Anda di halaman 1dari 6

Nama : Fadhil Dwi Muharram

NIM : 113130009

TUGAS

 MENGIDENTIFIKASI DAERAH TERJADINYA PROBLEM LOSS


CIRCULATION

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengetahui zona


loss circulation, antara lain :

1. Spinner Survey
Kumparan yang dipasang pada ujung kabel diturunkan ke
dalam lubang untuk menentukan kemungkinan letak zona hilang
lumpur. Kumparan ini akan berputar karena adanya gerakan vertikal
lumpur yang kemungkinan terjadi karena di dekat “thief”. Kecepatan
rotor direkam dalam sebuah film sebagai rangkaian titik dan spasi.

2. Temperature Survey
Alat perekam suhu diturunkan ke dalam lubang dengan
menggunakan wireline untuk memberikan data suhu pada kedalaman
tertentu. Pada kondisi normal, kenaikan temperatur akan berbanding
lurus dengan kenaikan kedalaman. Trend direkam pada keadaan statis
untuk mendapatkan base log (log dasar).
Prinsip Temperature Survey
Sejumlah lumpur dingin kemudian dipompakan ke dalam
lubang dan dilakukan survey yang lain. Lumpur dingin ini akan
menyebabkan peralatan survey merekam temperatur yang lebih rendah
daripada sebelumnya, sampai pada “thief” dimana terjadi hilang
lumpur. Di bawah “thief” level lumpurnya statis dan suhunya lebih
tinggi bila dibandingkan dengan “thief”. Dari keterangan diatas
menunjukan bahwa log suhu yang baru akan menunjukkan anomali
sepanjang “thief” dan letak zona ini dapat ditentukan dari pembacaan
kedalaman dimana terjadi perubahan garis pada gradiennya.
3. Radioactive Tracer Survey
Pertama kali gamma ray log dijalankan untuk mendapatkan
radioaktivitas formasi normal dan bertindak sebagai dasar untuk
perbandingan. Kemudian sejumlah kecil bahan radioactive
dimasukkan ke dalam lubang di sekitar daerah dimana kemungkinan
terdapat “thief". Gamma Ray Log yang kedua kemudian dijalankan dan
dibandingkan dengan log dasar (gamma ray pertama). Titik
(kedalaman) terjadinya hilang lumpur ditunjukan dengan penurunan
radioaktivitas log kedua yang disebabkan karena bahan radioaktif yang
kedua hilang (masuk) ke formasi.

 KLASIFIKASI PROBLEM LOST CIRCULATION


Tanda-tanda atau gejala terjadinya lost circulation akan berpengaruh
langsung terhadap fluida pemboran (lumpur). Dalam hal ini akan terjadi
selisih antara jumlah lumpur yang masuk ke dalam formasi dengan keluar ke
pit gain. Pada gejala lost circulation yang besar akan terdapat kemungkinan
bahwa tidak ada lumpur yang kembali ke pit gain. Untuk gejala lost
circulation yang berhubungan dengan pemboran diantaranya adalah laju
pemboran seolah-olah tidak menemui hambatan dari formasi, sebab pemboran
tidak menemui kemajuan di dalam kedalamannya (pemboran statis). Zona loss
dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan berdasarkan jumlah lumpur yang
masuk ke dalam formasi dengan satuan barrel per hours (bph).
1. Minor Seepage
Seepage loss adalah hilang lumpur dalam jumlah yang relatif
kecil, kurang dari 10 bph. Dapat terjadi pada setiap jenis formasi yang
terdiri dari pasir porous dan gravel, rekah alami (natural fractures) dan
pada formasi yang terdapat rekahan (batu gamping) serta induced
fractures (rekah bukan alami).

2. Partial Loss
Partial loss adalah hilang lumpur dalam jumlah yang relatif
besar, yaitu antara 10 bph – 120 bph. Dapat terjadi umumnya pada
jenis formasi yang terdiri dari pasir porous dan gravel, serta kadang-
kadang terjadi pada batuan yang mengandung rekahan (natural
fractures dan fractures induced).

3. Total Loss
Total loss terjadi apabila lumpur hilang lebih dari 120 bph atau
lumpur tidak kembali lagi ke permukaan (no return). Terjadi pada
formasi yang terdapat gua-gua maupun rekahan yang besar dan formasi
dengan gradien tekanan subnormal.

