Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
RINGKASAN EKSEKUTIF
A. Latar Belakang
Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang banyak memiliki potensi,
khususnya sektor industri, pertanian dan pariwisata. Hal ini menyebabkan
eksploitasi terhadap Sumber Daya Alam yang berlebihan sehingga berdampak pada
rusaknya lingkungan seperti erosi, penurunan kualitas tanah, rusaknya areal hutan,
terbatasnya sumber air, menurunnya sumber energi, polusi udara, menipisnya
lapisan ozon dan meningkatnya perubahan iklim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
pola konsumsi terhadap kebutuhan masyarakat yang berwawasan lingkungan, yaitu
kesadaran tindakan untuk memenuhi kebutuhan dengan tidak membahayakan
lingkungan serta tanpa mengurangi hak generasi mendatang.
Permasalahan lingkungan hidup pada umumnya menyangkut dimensi yang
luas, yaitu lintas ruang, lintas pelaku, dan lintas generasi. Pelaporan status
lingkungan hidup sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup
dapat menjadi alat yang berguna dalam menilai, menentukan prioritas masalah,
membuat rekomendasi bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan untuk
membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan
menerapkan mandat pembangunan berkelanjutan.
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(DIKPLHD) dilakukan penyusunan oleh daerah dan menjadi syarat dan indikator
penilaian untuk seleksi Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2017 bagi kepala
daerah. Keterkaitan dengan hal tersebut diatas maka Pemerintah Kabupaten
Jombang melakukan penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2017 yang akan menjadi informasi kinerja Bupati
Jombang dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di tahun 2017. Informasi
tersebut harus menggambarkan keadaan/kondisi lingkungan hidup, penyebab dan
dampak permasalahannya, serta respon pemerintah daerah dan masyarakat dalam
menanggulangi permasalahan lingkungan hidup tersebut.
Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan data dan informasi sebagai
referensi utama bagi perbaikan pengambilan kebijakan dan keputusan pada semua
tingkat, meningkatkan kesadaran dan kepahaman akan kecenderungan dan kondisi
Buku I 1
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
lingkungan hidup (tata guna lahan, kualitas air, kualitas udara, resiko bencana dan
perkotaan), menyajikan isi prioritas lingkungan hidup dengan menggunakan model
pressure-state-response (PSR) serta menyajikan kausalitas antara faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan hidup dan menyajikan indeks kualitas lingkungan
hidup (IKLH) Kabupaten Jombang yang diharapkan selalu berkembang sesuai
target nasional yang di sepakati. Metode analisis yang digunakan adalah Pressure
– State - Response (PSR) yaitu; indikator tekanan terhadap lingkungan hidup
(Pressure), indikator ini menggambarkan tekanan dari kegiatan manusia terhadap
lingkungan hidup dansumber daya alam. Indikator kondisi lingkungan hidup
(State), indikator ini mengambarkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Indikator respon (Response), indikator ini menunjukkan tingkat
upaya dari para pemangku kepentingan terutama pemerintah terhadap status
lingkungan hidup.
Buku I 2
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
proiritas adalah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan diperoleh urutan isu
prioritas :
1. PENGELOLAAN SAMPAH
Permasalahan sampah di Kabupaten Jombang sudah dimulai sejak awal yaitu
dari sumber sampah. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk dari
tahun ke tahun menyebabkan tingginya volume sampah yang dihasilkan, baik
dari keperluan individu maupun dari kegiatan-kegiatan penunjang lain seperti
pasar, perkantoran dll.
2. ALIH FUNGSI LAHAN AKIBAT AKTIFITAS PERTAMBANGAN
Salah satu isu yang menjadi prioritas di Kabupaten Jombang pada tahun 2016
ini berkaitan dengan pertambangan.Semua tambang yang berizin masih aktif
melakukan penambangan. Sedangkan 65 lokasi tambang ilegal, 21 lokasi
diantaranya masih aktif melakukan penambangan dan 44 lokasi sudah tidak
aktif.
3. PENGELOLAAN LIMBAH B3
Berdasarkan kapasitas produksinya, jenis industri daur ulang ulang slag
alumunium di Kabupaten Jombang terbagi menjadi industri besar, industri
sedang, dan industri kecil.
4. PENCEMARAN AIR
Berdasarkan hasil pengawasan kualitas air sungai di 18 lokasi titik pantau
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, didapatkan
perbandingan kondisi sungai di Kabupaten Jombang pada tahun 2017 sebagian
besar tercemar ringan dengan prosentase sebesar 64 % dan sebagian yang lain
memenuhi baku mutu dengan prosentase sebesar 36 %.
5. BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
Salah satu isu yang menjadi prioritas di Kabupaten Jombang pada tahun 2017
ini berkaitan dengan perubahan iklim. Isu ini diangkat sebagai isu prioritas
karena pengaruh Emisi gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran minyak,
batubara dan juga pembukaan hutan, telah menyebabkan pemanasan global dan
perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim ini sangat luas, mencakup
Buku I 3
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
banyak sektor dalam kehidupan manusia dan dapat disaksikan di semua daerah
termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas hilir di Kabupaten
Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo.
Buku I 4
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
2. Analisis Pressure
Tekanan tata guna lahan paling utama adalah terjadi akibat angka pertumbuhan
penduduk yang pada 5 tahun belakang berkisar 0,68% (tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016) dan pergeseran pola pikir masyarakat untuk
memaksimalkan produktivitas lahan yang dimilikinya, sehingga berakibat
terhadap perubahan fungsi lahan yang semula berupa lahan pertanian,
tegalan atau perkebunan menjadi lahan permukiman.
