Anda di halaman 1dari 37

(L

I Q
U
IF
IE
D L
PE PG
TR
O
LE
U
M
G
AS
)
Disusun Oleh:
Kelompok 8

ANJAR UMAJE PRAJAWITA CINDY REGITA SEPTIANI


(03031181520028) (03031181520090)

ENDAH PRADILA SANDI FEBRIAN GLENDI PRADITA


(03031181520034) (03031181520094)

JHONI ISKANDAR ROMA DHONA INDRA PUTRA


(03031181520092) (03031181520102)

SITI AISYAH SHANAZ VITRIA


SHEREN AYU SETIANI SINAGA
RAMADHONA
(03031181520030)
(03031181520036)
LIQUIFIED PETROLEUM GAS (LPG)

Daftar
Sejarah LPG

Seorang ahli kimia Amerika Dr. Walter


Snelling pada tahun 1910 menemukan LPG
pertama di Amerika serikat.

Produksi komersial pertama elpiji harus


menunggu hingga tahun 1920-an,
sedangkan perdagangan regional pertama
sampai tahun 1950.

Di Indonesia LPG diperkenalkan Pertamina


sejak tahun 1968 dengan merk Elpiji.

Kembali
Definisi LPG

LPG (Liquefied Petroleum Gas)


merupakan campuran dari
berbagai unsur Hydrocarbon
yang berasal dari penyulingan
Minyak Mentah dan berbentuk
Gas.

Komponennya didominasi
propana(C3H8) dan butana
(C4H10), LPG juga mengandung
hidrokarbon ringan lain dalam
jumlah kecil, misalnya etana
(C2H6) dan pentana (C5H12).

Kembali
Komponen LPG

Pentana
Etana
Butana
Propana

Kembali
Sifat LPG

Mudah terbakar.

Tekanan gas LPG cukup besar, sehingga bila


terjadi kebocoran LPG akan membentuk gas
secara cepat, memuai dan sangat mudah
terbakar.
LPG menghambur di udara secara
perlahan sehingga sukar
mengetahuinya secara dini.

Berat jenis LPG lebih besar dari pada


udara sehingga cenderung bergerak
kebawah.
Daya pemanasannya cukup tinggi,
namun tidak meninggalkan debu dan Kembali
abu (sisa pembakaran).
Tahap Pembuatan Next

LPG

Minyak bumi atau minyak mentah


diambil dari dalam bumi kemudian
dikirim ke tempat produksi.
Pemisahan gas dari minyak Next
(Associated gas).
Next
Next
Minyak bumi atau minyak mentah sebelum
masuk kedalam kolom fraksinasi (kolom
pemisah) terlebih dahulu dipanaskan dalam
aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai
dengan suhu 350C. Minyak mentah yang
sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk
kedalam kolom fraksinasi. Untuk menjaga suhu
dan tekanan dalam kolom maka dibantu
pemanasan dengan steam (uap air panas dan
bertekanan tinggi).

Karena perbedaan titik didih setiap komponen


hidrokarbon, maka komponen-komponen tersebut
akan terpisah dengan sendirinya, dimana
hidrokarbon ringan akan berada dibagian atas
kolom diikuti dengan fraksi yang lebih berat
dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom)
komponen itu akan terkumpul sesuai fraksinya
masing-masing. Pada setiap tingkatan atau fraksi
yang terkumpul kemudian dipompakan keluar
kolom, didinginkan dalam bak pendingin, lalu
ditampung dalam tanki produknya masing-masing.
Berikut ini sejumlah teknologi dasar
Next
pemisahan yang dikenal dalam rancangan
LPG Plant :

1. Pemisahan dengan cara distilasi bertekanan, dimana berdasarkan


perbedaan titik didih tiap-tiap komponen yang terkandung pada umpan.

2. Pemisahan dengan cara penyerapan komponen C3-C4 oleh


hidrokarbon cair ringan (light oil absorption), diikuti dengan pemisahan
kembali C3-C4 dari hidrokarbon cair dengan cara distilasi.

