Anda di halaman 1dari 49

Deny Puriyani Azhary, M.Si., Apt.

Pokok Bahasan UAS:


1. FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
2. RHEOLOGI & VISKOSITAS
3. SISTEM DISPERSI
4. KINETIKA & STABILITAS OBAT

Pustaka:
1) Martin, A., Farmasi Fisika Dasar2 Kimia Fisik Dalam Ilmu Farmasetik
2) Sinko, P.J, 2011, Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5th ed.,
Lea & Febiger, Philadelphia.
3
 Mempelajari:

 Pengertian: permukaan dan antar permukaan, tegangan permukaan dan


tegangan antar permukaan.
 Metode penentuan tegangan permukaan
 Koefisien sebar
 Adsorpsi pada antar permukaan zat cair
 Adsorpsi pada antar permukaan zat padat
 Aplikasi zat aktif permukaan/surfaktan

4
FENOMENA ANTAR PERMUKAAN
Penting dipelajari utk bidang FARMASI, seperti utk:

 Pembentukan emulsi dan kestabilan nya (antar permukaan cair-cair).


 Dispersi partikel tak larut dalam suspensi (antar permukaan cair-padat)
 Pembuatan tablet berlapis (antar permukaan padat-padat)

5
 Jika dua fase dicampurkan, maka batas antara fase2 tsb dinamakan antar permukaan.
 Istilah “permukaan” digunakan utk antar permukaan dari fase gas & fase padat atau
fase gas & fase cair.

GAS GAS
PERMUKAAN
CAIR PADAT
(Surface)
CAIR PADAT
CAIR ANTAR PERMUKAAN CAIR
(Interface)

PADAT
PADAT

6
ANTAR PERMUKAAN ZAT CAIR
Di dlm zat cair, satu molekul dikelilingi oleh molekul2 lainnya yg sejenis dari segala
arah shg gaya tarik menarik sesama molekulnya (kohesi), sama besar.

Pd permukaan zat cair, tjd gaya tarik menarik antara molekul cairan dgn molekul
udara (adhesi). Gaya adhesi < gaya kohesi shg molekul di permukaan zat cair
cenderung tertarik ke arah dalam.

7
Tapi tidak terjadi permukaan yg
melengkung terlalu dalam, krn
adanya gaya yg bekerja sejajar
dgn permukaan zat cair yg
mengimbangi besarnya gaya
kohesi antar molekul dlm zat
cair disebut
tegangan permukaan.

8
Tegangan permukaan dinyatakan sbg gaya per satuan panjang yg diperlukan utk
memperluas permukaan suatu zat.

Lapisan tipis sabun (film) ABCD dibentuk dgn


menarik kawat dg panjang L yg bisa bergerak.

f
γ b
2L

γ tegangan permukaan (dyne/cm) atau (N/m)


fb gaya yg dibutuhkan utk memecah film
L panjang kawat yg bisa bergerak

9
Tegangan antar permukaan adalah gaya per satuan panjang pada antar
permukaan dua cairan yg tdk bercampur atau antar permukaan zat padat
dengan cairan.

Tegangan antar permukaan biasanya lebih kecil daripada tegangan permukaan,


karena gaya adhesi antara dua zat cair yg tdk bercampur biasanya lebih besar
daripada gaya adhesi antara zat cair dgn udara.

Bila dua zat cair dpt bercampur sempurna, maka tegangan antar permukaan tdk
ada.

10
Contoh Tegangan permukaan zat dan Tegangan antar permukaan zat terhadap Air

11
Pengukuran
Tegangan Permukaan

12
Pengukuran Tegangan Permukaan

 Metode kenaikan kapiler


Hanya dapat digunakan utk menentukan tegangan permukaan suatu zat cair &
tdk dapat utk menentukan tegangan antar permukaan dua zat cair yg tdk bercampur.

 Metode Cincin Du Nuoy


Dapat digunakan utk mengukur tegangan permukaan dan tegangan antar
permukaan zat cair.

