Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
P
Liquid Vapor
Vol.
The correlation between temperature and
pressure arround the curve phase change
7. Relative density (Spesific Gravity =SG)
C1
C2
C3
I-C4
N-C4
i-C5
N-C5
CO2
H2S
H2
O2
N2
8. Hukum – hukum yang berlaku untuk Gas
Gas ideal
Gas ideal atau gas hipotesis adalah gas yang ada dalam bayangan
saja, yakni gas yang memiliki sifat-sifat ;
a. Antara molekul gas tidak saling tarik-menarik
b. Volume molekul gas di abaikan terhadap volume tempat dimana
gas berada.
c. Mengikuti secara sempurna semua hukum-hukum yang berlaku
untuk gas ideal.
9. Faktor kompresibilitas (Z)
Hubungan antara P, V dan T untuk gas ideal dinyatakan
dengan persamaan gas ideal :
PV = NRT
Untuk gas riil persamaan tersebut dikoreksi dengan
faktor kompresibilitas menjadi :
PV = ZNRT
Harga Z dipengaruhi oleh : Jenis gas, suhu dan tekanan
gas.
Harga Z dibaca dari grafik, dengan parameter Pr dan Tr,
dimana :
Pr = P/Pc Tr = T/Tc
Pr , Tr = Tekanan tereduksi dan Suhu tereduksi
P , T = Tekanan dan Suhu operasi dari gas
Pc, Tc = Tekanan kritis dan Suhu kritis (Tabel
Untuk gas murni Pc dan Tc langsung dibaca dari tabel, tetapi
untuk gas campuran dihitung proporsional berdasarkan mole
fraksi masing – masing gas (Yi).
Pc Pc’ Pc’ = ∑ Yi. Pci
Tc Tc’ Tc’ = ∑ Yi. Tci
Pci, Tci = Tekanan dan suhu kritis komponen i , dicari dari tabel – 1D
Tc’ = pseudo critical temperature
Pc’ = pseudo critical pressure
Selanjutnya dicari Pseudo reduced pressure (Pr’) dan Pseudo
reduced temperature (Tr’)
Pr’ = P/ Pc’
Tr’ = T / Tc’
z dicari dari Grafik -1
Grafik -1
Tabel – 1D
Contoh Soal - 1
Natural gas terdiri dari CH4 =75%, C2H6 =15% dan
C3H8 =10%. Tekanan gas 6800 kPa dan suhu 280
0 K.
Tugas -1
Diketahui komposisi gas hidrokarbon sbb.:
Komp. CH4 C2H6 C3H8 iC4H10 nC4H10
b. Metris : P = 1 Atm
t =00C Volume = 22,4 N M3/ Kgmole
Catatan :
S = Standard N = Normal
Contoh Soal – 3
Natural gas mengalir dengan flow rate 10
MMSCFD. Hitunglah berapa Lb per hari aliran
gas tersebut , bila BM gas rata-rata 20,9.
Penyelesaian
Flow rate = 10 MMSCFD = 10.000.000SCF/D
Pada kondisi standard volume gas = 379 Scft /
Lbmole.
Lbmole gas = 10.000.000 / 379 =26.385
Berat gas (Lb/D) = 26.385 ( 20,9 ) = 551.447
Tugas – 2
Natural gas berada dalam tangki silinder yang
volumenya 50 M3 . Tekanan gas dalam tangki
1000 Psia dan suhunya 70 0 F.
Komposisi gas : CO2=11%, H2S = 3%, C1 = 75%,
C2 = 8% dan C3 = 3%
Hitunglah :
a. Massa gas dalam tangki
b. Volume gas dinyatakan dalam kondisi Scft
dan NM3
12. Calorific value = Heating value
Adalah nilai kalori yang idhasilkan bila suatu bahan
bakar dibakar.
Secara kimiawi, proses pembakaran adalah proses reaksi
dengan oksigen, sehingga dihasilkan CO2 dan H2O. Bila
hasil pembakaran H2O berupa cairan maka nilai kalori
yang dihasilkan disebut Gross Heating Value, sedangkan
bila masih berupa uap, disebut Net Heating Value
Contoh :
CH4 + O2 CO2 + H2O + 33,949 MJ/NM3
C2H6 + 3,5 O2 2CO2 + 3H2O + 60,429 MJ/NM3
C3H8 + 5 O2 3CO2 + 4H2O + 86,419 MJ/NM3
Note : 1 MJ = 238,85 K. Kalori.
