Anda di halaman 1dari 33

BAB XI

DESIGN SEPARATOR

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemisahan


1. Tekanan kerja dari pada suatu separator tergantung pada :
 Tekanan aliran fluida pada well-head
 Jumlah minyak dan gas yang akan dipisahkan
Perubahan tekanan mempengaruhi perubahan density gas dan minyak,
mempengaruhi volume aliran sebenarnya. Pengaruh keseluruhan dari pada
kapasitas gas dari pada separator
2. Temperatur separator dimana penambahan temperatur akan menurunkan
kapasitas. Pengaturan temperatur, termasuk dengan cara pendinginan, perlu
dilakukan, dimana temperatur aliran biasanya di atas temperatur optimum
pemisahan. Pendinginan dapat dilaksanakan dengan salah satu cara berikut
ini:
a. Tabular heat exchanger
b. Cooling tower
c. Refrigeneration
d. Expansion aliran dari sumur melalui choke.
Cara yang terakhir ini yang paling sering digunakan, selain murah,
peningkatan temperatur sering kali terjadi pada aliran minyak dan gas yang
bertekanan tinggi.
3. Efisiensi dari pada pemisahan partikel cairan tergantung pada density gas
dan cairan suatu separator yang bekerja pada tekanan, temperatur dan
komposisi yang konstan, mempunyai kapasitas gas :

Design Separator Page 1


0,5
 o  g 
 
  g 

4. Kemampuan kapasitas separator berdasarkan anggapan bahwa pemisahan


secara gravitasi dari pada butir cairan yang lebih besar daripada 200 micron
dapat terjadi dibagian pemisah kedua. Untuk butir yang lebih kecil dari 200
micron, dipisahkan oleh mist ekstraktor.
5. Kenaikan kecepatan gas akan memperbesar ukuran dan volume daripada
butir cairan yang mencapai mist ekstraktor, dengan demikian akan timbul
penambahan cairan dalam jumlah banyak dengan tiba-tiba.
6. Kecepatan gas maksimum untuk pemisahan partikel cairan dengan diameter
tertentu, tergantung pada sifat fisik cairan dan gas. Suatu partikel yang jatuh
sebagai akibat percepatan gravitasi, akan bertambah cepat gerakan pada
partikel tersebut (sebagai akibat tumbukan dengan gas) sama dengan berat
dari pada partikel tersebut. Apabila kedua gaya ini sama besarnya maka
partikel akan jatuh dengan kecepatan yang konstan. Kecepatan ini disebut
sebagai “settling” velocity. Besarnya settling velocity digunakan dalam
penentuan ukuran daripada separator yaitu tinggi atau diameternya.

Prosedur pemilihan separator untuk suatu penggunaan tertentu adalah sebagai


berikut:
1. Pertimbangan biaya
2. Tentukan type yang sesuai, ditinjau dari ruang yang tersedia.
3. Tentukan apakah biaya keseluruhan dipengaruhi oleh pemasangan instalasi
daripada type yang dipilih.
4. Tentukan apakah adanya penyimpangan kondisi aliran dari sumur (foam,
pasir dan sebagainya), dapat menyebabkan separator yang dipilih menjadi
sulit untuk beroperasi dan dirawat.

Design Separator Page 2


5. Tentukan apakah tidak ada perencanaan khusus yang menyebabkan type
separator yang dipilih menjadi mahal dan sulit untuk bekerja.

2. Design Separator
Syarat-syarat kondisi :
1. Tidak terjadi foam (pembuihan dan gelombang-gelombang besar)
2. Sistem pipa dan valve dengan kapasitas yang sesuai
3. Temperatur kerja 600F (di atas cloud point oil) dan hydrate point gasnya
4. Butir cairan yang paling kecil dapat dipisahkan berbentuk bola dengan
diameter 10 micron (0,00039 inchi)
Pada kondisi tersebut di atas sisa cairan yang tidak terpisahkan dari aliran gas
tidak lebih dari 0.10 gal/106SCF.
Kapasitas minyak suatu separator Q adalah berdasarkan hubungan antara
volume normal V dan waktu penerimaan (“retention time”) t diseparator yang
umumnya 1 menit untuk mendapatkan pemisahan gas dan air minyak .

