Anda di halaman 1dari 6

A.

Flash Point Cleveland Open Cup, ASTM D 92


1. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan:
1. Mahasiswa dapat menguraikan penetapan titik nyala dan titik bakar produk
minyak bumi dengan peralatan cawan Cleveland. Metode uji ini dapat digunakan
untuk semua produk minyak bumi dengan titik nyala di atas 79 oC (175 oF) dan di
bawah 400 oC (752 oF) kecuali minyak bakar.

2. Keselamatan Kerja
1. Bila menggunakan peralatan bertenaga listrik, lihat terlebih dahulu tegangan
jaringan listrik yang ada.
2. Hati – hati bekerja dengan menggunakan bahan yang mudah terbakar.

3. Dasar Teori

Titik nyala (flash point) adalah suhu terendah minyak harus dipanaskan agar
menghasilkan uap secukupnya untuk bercampur dengan udara dan dapat menyala
(flammable) bila dilewati api kecil. Satuannya adalah derajat (°) Celcius atau derajat
(°) Fahrenheit. Titik Api (fire point) adalah suhu terendah minyak yang harus
dipanaskan untuk menghasilkan uap secukupnya agar bercampur dengan udara dan
dapat terbakar selama paling sedikit 5 detik. Satuan titik api adalah derajat (°) Celcius
atau derajat Fahrenheit. Suhu ini juga perlu diperhatikan seperti halnya titik bakar,
walaupun penyalaan minyak yang terjadi belum stabil, paling sedikit 5 detik, tetapi
hal ini sudah membahayakan.[10]

Titik nyala adalah suatu angka yang menyatakan suhu terendah dari suatu
bahan bakar minyak dimana akan timbul penyalaan api sesaat, apabila pada
permukaan minyak tersebut didekatkan pada nyala api. Titik nyala diperlukan
sehubungan adanya pertimbangan-pertimbangan mengenai keamanan dari
penimbunan minyak dan pengangkutan bahan bakar minyak terhadap bahaya
kebakaran. Titik nyala ini tidak mempunyai pengaruh yang besar dalam persyaratan
pemakaian bahan bakar minyakuntuk mesin diesel atau ketel uap.[11]

Flash point ditentukan dengan jalan memanaskan sampel dengan pemanasan


yang tetap, setelah tercapai suhu tertentu nyala penguji (test flame) diarahkan pada
permukaan sampel. Test flame ini terus diarahkan pada permukaan sampel dengan
berganti-ganti sehingga mencapai atau terjadi semacam ledakan karena adanya
tekanan dan api yang terdapat pada test flame akan mati. Inilah yang disebut dengan
flash point. [12]

Penentuan fire point ini sebagai kelanjutan dari flash point dimana apabila
contoh akan terbakar atau menyala kurang lebih lima detik maka lihat suhunya
sebagai fire point. Penentuan titik nyala dapat dilakukan pada produk-produk yang
volatil seperti gasolin dan solven-solven ringan karena mempunyai flash point di
bawah temperatur normal (Hermeidi, 2015). Semula penentuan flash point dan fire
point ini dimaksudkan untuk keamanan dimana orang yang bekerja tanpa khawatir
akan terjadinya kebakaran, tetapi perkembangannya yaitu dapat mengetahui mudah
tidaknya minyak tersebut menguap.[12]

Setiap cairan yang mudah terbakar memiliki tekanan uap, yang merupakan
fungsi dari temperatur suatu bahan bakar cair. Dengan naiknya suhu, maka tekanan
uap akan mengalami kenaikan, dengan meningkatnya tekanan uap, konsentrasi
penguapan cairan yang mudah terbakar di udara meningkat, karena itu suhu yang
menentukan konsentrasi penguapan cairan yang mudah terbakar di udara dalam
kondisi kesetimbangan. Cairan yang mudah terbakar yang berbeda membutuhkan
konsentrasi yang berbeda dari bahan bakar di udara untuk mempertahankan
pembakaran. Titik nyala adalah suhu minimum di mana ada konsentrasi yang cukup
dari penguapan bahan bakar di udara untuk menyebarkan pembakaran setelah sumber
pengapian dinyalakan.[16]