13
 Metode kenaikan kapiler

h = tinggi cairan dalam kapiler


r = jari-jari kapiler
θ = sudut yang dibentuk oleh permukaan cairan
dgn dinding kapiler
g = gravitasi

Tegangan permukaan (γ):


1
γ rhg
2

14
 Metode Cincin Du Nouy

Prinsip kerjanya adalah gaya yg dibutuhkan utk melepaskan cincin yg


tercelup ke dalam zat cair sebanding dgn tegangan permukaan atau
tegangan antar permukaan.

Gaya yg dibutuhkan utk melepaskan cincin, dlm hal ini diberikan


oleh kawat & dicatat oleh penunjuk, dinyatakan dlm dyne.

Alat ini mengukur berat zat cair yang yg dikeluarkan dr bidang antar
permukaan tepat sebelum cincin lepas.

15
 Metode Cincin Du Nouy

pembacaan angka (dyne)


   faktor koreksi
2  keliling cincin 16
 Metode Cincin Du Nouy

Faktor koreksi diperlukan krn ada variabel2 tertentu yg tdk dapat diabaikan, yaitu:
 jari2 kawat pembentuk cincin
 volume zat cair yg terangkat dari permukaan saat cincin ditarik ke atas.

Kesalahan ± 25 – 30% dpt terjadi jika faktor koreksi tdk diperhitungkan.

17
Contoh soal:
Suatu sampel kloroform naik sampai 3,67 cm dalam kapiler yg
memiliki jari-jari dalam 0,01 cm. Kerapatan kloroform 1,476
g/cm3. Hitung tegangan permukaan kloroform, jika g=981
cm/det2

 Penyelesaian:
1
γ rhg
2
1
γ   0,01 cm  3,67 cm  1,476 g/cm 3  981 cm/det 2
2
 26,6 g.cm/det 2 cm  26,6 dyne/cm
18
Koefisien sebar

19
Koefisien Sebar
Jika suatu zat cair spt asam oleat ditaruh pd permukaan air, maka akan menyebar sbg suatu ‘film’
(lapisan tipis), jika gaya adhesi antara molekul2 asam oleat & molekul2 air LEBIH BESAR daripada
gaya kohesi antara molekul2 asam oleat sendiri.
Keterangan gambar:
L (asam oleat)
S (air)
γL = tegangan permukaan asam oleat
γS = tegangan permukaan air
γSL = tegangan antar permukaan asam oleat-air
Usaha (kerja) adhesi yg diperlukan memisahkan kedua
cairan (Wa):

Wa   L   S   LS
20
Usaha (kerja) kohesi (Wc) yg diperlukan utk memisahkan molekul2 cairan yg
menyebar shg cairan tsb dpt mengalir di atas lapisan bawah.

Wc  2 L
21
 Penyebaran asam oleat di atas permukaan air akan terjadi jika kerja adhesi (gaya tarik
menarik antara asam oleat dan air) lebih besar daripada gaya kohesi (Wa – Wc) yg
disebut sbg koefisien sebar (S).
 Jika nilainya positif, maka asam oleat akan menyebar ke permukaan air.

S  Wa  Wc   L   S   LS   2 L
S   S   L   LS
S   S   L   LS 

22
udara

air

Gambar di atas menunjukkan suatu lensa dari bahan cair yg diletakkan


pd suatu permukaan air.

Jika (γL + γLS) > γS


Maka zat tsb akan membentuk gelembung2 atau lensa2 yg mengapung
dan gagal menyebar di atas permukaan air tsb.
Contoh minyak di atas permukaan air.
23
Koefisien sebar saat cairan ditaruh di atas permukaan air disebut
penyebaran awal.

Setelah kesetimbangan, air menjadi jenuh dgn bahan yg menyebar,


Sebaliknya bahan tsb juga jenuh dgn air (tjd penjenuhan bersama
(saling menjenuhkan)).

