BEDAH KOSMETIK
OLEH:
KELOMPOK 10
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2022
DEFINISI
Bedah Kosmetik merupakan tindakan bedah dengan tujuan mengubah atau memperindah bentuk
pada bagian tubuh seseorang Prosedur, teknik, dan prinsip pada bedah kosmetik sepenuhnya
difokuskan untuk meningkatkan penampilan pasien. Meningkatkan daya tarik estetika, simetri,
dan proporsi adalah tujuan utama. Bedah kosmetik dapat dilakukan di semua area kepala, leher,
dan tubuh. Dilakukan oleh dokter dari berbagai bidang medis, termasuk ahli bedah plastik.
JENIS-JENIS
KOMLIKASI
1. Kerusakan saraf
Pada beberapa kasus tindakan bedah, risiko kerusakan saraf dapat terjadi, termasuk saat
menjalani operasi plastik. Komplikasi ini paling jelas terjadi di saraf wajah yang
membuat Anda sulit untuk memberikan ekspresi muka. Mata yang terlihat terkulai pun
berisiko terjadi. Mayoritas kasus kerusakan saraf akibat operasi plastik dapat ditangani,
walau ada pula yang menjadi kerusakan permanen.
2. Terbentuk jaringan parut.
Pembentukan jaringan parut sering terjadi pada tindakan bedah, termasuk operasi plastik.
Tentunya hal ini dapat mengganggu orang yang mengalaminya karena tujuan operasi
kosmetik adalah meningkatkan estetika diri.Pasien bisa menurunkan risiko jaringan parut
ini, dengan tidak merokok pascaoperasi, mengonsumsi makanan sehat, serta mengikuti
arahan dokter.
3. Infeksi.
Infeksi menjadi salah satu komplikasi operasi plastik yang umum terjadi. Salah satunya
yakni infeksi selulitis yang merupakan infeksi pada kulit.Pada beberapa kasus, infeksi
pascaoperasi plastik dapat terjadi di tubuh bagian dalam dan menjadi parah. Kondisi ini
akan membutuhkan pemberian antibiotik secara intravena.
4. Perdarahan.
Operasi apa pun berisiko menimbulkan perdarahan. Apabila tidak terkontrol, perdarahan
dapat menimbulkan penurunan tekanan darah dengan risiko kematian.Perdarahan tersebut
dapat terjadi selama proses operasi maupun pascaoperasi. Perdarahan setelah operasi
plastik dapat disebabkan oleh pasien yang terlalu aktif bergerak.
5. Hematoma.
Hematoma adalah kumpulan darah yang terbentuk di luar pembuluh darah dan terkadang
menimbulkan rasa sakit. Hematoma umum terjadi hampir di semua jenis operasi, seperti
facelift maupun pembesaran payudara.
6. Seroma.
Seroma mirip dengan hematoma, yang merupakan kumpulan cairan limfatik di
permukaan kulit. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit. Risiko
ini juga bisa terjadi di semua operasi, termasuk operasi plastik abdominoplasty
(pengencangan perut).Apabila kumpulan cairan tersebut cukup besar, dokter akan
menyingkirkan cairan tersebut menggunakan jarum. Langkah ini efektif untuk menangani
seroma pascaoperasi, walau tetap berisiko kumpulan cairan tersebut muncul kembali.
7. Gumpalan darah.
Terbentuknya gumpalan darah menjadi risiko yang umum terjadi di banyak prosedur
medis, termasuk operasi plastik. Salah satu jenis gumpalan tersebut adalah trombosis
vena dalam yang terbentuk di area kaki.Gumpalan darah harus ditangani oleh dokter,
sekalipun di banyak kasus tak mengancam nyawa. Gumpalan tersebut dapat mematikan
jika gumpalan darah bergerak melalui pembuluh balik menuju jantung dan paru-paru.
8. Operasi plastik gagal.
Menjadi momok bagi pasien yang menjalani operasi kosmetik, hasil operasi yang tak
sesuai keinginan tetap bisa terjadi. Tak hanya gagal memberikan peningkatan penampilan
fisik, hasil operasi ini juga dapat menjadi lebih buruk dibandingkan sebelumnya.
9. Komplikasi anestesi.
Anestesi atau bius adalah tindakan untuk membuat pasien hilang kesadaran beberapa
saat, sehingga pasien tidak merasakan saat operasi berlangsung. Komplikasi tersebut
dapat berupa infeksi paru-paru, stroke, serangan jantung, hingga kematian.
10. Kematian.
Ya, setiap operasi berisiko menimbulkan kematian pasien. Walau mungkin risiko tersebut
kecil, sangat mungkin pasien meninggal dunia saat menjalani operasi.Komplikasi akibat
reaksi dari obat anestesi merupakan kasus kematian yang paling banyak terjadi karena
menjalani operasi.
YANG HARUS DITANYAKAN DAN DIPASTIKAN SAAT HENDAK MELAKUKAN
BEDAH KOSMETIK