Anda di halaman 1dari 15

LABORATORIUM PERLAKUAN MEKANIK

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013-2014

MODUL

Sizing

PEMBIMBING

Ir. Gatot Subiyanto

Praktikum

: 18 Maret 2014

Penyerahan

: 25 Maret 2014

(Laporan)

Oleh

Kelompok :

6 (Enam)

Nama

1. Naura Agustina

,121424021

2. Nurul Fathatun

,121424023

3. Pria Gita Maulana

,121424024

Kelas

2A

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2014

I.

TUJUAN PRAKTIKUM
a.
b.
c.
d.

II.

Memisahkan ukuran partikel padat dengan proses pengayakan


Menyajikan hasil analisa ayak
Menentukan ukuran partikel padat
Menghitung efisiensi setiap ayakan

DASAR TEORI
Teknik pengecilan ukuran partikel diantaranya adalah crushing,
grinding, cutting, machining, flaking, emulsification, spraying dan gas dispersion.
Proses grinding mengacu pada pulverizing yaitu pelembutan dan disintegrasi.
Operasi ini berbeda disebabkan oleh sifat dari bahan umpannya, ukurannya, dan
rasio pengecilan yang diperoleh. Sifat-sifat ini menentukan desain peralatan yang
akan digunakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik grinding suatu bahan
adalah kombinasi air, kecenderungan kehigroskopisan terhadap flokulat dan
aglomerat, kemudahan bahan untuk terbakar (combustibility) dan sensitivitas
terhadap perubahan temperatur.
Tujuan grinding dan sizing yaitu memperoleh produk yang mempunyai
spesifikasi ukuran maksimum dan minimum. Selain itu pula untuk memperoleh
bahan yang mempunyai permukaan yang spesifik.
Sizing (pengayakan) merupakan salah satu metode pemisahan partikel
sesuai dengan ukuran yang dikehendaki. Ukuran yang lolos melalui saringan
biasanya disebut sebagai undersize dan partikel yang tertahan disebut oversize.
Tujuan proses sizing adalah:
1.
Menguliti bagian kasar dari produk yang akan masih dikenai perlakuan
2.

selanjutnya, biasanya untuk proses reduksi selanjutnya


Memisahkan hasil dari umpan penghancuran sehingga

3.
4.

menghemat tenaga dan mencegah penghancuran berlebihan


Membagi produk-produk yang bernilai komersil
Salah satu langkah dalam proses pengkonsentrasian

dapat

Beberapa jenis ayakan yang sering digunakan antara lain :


1.
Grizzly, merupakan jenis ayakan statis dimana material yang akan
2.

diayak mengikuti aliran pada posisi kemiringan tertentu


Vibrating screen, ayakan dinamis dengan permukaan horizontal dan
miring digerakkan pada frekuensi 1000 sampai 7000 Hz. Satuan
kapasitas tinggi dengan efisiensi pemisahan yang baik, yang digunakan
untuk range yang luas dari ukuran partikel

3.

Oscillating screen, ayakan dinamis pada ffrekuensi yang lebih rendah


dari vibrating screen (100-400 Hz) dengan waktu yang lebih lama,

4.

lebih linier dan tajam


Reciprocating screen, ayakan dinamis dengan gerakan menggoyang,
pukulan yang panjang (20-200 Hz). Digunakan untuk pemindahan

5.

dengan pemisahan ukuran


Shifting screen, ayakan dinamis dioperasikan dengan gerakan memutar
dalam bidang permukaan ayakan. Gerakan aktual dapat berupa putaran
atau getaran memutar. Digunakan untuk pengayakan material basah

6.

atau kering
Revolving screen, ayakan dinamis dengan posisi miring, berotasi pada
kecepatan rendah (10-20 rpm). Digunakan untuk pengayakan basah
dari material-material yang relatif kasar, tetapi memiliki pemindahan
yang besar dibandingkan vibrating screen

Diameter partikel
Diameter partikel dapat diukur dengan berbagai cara. Untuk partikel
berukuran lebih besar dari 5 mm dapat diukur secara langsung dengan
menggunakan micrometer. Untuk partikel yang sangat halus diukur dengan
menggunakan ukuran ayakan standar. Ukuran ayakan dinyatakan dalam dua
cara, dengan angka ukuran mesh (jumlah lubang dalam in2) dan dengan
ukuran aktual dari bukaan ayakan dengan ukuran partikel besar (dalam mm
atau inchi).

