Oleh :
MUHAMMAD IRTIN SYARIEFUDIN
NPM : 1403054
LABORATORIUM KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK EKPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2014 / 2015
TUGAS AKHIR
Dibuat untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Diploma III
Pada Prngram Stndi Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Politeknik Akamigas Palembang
Oleh:
NURUL ISLAM
NPM: 1103031
Oleh:
NURUL ISLAM
NPM: 1103031
ABSTRAK
Pada operasi pemboran sumur directional LMB 9-2. Trayek bit 26 inch dengan
kedalaman 401 mku terjadi kontaminasi cement pada kedalaman 23 mku - 33 mku dan
terjadi kontaminasi clay pada kedalaman 33 mku - 401 mku. Kemudian pada tryek bit
171/2 inch dengan kedalaman 1250 mku terjadi kontaminasi cement pada kedalaman 386
mku - 401 mku dan terjadi kontaminasi clay pada kedalaman 401 mku - 1250 mku. Dari
hasil analisis lab pada kontaminasi cement mengindikasikan naiknya kandungan Ca +
+
sebesar 360 mg/L dimanana kandungan Ca yang ideal <100 mg/I. Kontaminasi tersebut
menyebabkan sifat fisik lumpur berubah seperti viskositas, yield point, gel strength,
filtration loss, dan pH lumpur. Pada kontaminasi clay menyebabkan sifat fisik lumpur
berubah seperti viscositas menjadi 30 sec/quart yang idealnya 55 - 60 sec/quart, treatment
dilakukan dengan dua metode yaitu dengan menggunakan fungsi dan solid control dan
dengan menambahkan zat additif soda ash pada kontaininan cement dengan konsentrasi 0.3
lb/bbl sebagai calcium remover. Dari hasil pengukuran lab terbukti kandungan Ca +
+
berkurang menjadi 60 mg/L. Pada kontaminasi clay dilakukan dilution dengan konsentrasi
0.5 - 2 lb/bbl. Hasil perhitungan volume lumpur diketahui konsumsi material
treatment soda ash sebanyak 7.66 sak.
Kata kunci : Lumpur pemboran, kontaminasi lumpur, treatment lumpur dan soda ash.
ABSTRACT
In well directional drilling operatio1z LMB 9-2. trajectory 26” inch to a depth of
401 mku of cement containination occurs at a depth of 23 mku -33 mku and containination
of clay at a depth of 33 mku - 401 mku. Then at trajectory 17 1/2” inch with a depth of
1250 mku containination of cement at a depth of 386 mku - 401 mku and clay
containination occurred at a depth of 401 mku - 1250 mku. From the results of the lab
analysis indicates the increase of cement containination Ca content of 360 mg/L Ca content
where the ideal Ca <100 mg/L. The containination caused physical properties change such
as mud viscosity, yield point, gel strength, filtration loss, and the pH of the mud. In clay
containination caused physical properties such as viscosity mud turned into 30 sec / quart
is ideally 55-60 sec / quart, treatment is done by two methods: by using the function of a
solid control and by adding soda ash additive substances in containinant concentration of
cement with 0.3 lb/bbl as calcium remover. From the results of laboratory measurements
proved Ca content was reduced to 60 mg/L. In clay containination carried dilution with a
concentration of 0.5 - 2 lb / bbl. The results of the calculation of the mud volume of
material consumption treatment known as soda ash Z 66 sacks.
Keywords : Drilling mud, mud containination, mud treatment and soda ash.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Ikuti apa kata hatimu. Jika benar, kau akan sukses. Jika salah, kau akan mendapat pelajaran
berharga.
Saat kau menuliskan sejarah hidupmu, jangan biarkan orang lain memegang pensilnya.
“Sometime it’s better to be right than to be clever, we don’t need intelligen brain to speak but
patient ear to listen.”
“Wise shout shout loudly in silence.
