Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini bertujuan untuk menentukan titik nyala dan titik bakar
sampel minyak mentah atau crude oil. Pada percobaan ini menggunakan alat “Tag
Closed Tester”. Praktikum penentuan titik nyala dan titik bakar dari suatu sampel
crude oil prinsip kerjanya adalah mengkondisikan crude oil pada suatu wadah yang
suhunya meningkat dari waktu ke waktu, dalam hal ini crude oil dituangkan pada
test cup yang selanjutnya dipasang pada bath yang sudah diisi penuh dengan air,
penggunaan air dimaksudkan agar terjadi perpindahan panas secara konveksi,
Penggunaan air ini bertujuan agar temperatur sampel minyak mentah atau crude oil
naik secara perlahan sehingga mempermudah praktikan untuk melakukan
pengamatan dalam menentukan titik nyala dan titik bakarnya. Selain itu di gunakan
juga test flame yang dikombinasikan dengan katup yang ditutupkan diatas
rangkaian bath dan cup. Test flame merupakan pematik api yang terhubung dengan
saluran gas.
Titik nyala di tandai dengan munculnya api seketika dan matinya api test flame
flame ketika katup dibuka. Sedangkan titik bakar ditandai dengan nyala api selama
± 5 detik ketika katup dibuka, nyala api selama beberapa detik ini terjadi karena
adanya cukup gas yang terlepas dari crude oil dan terperangkap di dalam cup
selama pemanasan berlangsung.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi titik nyala dan titik bakar dari suatu
crude oil. Pertama, besarnya nilai Gas Oil Ratio (GOR) dimana semakin besar GOR
dari suatu sampel crude oil maka titik nyala dan titik bakarnya akan semakin rendah
atau mudah terbakar dan begitu juga sebaliknya. Kedua, besarnya nilai Water Oil
Ratio dimana semakin besar Water Oil Ratio maka titik nyala dan titik bakarnya
akan semakin tinggi atau crude oil enggan terbakar dan begitu juga sebaliknya.
Kemudian yang ketiga adalah Specific Grafity itu sendiri, semakin besar Specific
Grafity suatu crude oil maka semakin tinggi atau enggan terbakar, begitu juga
sebaliknya.
Dari hasil percobaan, diperoleh titik nyala dari masing- masing sampel
berturut-turut adalah 122 oF (50 oC) dan 122 oF (50C). sedangkan, titik bakar dari
masing- masing sampelnya berturut-turut adalah 140 oF (60 oC) dan 143.6 oF (62
o
C).
Pada apilikasi di lapangan, data-data yang diperoleh berupa titik nyala dan titik
bakar minyak mentah atau crude oil sangat penting, dalam pengkondisian dan
pencegahan problem kebakaran yang biasanya disebabkan oleh tingginya
temperatur dan tekanan yang melebihi ambang titik nyala dan titik bakar dan dapat
menimbulkan kebakaran pada peralatan produksi. Sehingga dengan adanya
pengetahuan tentang titik nyala dan titik bakar ini terjadinya kebakaran dapat
dihindari. Selain itu, titik nyala dan titik bakar dapat juga dipakai sebagai petunjuk
tingkat penguapan relatif dari minyak yang diproduksi. Dengan kata lain percobaan
ini dilakukan dengan maksud untuk mendesain peralatan-peralatan produksi agar
tidak terjadi kebakaran atau untuk keamanan/safety pada suatu kilang minyak
karena pada suhu dan tekanan tertentu minyak yang mengandung senyawa
hidrokarbon akan menguap dan apabila hal itu terkena percikan api atau sengatan
sinar matahari yang terlalu panas atau pada temperatur udara yang tinggi, maka
akan menyebabkan minyak tersebut mudah terbakar.
KESIMPULAN

1. Pada praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan titik nyala dan titik
bakar suatu sampel minyak mentah atau crude oil.
2. Dari hasil percobaan diperoleh titik nyala dan titik bakar dari masing-
masing sampel yaitu :
a. Sampel A
Titik Nyala = 122 oF (50 oC)
Titik Bakar = 122 oF (50 oC)
b. Sampel B
Titik Nyala = 140 oF (60 oC)
Titik Bakar = 143.6 oF (62 oC)
3. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan jika temperature titik bakar lebih
besar dari temperature titik nyala.
4. Tinggi atau rendahnya titik nyala dan titik bakar dipengaruhi oleh jenis
minyak, komposisi minyak, kelarutan gas dalam minyak, kondisi disekitar
minyak dan viscositas minyak itu sendiri.
5. Dengan kata lain percobaan ini dilakukan dengan maksud untuk mendesain
peralatan-peralatan produksi agar tidak terjadi kebakaran atau untuk
keamanan/safety pada suatu kilang minyak karena pada suhu dan tekanan
tertentu minyak yang mengandung senyawa hidrokarbon akan menguap dan
apabila hal itu terkena percikan api atau sengatan sinar matahari yang terlalu
panas atau pada temperatur udara yang tinggi, maka akan menyebabkan
minyak tersebut mudah terbakar.

Anda mungkin juga menyukai