Tabel ayakan Tyler


Mesh Number
3
4
6
8
10
14
20
28
35
48

in
0,263
0,185
0,131
0,093
0,065
0,046
0,0328
0,023
0,0164
0,0116

mm
6,680
4,699
3,327
2,362
1,651
1,168
0,833
0,589
0,417
0,295

65
100
150
200
270
400

0,0082
0,0058
0,0041
0,0029
0,0021
0,0015

0,208
0,147
0,104
0,074
0,053
0,038

Tabel diameter partikel rata-rata berdasarkan ayakan Tyler


Ukuran ayakan (mesh)
10/14
14/20
20/28
28/35
35/48
48/65
65/100
100/150
150/200

III.

ALAT DAN BAHAN


a. Alat

Kuas
Timbangan
Stop watch
Wadah material
Grinding/ ball mill

b. Bahan
Pasir
Zeolit
Batu kapur

IV.

LANGKAH KERJA
a. Kumulatif

Diameter partikel, Dp (in)


0,0555
0,0394
0,0280
0,0198
0,0140
0,0099
0,0070
0,0050
0,0035

Susun peralatan
ayakan

Disusun secara
seri dari ukuran
lubang terbesar
hingga terkecil

Timbang
material pasir

Matikan

Opeaskan
selama 30 menit

Masukkan pasir
ke dalam
ayakan paling
atas

Ambil material
pasir di masingmasing ayakan
dan di pan

Timbang
masing-masing

Buat analisa

b. Masing-masing
Pasang salah satu ayakan (mulai dari ayakan
dengan ukuran lubang paling besar)
Masukkan material pasir ke dalam ayakan
Hidupkan selama 5 menit
Timbang material pasir yang lolos
Ulangi untuk ukuran lubang ayakan yang lain

V.

DATA PENGAMATAN
1. Tabel Analisa Ayak Dalam Ukuran mm

Ukuran
(mm)
2
2 + 1.6
1.6 + 1
1 + 0.2
0.2 + 0.112
0.112

Berat (gr)
6.05
120
500
420
7.13
7.22
1060.4

2. Tabel Menentukan Efisiensi Ayak


Ukuran
Lubang
Ayakan (mm)
2
1.6
1
0.2
0.112

VI.

Berat Tertahan
(gram)

Berat Lolos
(gram)

310
390
690
1050
1050

750
670
370
10
8.56

PENGOLAHAN DATA
1. Tabel Analisa Ayak Untuk Pengayakan 30 Menit
Ukuran
(mm)
+2
2 + 1.6
1.6 + 1
1 + 0.2
0.2 + 0.112
0.112

Berat
(gr)
6.05
120
500
420
7.13
7.22
1060.4

% Berat
0.57
11.32
47.15
39.61
0.67
0.68
100.00

% Lolos
Individu

11.32
47.15
39.61
0.67
0.68

% Lolos
Kumulatif

99.43
88.11
40.96
1.35
0.68

a) Perhitungan % Berat yang Lolos Ayakan


Berat yang Lolos
% Berat =
x 100%
Berat Total
Ukuran Ayakan +2 mm
M1
Y1
= M x 100%
=