Nilai tegangan permukaan akan berubah mjd γL‘ dan γS‘


Harga γLS tdk berubah karena tegangan antar permukaan ditentukan pd keadaan
saling menjenuhkan.

Ini berarti bahwa walaupun penyebaran dr bahan bisa terjadi pd substrat cair,
selanjutnya dpt diikuti oleh terbentuknya lensa2, bila S’ nilainya mjd negatif.

24
Contoh Soal:
Tegangan permukaan air S =72,8 dyne/cm pada suhu kamar, tegangan permukaan
benzena L =28,9, dan tegangan antar permukaan antara benzena dan air LS
=35,0.
Berapakah koefisien sebar awal (initial)?
Setelah terjadi kesetimbangan, S’ =62,2 dyne/cm dan L’ = 28,8. Berapakah
koefisien sebar akhir?
S = S – (L + LS)

S = 72,8 – (28,9 + 35,0) = 8,9 dyne/cm (atau 8,9 erg/cm2)

Setelah kesetimbangan,
S’ = 62,2 –(28,8 + 35,0) = -1,6 dyne/cm
25
Kesimpulan:

Walaupun benzen mula2 menyebar di atas air, tapi pd saat


kesetimbangan, terbentuklah suatu lensa dari benzen yg jenuh.

Penerapan koefisien sebar dlm farmasi:


Spy losio dgn dasar basis minyak mineral menyebar dgn bebas &
rata di permukaan kulit, maka kepolaran & koefisien sebarnya
hrs dinaikkan dgn penambahan suatu surfaktan.
ADSORPSI PADA ANTAR PERMUKAAN
ZAT CAIR
Faktor2 yg mempengaruhi tegangan permukaan suatu
zat cair, adalah:

1. Suhu
Suhu meningkat, tegangan permukaan zat cair menurun krn energi kinetik molekul
meningkat.

2. Adanya zat terlarut


Mengakibatkan tegangan permukaan meningkat
Karena gaya tarik menarik antar molekul zat terlarut dan pelarut
lebih besar daripada gaya tarik menarik antar sesama molekul pelarut, shg konsentrasi
zat terlarut di permukaan lebih sedikit drpd di dlm larutan.

28
ADSORPSI PADA ANTAR PERMUKAAN CAIRAN

 Ada molekul2 yg jika didispersikan dlm cairan akan bergerak ke permukaan cairan, shg
konsentrasinya pd permukaan lebih besar daripada konsentrasi dalam cairan.
 Ini akan menurunkan tegangan permukaan dan energi bebas permukaan & tegangan
permukaan (adsorpsi positif).
 Contohnya: Surfaktan

 Adsorpsi negatif tjd jika molekul2 lebih banyak tdp di dalam cairan drpd di permukaannya
 Contohnya: elektrolit2 anorganik.

29
Surfaktan (zat aktif permukaan)/ Amfifil.

Molekul2 surfaktan mempunyai: - gugus polar


- gugus non polar

Jika suatu surfaktan didispersikan dlm air


pd konsentrasi rendah, maka molekul
surfaktan akan teradsorpsi pd permukaan
cairan.

Adanya surfaktan menurunkan tegangan


permukaan air.

30
ZAT AKTIF PERMUKAAN

Jika konsentrasi surfaktan dinaikkan, maka molekul2 surfaktan akan


masuk ke dlm air membentuk agregat yg disebut misel.

Konsentrasi surfaktan saat misel mulai terbentuk


disebut Konsentrasi Misel Kritis (KMK).

Saat KMK dicapai, tegangan permukaan zat cair tdk dipengaruhi lagi
oleh penambahan surfaktan selanjutnya.

KMK suatu surfaktan dpt ditentukan melalui metode tegangan


permukaan.

31
Surfaktan

Adsorpsi surfaktan pada antar permukaan


minyak-air

Supaya surfaktan berada pd antar permukaan, maka jumlahnya pd


fase air & pd fase minyak harus seimbang.