3. Pemisahan dengan cara mendinginkan gas-gas C3-C4 dengan silklus


refrigerasi hingga di bawah titik embunnya, sehingga gas-gas terpisah
sebagai produk cair.

4. Pemisahan dengan cara pendinginan, dengan memanfaatkan peristiwa


penurunan temperatur gas jika dikurangi tekanannya secara mendadak,
sehingga komponen C3-C4 mengalami pengembunan.
5. Pemisahan komponen C3-C4 dengan menggunakan membran dengan
ukuran pori sedemikian sehingga komponen yang lebih ringan (C1-C2)
mampu menerobos membran, sedangkan komponen LPG tertinggal
dalam aliran gas umpan.
Pemisahan untuk menghasilkan Komponen
Next
LPG
Next
Proses Pembuatan
LPG di Refinery

Di refinery, gas merupakan produk atas


(top product) dari distilasi atmosferik
crude oil ataupun berasal dari unit lain
yang menghasilkan produk atas nya
berupa gas fraksi ringan, seperti unit
cracking, naphta stabilizer, unit coking.
Yang selanjutnya biasanya disebut dengan
produk Light End.
Next

Gambar Typical proses LPG di


Refinery
Next

Pada dasarnya proses pengolahan produk LPG


adalah pemisahan komponen C3 Dan C4 dari
komposisi gas, sehingga dengan kondisi kualitas
feed saat ini, % yield produk LPG semakin turun,
secara garis besar proses pengolahan LPG melalui
beberapa tahap, yaitu:
1. Tahap Scrubbing dan Kompresi (Compressed)
2. Tahap Pembersihan (Purification)
3. Tahap Pendinginan (Liquefaction)
4. Tahap Pemisahan (Fractination)
Next
Kompresor-Kompresor tersebut
terdiri dari 2 tahap, yaitu :
1. Tahap Pertama

2. Tahap Kedua

Next
Dewatering System terdiri
dari 2 tahap, yaitu:
1. Pembersihan Kandungan Air
(H2O)

2. Pembersihan Kandungan
Merkuri (Hg)

Hg + S HgS

Next
Tahap Fractination System
(Pemisah), yaitu:

1. Kolom Deethanizer

2. Kolom Depropanizer

3. Kolom Debutanizer

Next
Perbedaan LPG, LNG dan CNG
LPG (liquified petroleum gas)
- Komponennya didominasi Propana ( C3H8 ) dan Butana (C4H10)
- Juga mengandung Hydrocarbon ringan lain dalam jumlah kecil,
misalnya Etana (C4H6) dan Pentana (C5H12)
LNG (Liquefied Natural Gas )
- Gas alam yang dicairkan, yang komposisi kimia terbanyaknya
adalah Methana, lalu sedikit Ethana, Propana, Butana dan sed
sekali pentana dan nitrogen.
CNG (Compressed Natural Gas)
- Dibuat dengan melakukan kompresi Ethana-Propana-Butana
yang diekstrak dari gas alam.
- Alternatif bahan bakar selain bensin atau solar.
Pengemasan Gas Elpiji

Pembuatan Tabung
Pengisian Gas
Pengujian dan Pengecekan
Alat-alat dalam Penggunaan Gas Elpiji

Selang
Regulator
Karet
Tabung Gas
Kompor
Kelebihan dan Kekurangan Gas Elpiji

Kelebihan
- Pembakaran lebih baik sehingga memaksimumkan/optimalisasi
kalori panas yang dihasilkan.
- Lebih Hemat.

Kekurangan
- Pada dasarnya jika gas Elpiji digunakan secara benar dan tepat
guna, maka tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti.
Namun jika terjadi kebocoran dan diletakkan di dekat api, akan
menimbulkan ledakan yang sangat besar dan berbahaya.

Anda mungkin juga menyukai