Heating Value (HV) dari gas campuran dihitung
proporsional dengan prosentase masing –
masing.
GH V = ∑ Yi. GHVi
ATAU : NH V = ∑ Yi. NHVi
Contoh : Hitunglah NHV dari gas hidrokarbon
dengan komposisi : C1=90 %, C2 = 2 % dan C3 = 8
%.
Jawab : NHV = (0,9)(33,949) + (0,02)(60,429) +
(0,08)(86,419)
= 38,836 MJ/NM3
Tugas -3
Natural gas terdiri atas : C1 = 70%, CO2 = 5%, C2 = 8%,
C3 = 7 % , i-C4 = 6 % dan n-C4 = 4 %.
a. Hitunglah heating value dari gas tsb (k kal/NM3)
b. Bila gas mengalir dengan flow rate 20.000 NM3 per
hari, dan harga gas US $ 4.5/ 1000k kal, berapa
pengeluaran perusahaan untuk membeli gas
tersebut perhari
II. PROSES PEMURNIAN GAS
Gas bumi tidak hanya dimanfaatkan sebagai
sumber energi, akan tetapi dapat juga
dimanfaatkan sebagai bahan baku industri
petrokimia, misalnya pabrik pupuk, pabrik
metanol, pabrik amoniak dan lain-lain.
Apabila jarak antara sumber gas dengan industri
pemakai relatip dekat, maka gas dikirimkan
melalui pipa. Akan tetapi apabila jarak
terlalu jauh pembangunan pipa sebagai
sarana transportasi gas akan sangat tidak
ekonomis, sehingga dipakai tanker.
Gas yang akan dikirim dengan tanker harus
dicairkan lebih dulu agar dalam volume yang
sama dapat memuat gas cair yang lebih
banyak (berat).
Komponen % Mol
Nitrogen 0.1
CO2 2.42
Methane 60.47
Ethane 12.91
Propane 14.13
i-Butane 2.94
n-Butane 3.84
i-Pentane 1.03
n-Pentane 0.82
Hexane 1.34
Total 100.00
Contoh spesifikasi natural gas yang diminta PT Chevron
2. Amine Sekunder
Jenis ini hanya mempunyai 1 atom H yang labil dan 2
senyawa HC yang terikat pada atom N. Jenis ini kurang
reaktif dibandingkan amine primer, karena hanya mempunyai
1 atom H yang labil. Diethanol Amine (DEA) dan
Diisoprophanol Amine (DIPA) adalah termasuk dalam tipe
amine sekunder ini.
3. Amine Tersier
Jenis ini mempunyai 3 senyawa HC yang terikat pada atom
N. Tipe ini paling tidak reaktif, karena tidak mempunyai
satupun atom H yang labil. Methyl Diethanol Amine (MDEA)
dan Triethanol Amine (TEA) termasuk tipe amine tersier ini.
Contoh :
a. Mono Ethanol Amine (MEA)
Rumus strukturnya adalah : HO – CH2 – CH2 – NH2
Umumnya diperlukan pelarut MEA sekitar 15 – 20% wt.
Kemampuan mengikat gas asam sekitar 0,25 – 0,40 mol/mol
amine.
b. Diglycol Amine (DGA)
Rumus strukturnya adalah : HO – CH2 – CH2 – O – CH2 – CH2
–NH2
Pelarut ini hampir sama dengan MEA dan tidak dapat
digunakan jika terdapat COS dalam gas umpan. Pelarut DGA
yang digunakan sekitar 50 – 60 % wt.
c. Diethanol Amine (DEA)
Rumus strukturnya adalah : HO – CH2 – CH2
NH
HO – CH2 – CH2
Biasanya digunakan 25 – 35% wt larutan DEA. Kemampuan
mengikat asam 0,35 – 0,65 mol/mol amine.
