar
(Flamable)

Apabila berdekatan dengan api,


percikan api, gesekan atau sumber nyala lain
akan mudah menyala atau terbakar dan
apabila telah nyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu lama

- Flash point < 60 oC


Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas
Gadjah Mada – Yogyakarta
Bersifat Reaktif
Menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen
atau limbah organik peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Bersifat korosif
(Corrosive)

Menyebabkan iritasi / terbakar pada kulit


atau mengkorosikan baja.
Limbah ini mempunyai pH < 2 (asam)
atau pH > 12,5 (basa)
-Menyebabkan pengkaratan Lempeng baja (SAE 1020) dg. Laju
> 6,35 mm/tahun pada suhu 55 oC

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Beracun
(Toxic)
Mengandung racun yang berbahaya bagi manusia
dan lingkungan

Dapat menyebabkan kematian dan sakit yang serius,


apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.

Prosedur ekstraksi untuk menentukan senyawa organik


dan anorganik dapat digunakan untuk identifikasi ini,
yaitu TCLP (Toxicity Charecteristic Leaching Prosedure)

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
MATERIAL SAFETY DATA SHEET (Informasi
data Keamanan bahan) :

Informasi tentang uraian umum bahan, sifat fisik


dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan
pengelolaan bahan buangan.

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Selalu merujuk pada safety document
Preparasi bahan dengan benar
Pengemasan dan penyimpanan bahan
yang tepat
Penggunaan pada takaran yang tepat
Pengelolaan buangan bahan secara
bijaksana

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
 Pemisahan (segregation)
 Keragaman resiko bahaya (multiple hazards)
 Pelabelan (labeling)
 Tempat penyimpanan (storage facilities)
 Wadah sekunder (secondary containment)
 Bahan kadaluarsa (outdate chemicals)
 Inventarisasi (inventory)
 Informasi resiko bahaya (hazard information)
 Pengelompokan menurut abjad?
NO.
 Bahan kimia dikelompokkan menurut sifat

fisika dan sifat kimianya terutama tingkat


kebahayaannya.
 Banyak bahan kimia yang memiliki sifat lebih
dari satu jenis tingkat bahaya.
 Penyimpanan bahan kimia tersebut harus

didasarkan atas tingkat risiko bahayanya


yang paling tinggi.
Bahan Radioaktif >
Bahan Piroforik >
Bahan Eksplosif >
Cairan Flammable >
Asam/basa Korosif >
Bahan Reaktif terhadap Air >
Padatan Flammable >
Bahan Oksidator >
Bahan Combustible >
Bahan Toksik >
Bahan yang relatif tidak berbahaya
 Sifat:
dapat terbakar (flammable)
dan bersifat racun (toxic).
 Sifat dapat terbakarnya dipandang memiliki

resiko lebih tinggi daripada sifat racunnya


(sebagai karsinogen).
Oleh karena itu benzena harus ditempatkan
pada rak penyimpanan cairan dapat
terbakar , bukan rak penyimpan bahan
bersifat racun.
 Nama dan rumus kimianya
 Konsentrasi
 Tingkat bahaya
 Identitas produsen*
 Tanggal penerimaan*
 Tanggal pembuatan**
 Nama orang yang membuat**
 Pemberian label dapat memudahkan
pengelompokan.

label bahan flammable label bahan oksidator label bahan toksik

label bahan korosif Label bahan dengan


tingkat bahaya rendah
 Know the hazards before handling
chemicals
◦ Harmful or Toxic
◦ Flammable or Combustible
◦ Corrosive
◦ Oxidizer
◦ Peroxidizable
◦ Reactive
◦ Particularly Hazardous
Substances (carcinogens,
teratogens, mutagens) Examples of EU pictoral
warning symbols on chemical
containers.
 Sebaiknya bahan kimia ditempatkan pada
tempat tertutup.
 Tempat penyimpanan harus bersih, kering

dan jauh dari sumber panas atau kena


sengatan sinar matahari.
 Di samping itu tempat penyimpanan harus

dilengkapi dengan ventilasi.

Anda mungkin juga menyukai