Anda di halaman 1dari 30

PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENILAIAN

DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN


LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Oleh :
Baharuddin
NIRWASITA TANTRA

SISTEMATIKA
PENILAIAN

SISTEMATIKA
PENYUSUNAN

MEKANISME
PENULISAN

MEKANISME
PENILAIAN
❖ Penghargaan Pemerintah yg diberikan kpd
Kepala Daerah terpilih atas
kepemimpinannya dlm merumuskan dan
menerapkan kebijakan, dan/atau
program kerjanya guna memperbaiki
kualitas lingkungan hidup di daerahnya
❖ Penghargaan Nirwasita Tantra didasarkan
kpd penilaian atas Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerahnya yg
dituangkan dlm Dokumen Informasi
Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah
MEKANISME SISTEMATIKA MEKANISME
PENYUSUNAN PENYUSUNAN PENILAIAN
PEDOMAN PENYUSUNAN
• Disusun oleh Tim yg dibentuk oleh Kepala Daerah, yg
keanggotaannya melibatkan unsur-unsur Organisasi Perangkat
Daerah terkait, Perguruan Tinggi, & Lembaga Masyarakat, &
1 dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala Daerah

• Penetapan isu prioritas dengan menggunakan pendekatan


PSR (Pressure State and Response). Isu prioritas minimal 3

2 (tiga) & maksimal 5 (lima)

• Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan


Lingkungan Hidup Daerah selambat-lambatnya mulai
disusun pada awal Bulan Januari, dan telah selesai paling
3 lambat pada pertengahan bulan April
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah terdiri atas 2 (dua) buku :

BUKU-I BUKU-II
• buku yg menyajikan • buku yg berisikan laporan
Ringkasan Eksekutif dari utama informasi kinerja
Informasi Kinerja pengelolaan lingkungan
Pengelolaan Lingkungan hidup daerah.
Hidup Daerah. • Laporan utama ini disajikan
• Ringkasan Eksekutif dg melakukan hubungan
maksimal terdiri atas 15 kausalitas antara unsur-
halaman unsur penyebab terjadinya
persoalan lingkungan hidup,
status, dan upaya untuk
memperbaiki kualitas
lingkungan (Pressure State
and Response Analysis).
Bagian Awal :
1. Halaman Sampul

2. Halaman Pernyataan

3. Halaman Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Daftar Tabel

6. Daftar Gambar

7. Daftar Lampiran
Bagian Utama :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat mengenai :
(a) latar belakang;
(b) profil atau keadaan umum daerah termasuk kekhususan
kondisi ekologisnya;
(c) gambaran singkat proses penyusunan dan perumusan
isu prioritas termasuk proses penyusunan dokumen
informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah;
(d) maksud dan tujuan; dan
(e) ruang lingkup penulisan
BAB II. ISU PRIORITAS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

jelas dan fokus


paling banyak 5 (lima) dan paling sedikit 3 (tiga).
Mengungkap keunikannya daerah
Kriteria pilihan isu prioritas misalnya:
(1) kerusakan SDA, kehati ;
(2) pencemaran atau kerusakan lh yang berdampak signifikan
terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan kualitas
lingkungan hidup; dan
(3) mendapat perhatian publik yang luas dan perlu ditangani
segera (urgen).
Informasi penting yang dicantumkan adalah proses perumusan isu
prioritas
BAB III. ANALISIS PRESSURE, STATE, DAN RESPONSE
ISU LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Memuat analisis Pressure, State, dan Response untuk masing-


masing isu Lingkungan Hidup Daerah, yang meliputi :
(1) Tataguna lahan dan laut,
(2) Kualitas air,
(3) Kualitas udara,
(4) Resiko Bencana,
(5) Perkotaan
a. Tataguna lahan
 Wajib memasukan data rencana tata ruang dan
pemanfaatanpada daerah yang berada di wilayah pesisir dan
laut.
 Data yang berkaitan dengan tataguna lahan berikut
perubahannya
Misal, luas penggunaan lahan berdasarkan tata ruang wilayah,
luas wilayah yang digunakan untuk usaha pemanfaatan hutan,
perkebunan, pertambangan, pariwisata, dan lain sebagainya.
 Data tidak hanya berbentuk angka (nominal), tetapi juga dengan
prosentase
(misalnya luas hutan lindung = 20.000 ha atau x % dari luas
wilayah administrasi daerah ybs).
 Lengkapi juga data yang berkaitan dengan perizinan
penggunaan atau pemanfaatan lahan sesuai dengan skala
ekonominya (besar, menengah, dan kecil) termasuk status
perizinannya (nama lengkap pemegang izin, luasan dan lokasi
perizinannya).