OH
CH3 – CH – CH2
NH
CH3 – CH – CH2
OH
Umumnya digunakan 25 – 40 % wt larutan DIPA. Kemampuan
mengikat gas asam 0,35 – 0,65 mol/mol amine.
e. Methyl Diethanol Amine (MDEA)
Rumus strukturnya adalah :
HO – CH2 – CH2
N – CH3
HO – CH2 – CH2
LEAN AMINE
Variabel Proses
Variabel proses yang paling dominan adalah kecepatan
sirkulasi larutan amin (amin circulation rate) dan ini tergantung
dari :
Konsentrasi larutan amin ( % amin )
Acid gas flow rate masuk kontaktor
Acid gas content ( % CO2 dan % H2S dalam natural flow)
Acid gas loading in rich amin dinyatakan dalam harga “K”.
Perhitungan dalam amine proses
Penyelesaian :
Dari gambar 4.1 : T = 150 0 F; % MEA = 19 density
larutan MEA = 8,2175 lb/gal
Dari gambar 4.2 :
- % MEA =19 ; density larutan MEA = 8,2175 ditarik garis
memotong pivot line 1 di titik X.
- Dari titik X tarik garis lurus ke gas flow rate 20 MMSCFD,
memotong pivot line 2 di Y dan memotong MEA
loading di 0,45.mole CO2 / mole MEA.
-Dari % CO2 dalam feed gas (15 %) tarik garis lurus ke titik
Y dan memotong MEA circulation rate = 477gpm.
SUMUR GAS
SEPARATOR /
SCRUBBER
T = 100 0 F
Sep.I
P =400 Psia
T = ……?
H2O = …….?
Gas Well : Sep II
P= 1500 Psi
T= 140 0 F
H2O = 500 Lb /day
Penyelesaian :
P = 1500 Psia, T = 140 0 F
grafik 2.1 W1= 125 Lb/mmscf
P = 1000 Psia,T = 100 0 F
grafik 2.1 W2= 60 Lb/mmscf
Air terkondensasi di separator I
= (125 – 60 )x 20 mmscfd = 1300 Lb/day
Air terkondensasi di separator II = 500 Lb /day
= (W2 – W3) (20 mmscfd)
W 2 – W3 = 500/20 Lb/mmscf = 25
W3 = W2 - 25 = 60 - 25 = 35 Lb/mmscf
Tekanan separator. II = 400 W3
= 35 Lb/mmscf Grfik 2-1 T = 60 F
0
Tugas -1:
Sep.I
P =400 Psia
Gas Well : T = 84 0 F
SUMUR GAS
P, T
CHILLER /
Gas bumi keluar dari chiller
jenuh dengan uap air.
EVAPORATOR Cairan “Refrigerant “
T= water dew point
b. Suhu pembentukan hidrat
Adalah suhu gas pada tekanan tertentu mulai
terjadi hidrat, apabila ada free water.
Diatas suhu itu tidak akan terjadi hidrat,
walaupun ada free water.
Ada 4 metoda untuk memprediksi suhu pembentukan
hidrat, yakni:
1. Grafical methode
2. Katt Correlation
3. Treckel– Campbell
4. MC. Leod – Campbell
Disini hanya akan dibahas grafical methode
Grafik 2.2
Contoh pemakaian grafik - 4
Gas bumi pada tekanan 800 psia, suhu pembentukan
hidrat adalah 60 0 F .
Hal ini berarti apabila suhu gas dalam sistem
perpipaan 60 0 F atau lebih rendah, dan pada
saat itu ada air bebas , maka dalam sistem
perpipaan akan berpotensi terbentuk hidrat.
Misalkan gas bumi dalam kondisi jenuh dengan uap
air pada tekanan 800 Psia dan suhu 100 0 F,
mengalir dalam pipa dimana suhu lingkungan
pipa yang terendah 50 0 F , maka di dalam pipa
akan terbentuk air bebas, sedangkan suhu gas
dibawah suhu pembentukan hidrat (< 60 0 F ).
Kondisi demikian ini di dalam pipa akan
berpotensi terbentuk hidrat.
