Anda di halaman 1dari 1

Mencintai dan dicintai adalah sesuatu yang indah.

Tersebutlah kisah di sebuah SMA, kisah cinta remaja di usia muda. Sang gadis anak seorang pengusaha kaya dan sang pemuda anak seorang pejabat ternama. Di antara mereka telah tumbuh benih asmara. Janji pun telah dipadu untuk sehidup semati. Di manapun mereka selalu tampak mesra. Bagi mereka hidup ini sangat indah untuk dijalani. Sayangnya, hubungan cinta mereka tidak direstui oleh orangtua si pemuda. Sang pejabat tidak menginginkan anaknya kawin terlalu dini. Namun, orangtua si gadis setuju saja anaknya kawin setamat SMA. Bahkan, ia juga ikhlas putrinya dikawinkan sebelum tamat SMA asal dengan anak pejabat. Baginya sekolah tidak terlalu penting karena tanpa sekolah pun orang bisa kaya. Lain halnya dengan pejabat. Sekolah dianggapnya cukup penting. Dimintanya putranya memutuskan hubungan dengan si gadis. Diinginkannya putranya juga menjadi pejabat seperti dirinya. Nasihat ayahnya dituruti oleh sang putra tersayang. Besoknya hubungan dengan si gadis pun diakhiri. Si gadis sedih dan terluka. Cinta sucinya hanya dipandang sebelah mata. Ternyata orang yang dikasihinya tidak setia. Diambilnya keputusan dalam waktu yang singkat. Obat pembasmi serangga pun dengan serta-merta diteguknya. Cinta sucinya dibawa mati. Diharapkannya kekasih tercintanya akan berbahagia di dunia tanpa dirinya. Ketika didengarnya kekasihnya bunuh diri, si pemuda pun terkejut. Diberitahukannya berita duka itu kepada ayahnya. Sang ayah geleng-geleng kepala dan dinasehatinya putranya agar tidak ikut bunuh diri. Dikatakannya bahwa di belahan bumi ini masih cukup banyak gadis yang dapat dicintai. Namun, tuntutlah dulu ilmu sebagai bekal hidup di kemudian hari. Si pemuda termenung dan akhirnya tersenyum bahwa semua yang dikatakan ayahnya adalah benar. Kisah mesra yang pernah dijalinnya dengan si gadis di masa SMA akan dikenangnya sepanjang masa. Sebulan lagi ia akan kuliah di sebuah universitas ternama di luar negri.

Anda mungkin juga menyukai