Anda di halaman 1dari 12

ISSU KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KAJIAN ISLAM :

KEROK ALIS MATA, SULAM ALIS, DAN TATO ALIS

Nama Anggota :

1. Salmah (201902020019)
2. Khansa Mutiara Hasna (201902020020)

Diploma Tiga Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Tahun Ajaran 2020/2021

1
PRAKATA

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi


Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa


masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Issu


Kesehatan Reproduksi dalam kajian Islam : Kerok Alis mata, sulam alis,
dan tato alis” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Pekalongan, 8 Maret 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI
ISSU KESEHATAN REPRODUKSI DALAM KAJIAN ISLAM: KEROK ALIS
MATA, SULAM ALIS , DAN TATO ALIS
PRAKATA .............................................................................................................2
DAFTAR ISI ..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah .....................................................................................5
C. Tujuan .......................................................................................................5
D. Manfaat .....................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sulam
Alis..........................................................................................6
B. Sulam Alis Dalam Kesehatan…………………………………8
C. Sulam Alis dalam Kajian Islam...............................................9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Salah satu metode kecantikan yang sedang tren saat ini adalah metode
sulam alis dan sulam bibir. Sekilas orang mengira bahwa sulam alis
sama dengan tato alis, namun sebenarnya berbeda. Sulam alis
prinsipnya terbilang cukup sederhana dan berfungsi layaknya hair
extension yang mampu menggantikan alis-alis rambut. Tidak hanya
sulam alis, sulam bibir juga sedang booming pada saat ini, hal tersebut
dikarenakan bibir merupakan bagian salah satu organ wajah yang
mempunyai daya tarik tersendiri. Sulam bibir adalah metode baru agar
bibir menjadi lebih berwarna. Tidak perlu pakai lipstik lagi.

Menurut dr. M. Syafei Hamzah, Sp.K.K., tren sulam bibir sama halnya
dengan mentato pada bagian kulit yang lain dan memberikan warna
sesuai keinginan. Pada dasarnya, dia menuturkan sulam bibir tidak
berbahaya dan tak mengganggu kesehatan. Syaratnya, dilakukan
dengan higienis dan aman. Karena hanya sebatas mewarnai bibir mirip
seperti mentato. “Namun jika dilakukan secara sembarangan dan tidak
higienis, akan memberikan dampak secara langsung untuk wanita yang
melakukan sulam bibir tersebut,” ungkap dokter

Maraknya metode sulam alis dan bibir membuat banyak salon di


Indonesia, khususnya di Surabaya menyediakan jasa ini. Di antaranya
Salon Princes,VAN Salon & Sulam Alis, dll.
Perkembangan metode kecantikan ini telah direspon oleh sebuah
penelitian yang dilakukan Siti Nur Kholilah pada tahun 2011 dengan
judul “Kedudukan Upah atas Jasa Sulam Bibir dan Alis dalam
Perspektif Hukum Islam (Studi Analisis di Salon Princess Surabaya)”.
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kedudukan upah atas jasa
sulam bibir dan alis dalam perspektif hukum Islam (Studi Analisis di
Salon Princess Surabaya) hukumnya haram, karena termasuk dalam
proses mengubah ciptaan Allah yang telah diharamkan oleh nas -nas
syara’.
Dalil keharamannya adalah keumuman firman Allah dalam surat
an-Nisa’ ayat 119 yang artinya "Dan aku benar-benar akan
menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong

4
pada mereka dan akan menyuruhmereka (memotong telinga-telinga
binatang ternak), lalu mereka benar- benar memotongnya, dan akan
aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
merubahnya". Barang siapa yang menjadikan setan menjadi pelindung
selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penulisan makalah ini akan dituangkan


dalam pertanyaan berikut ini :
a. Apa pengertian sulam alis?
b. Bagaimana Pandangan sulam alis terhadap kesehatan?
c. Bagaimana sulam alis dalam kajian islam?