 PENANGGULANGAN PROBLEM LOST CIRCULATION


Beberapa metode yang di lakukan untuk menanggulangi lost
circulation, yaitu :
1. Mengurangi tekanan pompa
Terjadinya lost circulation dapat di ketahui dari flow sensor,
atau berkurangnya lumpur di mud pit. Bila berat lumpur normal dan
tekanan abnormal bukanlah faktor penyebab, langkah utama dan paling
mudah dilakukan adalah mengatur tekanan pompa dan berat lumpur.
Tekanan sirkulasi lumpur berkisar antara 900 Psi sampai 3000 Psi,
fungsi dari tekanan ini adalah unutuk menanggulangi kehilangan
tekanan selama pengaliran lumpur.
2. Mengurangi berat lumpur
Salah satu fungsi lumpur pemboran adalah untuk mengimbangi
tekanan fomasi, semakin besar berat lumpur semakin besar diferensial
pressure antara kolam lumpur dan formasi, lumpur yang terlalu berat
dapat menyebabkan pecah nya formasi, jadi jika lost yang yang terjadi
cukup kecil maka langkah yang harus di ambil yaitu menurunkan berat
lumpur sambil melanjutkan drilling dan monitoring circulation.
3. Menaikan viscositas dan gel streng
Pada shalow dept, lost sirculation umumnya di sebabkan oleh
formasi yang porous yang terdiri dari coarse, gravel atau cavernous,
peningkatan viscositas dan gel streng akan membantu memecahkan
masalah ini.
4. Mengurangi tekanan surge lubang bor
Tekanan surge di hasilkan dari penurunan pipa kedalam lubang
bor yang terlalu cepat, kondisi ini dapat memecahkan formasi, untuk
itu drill string mesti di turunkan dengan lambat untuk mengurangi
tekanan surge yang dapat memecahkan formasi.
5. Sealing agent
Bila beberapa metode di atas gagal ataupun lost yang terjadi
cukup besar biasanya di tambah lost circulation material (LCM).
Material LCM yang digunakan harus dapat bercampur dengan lumpur.
Material yang digunakan antara lain :
1. Material Fibrous
Material fibrous terdiri dari kapas kasar (raw cotton), ampas
tebu, serat rami, serbuk gergaji, bulu ayam (feathers) leather floc,
fiber seal, dan chip seal. Material jenis ini relatif sedikit kaku dan
cenderung memaksa masuk ke dalam rekahan yang besar. Material
yang kasar dapat menutup celah rekahan 0,11 inch, dan material
lembut bisa menutup rekahan 0,02 inch. Jika lumpur mengandung
material fibrous dengan konsentrasi yang besar, kemudian
dipompakan masuk ke dalam lubang bor, maka tahan gesekan yang
cukup besar akan berkembang dan berfungsi sebagai penyumbat
atau penahan aliran lumpur masuk ke dalam formasi.
2. Material Flakes
Material flakes terdiri dari cellophane, mika (halus dan
kasar), vermicullite dan kwik seal (kombinasi serabut, bungkil dan
kepingan-kepingan). Material ini apabila disirkulasikan ke dalam
lubang bor akan terletak melintang lurus di muka formasi, dan
selanjutnya akan menutup rekahan yang ada. Material fibrous
mampu menutup rekahan sampai ukuran < 0,12 inch. Jika cukup
kuat menahan tekanan kolom lumpur, maka material ini membentuk
filter cake yang luas dan kompak. Tetapi apabila tidak cukup kuat
menahan tekanan kolom lumpur, maka material ini akan terdorong
masuk ke dalam rekahan dan aksi penutupan rekahannya sama
dengan material fibrous.
3. Material Granullar
Material granullar terdiri dari nut shells, nut plug, tuff plug,
bubuk batok kelapa (halus, sedang, dan kasar) dan kulit kelapa
sawit. Besarnya ukuran dari rekahan yang dapat tersumbat oleh
material granular lebih besar apabila dibandingkan dari jenis LCM
lain. sebagai contoh nut shell bisa menyumbat zona loss sampai
ukuran 0,22 inch.
Perlu diketahui dalam penggunaan LCM ini dapat
dikombinasikan dari berbagai jenis dan ukuran (lembut, medium, dan
kasar). Adapun keuntungan dari penyumbatan dengan LCM adalah :
- Membentuk lebih banyak permanent bridge di dalam formasi
rekah.
- Material penyumbat tidak mudah tererosi oleh adanya pergerakan
fluida dan pipa di dalam lubang bor.
6. Cement Plug
Penggunaan semen untuk mengatasi hilang lumpur terutama di
daerah yang banyak mengandung gerowong sebagaimana terdapat
pada formasi karbonat.
7. Blind Drilling Drilling
Blind Drilling adalah pemboran yang dilakukan secara
membabi buta dimana sirkulasi lumpur tidak ada karena semua lumpur
hilang ke formasi, blind drilling sangat berbahaya karena cuting yang
tidak terangkat ke permukaan dapat menjepit pipa.
8. Underbalanced Drilling
Pemboran underbalanced didefinisikan sebagai jika tekanan
hidrostatik fluida pemboran secara sengaja didesain agar lebih rendah
dari tekanan formasi yang akan dibor, maka pemboran tersebut dapat
dikatakan pemboran underbalanced. Tekanan hidrostatik fluida
pemboran dapat dikurangi yaitu dengan penambahan gas (udara atau
nitrogen).. Pada sisi teknis, pemboran underbalanced adalah metoda
yang efektif dalam mencegah terjadinya loss circulation.

Anda mungkin juga menyukai