Sebaliknya apa bila suhu lingkungan gas
dimana pipa mengalir lebih tinggi dari suhu
pembentukan hidrate (misalnya 70 0 F ) ,
maka di dalam pipa tidak akan terbentuk
hidrat, meskipun pada saat itu ada air
bebas di dalam pipa
2.5. Pencegahan pembentukan hidrat
Apakah faktor utama terbentuknya hidrat ?
Contoh no 2.
Suhu pembentukan hidrat natural gas pada tekanan 800
Psia = 60 0 F
Gas tersebut dialirkan dengan pipa dan suhu lingkungan
terendah pipa akan lewat misalnya 40 0F, maka :
Δt = 60 – 40 = 20 0 F.
Grafik 2.3
. 1000
Psia
80 0 F
Ground temp 23 0 F
a. Berapa banyak free water akan tarjadi bila natural gas dilewatka tanah
yang suhunya 23 0 F?
b. Hitunglah penurunan suhu pembentukan hidrat (Δt ) .
c. Berapakah methanol yang harus diinjeksikan ke sistem perpipaan (gpm)
untuk mencegah terbentuknya hidrate ?
Natural gas keluar dari separator pada kondisi
saturated, maka suhunya (80 0 F) adalah water
dew point. Gas dialirkan dalam pipa melewati
tanah suhu terendah 23 0 F , ini juga
merupakan water dew point gas pada tekanan
operasi 1000 Psia.
a. Dari grafik 2.1 P= 1000 Psia, T= 80 0 F
W1= 35 lb / MMSCF
P= 1000 Psia, T= 23 0 F
W2= 4,4 lb / MMSCF
Water that condense = 35 – 4,4 = 31,6 lb / MMSCF
b. Penurunan suhu pembentukan hidrat :
Suhu pembentukan hidrat dari grafik 2.2
P = 1000 Psia T = 63 0 F
Suhu sekeliling pipa terendah = 23 0 F
Δt = 63 – 23 = 40 0 F
c. Methanol injection rate :
Air terkondensasi dalam pipa =31,6 lb/mmscf
Δt = 40 0 F
Dari grafik 2.3 methanol injection rate
= 6,6 gal / mmscf
= 6,6 x 100 mmacf/d x 1/24 x 1/60 = 0,458 Gpm
Latihan
a. Calculate free water comes out from scrubber in the gas
plant
b. Calculate methanol injection rate (gpm)
Gas Plant
Gas Wells : P= 800 Psia
P= 1000 Psi T = 90 0 F
T= 110 0 F 65 MMSCFD
INHIBITOR
40 0 F
H2O
a. Calculate free water comes out from separator I & II
Exercise-
b. Must we inject inhibitor between separator I and
4 separator II ? If yes, how much
P= 800 Psia
T = 90 0 F
Sep.I 35 MMSCFD
T= 68 0 F
Gas Wells :
P= 1500 Psi H2O = …….? P =400 Psia
T= 108 0 F T = 54 0 F
Sep II
a. Temperature
- Suhu operasi dari kontaktor ditentukan oleh suhu
gas atau suhu lean glycol masuk ke kontaktor ?
- Makin rendah suhu glicol makin tinggi daya
serapnya terhadap air. Akan tetapi dibatasi
minimum 70 0 F. Mengapa ?
b. Konsentrasi dry glycol yang digunakan tergantung
dari suhu wet gas masuk kontaktor (suhu operasi
kontaktor) dan water dew point dari dry gas yang
diinginkan. dapat dilihat pada. grafik 2. 6
Equilibrium water dew point tak akan bisa dicapai
di tray , dalam perencanaan diambil antara 10
– 15 0 F. dari dew point yang dipersyaratkan.
Misal dew point dry gas keluar yang dikehendaki 10 0F
dalam menghitung Konsentrasi dry glycol
minimum equilibrium water dew point
diambil lebih rendah 10 0 F, = 0 0 F
99.1 %
Contoh :
Sales gas dipersyaratkan water dew point
10 o F , Berapakah konsentrasi minimum
lean TEG yang diperlukan , jika suhu gas
masuk contactor 100 o F.
Solution :
Diambil suhu dew point 10 oF lebih rendah dari water
dew point yang dipersyaratkan .
Equilibrium water dew point = 10 0 F- 10 0 F
=00 F Fig. 2.4 the minimum lean
TEG concentration needed
The temperature entering
o = 99,1 %
contactor 100 F.