Kupersembahkan kepada :
Allah SWT yang telah meridoi dan memudahkam segala urusan ku dalam keadaaan apapun
Kedua orang tua tercinta Muhammad Sani & Eriana yang selalu menyayangiku dan terima
kasih atas segala doa dan upaya yang tak ternilai harganya
Saudari – saudariku ( Rini Yusnita & Nila Sari ) yang selalu memberikan semangat dan
dukungan kepada ku
Paman dan Bibi ku ( Saipul Anwar & Desi Fitri Jaya ) yang selalu memberikan dukungan
kepada ku
Pacar tersayang ( Septia Reni, Am.Kep. ) yang selalu mendoakan dan menyemangati ku
Pembimbingku Bapak Azka Roby Antari, ST dan Bapak Adi Syaputra, S.Si., MSc yang
telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian Laporan Tugas Ahir ini
Teman – temanku ( Rohmat, Ardi, Rendi, Duin, Ginta, Ayi, Muslim, Bislan, Fredy, Fajar,
Riyan, Deo, Reza, Silvi, Rini Jumadi, Ami, Chairul Yogi dan seluruh Teman – teman
T.E.P.M angkatan V )
Almamater kebanggaan POLTEK AKAMIGAS PALEMBANG.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rabmat dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir di
PT. Pertamina Geothermal Energy Proyek Lumut Balai dengan judul “Analisa Kontaminasi
dan Treatment Lumpur Pemboran pada Pemboran Sumur LMB 9.2” yang disusun guna
memenuhi syarat kurikulum pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas,
Politeknik Akamigas Palembang. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis untuk
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis
dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, dan tak lupa kepada :
1. Bapak H. Muchtar Luthfie, S.H,M.M, selaku Direktur Politeknik Akamigas Palembang.
2. Bapak Azka Roby Antari S.T, selaku Kepala Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi
Migas sekaligus Dosen Pembimbing I.
3. Bapak Adi Syahputra S.Si, MSc. selaku Dosen Pembimbing II di Politeknik Akamigas
Palembang.
4. Bapak Arpi Anwar selaku General Support Manager PT. Pertamina Geothermal Energy
proyek Lumut Balai.
5. Bapak Bintang L Sasongko selaku Site dan Construction Manager PT. Pertamina
Geothermal Energy proyek Lumut Balai.
6. Bapak Meiyono, Ketut Darmana Yasa, Sumanto Zulkarnain, Eko Agustian selaku
Company Man pada operasi pemboran sumur LMB 9.2 PT. Pertamina Geothermal Energy
Proyek Lumut Balai di Rig N110M1/18.
7. Bapak W. A. Patty dan Fiaribowo Susilo selaku Rig Superintendent di Rig N110M1/18 dan
seluruh Crew PT. Pertamina Drilling Service Indonesia dan PT. Petroleum Hidrocarbon
Indonesia.
8. Bapak M. Insan Budiman, Awaludin dan Arie Fandya, selaku Pembimbing Lapangan dan
Seluruh Crew PT. Pertamina Geothermal Energy pada tempat pelaksanaan Tugas Akhir.
9. Kedua Orang Tua dan keluarga saya yang telah memberikan doa, dukungan dan selalu
menantikan keberhasilan saya.
10. Semua Rekan-rekan yang telah membantu dalam upaya menyelesaikan laporan Tugas
Akhir ini.
