Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN BIOLOGI UMUM

MODUL IV

PENGAMATAN HEWAN

NAMA : JUNIAH
STAMBUK : G70121064
KELOMPOK :2
ASISTEN : RAY RANDERS

LABORATURIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

NOVEMBER, 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian organ


tubuh hewan beserta fungsinya dalam pengamatan anatomi hewan,
diperlukan adanya pembedahan untuk mengetahui lebih jelas sisten organ
pada hewan, khususnya organ sistem pencernaan dan organ sistem
pernafasan secara langsung. Hewan yang dijadikan objek penelitian atau
pengamatan adalah katak sawah (Rana cancarivora) yang termasuk dalam
kelas amfibi karena dapat hidup di darat dan di air. Katak sawah (Rana
cancarivora) memiliki sistem pencernaan yang terdiri dari saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Pada sistem pernafasan tersusun atas celah glottis,
laring, bronchus, bronkeolus, alveolus dan alveoli (Pecell, 2012). Dan mencit
(Mus musculus) hewan yang masih satu kerabat dengan tikus liar maupun
tikus rumah
Katak adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata
amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah
hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air
tawar kemudian di darat. Kulit halus selalu basah apabila hewan berada di
luar air untuk meyakinkan terjadinya pernafasan melalui kulit. Kulit
dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk
mempertahankan keadaan agar selalu basah (Djuanda, 1982).

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk menggambarkan morfologi
katak dan mencit, menuliskan sistem pencernaan katak dan mencit , dan
menjelaskan sistem reproduksi katak dan mencit.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung
di air dan di darat. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar,
berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada
dalam air. Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat diulurkan. Pada saat
masih kecil (berudu) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan
menggunakan paru-paru dan kulit. Reproduksi amphibi berlangsung dengan
perkawinan eksternal. Tubuhnya mempunyai sistem urogenial artinya saluran
kelamin dan saluran eksresi bergabung satu dalam kloaka. (Pecell, 2012).

Katak (bahasa inggris frog) dan katak alias bangkong (bahasa inggris toad) adalah
hewan amphibia yang paling dikenal orang di indonesia. Anak-anak biasanya
menyukai katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak
pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap
merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap katak. Kedua macam hewan
Ini bentknya mirip. Katak betubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agag
bungkuk, berkaki empat dan tidak berekor. Katak umumnya berkulit halius,
lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong
berkulit kasar berbintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering dan kaki
belakangnya sering pendek sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.
Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya (Djuanda,
1982).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis. Mekanisme
pernafasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut
tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling
berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompatekan. Kelenjar
paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Amphibia menambah respirasi
paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian
besar dikeluarkan melalui kulit laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk
membawa keluar, sejumlah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit. Hal
inilah yang mungkin menyebabkan amphibia tidak dapat di darat sepenuhnya
(Prawiro, 1999).
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut,
faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat untuk
menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai
dari esophagus yang sangat pendek, terdiri dari kontraksi yang kecil, tepinya
bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari
dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang lebar.
Setelah usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan
(Kastowo, 1984).
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda.
Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam
sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali
Ke jantung, kedua darah dari seluruh tubuh menuju jantungdan di edarkan
kembali keseluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri,
kanan dan ventrikel. Diantaranya atrium dan ventrikel terhadap klep yang
mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium (Kimball, 1991).

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 10 november 2021 pukul 15.00
WITA sampai selesai di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yg digunakan dalam praktikum pengamatan hewan adalah papan bedah,


paku kecil, pisau bedah (pisau silet), gunting kecil, erlenmeyer. Sedangkan
bahan yg di gunakan adalah katak sawah ( Rana cancrivora), mencit ( Mus
musculus) , eter (bahan pembius), kapas, beberapa preparat awetan dari
hewan.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengamatan Morfologi Hewan

1. Diambil seekor katak, kemudian masukkan kedalam erlenmeyer yg


berisih kapas dan eter.
2. Dibiarkan sampai beberapa saat.
3. Disaat katak pingsan, letakan di atas papan bedah dalam keadaan
terkelungkup.
4. Diamati dan gambar morfologi serta berikan keterangan ekstremitas
anterior dan posterior.
5. Lakukan hal yang sama pada mencit.

