SIFAT-SIFAT FISIK
CAIRAN HIDROKARBON
1
YS 1/12/08
• Sifat fisik cairan hidrokarbon yang penting dalam perhitungan
teknik reservoir dan teknik produksi, adalah:
YS 15/9/08 2
5.2.1. Spesific Gravity Cairan Hidrokarbon (SG)
ro
o
rw . ............................... (6-1)
Biasanya SG yang digunakan dalam pembicaraan tentang sifat fisik cairan adalah SG
yang diukur pada temperatur 60o F dan tekanan 14,7 psia.
Di dalam dunia perminyakan juga digunakan besaran SG lain, yaitu API gravity,
dimana:
141,5
o
API 131,5
o ................................. (6-2)
YS 1/12/08
5.2.2. Densitas Cairan Hidrokarbon
YS 1/12/08
Contoh soal:
Minyak bumi memiliki komposisi sebagai berikut:
Hitung densitas pada kondisi permukaan dan specific gravity minyak bumi tersebut.
Jawab: rosci
Mi xiMi/rosci
Komponen xi (lb/cuft) xiMi
Tabel 5.1
Tabel 6.1
n-Buthana 0,10 58,12 36,42 5,812 0,1596
n-Pentana 0,15 72,146 39,36 10,822 0,3686
n-Heksana 0,20 86,172 41,43 17,234 0,4160
n-Heptana 0,55 100,198 42,92 55,109 1,2840
88,977 2,2282
YS 1/12/08
dimana :
mg = berat gas untuk setiap 1 STB minyak, lb
Rs = kelarutan gas (solubility), scf/STB
Ma = berat mol tampak gas, lb/lb – mol.
379 = volume gas ideal pada 14,7 psia dan 60oF, scf/lb-mol.
3. Hitung berat minyak setiap 1 STB berdasarkan data oAPI-nya.
4. Dengan data g tentukan densitas cairan dari gas terlarut dengan
Gambar 6.1 (slide 8). Kemudian hitung volumenya berdasarkan berat
gas untuk setiap 1 STB minyak.
5. Hitung total berat dan total volume cairan dari gas dan minyak.
YS 1/12/08
Densitas cairan (minyak) pada kondisi di atas titik gelembung dapat dihitung
dengan persamaan:
r o r ob .e Co ( P Pb ) …………………….(6-5)
dimana:
r ob = densitas minyak pada tekanan gelembung
Co = kompresibilitas cairan secara isothermal
P = tekanan
Pb = tekanan gelembung (bubble point) minyak
e = 2,718282.
Contoh soal:
Suatu sumur minyak berproduksi dengan GOR = 575 SCF/STB.
SG gas = 0,71; SG minyak di stock-tank = 30 oAPI.
Kompresibilitas cairan (Co) di atas tekanan gelembung = 12,1 x 10-6 psia-1.
Tekanan gelembung minyak = 3600 psia dengan temperatur reservoir = 220 oF.
Tentukan:
1. Densitas minyak pada tekanan gelembungnya.
2. Densitas minyak pada tekanan 5000 psia dan temperatur 220 oF.
YS 1/12/08
Penyelesaian:
1) Berat Mol tampak gas:
Ma = 29 x g = 29 x 0,71 = 20,6 lb/lb-mol.
2) Berat gas terlarut pada tekanan reservoir 3600 psia untuk setiap STB oil:
scf 1 lb mole lb lb
m g 575 20,6 31,24 .
STB 379 scf lb mole STB
3) Berat minyak di stock-tank untuk setiap STB oil:
cuft 141,5 lb lb
mo 5,615 x x 62,4 306,9 .
STB 30 131,5 cuft STB
lb
4) Dari Gambar 6.1 diperoleh r gd 24,1
scf
Volume cairan dari gas terlarut = mg/rgd
= 31,24/24,1 (lb/STB)(cuft/lb) = 1,296 cuft/STB.
5) Total volume cairan (berasal dari gas dan minyak) pada 14,7 psia/60 oF
VL = 5,615 + 1,296 = 6,911 cuft/STB.