Akhir kata, semoga apa yang kita perbuat merupakan suatu amal baik di mata
Allah SWT dan semoga Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca,
khususnya bagi penulis serta bagi mahasiswa Politeknik Akamigas Palembang, khususnya
bagi Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas. Dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyempurnaan
laporan Tugas Akhir ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ............................................. iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
ABSTRACT ....................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 ... LatarBelakang ............................................................................ 1
1.2 ... Tujuan ......................................................................................... 2
1.3 ... Manfaat ...................................................................................... 2
1.4 ... Batasan Masalah ......................................................................... 2
LAMPIRAN ....................................................................................................... 38
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 ... Kedalaman kontaminasi Cement dan Clay .......................................... 27
4.2 ... Konsentrasi soda ash ........................................................................... 28
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 ... Mud balance ............................................................................................... 11
2.2 ... Marsh funnel and Cup ................................................................................ 12
2.3 .. Fann VG Viscometer .................................................................................. 13
2.4.... Ph Indicator ................................................................................................ 14
2.5 ... Filter press .................................................................................................. 14
2.6 ... Sand Content tube ....................................................................................... 15
2.7 ... Ritort kit ...................................................................................................... 16
2.8 ... Shale saker .................................................................................................. 16
2.9 ... Degasser ..................................................................................................... 17
2.10 . Desander ..................................................................................................... 17
2.11 . Desilter ........................................................................................................ 18
2.12 . Mud cleaner ................................................................................................ 18
2.13 . Cooling tower ............................................................................................. 19
3.1 ... Diagram alir pengolahan data ..................................................................... 25
4.1 ... Alur solid control ........................................................................................ 28
4.2 ... Sketsa trayek II ........................................................................................... 30
4.1 ... Sketsa trayek III ......................................................................................... 32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
A Profil Sumur LMB 9-2 ................................................................................ A-1
B Mud Program Trayek 26” (inchi) dan 17½“ (inch) .................................... B-1
C Perhitungan volume lubang bor section 1 dan 2 ......................................... C-1
D Perhitungan Volume lubang bor section 3 .................................................. D-1
E Kapasitas tanki lumpur ............................................................................... E- 1
F . Layout Rig N110 M1/18 lokasi pemboran LMB 9.2 .................................. F-1
G Profil Rig N110M1/18 ................................................................................ G-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Dapat menganalisa kontaminasi lumpur pemboran.
2. Mengetahui treatment pada lumpur pemboran.
3. Dapat memperhitungkan jumlah konsumsi material treatment yang digunakan.
4. Mengetahui hasil treatment yang telah dilakukan pada lumpur pemboran.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah :
1. Menambah pengetahuan mengenai analisis kontaminasi dan treatment lumpur pemboran.
2. Dapat menambah ilmu pengetahuan bagi penulis tentang lumpur pemboran.
1.4 Batasan Masalah
Dalam melakukan penyusunan tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan
mengenai analisis kontaminasi dan treatment lumpur pemboran yang terjadi pada operasi
pemboran sumur panas bumi LMB 9.2 pada trayek dua bit 26 inch dengan kedalaman 401
mku dan trayek tiga bit 17½ inch dengan kedalaman 1250 mku pada
kontaminasi cementdan clay.
BAB II
DASAR TEORI
Fluida pemboran merupakan suatu campuran cairan dari beberapa komponen yang
dapat terdiri dari : air (tawar atau asin), minyak, tanah liat (clay), bahan-bahan kimia, gas,
udara, busa maupun deterjen. Di lapangan, fluida dikenal sebagai “lumpur” (mud).
Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting serta sangat menentukan dalam
mendukung kesuksesan suatu operasi pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi,
keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada kinerja lumpur pemboran.
6. Menahan Serpih / Serbuk Bor dan Padatan Lainnya Jika Sirkulasi Dihentikan
Kemampuan lumpur bor untuk menahan atau mengapungkan serpih bor pada saat
tidak ada sirkulasi tergantung sekali pada daya agarnya (gel strenght). Daya agar adalah
suatu sifat fluidathixotropis yang mempunyai kemampuan mengental dan mengagar jika
didiamkan (static condition) dan kembali lagi mencair jika diaduk atau digerak-gerakkan.
Sifat pengapungan atau penahan serpih di dalalam lumpur sangat diinginkan untuk
mencegah turunnya serpih ke dasar lubang atau menumpuk dianulus yang akan
memungkinkan terjadinya rangkaian bor terjepit. Tetapi daya agar ini tidak boleh terlalu
tinggi supaya mengalirnya kembali lumpur tidak membutuhkan tekanan awal yang terlalu
besar.
2.4. MudAdditive
Seperti kita ketahui, berbagai additive berupa bahan kimia (baik yang diproduksi
khusus untuk keperluan lumpur pemboran maupun bahan kimia umum) dan mineral
dibutuhkan untuk memberikan karakeristik pada lumpur pemboran. Bahan-bahan tesebut
dapat diklasifikasi sebagai berikut :
1. ViscosjfIers (bahan pengental)
Zat kimia pengental lumpur merupakan bahan untuk menaikkan viskositas dari lumpur bor.
Material ini seperti : Bentonite, CMC, Attapulgite, polymer.