C. Tujuan Makalah

Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini


bertujuan untuk mengetahui sulam bibir dalam kesehatan dan sulam
bibir dalam kajian islam

D. Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah


pengetahuaan agama dan kesehatan khususnya tentang sulam bibir.

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Sulam Alis
Sulam alis adalah prosedur kosmetik untuk mengisi alis dengan menanamkan
pigmen berwarna dengan tekstur menyerupai rambut asli mengikuti jalur
pertumbuhan rambut asli, alias feathering.
Dengan teknik feathering, Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan teknisi
Anda untuk mendapatkan pigmen warna yang senada dengan warna rambut alis
asli Anda, sehingga menciptakan bentuk alis baru yang terlihat lebih alami. Sulam
alis juga cocok bagi Anda yang ingin menebalkan alis tipis, atau memberikan
warna yang lebih gelap untuk membuat alis terlihat lebih jelas.
Tidak seperti tato alis yang menembus lapisan kulit dalam dan menciptakan hasil
permanen, sulam alis hanya memengaruhi epidermis dan umumnya bisa bertahan
hingga dua tahun dengan touch-up rutin. Sulam alis memudahkan Anda untuk
berganti model bentuk alis sesuai dengan keinginan Anda.

Bagaimana prosedur sulam alis?

Untuk mendapatkan alis idaman, Anda mungkin akan memerlukan beberapa kali
sesi sulam alis.

Pada sesi pertama, teknisi sulam alis Anda akan membersihkan rambut-rambut
halus di alis Anda untuk memetakan bentuk alis yang sesuai dengan wajah Anda.
Kemudian, krim anestesi akan dioleskan pada kedua alis untuk meringankan rasa
nyeri yang mungkin Anda alami selama proses sulam dilakukan.

Setelah teknisi menggambar bentuk alis baru Anda, ia akan membuat beberapa
irisan kecil di kulit Anda menggunakan pisau bedah tipis untuk menyisipkan
pigmen warna sesuai jalur alis tersebut.

Prosedur sulam alis berkisar antara 1-2 jam. Setelahnya, Anda mungkin akan
mengalami bengkak dan kemerahan pada alis baru Anda. Rasa sakit dan bengkak
akan menghilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Warna alis juga akan
memudar dalam dua minggu pertama, maka dari itu Anda akan memerlukan sesi
lanjutan untuk memantapkan hasilnya.

Selama menunggu antar sesi, jangan menggaruk atau menggosok alis baru Anda,
termasuk mencungkil sel-sel kulit mati yang mungkin terbentuk selama proses
pemulihan, untuk mempertahankan bentuk alis baru Anda.

6
Pada sesi kedua, teknisi akan mengulangi proses pengirisan untuk menambahkan
beberapa pigmen baru dan menggelapkan kembali warna alis Anda. Hasil akhir
akan bisa bertahan hingga 12-18 bulan.

B. Sulam Alis Menurut Kesehatan

Para ilmuwan mengatakan bahwa alis berfungsi menjaga kelembapan mata. Alis
akan membantu mengalihkan air hujan atau keringat ke samping wajah, sehingga
tidak masuk ke dalam mata. Dengan demikian, kita bisa melihat objek dengan
jelas sekalipun kita sedang berkeringat atau berjalan di bawah guyuran hujan.

Fungsi lain dari alis adalah menahan debu atau objek asing yang masuk ke dalam
mata. Alis juga membuat wajah terlihat lebih indah. Dan alis menjadi fitur penting
dalam ekspresi emosi.

Melihat pentingnya fungsi alis di atas, maka mencukur dan mencabut alis
bukanlah langkah yang tepat. Berikut beberapa risiko kesehatan yang muncul jika
Anda mencukur dan mencabut alis:

1. Timbulnya jerawat

Jika Anda mencukur dan mencabut alis atau menghilangkannya dengan obat
tertentu, kulit akan lebih rentan pada zat tertentu yang dapat memicu
berkembangnya bakteri penyebab jerawat.