Q = V cuft / t menit ........................... (1)

Karena 1 Cuft/menit = 257 BPD

Q = 257 v/t BPD................................. (2)

Kapasitas minyak yang dapat digunakan, diambil setengah dari pada kapasitas
sebenarnya, oleh karena adanya kemungkinan timbulnya aliran heading dari
sumur. Persamaan (2) berubah menjadi :

Q = 128 V/t BPD ................................ (3)

Design Separator Page 3


Volume oil pada separator vertikal adalah :

V = 0.785 d2 h BPD .............................. (4)

Dimana :
d = inside diameter separator (ft)
h = tinggi kolom oil di atas outlet oil didasar separator (ft)

h tergantung pada tinggi separator :

Tinggi separator, ft h, ft
5 2,5
10 3,25
15 4,25

Subsitusikan persamaan 4 dalam persamaan 3 :

Qr = 100.5 d2 h/t................................. (5)

Separator horizontal :

Single tube v = 0.785 d2 L/2.................. (6)


Qr = 50.24 d2 L/t................. (7)

Double tube v = 0.785 d2 L.................... (8)


Qr = 100.5 d2 L/t................. (9)

Design Separator Page 4


Separator Spherical :
Volume oil diambil setengahnya dari volume spherical :
4
V= π r3 (d/2)0,5
6
= 0.2618 d3 (d/2)0,5.......................... (10)

Separator spherical mempunyai “Surge Capacity” yang lebih besar, sehingga


diperoleh kapasitas :

Qr = 33.51 d3 /t (d/2)0,5 ....................... (11)

Selain kapasitas oil suatu separator juga ditentukan kapasitas gas dari pada
suatu separator yang dihubungkan dengan kecepatan masuk dalam separator.
Kecepatan aliran gas ke atas yang diperlukan untuk pengendapan butir-butir
cairan ditentukan dari besarnya tahanan yang dialami oleh partikel yang
disebabkan oleh gerakan gas serta gaya yang bekerja terhadap partikel (butiran
cairan) yang disebabkan oleh gaya gravitasi.
Besarnya tahanan butir cairan dalam aliran gas dengan mengabaikan viscositas
gas yang cukup kecil dinyatakan oleh Saudres dan Brown :
k g π d 2 v2
Fa = ........................... (12)
4
Dimana :
Fa = gaya total pada partikel
K = konstanta (empiris/percobaan)
d = diameter partikel
ρg = densitas gas
v= kecepatan linier gas yang relatif terhadap partikel

Design Separator Page 5


Gaya yang disebabkan oleh gravitasi terhadap suatu partikel yang berbentuk bola
dikurangi dengan gaya ke atas (Bouyancy) adalah :
π d3
Fg = (o  g ) g ............................ (13)
6
Dimana :
ρo = densitas oil
g= percepatan gravitasi
Apabila gaya gravitasi = tahanan terhadap gerakan gas, maka partikel tetap
melayang.
Fa = Fg
k g π d 2 v2 π d3
= (o  g ) g
4 6

Secara teoritis kecepatan mengambang adalah :


 2 g d (o - g ) 
v=   ........................... (14)
 3 k g 

Jika k dan d konstanta maka :


0,5
 -  
v=  o g ................................. (15)
  g 
Dimana
v = kecepatan masuk yang diijinkan, ft/sec
C = koefisien pemisah (2gd/3k)
ρ0 = densitas minyak pada kondisi separator lb/Cuft
ρg = densitas gas pada kondisi separator lb/Cuft

Design Separator Page 6


Sesuaikan laju produksi gas standar (Qg, SCFPD) ke laju gas kondisi separator
(Vg,Cuft/sec), dengan persamaan :
Q g Psc Tsep Zsep
Vg = cuft/sec......................... (16)
86400 Psep Tsc Zsc

Densitas gas pada kondisi separator :


Psep Tsc Zsc
g = SGg × 0.0764 × Psc  Tsep  Zsep lb/cuft... (17)

Langkah-langkah perencanaan ukuran separator :


1. Anggap tinggi separator vertikal atau panjang separator horizontal, L
2. Sesuaikan laju produksi gas standar (Qg, SCFPD) ke laju gas kondisi separator
Vg, Cuft/sec, dengan persamaan :
Q g Psc Tsep Zsep
Vg = cuft/sec
86400 Psep Tsc Zsc