Total berat cairan yang berasal dari gas dan minyak:
mL = mo + mg = 306,9 + 31,24 = 338,14 lb/STB.
YS 1/12/08
24,1
YS 15/9/08 12
6) Densitas cairan semu pada 14,7 psia/60 oF:
r po = mL/VL
338,14lb / STB lb
48,92
= 6,911cuft / STB cuft .
ro 12,1x10
6
( 5000 3600)
= 46,08 x 2,718282
= 46,87 lb/cuft.
atau r o = 5,615 x 46,87 lb/bbl res
= 263,175 lb/bbl res.
YS 1/12/08
YS 15/9/08 14
b. Metode Standing dan Katz (ada data komposisi fluida res.)
Bila komposisi total fluida diketahui, maka dapat digunakan cara “Standing &
Katz” untuk menghitung densitas cairan pada kondisi reservoir.
Pada cara Standing & Katz, densitas semu (pseudo density) dicari dengan
menggunakan grafik Gambar 6.4.
Untuk dapat menggunakan grafik Gambar 6.4 tersebut, maka perlu dihitung
terlebih dahulu:
densitas propana dan komponen yang lebih berat (propana plus) pada kondisi
standar,
% berat ethana di dalam “ethana plus”, dan
% berat methana di dalam sistem (mixture).
Setelah densitas semu dapat dicari dari grafik Gambar 6.4, kemudian densitas
cairan pada kondisi reservoir dapat di cari seperti pada cara “Katz”.
YS 1/12/08
Gambar 6.4. Korelasi densitas Standing.
YS 1/12/08
Koreksi terhadap impurities
Bila terdapat komponen non-hidrokarbon, maka H2S dikelompokkan
ke dalam Propana plus (C3+).
Kemudian hitung/tentukan:
1. Fraksi berat Methana di dalam larutan dengan pers.:
W1 = WC1 / Wmix …………………...… (6-5a)
19
Contoh:
Hitung densitas suatu fluida reservoir pada tekanan gelembungnya yaitu 5200
psia dan temperatur 190 oF. Komposisi fluida reservoir adalah sebagai
berikut:
Komponen % mol
Methana 44,1
Ethana 5,8
Propana 4,2
Buthana 3,3
Pentana 1,7
Heksana 2,6
Heptana plus 38,3
YS 1/12/08
Penyelesaian: Tabel 5.1 Tabel 6.1
Komponen Fraksi Mol Mi Berat Densitas pada Vol.cairan pada 60
Zi ZiMi 60 oF,14,7 psia o
F, 14,7 psia
(lb) ( r oi,lb/cuft) (cuft)
C1 0,441 16 7,056
C2 0,058 30 1,746
C3 0,042 44 1,852 31,66 0,0585
C4 0,033 58 1,917 35,78 0,0536
C5 0,017 72 1,227 38,51 0,0319
C6 0,026 86 2,241 41,30 0,0543
C7+ 0,383 164 62,812 53,26 1,1793
1,000 78,851 1,3776
YS 1/12/08
44,2
YS 1/12/08
• Dengan grafik Gb. 6.4, kemudian tentukan densitas
semu pada kondisi standar:
ro = 44,2 lb/cuft
YS 1/12/08
Latihan di rumah:
YS 15/9/08
Exercise 11-9
Use the correlation of Figure 11-6 to calculate the density of a reservoir
liquid at its bubble point of 1763 psia at a reservoir temperature
of 250°F. The composition of the well stream is as follows.
Composition,
Component mole fraction
Hydrogen
sulfide 0.0879
Carbon dioxide 0.0270
Nitrogen 0.0009
Methane 0.2112
Ethane 0.0763
Propane 0.0703
i-Butane 0.0147
n-Butane 0.0428
i-Pentane 0.0171
n-Pentane 0.0237
Hexanes 0.0248
Heptanes plus 0.4033
1.0000
0.945
27
Densitas C3+ = (103,9151 - 2,9956 - 1,1883 - 0,0252 - 3,3883 - 2,2943)/1,9532 = 48,138 lb/cuft.