Tugas 1:
Salah satu persyaratan sales gas adalah water content
, yakni 6 lb / MMscf at a pressure 1000 Psia. The
inlet gas temperature is 104 0 F. What the
minimum lean TEG concentration is required?
Solution :
Refer to Figure . 1.1, at 104 0F and 1000 psia the gas
dew point is 28 oF.
For a water content of 6 lb/MMscf. An approach
of 14 oF gives an equilibrium temperature of
about 14 oF (28 o -14 o) .
The inlet gas temperature is 104 0 F
Equilibrium water dew point 14 oF
From Fig.2.4 lean TEG concentration needed
98.5 wt %.
d. Glycol circulation
Glycol circulation of lean glycol will influence
in decreasing the dew point of the dry gas.
The lean glycol circulation is influenced by
the volume of the dry gas, water content,
operation pressure of contactor,number of
tray and lean glycol concentration The
recommendate lean glycol circulation is 3
- 7 gallon per pound water absorbed.
Tugas 2 :
Refering to task no 1, calculate the glycol
circulation rate (gpm) if the gas flow rate
is 50 MMSCFD
Exercise:
One of the specification of sales gas is water content
makximum 5 Lb/mmscf and pressure 800 Psia.
Data :
- Wet gas temp. entering to contactor 100 0 F and
pressure of 800 Psia.
- Gas flow rate 25 MMScfd
Calculate :
a. The minimum lean TEG concentration needed
b. Glycol circulation rate (gpm)
c. The rich glycol concentration
d. The operating condition of reboiler (temp.&
stripping gas )
PENGERINGAN GAS DENGAN ZAT PADAT
Disebut : Proses Adsorpsi dengan zat padat
a. Pengertian Proses Adpsorpsi
Proses adsorbsi uap air adalah proses penyerapan
uap air yang terikut dalam gas oleh zat penyerap
berbentuk padat (adsorpbent). Proses
penyerapan tersebut berlangsung pada
permukaan pori – pori zat padat. Oleh sebab itu
makin luas permukaan pori makin banyak uap air
yang dapat diserap persatuan masa adsorbent.
Adsorbent tersebut pada umumnya berupa
butiran berbentuk bola atau silinder.
b. Jenis Adsorpbent
Ada beberapa jenis adsorbent yakni :
1.Bauxit : Penyusun utama Al2O3, terdapat di
alam
2.Alumina : Kadar Al2O3 tinggi , dibuat di pabrik
3. Silica Gels : Penyusun utama SiO2 , dibuat di
pabrik
4. Molekuler Sieve : Kandungan unsur : Al2O3.
SiO2, Ca, Na, dibuat di pabrik
Nama pasaran : Zeolite
A World Class Energy Company
Adsorbent
Capacity of Water
Bulk
Size of heat Content in
Type Shape Density
Particle ( BTU / Dried Gas
( Lb. / ft3 )
Lb. oF ) ( ppm )
a.Alumina Gel Alcoa H- Spherical 52 ¼” 0.2 5-10
151
b.Silica Gel Sorbead – R Spherical 49 4-8 mesh 0.25 5-10
c.Silica Gel Sorbead – H Spherical 45 3-8 mesh 0.25 5-10
d.Molecular Sieve Linde 4ª Extruded 40 - 44 1.8” or 0.24 0.1
cylinder 1/16”
OPERATING RANGE OF DESICCANT
MOLECULAR SIEVES
ACTIVATED ALUMINAS
65 0 C
- 100 0C SILICA GELS
150 0 F
- 150 0 F
- 80 0 C 52 0 C
- 110 0 F 125 0 F
- 65 0C 50 0 C
- 85 0 F 120 0 F
e. Tahapan Proses Adsorbsi
Pada prinsipnya ada 2 tahapan proses adsorbsi yakni :
Proses adsorbsi dan proses Regenerasi.
