Anda di halaman 1dari 8

The power rating of flat belt drives -A wear approach

B. G. Gerbert - 1989
Flat belt modern terdiri dari kernel bahan dalam Lampiran. Tidak ada metode standar
elastomer yang diperkuat dengan serat yang yang digunakan. Prosedur itu, tampaknya
mampu menahan tegangan belt (core). Satu didasarkan pada pengujian ekstensif,
atau kedua permukaan flat belt ditutupi pengalaman, dan general engineering feeling
dengan sebuah lapisan bahan tipis yang (perasaan rekayasa umum). Jelas tidak ada
tahan akan gesekan yang tinggi (friction analisis teoritis yang menyeluruh sebelumnya.
coating & top surface).
Dalam jurnal ini, konsep keausan linier
Prosedur pengukuran power rating dari diterapkan pada penggerak flat belt. keausan
penggerak flat belt yang dijelaskan dalam dari friction coating menyebabkan penurunan
katalog manufaktur sebuah pabrik didasarkan gaya gesek dan pengoprasian yang tidak tepat
pada pengujian dan pengalaman. Tampaknya secara bertahap (excessive slip / slip
prosedur itu mungkin digunakan untuk model berlebihan). Ini harus dapat dideteksi dengan
keausan linear dari lapisan permukaan. (Rated inspeksi selama berhenti dan mungkin juga
Power (daya rata-rata) adalah daya efektif secara selama operasi.
terus menerus yang disiapkan oleh pabrik
pembuat mesin sebagaimana yang dikehendaki Kelelahan (Fatigue) pada lapisan tarik
atau RPM rata-rata dari crank shaft). (core) adalah salah satu hal dari kegagalan
mekanis. Hal ini menyebabkan belt pecah dan
1. PENGENALAN kerusakan yang tiba-tiba terjadi belt, dan
mungkin menyebabkan situasi yang
berbahaya.

Dengan demikian, pecahnya belt harus


dihindari dan keausan lapisan gesek (friction
coating) yang lebih sering menyebabkan
kegagalan mekanis. Pada jurnal ini, dua mode
kegagalan akan dibandingkan dengan
prosedur power rating yang praktis. Dimana
hasilnya yaitu Konsep keausan sesuai dengan
yang praktis.

Gambar 1. Penampang flat belt 2. DASAR MEKANISME FLAT BELT

flat belt modern dibangun dari beberapa Dasar analisis pada variasi gaya di belt dan
lapisan fungsional seperti pada gambar (1). tekanan kontak disepanjang luasan kontak
Lapisan yang menahan tegangan atau lapisan antara belt dan pully sudah banyak ditemukan
tarik (core) terdiri dari serat dengan kekuatan pada buku misalnya pada refrensi [1]. Untuk
yang tinggi serta elastomer yang diperkuat. analisis yang Lebih komprehensif pada flat
Lapisan yang menahan gesekan (friction belt dan V-belt diberikan dalam refrensi. [2,3].
coating) adalah lapisan khusus yang disiapkan Analisis tingkat dasar sudah cukup memadai
untuk memberikan gesekan yang tinggi untuk tujuan penulisan jurnal ini dan itu akan
terhadap pully (biasanya koefisien gesek μ > diperkenalkan secara singkat.
0,6). Lapisan atas (top surface) melindungi
tegangan pada lapisan dari kerusakan
mekanis.

Prosedur power rating pada penggerak flat


belt diuraikan dalam katalog dari berbagai
produsen. Salah satu metode dijelaskan ada
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
Asumsikan hubungan gaya–perpanjangan itu
linear.
Gambar 2. Banyaknya gaya yang bekerja pada
potongan sebagian dari flat belt. F=cԐ (9)

Ketika power ditransmisikan dalam dimana c = kekakuan regangan. pullynya kaku


penggerak belt harus ada perbedaan dalam jadi belt meluncur pada pully (yang
gaya belt diuntaian bebasnya, yaitu diantara menyebabkan gesekan seperti yang
pully, F2 = gaya sisi ketat dan F 1 = gaya sisi ditunjukkan pada gambar (2)). Kecepatan
kendur. Kekuatan P, gaya belt F 1,2 dan meluncur adalah (creep)
kecepatan belt V terkait menurut :
v = V (Ԑ - Ԑ1) = V (F – F1) / c (10)
P = (F2 – F1) V (1)
3. KEAUSAN DARI FLAT BELT
Perbedaan gaya pada flat belt
Archard [4] memperkenalkan hukum laju
Fu = F2 - F1 (2) keausan linier yang menyatakan bahwa
keausan berbanding lurus dengan beban
disebut tarikan efektif dan disebabkan oleh
normal dan jarak geser. Disini kami
gesekan antara belt dan pully.
menerapkan hubungan
Pertimbangkan persamaan pada potongan
w=pv/W (11)
sebagian belt dalam gambar (2), (gaya massa
diabaikan). Dimana