2. Weighting Materials (Pemberat)
Material Pemberat Lumpur adalah material yang ditambahkan untuk menaikkan berat jenis
lumpur atau disebut juga dengan weight yaitu : Barite, Calcium , Carbonate.
3. Thinner (Pengencer)
Zat kimia pengencer lumpur ini maksudnya adalah zat kimia yang digunakan untuk
menurunkan viskositas lumpur bor atau disebut juga Thinner. Seperti :Phosphates,
Lignosulfonare, Lignite, Poly Acrylate.
4. Filtrat Reducers
Filtration reducers adalah bahan-bahan untuk mengurangi filtration loss dan
menipiskan mud cake seperti : Starch, CMC, PAC, Acrylate, Bentonite, primasol,
Dispersant
5. Lost Circulation Materials
Bahan ini untuk menyumbat bagian yang menimbulkan lost circulation. Jadi bahan untuk
menghentikan lost circulation, seperti : Granular, Flake, Fibrous, Slurries.
6. Aditif Khusus
Aditif khusus merupakan bahan khusus yang biasa digunakan untuk menjaga sifat fisik
lumpur terhadap kontanilnasi pada lumpur pemboran, bahan tersebut seperti Flocculant,
Corrosion Control, Defoamer,pH Control, Lubrican, Soda Ash.
Gambar 2.2
Mars Funnel and Cup
3. Fann VG viscometer
Fann VG viscometer adalah viscometer yang dipakai untuk mengukurplastic
viscosity, yield point dan gel strength. Suatu alat yang bekerja berdasarkan perputaran dua
silinder dengan kecepatan putaran rotor 600 rpm clan 300 rpm, yang digerakkan oleh
tenaga listrik atau diputar dengan tangan (hand crank). Pada prinsipnya, lumpur yang akan
diukur kekentalannya dimasukkan diantara dua sunder. Silinder luar atau disebut rotor
diputar pada kecepatan putaran yang tetap. Perputaran rotor di dalam lumpur akan
menghasilkan torque atau tenaga putaran terhadap silinder dalam atau bob suatu per
menahan gerakan bob tersebut. Suatu lempengan pengukur yang dikaitkan dengan bob akan
menunjukkan jarak perputaran dari bobtersebut, dengan pembacaan dial 300 dan 600 rpm
pada viscometer. Yield pointditentukan secara kuantitatif dengan pengurangan pembacaan
300 rpm dan viscositas plastik. Dan dapat di hitung dengan rumus :
PV = 600- 0300
YP = 300 - PV
Keterangan :
PV = Plastic Viscosity (cp)
YP = Yield Point (lb/100 ft2)
Gambar 2.3
Fann VG Viscometer
4. pH Indicator
pH indicator adalah suatu ukuran yang menyatakan derajat kebasaan dan suatu
cairan. ph dari lumpur pemboran perlu diketahui karena kita semua tahu bahwa kita tidak
menghendaki lumpur yang bersifat asam (korosif) yang dapat menimbulkan efek negatif
pada peralatan pemboran, kertas ph sudah dilengkapi dengan daftar warna untuk ph
tertentu. Tersedia bermacam-macam kertas dengan tipe kegunaan, misalnya kertas ph yang
bisa dipakai untuk mengukur ph larutan mulai dari 0-14.
5. Filter press
Filter press terdiri dari sebuah tabung silindris tempat lumpur yang akan diukur.
Tabung ini terbuat dari bahan yang tahan terhadap larutan alkalis dan dilengkapi dengan
regulator tekanan untuk memberikan dan mengeluarkan tekanan. Di bagian bawah untuk
menempatkan kertas penyaring mud cake, di bawah penyangga ditempatkan gelas ukuran
untuk menampung air tapisan yang keluar. Seluruh peralatan ini disangga oleh sebuah
penyangga. Untuk memperoleh tekanan yang diperlukan dipakai gas CO 2 cartridge. Filter
press adalah alat yang digunakan untuk mengukur ketebalan kerak lumpur (mud cake) yang
dihasilkan oleh lumpur pemboran pada paper press saat dilakukan pengukuran serta
mengetahui filtratelumpur pada lumpur pemboran yang terukir pada gelas ukur pada alat
tersebut.