- Proses adsorpsi
Adalah proses penyerapan uap air dari gas oleh
adsorbent. Proses adsorbsi berlangsung dalam
menara absorber (kontaktor) yang didalamnya
berisi adsorbent aktif. Proses penyerapan akan
efektif apabila tekanan operasi tinggi dan suhu
operasi rendah. Suatu saat adsorbent akan jenuh
(saturated) dengan uap air atau tidak aktif lagi,
sehingga tidak mampu lagi menyerap uap air dari
gas. Pada saat kontaktor ini mendekati saturated
maka proses adsorbsi dialihkan ke kontaktor
lainnya.
- Proses Regenerasi
Adalah proses pengaktifan kembali adsorbent dalam
kontaktor yang telah saturated. Proses ini ada dua
tahap yakni :
1. Heating (pemanasan ), yakni mengalirkan gas panas
ke kontaktor. Sebagai pemanas adalah sebagian
dari dry gas yang sebelumnya dipanaskan dalam
heater. Dengan dipanaskan maka uap air yang
terikat dipermukaan pori – pori adsorbent akan
lepas kembai
2. Cooling (pendinginan ), yakni mengalirkan dry gas
dingin ke kontaktor setelah selesai proses
heating. Pada suhu rendah daya serap adsorbent
lebih tinggi.
Prosedur proses regenerasi secara rinci sebagai
berikut :
1. Pengisolasian tower bed yang diregenerasi dari
sistem
2. Penurunan tekanan (depressurizing) tower bed.
3. Pemanasan (heating ) dengan regeneration gas
panas, dialirkan dari bawah tower.
4. Pendinginan (cooling) dengan regeneration gas
dingin, untuk mengembalikan suhu sesuai
dengan suhu feed gas.
5. Penaikkan tekanan (pressurize) tower bed
sesuai dengan tekanan feed gas.
Total waktu regenerasi ini harus lebih rendah dari
waktu operasi adsorbsi.
Peralatan Proses
Peralatan utama proses adsorsi adalah
kolom/menara adsorber.
Ada dua macam konfigurasi operasi kolom
adsorber dalam unit dehidrasi :
1.Terdiri dari 2(dua) kolom adsorber :
- Kolom 1 : Adsorpsi
- Kolom 2 : heating dan cooling
2. Terdiri dari 3 (tiga ) kolom adsorber :
Disini dalam waktu yang sama ada dua kolom
adsorber yang tahap operasinya adsorpsi
Contoh pengaturan waktu operasi
Catatan :
Switching sequence tsb berdasarkan durasi sbb.:
-Adsorpsi = 8 jam
-- heating = 5 jam
-- cooling = 3 jam
Tugas :
Buatlah pengaturan waktu operasi untuk
konfigurasi 3 tower, dengan data sbb.:
- Adsorpsi = 8 jam
- heating = 5 jam
-cooling = 3 jam
Diketahui pada jam 12 PM, tower 1 dan 3 sedang
tahap adsorpsi.
Mekanisme proses adsorbsi
Mekanisme proses adsorbsi dapat dijelaskan
dengan gambar berikut , yakni contoh variasi
zona adsorpsi sepanjang bed terhadap waktu.
Pada waktu gas yang mengandung uap air
mengenai adsorber bed, maka pada bagian
bed tersebut akan terbentuk suatu daerah
adsorbsi yang disebut Mass Transfer Zone
(MTZ).
Dibelakang MTZ ini adalah zona saturated , yang
tidak mampu lagu menyerap uap air.
Didepan MTZ adalah zona aktif . Disini gas hanya
lewat , belum terjadi penyerapan uap air
Mekanisme proses adsorpsi
Wet Feed Gas
SZ = Saturated Zone
AZ = Active Zone
Dry Gas
Ilustrasi pergerakan MTZ
Active
Zone
TC = Critical Temperature
T1 TC
Pc Isotherm line
P
Liquid Vapor
Volume (V)
Hubungan antara Volme, tekanan dan
temperature gas pada daerah sekitar kurva
3.Proses pencairan gas dengan didinginkan
dan ditekan
Dengan metoda ini suhu pencairan gas lebih tinggi dibanding
pencairan pada tekanan atmosferis. Pada operasi gas
dilapangan proses pencairan gas tahap awal dilakukan
dengan metoda ini.