Jika molekul2 surfaktannya terlalu hidrofil, maka akan berada dlm


fase air & tdk mempengaruhi antar permukaan. Dmk pula jk terlalu
lipofil, maka akan terlarut dlm fase minyak & sedikit tdp pd antar
permukaan. 32
Sistem Hidrofil-Lipofil

Griffin merancang suatu skala utk dipakai sbg


ukuran keseimbangan hidrofilik-lipofilik dari
Surfaktan yg disebut HLB (Hydrophil Lipophil Balance).

Angka pd HLB scale menunjukkan kesetimbangan


gugus hidrofil & gugus lipofil dr surfaktan.
Makin tinggi nilai HLB suatu surfaktan, maka
makin hidrofilik surfaktan tsb.

Contoh surfaktan lipofilik dgn Nilai HLB yg rendah


(1,8 – 8,6) adalah Span, ester sorbitan.

Contoh surfaktan hidrofilik dgn nilai HLB yg tinggi


(9,6 – 16,7) adalah Tween, turunan polioksietilen

33
HARGA HLB SURFAKTAN

34
Agar emulsi stabil, surfaktan/emulgator yg digunakan hrs
memiliki angka HLB yg sama dengan HLB fase minyak dari emulsi tsb.

Fase minyak dari suatu emulsi mempunyai harga HLB butuh (HLBB)
atau RHLB (Required Hydrophile-Lipophile Balance).

HLBB adalah harga HLB yg harus dipenuhi oleh emulgator agar


tercapai emulsi yg baik.

35
HARGA HLB BUTUH (RHLB)

36
Contoh soal:

Emulsifier (emulgator): Kombinasi Tween 80 (HLB=15,0) dengan Span 80 (HLB=4,3).


Hitunglah berapa gram masing2 emulgator yang diperlukan!

Bobot total fase minyak = 50 g, maka:


Beeswax 15/50 X 9 = 2,700
Lanolin 10/50 X 12 = 2,40
Parafin 20/50 X 10 = 4,00
Setilalkohol 5/50 X 15 = 1,50
HLBB total untuk emulsi =10,60 37
HLBB - HLB rendah
%Tween 80  Tween 80 = 0,59 X 2 = 1,18 g
HLB tinggi - HLB rendah
10,6  4,3 Span 80 = 2 - 1,18 = 0,82 g
%Tween 80   0,59
15,0  4,3

Perhitungan cara aligasi:


6,3
Tween 80 (HLB 15,0) 15,0

10,6

Span 80 (HLB 4,3) 4,3 4,4


+
10,7

Banyaknya Tween 80 = 6,3/10,7 X 2 g = 1,18 g


Banyaknya Span 80 = 4,4/10,7 X 2 g = 0,82 g
38
RUMUS MATEMATIK MENENTUKAN JUMLAH MINIMUM
CAMPURAN SURFAKTAN SUPAYA EMULSI STABIL
(DIKEMUKAKAN OLEH BONADEO):

6 s /  
Qs   4Q / 1000
10  0,5 HLBB

Qs : jumlah minimum surfaktan


S : kerapatan campuran surfaktan
 : kerapatan fase terdispersi (internal)
Q : persen fase pendispersi (fase kontinu)
HLBB : HLB Butuh. 39
Contoh Soal:
Akan dibuat produk emulsi A/M mengandung campuran dari 40 g minyak dan 60 g air.
Fase minyak terdiri dari 70% parafin dan 30% beeswax.
Kerapatan fase minyak= 0,85 g/cm3 & kerapatan fase air = 1 g/cm3. Kerapatan campuran
surfaktan = 0,87 g/cm3.
HLBB parafin=4; HLBB beeswax=5. Surfaktan yang digunakan campuran sorbitan tristearat
(HLB=2,1) dan dietilenglikol monostearat (HLB= 4,7).
Hitung
a. Qs = (jumlah minimum surfaktan supaya emulsi stabil)!
b. Jumlah surfaktan yg ditambahkan!

