Anda di halaman 1dari 16

 

 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

RINGKASAN EKSEKUTIF

A. Latar Belakang
Kabupaten Jombang merupakan kabupaten yang banyak memiliki potensi,
khususnya sektor industri, pertanian dan pariwisata. Hal ini menyebabkan
eksploitasi terhadap Sumber Daya Alam yang berlebihan sehingga berdampak pada
rusaknya lingkungan seperti erosi, penurunan kualitas tanah, rusaknya areal hutan,
terbatasnya sumber air, menurunnya sumber energi, polusi udara, menipisnya
lapisan ozon dan meningkatnya perubahan iklim. Oleh karena itu dibutuhkan suatu
pola konsumsi terhadap kebutuhan masyarakat yang berwawasan lingkungan, yaitu
kesadaran tindakan untuk memenuhi kebutuhan dengan tidak membahayakan
lingkungan serta tanpa mengurangi hak generasi mendatang.
Permasalahan lingkungan hidup pada umumnya menyangkut dimensi yang
luas, yaitu lintas ruang, lintas pelaku, dan lintas generasi. Pelaporan status
lingkungan hidup sebagai sarana penyediaan data dan informasi lingkungan hidup
dapat menjadi alat yang berguna dalam menilai, menentukan prioritas masalah,
membuat rekomendasi bagi penyusunan kebijakan dan perencanaan untuk
membantu pemerintah daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup, dan
menerapkan mandat pembangunan berkelanjutan.
Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(DIKPLHD) dilakukan penyusunan oleh daerah dan menjadi syarat dan indikator
penilaian untuk seleksi Penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2017 bagi kepala
daerah. Keterkaitan dengan hal tersebut diatas maka Pemerintah Kabupaten
Jombang melakukan penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2017 yang akan menjadi informasi kinerja Bupati
Jombang dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup di tahun 2017. Informasi
tersebut harus menggambarkan keadaan/kondisi lingkungan hidup, penyebab dan
dampak permasalahannya, serta respon pemerintah daerah dan masyarakat dalam
menanggulangi permasalahan lingkungan hidup tersebut.
Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan data dan informasi sebagai
referensi utama bagi perbaikan pengambilan kebijakan dan keputusan pada semua
tingkat, meningkatkan kesadaran dan kepahaman akan kecenderungan dan kondisi

Buku I 1 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

lingkungan hidup (tata guna lahan, kualitas air, kualitas udara, resiko bencana dan
perkotaan), menyajikan isi prioritas lingkungan hidup dengan menggunakan model
pressure-state-response (PSR) serta menyajikan kausalitas antara faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan hidup dan menyajikan indeks kualitas lingkungan
hidup (IKLH) Kabupaten Jombang yang diharapkan selalu berkembang sesuai
target nasional yang di sepakati. Metode analisis yang digunakan adalah Pressure
– State - Response (PSR) yaitu; indikator tekanan terhadap lingkungan hidup
(Pressure), indikator ini menggambarkan tekanan dari kegiatan manusia terhadap
lingkungan hidup dansumber daya alam. Indikator kondisi lingkungan hidup
(State), indikator ini mengambarkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Indikator respon (Response), indikator ini menunjukkan tingkat
upaya dari para pemangku kepentingan terutama pemerintah terhadap status
lingkungan hidup.

B. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah


Penetapan isu prioritas didasarkan proses secara partisipatif yang
melibatkan pemangku kepentingan. Proses pelibatan pemangku kepentingan ini
dilakukan dilakukan untuk menjaring / mengidentifikasi isu prioritas daerah
Kabupaten Jombang melalui Focus Group Discussion (FGD). FGD telah
dilaksnakan pada tanggal 8 Maret 2018 dengan melibatkan beberapa Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terkait, perguruan tinggi dan LSM lingkungan hidup di
wilayah Kabupaten Jombang. Penetapan isu prioritas dilakukan berdasarkan 3
kriteria yaitu : (1) Kerusakan sumber daya alam / keanekaragaman hayati, (2)
pencemaran / kerusakan lingkungan hidup yang terjadi berdampak signifikan
terhadap kehidupan sosial, ekonomi, budaya, dan kualitas lingkungan hidup, dan
(3) mendpar perhatian publik yang luas dna perlu segera ditangani.
Proses penyusunan dan perumusan isu lingkungan hidup dibantu
pendekatan PSR (Pressure State and Response) untuk memberi pemahaman
kerangka prioritas dari persoalan-persoalan yang muncul. Dari kelima isu tersebut
dilakukan penilaian apakah isu yang paling prioritas dan dilakukan perangkingan/
pembobotan. Pendekatan atau metode yang digunakan menentukan pembobotan isu

