PENDAHULUAN
Pada masa sekarang ini, perkembangan industri dan teknologi
berkembang dengan sangat pesat, tidak terkecuali pada bidang pengukuran,
termasuk pengukuran laju aliran fluida dalam pipa. Salah satu dari berbagai
macam metode pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah dengan
menggunakan flow meters.
Laju aliran fluida dalam sebuah pipa penting untuk diketahui, khusus
pada industri-industri yang memanfaatkan pipa sebagai media penyalur
fluida, sebab dapat mempengaruhi biaya dan proses produksi dari industriindustri tersebut.
Orifice, venturi, nozle, dan pitot adalah beberapa alat yang sering
digunakan untuk mengukur laju kecepatan aliran fluida, volume atau massa
fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip beda tekanan.
Alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa.
Fungsi dari gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam proses
pemasangan dan penggantian. Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan
metode rintangan
sederhana, biayanya rendah dan mudah dipasang atau diganti. Gambar 4.1
menunjukkan geometri orifice yang umum digunakan.
Kekurangan
Head loss tinggi
Akurasi
tergantung
pada kondisi instalasi
pada
pada
perbaikannya mudah
Tidak memerlukan sumber daya
eksternal
Harganya murah
Akurasi rendah
Tidak dapat digunakan
untuk
turbulent
flow
cocok
untuk
mengandung
partikel padat
1. Plat Orifice
Plat orifice merupakan bagian dari alat orifice meter yang berfungsi
mengalirkan fluida yang akan diukur harga mass flownya. Plat orifice hanya
dapat dipakai untuk menentukan aliran fluida dalam pipa berdiameter tidak
kurang dari satu inchi. Plat orifice ada 3 jenis sesuai dengan fungsinya, yaitu:
a. Square edge: untuk menakar aliran uap atau air.
b. Conical Entrance: untuk mengukur fluida kental (minyak).
c. Quarter Circle: untuk mengukur fluida kental.
2. Lubang Tekanan
Lubang tekanan atau titik tekanan yang sering disebut juga pressure
tapping (PT), letaknya tidak sembarang. Lubang pengambilan beda tekanan
biasanya ditempatkan dalam bidang horizontal dari garis disambung dengan
condensing terjadi pada alat ukur sekunder. Dikenal 3 posisi pressure tapping,
yaitu:
a. Corner Tapping, jenis ini akan menghasilkan perbedaan tekanan
yang terkecil dari ketiga jenis ini.
b. Dinamo dan D/2 Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan
tekanan yang besar.
c. Flange Tapping, jenis ini menghasilkan perbedaan tekanan diantara
kedua jenis tapping pressure di atas.
3. Manometer dan Thermometer
Manometer diperluan untuk mengetahui tekanan fluida pada up stream
dalam menentukan densitas fluida tersebut. Metode yang diperlukan dalam
mengukur dan menunjukan besaran tekanan adalah tekanan atau gaya per
satuan luas bidang, terlebih dahulu diubah kedalam bentuk gerakan mekanik,
kemudian gerak ini dikalibrasikan kedalam skala angka. Manometer ini
diletakkan setelah separator (pada liquit dominated reservoir), sebelum orifice
meter. Disamping itu diperlukan pula sebuah manometer Hg (air raksa) untuk
mengetahui selisih tekanan fluida diantara dua sisi plat orifice.
Temperatur pada pressure tapping up stream perlu diketahui dalam
kaitannya untuk mengetahui densitas dan untuk koreksi plat orifice dan
diameter pipa karena adanya ekspansi panas. Prinsip pengukuran dari
thermometer ada dua, yaitu dengan metode pemuaian dan metode elektris.
Dalam metode pemuiaian yang diukur menghasilkan pemuaian. Pemuaian
diubah kedalam bentuk bentuk gerak mekanik, kemudian dikalibrasikan
kedalam angka angka skala yang menunjukkan nilai panas yang diukur.
Sedangkan metode elektris, panas yang diukur menghasilkan gaya gerak
fluida
kandungan
tinggi.
dengan
sedimen
Profil
dari
yang
lubang
gambar
di
bawah.
Pipa Venturi
Bentuk lain dari pengukuran aliran dengan beda tekanan adalah
pipa venture.
Pada pipa venture, pemercepat aliran fluida dilakukan dengan cara
membentuk corong sehingga aliran masih dapat dijaga agar tetap
laminar. Sensor tekanan pertama (P1) diletakkan pada sudut tekanan
pertama dan sensor tekanan kedua diletakkan pada bagian yang plaing
menjorok ke tengah. Pipa venturi biasa dipergunakan untuk mengukur
aliran cairan.
Keuntungan dari pipa venturi adalah:
1.Partikel padatan masih melewati alat ukur
2. Kapasitas aliran cukup besar
3. Pengukuran tekana lebih baik dibandingkan orifice plate.
4. Tahan terhadapa gesakan fluida.
Kerugiannya adalah:
1. Ukuiran menjadi lebih besar
2. Lebih mahal dari orifice plate
P2
P1 > P 2
Aliran
fluida
Kedua
pengukuran
tekanan
tersebut
dimasukkan
dalam
p0 pstat
V
V C 2( p0 pstat ) /
P0 = stagnation pressure
Pstat = static pressure
P1
P2
P1 > P2
Aliran
fluida
D. KESIMPULAN
Pengukuran laju aliran fluida merupakan variabel penting di dalam
proses industri. Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan
proporsi dan jumlah bahan yang mengalir masuk dan keluar proses.
Ketepatan dan ketelitian yang baik pada proses akan berpengaruh
pada efisiensi operasi. Semakin tinggi efisiensi maka laba yang didapatkan
akan semakin besar. Pengukuran laju alir yang tidak akurat akan
menyebabkan kerugian yang besar dan kegagalan sistem dalam proses di
industri.
Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan
atau perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada
saat cairan melintasi pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena
luas penampang pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata merupakan
indikasi dari laju aliran fluida di dalamnya.
Disusun Oleh :
Ahmad Zainal Arifin
Wahono Bambang S.
Achmad Sultoni
Daftar isi
Daftar isi
Pendahuluan
A. Pengertian.......
Dasar Teori
B. Perangkat Alat Ukur Orifice Flow Meter.......3
C. Jenis Orifice Plate .
D.
Penutup
E. Kesimpulan
10