3. Sesuaikan 0API oil ke SG oil pada kondisi standar


0
API = 141.5/SGOSC – 131.5
4. Koreksi SG pada kondisi standar ke kondisi separator (gambar 1)
5. Hitung SG campuran cairan
SGC = WC × SGW + (1 - WC) SG osep
6. Hitung densitas cairan di separator, lb/Cuft
1 = SGC × 62.4 lb/cuft
7. Hitung densitas gas pada kondisi separator, lb/Cuft
Psep Tsc Zsc
g = SGg × 0.0764 × Psc  Tsep  Zsep lb/cuft

8. Hitung kecepatan maksimum gas yang diijinkan


v = K {(1 - g )/ g}0,5 ft/sec

9. Hitung luas aliran gas, sqft

Design Separator Page 7


Ag = Vg/v ft2
10. Hitung diameter dalam separator Dg, ft; berdasarkan kapasitas gas.
 Separator vertikal :
Dg = (4 Ag/π)0,5
 Separator Horizontal single tubing
Dianggap volume oil setengah dan setengahnya gas, maka Ag dikali 2.
Dg = (8 Ag/π)0,5
 Separator horizontal double tubing
Dg = (4 Ag/π)0,5
 Separator Spherical
Dg = 2 (4 Ag/π)0,5
11. Diameter luar (nominal) dicari dari grafik koreksi inside diameter ke nominal
diameter (gambar 2)
12. Tentukan waktu tinggal (retention time) didalam separator, t menit
13. Hitung reduced liquid capacity factor (C)
 Untuk minyak 0API > 350, C = 1
 Untuk minyak 0API < 350, C = 0,029  0API – 0,015
14. Tentukan diameter separator berdasarkan cairan, ft
 Separator vertikal
Tinggi cairan dalam separator diambil 2 ft dan dengan safety faktor 2 untuk
heading, maka luas lingkaran separator, A1, sqft,
Q1  t
A1 = 257  C

D1 = (4 A1/π)0,5

 Separator Horizontal single tabung (1/2 berisi cairan)

Design Separator Page 8


1/ 3
 Q1  t 
 50,46 C 
D1 =  

 Separator Horizontal double tabung


1/ 3
1  Q1  t 
 
D1 = 2  50,46 C 

 Separator Spherical
C D L3
(D/2) 0,5
Q1 = 33,51 t atau
0 , 2857
 0,0422 Q1 t 
 C 
DL =  

15. Tentukan hasil bagi R


R = L/Dg atau R = L/D1
Ambil harga R yang terkecil
 3 < R < 5, ukuran separator terdapat dipasaran
 R < 3, maka harga R dilangkah 1 diperbesar, ulangi langkah 8 s/d 15
 R > 5, maka harga R dilangkah 1 diperkecil, ulangi langkah 8 s/d 15
Catatan :
Langkah 15 tidak perlu dilakukan di separator bola

Retention time berdasarkan API :

Design Separator Page 9


Separator dua fasa : Separator tiga fasa :
Gravity oil Menit Gravity oil Menit
0 0
> 35 API 1 > 35 API 3–5
20 – 30 0API 1–2 < 350API
10 – 20 0API 2–4 100 0F 5 – 10
Atau 80 0F 10 – 20
< 350API 60 0F 20 – 30
t= - 0,0580API +
3,03

Contoh :
Diketahui :
Qo = 700 BPD Psep = 750 psia = 735,3 psig
Qg = 15 MMSCFD Tsep = 800F = 5400R
Qw = 0 BPD ρ1 = 40 lb/cuft
Z sep = Zsc = 0.9 ρg = 1.5 lb/cuft
Psc = 14.7 psia
Tsc = 60 0F = 5200R
Rencanakan ukuran separator vertikal ?

Design Separator Page 10


Gambar 1
Koreksi SG dari kondisi standar ke kondisi separator

Design Separator Page 11


Gambar 2
Koreksi inside diameter ke nominal diameter.

Jawab :
1. Anggap L = 10 ft.
2. Zsep = Zsc = 0.9 (diket)
Qg  Psc  Tsep  Zsep
Vg  Cuft / sec
86400  Psep  Tsc  Zsc

15000000  14.7  540  0.9


Vg   3.5337Cuft / sec
86400  750  520  0.9

3. SG oil dicari dari ρ1.

4. SGosc grafik
 SGosep

Design Separator Page 12


5. SG campuran = WC x SGw + (1-WC) SGo sep
( sama dengan SG oil )

6. ρ 1 = 40 lb/cuft (diket)

ρ 1 = SGosep x 62.4 lb/cuft

SGosep = 40/62.4 = 0.6410 grafik


 SGosc = 0.70

API = 141.5/SGosc – 131.5


= 141.5/0.70 – 131.5
= 70.6429 API
Psep Tsc Zsc
7.  g  SGg  0.0764  Psc  Tsep  Zsep lb / cuft