Buku I 2 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

proiritas adalah dengan Analytic Hierarchy Process (AHP) dan diperoleh urutan isu
prioritas :
1. PENGELOLAAN SAMPAH
Permasalahan sampah di Kabupaten Jombang sudah dimulai sejak awal yaitu
dari sumber sampah. Hal ini dikarenakan peningkatan jumlah penduduk dari
tahun ke tahun menyebabkan tingginya volume sampah yang dihasilkan, baik
dari keperluan individu maupun dari kegiatan-kegiatan penunjang lain seperti
pasar, perkantoran dll.
2. ALIH FUNGSI LAHAN AKIBAT AKTIFITAS PERTAMBANGAN
Salah satu isu yang menjadi prioritas di Kabupaten Jombang pada tahun 2016
ini berkaitan dengan pertambangan.Semua tambang yang berizin masih aktif
melakukan penambangan. Sedangkan 65 lokasi tambang ilegal, 21 lokasi
diantaranya masih aktif melakukan penambangan dan 44 lokasi sudah tidak
aktif.
3. PENGELOLAAN LIMBAH B3
Berdasarkan kapasitas produksinya, jenis industri daur ulang ulang slag
alumunium di Kabupaten Jombang terbagi menjadi industri besar, industri
sedang, dan industri kecil.
4. PENCEMARAN AIR
Berdasarkan hasil pengawasan kualitas air sungai di 18 lokasi titik pantau
dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, didapatkan
perbandingan kondisi sungai di Kabupaten Jombang pada tahun 2017 sebagian
besar tercemar ringan dengan prosentase sebesar 64 % dan sebagian yang lain
memenuhi baku mutu dengan prosentase sebesar 36 %.
5. BENCANA AKIBAT PERUBAHAN IKLIM
Salah satu isu yang menjadi prioritas di Kabupaten Jombang pada tahun 2017
ini berkaitan dengan perubahan iklim. Isu ini diangkat sebagai isu prioritas
karena pengaruh Emisi gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran minyak,
batubara dan juga pembukaan hutan, telah menyebabkan pemanasan global dan
perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim ini sangat luas, mencakup

Buku I 3 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

banyak sektor dalam kehidupan manusia dan dapat disaksikan di semua daerah
termasuk di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas hilir di Kabupaten
Jombang, Mojokerto dan Sidoarjo.

C. Analisis Pressure, State, Dan Response Isu Lingkungan Hidup Daerah


Analisis isu lingkungan dan evaluasi kebijakan dilakukan dengan
menggunakan pendekatan PSR (Pressure – State – Response). Kondisi
lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara tidak
langsung memicu perubahan lingkungan. Beberapa faktor yang secara tidak
langsung menjadi pemicu (drivers) terjadinya perubahan kondisi lingkungan hidup
di Kabupaten Jombang antara lain adalah tata guna lahan, kualitas air, kualitas
udara, resiko bencana, dan perkotaan.

C.1 Tata Guna Lahan


Kabupaten Jombang memiliki luas wilayah sebesar 115.950,52 Ha yang
terbagi atas berbagai macam penggunaan lahan. Penggunaan lahan utama terbagi
menjadi hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perkebunan, lahan kering,
permukiman, perkotaan, pertambangan dan industri. Ditinjau berdasarkan
penggunaan lahannya, Kabupaten Jombang terbagi atas empat macam
penggunaan tanah, yaitu (1) lahan non pertanian; (2) lahan sawah; (3) luas lahan
kering (3) lahan perkebunan; (4) luas lahan hutan. Penggunaan lahan di Kabupaten
Jombang dapat ditinjau berdasarkan data penggunaan lahan utama dan
berdasarkan luas kawasan hutan berdasarkan fungsi/status. Data yang diperoleh
dari Dinas Perhutani Kabupaten Jombang dan Perda 21/2009 tentang RTRW
Kabupaten Jombang menunjukkan bahwa luas wilayah Kabupaten Jombang jika
dilihat dari penggunaan lahan utama, sebagian besar berupa lahan hutan
dengan luas 38.009,89 Ha.
1. Analisis State
Akumulasi peningkatan lahan permukiman, industri dan pertambangan yang
cukup signifikan ini memberikan tekanan tersendiri terhadap kondisi
lingkungan.