2. Iritasi pada mata

Salah satu bahaya yang muncul karena gundulnya alis adalah masuknya keringat
atau benda asing ke dalam mata. Keringat akan mengiritasi mata karena
mengandung garam.

3. Haid tidak teratur

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa mencukur dan mencabut alis mata dapat
mengganggu hormon dan mempengaruhi sekresi hormon tiroid. Kadar hormon
yang tidak seimbang akan menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, saraf-
saraf tegang, dan obesitas. Saraf yang tegang dapat memicu stress dan insomnia.

7
4. Infeksi pada kulit

Masalah serius lain yang muncul karena tindakan mencabut dan mencukur alis
mata adalah terjadinya infeksi pada kulit. Seorang dermatolog dari Amerika
Serikat mengatakan bahwa mencabut alis mata dapat membuat kulit trauma.
Gejala-gejalanya adalah kulit alis bengkak, kemerahan, dan rambut tumbuh ke
dalam kulit, sehingga terjadi infeksi.

5. Risiko kanker

Kebiasaan mencabut alis juga memicu masalah yang serius. Para ahli kesehatan
mengatakan bahwa kebiasaan itu bisa memicu risiko kanker. Mengapa? Mencabut
rambut di atas mata dapat mengakibatkan terjadinya pembekuan darah di sekitar
tumbuhnya rambut dan bagian tertentu di dalam tubuh. Darah yang menggumpal
selama bertahun-tahun itu dapat memicu terbentuknya sel-sel kanker.

Jadi, mulai dari sekarang, berhentilah melakukan kebiasaan yang salah itu
sebelum timbul masalah kesehatan yang serius. Jika Anda ingin merapikannya,
rapikan sewajarnya saja. Jangan menggundulinya atau bahkan mencabutinya dan
kemudian menggantikannya dengan pensil alis.

Layaknya prosedur kosmetik pada umumnya, sulam alis aman jika dilakukan oleh
teknisi yang berpengalaman dan bersertifikat khusus di bidangnya. Pastikan klinik
kecantikan Anda menyediakan sesi konsultasi sebelum mulai menjalankan
prosedur sulam alis untuk memilih warna dan bentuk alis yang sesuai dengan
wajah Anda, serta mendiskusikan potensi efek sampingnya, yaitu pembengkakan
sementara dan iritasi kemerahan.

Jangan ragu untuk meminta teknisi Anda untuk menunjukkan portofolio hasil
“before and after” dari klien-klien sebelumnya, juga sertifikasi yang mereka
pegang.

Merujuk dari asianone.com, saat hari-H, pastikan bahwa peralatan yang akan
digunakan steril. Khususnya, pastikan mata pisau bedah dan jarum yang
digunakan adalah sekali pakai. Minta mereka untuk membuka segel di depan
Anda sebelum memulai prosedur.

Mata pisau sekali pakai dan steril penting untuk menghindari infeksi dan
penularan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan C, serta HIV, karena
prosedur sulam alis melibatkan pengirisan kulit terbuka.

8
Masalah umum lainnya adalah bentuk alis baru Anda tidak sesuai dengan lajur
otot alis asli Anda, sehingga saat alis digerakkan mereka terlihat aneh. Tetapi, jika
teknisi Anda berpengalaman, risiko ini bisa dihindari. Namun, karena hasil akan
bertahan selama tahunan, tidak ada salahnya untuk benar-benar memastikan.
Setelah teknisi menggambar alis baru Anda, bercerminlah dan buat berbagai
macam ekspresi untuk melihat keselarasan gerak alis dengan keseluruhan wajah
Anda.