ρg = 1.5 lb/cuft (diket)


8. v  K   1  g  / g 
0.5
ft / sec

v  0.167  40  1.5 / 1.5


0.5
 0.8461 ft / sec
9. Ag = Vg/v ft2
Ag = 3.5337/0.8461 = 4.1765 ft2
10. Dg   4 Ag /   0.5
Dg   4  4.1765 /  
0.5
 2.3055 ft  27.666in

11. Dis  27.666 in grafik


  Dos  30in

Grafik diambil untuk P = 735 psig (extrapolasi working curve)


12. Waktu retention = t = 1menit (70 API > 35 API)
13. Reduced Liquid Capacity Factor (C) = 1

14. Dl   4 Al /   0.5
Al   Ql  t / 257  C  ft 2

  700  1 /  257  1  2.7237 ft 2

Design Separator Page 13


Dl   4  2.7237 /  
0.5
 1.8619 ft  22.3428 in

15. Rdg = L / Dg
= 10 / 2.3055 = 4.3375
Rdl = L / Dl
= 10 / 1.8619 = 5.3709
3  R  5 ada di pasaran, maka diambil Rdg.
Jadi ukuran separator vertikal adalah :
L = 10 ft dan D = 30 in.

3. Penentuan Tinggi Cairan Dalam Separator.

Volume cairan : 1 / 4  D 2 L  f  zc   ..................................... (18)


dimana :
D = diameter separator, ft.
L = panjang separator, ft.
f (zc) = koefisien silinder horizontal (tabel).
zc =H/D
H = tinggi cairan didalam separator, ft.

Contoh :
Diketahui :
Qo = 30000 BPD t = 3 menit
L = 22 ft D = 9 ft
Hitung tinggi cairan dan oil ?

Design Separator Page 14


Design Separator Page 15
Tabel 1
Koefisien silinder horizontal [f(zc)]
(lanjutan)

Design Separator Page 16


Jawab:
1. Tinggi Cairan.

V
Qo   Vo = 30000/1440 x 5.615 x 3 = 351 cuft
t

Vw = 351 cuft (anggapan)

Vc = Vo + Vw = 702 cuft

702
f ( zc)   0,50175
1 / 4 x 3,14 x 9 2 x 22

Tabel (zc)  zc = 0.501

H
zc   H = 0.501 x 9 = 4.5 ft
D

Tinggi cairan = 4.5 ft

2. Tinggi Oil.

351
f ( zc)   0,2508
1 / 4 x 3,14 x 92 x 22

Tabel f (zc)  zc = 0.2988

H = 0.2988 x 9 = 2.69 ft

Tinggi kolom oil = 4.5 – 2.65 = 1.81 ft

4. Free Water Knock Out (FWKO)

Pemisah air bebas:


0,5
 qo  o 
Vertical: D    ............................................ (19)
 864,29 ( SG w  SGo ) 

Design Separator Page 17


qo  o
Horizontal: ( L)( H )  .......................................... (20)
1101 ( SG w  SGo )

Syarat: Ø tetes air > 200 micron

Table 2
Ukuran FWKO Horizontal
Ukuran
Diameter Panjang SIVALLS
24" 5', 7,5', 10' 4' x 10'
30" 5', 7,5', 10' 6' x 10'
36" 5', 7,5', 10' 4' x 15'
4' 10', 15' 8' x 15'
6' 10', 15', 20' 10' x 15'
8' 10', 15', 20', 25' 10' x 20'
10' 15', 20', 25', 30' 10' x 30'
35', 40', 50'
12' 40', 45', 50', 60'

Table 3
Ukuran FWKO Vertikal

NATCO SIVALLS
4' x 10' 4' x 10'
6' x 10' 6' x 10'
8' x 10' 8' x 10'
10' x 10' 10' x 10'
10' x 12'  

Contoh:
Diketahui:
Qo = 500 BPD SGo = 0.85 μo = 2 cp
Qw = 200 BPD SGw = 1.02
FWKO vertical & horizontal?
Jawab:

Design Separator Page 18


0,5
 500 x 2 
Vertikal: D     2.6 ft = 24 “
 864,29 1,02  0,85 

D = 24”  Tabel 3: 4’ x 10’