Buku I 4 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

2. Analisis Pressure
Tekanan tata guna lahan paling utama adalah terjadi akibat angka pertumbuhan
penduduk yang pada 5 tahun belakang berkisar 0,68% (tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016) dan pergeseran pola pikir masyarakat untuk
memaksimalkan produktivitas lahan yang dimilikinya, sehingga berakibat
terhadap perubahan fungsi lahan yang semula berupa lahan pertanian,
tegalan atau perkebunan menjadi lahan permukiman.
3. Analisis Response
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang untuk
meningkatkan indeks kualitas lingkungan hidup adalah dengan membuat
beberapa strategi, salah satunya berkaitan dengan penggunaan lahan. Strategi
tersebut antara lain: meningkatkan pengawasan lingkungan di wilayah
tambang, meningkatkan hasil indeks tutupan lahan dan meningkatkan
pengawasan hutan lindung.

C.2 Air
1. Analisis State
Kabupaten Jombang memiliki 42 sungai yang tersebar hampir di seluruh kabupaten
Jombang, salah satunya merupakan aliran sungai lintas kabupaten yaitu DAS
Brantas. Sungai-sungai utama di Kabupaten Jombang yaitu Sungai Konto dan
Sungai Ginting.
2. Analisis Pressure
Meningkatnya jumlah potensi pencemar air baik dari aktifitas manusia ataupun dari
buangan limbah cair 577 kegiatan usaha/industri di Kab. Jombang.
3. Analisis Response
Salah satu bentuk tanggung jawab pemerintah daerah Kabupaten Jombang terkait
pengendalian pencemaran air adalah dengan membangun IPAL skala komunal.
Jumlah IPAL komunal yang telah terbangun sebanyak 29 unit dengan total
kapasitas yang mampu dioleh sebesar 1.387 m3 yang mampu melayani 1.067 KK
tersambung.
Selain melakukan pengolahan limbah domestik secara terpusat, Pemerintah Daerah
Kabupaten Jombang juga melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi

Buku I 5 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

pencemaran air seperti Program Perlindungan Mata Air (PERMATA) untuk


penanggulangan pencemaran air daerah hulu. Beberapa kegiatan dalam Program
Perlindungan Mata Air
(PERMATA) diantara
adalah Polisi Air, Adopsi
Mata Air, Program
EDU-ECOWISATA dan
Adopsi Hutan. Untuk
penanganan pencemaran
air di daerah hilir,
dilakukan melalui program
Cinta Kasih (Cinta Kali
Bersih) dan Santri Jogo
Kali. Gambar Kegiatan PERMATA

C.3 Udara
Berdasarkan hasil pemantauan kualitas udara ambien yang dilakukan
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang pada Tahun 2017, dilakukan
sebanyak 2x yaitu pada semester I dan semester II. Hasil pengujian kualitas udara
ambien di beberapa lokasi yaitu dikawasan pemukiman, kawasan industri dan
padat lalu lintas menunjukkan bahwa hampir semua parameter udara memenuhi
baku mutu. Pencemaran udara dapat mempengaruhi suhu udara lingkungan
disekitarnya.
1. Analisis State
Hasil pengujian kualitas udara ambien dilaksanakan 2x dengan tempat yang
berbeda yang mewakili daerah pemukiman, industri dan padat lalu lintas
menunjukkan parameter udara ambien (SO2 dan NO2) masih memenuhi
baku mutu.
2. Analisis Pressure
Semakin bertambah banyaknya jumlah kendaraan bermotor akan
meningkatkan resiko pencemaran udara oleh gas buang kendaraan tersebut.

Buku I 6 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

Bahan pencemar yang terutama terdapat di dalam gas buang kendaraan


bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hindrokarbon,
berbagai oksida nitrogen (NO2) dan sulfur dioksida (SO2), dan partikulat
debu termasuk timbal (Pb).
3. Analisis Response
Dalam hal ini Pemerintah
Kabupaten Jombang membuat
Program Pengendalian Polusi
dengan indikator kinerja
persentase pemenuhan baku
mutu kualitas udara.

