BUAH
1. NU’MA KHANIFUR R. (21901102002)
1. Buah sederhana (simple fruit), buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal
buah, yang berisi satu biji atau lebih.
a. Buah kering (siccus), bagian luarnya keras dan mengayu atau seperti kulit yang kering.
b. Buah berdaging (carnosus), dinding buahnya tebal berdaging.
2. Buah semu (accesory fruit), jika buah seremban dari satu atau beberapa bakal buah
bersama-sama dengan jaringan yang bukan merupakan bagian dari bakal buah.
3. Buah agregat (aggregate fruit), jika buah terbentuk dari satu bunga yang memiliki
banyak bakal buah, tiap bakal buah tumbuh menjadi buah tersendiri, tetapi akhirnya
menjadi satu buah.
4. Buah majemuk (multiple fruit), buah terbentuk dari bunga majemuk, dari banyak bunga
(dan banyak bakal buah), yang akhirnya menjadi satu buah.
Dinding
Buah
Perikarp
Selama perkembangan buah, biji yang ada di dalamnya juga turut berkembang.
Perkembangan buah memerlukan :
1. Nutrisi hasil fotosintat
2. Hormon
Sitokin – dihasilkan oleh biji – pembelahan sel pada dinding ovarium
GA – dihasilkan oleh biji – pembesaran buah
Tumbuhan induk – ABA – dormansi
Embrio tidak akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa selama masih berada di dalam buah dan aba
belum di uraikan.
FASE PERKEMBANGAN BUAH
FASE 1 : Perkembangan ovarium diikuti dengan antesis ( anther melepas polen yang telah matang)
FASE 2 : Pembelahan sel cepat (cell division)
FASE 3 : Fase pertumbuhan cepat akibat pembesaran sel ( cell expansion penimbunan
cadangan makanan)
FASE 4 : Pematangan ( ripening)
ABSISI BUAH
Absisi adalah proses fisiologis dan pelepasan organ multiseluler seperti daun, bunga,
dan buah dari tumbuhan.
Absisi adalah fase akhir dari hidup sebuah organ.
Absisi buah teradi pada zona absisi yang berada pada tangkai buah. Tempat daerah
absisi beragam sesuai dengan jenis buahnya. Buah tertentu memiliki lebih dari satu
daerah absisi, misalnya di daerah tangkai buah atau di dasar buah.
DAFTAR PUSTAKA