Densitas semu pada kondisi standar (rpo) = 0,945 x 48,138 = 45,49 lb/cuft
Koreksi akibat kompresibilitas isothermal ke 1763 psia adalah = 0,60 lb/cuft (Gb. 6.2)
Jadi densitas semu pada tekanan 1763 psia temp 60 oF = 45,49 + 0,6 = 46,09 lb/cuft
Koreksi thermal-expansion isobar ke 250 oF berdasarkan Gb. 6.3 adalah = - 5,60 lb/cuft
Jadi densitas semu pada tekanan 1763 psia temp 250 oF = 46,09 - 5,6 = 40,49 lb/cuft
Karena mengandung H2S sebesar 8,79% maka berdasarkan Gb. 6.4b, densitas semu
Sehingga densitas terkoreksi pada tek. Pb dan temp 250 oF = 40,49 - 1,1 = 39,39 lb/cuft.
YS 15/9/08 28
5.2.3. Kelarutan Gas di dalam Cairan (Rs)
Definisi:
Kelarutan (solubility) gas adalah volume gas (dalam kondisi standar) yang
terbebaskan dari cairan (minyak) sewaktu cairan berubah dari kondisi
reservoir ke kondisi permukaan. Biasanya dinyatakan dalam satuan
scf/STB. Dalam kondisi tekanan gelembung (Pb) diberi simbol Rsb.
YS 1/12/08
• Harga Rs suatu minyak bumi dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur.
• Gambar 6.5 memperlihatkan hubungan kelarutan gas dengan tekanan pada
harga temperatur reservoir konstan.
Gambar 6.5.
Hubungan Rs dan P
pada T konstan.
• Perbedaan antara Rsb (Rs pada P = Pb) dengan Rs pada P < Pb disebabkan
oleh sejumlah gas yang terbebaskan dari minyak di dalam reservoir dan
mengisi sebagian ruang pori batuan sebagai akibat penurunan tekanan di
bawah tekanan gelembung minyak ketika minyak menuju sumur produksi.
• Kelarutan gas berharga tetap pada P ≥ Pb, karena pada tekanan tersebut
tidak ada gas terbebaskan pada saat minyak menuju ke sumur produksi,
sehingga seluruh fluida reservoir berbentuk cairan.
YS 1/12/08
Gambar. 6.6.
Pengaruh proses pembebasan
gas terhadap harga kelarutan
gas.
YS 1/12/08
Gb. 6.7. Perkiraan Rs berdasarkan harga tek. saturasi dan SG minyak (Beal).
YS 1/12/08
Korelasi Lasater
Korelasi Lasater lebih teliti dibanding korelasi Beal karena lebih banyak
parameter yang diperhitungkan.
YS 1/12/08
Gambar. 6.8. Hubungan Rs, Oil API Gravity, Temperatur, Gas Gravity
dan Tekanan Saturasi (Lasater).
Contoh soal:
Suatu reservoir minyak memiliki tekanan reservoir = 3000 psia dan temperatur
150 oF. Reservoir tersebut memproduksikan minyak dengan SG = 25 oAPI (di
stock tank) dan gas dengan SG = 0.9 (dari separator). Tekanan gelembung
minyak pada kondisi reservoir adalah 2000 psia.
Perkirakan harga Rs pada kondisi reservoir dengan metode Beal dan metode
Lasater.
Penyelesaian:
Metode Beal.
Dari Gb. 6.7, berdasarkan harga tekanan saturasi (tekanan gelembung) minyak =
2000 psia dan API gravity minyak = 25 oAPI, maka diperoleh Rsb = 400 scf/STB.
Jadi: Rs pada kondisi reservoir = Rsb = 400 scf/STB.
Metode Lasater.
Dari Gb. 6.8, berdasarkan harga tekanan saturasi (tekanan gelembung) minyak =
2000 psia, SG gas = 0.9, temp. res. = 150 oF, dan API gravity minyak = 25 oAPI,
maka diperoleh Rsb = 460 scf/STB.
Jadi: Rs pada kondisi reservoir = Rsb = 460 scf/STB.