Tangen : dF = μ p b R dϕ (3) w = tingkat keausan

Radius : F dϕ = p b R dϕ (4) p = tekanan kontak

Persamaan keduanya (3,4) memberikan v = kecepatan geser


variasi tekanan pada kontaknya
W = kekuatan aus
P = F / (b R) (5)
Dalam aplikasi flat belt, kontak Tekanan
antara belt dan pully. diberikan dalam persamaan (5). Pengetahuan
tentang kecepatan geser yang berarti bahwa
Bagilah dua persamaan. Kemudian
keausan bisa diprediksi. Perlu diketahui
dF / F = μ dϕ (6) bahwa pada penggerak flat belt ada
mekanisme geser yang berbeda.
Integrasi memberikan
- Perpanjangan belt
F / F1 = exp (μ ϕ ) (7) - Mahkota pully
Disini syarat batas F = F 1 pada ϕ = 0 telah - penciutan melintang belt
diterapkan, gesekan ada selama busur aktif ф. Ketiga mekanisme itu bertindak bersamaan.
Dengan demikian Saat ini, tidak ada teori terpadu yang
F2 / F1 = exp (μ ф) (8) mempertimbangkan semuanya sekaligus,
sehingga kami menghitungnya secara
yang merupakan persamaan Eytelweins yang terpisah sebagai berikut.
terkenal. Diperlukan ф <α = sudut kontak
(bungkus sudut). Dalam sudut (α - 0) tidak ada
gesekan dan gaya belt konstan.

Variasi tegangan pada belt menyebabkan


perpanjangan variabel Ԑ disepanjang belt.
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
Perpanjangan belt

Kecepatan geser diberikan dalam


persamaan (10). menghasilkan tingkat
keausan

1 F V ( F−F ¿¿ 1)
w= ∙ ∙ ¿
W bR c
Dengan melewati pully, belt akan meluncur
didalam busur aktif ф. Demikianlah keausan
selama berlalunya satu pully menjadi Gambar 3. Mahkota pully datar
ф ф
Sifat kemudi pully bermahkota telah dikenal
SS = ∫ w dt = ∫ d ϕ / V =
0 0 selama bertahun-tahun tetapi tidak ada teori
yang mempertimbangkan fenomena tersebut.
ф
1 Upaya awal dilakukan dalam refrensi [5].
= ∫ F ¿ ¿) dϕ
W bc 0 Apakah nilai terbaik dari ∆ ? Dalam
prakteknya, dianjurkan bahwa
Menurut persamaan (6). dF = μ F dF = F dϕ
jadi ∆ / R = 0,006 (13)
F2 Disini kami membuat beberapa pertimbangan
1
SS =
μW b c∫
( F−F 1 )dF sederhana. Yaitu kecepatan permukaan pully
F 1
dibuat bervariasi diatas lebar pully tetapi
(F 2−F1 )2 kecepatan belt konstan. Diatas pully kami
SS= meletakkan kecepatan geser maksimum
2μW b c
v = V ∆ / (2 R) (14)
Kekakuan regangan c sebanding dengan lebar
belt Kami masih menganggap tekanan p = F / (bR)
sebagai konstan diatas lebar pully. Dengan
c’ = c / b = kekakuan regangan spesifik
demikian tingkat keausan menjadi
F’u = Fu / b = tarikan efektif spesifik (persamaan (5))

Maka keausan karena perpanjangan belt F V∆


w= ∙
adalah W br 2R

(F ' u )2 Integrasikan pada busur kontak. Selama busur


SS = (12) aktif ф kita memiliki dF = μ F dϕ (persamaan.
2μW c '
6). Dengan demikian keausan karena mahkota
pully menjadi
Mahkota pully ф
F V ∆ R dϕ
Sc = ∫ ∙ ∙ =
Kemudi belt pada pully itu dicapai dengan 0 WbR 2R V
memahkotai pully. Ini berarti bahwa F2
permukaan memiliki sedikit kelengkungan ∆
pada arah aksial. Masukkan ∆ ke ketinggian
=
2μW b R ∫ dF =
F1
bengkok (dari lengkungan diatas lebar pully) (F ¿ ¿ 2−F 1)
seperti yang ditunjukkan pada gambar (3). ∆ ¿
2μW b R
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
N = Sal / S (17)

jika kita ingin menyatakan life time N h dalam


jam maka

NL
memasukan tarikan efektif spesifik Nh =
3600V
F’u = (F2 – F1) / b.
Frekuensi lentur fB diperoleh dari hubungan ( z
Maka = jumlah pully)