12
....... Tataguna lahan
 Data berbentuk spasial (peta) wajib digunakan.
 Analisis pressure, state dan response wajib
didukung dengan data berkala (time series).
 Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan
primer.
Sebagai contoh state pengurangan atau
penurunan hutan lindung, pressure-nya
dijelaskan dan didukung dengan data berkala
(time series), demikian juga jelaskan response
telah dilakukan oleh daerah dengan didukung
oleh data.
 Data yang mendukung Tabel 1 s/d Tabel 14.
Data tambahan yang mendukung dapat dicantumkan

13
b. Kualitas Air
 Data yang disajikan meliputi kualitas air sungai, air
tanah, dan air laut (berada dalam wilayah pesisir dan
laut).
Contoh analisis
state air sungai tercemar industri tekstil, yang
menjadi pressure adalah masih kurangnya industri
yang memiliki IPAL, response-nya mendorong
penaatan industri agar membangun IPAL melalui
pengawasan dan penegakan hukum.

14
...... Kualitas Air
 Data yang menunjang analisis PSR
Data kualitas dan kuantitas air DAS,
jumlah penduduk yang tergantung dengan DAS,
jumlah industri dan non industri pencemar (sumber
pencemar) serta instalasi pengelolaan limbahnya,
penggunaan air tanah, pipanisasi dan layanan air bersih,
perizinan dan status kawasan pemanfaatan air,
transportasi laut dan sungai,
limbah domestik, irigasi
bahan pencemar.
 Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan primer.
 Data pendukung adalah Tabel 15 s/d Tabel 24.
Data tambahan yang mendukung dapat dicantumkan

15
c. Kualitas Udara
 Data yang dituangkan meliputi status mutu udara ambien, Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU), kebakaran hutan dan lahan, ISPA,
sumber pencemar (bergerak dan tidak bergerak), konsumsi BBM,
bahan pencemar.
Contoh analisis :
State kondisi udara ambien yang tercemar oleh logam berat,
pressure adalah kondisi penggunaan BBM, kondisi kendaraan
bermotor termasuk penjualannya, kondisi jalan, dan kondisi
industri pencemar.
Response dalam bentuk upaya-upaya yang dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut,
tentunya dituangkan dalam bentuk kebijakan dan program,
berikut dengan pelaksanaan dari peraturan dan program
tersebut
 Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan primer.
 Data pendukung adalah Tabel 28 s/d Tabel 33.
Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

16
d. Resiko Bencana
 Bencana yang dimaksudkan bisa berupa informasi rawan
bencana atau kekhususan SDA yang berpotensi
menimbulkan bencana alam (seperti gempa tektonik, gempa
vulkanik, gempa runtuhan, banjir, longsor), bencana non alam
(seperti gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah
penyakit), dan bencana sosial (seperti konflik sosial).
Info tekanan berupa persoalan yang memicu terjadi state
bencana, misalnya Pressure perubahan penggunaan lahan
(land use), penyempitan badan sungai, kondisi drainase dll.
Data yang dituangkan dalam response adalah peraturan dan
program berikut dengan pelaksanaan dari peraturan dan
program tersebut.
 Informasi peta rawan lingkungan mutlak diperlukan untuk
analisis pada sub bab ini.
 Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan primer.
 Data minimal yang digunakan adalah Tabel 37 s/d Tabel 40.
Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

17
e. Perkotaan
 Kemunduran lingkungan perkotaan dapat dilihat dari aspek fisik
(pencemaran air, udara, kerusakan lahan, dan timbulan sampah) dan aspek
sosial ekonomi (dampak dari manusia yang membuat kehidupan kurang
nyaman).
Contoh analisis :
Salah satu permasalahan perkotaan adalah state persampahan, yang
meliputi sampah domestik (sampah rumah tangga dan sampah sejenis
rumah tangga), dan sampah spesifik.
Data yang dituangkan dalam pressure adalah penyebab terjadinya
persoalan sampah,bisa berupa sumber sampah, produksi sampah,.
Response adalah upaya yang dilakukan dari mulai pengurangan dan
penanganan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan sampah, dan
sarana prasarana pengelolaan sampah, serta data berbentuk peraturan
atau program daerah.
 Kriteria data jelas, relevan, mutakhir, dan primer
 Data tambahan yang menunjang analisis dapat dituangkan disini.