C.4 Resiko Bencana


Adapun bencana yang rawan terjadi di Kabupaten Jombang antara lain: angin
kencang, banjir, kebakaran, puting beliung, tanah bergerak dan tanah longsor.
1. Analisis State
Sepanjang tahun 2017, terjadi 102 kali bencana banjir. Pembangunan saluran
irigasi di lahan-lahan pertanian di daerah pegunungan yang tidak sesuai
menyebabkan terjadinya banjir bandang pada saat terjadi hujan ekstrim.

2. Analisis Pressure

a. Banjir
Banjir terjadi karena luapan air yang sungai dan jebolnya tanggul sungai
akibat hujan deras dan kiriman air dari hulu. Pada tahun 2017 kejadian
banjir meningkat menjadi drastis dari tahun 2016 yaitu sebanyak 102
Kejadian.
b. Bencana Kebakaran Hutan
Pada tahun 2017 di Kabupaten Jombang tidak ada bencana kebakaran
hutan, sehingga tidak kerugian.
c. Bencana Alam Tanah Longsor dan Gempa Bumi
Pada tahun 2017 tidak terjadi bencana tanah longsor maupun gempa
bumi.

Buku I 7 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

d. Bencana Angin Kencang dan Angin Puting Beliung


e. Bencana Kekeringan
Bencana kekeringan juga melanda Kabupaten Jombang di musim
kemarau. Pada tahun 2017 bencana kekeringan ini melanda 279 Ha
Lahan di Kabupaten Jombang yang terjadi pada 6 wilayah kecamatan.

f. Bencana Paling Parah Terjadi d Kabupaten Jombang


Pada tahun 2014 Kabupaten Jombang mengalami bencana tanah longsor
tepatnya pada tanggal 28 januari 2014 di Dsn. Kopen Ds. Ngrimbi Kec.
Bareng yang mengakibatkan 14 orang meninggal dunia dan 4 rumah
tertimbun tanah dan banjir bandang di kecamatan wonosalam pada tahun
2006 yang merusak pemukiman penduduk, infrastruktur dan fasum.

3. Analisa Response
Upaya Pemerintah Kabupaten Jombang untuk menangani masalah
bencana alam banjir dan tanah longsor adalah dengan meningkatkan jumlah
desa tangguh bencana. Penanganan bencana dilakukan oleh BPBD
bekerjasama dengan semua organisasi perangkat daerah di lingkup
Pemerintah Kabupaten Jombang serta para relawan (pelaku usaha, perguruan
tinggi, LSM, masyarakat).

Buku I 8 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

C.5 Perkotaan
1. Analisis State
a. Permukiman
Pada wilayah Kabupaten Jombang, perkembangannya difasilitasi oleh
Pemerintah dan instansi swasta melalui pembangunan perumahan untuk
masyarakat.

b. Jumlah Rumah Tangga Miskin


Menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2016, di Kabupaten Jombang
terdapat 74.340 rumah tangga miskin. Angka ini merupakan 23,10% dari
rumah tangga di Kabupaten Jombang di tahun yang sama.
c. Sumber Air Minum
Menurut Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Jombang tahun 2016,
penggunaan air sumur sebagai sumber air minum merupakan sumber
terbanyak yang digunakan rumah tangga di Kabupaten Jombang, yaitu
sebanyak 346.575 rumah tangga.
d. Sanitasi
Di Kabupaten Jombang, cara buang air besar dilakukan dengan
menyediakan jamban sendiri di dalam rumah, menyediakan jamban
bersama untuk beberapa kepala keluarga, dan tidak menyediakan jamban.
e. Pengelolaan Sampah
Dari olahan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Jombang tahun 2016, menunjukkan bahwa timbulan sampah Kecamatan
Jombang adalah timbulan terbanyak, yaitu sebesar 512,27 ton/hari,
sedangkan di Kecamatan Peterongan menghasilkan timbulan sampah paling
sedikit, yaitu 0,25 ton/hari.

2. Analisis Pressure
a. Permukiman
Bertambahnya jumlah penduduk, maka akan mennyebabkan
bertambahnya permukiman
b. Jumlah Rumah Tangga Miskin