YS 1/12/08
Gb. 6.7. Perkiraan Rs berdasarkan harga tek.
saturasi dan SG minyak (Beal).
YS 1/12/08
5.2.4 Faktor Volume Formasi Minyak (Bo)
Volume cairan yang diperoleh di stock-tank (tangki pengumpul) lebih kecil
dari pada volume cairan sewaktu meninggalkan reservoir. Perubahan volume
cairan dari kondisi tekanan dan temperatur reservoir ke kondisi permukaan ini
disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :
Keluarnya gas dari dalam cairan karena turunnya tekanan dari tekanan
reservoir ke tekanan permukaan.
Pemuaian cairan sebagai akibat turunnya tekanan.
Penyususutan volume cairan sebagai akibat turunnya temperatur.
Perubahan volume cairan (minyak) ini dinyatakan sebagai “faktor volume
formasi minyak”.
Definisi: FVF minyak adalah volume cairan pada kondisi reservoir yang
diperlukan untuk menghasilkan minyak 1 STB (kondisi permukaan).
Karena cairan pada kondisi reservoir mengandung gas yang terlarut, maka:
volume minyak gas yang terlarut pada P dan T reservoir
Bo = , BBL/STB
volume minyak pada P dan T stock - tank
YS 1/12/08
Gambar 6.9.
Hubungan Tekanan
Reservoir dengan Bo.
YS 1/12/08
Harga Bo juga dipengaruhi oleh proses pembebasan gas, seperti dapat dilihat pada
Gambar 6.10.
Dengan proses pembebasan kilat, maka gas yang terbebaskan (Rs) lebih kecil
daripada pembebasan diferensial, akibatnya volume cairan (minyak) yang diperoleh
di permukaan lebih banyak daripada pembebasan diferensial.
Jadi harga Bo proses pembebasan kilat lebih kecil daripada pembebasan diferensial.
YS 1/12/08
Harga Bo minyak dari suatu reservoir, dapat diukur secara langsung, dapat
ditentukan secara perhitungan (kalau komposisi diketahui), atau dapat juga
diperkirakan dengan beberapa cara korelasi.
YS 1/12/08
Contoh soal:
Tentukan faktor volume formasi minyak pada kondisi tekanan gelembungnya, bila
diletahui pada kondisi tersebut:
GOR produksi = 575 scf/STB
Specific Gravity minyak di stock-tank = 0,876
Specific Gravity gas di permukaan = 0,71
Densitas minyak pada kondisi tekanan gelembung = 46,1 lb/cuft
Penyelesaian:
Densitas minyak di stock-tank (rSTO)= 0,876 x 62,4 lb/cuft
= 54,66 lb/cuft
r STO 0,0136 Rs g 54,66 0,0136x575x0,71
Bo Bo =
rOR 46,1
= 1,306 bbl/STB
Cara korelasi ini bisa digunakan untuk memperkirakan Bo dengan kesalahan
5 %.
YS 1/12/08
2) Korelasi Standing
Standing telah membuat suatu persamaan empiris untuk memperkirakan faktor
volume formasi minyak pada kondisi tekanan gelembung (bubble point
pressure), berdasarkan data:
GOR produksi
SG gas di permukaan
SG minyak di stock-tank
Temperatur titik gelembung.
Persamaan korelasi Standing adalah:
Bo = 0,9759 + 0,00012 F1,2 .......................................... (6-7)
0,5
g
F = Rs o + 1,25 T
YS 1/12/08
Bo pada tekanan di atas Pb
Untuk memperkirakan harga Bo pada tekanan tekanan gelembung, maka
harus ditentukan lebih dulu harga Bo pada tekanan gelembung (Bob), kemudian
digunakan Persamaan (6-8) berikut ini.
dimana:
Bo = faktor volume formasi pada tekanan tekanan gelembung, bbl/STB
Bob = faktor volume formasi pada tekanan gelembung, bbl/STB
Co = koefisien kompresibilitas minyak pada kondisi reservoir, psia-1
P = tekanan reservoir ( Pb), psia
Pb = tekanan gelembung minyak, psia.