Gambar 2.5
Filter press
7. Retort Kit
Retort kit ialah alat yang berfungsi untuk mengukur kandungan solids danwater
content pada lumpur, dengan cara distilasi untuk mengetahui berapa jumlah cairan (air atau
minyak) sejumlah tertentu (10 ml atau 20 ml) dan padatan di dalam lumpur, lumpur
ditempatkan di dalam suatu tempat dan dipanaskan sampai bagian-bagian cairan menguap,
uap tersebut dilewatkan pada suatu alat pendingin (condensor) sehingga mengembun
kembali dan ditampung dengan gelas pengukur, cairan yang mengisi tinggi kolom gelas
ukur menunjukan nilai dan kandungan air pada lumpur sedangkan kolom gelas ukur yang
kosong menunjukan nilai kandungansolids pada lumpur.
Gambar 2.7
Retor kit
Gambar 2.8
Shale shaker
5. Mud Cleaner
Mud Cleaner/conditioner adalah fasa keempat dari proses pengontrol padatan.
Merupakan peralatan ayakan mekanis bergetar, yang mempunyai tugas menyaning padatan
(solid) dari dalam lumpur yang keluar dari desilter. hampir serupa dengan shale
shaker akan tetapi mud cleaner menggunakan mesh yang lebih rapat digunakan untuk
memisahkan kandüngan drill solid yang berukuran 74 - 177micron.
Gambar 2.4
Desilter
6. Cooling Tower
Cooling tower yaitu tower yang berfungsi mengontrol suhu lumpur yang
berlebihan (di atas 60°C) pada saat sirkulasi, sehingga suhu lumpur terjaga.
2.8. Kalkulasi volume lumpur
Untuk menghitung volume lumpur dan jumlah konsumsi material treatmentyang
digunakan dapat diketahui dengan menghitung diameter lubang sumur dan kedalaman
lubang bor dengan formula sebagai berikut :
1. Rumus Volume annulus id casing :
Dimana :
M = konsentrasi lumpur (lb/bbl)
V system = Volume lubang bor + volume tanki lumpur (bbl) (Diketahui dari hasil kalkulasi dan
kapasitas mud tank)
1 sak = berat material 1 sak (lb/sak) soda ash 110 lb.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Pelaksanaan penelitian untuk pembuatan tugas akhir ini dilaksanakan pada tanggal
15 Maret sampai dengan 15 April di PT. Pertamina Geothermal Energy yang merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang panas bumi berlokasi di Kecamatan Semendo,
Sumatera Bagian Selatan. Pada operasi pemboran sumur panas bumi LMB 9.2 pada Rig
N110M1/18 milik PT. PDSI, Sumur pengembangan.
3. Wawancara
Wawancara yaitu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan berkomunikasi
langsung dengan mud engineer, mud boy, Company man danServices Company.
4. Pengumpulan data tertulis
Pengumpulan data tertulis yaitu pengumpulan data dengan meminta soft copydan hard
copy kepada mud engineer, administration dan services Company.
5. Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka penelitian yaitu dengan melakukan observasi lapangan selama kegiatan penelitian
di lapangan berlangsung, dengan cara menganalisa masalah, bertanya, dan memahami
masalah serta menyimpulkan hasil yang didapat yang digunakan sebagai data lapangan
dalam penyusunan tugas akhir ini.
b. Bahan
1. Air filtrasi lumpur.
2. Larutan Hardness Buffer.
3. Larutan Hardness Indicator.
4. Larutan Triethanolaimine.
5. Standard Versenate 400 mg/L.
3.5.3 Perhitungan
Total hardness (mg/L) = Volume titran x 400
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Operasi pemboran pada sumur LMB 9-2 proyek Lumut Balai merupakan salah
satu sumur pengembangan panas bumi PT. Pertamina Geothermal Energy yang dikerjakan
oleh PT. Pertamina Drilling Services Indonesia menggunakan Rig N110M1/18 dengan
metode directional drilling dengan kedalaman 2700 mku.
Lumpur pemboran merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem sirkulasi
pemboran, berfungsi untuk membantu keberhasilan suatu operasi pemboran, penggunaan
lumpur pada operasi pemboran tidak lepas dari kontaminasi yang dapat mempengarui
kualitas lumpur tersebut pada pemboran sumur LMB 9-2 menggunakan lumpur gel
polymer yang merupakan jenis lumpur water based mud.