C. Sulam Alis dalam Kajian Islam


Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi maka lahirlah inovasi baru
sebagai alternatif untuk memperindah alis dengan cara instan dan relatif bisa
bertahan lama sampai 3 tahun lebih, sehingga tidak perlu setiap hari meluangkan
waktu hanya sekedar untuk membentuk alis. Cara tersebut disebut dengan sulam
alis. Sulam alis saat ini sedang menjadi trand khususnya dikalangan perempuan
yang selalu ingin tampil indah dan menarik sebagaimana fitrahnya, namun tidak
jarang juga laki-laki yang tertarik untuk melakukannya. Hal ini dilakukan tentu
dengan berbagai macam motif atau tujuan tertentu, baik hanya sekedar mengikuti
mode yang lagi nge-trend, ingin tampil lebih baik ataupun hanya sekedar
menirukan seseorang yang menjadi idolanya.
Sulam alis merupakan proses aplikasi tinta yang berfungsi untuk mengisi bagian-
bagian alis yang kosong, menyisipkannya diantara rambut
alis dan membuatnya terlihat lebih tebal sekaligus alami.11 Teknik sulam alis
menggunakan alat khusus (embriodery pen) yang menghasilkan garis salur salur
di bagian kulit luar (epidermis). Alat tersebut berupa pena unik dilengkapi motor
penggerak didalamnya dengan kecepatan tinggi untuk menggambar alis sesuai
dengan yang diinginkan.
Ada beberapa macam sulam alis yang biasa dilakukan saat ini, dari mulai sekedar
menebalkan di bagian alis yang bulu-bulunya tipis dan ada pula yang merubah
total bentuk alisnya sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dengan cara mencukur
habis alis yang ada diganti dengan sulam alis (alis buatan) sendiri. Dalam
rangkaian perbuatan tersebut didalamnya terdapatunsur nimas} (mencukur atau
mencabut bulu alis) yang diterangkan dalam hadis nabi Saw.
Dalam beberapa kitab hadis, khususnya kitab hadis yang terangkum dalam kutub
al-sittah, terdapat beberapa hadis yang menjelaskan tentang hal itu. Diantaranya
adalah hadis yang menjelaskan tentang adanya laknat yang diberikan oleh Allah
Swt kepada pelaku nimas}.Kalau dilihat secara sekilas memang dapat dipahami
bahwa orang yang mencabut alis dan yang meminta dicabut alis matanya
keduanya dilaknat oleh Allah Swt.
Hadis-hadis tersebut antara lain:
Pertama yg artinya: "Telah menceritakan kepada kami Ishaq ibn Ibrahim, telah

9
mengabarkan kepada kami Jarir, dari Mansur, dari Ibrahim, dari Alqamah, dia
berkata, “Abdullah melaknat perempuan-perempuan yang membuat tato,
perempuan-perempuan yang mencabut bulu-bulu di wajah, perempuan-perempuan
yang menjarangkan gigi untuk kecantikan yang merubah ciptaan Allah.” Ummu
Ya’qub berkata, “apa ini ?” Abdullah berkata, “Mengapa aku tidak melaknat
orang yang dilaknat Rasulullah SAW dan ada dalam kitab Allah. Dai berkata,
“Demi Allah, sungguh aku telah membaca apa yang ada diantara kedua
sampulnya namun aku tidak mendapatkannya.” Dia berkata: “Demi Allah,
sekiranya engkau membacanya niscaya engkau akan akan mendapatkannya, ‘apa-
apa yang didatangkan kepada kamu oleh Rasul maka ambillah ia, dan apaapa yang
dia larang maka berhentilah’. (QS. Al-Hasyr [59]: 7). (HR. Bukhari).
Kedua yang artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibn Muqatil,
telah mengabarkan kepada kami Abdullah, telah mengabarkan kepada kami
Sufyan, dari Mansur, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Ibn Mas’ud r.a, dia berkata:
Allah melaknat perempuan-perempuan yang membuat tato, perempuan-
perempuan yang minta dibuatkan tato, perempuan yang mencabut bulu alis dan
perempuan yang menjarangkan gigi untuk kecantikan yang merubah ciptaan
Allah.” “Mengapa aku tidak melaknat orang yang dilaknat Rasulullah Saw dan
ada dalam kitab Allah ?.” (HR. Al-Bukhari).
Dan didukung dengan hadis Abu Daud yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas yang
artinya: "Telah menceritakan kepada kami Ibnu As Sarh, telah menceritakan
kepada kami Ibnu Wahb dari Usamah dari Aban bin Shalih dari Mujahid bin Jabr
dari Ibnu Abbas, dia berkata: Telah dilaknat (Allah dan Rasul-Nya) orang-orang
yang menyambung rambut dan orang yang minta disambungkan rambut, orang
yang mencabut alis mata (hingga tipis) dan orang yang minta dicabut alis
matanya, serta orang yang membuat tato dan orang yang minta dibuatkan tato
(tanpa ada penyakit). (HR. Abi Daud).
Dari hadis diatas secara tekstual dapat dipahami bahwa mencabut bulu di wajah
(alis) dilarang. Namun, yang terpenting adalah apa sebenarnya yang
melatarbelakangi teks hadis tersebut muncul, sehingga Allah Swt melarang atau
melaknat perempuan-perempuan yang mencabut alis dan yang meminta untuk
dicabut alisnya.
Padahal, pada saat ini mencabut alis yang dilakukan dalam praktek sulam alis
sedang digemari oleh perempuan-perempuan untuk memperindah penampilannya,
baik anak-anak, remaja, orang tua, selebritis, wanita karir bahkan perempuan
muslimah pun ikut melakukannya. Hal ini menarik untuk dikaji, karena alis
merupakan bagian yang penting dalam wajah dan penampilan, juga memberikan
keindahan tersendiri bagi pemiliknya. Hal