3.3.2 pengamatan Sistem Pencernaan

1. Disetelah diamati bagian morfologi selanjutnya diaadakan hati-hati.


2. Digambar dan amati bagian-bagian dari sistem pencernaan.
3.3.3 Pengamatan Sistem Reproduksi

1. Disetelah diamati bagian-bagian sistem pencernaan, dilanjutkan


pengamatan pada sistem reproduksi
2. Diamati dan gambar bagian-bagian organ genetalia janta dan betina
BAB IV

HASIL PENGAMATANDAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum ini diuraikan dalam tabel berikut.

No. Pengamatan Keterangan


1. Morfologi katak 1. Kepala (caput)
2. Punggung (dorsal)
3. Paha (femur)
4. Betis (tiba)
5. Kaki depan (forefoot)
6. Selaput (Rheobatrachus
vitellinus)
7. Jari (digiti)

2. Anatomi katak 1. Jantung (cor)


2. Paru-paru (pulmones)
3. Lambung (ventrikulus)
4. Usus besar (colon)
5. Usus halus (intestinium)
6. Kloaka (cloaca)

3. Sistem pencernaan katak 1. Mulut (oris)


2. Lambung (ventrikulus)
3. Kerongkongan (esophagus)
4. Usus besar (colon)
5. Kloaka (cloaca)
6. Usus halus (intestinium)
4. Sistem reproduksi katak Q. Ovarium
2. Oviduk
3. Uterus

5. Morfologi mencit 1. Daun telinga


2. Kepala
3. Mata
4. Misar dan hidung
5. Tungkai depan
6. Tungkai belakang
7. Ekor
7. Lubang telinga
9. Kumis
10. Jari
11. Perut
12. Kelenjar mamae
13. Leher
14. Testis
15. Anus
6, Anatomi mencit

7. Sistem pencernaan mencit 1. Mulut


2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus halus
5. Usus besar
6. Celum
7. Pankreas
8. Ginjal
9. Hati
10. Rektum
8. Sistem reproduksi mencit 1. Ovarium
2. Uterus
3. Uteter
4. Ginjal
5. Vagina

4.2 Pembahasan

Struktur morfologi Rana cancrivora adalah memiliki sepasang mata yang


terdiri atas selaput niktitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari
gesekan air. Hidung pada katak di gunakan ketika melakukan pernapasan
menggunakan paru-paru. Katak memiliki membran tymphani yang digunakan
sebagai alat pendengaran pada katak. Katak dapat bergerak dengan anggota
gerak bagian depan (anterior) dan anggota gerak bagian belakang (posterior)
yang terdiri atas lengan atas, lengan bawah, paha atas, betis dan jari-jari.
Anggota gerak ini digunakan katak untuk bergerak atau menempel pada
Tempat yang lembab, pada kaki katak terdapat selaput yang di sebut selaput
natataria yang digunakan katak untuk berenang ketika berada di dalam air. 
Adapun struktur anatomi katak dan  kodok adalah semua organ yang terdapat
di dalam bagian tubuh yang terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus
kecil, usus besar, paru-paru, jantung, ginjal, hati, empedu, pankreas, kandung
kemih, oviduct dan kloaka. Dari organ anatomi katak  dan  kodok ini terdapat
sistem yang di bentuk dari kerja organ secara bersamaan, yaitu: sistem
respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi dan sistem pencernaan.

