Anda di halaman 1dari 72

PENGENALAN DAN TEKNIK KERJA

ALAT PERAGA PRAKTIK DAN


BAHAN LABORATORIUM KIMIA

MAMAT SUPRIATNA
PPPPTK IPA
TUJUAN :
Mengenali alat-alat di laboratorium kimia
Mengenali zat/bahan di laboratorium
IPA/kimia
Agar pengelola laboratorium/laboran
IPA/kimia memiliki kompetensi dalam
menyiapkan dan mendayagunakan
alat/perangkat/bahan (zat) kimia untuk
suatu kegiatan di laboratorium IPA/kimia
Pengenalan Alat
Hal-Hal yang Harus Diperhatikan
 Fungsi alat
Kualitas alat (kecanggihan dan ketelitian)
Kelengkapan perangkat alat
Nilai/harga alat
Kuantitas
Sifat alat (kepekaan terhadap lingkungan)
Bahan dasar penyusun alat
Bentuk dan ukuran alat
Bobot/berat alat
Fungsi alat

Alat ukur

Bukan alat ukur


Penyimpanan alat ukur
wadah/tempat khusus  menjaga keamanan
komponen alat yang memberi informasi
kuantitas dan ketelitian pengukuran.
Bahan dasar penyusun alat

gelas logam kayu

porselin karet
Katalog
Isi: spesifikasi
alat dan harga.
Sumber:
supplier alat
lab.

Yang harus
diperhatikan :
Nama, spesifikasi,
fungsi, dan
prinsip kerja dari
alat tsb.
Contoh Katalog
Contoh Katalog
Alkin P.T. (2003). Katalog Peralatan. Bandung : PO Box 1495 Jl. Pasteur
15 Bandung
Cole-Palmer. (2003-2004). Instruments Company. 625 East Bunker Court.
Vernon Hills, Illinois 60061 USA. Phone (078) 594-7600. After June 20
1996. Phone (847) 549-7600 Fax. (847) 549-1700.
Depdikbud, (1993), Buku Katalog Alat Pendidikan IPA untuk SMP dan
SMA Jakarta : Dikdasmen-Dikmenum.
Elex Media Komputindo Katalog. PT. (2003-2004). Kelompok Gramedia.
Jl. Palmerah Selatan 22 Lt. 6 Jakarta 10270 Telp. 5480888).
Medilab. CV. (2003). Pricelist Alat Laboratorium. Medilab Laboratory abd
Scientific Supplier. Pyrex, Wertheim, Schott/jena, RRC, Hanna Instrument.
Jl. Terusan Galunggung No. 11 Bandung 40263 Tlp. (022) 306669.
Fisher. (2003). (PT. Sardo Ganesha Perdana Jl. Sunda 57 Telp. 59310
Bandung 40112).
Contoh penulisan spesifikasi alat
pH-meter
Range : pH -2.00 to 16.00 mV, rel mV + 2000 mV
temp. -9.9 to 110 oC
Resolution : pH 0.1/ 0.001 mV, rel mV 0.1 to + 399.9 mV; 1mV otherwise temp. 0.1 oC
Accuracy : pH + 0.01 mV, rel mV + 0.2 to + 399.9 mV; 2 mV otherwise temp. + 0.5 oC
Display : Custom dual LCD
Input impedance > 1012 
Temp. Compensation : Automatic (with ATC probe) or manual, 0 to 100 oC
Calibration points : Automatic at pH 1.68; 4.01; 7.00; 10.01 and 12.45
Power : Four 1.5 V AAA batteries (included) or 110 or 220 VAC (with adapter sold
separatory at left)
Batterey life : 50 hours continuous
Dimension : 8.9 cm W x 18.7 cm H x 4.4 cm D
Shpg wt : Meters 0.7 kG; Kits 1.7 kG.
Beberapa Alat/peralatan yang umum :

GELAS BEKER (BEAKER GLASS)

Digunakan sebagai tempat larutan


Dapat digunakan untuk
memanaskan
larutan/pelarut/pemekatan
Bukan alat pengukur
ERLENMEYER

biasanya digunakan
untuk tempat larutan
yang akan dititrasi
Bukan alat pengukur,
walau ada skalanya
Dapat digunakan untuk
memanaskan larutan
TABUNG REAKSI
Digunakan untuk
mereaksikan zat-
zat kimia dalam
jumlah sedikit
Terbuat dari
gelas dan dapat
dipanaskan
CORONG