6,05 gr
1060,4 gr

x 100%

= 0,57%
Ukuran Ayakan -2 + 1,6 mm

% Tertahan
Individu
0.57
11.32
47.15
39.61
0.67

% Tertahan
Kumulatif
0.57
11.89
59.04
98.65
99.32

Y2

M2
M

120 gr
1060,4 gr

x 100%
x 100%

= 11,32%
Ukuran Ayakan -1,6 + 1 mm
M3
Y3
= M x 100%
=

500 gr
1060,4 gr

x 100%

= 47,15%
Ukuran Ayakan -1 + 0,2 mm
M3
Y4
= M x 100%
=

420 gr
1060,4 gr

x 100%

= 39,61%
Ukuran Ayakan -0,2 + 0,112 mm
M3
Y5
= M x 100%
=

7,13 gr
1060,4 gr

x 100%

= 0,67%
Ukuran Ayakan -0,112 mm
M3
Y6
= M x 100%
=

7,22 gr
1060,4 gr

x 100

= 0,68%
b) Perhitungan % Lolos Kumulatif
Ukuran Ayakan -2 + 1,6 mm
Y2 + Y3 + Y4 + Y5 + Y6 = 11,32% + 47,15% + 39,61% + 0,67% + 0,68%
= 99,43%
Ukuran Ayakan -1,6 + 1 mm
Y3 + Y4 + Y5 + Y6
= 47,15% + 39,61% + 0,67% + 0,68%
= 88,11%
Ukuran Ayakan -1 + 0,2 mm
Y4 + Y5 + Y6
= 39,61% + 0,67% + 0,68%
= 40,96%
Ukuran Ayakan -0,2 + 0,112 mm
Y5 + Y6
= 0,67% + 0,68%

= 1,35%
Ukuran Ayakan -0,112 mm
Y6
= 0,68%
c) Perhitungan % Tertahan Kumulatif
Ukuran Ayakan +2 mm
Y1
= 0,57%
Ukuran Ayakan -2 + 1,6 mm
Y1 + Y2
= 0,57% + 11,32%
= 11,89%
Ukuran Ayakan -1,6 + 1 mm
Y1 + Y2 + Y3
= 0,57% + 11,32% + 47,15%
= 59,04%
Ukuran Ayakan -1 + 0,2 mm
Y1 + Y2 + Y3 + Y4
= 0,57% + 11,32% + 47,15% + 39,61%
= 98,65%
Ukuran Ayakan -0,2 + 0,112 mm
Y1 + Y2 + Y3 + Y4 + Y5 = 0,57% + 11,32% + 47,15% + 39,61% + 0,67%
= 99,32%

Ukuran vs Lolos Kumulatif


120.00
100.00

f(x) = 55.5x - 8.41


R = 0.99

80.00
% Lolos Kumulatif

Ukuran vs Lolos Kumulatif

60.00

Linear (Ukuran vs Lolos


Kumulatif)

40.00
20.00
0.00
0

0.5

1.5

2.5

Ukuran (mm)

Jarak ukuran terdekat kiri ke panah = |a| = 1 cm


Jarak ukuran terdekat kiri ke ukuran terdekat kanan = |b| = 1,1 cm
|a|
ukuran kiri+ (delta ukuran kanan dan ukuran kiri)
Persamaan
|b|
Jadi,
Ukuran pada 80 lolos kumulatif =1+

1
( 0,5 )
1,1

1,45 mm

Ukuran vs Tertahan Kumulatif


120.00
100.00

f(x) = - 55.5x + 108.41


Ukuran vs Tertahan
R = 0.99
Kumulatif

80.00
60.00

% Tertahan Kumulatif

Linear (Ukuran vs Tertahan


Kumulatif)

40.00
20.00
0.00
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Ukuran (mm)

2. Tabel Analisa Ayak Untuk Pengayakan 5 Menit


Ukuran
Lubang
Ayakan (mm)
2
1.6
1
0.2
0.112

Berat
Tertahan
(gram)
310
390
690
1050
1050

Berat Lolos
(gram)

Persen Lolos (%)

Efisiensi Ayakan
(%)