500 x 2
Horizontal: ( L )( H )  1101 (1,02  0,85)  5.34 ft

(L)(H) = 5.34 ft  Tabel 2: 4’ x 10’

5. Scrubber
Umum vertical: untuk fluida gas dan sedikit cairan.
Laurence:
Tinggi = h = 2 ft + (1.5 x diameter).......................................... (21)

Contoh:
Diketahui :
Qg = 66.6 MMSCFPD SG gas = 0.8
P Kerja = 400 psia Gravity oil = 45 OAPI (60 OF)
T Kerja = 60 OF C = 0.35
Zsc = Z scrb = 1.0
Ditanyakan tinggi dan diameter scrubber?
Jawab:
141,5
o
API  x 62,4  50,02 lb / cuft
131,5  45

Pscrb Tsc Zsc


 g  0,0764 x SGg
Psc Tscrb Zzcrb

400 520 1
 g  0,0764 x 0,8  1,66 lb / cuft
14,7 520 1

0,5
 o   g   50,02  1,66 
0,5

V c   0,35    1,890 ft / sec


  g  Design 1,66
 Separator  Page 19
q g x Psc x Tscrb x Zscrb 6,66 x 10 6 x 14,7 x 520 x 1
Vg  Vg   2,8073 cuft / sec
86400 Pscrb x Tsc x Zsc 86400 x 400 x 520 x 1

Vg 2,8073
Ag    1,4853 sqft
V 1,890

Dg = (4 Ag / п) 0.5 = (4 1.4853 / п) 0.5 = 1.8912 ft

H = 2 + (1.5 x 1.8912) = 4.8368 ft

6. Oil Skimmer
 Untuk memisahkan butir-butir minyak yang masih tertinggal dalam air dari
Heater Tretaer atau Gun Barrel sebelum dibuang atau diinjeksikan kedalam
sumur.
 Air masuk ke oil skimmer melalui Flow Distribute Section yang berisi coal yang
sangat tipis-tipis. Berfungsi untuk mencegah timbulnya turbulensi di inlet pada
setting section.
 Pada setting section, aliran air tidak merupakan aliran turbulen, hal ini
menyebabkan butiran minyak akan naik atau terpisah. Minyak yang telah
dipisahkan melalui outlet minyak.

Kapasitas minyak oil skimmer:


Dihitung dengan hukum intermediate yang telah diperbaiki:

0,153  g   dp  1,14   w   o  0,71


0, 71

Vsw  .............................. (21)


 o 0, 29 u 0, 43
Dimana:
Vsw = kecepatan pengendapan air, ft/sec.
g = gravitasi, 32.2
dp = diameter partikel air, ft.

Design Separator Page 20


(1 micron = 3.28 x 10-6 ft)
μ = viscositas, lb/cuft sec.
ρ = density, lb/cuft.
g dp 2   w   o 
VSO  ......................................................... (22)
18 

Dimana:
Vso = kecepatan pengendapan oil.
Rentetion time minyak (tr)
h
tr  .......................................................................... (23)
60 Vso

Dimana:
tr = rentetion time, menit.
h = tinggi batas air minyak diatas dasar skimmer.
Vso= kecepatan pengendapan oil, ft/sec.

Kapasitas air, Qw:

1440 Aw L
Qw  ..................................................................... (24)
5,615 t r

Dimana:
Qw = kapasitas air, BPD.
tr = rentetion time, menit.
L = panjang efektif skimmer, ft.
Aw = luas ruangan yang berisi air, ft2.
= п r2/2 + y (r2 – y2)0.5 + r2 sin-1 (y/r)
r = jari-jari tabung skimmer, ft.
y = perbedaan ketinggian antara batas air minyak (h) ft dengan jari-
=jari skimmer (r) ft.

Design Separator Page 21


Gambar 3
Oil Skimmer

Design Separator Page 22


Contoh :
Diketahui :
Qw = 2500 BPD Diameter Oil Skimmer = 6 ft
Qo = 50 BPD Panjang Oil Skimmer = 15 ft
SG air = 1.05 Panjang efektif OS = 10 ft
Gravity Oil = 32.5 API Batas air minyak = 4 ft
SG oil = 0.863 Batas gas minyak = 1 ft
Diameter partikel air = 150 mikron
atau 3.28 x 10 -6 x 150 = 4.92 x 10 -4 ft
o = 2.35 cp  1.578 x 10 -3 lbs/ft sec
w = 0.80 cp  5.376 x 10 -4 lbs/ft sec
Tentukan Kapasitas Oil Skimmer ?