Digunakan untuk
memasukkan suatu
cairan ke dalam suatu
wadah dengan mulut
sempit, seperti labu
ukur, buret, botol, dll
Biasanya terbuat dari
gelas, tapi ada juga
yang terbuat dari
plastik
PIPET TETES (PIPET PASTEUR)
Digunakan untuk
mengambil bahan
berbentuk larutan
dalam jumlah
yang kecil

Pinset
Pengambil anak
timbangan
GELAS ARLOJI

Terbuat dari gelas yang


digunakan sebagai tempat zat
yang akan ditimbang

Pembakar Spirtus

Pembakar
GELAS UKUR

Digunakan untuk mengukur volume


zat kimia dalam bentuk cair
Tersedia dalam bermacam-macam
ukuran
Tidak dapat digunakan untuk
mengukur larutan dalam kondisi panas
LABU UKUR
Digunakan untuk mengukur volume
larutan dalam bentuk cair dgn akurat
Biasanya digunakan pada proses
pengenceran larutan
Tersedia dalam berbagai macam ukuran
PIPET UKUR
Digunakan untuk
mengambil larutan
dengan volume tertentu
Berskala dan umumnya
terbuat dari gelas

Botol Reagen dan Botol Semprot

- Penyimpan reagen
- Botol pencuci/ sem prot
- Alat bantu membi las
BURET

 Digunakan untuk melakukan


titrasi
 Terbuat dari gelas,
mempunyai skala dan kran
 Zat yang digunakan untuk
menitrasi ditaruh di buret
SPATULA

Terbuat dari
logam/plastik sebagai
alat bantu untuk
mengambil bahan padat
atau kristal

Penjepit Tabung Reaksi

Pemegang Tabung Reaksi


KERTAS SARING

Digunakan untuk
menyaring larutan dari
partikel padat.
Tersedia dalam
beberapa ukuran
partikel (dalam mikron).
PENGADUK GELAS

Terbuat dari gelas dan


tersedia dalam berbagai
ukuran panjang.
Disamping untuk
pengaduk, digunakan
juga untuk
mendekantasi cairan
dari wadahnya

Lumpang dan Alu

Penghalus Padatan
TERMOMETER

Alat yang digunakan


untuk mengukur suhu
zat.
Berbagai teknik dan
bentuk yang digunakan
dalam termometer
bergantung pada
beberapa faktor seperti
tingkat ketelitian dan
kisaran suhu yang
diukur.
Pipet gondok atau pipet volumetri atau pipet
seukuran

Alat ukur dengan ketelitian tinggi

Pelat Tetes

Penyimpan cairan yang diteteskan


Pembacaan dan kalibrasi

Pembacaan alat ukur volume

Cekung = di bawah
Cembung = di atasBatas pengukuran zat
cair adalah permukaan

Meniskus (permukaan) zat cair pada gelas


ukur, pipet ukur,labu takar gelas
berbentuk cekung

Meniskus pada gelas ukur plastik


berbentuk datar

Beberapa zat seperti air raksa (Hg)


berbentuk cembung

Pembacaan meniskus: Pada bagian


DATAR
Pembacaan dan kalibrasi
Pembacaan timbangan
Timbangan mekanik
3 kisaran skala dengan satuan berbeda
0-10 g (skala terkecil 0,1 g)
0-100 g (skala terkecil 10 g)
0-500 g (skala terkecil 100 g)
Memerlukan standar berat pebanding
Kapasitas maksimal 500 g
Pembacaan dan kalibrasi
Pembacaan timbangan
Timbangan elektronik
Kapasitas maksimal bervariasi

Skala terkecil bervariasi (sampai 0,0001 g)

Perhatikan manual dari pabrikan


Penyiapan Larutan
Pengambilan bahan

Hal-hal umum yang perlu diperhatikan:

-Gunakan alat keselamatan (jas lab sarung tangan, Google)