750
670
370
10
6.56

70.75
63.21
34.91
0.94
0.62

71,13
71,71
85,18
69,69
90,86

Perhitungan Efisiensi Ayakan


Efisiensi Ayakan =

Undersize yang benarbenar lolos


Fraksi undersize yang seharusnyalolos

x 100%

Ukuran Lubang Ayakan 2 mm

Efisiensi Ayakan

m1
M 2+ M 3+ M 4 + M 5+ M 6

750 gr
1054,35 gr

= 71,13%

x 100%

x 100%

Ukuran Lubang Ayakan 1,6 mm

Efisiensi Ayakan

m2
M 3+ M 4+ M 5+ M 6

670 gr
934,35 gr

x 100%

x 100%

= 71,71%
Ukuran Lubang Ayakan 1 mm

Efisiensi Ayakan

m3
M 4 + M 5+ M 6

370 gr
434,35 gr

x 100%

x 100%

= 85,18%
Ukuran Lubang Ayakan 0,2 mm

Efisiensi Ayakan

m4
M 5+ M 6

10 gr
14,35 gr

x 100%

x 100%

= 69,69%
Ukuran Lubang Ayakan 0,112 mm

Efisiensi Ayakan

m5
M6

6,56 gr
7,22 gr

= 90,86%

x 100%

x 100%

VII. PEMBAHASAN
a. Pembahasan oleh Naura Agustina (121424021)
Sizing merupakan sebuah proses pemisahan partikel berdasarkan
perbedaan ukuran. Salah satu proses pemisahan ini dilakukan dengan
pengayakan (screening).
Percobaan sizing

pada

praktikum

kali

ini

bertujuan

untuk

memisahakan partikel padat berupa pasir berdasarkan ukurannya. Ayakan yang


digunakan ada 5 buah dengan ukuran ayakan yang berbeda-beda. Pertamatama, 5 buah ayakan tersebut disusun secara seri mulai dari ukuran terbesar
pada posisi paling atas dan ukuran terkecil di posisi paling bawah diatas pan.
Alat ayak tersebut kemudian dioperasikan selama 30 menit. Setelah proses
tersebut, pada setiap ukuran ayakan, terdapat ukuran partikel pasir yang
berbeda-beda. Pasir di setiap ayakan kemudian di timbang beratnya.
Dari setiap berat yang terukur, didapatkan nilai persen berat, persen
lolos individu dan kumulatif, serta persen tertahan individu dan kumulatif.
Ukuran
(mm)
+2
2 + 1.6
1.6 + 1
1 + 0.2
0.2 + 0.112
0.112

Berat
(gr)
6.05
120
500
420
7.13
7.22
1060.4

% Berat
0.57
11.32
47.15
39.61
0.67
0.68
100.00

% Lolos
Individu

11.32
47.15
39.61
0.67
0.68

% Lolos
Kumulatif

99.43
88.11
40.96
1.35
0.68

% Tertahan
Individu
0.57
11.32
47.15
39.61
0.67

% Tertahan
Kumulatif
0.57
11.89
59.04
98.65
99.32

Dari data-data tersebut dibuatlah grafik hubungan ukuran terhadap


persen lolos kumulatif dan ukuran terhadap persen tertahan kumulatif.
Pada grafik hubungan ukuran terhadap persen lolos kumulatif, dapat
ditentukan ukuran ayakan pada 80% lolos kumulatif. Pada percobaan ini,
ukuran ayakan pada 80% lolos kumulatif adalah 1,45 mm.
Percobaan kedua dilakukan dengan cara mengayak pasir pada masingmasing ukuran ayakan secara bergantian (tidak disusun secara seri). Kami
memulai pengayakan dari ukuran ayakan paling besar. Setiap pengayakan

dilakukan dalam waktu 5 menit, sehingga waktu total yang dibutuhkan untuk
melakukan pengayakan bagi kelima ukuran ayakan adalah 25 menit.
Setiap selesai melakukan pengayakan pada masing-masing ukuran
ayak, pasir yang tertahan dan pasir yang lolos ditimbang beratnya. Dari
percobaan kedua diperoleh data-data berupa berat lolos dan berat tertahan
pada setiap ukuran ayakan.
Hubungan antara percobaan pertama dan percobaan kedua adalah
didapatkannya perolehan efisiensi ayakan. Efisiensi ayakan dapat diperoleh
dengan persamaan:
Efisiensi Ayakan =