Jawab :
w = 62.4 ( 1.05 ) = 65.5 lbs/cuft
o = 62.4 ( 0.863 ) = 53.9 lbs/cuft
0,153 (32,2) 0, 71 ( 4,92 x 10 4 )1,14 ( 65,5  53,9 ) 0, 71
Vsw 
( 53,9 ) 0, 29 ( 1,578 x 10 3 ) 0, 43

= 8,76 x 10-3 ft/sec


4
tr   7,14 menit
60 ( 9,34 x 10 3 )

 (3) 2
Aw   1 ( 3 2  12 )1 / 2  3 2 Sin 1 (1 / 3)
2
= 20,02 sqft
1440 x 20,02 x 10
Qw   7190,82 BPD
5,615 x 7,14

7. Design Heater Treater.

Design Separator Page 23


7.1 Metode Perhitungan.
Langkah untuk menentukan ukuran Heater Treater adalah sebagai berikut :
1. Tentukan jenis emulsi. Untuk emulsi yang tidak ketat, treater harus mempunyai
kapasitas minyak 500 bbl/hari. Sedangkan apabila emulsi sangat ketat, kapasitas
minyak sebesar 150 bbl/hari, yang sebaiknya digunakan.
2. Tentukan apakah sumur memproduksi air bebas.
3. Tentukan jumlah dan sifat fisik daripada air, minyak dan gas.
4. Tentukan settling time berdasarkan analisa di laboratorium, waktu yang
diperlukan berkisar antara 15 menit sampai lebih dari 12 jam.
5. Tentukan penggunaan daripada minyak, air dan gas setelah dipisahkan untuk
melihat kemungkinan treater bekerja pada tekanan atmosfir.
6. Tentukan temperatur treating yang berkisar antara 120 F sampai 160 F.
7. Tentukan kapasitas pemanas ( firebox ).

Firebox harus cukup luas untuk dapat memanaskan fluida dari temperatur
aliran menjadi temperatur kerja. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan, yaitu :
a) Air bebas akan dikeluarkan sebelum fluida dipanaskan.
b) Semua minyak akan mengalami pemanasan pada saat mengalir melewati
pemanas.
c) Air yang teremulsi juga ikut terpanaskan. Apabila jumlah air yang teremulsi
tidak diketahui, anggap jumlah tersebut sebesar 20 .
d) Firebox sebaiknya tidak bekerja secara terus menerus, melainkan secara
terputus-putus. Hal ini memungkinkan besarnya daya tahan daripada firebox
tersebut.
e) Kapasitas firebox harus cukup memenuhi keperluan dengan memperhitungkan
heat loss dari treater.

Design Separator Page 24


Kapasitas pemanasan dari firebox ditentukan berdasarkan keseimbangan
panas, yaitu :
Q = w . cp . T ......................................................................... (25)
dimana:
Q = panas yang diperlukan, BTU/jam.
cp = spesifik heat dari cairan, BTU/lb/F.
w = berat cairan yang dipanaskan, lb/jam.
T = perbedaan temperatur, F.
Tinggi treater ditentukan oleh :
- ukuran settling section.
- head yang diperlukan supaya minyak dapat mengalir melalui treater ke stock tank.

Contoh :
Diketahui :
Produksi Total : 700 STB/hari
Produksi Minyak : 400 STB/hari
Produksi Air : 300 STB/hari
SG minyak : 0.815
SG air : 1.02
Emulsi : 20 dari produksi air
Temperatur aliran : 90 F
Temperatur kerja : 150 F
Tekanan aliran : 20 psig
cp : 0.50 BTU/lbl F ( untuk minyak )
cp : 1.00 BTU/lbl F ( untuk air )
Jenis emulsi : medium loss
Settling time : 2.5 jam
Tentukan ukuran dari Heater Treater ini ?