Manfaat dan penggunaan dari penetapan Flash dan Fire Point produk-produk
dari minyak bumi menurut metode uji ASTM D 92-05a antara lain adalah sebagai
berikut: [4]

1. Flash Point dapat digunakan untuk mengukur kecenderungan sampel untuk


membentuk campuran yang mudah menyala jika ada udara di bawah kondisi
terkontrol. Ini merupakan satu-satunya sifat bahan bakar yang harus
dipertimbangkan dalam memperkirakan timbulnya bahaya kebakaran pada bahan
bakar tersebut.
2. Flash Point diperlukan dalam pelayaran dan peraturan keamanan bahan bakar
yang akan ditransport untuk mendefinisikan bahan-bahan yang mudah menyala
dan juga mudah terbakar, seseorang seharusnya tetap mengacu pada aturan–
aturan khusus yang terkait pada definisi yang tepat dari penggolongan bahan-
bahan tersebut diatas.
3. Flash Point dapat menunjukkan adanya bahan yang mudah menguap dan mudah
terbakar didalam suatu bahan yang relatif tidak mudah untuk menguap ataupun
relati ftidak mudah untuk terbakar.
4. Fire Point dapat juga digunakan untuk mengukur karakteristik dari sampel untuk
mendukung proses pembakaran.

Dalam dunia indusri, terutama industri perminyakan penting sekali untuk


mengetahui flash dan fire point dari suatu bahan bakar. Hal ini berkaitan dari segi
penggunaan atau pengolahan dan penyimpanan. Minyak bumi yang mempunyai flash
point terendah akan membahayakan, karena minyak tersebut mudah terbakar. Apabila
minyak tersebut mempunyai titik nyala tinggi juga kurang baik, karena akan susah
mengalami pembakaran. Tetapi kalau ditinjau dari segi keselamatan maka minyak
yang baik mempunyai flash point yang tinggi karena tidak mudah terbakar.[12]

Flash point dari suatu cairan ditentukan dalam wadah dimana tes nyala
dilakukan secara berkala di atas suatu permukaan. Dalam perangkat cup terbuka
sampel yang terkandung dalam cangkir terbuka yang dipanaskan, dan pada
interval nyala dibawa atas permukaan. Titik nyala diukur sebenarnya akan bervariasi
dengan ketinggian nyala api di atas permukaan cairan, dan pada ketinggian yang
cukup suhu titik nyala diukur akan bertepatan dengan titik api. Contoh paling dikenal
adalah Cleveland cup terbuka (COC).[17]

Penentuan Flash Point dengan Cleveland Open Cup menerangkan suatu


prosedur pengujian titik nyala dan titik api dari semua hasil minyak kecuali untuk
bahan bakar atau contoh-contoh minyak yang mempunyai titik nyala terbuka (open
cup) di bawah 175°F (79°C). [17]

4. Bahan dan Peralatan


a. Bahan
1. Pelumas Mesran SAE 40
b. Peralatan
1. Peralatan Cawan Cleveland terbuka (manual) – Peralatan ini terdiri dari
cawan, pelat pemanas, aplikator api penguji, pemanas dan penyangga
2. Peralatan Pengukur Temperatur
3. Api Penguji

5. Langkah Kerja

Jalankan api pecoba Pada saat terjadi


Cuci mangkok uji
diatas permukaan sambaran api sesaat,
dengan larutan yang
mangkok dengan baca termometer dan
cocok
jarak 0,2 cm catat

Nyalakan api
Untuk menetapkan
Isi mangkok uji pencoba dan atur
Fire Point teruskan
sampai tanda batas sehingga diameter
pemanasan
nyala api 0,4 – 0,8 cm

Panaskan dengan
Tempatkan mangkok
kecepatan kenaikan
uji berisi contoh pada
suhu antara 25 – 30oF
alat
per menit