Fungsi organ Dalam Katak yaitu:


Jantung (Cor) berfungsi memompa darah keseluruh tubuh, Hati (Cormeum)
berfungsi menetralisir atau menawarkan racun, Pancreas (Ductor Pangcreatic
-us) berfungsi engahasilkan enzim pencernaan, Lambung (Gastrum) berfungsi
mencerna makanan dalam bentuk sari makanan, Empedu (Bilem) berfungsi
membantu penyerapan lemak, Mulut (Oris) berfungsi memasukan makanan,
Lemak (Crasus)berfungsi untuk menjaga agar kulit katak tetap lembab,
Krongkongan (Esokagus) berfungsi pengantar makanan dari rongga mulut ke
lambung, Ginjal (Ren) berfungsi untuk menyimpan urin sementara, Kantong
air semi (Veska Urinaria) berfungsi untuk menampung air seni, Kloaka
(Cloaca) berfungsi sebagai tempat pembuangan sisa makanan, pembuangan
urine dan sebagainya, Usus halus (Jejunum) berfungsi penyerapan makanan,
Usus 12 jari (Duodenum) berfungsi untuk mengaluskan makanan keusus
halus, Usus besar berfungsi tempat penyerapan air dan tempat pembusukan
sisa-sisa makanan, Oviduk (Tuba Falopi) berfungsi untuk menjadi saluran
bagi ovum atau sel telur, dan jga sperma, Ovarium berfungsi memproduksi sel
telur dan mengeluarkan hormon.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring,
kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk
ke lambung, di lambung makanan di cerna dan diproses dengan enzim.
lambung juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan makanan
Kemudian makanan masuk ke dalam usus melalui pyloris, kemudian sari-sari
makanan masuk ke hati yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus, yang
kemudian ditampung dalam kantung empedu kemudian menuju ke rectum
kemudian dikeluarkan melalui kloaka.

Sistem reproduksi yaitu sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang


testis berbentuk oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah anterior
dari dari ren; diikat oleh alat penggantungnya yang kita
sebut mesorchium yang terjadi dari lipatan peritoneum. Di sebelah cranial
testis melekatlah corpus adiposum suatu zat lemak berwarna kekunin –
kuningan, sedang di sebelah median dataran testis terdapat saluran–saluran
halus yang disebut vasa efferentia yang bermuara pada saluran kencing,
kemudian menuju kloaka.

Sistem genitalis feminus yang terdiri atas sepasang ovariumdiletakkan dengan


bagian dorsal coelom oleh alat penggantung yang disebutmesovarium , yang
terjadi dari lipatan peritoneum. Pada hewan yang telah dewasa kadang–kadang
terdapat ova yang berwarna hitam dan putih berbentuk bintik–bintik. Pada
ovarium juga terdapat corpus adiposum yang berwarna kekuning–kuningan.
Ova yang telah masak menembus dinding ovarium untuk masuk ke dalam
oviduk, selanjutnya ovum menuju ke kloaka pada suatu papillae.