Design Separator Page 25


Penyelesaian :
- Berat minyak :
wo = 8.34 ( 0.815 ) ( 400/24 ) ( 42 ) = 4758 lb/jam
- Panas yang diperlukan untuk memanaskan minyak :
Qo = 4758 ( 0.50 ) ( 150 – 90 ) = 142,740 BTU/jam

- Produksi air = 300 STB/hari dan dari jumlah ini 20 emulsi.
Dengan demikian jumlah air yang ikut dipanaskan :
Qw = 0.2 ( 300 ) = 60 STB/hari

- Berat air yang dipanaskan adalah :


Ww = 8.34 ( 1.02 ) ( 60/24 ) ( 42 ) = 893 lb/jam

- Panas yang diperlukan untuk memanaskan air :


Qw = 893 ( 1.00 ) ( 60 ) = 53,600 BTU/jam

- Jumlah panas keseluruhan yang diperlukan :


Qt = 53,600 + 142,740 = 196,340 BTU/jam

- Apabila heat loss diperkirakan sebesar 25%, maka panas keseluruhan yang
dibutuhkan :
Qt dengan heat loss = 1.25 ( 196,340 ) = 245,425 BTU/jam

- Ukuran firebox yang tersedia merupakan penambahan setiap 50,000 BTU/jam,

misalnya 200,000 ; 250,000 ; 300,000 BTU/jam dan seterusnya.

Dengan demikian firebox yang digunakan adalah dengan kemampuan pemanasan

sebesar 250,000 BTU/jam.

- Panas yang dipindahkan dari firebox ke water bath sebesar 10,000 BTU/jam/ft 2.
Dengan demikian luas pemindahan panas yang diperlukan sebesar :
( 250,000 ) / 10,000 = 25 ft2

Design Separator Page 26


- Volume dari settling section ditentukan berdasarkan settling time, yaitu 2.5
jam. Dalam hal ini harus dipilih suatu tabung dengan diameter yang memenuhi
settling tersebut, tanpa memberikan ketinggian tabung yang berlebihan.
- Sesuai dengan luas pemindahan panas yang diperlukan yaitu sebesar 25 ft²,
maka diameter tabung adalah sebesar 5,64 ft, gunakan saja ukuran 6 ft.
Untuk diameter sebesar 6 ft.

Luas penampang tabung = 1  d 2


4

= 1  62
4
= 28,67 ft 2

- Kapasitas harus sedemikian rupa sehingga volume minyak 400 STBPD dan
air 60 STBPD atau (400 + 60) / 24 = 19,17 STB / jam (air dan minyak).
Oleh karena setling time 2,5 jam, maka kapasitas settling section sebesar :
= 19,17 x (2,5) = 48 STB
= 48 STB x 5,615 = 269,52 cuft

- Dengan demikian tinggi dari settling section adalah :


= 269,52 / 28,27 = 9,5 ft
Gunakan saja ukuran tinggi 10 ft.

- Panjang settling section ini ditambah 2 ft untuk tempat Hay Section.

- Heating section yang merupakan ruangan antara bagian bawah dari tabung
pemanas sampai Hay section , dirancang untuk memanaskan fluida selama 1 jam
(dengan demikian retention time = 1 jam).
Tinggi dari heating section ini sebesar :
L = (19,17 x 5,615) / 28,27 = 3,8 ft = 4 ft

- Jarak dari bagian bawah tabung pemanas sampai spreader plate antara 6 sampai 18

in. Dalam hal ini akan digunakan harga 1 ft.

Design Separator Page 27


- Free-water section, harus mempunyai volume yang cukup besar untuk dapat

menampung semua air bebas yang terkumpul selama 5 menit. Oleh karena air bebas

tercampur dengan minyak dan emulsi, maka produksi air bebas total ditampung

selama 1 menit atau cukup lama, sehingga minyak dan emulsi dapat mencapai

spreader plate.

- Jumlah air bebas tersebut = 300 – 60 = 240 STB / hari dan oleh karena retention
time = 5 menit, maka kapasitas yang diperlukan sebesar :
= 5 (240) / 1440 = 0,83 STB = 4,66 cuft

- Produksi minyak dan emulsi sebesar 460 STB / hari dan untuk retention time
selama 1 menit, kapasitas yang diperlukan :
= 1 (460) / 1440 = 0,32 STB = 1,80 cuft

- Kapasitas total dari free-water section :


= 4,66 + 1,80 =6,46 cuft

- Tinggi Free-water section = 6,46 / 28,27 = 0,23 ft.

Supaya perencanaan treater dalam satu satuan ft maka tinggi Free-water section

diambil 1 ft.

- Produksi dari sumur merupakan sumur pompa atau sumur flowing dengan

GLR rendah, maka volume gas kecil dan dalam hal ini tidak perlu dilakukan

perencanaan ukuran dari separator section. Tetapi apabila sumur flowing dengan

GLR tinggi atau sumur gas lift maka diperlukan perencanaan tinggi dari separator

section.