∆ F 'u FB = z V / L
Sc = (15)
2μW R Jadi kita punya alternatif
Abaikan kontribusi dari sisa kontak, yaitu Nz
busur (α – ф). Nh = (18)
3600 f B
Kontraksi melintang belt memperkenalkan notasinya
Fazekas [6] mengamati bahwa flat belt Sal z
harus meluncur ke arah melintang. penyebab A= ∙ μW (19)
1800 f B N h
untuk keausan bisa sangat besar karena di
satu sisi rasio Poisson tinggi untuk polimer Kombinasi persamaan (16) hingga (19)
dan disisi lain belt mungkin sangat lebar. Kami mengarah ke
tidak melakukan analisis apa pun dalam jurnal
ini, tapi kita bisa memperkirakan bahwa (F ' u)2 ∆
+ F’u = A
penyebab keausan adalah karakter yang sama c' R
dengan penyebab dari perpanjangan belt.
Dari persamaan ini kita mendapatkan tarikan
(Poisson (dilafalkan  [pwasɔ̃]) adalah distribusi efektif spesifik
probabilitas diskret yang menyatakan peluang
jumlah peristiwa yang terjadi pada periode waktu F’u = [ √ 4 c A+( c ∆ /R ) −c ∆/ R ] /2
' ' 2 '
(20)
tertentu apabila rata-rata kejadian tersebut
diketahui dan dalam waktu yang saling bebas Karena ∆ /R = 0,006 menurut persamaan (13)
sejak kejadian terakhir. (distribusi Poisson juga kami perhatikan bahwa F’u dalam persamaan
dapat digunakan untuk jumlah kejadian pada ini tidak tergantung pada ukuran pully.
interval tertentu seperti jarak, luas, atau volume))
4. PERTIMBANGAN POWER RATING
Total aus
Aus
Dengan menjumlahkan dua penyebab S s
dan Sc dari Persamaan (12) dan (15) kami Prosedur praktis untuk rating flat belt
mendapatkan keausannya sesuai dengan refrensi (7) dikembangkan
secara singkat dalam Lampiran. Tampaknya
1 (F ' u )2 ∆
S=
2μW c' [ + F'u
R ] (16)
untuk belt tipe tertentu (ukuran) tarikan
efektif spesifik maksimum F ' u ditentukan.
Nilai F ' u adalah
saat melewati satu katrol
- berbanding lurus dengan diameter pully D
Biarkan Sal menjadi total keausan yang
diizinkan sebelum fungsi dari belt yang tidak - tidak tergantung kecepatan belt V
diharapkan. Dimikian jumlah bagian (putaran) - tidak tergantung panjang belt L
adalah
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
- berlaku untuk frekuensi pembengkokan σ = σ2 + σb (24)
terbatas fB
Dalam aplikasi V-belt, IS0 telah
- berlaku untuk penggerak dua pully (z = 2) menerapkan hubungan kelelahan
Maka jelas life time minimum yang ditentukan P
N0 / N =(σ /σ 0 ) (25)
Nh dapat diperkirakan.
Dimana
Bandingkan prosedur ini dengan tarikan
efektif spesifik yang dihitung dari persamaan
(20), yaitu berdasarkan pendekatan keausan.
N0 dan σ 0 = data material
Untuk belt yang diberikan dan pertimbangan
diatas mungkin kita anggap sebagai kuantitas N = lama kelelahan dalam putaran
A dalam persamaan (19) sebagai konstana.
Selanjutnya ∆ /R = 0,006 menurut persamaan P = eksponen (p = 11)
(13), Jadi untuk belt yang diberikan nilai yang Mengambil hubungan ini untuk memberi flat
dihitung dari F ' u adalah konstanta. Jadi belt (persamaan 21 hingga 25)
pengalaman dan analisis praktis berdasarkan
1/p
batas keausan yang terbatas untuk hasil yang F2 / (bh) + Eh / D = σ 0(N 0 /N ) (26)
sama mengenai tarikan efektif spesifik yang
Memperkenalkan koefisien traksi (A6 dalam
diizinkan. Jadi prosedur rating flat belt
Lampiran)
tampaknya bertepatan dengan pendekatan
keausan kecuali hal menyangkut pengaruh ʎ = (F2 – F1) / (F2 + F1) = FU / (F2 + F1)
diameter pully. Ini harus dipertimbangkan dari
sudut pandang lain. memberi