- Hindari menelan bahan kimia ( jangan makan minum sambil bekerja)
- Hindari menghirup bahan kimia
- Minimalkan kontak bahan kimia dengan kulit
-Kembalikan bahan kimia ke tempat semula segera setelah selesai

Perhatikan karakter masing-masing bahan kimia


Penimbangan Penyiapan Larutan

Tempat bahan yang ditimbang:


Gelas arloji, kertas saring, alumunium
foil (tergantung sifat bahan

Timbangan mekanik
Berat bahan yang ditimbang didapat
dengan mengurangkan brat total
dengan berat tempat

Timbangan elektronik
Berat tempat bahan yang ditimbang
bisa dianggap 0 (re-zero) sehingga
berat bahan langsung terlihat di
layar
Pelarutan Penyiapan Larutan

Pelarutan: mendispersikan bahan


kedalam pelarut sehingga konsentrasi
bahan disetiap bagaian sama

Proses pelarutan biasanya dilakukan


memasukan zat yang dilarutkan ke
dalam pelarut

Untuk proses endotermis bisa dibantu


dengan pengadukan atau pemanasan

Volume larutan berbeda dengan


volume pelarut
Pengenceran Penyiapan Larutan

Tujuan: Membuat larutan dengan konsentrasi lebih rendah dari


larutan dengan konsentrasi lebih tinggi

Alat: Labu Takar

Perhitungan:

V1M1 = V2M2

V2M2
V1= 10 25 50 100 250 500 mL
M1

V1 = Volume larutan awal yang diperlukan


V2 = Volume larutan baru yang diinginkan
M1 = Molaritas larutan yang diencerkan
M2 = Molaritas larutan yang diingikan
Penyiapan Larutan
Pengenceran

Cara pengenceran:
Diambil V1 larutan dimasukan kedalam labu takar
yang mempunyai volume V2. Ditambahkan air
(pelarut) sampai batas labu takar.

Cara pengenceran khusus:


Pada pengenceran yang eksotermis (melepaskan
panas), ke dalam labu takar ditambahkan sejumlah
air (pelarut) baru ditambahkan larutan yang
diencerkan

Contoh: Pengenceran H2SO4 pekat


Pengenalan sifat bahan
Pengenalan gas

Suatu gas dapat diamati dengan:


Gelembung dalam sistem larutan
Warna
Bau

Cara membaui:
Mengipas-ngipaskan tangan di atas sumber gas
pada jarak yang cukup jauh Jangan membaui
langsung gas yang berbahaya
Pengenalan sifat bahan
Pengenalan kertas lakmus

Kertas Lakmus digunakan sebagai indikator/petunjuk apakah suatu


senyawa bersifat asam atau basa

Senyawa Lakmus biruLakmus merah Kesimpulan

A biru merah Netral


B merah merah Asam
C biru biru Basa
Penyaringan Pemisahan

Menyaring: memisahkan suatu endapan dari suatu larutan

Alat yang dipakai: Beaker, Erlenmeyer,


pengaduk gelas, kertas saring, corong gelas

Cara menyaring:
Kertas saring dilipatmenjadi ¼, kemudian
dipasangkan ke dalam corong

Corong dipasangkan pada Erlenmeyer atau di


klem dengan penampung filtrat dibawahnya
Penyaringan Pemisahan

Cara menyaring:

Campuran yang disaring dituangkan dengan


menggunkan pengaduk gelas sebagai
perantara.

Jumlah campuran yang ada di dalam corong


tidak boleh lebih dari 2/3 kertas saring

1. Pengaduk gelas
2. Klem
3. Campuran
4. Kertas saring
5. Corong
6. Penampung filtrat
7. Filtrat
Pemisahan
Sublimasi

Merupakan peristiwa secara langsung padatan kristalin ke fasa uap

Senyawa kimia:
Menyublim pada suhu dan tekanan kamar
Menyublim pada tekanan yang diturunkan

Sifat menyublim dapat digunakan untuk


pemurnian, di mana fasa uap bahan
tersublim disinginkan perlahan-lahan
sehingga terbentuk kristal
Pengenalan Bahan Kimia
BAHAN KIMIA

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Mengapa kita harus mengenal bahan
kimia ???