YS 1/12/08
5.2.5 Faktor Volume Formasi Total (Bt)
Pada kondisi tekanan reservoir < tekanan gelembung (Pb), maka di dalam reservoir
terdapat dua fasa fluida yaitu minyak dan gas. Gas ini adalah gas bebas yang
terbebaskan dari dalam minyak akibat penurunan tekanan reservoir dari tekanan
gelembung fluida.
Definisi: Faktor volome formasi total adalah jumlah barrel fluida reservoir (minyak
+ gas bebas) yang dapat menghasilkan minyak sebanyak 1 STB di permukaan.
Dari Persamaan (6-10) dapat dilihat bahwa pada harga tekanan reservoir Pb,
maka Bt = Bo, karena Rs = Rsb. Atau dengan kata lain, tidak ada gas bebas di dalam
reservoir selama P Pb.
Hubungan P dengan Bt dapat dilihat pada Gambar 6.12.
YS 1/12/08
Gambar. 6-12. Hubungan Tekanan Reservoir dengan Bt dan Bo.
YS 1/12/08
Selain menggunakan Pers. 6-10, Bt juga dapat diperkirakan dengan grafik
Standing (Gambar 6.13). Kesalahan yang mungkin terjadi adalah 5 %.
YS 1/12/08
Faktor volume formasi total (Bt) pada kondisi sekarang:
Gas gravity = 0,7
Dari Gambar 5.1 (Pseudo-critical properties of natural gases)
maka: Ppc = 668 psia.
Tpc = 391o R.
Pr = 1000 / 668 = 1,5
Tr = 660 / 391 = 1,69, sehingga Zg = 0,915 (Gb. 5.4).
Bg = 0,0282 Zg T / P
= 0,0282 x 0,915 x 660 / 1000 = 0,01703 cuft / scf.
Atau
Bg = 0,01703 / 5,615 bbl / scf = 3,033 x 10-3 bbl / scf.
Bt = Bo + Bg (Rsb – Rs) bbl / STB.
= 1,1312 + 3,033 x 10-3 (350 – 160) bbl / STB
= 1,7075 bbl / STB.
YS 1/12/08
3. Faktor volume formasi minyak pada saat Pres = Pb
Dengan memasukkan harga GOR produksi = 350 scf / STB pada persamaan
Standing seperti pada Soal 2) di atas, maka diperoleh harga
Bob = 1,215 bbl / STB.
= 1,1965 bbl/STB.
Kerjakan Exercises: 11-21 sd 11-32 hal 342 sd 344 dari buku The
Properties of Petroleum Fluids 2nd Edition, 1990 (penulis: Willian D.
McCain, Jr.).
YS 15/9/08
5.2.6 Viskositas Cairan Hidrokarbon
Viskositas cairan hidrokarbon (minyak) biasanya diukur di laboratorium.
Tetapi ada kalanya viskositas cairan hidrokarbon harus diperkirakan,
terutama pada kondisi reservoir.
YS 1/12/08
Gambar 6.14. Hubungan Tekanan Reservoir dengan Viskositas
Minyak pada Temperatur Tetap.
YS 1/12/08
Perkiraan Viskositas minyak pada tekanan Pb
YS 1/12/08
Gambar 6.15. Viskositas minyak pada tekanan atmosfer dan temperatur reservoir (Beal).
YS 1/12/08
YS 1/12/08
Sedangkan grafik Gambar 6.16 (Korelasi Chew dan
Conally) dapat dipergunakan untuk memperkirakan
viskositas minyak pada tekanan tekanan
gelembung (Pres Pb).
Data yang diperlukan:
• Viskositas minyak pada tekanan atmosfir dan
temperatur reservoir.
• Kelarutan gas pada kondisi reservoir.
YS 1/12/08
Gambar 6.17 Viskositas Minyak pada P > Pb (Beal).
YS 1/12/08
Viskositas minyak pada tekanan di atas tekanan gelembung selalu lebih besar
daripada viskositas pada tekanan gelembung, karena adanya pemampatan
(kompresi) akibat kenaikan tekanan pada cairan yang bersangkutan.