F2 = Fu (1 + ʎ) (27)

Kelelahan tarik Selanjutnya menerapkan life time Nh dalam


persamaan (18), dan tarikan efektif spesifik
Ketegangan sisi kencang F2 menyebabkan F’u = Fu / b. Kemudian persamaan (26)
tegangan tarik dipindahkan ke
σ = F2 / (b h) (21) F’u = (B – E h2 / D) / (1 + ʎ) (28)
dimana h = ketebalan bagian pembawa beban Dimana
belt. (Kami menganggap distribusi beban 1/p
N0 Z
Tekanan kontak maksimal adalah persamaan
(5)
B = h σ0
[
3600 f B N h
] (29)

Pmax = F2 / (b R) (22) Menurut pertimbangan praktis kami anggap B


sebagai konstanta. Demikian F’u dalam
persamaan (28) dipengaruhi oleh diameter
Karena h << R maka Pmax << σ 2 dan tekanan pully D.
kontak hampir tidak memiliki pengaruh pada
keadaan tegangan di belt. Perbandingan keausan - kelelahan

Diatas belt, tekanan lentur adalah Gambar 4. menunjukan kesimpulan rating


flat belt sesuai dengan Lampiran (gambar A1)
σ b=E h/ D (23) Disana ditunjukkan garis lurus

Dimana E = modulus elastisitas. Demikian F’U = k D


totalnya tegangan tarik menjadi
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
sama dengan menentukan kontak maksimum dan geser. Demikianlah pendekatan keausan
tekanan dari tampaknya menjadi konsep yang masuk akal
sebagai dasar untuk power rating pada flat
Pmax = 2 (1 + ʎ) k
belt.
Dua mekanisme kegagalan dibahas,
5. KESIMPULAN
menggunakan persamaan (20) dan kelelahan
persamaan (28), juga ditunjukkan pada Contoh power rating penggerak flat belt
gambar (4). dari katalog pabrikan mengungkapkan bahwa
prosedur ini didasarkan pada tarikan efektif
spesifik F’u yang telah ditentukan untuk belt
yang berbeda ukuran. Terlebih lagi, tampak
bahwa F’u sebanding dengan diameter pully
minimum yaitu setara dengan menentukan
kontak maksimum tekanan. Namun, tekanan
kontaknya banyak yang lebih kecil dari
tekanan lainnya di belt. Jadi mekanisme
kegagalan harus didasarkan pada kuantitas
lain.