A. PELUMAS
1. Hasil Pengamatan
Pada pengujian ini, sampel yang digunakan adalah Pelumas Prima Mesran SAE 40
yang tersedia di Lab. Minyak Bumi PEM Akamigas. Berikut adalah hasilnya :
a. Flash Point Cleveland Open Cup, ASTM D 92
Temperatur Keterangan
(°C)
30 Belum terjadi nyala api
50 Belum terjadi nyala api
100 Belum terjadi nyala api
150 Belum terjadi nyala api
200 Belum terjadi nyala api
210 Belum terjadi nyala api
230 Belum terjadi nyala api
240 Belum terjadi nyala api
245 Belum terjadi nyala api
250 Belum terjadi nyala api
255 Belum terjadi nyala api
260 Belum terjadi nyala api
265 Belum terjadi nyala api
268 Belum terjadi nyala api
270 Terjadi nyala api (flash point)

A. PELUMAS
1. Analisa Pengujian Flash Point Cleveland Open Cup, ASTM D 92
Pada Praktikum Produk Migas dan Petrokimia 2 yang berjudul “Flash Point
Cleveland Open Cup” memiliki tujuan untuk menguraikan penetapan titik nyala dan
titik bakar produk minyak bumi dengan peralatan cawan Cleveland. Untuk
mengukur titik nyala menggunakan metode cup terbuka, seperti namanya, dilakukan
di sebuah wadah yang terkena udara luar. Suhu zat secara bertahap meningkat dan
sumber pengapian dilewatkan dari atas itu, hingga mencapai titik di mana ia akan
sesaat.
Semakin tinggi °API nya, makin rendah SG minyaknya maka makin rendah
flash point atau titik nyalanya, makin mudah terbakar atau menyala minyak tersebut.
Hal ini disebabkan, minyak tersebut mengandung banyak fraksi ringan. Sebaliknya,
makin kecil °API nya, makin besar SG minyaknya maka makin tinggi flash point
atau titik nyalanya, makin sulit terbakar atau menyala minyak tersebut. Titik nyala
tinggi tersebut dikarenakan minyak tersebut mengandung banyak fraksi berat.
Pada saat percobaan dilakukan, uap-uap pada pelumas akan naik ke atas ketika
suhu pelumas mencapai ± 270 oC. Karena uap-uap telah naik ke atas, apabila
terdapat sumber api akan menyebabkan nyala api sekejap (±1 detik). Kemudian,
nyala api akan padam lagi. Hal ini disebabkan uap-uap yang naik telah
tersambar/terbakar semuanya, sehingga tidak ada lagi uap-uap yang bisa menjadi
bahan bakar terjadinya api. Kecepatan pembakaran/nyalanya api tidak sebanding
dengan kecepatan terbentuknya uap-uap yang naik.
Berdasarkan spesifikasi dari Pelumas Mesran SAE 40 yang dikeluarkan oleh
Pertamina, minimal flash point nya adalah 249 oC. Maka dari itu, flash point yang
diperoleh dari hasil praktikum ini telah sesuai dengan spesifikasi atau disebut on
spek. Flash point atau titik nyala merupakan sifat yang sangat penting dalam
pengujian produk minyak bumi, khususnya untuk keselamatan kerja transportasi dan
penimbunan minyak dan gas bumi, sebagai tolak ukur pencegahan terjadinya
kebakaran dari minyak yang ditransport atau ditimbun. Titik nyala ini tidak
mempunyai pengaruh yang besar dalam persyaratan pemakaian bahan bakar minyak
untuk mesin diesel atau ketel uap. Selain itu, titik nyala yang tingi pada pelumas
juga berakibat baik untuk mesin. Karena pelumas berfungsi sebagai penghantar
panas, maka apabila flash point nya rendah akan mudah terbakar jika bekerja pada
mesin ketika suhunya tingi, sehingga dapat membahayakan mesin tersebut.

1. Saran
1. Pada saat membedakan warna produk dengan warna standar yang terlihat pada
kolorimeter diharapkan agar lebih teliti.
2. Lebih berhati-hati dalam mengisi sampel pada wadah yang terbuat dari kaca.
3. Lebih teliti pada saat melakukan pengamatan nyala api.
4. Lebih teliti pada saat mengamati penurunan pada sampel.
5. Disarankan agar selalu dilakukan pengecekkan rutin alat bak pendingin, agar
suhu seting pendinginan selalu pada jangkauan suhu bak dan sampel.

Anda mungkin juga menyukai