Undersize yang benar benar lolos


Undersize yang seharusnyalolos

x 100%

Undersize yang benar-benar lolos adalah undersize (berat lolos) yang


diperoleh pada percobaan kedua sedangkan undersize yang seharusnya lolos
adalah jumlah berat lolos kumulatif di setiap ayakan yang berada di bawah
ayakan tersebut pada percobaan pertama. Jika pada percobaan ini kita hendak
menghitung efisiensi ayakan ukuran 2 mm, maka undersize yang benar-benar
lolos adalah berat lolos yang diperoleh ketika dilakukan pengayakan pada
ayakan ukuran 2 mm di percobaan kedua. Sedangkan undersize yang
seharusnya lolos adalah jumlah berat lolos dari setiap ayakan yang berada di
bawah ayakan ukuran 2 mm pada percobaan pertama (yakni jumlah berat pada
ukuran ayakan 1,6; 1; 0,2; dan 0,112) dan begitupun seterusnya.
Setelah dilakukan perhitungan efisiensi pada setiap ayakan, diperoleh
nilai efisiensi ayakan 2 mm yaitu 71,13%, efisiensi ayakan 1,6 mm; 1 mm; 0,2
mm; dan 0,112 mm berturut-turut adalah 71,71%; 85,18%; 69,69%; dan
90,86%.
b. Pembahasan oleh Nurul Fathatun (121424023)
Praktikum kali ini adalah Pemisahan Berdasarkan Ukuran (Sizing),
tujuan dari praktikum ini adalah memisahkan ukuran partikel padat dengan
proses pengayakan, menyajikan hasil analisa ayak, menentukan ukuran 80%
lolos kumulatif partikel padat (dalam hal ini pasir), serta menghitung efisiensi
tiap ayakan.

Pengayakan atau penyaringan adalah proses pemisahan secara mekanik


berdasarkan perbedaan ukuran partikel. Pengayakan (screening) dipakai dalam
skala industri, sedangkan penyaringan (sieving) dipakai untuk skala
laboratorium. Partikel yang ukurannya lebih besar dari ukuran lubang-lubang
ayakan disebut (oversize) akan tertahan diatas ayakan, sedangkan partikel
yang ukurannya lebih kecil dari ukuran lubang-lubang ayakan (undersize) akan
lolos melewati lubang-lubang ayakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses sizing adalah jenis ayakan, cara pengayakan, kecepatan pengayakan,
ukuran ayakan, waktu pengayakan, dan sifat bahan yang diayak.
Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah pasir dengan
mengguanakan alat sieve shaker yang merupakan alat penyaringan dalam skala
laboratirium. Ukuran lubang ayakan yang digunakan adalah 2,000 mm; 1,600
mm; 1,000 mm; 0,200 mm; dan 0,112 mm dengan kecepatan ayakan 40 Hz
selama 30 menit.
Waktu pengayakan sangat berpengaruh pada hasil pengayakan, karena
semakin lama waktu pengayakan maka jumlah partikel yang lolos (undersize)
akan semakin banyak dan efisiensinya pun akan semakin besar. Efisiensi
ayakan untuk ukuran lubang ayakan 2,000 mm; 1,600 mm; 1,000 mm; 0,200
mm; dan 0,112 mm berturut-turut adalah 71,13; 71,71; 85,18; 69,69; dan
90,86. Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa semakin kecil lubang
ayakan maka partikel yang lolos akan semakin sedikit, ini disebabkan karena
semakin kecil lubang ayakan maka partikel yang lolos akan semakin halus.
Dan ukuran partikel untuk 80% lolos kumulatif yang diperoleh dari grafik
analisa ayak ukuran vs lolos kumulatif adalah 1,45 mm, ini menunjukkan
bahwa ukuran rata-rata partikel pasir yang diayak adalah 1,45 mm.
c. Pembahasan oleh Pria Gita Maulana (121424024)
Pada praktikum perlakuan mekanik ini dilakukan proses pemisahan
padatan dengan metode perbedaan ukuran (sizing). Sizing merupakan proses
pemisahan campuran padatan secara mekanik berdasarkan perbedaan ukuran
partikel. Tujuan dari praktikum pemisahan berdasarkan ukuran (sizing) ini
adalah untuk memisahkan ukuran partikel padat dengan proses pengayakan,