2. Aspek Kesehatan dan


Keselamatan Kerja (K3)

Potensi bahaya dari bahan kimia


Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas
Gadjah Mada – Yogyakarta
Bahan (Zat) di Laboratorium Kimia
Menurut penggunaanya zat dapat dikelompokkan :
1 Reagent, digunakan di laboratorium sekolah/
universitas.
2 Pharmaceuticals, yaitu zat kimia untuk obat-obatan.
3 Diagnostics, digunakan untuk keperluan diagnosis
yang digunakan dalam bidang kedokteran.
4 Agrochemicals, digunakan dalam bidang pertanian.
5 Dyes, digunakan untuk zat warna sebagai zat celup
dalam bidang industri tekstil.
6 Pigmen, digunakan untuk pembuatan cat.
PENGGOLONGAN BAHAN KIMIA
BERDASARKAN KEMURNIANNYA

1.Pro Analyse (PA) atau Garenteed


Reagent (GR) atau Analar (AR). Zat kimia
yang termasuk kelompok ini mempunyai
kemurnian yang tinggi (99%). Label pada
wadah zat kimia mencantumkan kadar
kemurnian zat itu dan kandungan kotoran-
kotorannya
 2. Chemical Pure (CP), General
Purpose Reagents (GPRS). Zat kimia
yang termasuk golongan ini mempunyai
kemurnian yang lebih rendah (90-95%)
dari zat kimia PA. Pada Label wadah zat
kimia ini tidak selalu dicantumkan
kemurniaan dan kadar maksimum
kotoran yang terdapat di dalamnya.
3. Teknis (Technical Grade). Zat kimia
kelompok ini mempunyai kemurnian yang
paling rendah. Pada Label wadah zat
kimia ini tidak tercantum jenis kotoran
yang terdapat di dalammnya
Berbagai contoh zat kimia dalam fasa yang berbeda
Padat Cair Gas
Ammonium
Asam Asetat Ammoniak
Hidroksida
Aluminium
Asam Klorida Oksigen

Asam Oksalat Asam Nitrat Hidrogen

Barium Hidroksida Asam Sulfat Belerang dioksida

Kalsium Karbonat Aseton Hidrogen Disulfida

Kalium Klorat Benzen Karbondioksida

Kalium Etanol Khlor


Permanganat
Kupri Sulfat Karbondisulfida Nitrogen Dioksida

Natrium Bikarbonat Khloroform Nitrogen Monooksida

Natrium Klorida Metanol --------------


Sifat fisik dan Kimia
sifat fisik bahan antara lain titik leleh, titik
didih, indeks bias, warna bahan, bau, dan rapat
massa. Sifat fisik ini dapat diukur dan diamati
langsung tanpa mengubah komposisi ataupun
sifat-sifat zat itu sendiri,
sifat kimia bahan yang berupa unsur dan
senyawa, sifat ini tidak dapat diamati secara
langsung kecuali jika ada perubahan kimia
seperti terbentuknya endapan, perubahan warna,
kelarutan zat, gas yang keluar dari reaksi.
Sifat bahan kimia : oksidator, reduktor,
asam, basa, garam, mudah menarik air
(hidroskopis), menyerap karbon dioksida
(CO2), mudah terurai oleh udara
(terdekomposisi), mudah menguap,
mudah terbakar, tidak tahan terhadap
cahaya atau mudah terurai oleh cahaya,
bersifat racun mudah meledak, korosif,
dan dapat mengiritasi.
POTENSI BAHAYA DARI BAHAN KIMIA

Efekkesehatan
Kemudahan untuk terbakar
Reaktivitas bahan
Potensi bahan lainnya

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Logo Bahan Kimia

toxic (T

flammable (F) explosive (E) .

corrosive (C) oxidizing (O)

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Mudah meledak
(Explosive)

Melalui reaksi kimia


dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi
yang dengan cepat dapat merusak
lingkungan sekitarnya

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Mudah Terbakar
(Flamable)

Apabila berdekatan dengan api,


percikan api, gesekan atau sumber nyala lain
akan mudah menyala atau terbakar dan
apabila telah nyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu lama

- Flash point < 60 oC


Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas
Gadjah Mada – Yogyakarta
Bersifat Reaktif
Menyebabkan kebakaran
karena melepaskan atau menerima oksigen
atau limbah organik peroksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Bersifat korosif
(Corrosive)

Menyebabkan iritasi / terbakar pada kulit


atau mengkorosikan baja.
Limbah ini mempunyai pH < 2 (asam)
atau pH > 12,5 (basa)
-Menyebabkan pengkaratan Lempeng baja (SAE 1020) dg. Laju
> 6,35 mm/tahun pada suhu 55 oC

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Beracun
(Toxic)
Mengandung racun yang berbahaya bagi manusia
dan lingkungan

Dapat menyebabkan kematian dan sakit yang serius,


apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.