18
BAB IV. INOVASI DAERAH DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

• Memuat inisiatif-inisiatif yg dilakukan oleh kepala daerah dlm


upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Inisiatif
meliputi kegiatan atau program yg terkait dengan isu-isu
perubahan iklim, perbaikan kualitas lingkungan, perbaikan
kualitas sumberdaya alam, dan perbaikan tata kelola
lingkungan.
BAB V. PENUTUP
• Memuat intisari (simpulan) dari Bab II s/d Bab IV, dan rencana
tindak lanjutnya termasuk yg berimplikasi kpd kebijakan kepala
daerah.

DAFTAR PUSTAKA
• Pustaka yg diacu harus memenuhi kriteria relevan, mutakhir, dan
primer.
LAMPIRAN
• Berupa lampiran-lampiran yg relevan dg penulisan dokumen
informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah, seperti
perhitungan data, peta, foto, keputusan kepala daerah yg terkait
penyusunan informasi kinerja pengelolaan lingkungan hidup
daerah, dan daftar riwayat hidup tim penyusun.
PEMBAGIAN TIPOLOGI WILAYAH

1. Daratan tanpa laut

2. Daratan dan Pesisir

3. Pulau – pulau kecil


KRITERIA PENILAIAN
B. PERSYARATAN ADMINISTRASI
Nilai
No Kriteria Tidak
Ada (2)
Ada (0)
1 Tanda tangan Kepala Daerah pada Kata Pengantar 2 0
2 Surat Pernyataan Perumusan Isu Prioritas Secara Partisipatif melibatkan
stakeholder (OPD, Akademisi, Pemerintah, Masyarakat,) 0
3 SK Tim Penyusun 2
4 Keterlibatan stakeholder (akademisi, LSM, masyarakat, dll) dalam SK tim
penyusun 2
5 Biodata penyusun 0
6 Peta spatial daerah 2
7 Kelengkapan dokumen utama dan ringkasan eksekutif 0
Jumlah 8 0

8
Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

Provinsi : …….
Kabupaten/Kota : …………………………………….
Tipologi : Daratan dan pesisir
A. KELENGKAPAN DATA
Kemutakhiran Sumber Tabel
Kelengkapan Tabel
Data Data Tambahan
No. Tabel Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (lembaga Jumlah
(2015-2016 = 2, pemerinta (Ada = 2,
(Ada = 2, tidak = 0 )
<2015 = 0 ) h = 2, tidak = 0 )
bukan = 0 )
1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 2 2 8
2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 2 2 8
3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 2 2 8
4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 2 2 2 2 8
5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 2 2 2 0 6
6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 2 2 2 0 6
7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 2 2 2 0 6
8 Tabel 8. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove 2 2 2 2 8
. Tabel 9. Luas dan Kerusakan Padang Lamun 2 2 2 2 8
. Tabel 10. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang 2 2 2 2 8
. Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 2 2 0 6
. Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 2 2 0 6
52 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6
53 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6
Jumlah 104 102 104 42 352

Keterangan : Rata-rata 6,64


Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

Provinsi : X
Kabupaten : X
Tipologi : Daratan tanpa laut
A. KELENGKAPAN DATA
Kemutakhiran Sumber Tabel
Kelengkapan Tabel
Data Data Tambahan
No. Tabel Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (lembaga
(2015-2016 = 2, pemerinta (Ada = 2,
(Ada = 2, tidak = 0 ) Jumlah
<2015 = 0 ) h = 2, tidak = 0 )
bukan = 0 )
1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 2 0 6