menyajikan hasil analisa ayak, menetukan ukuran 80% lolos kumulatif partikel
padat, dan menghitung efisiensi tiap ayakan.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses sizing adalah jenis
ayakan, cara pengayakan, kecepatan pengayakan, ukuran ayakan, waktu
pengayakan, dan sifat bahan yang diayak. Hal lain yang dapat mempengaruhi
proses pengayakan adalah bentuk lubang ayakan (bulat, segi empat, kubus,
balok, dan lonjong), celah dan interval ayakan (mesh), ukuran partikel, dan
kapasitas (efektifitas) dari ayakan.
Prinsip kerja dari proses pengayakan adalah zat padat dijatuhkan ke
permukakaan pengayak. Partikel yang mempunyai ukuran yang lebih kecil
daripada ukuran lubang ayakan (undersize) akan lolos melewati lubang
ayakan,. Sementara itu partikel yang mempunyai ukuran yang lebih besar
daripada ukuran lubang ayakan (oversize) akan tertahan oleh lubang ayakan.
Jenis alat pengayakan yang digunakan pada praktikum ini adalah sieve shaker.
Sieve shaker merupakan salah satu jenis mesin pengayak vibrasi yang
memanfaatkan gaya getar atau vibrasi untuk memisahkan partikel berdasarkan
ukurannya. Alat ini tersusun atas beberapa sieve pengayak yang disusun secara
seri dari atas ke bawah. Semakin ke bawah ukuran lubang ayakan dari sieve
shaker ini semakin kecil.
Dari data percobaan praktikum ini dapat diketahui bahwa semakin
kecil lubang ayakan maka semakin sedikit partikel padat yang dapat lolos dari
lubang ayakan tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai % lolos kumulatif
yang didapatkan dari praktikum ini semakin kecil ketika melewati ukuran
lubang ayakan yang lebih kecil. Dari percobaan ini juga dapat diketahui
ukuran 80% lolos kumulatif dari partikel yang diayak adalah 1,45 mm. Ukuran
80% lolos kumulatif tersebut dapat juga menunjukan ukuran diameter rata-rata
partikel tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dari data percobaan dengan melihat
nilai % lolos individu yang paling besar terdapat pada ukuran lubang ayakan
1.6 + 1 mm dan 1 + 0.2 mm.
Sementara itu, dari percobaan ini juga dapat diketahui nilai efisiensi
ayakan dari setiap ukuran lubang ayakan yang digunakan. Nilai efisiensi
ayakan yang terbesar terdapat pada ukuran lubang ayakan 0,112 mm yaitu
sebesar 90,86%.

VIII. SIMPULAN

Sizing merupakan proses pemisahan berdasarkan ukuran. Salah satu proses


sizing adalah pengayakan. Pada percobaan kali ini dilakukan pengayakan pasir
untuk memisahkannya berdasarkan ukuran partikel. Percobaan kali ini terdiri dari
dua kali percobaan. Percobaan pertama dilakukan untuk mengetahui hubungan
ukuran terhadap persen lolos kumulatif dan hubungan ukuran terhadap persen
tertahan kumulatif. Dari hubungan ukuran terhadap persen lolos kumulatif
didapatkan ukuran pada 80% lolos kumulatif yaitu 0,85 mm.
Percobaan kedua dilakukan untuk mendapatkan efisiensi setiap ayakan.
Efisiensi ayakan pada ukuran 2 mm; 1,6 mm; 1 mm; 0,2 mm; dan 0,112 mm
berturut-turut adalah 71,13%; 71,71%; 85,18%; 69,69%; dan 90,86%.

IX.

DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Perlakuan Mekanik Sizing (Screening). Jurusan Teknik
Kimia. Politeknik Negeri Bandung.

Anda mungkin juga menyukai