- Retention time untuk produksi cairan total di bagian ini diambil 1 menit.
Laju aliran total = 700 STB / hari atau 700 / 1440

Design Separator Page 28


= 0,49 STB / menit atau 2,75 cuft / menit.

- Oleh karena beberapa sumur terjadi ”heading”, bagian ini harus dapat
menampung keadaan ini. Untuk itu kapasitas dari separation section ditingkatkan
100 % dari laju aliran total.
Dengan demikian volume separation section adalah :
= 2 x 2,75 = 5,50 cuft,
dan tinggi bagian ini = 5,50 / 28,27 = 0,20 ft
Tinggi sebenarnya diambil 1 ft.
- Tinggi dari tabung keseluruhan adalah sebagai berikut :
Settling section : 10 ft
Hay section : 2 ft
Heating section : 4 ft
Dibawah pemanas-spreader plate: 1 ft
Free-water section : 1 ft
Separation section : 1 ft
Total : 19 ft
- Heater treater umumnya dibuat dalam ukuran tinggi 20 ft, 24 ft, dan 28 ft.
- Dengan demikian yang paling mendekati adalah ukuran 20 ft, dimana kelebihan 1ft
dapat ditambahkan pada salah satu bagian yang lebih memerlukan.
- Heater treater yang diperlukan adalah :
Diameter = 6 ft
Tinggi = 20 ft
Tekanan kerja = 25 psi
Kapasitas pemanasan minimum = 250.000 BTU / jam

Design Separator Page 29


7.2 Metode Grafis
Langkah Kerja :
1. Hitung Settling Equation.
Horizontal H.T :
Qo 
d left  438
  SG  dm 2 ................................................................ (26)

Vertikal H.T :
1
 Qo   2
d = 81,8  2 
................................................................... (27)
   SG  dm 
dimana :
d = diameter vessel, in
Qo = oil flow rate, BOPD
μo = oil viscosity, cp
Left = length of coalescing section, ft
ΔSG = perbedaan SG oil dan air
dm = diameter partikel air, microns

2. Retention Time
Horizontal H.T :
Qo  t r  o
d² Left = ............................................................................ ( 28)
1,05
Vertical H.T :
Qo  t r  o
d² h = ................................................................................. (29)
0,12
dimana :
t r = retention time, menit

Design Separator Page 30


Qo = oil flow, BOPD
h = height of the coalescing section, in
μ = viscositas oil, cp
dm = dapat dari grafik atau persamaan empiris
dm = 500    0, 675 ……………………………………………………(30)

350
Water Droplet Diameter. Microns

300

250

200

150

100

50

0
0 2 4 6 8 10 12
Oil Viscosity, cp

Gambar 4
Hubungan antara viscositas minyak dengan diameter partikel air

3. Heat Required
q = 15 Qo ΔT [ 0,5  SG  o + 0,1 ] ……………………………………(31)
dimana :
q = heat input, BTU / hour
Qo = oil flow rate, BOPD
ΔT = increase of temperature , °F
SGO = specific gravity oil

Design Separator Page 31


4. Selection
Cari yang ekonomis diatas grafik t r .
Contoh :
Diketahui : Horizontal Heater Treater.
Qo = 5000 BPD
Inlet oil Temp = 80 °F
Oil gravity = 30 °API
SG water = 1,04
Rencanakan ukuran heater treater horizontal ?

Jawab :
1. Settling Equation :
Treating Temperatur
120 °F 140 °F 150 °F
ΔSG 0,165 0,165 0,165
μo (diketahui) 9 6 4,5
dm (rumus / grafik) 110 155 185
d Left (Hit) 9872 3314 1745

Plot d vs Left  asumsi Left


2. Retention Time :
Plot d dan Left pada t r < 20 menit
 20 5000
d² Left = = 95238
1,05

3. Heat Required :
q = (15) (5000) (ΔT) [(0,5) (0,876) + 0,1]
q = 43046 ΔT

Design Separator Page 32


4. Selection:
Treating Temp. d Leff Heat Required
o
F (in) (ft) (mm BTU/hr)
160 144 12,5 3,44
  120 14,5  
  96 18,5  
140 144 23,5 2,58
  120 27,5  
  96 35  
120 No practical combination 1,72

Dipilih: d = 120 in L = 20 ft dan q = 3,44 mm BTU/hr

Gambar 5
Design Heater Treater

Design Separator Page 33

Anda mungkin juga menyukai