Mencit termasuk dalam genus Mus, sub famili murinae, famili muridae, order
rodentia. Mencit yang sudah dipelihara di laboratorium sebenarnya masih satu
famili dengan mencit liar. Sedangkan mencit yang paling sering dipakai untuk
penelitian biomedis adalah Mus musculus. Berbeda dengan hewan hewan
lainnya, mencit tidak memiliki kelenjar keringat. Pada umur empat minggu
berat badannya mencapai 18-20 gram. Jantung terdiri dari empat ruang dengan
dinding atrium yang tipis dan dinding ventrikel yang lebih tebal. Hewan ini
memiliki karakter lebih aktif pada malam hari daripada siang hari. Diantara
spesies-spesies hewan lainnya, mencit yang paling banyak digunakan untuk
tujuan penelitian medis (60-80%) karena murah dan mudah berkembang biak
(Kusumawati, 2004). Pada mencit jantan juga dapat dilihat dalam dua
kondisinya, yaitu situs solitus dansitus viscerum. Dalam keadaan situs solitus-
nya, dari bagian anatomi internalnyatampak: lungs, liver, stomach, spleen,
caecum, small intestine, dan preputialglands. Ketika kita memindahkan
ususnya maka dalam situs viscerum-nya kitadapat melihat epididymis dan
testis-nya. Lalu akan kelompokkan menurut sistemorgannya; sistem
kardiovaskular, respirasi, pencernaan, dan reproduksi (Hickmanet al., 1997;
King et al., 1982).Organ sistem kardiovaskular mencit terdiri dari jantungnya.
Strukturnya memilikiempat ruang, sepasang atrium dan sepasang ventrikel
layaknya hewan mamalialainnya. Posisi anatomi jantung terletak di bagian
anterior tubuh mencit. Fungsiutamanya adalah memompa darah ke
seluruh tubuh. Empat ruangan terpisah penting bagi mamalia untuk
tetap menjaga tekanan darahnya sehingga suplainutrisi dapat berlangsung
dengan efisien (King et al., 1982).Selanjutnya pada sistem respirasi, terdapat
paru-paru yang posisinya lebih dorsaldaripada jantung, tetapi terletak di kiri
dan kanan jantung. Jumlah lobus tiap sisiberbeda. Secara fungsi, tentu saja
untuk terjadinya pertukaran gas oksigen dankarbondioksida (Jie,
2018).Pada sistem pencernaan mencit, mirip dengan mamalia lainnya,
yaitu terdapat:esophagus, liver, stomach, small intestine, dan caecum.
Pertama, esophagusterletak lebih anterior daripada stomach dan berfungsi
sebagai penghubung antaramulut dan stomach. Kedua, liver terletak lebih
ventral daripada stomach danberfungsi untuk menyekresikan cairan
empedu yang berperan untukmempermudah penyerapan lemak (Kotpal,
2009). Ketiga, stomach yang terletaklebih dorsal daripada liver berfungsi
untuk pencernaan kimiawi. Keempat, smallintestine yang terletak lebih
posterior daripada stomach berfungsi untukpenyerapan nutrisi. Kelima,
caecum adalah tempat penampungan kotoran sesaatsebelum dikeluarkan.
Bagian dari organ pencernaan ini terletak lebih posteriordaripada organ-
organ pencernaan lainnya.Terakhir pada sistem reproduksi terdapat testes,
epididymis, dan preputial glands.Testes letaknya lebih posterior daripada
epididymis dan preputial glands. Adapunfungsinya adalah untuk
memproduksi sperma, yang nanti akan dimatangkan diepididymis yang
terletak lebih dorsal daripada usus, tetapi dekat dengan testes.Lalu juga
terdapat preputial glands yang berada di dekat penis. Kelenjar
inimerupakan modifikasi dari sebaceous glands yang akan menghasilkan
feromondan menjadi organ ciri khas dari mencit (Knoblaugh & True, 2012).
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Struktur morfologi Rana cancarivora adalah memiliki sepasang mata yang


terdiri atas selaput niktitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari
gesekan air.

Anatomi hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian organ


tubuh hewan beserta fungsinya.

Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring,
kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk
ke lambung.

Sistem reproduksi yaitu sistem genitalis masculinus yang berupa sepasang


testis berbentuk oval  berwarna keputih–putihan, terletak di sebelah anterior
dari dari ren

5.2 Saran

Saran saya sebagai praktikan yaitu agar teliti dalam melakukan percobaan dan
melakukan percobaan sesuai prosedur kerja, teliti saat mencatat semua hasil
percobaan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, (1982). Pengatar Anatomi Perbandingan Vertebrata I Bandung. Amico,


Iskandar. (1998). Amphibi Biologi. Bogor. Erlangga
Kastowo. (1984). Anatomi Komparativa. Bandung. Erlangga
Pecell. (2012). Anatomi Tubuh Amphibia. Jakarta. Erlangga
Prawiro, (1999). A. Biologi. Semarang. CV Regina.

Anda mungkin juga menyukai