Anda di halaman 1dari 3

FROTH FLOTATION UPGRADING OF A LOW GRADE COAL

Di okaba, kogi state, nigeria

Oleh s. Yahaya babatunde

Sampel= 2kg okaba coal

1.Particle size analysis

Batubara dan sampel yang menjadi korban itu lumat.Batubara yang ukuran dari hancur
sampel dilakukan oleh saringan dan sebuah saringan sieve shaker ( bergetar tipe ).Saringan
permukaan adalah terdiri dari paralel bar.Saringan yang disusun dalam rangka penurunan
mesh ukuran dengan saringan dengan ukuran di bagian atas terbesar mesh.Ukuran lubang
digunakan adalah 1.4mm, 1mm, 850, 600, 500, 300, 250, 125, 106 dan 63 m. sampel yang
mewakili sekitar 172 g adalah diukur dari sampel yang hancur dan batubara dituangkan ke
dalam ukuran 1.4mm mesh .Tumpukan saringan getaran dari saringan sieve shaker selama
sekitar satu jam.Sampel batubara dipertahankan di setiap saringan saat itu ditimbang dalam
rangka untuk menentukan ukuran pendistribusian partikel batubara.

2. Equilibrium moisture content

baik keseimbangan dan yang melekat kelembaban isi perwakilan sampel ditetapkan.5 g 250 +
125 m diukur dan ditempatkan dalam terbuka di malam hari .1 g diambil setiap,
ditempatkan di udara lain 6 jam dan berat diukur, ini adalah diulang interval 30 menit
bahkan hingga sebuah konstanta dikelola berat.Perubahan berat mewakili keseimbangan
kelembaban konten.

3.Total moisture content

Untuk total kelembaban konten, yang digunakan adalah pre-heated pada suhu 110oc di
muffle furnace untuk periode jam, didinginkan dan ditimbang . 1 g dari -250 + 125 m ke
pre-heated crucible dan ditempatkan dalam muffle furnace pada suhu 110oc selama satu jam
kemudian cruncible dijauhkan dari muffle furnace dengan bantuan dari seorang krus
penjepit dan ditempatkan dalam desiccators untuk mendinginkan dan kemudian ditimbang.Ini
adalah berulang sampai sebuah berat tetap dan konstan .kehilangan berat terhitung untuk
total moisture content .

4. Ash content

0.5 gram sampel yang telah dihitung dituangkan dalam silica crucible untuk meratakan
sampel, lalu ddpanaskan dari suhu lingkungan ke 815 oC sampai seluruh sampel menjadi ash,
crucible kemudian dipindahkan dari furnace dengan bantuan krus penjepit (tong) dan
ditempatkan dalam desiccators untuk ditimbang, residu yang tidak terbakar merupakan abu
(ash content)

5.sulphur content determination


2gram sampel yang telah ditimbang dimasukkan kedalam beaker dengan 10ml dari HCl dan
20ml aquadest larutan kemudian diaduk untuk beberapa jam, campuran disaring dengan cara
sampuran diruangkan dengan kertas saring yang berbentuk kerucut setelah disaring , 15ml
dari filtrate lainnya diambil untuk selanjutnya dianalisis spectrophotometer uv untuk
mengetahui atau menentukan kandungan sulphur

6. ultraviolet spectrophotometry

Pipet 5ml filtrate dan letakkan dalam test tube dan 15ml aquadest ditambahkan, dan
tambahkan 2ml reagen, ditutup dan tunggu beberapa jam, tembahkan 1 full spatula barium
klorida kekeruhan pada akhir akan dibaca dengan uv spectrophotometer pada 344 dan 348
nm

7.volatille matter of the coal

Silica crucible sebelum dipanaskan di furnace pada suhu 900 oC dalam 7 menit, didinginkan
dan ditimbang. 0.5 g yg ditimbang dimasukkan kedalam sillica crucible . tambahkan dua tetes
benzena lalu tutup. Dan tempatkan dalam furnace pada suhu 900 oC selama 7 menit. Lalu
pindahkan dan tempatkan di desiccators untuk ditimbang. Berat yang berkurang saat di
hitung merupakan volatile matter.

8.fixed carbon content

% fixed carbon content = 100 - % moisture - % ash content - % volatille matter

9.Froth flotation

Sel yang di flotasi itu berisi sepertiga volume dengan air dan sekitar 200g dari -300+250 m
sampel telah ditambahkan didalamnya.5 ml kerosen ditambahkan sebagai collector dan pulp
dikondisikan sekitar 5menit dengan mengagitasi dengan impeller. Kemudian 2ml dari
turpentine ditambahkan sebagai frother dan pulp dianginkan.buih di permukaan yang
mengapung dikumpulkan dan dikeringkan untuk di analisi do laboratorium, prosedur diulang
tetapi dengan -250+125 dan -125+106, penguranagn persentase abu dan sulfur akan
diperhitungkan dengan persamaan dibawah

Kesimpulan

Pada penelitian ini upgraded batubara okaba yang memiliki total moisture content, volatile
matter, dan fixid carbon , 1% , 58,4%,dan 29,28 % berturut-turut. Volatile matter contet
menempatkan okaba coal sebagai high volatile bituminous rank (11). Dapat disimpulkan dari
ketiga buih yang mengapung adalah cara yang efektif dari meningkatkan okaba coal mampu
mengurangi abu dari batubara dari rata rata 9.6 % menjadi rata rata 5,85% mewakili 43,255
abu dan mengurang belerang 0,2% dengan ini metode dapat efektif dalam metalurugi
batubara dan dalam produksi karbon.

http://www.vurup.sk/sites/vurup.sk/files/downloads/pc_1_2014_babatunde_247_0.pdf

Anda mungkin juga menyukai