- 40
TEMPERATURE ( 0F )
- 60
- 100
C2+ at 400 Psia
C1 at 400 Psia
- 120
- 140
- 180
0 20 40 60 80 100
200 -148 12 80
- 161 20 92
400 - 126 24 80
- 124 20 76
800 - 88 80 96
- 76 20 42
Ekspander
Alat ini berfungsi untuk mengexpansikan gas yang
keluar dari separator, yakni dengan cara menurunkan
tekanannya. Akibat tekanan turun ini maka akan
diperoleh suhu yang rendah, sehingga sebagian besar
dari ethan plus akan mencair.
• Ada 2 jenis ekspander yakni :
a) Turbine expander
b) Joule Thompson Valve (JT Valve).
• Ekspansi dengan turbine expander i n i akan
dihasilkan suatu tenaga (power) yang dapat dipakai
untuk menggerakkan kompresor.
TUGAS :
Istimasilah berapa persen C1 dan C2 yang akan mencair
pada kondisi sbb, :
Contoh :
a. NGL plant milik Mobil Oil di lhok sukon
(lhokseumawe- aceh) bertujuan untuk
memisahkan C1 dari C 2 + ( ethane plus ). disini
gas methane ditekan dengan kompresor untuk
diinjeksikan ke bumi untuk memperbesar produksi
gas.
APLIKASI PENCAIRAN GAS (LANJUTAN)
b. Gas plant di anjungan arjuna milik BP ( dulu
ARCO) bertujuan untuk mendapatkan produk
lpg refrigerated . disini C1 dan C2 dikirim ke
jakarta dan bogor dijual sebagai fuel gas oleh
pgn . fuel gas tersebut disebagian SPBU/SPBG
di naikan tekananya dan disimpan dalam botol –
botol dan dijual sebagai BBG / CNG
Overhead
Condenser
Top Product
( Propane)
FEED
C3+
Reflux Pump
Bottom
Product Reboiler
( C4 + )
ACID GAS
COOLER SEPARATOR REMOVAL
GAS WELL
(C1,C2,C3, CONDENSATE
C4., C5+ H2O
IMPURITIS)
GAS MERCURY
DEHYDRATION REMOVAL Hg
H2O
GAS UNIT
LIQUIFACTION REFRIGERATION
*) ***)
UNIT
FRACTIONATION PRODUCTS
**)
Catatan :
*) Komponen gas yang dicairkan tergantung dari jenis
produk gas yang dikehendaki, atau tujuan utama
pemrosesan gas
**) Unit fraksinasi terdiri dari beberapa unit
kolom fraksinasi.
jumlah unit kolom fraksinasi tergantung dari
jenis – jenis produk yang dikehendaki
***) Pada umumnya digunakan refrigerant propane.
khusus untuk LNG plant digunakan pendinginan
2(dua) tahap, dengan refrigerant Propane dan MCR
( Multy Component Refrigerant)
Sifat –sifat Hidrokarbon gas terkait dg pencairan:
H2O
CRUDE CONDEN
MED PRESSURE TANK SATE
GAS C
V-101
HP
SEPARATO
HP MANIFOLD R
V – 1000
COMPRESSOR
GAS SCRUBBER DRY GAS TO
BUNYU
MP MANIFOLD V – 105 HP
SCRUBBER
V -106 MP GAS
SCRUBBER
GAS TO FLARE
HEADER
CONDENSATE PIPE
V-114 A V- 104
GAS CONDENSATE TO CRUDE TANK
SCRUBBER FLASH TANK
FLOW SCHEME OF
TARAKAN GAS PLANT (G8) – MEDCO E & P
To LPG Process
To PipeLine
6
D-01
3
Cooling
Tower
4
V-100
To Flare
Feed Gas 1
2
M-001
8 10
V-102 V-103
5
V-101
11
T-001
12
T-002
E-304 V – 305
LEF Condensor LEF Reflux Drum
E-202
Feed Gas Refrigerasi System
E-404
Sales Gas LPG Condenser
P-306A/B
V – 405
MHE HP-Separator
C-301
LEF Column C-401
V-203 LPG Column
LP-Separator
P-406
LPG Reflux Pumps
LPG Storage
E-303
LEF REboiler
E – 403
LPG REboiler
Condensate
V- 204
Economiser