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sulam alis adalah prosedur kosmetik untuk mengisi alis dengan menanamkan
pigmen berwarna dengan tekstur menyerupai rambut asli mengikuti jalur
pertumbuhan rambut asli, alias feathering.

Dengan metode ma’anil hadis yang digunakan untuk membedah hadis hadis
tentang sulam alis maka, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud an-
namisatdalam hadis adalah perempuan-perempuan yang mencabut atau
mencukur rambut alisnya hingga tipis atau bahkan sampai menghilangkannya
dan mutanammisat
adalah perempuan-perempuan yang memintanya untuk dicabut rambut alisnya
hingga tipis atau bahkan sampai menghilangkannya. Allah Swt dan Rasul-Nya
melaknat perbuatan tersebut, baik pelaku maupun yang memintanya,
perempuan atau pun laki-laki, jika hal itu dilakukan hanya untuk kecantikan
dan keindahan,tanpa adanya udzur syar’i. Pelarangan tersebut disebabkan
karena merubah ciptaan Allah. Mencabut rambut alis hingga tipis atau bahkan

11
sampai menghilangkannya berarti menghilangkan atau merubah fungsi dari
alis itu sendiri.

Praktek sulam alis saat ini jika ditinjau dalam perspektif hadis adalah sebagai
berikut. Hadis-hadis tentang larangan an-namisat dan mutanammisat
(mencabut alis) sebagaimana telah dijelaskan diatas akan relevan diterapkan
pada praktek sulam alis, jika sulam alis yang dilakukan: pertama; terlebih
dahulu mencabut rambut alisnya hingga tipis atau bahkan semuanya, kedua,
tinta yang digunakan dapat menghalangi tembusnya air wudhu ke kulit, ketiga,
dapat membahayakan bagi kesehatan. Jika sulam alis hanya sekedar mengisi
sela-sela alis yang kosong untuk mempertebalnya dan tinta yang digunakan
berupa hennayang tidak menghalangi air wudhu dan aman bagi kesehatan,
maka perbuatan tersebut tidak termasuk yang dilaknat oleh Allah Swt dan
RasulNya.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Aini Qurrotu. 2015. Hadis - Hadis Tentang Larangan Mencukur Alis . Yogyakarta
: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Asep, Abdul. 2015. Sulam Alis Dalam Perspektif Hadis. Semarang : UIN
Walisongo Semarang
Quamila, Ajeng. 2021. Apakah Sulam Alis Aman Bagi Kesehatan. Hello sehat

12

Anda mungkin juga menyukai