No Kedalaman ( m ) kontaminan
1 23 – 33 meter semen
2 33 – 401 meter clay
3 386 – 401 meter semen
4 401 – 441 meter clay
Akibat kontaminasi semen dan clay padaTabel 4.1 perubahan yang terjadi pada
fisik lumpur dapat dilibat dari perubahan warna lumpur yang terlihat pada setting tank dan
dapat dilihat cutting yang berupa semen dan clay. Pada kontaminasi semen menyebabkan
perubahan sifat-sifat lumpur seperti viskositas, yield point, gel strength, filtration loss, dan
pH lumpur yang disebabkan naiknya kandungan Ca pada lumpur. Sedangkan
kontaminasi clay menyebabkan sifat-sifat lumpur berubah yang seperti pH,
viscositas, plastic viscosity dan yield point. naiknya viskositas lumpur karena clayberperan
sebagai viscosifier pada lumpur.
Pengaruh kontaminasi cement dan clay terhadap sifat fisik lumpur dapat dianalisa
dan dilakukan pengujian sampel dengan menggunakan alat-alat laboratorium yaitu mud
balace, mars funnel and cup, fann VG viscometer, pH Indicator, filter press, sand content
tube dan retort kit dengan prosedur yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya (Bab 2.6).
Untuk men-treatment lumpur terhadap kontaminasi tersebut dilakukan pengukuran
kandungan Ca dan Viscositas Sebelum menentukan treatment yang akan dilakukan. Setelah
dilakukan pengukuran pada kontaminasi semen dan hasil pengujian lab diketahui dengan
kandungan Ca 360 mg/l, treatment yang dilakukan yaitu dengan menambahkan soda
ash sebagai Calcium remover yang dapat dilihat pada tabel 4.1 konsentrasi soda
ash sebagai calcium remover dan setelah dilakukan pengukuran lumpur pada
kontaminasi clay menyebabkan viscositas naik dan treatment yang akan dilakukan yaitu
menggunakan solid control.
Tabel 4.2
Konsentrasi soda ash
Gambar 4.1
Alur solid control
Setelah dilakukan treatment menggunakan solid control kontaminasi
kandungan solid dalam lumpur dapat dipisahkan dan pada kontaminasi clay dapat
menurunkan viscositas pada lumpur hanya perlu sedikit treatment tambahan
yaitudolution dengan air dengan konsentrasi minimal yang dapat digunakan yaitu 0,5 lb/bbl
dan maksimal 2 lb/bbl, sedangkan pada kontaminasi semen perlu
penambahanadditive lumpur yaitu soda ash yang berfungsi untuk menurunkan kandungan
Ca.
Gambar 4.2
Sketsa trayek II, 401 mku
Pada operasi pemboran trayek kedua bit 26 inch dengan kedalaman 401 mku.