2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 2 0 6


3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 2 0 6
4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 2 2 2 0 6
5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 2 2 2 0 6
6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 2 2 2 0 6
7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 0 0 0 0 0
8 Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 2 2 0 6
9 Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 2 2 0 6
10 Tabel 13. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan 6
Galian 2 2 2 0
11 Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi 2 2 2 0 6
. Tabel 15. Kondisi Sungai 2 2 2 0 6
. Tabel 16. Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung 2 2 2 0 6
. Tabel 17. Kualitas Air Sungai 2 2 2 0 6
48 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6
49 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6
Jumlah 86 90 90 0 266
Rata-rata 5,43
Form Penilaian Penapisan Data Nirwasita Tantra Tahun 2016

Provinsi : X
Kabupaten : X
Tipologi : Daratan dan pesisir
A. KELENGKAPAN DATA
Kemutakhiran Sumber Tabel
Kelengkapan Tabel
Data Data Tambahan
No. Tabel Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (lembaga Jumlah
(2015-2016 = 2, pemerinta (Ada = 2,
(Ada = 2, tidak = 0 )
<2015 = 0 ) h = 2, tidak = 0 )
bukan = 0 )
1 Tabel 1. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya 2 2 0 0 4

2 Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama 2 2 0 0 4


3 Tabel 3. Luas Hutan Berdasarkan Fungsi dan Status 2 2 0 0 4
4 Tabel 4. Luas Lahan Kritis di Dalam Luar Kawasan Hutan 0 0 0 0 0
5 Tabel 5. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air 0 0 0 0 0
6 Tabel 6. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering 0 0 0 0 0
7 Tabel 7. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah 0 0 0 0 0
8 Tabel 8. Luas dan Kerapatan Tutupan Mangrove 2 0 0 0 2
9 Tabel 9. Luas dan Kerusakan Padang Lamun 2 2 2 0 6
10 Tabel 10. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang 2 2 2 0 6
11 Tabel 11. Luas Perubahan Penggunaan Lahan 2 0 0 0 2
12 Tabel 12. Jenis Pemanfaatan Lahan 2 0 0 0 2
13 Tabel 13. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis Bahan 6
Galian 2 2 2 0
. Tabel 14. Realisasi Kegiatan Penghijauan dan Reboisasi 0 0 0 0 0
. Tabel 15. Kondisi Sungai 0 0 0 0 0
. Tabel 16. Kondisi Danau/Waduk/Situ/Embung 2 0 0 0 2
52 Tabel 52. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 2 2 2 0 6
53 Tabel 53. PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2 2 2 0 6
Jumlah 70 60 44 0 174

Keterangan : Rata-rata 3,28


KOMPONEN KELENGKAPAN ANALISIS NILAI
STATE 1. Kondisi Ada : 2;
Ada namun data tdk relevan : 1;
2. Trend Tidak Ada : 0;
3. Cakupan Pengukuran (Kab/Kota atau
Kecamatan atau jumlah sungai yg
dipantau, atau jumlah lokasi
pengukuran kualitas udara)
PRESSURE 1. Ragam Tekanan Ada : 2;
Ada namun data tdk relevan : 1;
2. Besaran Tekanan (magnitude of
Tidak Ada : 0;
pressure)
3. Trend menurut waktu

RESPONSE 1. Kebijakan yg sejalan dg pengendalian Ada : 2;


isu prioritas serta pressure terkait Ada namun data tdk relevan : 1;
Tidak Ada : 0;
2. Kapasitas (SDM, Anggaran)
3. Tata Kelola (SOP, Keterbukaan
Informasi Publik, Pencegahan Korupsi)
Contoh hasil penilaian :

Nilai

State Pressure Response


Total
No. Kabupaten/Kota Kelengkapan Kemutakhiran Sumber Ranking
Cakupan Trend Penilaian
Tabel Data Data Ragam Besaran Tata
Kondisi Trend Pengukura menurut Kebijakan Kapasitas
Tekanan Tekanan Kelola
n Waktu
1 Kabupaten A 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 23 1
2 Kabupaten B 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 21 2
3 Kabupaten C 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 20 3
:
:
:
dst

• Total hasil penilaian = bobot tabel data + penilaian analisis


• Hasil penilaian digunakan untuk menentukan urutan ranking per provinsi
• Pemberian ranking diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah
TERIMA KASIH
TINGKAT PROVINSI
• Jawa Timur
• Sumatera Barat

TINGKAT KABUPATEN
• Malang
• Dharmasraya
• Sukoharjo

TINGKAT KOTA
• Surabaya
• Balikpapan
• Bukittinggi

Anda mungkin juga menyukai