Pustaka:
1) Martin, A., Farmasi Fisika Dasar2 Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik
2) Sinko, P.J, 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5th ed.,
Lea & Febiger, Philadelphia.
3
Mempelajari:
4
FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
Penting dipelajari utk bidang FARMASI, seperti utk:
5
Jika dua fase dicampurkan, maka batas antara fase2 tsb dinamakan antar permukaan.
Istilah “permukaan” digunakan utk antar permukaan dari fase gas & fase padat atau
fase gas & fase cair.
GAS GAS
PERMUKAAN
CAIR PADAT
(Surface)
CAIR PADAT
CAIR ANTAR PERMUKAAN CAIR
(Interface)
PADAT
PADAT
6
ANTAR PERMUKAAN ZAT CAIR
Di dlm zat cair, satu molekul dikelilingi oleh molekul2 lainnya yg sejenis dari segala
arah shg gaya tarik menarik sesama molekulnya (kohesi), sama besar.
Pd permukaan zat cair, tjd gaya tarik menarik antara molekul cairan dgn molekul
udara (adhesi). Gaya adhesi < gaya kohesi shg molekul di permukaan zat cair
cenderung tertarik ke arah dalam.
7
Tapi tidak terjadi permukaan yg
melengkung terlalu dalam, krn
adanya gaya yg bekerja sejajar
dgn permukaan zat cair yg
mengimbangi besarnya gaya
kohesi antar molekul dlm zat
cair disebut
tegangan permukaan.
8
Tegangan permukaan dinyatakan sbg gaya per satuan panjang yg diperlukan utk
memperluas permukaan suatu zat.
f
γ b
2L
9
Tegangan antar permukaan adalah gaya per satuan panjang pada antar
permukaan dua cairan yg tdk bercampur atau antar permukaan zat padat
dengan cairan.
Bila dua zat cair dpt bercampur sempurna, maka tegangan antar permukaan tdk
ada.
10
Contoh Tegangan permukaan zat dan Tegangan antar permukaan zat terhadap Air
11
Pengukuran
Tegangan Permukaan
12
Pengukuran Tegangan Permukaan
13
Metode kenaikan kapiler
14
Metode Cincin Du Nouy
Alat ini mengukur berat zat cair yang yg dikeluarkan dr bidang antar
permukaan tepat sebelum cincin lepas.
15
Metode Cincin Du Nouy
Faktor koreksi diperlukan krn ada variabel2 tertentu yg tdk dapat diabaikan, yaitu:
jari2 kawat pembentuk cincin
volume zat cair yg terangkat dari permukaan saat cincin ditarik ke atas.
17
Contoh soal:
Suatu sampel kloroform naik sampai 3,67 cm dalam kapiler yg
memiliki jari-jari dalam 0,01 cm. Kerapatan kloroform 1,476
g/cm3. Hitung tegangan permukaan kloroform, jika g=981
cm/det2
Penyelesaian:
1
γ rhg
2
1
γ 0,01 cm 3,67 cm 1,476 g/cm 3 981 cm/det 2
2
26,6 g.cm/det 2 cm 26,6 dyne/cm
18
Koefisien sebar
19
Koefisien Sebar
Jika suatu zat cair spt asam oleat ditaruh pd permukaan air, maka akan menyebar sbg suatu ‘film’
(lapisan tipis), jika gaya adhesi antara molekul2 asam oleat & molekul2 air LEBIH BESAR daripada
gaya kohesi antara molekul2 asam oleat sendiri.
Keterangan gambar:
L (asam oleat)
S (air)
γL = tegangan permukaan asam oleat
γS = tegangan permukaan air
γSL = tegangan antar permukaan asam oleat-air
Usaha (kerja) adhesi yg diperlukan memisahkan kedua
cairan (Wa):
Wa L S LS
20
Usaha (kerja) kohesi (Wc) yg diperlukan utk memisahkan molekul2 cairan yg
menyebar shg cairan tsb dpt mengalir di atas lapisan bawah.
Wc 2 L
21
Penyebaran asam oleat di atas permukaan air akan terjadi jika kerja adhesi (gaya tarik
menarik antara asam oleat dan air) lebih besar daripada gaya kohesi (Wa – Wc) yg
disebut sbg koefisien sebar (S).
Jika nilainya positif, maka asam oleat akan menyebar ke permukaan air.