Menggunakan rangkaian drill string yang berupa bit, mud motor, stabilizer, non magnetic
drill collar dan drill pipe dengan spesifikasi yang dapat dilihat pada gambar 4.2 sehingga
perhitungan volume lumpur pada section 1 dan 2 dapat dilakukan dengan basil sebagai
berikut (lampiran Cl - C2) :
1. Volume Section I
a) Volume annulus
Va 79.84 bbl
b) Volume drill string
Vdp 1.92 bbl
c) Volume section I = 79.84 + 1.92
= 81.76 bbl
2. Volume Section II
a) Volume annulus
p = 340.24bb1
c = 207.36bb1
tb = 13.83 bbl
Mm = 16.83bb1
me annulus = 340.24 + 207.36 + 13.83 + 16.83
= 578.26bb1
b) Volume drill string
V dp = 4.70 bbl
V dc 1 = 2.59 bb1
c2 = 0.11 bbl
c3 = 0.57 bbI
V Stb = 0.21 bbl
V Mm = 0.21 bbl
ll string = 4.70 + 2.59 + 0.11 + 0.57 + 0.21 + 0.21
= 8.39 bbl
me section II = 578.26 + 8.39
= 586.65 bbl
Gambar 4.3
Sketsa trayek III, 1250 mku
Pada perhitungan volume trayek ketiga Bit 17½ inch dengan kedalaman 1250
mku penggunaan rangkaian drill string tidak jauh berbeda pada operasi pemboran Bit 26
inch, perbedaannya terdapat pada kedalaman dengan menambahkan rangkaian drill
pipe pada drill string dan penggunaan ukuran Bit yang lebih kecil adapun
perhitungan volume section tiga dengan sebagai berikut (lampiran D1 - D2) :
Dp = 651 bbl
Do = 82.08 bbl
Stb = 5.10 bbl
Mm = 6.16 bbl
me annulus = 651 + 82.08 + 5.10 + 6.16
= 744.34 bbl
b) Volume drill string
V dp = 20.83 bbl
V dc 1 = 2.59 bbl
dc 2 = 0.11 bbl
dc 3 = 0.57 bbl
V Stb = 0.21 bbl
V Mm = 0.21 bbl
ll string = 20.83 + 2.59 + 0.11 + 0.57 + 0.21 + 0.21
= 24.52 bbl
lume Section III = 744.34 + 24.52
= 768.86 bbl
Total lubang bor = 81.76 bbl + 586.65 bbl + 768.86 bbl
= 1437.27 bbl
Dan hasil perhitungan di atas dapat diketahui volume lumpur dan dapat dicari
jumlah penggunaan material treatment dengan perhitungan berikut ini :
V tanki = 1373.34 bbl (Lampiran E)
V System = volume total lubang bor + volume tanki lumpur
V System = 1437.27 bbl + 1373.34 bbl
= 2810.61 bbl
Soda ash =
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Baker Hughes INTEQ. 1995. “Drilling Engineering Workbook Rev. B “. Thorne Houston USA.
Baroid Drilling Fluids, Inc. 1998. “Baroid Fluids Handbook”. Houston Baroid Drilling Fluids.
Elsevier. 2005. “Drilling Fluid Processing Handbook”. Burlington USA Elsevier Inc.
Edition Technip. 1999. “Drilling Data Handbook Seventh Edition”. Paris: Institut Francais du
Petrole Publications.
Field Adm N110M1/18. PT. PDSI. 2013. “Profil Rig dan spek peralatan”. PT. Pertamina
Drilling Services Indonesia Area Sumbagsel.
Field Adm MLU Unit PT. Pancuran Karya Mukti 2014. “BHA Rotary Assy”. PT. Mustika
Petrotech Indonesia.
Gunawan, Ruly. 2011. Perhitungan Pembuatan Lumpur Kcl Polymer Phpa Pada Pemboran Di
Sumur X Lapangan Y Di Trayek Bit 12 ¼, Laporan Tugas Akhir. (tidak dipublikasikan).
“Program Lumpur Pemboraan Sumur LMB 9.2” PT. Pertamina Geothermal Energy Proyek Lumut
Balai”, PHI Drilling Fluids, PT. Petroleum Hidrocarbon Indonesia.
Rubiandini, Rudi. 2004. “Teknik Pemboran dan Praktikum“. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
3 komentar:
1.
nice info gan kebetulan saya mau mengambil judl TA ini, klo berkenan boleh minta
soft file nya disent ke email saya fadhilahsyah93@gmail.com :)
Balas
2.
Makasih gan atas infonya, saya juga butuh referensi buat judul TA nanti, dan saya
tertarik dengan judul yg agan buat, kalau boleh saya juga ingin minta soft file nya,
kalau boleh di kirim ke email saya ahmadsirojuddin21@gmail.com terima kasih
sebelumnya :)
Balas
3.
Makasih gan atas infonya, saya juga butuh referensi buat judul TA nanti, dan saya
tertarik dengan judul yg agan buat, kalau boleh saya juga ingin minta soft file nya,
kalau boleh di kirim ke email saya ahmadsirojuddin21@gmail.com terima kasih
sebelumnya :)
Balas
ARSIP BLOG
▼ 2015 (3)
o ▼ Juni (3)
<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false fals...
Tugas Ahir '' Analisis Kontaminasi dan Treatment L...
Analisa Penanganan Korosi Akibat Air formasi