Prosedur ekstraksi untuk menentukan senyawa organik


dan anorganik dapat digunakan untuk identifikasi ini,
yaitu TCLP (Toxicity Charecteristic Leaching Prosedure)

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
MSDS

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (Informasi data


Keamanan bahan) :

Informasi tentang uraian umum bahan, sifat fisik


dan kimiawi, cara penggunaan, penyimpanan, dan
pengelolaan bahan buangan.

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Perlakuan bahan kimia selama praktikum

Selalu merujuk pada safety document


Preparasi bahan dengan benar
Pengemasan dan penyimpanan bahan
yang tepat
Penggunaan pada takaran yang tepat
Pengelolaan buangan bahan secara
bijaksana

Laboratorium Kimia Dasar – Jur. Kimia FMIPA Universitas


Gadjah Mada – Yogyakarta
Hal yang Harus Diperhatikan
Pemisahan (segregation)
Keragaman resiko bahaya (multiple hazards)
Pelabelan (labeling)
Tempat penyimpanan (storage facilities)
Wadah sekunder (secondary containment)
Bahan kadaluarsa (outdate chemicals)
Inventarisasi (inventory)
Informasi resiko bahaya (hazard information)
Pemisahan
Pengelompokan menurut abjad?
NO.
Bahan kimia dikelompokkan menurut sifat
fisika dan sifat kimianya terutama tingkat
kebahayaannya.
Keragaman resiko bahaya
Banyak bahan kimia yang memiliki sifat lebih
dari satu jenis tingkat bahaya.
Penyimpanan bahan kimia tersebut harus
didasarkan atas tingkat risiko bahayanya yang
paling tinggi.
Panduan Umum

Bahan Radioaktif >


Bahan Piroforik >
Bahan Eksplosif >
Cairan Flammable >
Asam/basa Korosif >
Bahan Reaktif terhadap Air >
Padatan Flammable >
Bahan Oksidator >
Bahan Combustible >
Bahan Toksik >
Bahan yang relatif tidak berbahaya
Contoh: Benzena
Sifat:
dapat terbakar (flammable)
dan bersifat racun (toxic).
Sifat dapat terbakarnya dipandang memiliki
resiko lebih tinggi daripada sifat racunnya
(sebagai karsinogen).
Oleh karena itu benzena harus ditempatkan pada
rak penyimpanan cairan dapat terbakar ,
bukan rak penyimpan bahan bersifat racun.
Pelabelan
Label
Pelabelan
Nama dan rumus kimianya
Konsentrasi
Tingkat bahaya
Identitas produsen*
Tanggal penerimaan*
Tanggal pembuatan**
Nama orang yang membuat**
Pelabelan
Pemberian label dapat memudahkan
pengelompokan.

label bahan flammable label bahan oksidator label bahan toksik

label bahan korosif Label bahan dengan tingkat


bahaya rendah
Hazard Warnings
Know the hazards before handling chemicals
◦ Harmful or Toxic
◦ Flammable or Combustible
◦ Corrosive
◦ Oxidizer
◦ Peroxidizable
◦ Reactive
◦ Particularly Hazardous
Substances (carcinogens,
teratogens, mutagens) Examples of EU pictoral warning
symbols on chemical containers.
Tempat Penyimpanan
Sebaiknya bahan kimia ditempatkan pada
tempat tertutup.
Tempat penyimpanan harus bersih, kering dan
jauh dari sumber panas atau kena sengatan
sinar matahari.
Di samping itu tempat penyimpanan harus
dilengkapi dengan ventilasi.

Anda mungkin juga menyukai