3. Analisis Response
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang untuk
meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup adalah dengan membuat
beberapa strategi, salah satunya berkaitan dengan penggunaan lahan. Strategi
tersebut antara lain: meningkatkan pengawasan lingkungan di wilayah
tambang, meningkatkan hasil indeks tutupan lahan dan meningkatkan
pengawasan hutan lindung.
C.2 Air
1. Analisis State
Kabupaten Jombang memiliki 42 sungai yang tersebar hampir di seluruh kabupaten
Jombang, salah satunya merupakan aliran sungai lintas kabupaten yaitu DAS
Brantas. Sungai-sungai utama di Kabupaten Jombang yaitu Sungai Konto dan
Sungai Ginting.
2. Analisis Pressure
Meningkatnya jumlah potensi pencemar air baik dari aktifitas manusia ataupun dari
buangan limbah cair 577 kegiatan usaha/industri di Kab. Jombang.
3. Analisis Response
Salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten Jombang terkait
pengendalian pencemaran air adalah dengan membangun IPAL skala komunal.
Jumlah IPAL komunal yang telah terbangun sebanyak 29 unit dengan total
kapasitas yang mampu dioleh sebesar 1.387 m3 yang mampu melayani 1.067 KK
tersambung.
Selain melakukan pengolahan limbah domestik secara terpusat, Pemerintah Daerah
Kabupaten Jombang juga melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi
Buku I 5
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
C.3 Udara
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara ambien yang dilakukan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang pada Tahun 2017, dilakukan
sebanyak 2x yaitu pada semester I dan semester II. Hasil pengujian kualitas udara
ambien di beberapa lokasi yaitu dikawasan pemukiman, kawasan industri dan
padat lalu lintas menunjukkan bahwa hampir semua parameter udara memenuhi
baku mutu. Pencemaran udara dapat mempengaruhi suhu udara lingkungan
disekitarnya.
1. Analisis State
Hasil pengujian kualitas udara ambien dilaksanakan 2x dengan tempat yang
berbeda yang mewakili daerah pemukiman, industri dan padat lalu lintas
menunjukkan parameter udara ambien (SO2 dan NO2) masih memenuhi
baku mutu.
2. Analisis Pressure
Semakin bertambah banyaknya jumlah kendaraan bermotor akan
meningkatkan resiko pencemaran udara oleh gas buang kendaraan tersebut.
Buku I 6
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
2. Analisis Pressure
a. Banjir
Banjir terjadi karena luapan air yang sungai dan jebolnya tanggul sungai
akibat hujan deras dan kiriman air dari hulu. Pada tahun 2017 kejadian
banjir meningkat menjadi drastis dari tahun 2016 yaitu sebanyak 102
Kejadian.
b. Bencana Kebakaran Hutan
Pada tahun 2017 di Kabupaten Jombang tidak ada bencana kebakaran
hutan, sehingga tidak kerugian.
c. Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi
Pada tahun 2017 tidak terjadi bencana tanah longsor maupun gempa
bumi.
Buku I 7
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
3. Analisa Response
Upaya Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menangani masalah
bencana alam banjir dan tanah longsor adalah dengan meningkatkan jumlah
desa tangguh bencana. Penanganan bencana dilakukan oleh BPBD
bekerjasama dengan semua organisasi perangkat daerah di lingkup
Pemerintah Kabupaten Jombang serta para relawan (pelaku usaha, perguruan
tinggi, LSM, masyarakat).
Buku I 8
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
C.5 Perkotaan
1. Analisis State
a. Permukiman
Pada wilayah Kabupaten Jombang, perkembangannya difasilitasi oleh
Pemerintah dan instansi swasta melalui pembangunan perumahan untuk
masyarakat.
2. Analisis Pressure
a. Permukiman
Bertambahnya jumlah penduduk, maka akan mennyebabkan
bertambahnya permukiman
b. Jumlah Rumah Tangga Miskin
Buku I 9
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
Buku I 10
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
Buku I 11
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
4.5. Inovasi
Beberapa inovasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten
Jombang berupa program atau kegiatan utamanya yang melibatkan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, antara lain :
Buku I 12
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
Buku I 13
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
j. Kampung beriman
Sampai dengan saat ini belum ada prosedur maupun mekanisme di
lingkup Kabupaten untuk mengukur keberhasilan upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarakat. Sehingga pada
tahun 2017 mulai diperkenalkan disosialisasikan dan diperkenalkan
program Kampung Beriman dan menetapkan beberapa desa/ kelurahan
sebagai obyek pilot project Kampung Beriman (Kawasan Masyarakat
Peduli Lingkungan Bersih Indah dan Nyaman).
Buku I 14
Ringkasan Eksekutif
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017
E. Kesimpulan
Dokumen Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah sebagai bagian dari
pertanggungjawaban pemerintah dalam pencapaian program-program terkait target
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kepada publik. Pemerintah
Kabupaten Jombang telah melakukan review indikator kinerja utama pada RPJMD
Kabupaten Jombang dengan menambahkan IKLH untuk mengukur kinerja
pengelolaan lingkungan hidup. Pada tahun 2017 nilai IKLH Kabupaten Jombang
sebesar 73, 57 (cukup), nilai ini telah melampau target RPJMD pada tahun 2017
sebesar 65-65,5.
Hal lain yang masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target yang direncanakan
adalah mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha untuk berperan lebih
aktif dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. Kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
lingkungan hidup yang lebih baik. Melalui upaya pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan dimana kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Jombang dapat
ditingkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungannya, sehingga tujuan
pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.
Buku I 15
Ringkasan Eksekutif