Buku I 9 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

Indikasi angka kemiskinan dapat diketahui dengan jumlah rumah tangga


miskin. Kriteria suatu rumah tangga dinyatakan miskin menurut standar
Badan Pusat Statistis
c. Sumber Air Minum
pengguna air sumur terbesar terjadi di Kecamatan Jombang sebesar
34.574 rumah tangga, sedang pengguna air sumur terkecil terjadi di
Kecamatan Wonosalam sebesar 5 rumah tangga.
d. Sanitasi
Jumlah Rumah tangga yang telah menyediakan jamban sendiri di dalam
rumah terbanyak terdapat di Kecamatan Jombang, yaitu sebesar 39.360
rumah tangga.
e. Pengelolaan Sampah
Dari olahan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Jombang tahun 2016, menunjukkan bahwa timbulan sampah Kecamatan
Jombang adalah timbulan terbanyak, yaitu sebesar 512,27 ton/hari,
sedangkan di Kecamatan Peterongan menghasilkan timbulan sampah
paling sedikit, yaitu 0,25 ton/hari.
3. Analisis Respons
a. Permukiman
Konsep makro pengembangan kawasan permukiman adalah menata
kawasan permukiman informal agar lebih tertata dan mengembangkan
kawasan permukiman baru dengan intensitas yang lebih rendah.
b. Jumlah Rumah Tangga Miskin
Pemerintah Kabupaten Jombang menerapkan menabung sampah pada
Bank Sampah di masing – masing wilayah di Kabupaten Jombang.
c. Sumber Air Minum
Adanya peran serta masyarakat dalam pengendalian pencemaran air di
daerah hulu melalui kegiatan Polisi Air dan Permata (Perlindungan
Mata Air), serta di daerah hilir melalui kegiatan Cintakasih (Cinta Kali
Bersih) dan Komunitas Snatri Jogo Kali. Penyediaan HIPPAM juga
menjadi fokus pemerintah kabupaten jombang untuk mengatasi

Buku I 10 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

permasalahan terkait penyediaan air bersih. Hingga tahun 2017 telah


terdapat 19 unit HIPPAM.
d. Sanitasi
Pengawasan dan motivasi bertahap juga perlu dilakukan untuk
mendorong masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

D. Inovasi Daerah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup


4.1. Kelembagaan
Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, terdapat perubahan kewenangan yang dinilai membawa dampak
cukup signifikan bagi penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah, baik Pemerintah Daerah Provinsi maupun Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota dimana hal ini membawa perubahan dalam
kewenangan pelaksanaan urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi
daerah, yang diantaranya adalah berubahnya urusan pemerintahan wajib
bidang lingkungan hidup yang semula merupakan pelayanan dasar menjadi
non pelayanan dasar.
4.2. Laboratorium Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Lingkungan Hidup telah
memiliki Laboratorium Lingkungan yang beralamat di Jl. Gus Dur No. 132
Jombang, berkopetensi dan telah memiliki Sertifikat Akreditasi
Laboratorium Pengujian oleh (KAN) per 3 November 2017 berlaku sampai
dengan 2 November 2021.
4.3. Anggaran Pengelolaan Ligkungan Hidup
Anggaran pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten Jombang pada tahun
2017 sepenuhnya berasal dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah
(APBD). Pada tahun 2017 anggaran pengelolaan lingkungan hidup melalui
dinas lingkungan hidup adalah sebesar Rp. 16.933.569.407,-.
4.4. Penghargaan
Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan program dan kegiatan
sebagai motivasi bagi masyarakat, pelaku usaha dan sekolah untuk
meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup.

Buku I 11 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

4.5. Inovasi
Beberapa inovasi yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten
Jombang berupa program atau kegiatan utamanya yang melibatkan peran
serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, antara lain :

a. Program Perlindungan Mata Air (PERMATA)


Kegiatan Perlindungan Mata Air (PERMATA) didasari oleh sebaran
sumber mata air yang terdapat di Kabupaten Jombang yang berjumlah
198 Mata Air dan tersebar di 13 Kecamatan, dan berpotensi mengalami
kerusakan baik secara kualitas maupun kuantitas akibat kegiatan dan
aktivitas masyarakat, apabila tidak ada upaya bersama untuk
melindunginya
b. Polisi Air
Polisi air ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan lingkungan
mata air yang ada di Wonosalam. Kegiatan yang dilakukan dalam Polisi
Air ini antara lain menilai kualitas air sungai dengan metode
biomonitoring, melakukan pembersihan sungai, membersihkan dan
mendaur ulang sampah yang ada di sepanjang sungai, pembibitan
tumbuhan untuk konservasi sumber air, pengamatan burung,
pemanfaatan tumbuhan menjadi makanan sehat dan mengajak para
remaja di daerah Wonosalam untuk lebih peduli pada lingkungan.
c. Adopsi Mata Air
Upaya perlindungan dilakukan dengan penanaman pohon minimal pada
radius 200 meter, menjaga kualitas mata air dan melakukan kegiatan
edukasi lingkungan yang berkelanjutan.
d. Program EDU-ECOWISATA dan Adopsi Hutan
Pengembangan wisata berbasis edukasi/pembelajaran lingkungan
hidup. Wisatawan akan mendapatkan materi tentang pendidikan LH
antara lain mengenai mata air, keanekaragaman hayati dan konservasi
lahan di daerah Panglungan, Wonosalam, sekaligus diminta menanam
pohon.