S Wa Wc L S LS 2 L
S S L LS
S S L LS
22
udara
air
Ini berarti bahwa walaupun penyebaran dr bahan bisa terjadi pd substrat cair,
selanjutnya dpt diikuti oleh terbentuknya lensa2, bila S’ nilainya mjd negatif.
24
Contoh Soal:
Tegangan permukaan air S =72,8 dyne/cm pada suhu kamar, tegangan permukaan
benzena L =28,9, dan tegangan antar permukaan antara benzena dan air LS
=35,0.
Berapakah koefisien sebar awal (initial)?
Setelah terjadi kesetimbangan, S’ =62,2 dyne/cm dan L’ = 28,8. Berapakah
koefisien sebar akhir?
S = S – (L + LS)
Setelah kesetimbangan,
S’ = 62,2 –(28,8 + 35,0) = -1,6 dyne/cm
25
Kesimpulan:
1. Suhu
Suhu meningkat, tegangan permukaan zat cair menurun krn energi kinetik molekul
meningkat.
28
ADSORPSI PADA ANTAR PERMUKAAN CAIRAN
Ada molekul2 yg jika didispersikan dlm cairan akan bergerak ke permukaan cairan, shg
konsentrasinya pd permukaan lebih besar daripada konsentrasi dalam cairan.
Ini akan menurunkan tegangan permukaan dan energi bebas permukaan & tegangan
permukaan (adsorpsi positif).
Contohnya: Surfaktan
Adsorpsi negatif tjd jika molekul2 lebih banyak tdp di dalam cairan drpd di permukaannya
Contohnya: elektrolit2 anorganik.
29
Surfaktan (zat aktif permukaan)/ Amfifil.
30
ZAT AKTIF PERMUKAAN
Saat KMK dicapai, tegangan permukaan zat cair tdk dipengaruhi lagi
oleh penambahan surfaktan selanjutnya.
31
Surfaktan
33
HARGA HLB SURFAKTAN
34
Agar emulsi stabil, surfaktan/emulgator yg digunakan hrs
memiliki angka HLB yg sama dengan HLB fase minyak dari emulsi tsb.
Fase minyak dari suatu emulsi mempunyai harga HLB butuh (HLBB)
atau RHLB (Required Hydrophile-Lipophile Balance).
35
HARGA HLB BUTUH (RHLB)
36
Contoh soal:
10,6
6 s /
Qs 4Q / 1000
10 0,5 HLBB
40
Penyelesaian
A)
6 s /
Qs 4Q / 1000
10 0,5HLBB
HLBB = (4X0,70) + (5 X 0,30) = 4,3
60,87 / 1 4 40
Qs 0,82 gram
10 0,5 4,3 1000
B)
41
ADSORPSI PADA ANTAR PERMUKAAN ZAT PADAT
Kemudahan suatu pemukaan padatan utk dibasahi, dapat dilihat dari usaha adhesi (Wa)
yg menunjukkan ikatan antara padatan dgn cairan pembasah.
Wa L S LS
Wa WLS L 1 cos
45
Contoh Soal:
Esezobo et.al.:
Pengaruh beberapa bahan pengikat tablet (tablet binder) keterbasahan (wettability)
dari tablet parasetamol.
Diketahui:
- (γL) tegangan permukaan air
- cos θ (sudut kontak) air pada tablet
Bahan L (Nm-1) Cos t (menit)
- (t) waktu hancur tablet Pengikat
Povidon 71,23 0,7455 17,0
(PVP)
Gelatin 71,23 0,7230 23,5
Tapioka 71,23 0,7570 2,0
46
Koefisien sebar S = L(cos - 1)
o Harga negatif S yang paling kecil: tapioka, sesuai dengan harga usaha adhesi
yang paling besar yaitu tapioka.
o Lebih besar harga usaha adhesi menunjukkan zat tersebut lebih kuat daya ikatnya
antara air dengan permukaan tablet dan lebih baik pembasahannya.
o Pembasahan lebih baik waktu hancur lebih pendek
47
PENGGUNAAN ZAT AKTIF PERMUKAAN/SURFAKTAN
EMULGATOR
ZAT PEMBASAH
SOLUBILIZER
ANTIBAKTERI : Mis.Senyawa amonium kuarterner
PEMBENTUK BUSA:Larutan yang mengandung surfaktan, dengan
udara menimbulkan busa.
Zat Antibusa: alkohol, eter dan minyak jarak.
DETERGEN
48
Mekanisme aksi Detergen