Contoh Soal:
Suatu sumur minyak menghasilkan minyak dengan SG = 0,90 dan gas dengan SG
= 0,60.
Tekanan di kepala sumur = 500 psia, sedangkan tekanan di dasar sumur = 3000
psia. Dengan kondisi ini tercatat GOR produksi = 375 scf / STB.
Tekanan statik reservoir = 5000 psia, dan tekanan gelembung cairan reservoir =
3000 psia pada temperatur reservoir 220 oF. Diangggap temperatur di reservoir
dan di dalam (sepanjang) tubing adalah tetap = 220 oF.
Pertanyaan :
a) Berapa viskositas rata-rata aliran minyak di dalam tubing.
b) Berapa viskositas rata-rata aliran minyak di dalam reservoir yang menuju ke
sumur.
YS 1/12/08
Penyelesaian:
Menentukan viskositas minyak di kepala sumur (P = 500 psia, T= 220 oF);
141,5 141,5
API gravity minyak = 131,5 131,5 25,7 oAPI
g 0,9
SG gas = 0,60.
P = 500 psia.
T = 220 oF.
Dengan grafik Gb 6.8 (korelasi Lasater) diperoleh Rs = 50 scf /STB di kepala
sumur.
Dari Gb 6.15 diperoleh viskositas minyak pada tek. atmosfer (mOST) = 3 cps.
Dari grafik Gambar 6.16, untuk mOST = 3 cps dan Rs = 50 scf /STB diperoleh
viskositas minyak = 2,5 cps.
Jadi viskositas minyak di kepala sumur (mOWH) = 2,5 cps.
YS 1/12/08
5.2.7 Koefisien Kompresibilitas Minyak (Co)
1 V 1 VM
Co atau Co
V P T VM P T
1 Bo
Co
Bo P T
YS 15/9/08
Gambar. 6.18. Tipikal Hubungan
Co dan Tekanan pada P ≥ Pb
Dimana:
Rs = kelarutan gas dalam minyak, scf/STB
API = API gravity minyak
T = temperature, oF
gc = SG gas, fraksi
p = tekanan, psia. 73
BELAJARLAH UNTUK MENGUASAI ILMU,
BUKAN SEKEDAR UNTUK IPK TINGGI
SAMPAI DI UAS
YS 15/9/08
4.5 Pemisahan Gas dan Cairan di Separator
• Contoh proses flash liberation adalah pemisahan gas dan cairan pada
peralatan permukaan (tanah) di lapangan minyak dan gas.
• Fluida produksi dari kepala sumur (wellhead) dibuat mencapai
keadaan seimbang pada kondisi tekanan dan temperatur separator.
• Kadang-kadang separator dibuat bertingkat dua atau tiga untuk
memaksimalkan perolehan cairan (minyak mentah atau kondensat).
• Bila separator terakhir tekanannya di atas tek. atmosfer maka stock
tank berperan sebagai satu tingkat pemisahan.
• Perhitungan separator dilakukan untuk menentukan tekanan kerja
optimum dari separator sesuai dengan jenis fluida hidrokarbon yang
diproses.
• Untuk fluida jenis black oil, yang dihitung adalah: komposisi gas yang
dihasilkan, specific gravity minyak di stock tank, gas oil ratio, dan
faktor volume formasi minyak.
YS 9/2010
Gb. 4.15 Pemisahan dua tingkat dan tiga tingkat.
YS 9/2010
4.5.1 Perhitungan Separator untuk Black Oil
• Biasanya jenis minyak berat (black oil) di permukaan diproses
dengan sistem separator dua-tingkat seperti gambar berikut.
YS 9/2010
• Prosedur perhitungan separator dua-tingkat adalah sebagai berikut:
1. Hitung jumlah dan komposisi gas dan cairan yang keluar dari
separator.
Berdasarkan:
• data komposisi fluida yang masuk ke separator (feed
stream),
• temperatur dan tekanan separator (lihat Gb. 4-16).