40
 Penyelesaian
 A)
6 s /  
Qs   4Q / 1000
10  0,5HLBB
HLBB = (4X0,70) + (5 X 0,30) = 4,3
60,87 / 1 4  40
Qs    0,82 gram
10  0,5  4,3 1000

 B)

41
ADSORPSI PADA ANTAR PERMUKAAN ZAT PADAT

Adsorpsi pd antar permukaan zat padat dapat tjd baik pd batas


antara
fase padat & fase cair, maupun antara fase padat & fase gas.

Adsorpsi gas-padatan digunakan pada:


-Proses penghilangan bau yg tdk disukai pd ruangan.
-Penggunaan masker gas

Adsorpsi cairan-padatan digunakan pada:


-Pembasahan/wetting
-Kromatografi
ADSORPSI CAIRAN-PADATAN
 Pada proses pembasahan (wetting), bahan pembasah memiliki kemampuan menurunkan
sudut kontak antara permukaan dan cairan pembasah.
 Sudut kontak adalah sudut yg dibentuk antara tetesan cairan pembasah dan permukaan yg
dibasahi.

 Semakin besar sudut kontak


(θ), permukaan semakin sulit
untuk dibasahi.
Pembasahan (Wetting)

Kemudahan suatu pemukaan padatan utk dibasahi, dapat dilihat dari usaha adhesi (Wa)
yg menunjukkan ikatan antara padatan dgn cairan pembasah.

Persamaan Young:  S   LS   L cosθ

Wa   L   S   LS
Wa  WLS   L 1 cos 

Koefisien Sebar: S  γL cos θ - 1

45
Contoh Soal:

Esezobo et.al.:
Pengaruh beberapa bahan pengikat tablet (tablet binder)  keterbasahan (wettability)
dari tablet parasetamol.

Diketahui:
- (γL) tegangan permukaan air
- cos θ (sudut kontak) air pada tablet
Bahan L (Nm-1) Cos  t (menit)
- (t) waktu hancur tablet Pengikat
Povidon 71,23 0,7455 17,0
(PVP)
Gelatin 71,23 0,7230 23,5
Tapioka 71,23 0,7570 2,0

Hitung Koefisien sebar (S) dan usaha (kerja) adhesi (Wa )?

46
Koefisien sebar S = L(cos  - 1)

PVP S = 71,23 (0,7455 – 1) = -18,13


Gelatin S = 71,23 (0,7230 – 1) = -19,73
Tapioka S = 71,23 (0,7570 – 1) = -17,33

Usaha adhesi Wa= L (1 + cos )

PVP Wa= 71,23 (1 + 0,7455) =124,23 Nm-1


Gelatin Wa= 71,23 (1 + 0,7230) =122,73 Nm-1
Tapioka Wa = 71,23 (1 + 0,7570) =125,33 Nm-1

o Harga negatif S yang paling kecil: tapioka, sesuai dengan harga usaha adhesi
yang paling besar yaitu tapioka.
o Lebih besar harga usaha adhesi menunjukkan zat tersebut lebih kuat daya ikatnya
antara air dengan permukaan tablet dan lebih baik pembasahannya.
o Pembasahan lebih baik  waktu hancur lebih pendek
47
PENGGUNAAN ZAT AKTIF PERMUKAAN/SURFAKTAN

 EMULGATOR
 ZAT PEMBASAH
 SOLUBILIZER
 ANTIBAKTERI : Mis.Senyawa amonium kuarterner
 PEMBENTUK BUSA:Larutan yang mengandung surfaktan, dengan
udara menimbulkan busa.
Zat Antibusa: alkohol, eter dan minyak jarak.
 DETERGEN

48
Mekanisme aksi Detergen

Anda mungkin juga menyukai