Buku I 12 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

e. Santri Jogo Kali


Relawan pemantau sungai jombang yang peduli atas kebersihan sungai,
dan turut serta mengawasi kualitas buangan limbah industri.
f. CINTA KASIH (Cinta Kali Bersih)
Tujuan dilaksanakannya kegiatan fasilitasi/koordinasi program cinta
kali bersih adalah untuk meningkatkan kualitas air sungai secara
bertahap sehingga kualitas air sesuai dengan peruntukannya.
g. Jogo Tanggul Brantas
Program Jogo Tanggul adalah Program Pengamanan Sungai Brantas
yang menitik beratkan pada upaya mempertahankan fungsi Sungai
Brantas dengan melakukan perawatan sekala kecil pada daerah manfaat
sungai Brantas di sepanjang Wilayah Kabupaten Jombang dengan
membentuk petugas Jogo Tanggul.
h. Jombang Eco Creative
Event tahunan yang bertujuan mengedukasi masyarakat agar lebih
peduli terhadap lingkungan terutama terkait pengelolaan sampah

Gambar Kegiatan Jombang Eco Creative 2017


i. Program Desa/Kelurahan Berseri
Tujuan adanya program Desa/Kelurahan Berseri untuk mendorong
terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga masyarakat
desa/kelurahan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sehingga
terwujud desa/kelurahan yang bersih, sehat, lestari dan asri.

Buku I 13 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

j. Kampung beriman
Sampai dengan saat ini belum ada prosedur maupun mekanisme di
lingkup Kabupaten untuk mengukur keberhasilan upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang dilakukan oleh masyarakat. Sehingga pada
tahun 2017 mulai diperkenalkan disosialisasikan dan diperkenalkan
program Kampung Beriman dan menetapkan beberapa desa/ kelurahan
sebagai obyek pilot project Kampung Beriman (Kawasan Masyarakat
Peduli Lingkungan Bersih Indah dan Nyaman).

Gambar Kegiatan Kampung Beriman


k. Eco Pesantren
Memberdayakan Komunitas pesantren untuk meningkatkan kualitas
lingkungan yang islami berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist,
meningkatkan aktivitas yang mempunyai nilai tambah baik secara
ekonomi, sosial dan ekologi serta menjadikan pondok pesantren
sebagai pusat pembelajaran yang berwawasan lingkungan bagi
komunitas pesantren dan masyarakat sekitar. Selama tahun 2016-2017,
Dinas Lingkungan Hidup telah mengadakan pendampingan terhadap 4
pesantren yaitu: Ponpes Tebuireng, Ponpes Bahrul Ulum Denanyar,
Ponpes Tambakberas, Ponpes Darululum Peterongan.

Buku I 14 
  Ringkasan Eksekutif
 
 
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Jombang Tahun 2017 

E. Kesimpulan
Dokumen Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah sebagai bagian dari
pertanggungjawaban pemerintah dalam pencapaian program-program terkait target
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup kepada publik. Pemerintah
Kabupaten Jombang telah melakukan review indikator kinerja utama pada RPJMD
Kabupaten Jombang dengan menambahkan IKLH untuk mengukur kinerja
pengelolaan lingkungan hidup. Pada tahun 2017 nilai IKLH Kabupaten Jombang
sebesar 73, 57 (cukup), nilai ini telah melampau target RPJMD pada tahun 2017
sebesar 65-65,5.
Hal lain yang masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target yang direncanakan
adalah mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha untuk berperan lebih
aktif dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup. Kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
lingkungan hidup yang lebih baik. Melalui upaya pengelolaan lingkungan hidup
yang berkelanjutan dimana kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Jombang dapat
ditingkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungannya, sehingga tujuan
pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat dapat terwujud.

Buku I 15 
  Ringkasan Eksekutif

Anda mungkin juga menyukai