YS 9/2010
3. Hitung densitas dan berat molekul minyak di stock-tank
berdasarkan komposisi minyak (cairan) di stock-tank hasil dari
langkah-2.
Kemudian hitung specific gravity minyak di stock-tank.
4. Hitung total gas-oil ratio berdasarkan harga-harga hasil langkah-1,
2, dan 3.
Biasanya gas-oil ratio dihitung sebagai standard cubic feet (SCF)
gas per barrel of stock-tank oil (STB).
Perbandingan:
lb mole SP gas
n g1
lb mole SP feed
lb mole SP oil lb mole STO
n L1 n L 2
lb mole SP feed lb mole SP oil
YS 9/2010
Perbandingan tsb dikonversi ke SCF separator gas per STB minyak:
2138 n g 2 r STO
Sehingga: RST
…… 4-24
n L 2 M STO
YS 9/2010
Total producing gas-oil ratio (GOR produksi) adalah:
R = RSP + RST ……….…… 4-25
Bila fluida yang masuk separator berasal dari suatu reservoir yang
tekanannya masih > tek. gelembung minyak maka:
R = kelarutan gas dalam minyak pada kondisi tek. gelembung (Rsb).
YS 9/2010
Pembilang dari Pers. 4-26 adalah:
lb res oil
M oR
res bbl lb mole res oil
lb mole res oil lb res oil cuft res oil
r
oR 5 . 615
cuft res oil res bbl
Pembagi dari Pers. 4-26 adalah:
Contoh Soal:
Hitung producing gas-oil ratio (R), stocktank oil gravity, dan oil
formation volume factor yang dihasilkan dari separator dua tingkat
untuk campuran hidrokarbon seperti tabel di bawah. Temp. separator
= 75 oF dan tek. separator = 100 psig dan temp. stock-tank = 75 oF.
Campuran hidrokarbon berada pada kondisi tek gelembungnya di
dalam reservoir yaitu 2620 psig dan 220 oF.
Gunakan harga K-factor Dekana untuk K-factor Heptana plus.
YS 9/2010
Diketahui juga:
SGC7+=0.8515
MWC7+=218 lb/lb mole.
YS 9/2010
85
n Lpred n Llast n Llast n Lprev y last
1/ y last y prev
Penyelesaian:
• Lakukan langkah-langkah perhitungan seperti dijelaskan di atas:
1. Hitung jumlah dan komposisi gas dan cairan yang keluar dari
separator dengan menggunakan Pers. (4-11). Diperlukan mencoba-
coba harga ng sehingga diperoleh Sxj = 1. Dalam contoh ini hanya
diperlihatkan perhitungan untuk ng = 0.4919.
lb mole SP gas
n g1 0.4919
lb mole SP feed
lb mole SP liq
nl1 1 0.4919 0.5081 .
lb mole SP feed
lb mole ST gas
ng2 0.1234
lb mole SP liq
lb mole ST liq
n l 2 1 0.1234 0.8766 .
lb mole SP liq
YS 9/2010
n Gpred n Glast n Glast n Gprev x last
1/ x last x prev
n G 0,1234
YS 9/2010
3. Hitung densitas dan berat molekul minyak di stock-tank pada
kondisi standar . Kemudian hitung specific gravity minyak di
stock-tank.
RSP
21380.491951.26
672 SCF/STB.
0.50810.8766180.1
2138 n g 2 r STO
RST
n L 2 M STO
21380.123451.26
RST 86 SCF/STB.
0.8766180.1
YS 9/2010
Gb. 6.2. Koreksi densitas minyak
akibat kompresibilitas isothermal
(GPSA Engineering Data Book, 1987).
Bob
93.7551.26 1.2465 res bbl/STB.
180.148.060.50810.8766
YS 9/2010
Perhitungan langkah-1 sd. 6 dapat diulang untuk harga tek. separator
yang berbeda sehingga dapat ditentukan tekanan separator yang
menghasilkan jumlah cairan (minyak) di stock-tank paling banyak
(harga Bo mimum), R minimum, dan API gravity minyak di stock-tank
maksimum, seperti pada Gb. 4.18.
YS 1/12/08