Cara yang umum untuk menilai V-belt


adalah menghubungkan life time dengan
kelelahan tarik. Pada flat belt modern,
tegangan dibawa oleh lapisan tegangan (core)
yang kuat. Kelelahan pada lapisan itu
Gambar 4. Mekanisme kegagalan bersilang
mengarah ke pecahnya belt. Ini terjadi secara
Mode kegagalan kelelahan harus dihindari tiba-tiba dan mungkin menyebabkan
karena ini berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan yang tidak diinginkan.
pecahnya belt. keausan friction coating
satu atau kedua permukaan belt ditutupi
mengarah ke tahapan kerusakan pada
dengan lapisan gesekan (friction coating) yang
penggerak belt. Dengan demikian tarikan
tinggi. Keausan dari lapisan itu mengurangi
efektif spesifik F’u yang diijinkan harus
gesekan dan penurunan bertahap dalam
dibawah batas kelelahan seperti yang
fungsi yang tepat mungkin diamati.
ditunjukkan pada gambar (4). Nilai maksimum
F’u max untuk jenis belt tertentu dapat Persamaan untuk tarikan efektif spesifik
diperoleh dari pertimbangan keausan dalam dikembangkan dalam jurnal ini. Persamaan
persamaan (20). didasarkan pada hukum laju keausan linear
dan mekanisme geser yang berbeda antara
Tarik garis lurus F’u = kD melalui nilai
belt dan pully. Untuk jenis belt yang diberikan
maksimum F’u, max. Baris ini mewakili tekanan
dan nilai kondisi pengoperasian yang
kontak konstan seperti yang ditunjukkan
diketahui dari F’u dapat dihitung. Nilai ini
sebelumnya. Itu juga, dengan cara yang
mungkin yang harus ditentukan dalam
masuk akal, tampaknya menghindari batas
katalog. Dengan demikian metode power
kelelahan dalam interval tertentu pada
rating berdasarkan keausan mungkin sesuai
diameter minimum pully.
dengan prosedur yang diuraikan oleh
Tidak ada mekanisme kegagalan yang produsen.
dengan mudah terkait dengan tekanan kontak
REFRRENSI
saja. Tekanannya jauh lebih kecil dari tekanan
lainnya. keausan adalah kombinasi tekanan
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
1. JUVINALL, R.C. 'Fundamentals of
machine component design', 1983
(John Wiley ti Sons Inc. , New York) .
2. FIRBANK, T.C. 'Mechanics of the belt
drive'. International Journal of
Mechanical Science, 1970, 12, No 12,
1053-1063.
3. GERBERT, B.G. 'Force and slip
behaviour in V-belt drives'. Acta
Polytechnics Scandinavica, Mech. Eng.
series No 67, Helsinki 1972.
4. ARCHARD, J.F. 'Contact and rubbing of
flat surfaces', Journal of Applied
Physics, 1953, 24, 981-988
5. GERBERT, B.G. 'Axial motion of an
idling flat belt running on two conical
pulleys', Report No 88-06-01, Division Gambar A1. F’u tarik efektif spesifik versus D min
of Machine Elements, Chalmers diameter puli minimum untuk tiap jenis belt
University of Technology, Goteborg, berbeda
Sweden, 1988.
6. FAZEKAS, G.A.G. 'On the lateral creep Tarikan efektif didefinisikan sebagai
of flat belts'. Trans ASME, Journal of persamaan (2)
Engineering for Industry, 1963, 85,
307-313. Fu = P / V (A1)
7. EXTREMULTUS, Catalogue order No
201- Issue 01.85/2, Siegling, Kuantitas desain utama adalah tarikan efektif
Hannover, 1985. spesifik

LAMPIRAN
F’u = Fu / b
PERINGKAT KEKUATAN PRAKTIS BELT
Berbagai jenis belt (ukuran) mampu
Prosedur praktis untuk menilai flat drive mentransmisikan tarikan efektif tertentu.
diuraikan dalam berbagai katalog pabrikan. yang mana berbanding lurus dengan diameter
Deskripsi berikut diambil dari perusahaan minimum pully (lihat gambar A1) yaitu
Siegling yang memperdagangkan belt
EXTREMULTUS. Kami hanya tertarik pada F’u = k D (A2)
prinsip-prinsip utama sehingga rincian kecil
dihilangkan. Jadi jenis belt yang berbeda
direkomendasikan dalam interval diameter
tertentu.
Angka-angka spesifik dalam gambar (A1)
mengungkapkan bahwa faktor sifat sepadan
adalah

k = 0,125 N/mm2
The power rating of flat belt drives -A wear approach
B. G. Gerbert - 1989
Tampaknya k karena alasan tertentu
sebanding dengan busur kontak α dari pully Kami mengidentifikasi k terkait dengan
kecil yaitu tekanan maksimum. Dengan demikian
prosedur desain didasarkan pada tekanan
K = 0.125 α / w maksimum yang diijinkan yaitu
pmax = 0,375 N / mm.
tetapi k tidak tergantung pada panjang belt L
dan kecepatan belt V.
frekuensi lentur (z = jumlah pully)

fB = z V / L (A3)

tidak boleh melebihi nilai preset fB <30 Hz.


Lebar belt dihitung dari

b = Fu / F’u (A4)
Hubungan antara beban poros Fw dan tarik
efektif Fu adalah (mengabaikan gaya inersia)

Fw = 2 F u (A5)

Angka 2 pada dasarnya adalah faktor C 4 pada


gambar A1.
Memperkenalkan koefisien traksi

ʎ = Fu / Fw (A6)

sehingga penggerak flat belt dirancang untuk


ʎ = 0,5. Ketegangan sisi kencang F2 dan
ketegangan sisi kendur F1 dengan demikian
menjadi

F2 = (1 + ʎ) Fu = 1,5 Fu
(A7)
F1 = (1 - ʎ) Fu = 0,5 Fu

Bagaimana kita bisa menafsirkan faktor k?


Menurut persamaan (5). tekanan kontak
adalah

p = F / (b R) (A8)

Tekanan maksimal adalah

F 2 2 ( 1+ ʎ ) F u 3 F ' u
pmax = = = =3k (A9)
bR bD D

Anda mungkin juga menyukai